MAKALAH PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU (PKIP) EXCHANGE THEORY )” “TEORI PERTUKARAN SOSIAL ( SOSIAL EXCHANGE
Oleh : AYU WULANDARI
1520322005
EA YENITA
1520322011
AL!ITA DEWI
152032201"
MA#DALENA
1520322023
YANA !ATUL RAHMI
1520322025
AYU MITRI$A
1520322033
RISKIYAH
152032203%
HAMIDATUL YUNI
152032203&
!AI$ NUR HANUM
152032203"
YORI RAHMADIANTI
15203220'1
PASA SARANA KESEHATAN MASYARAKAT !AKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS ANDALAS PADAN#* 2015
KATA PEN#ANTAR
Puji Puji syukur syukur penuli penuliss sampai sampaikan kan kehadir kehadirat at Tuhan Tuhan Yang Maha Maha Esa,ya Esa,yang ng senant senantias iasaa memberikan memberikan rahmat rahmatNya Nya sehingga sehingga penulis penulis dapat dapat menelaah menelaah objek kajian kajian ini ini dan makalah makalah ini ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku PKIP!. "elain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui mengetahui pembahasan pembahasan tentang Pertukaran tentang Pertukaran social (Sosial Exchange). Exchange). #alam pembuatan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan. $leh karena itu, penulis mengu%apkan terima kasih kepada pihak&pihak yang telah memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini hingga selesai. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. $leh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pemba%a agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa mendatang.
Padang, #esember '()*
Tim Penyusun
DA!TAR ISI
#+T+- I"I K+T+ PEN+NT+-......................................................................................................................' /+/ I...............................................................................................................................................0 PEN#+1232+N...........................................................................................................................0 ).
3atar /elakang............................................................................................. ......... 4
'.
-umusan Masalah........................................................................................ .......... 5
/+/ II.............................................................................................................................................4 TIN5+2+N P2"T+K+..................................................................................................................4 ).
#e6inisi Teori pertukaran "osial E7%hange! ..................................................................6
'.
Teori Pertukaran "osial #an Pen%etusnya ......................................................................7
8.
+sumsi Teori Pertukaran "osial ................................................................................ 12
/+/ III..........................................................................................................................................)* PEM/+1+"+N............................................................................................................................)* ).
"tudi Kasus......................................................................................................... 15
'.
Kelebihan dan Kekurangan Teori ..............................................................................19
#+T+- P2"T+K+.....................................................................................................................'(
+A+ I PENDAHULUAN
1, L-.-/ +el--
Teori Pertukaran "osial ini tidak lepas dari pemikiran para teoritikus Pertukaran "osial Social Exchange! yaitu 5ohn Thibaut dan 1arold Kelley yang akan memprediksi bahwa hubungan itu akan mengalami masalah karena hubungan itu saat ini tampaknya membutuhkan lebih banyak pengorbanan daripada memberikan penghargaan. Teori Pertukaran "osial didasarkan pada ide bahwa orang memandang hubungan mereka dalam konteks ekonomi dan mereka menghitung pengorbanan dan membandingkannya dengan penghargaan yang didapatkan dengan meneruskan hubungan itu. Pengorbanan cost ! adalah elemen dari sebuah hubungan yang memiliki nilai negati9e bagi seseorang. Penghargaan rewards! adalah elemen&elemen dalam sebuah hubungan yang memiliki nilai positi6. Para Teoritikus Pertukaran "osial berpendapat bahwa semua orang menilai hubungan mereka dengan melihat pengorbanan dan penghargaan. "emua hubungan membutuhkan waktu dan partisipasinya. "udut Pandang Pertukaran "osial berpendapat bahwa orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya dari penghargaan yang diterima. "ebagai %ontoh, kita akan menyukai orang yang menyukai kita, kita akan menyenangi orang yang memuji kita, menurut teori pertukaran sosial, interaksi sosial adalah sema%am transaksi dagang. Kita akan melanjutkan interaksi kita bila laba lebih banyak dari biaya. "ehingga, dalam berinteraksi antara satu indi9idu dengan indi9idu lain yang ter%apai adalah suatu kepuasan dan kenikmatan tersendiri, yang mendatangkan keuntungan diantara kedua belah pihak. Maka kebersamaan dan persamaan persepsi bisa ter%apai sesuai apa yang menjadi tujuan bersama. #engan teori pertukaran sosial ini, maka akan di%oba suatu bentuk analisis yang lebih mendalam tentang komunikasi antar indi9idu, sehingga membenarkan de6inisi dari komunikasi 1
antar indi9idu itu sendiri yang lebih mengarah kepada suatu bentuk interaksi sosial yang lebih menguntungkan diantara kedua belah pihak.
2, R4- M--l-h
). +pakah de6inisi teori pertukaran : '. /agaimana teori pertukaran menurut beberapa ahli: 8. /agaimana asumsi teori pertukaran sosial : 0. /agaimana %ontoh kasus pertukaran sosial di masyarakat:
+A+ II TINAUAN PUSTAKA
1, De6777 Te8/7 Pe/.-/- (S87-l E9h-e)
Interaksi sosial terjadi karena ada berdasarkan kepentingan interest!, pro6it, kalkulasi, dan tujuan material. /iasanya teori ini dipakai dalam perilaku sosial berbasis ekonomi. Te8/7 ;e/.-/- 87-l adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling memengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap; •
Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
•
5enis hubungan yang dilakukan.
•
Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. #e6inisi teori pertukaran menurut beberapa ahli ; 5. ra
kebutuhan dasar
; Interaksi sosial terjadi karena indi9idu ingin memenuhi basi% needs!, serta indi9idu ingin memenuhi kebutuhan
bersama. Kingsley #a9is
; Perubahan sosial sebagai perubahan&perubahan yang
terjadi dalam struktur dan 6ungsi masyarakat pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis menyebabkan perubahan&perubahan dalam hubungan buruh dan masyarakat. illin dan illin
; Perubahan sosial sebagai suatu 9ariasi dari %ara&%ara
hidup yang telah diterima, baik karena perubahan&perubahan kondisi geogra6is, kebudayaan material, komposisi pendidikan, ideology maupun adanya di6usi ataupun penemuan&penemuan baru di dalam masyarakat.
"elo "umarjan
; "egala perubahan pada lembaga kemasyarakatan didalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya nilai, sikap, pola perilaku diantara kelompok&kelompok dalam masyarakat.
A<- ' 8e; ;88 <-/7 .e8/7 ;e/.-/- 87-l* =-7. :
a. Pe8/>-- adalah elemen dari sebuah hubungan yang memiliki nilai negati6 bagi seseorang. b. Peh-/-- adalah elemen&elemen dalam sebuah hubungan yang memiliki nilai positi6 . %. N7l-7
-h7/ adalah suatu
penilaian
apakah seseorang
akan meneruskan
hubungannya atau mengakhirinya. d. T7-. ;e/>-<7- yang menunjukkan ukuran baku yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan indi9idu pada waktu sekarang. 2, Te8/7 Pe/.-/- S87-l Me/. P-/- Ahl7 1) #e8/e , H84-* S- Pee. Te8/7 Pe/.-/- S87-l
2nsur utama dari pertukaran sosial adalah %ost biaya!, reward imbalan!, pro6it keuntungan!. =ost adalah perilaku seseorang yang dianggap sebagai biaya Entah mengharapkan imbalan atau tidak. "edangkan reward adalah imbalan terhadap %ost. #ari reward yang didapat seseorang bisa saja mendapatkan kenutungan yang lebih besar dari %ost yang dikeluarkan. Keuntungan tersebut disebut pro6it. Namun tidak semua reward yang didapat manghasilkan keuntungan bagi seseorang yang mengeluarkan reward. "ebab dalam pertukaran sosial seseorang tidak terlalu mengutamakan pro6it yang banyak. "eseorang hanya menginginkan reward atas %ost yang dia keluarkan. =ontoh ; seorang anak menolong Ibu yang mengalami kesulitan dalam membawa barang belanjaan. Kemudian sebagai u%apan terima kasih Ibu tersebut memberi uang seribu rupiah kepada anak yang menolongnya. Perbuatan menolong anak tersebut adalah %ost dan Ibu tersebut menerima reward. "ebagai umpan balik maka si anak mendapatkan reward uang seribu rupiah walaupun mungkin anak ersebut menolong dengan ketulusan. 1ubungan timbal balik diatas akan merujuk pada kuantitas dan nilai. Kuantitas adalah intensitas atau 6rekuensi yang dimana suatu perilaku dinyatakan dalam suatu jangka waktu
tertentu atau sejumlah perilaku yang terjadi. "edangkan nilai adalah tingkat dimana sesuatu suatu perilaku tertentu didukung atau dihukum. Nilai dan kuantitas adalah sebuah persamaan yang tidak saling berhubungan antar satu sama lain. eorge 1omans menerangkan bahwa hubungan pertukaran sosial yang dilakukan manusia dapat dijelaskan melalui 4 proposional dasar. Proposisi yang dimaksud adalah ;
P/8;877 e ; #alam setiap tindakan, semakin sering suatu tindakan tertentu
memperoleh
ganjaran,
maka
kian
kerap
ia
akan
melakukan
tindakan
itu.
#alam proposisi ini 1omans menyatakan bahwa bilamana seseorang berhasil memperoleh ganjaran tidak mendapat hukuman! maka ia akan %enderung untuk mengulangi tindakan tersebut. 8.8h ; anak yang mengerjakan tugas pasti akan mendapat nilai sebagai imbalannya. Perilaku yang selaras dengan proposisi sukses meliputi tiga tahap yaitu ; pertama, tindakan seseorang seorang anak "# mengerjakan soal ulangan . Kedua, hasil yang diberikan sebagai imbalannya, anak tersebut mendapatkan nilai >*. Ketiga, pengulangan dari tindakan sebelumnya seorang anak akan selalu mengerjakan tugas agar mendapat nilai.
P/8;877 S.74l ; 5ika dimasa lalu terjadinya stimulus yang khusus, atau seperangkat
stimuli, merupakan peristiwa dimana tindakan seseorang memperoleh ganjaran, maka semakin mirip stimuli yang ada sekarang ini dengan yang lalu itu, akan semakin mungkin seseorang melakukan tindakan serupa atau yang agak sama. +pa yang diketengahkan oleh proposisi stimulus itu ialah objek atau tindakan yang memperoleh ganjaran yang diinginkan. 8.8h ; seseorang yang bermain judi dan menang akan berjudi lagi dengan harapan menang lagi. Namun tidak semua orang akan melakukan generalisasi terhadap tindakan tertentu.
P/8;877 N7l-7 ; semakin bernilai hasil tindakan bagi seseorang, semakin %enderung ia
melakukan tindakan serupa. Proposisi ini menekankan bahwa dalam tindakan ada ganjaran reward yang bersi6at positi6! dan hukuman bersi6at negati6! atas tindakan yang dilakukan oleh indi9idu. -eward diperoleh seseorang apabila dia melakukan tindakan yang bersi6at positi6. "edangkan hukuman akan diperoleh apabila seseorang melakukan tindakan yang bersi6at negati6. #engan demikian diharapkan seseorang akan melakukan tindakan yang positi6 dengan menjauhi hal&hal yang bersi6at negati6. Namun, 1omans
menekankan bahwa sebaiknya hukuman terhadap suatu tindakan tidak dilakukan. 3ebih baik mendorong orang lain agar melakukan tindakan yang bersi6at positi6. 8.8h=- ; "eorang mahasiswa memiliki kesempatan untuk melihat pertunjukan konser
6a9orit dan disaat yang sama ia harus mengenyampingkan pelajarannya. Kemudian dengan jadwal yang sedemikian rupa, sehingga ia tidak belajar sama sekali, sedangkan tidak ada waktu lain untuk belajar. #engan masalah tersebut menyangkut satu nilai; Manakah yang lebih penting bagi mahasiswa itu, nilai ujian atau kenikmatan menyaksikan konser.
P/8;877 De;/7?-
[email protected]7
? "emakin sering seseorang mendapat ganjaran, maka semakin berkurangnya nilai imbalan yang dia terima@ Pada proposisi ini yang menjadi 6aktor utama penentu kejenuhan adalah waktu. =ontoh ; apabila seorang siswa selalu mendapatkan ranking satu. Maka siswa tersebuta akan mengalami kejenuhan terhadap kondisi tersebut. Aalaupun mendapat ranking satu adalah sebuah kebanggaan.
P/8;877 Re.@A/e7 (A;;/8?-l@A/e78) ; P/8;877 A ;?+pabila tindakan seseorang tidak memperoleh ganjaran seperti yang
diharapkan atau mendapat hukuman yang tidak diharapkan, maka semakin besar kemungkinan bahwa dia menjadi marah dan melakukan tindakan agresi6 dan tindakan agresi6 itu menjadi bernilai baginya.@ =ontoh ; +pabila seorang bayi merasa lapar dan si Ibu tidak segera memberikan makanan. Maka, bayi tersebut kan marah. Pada proposisi ini emosi adalah bukti tingkah laku manusia. #imana dia akan marah apabila dia tidak memproleh apa yang diinginkannya. P/8;877 + ; ?ketika seseorang mendapat imbalan dari apa yang dia harapkan,
khususnya gnjaran yang lebih besar dari apa yang dia harapkan atau tidak mendapat hukukman yang diperhitungkannya maka, ia akan melakukan hal&hal positi6 yang ia harapkan@ =ontoh ; apabila sang Ibu merespon dari tangisan bayi tersebut dengan %ara memberikan susu atau makanan maka, sang /ayi akan berhenti menangis. "ebab di telah mendapatkan apa yang dia inginkan.
5adi, jelas bahwa apa yang dimaksud dengan pertukaran so%ial kurang lebih sebagai pertukaran hadiah (reward) atau biaya (cost) antara dua orang atau lebih. #engan kata lain apa yang disebut struktur atau 6akta sosial itu tidak lain merupakan tindakan indi9idu indi9idu dalam kehidupan sosialnya. 2) Te8/7 Kelle= <- Th7>-.
Teori Pertukaran "osial dari Thibault dan Kelley ini menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan, di mana hubungan itu memengaruhi kontribusi orang lain. Thibaut dan Kelley pen%etus teori ini, mengemukakan bahwa orang menge9aluasi hubungannya dengan orang lain dengan mempertimbangkan konsekuensinya, khususnya terhadap ganjaran yang diperoleh dan upaya yang telah dilakukan, orang akan memutuskan untuk tetap tinggal dalam hubungan tersebut atau pergi meninggalkannya. 5ohn Thibaut dan 1arold Kelley menyatakan bahwa @"etiap indi9idu se%ara sukarela memasuki dan tinggal didalam suatu hubungan hanya selama hubungan itu %ukup memuaskan dalam hal penghargaan dan pengorbanannya@. "ebagaimana diamati oleh -onald "abatelli dan =onstan%e "hehan )BB8!, pendekatan Pertukaran "osial memandang hubungan melalui meta6ora pasar, dimana setiap orang bertindak berdasarkan tujuan pribadi untuk men%ari keuntungan. Yang menjadi %iri khas dalam teori menurut Thibaut dan Kelley ini adalah ?Tingkat Perbandingan@. Maksudnya adalah penunjukan ukuran baku standar! yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan indi9idu pada waktu sekarang. 2kuran baku ini dapat berupa pengalaman indi9idu pada masa lampau atau alternati6 hubungan lain yang terbuka baginya. 2kuran bagi keseimbangan pertukaran antara untung dan rugi dalam hubungan dengan orang lain itu disebut %omparison le9el, di mana apabila orang mendapatkan keuntungan dari 3
hubungannya dengan orang lain, maka orang akan merasa puas dengan hubungan itu. "ebaliknya, apabila orang merasa rugi berhubungan dengan orang lain dalam konteks upaya dan ganjaran, maka orang %enderung menahan diri atau meninggalkan hubungan tersebut. 1ubungan yang ideal akan terjadi bilamana kedua belah pihak dapat saling memberikan %ukup keuntungan sehingga hubungan tersebut menjadi sumber yang dapat diandalkan bagi kepuasan kedua belah pihak.
Thibault dan Kelley, dua orang pemuka utama dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. +dapun keempat konsep tersebut antara lain ; ). #--/- ialah setiap akibat yang dinilai positi6 yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. anjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda&beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. /uat orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. /uat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan. '. +7-=- adalah akibat yang dinilai negati6 yang terjadi dalam suatu hubungan. /iaya itu dapat berupa waktu, usaha, kon6lik, ke%emasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi& kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan indi9idu atau dapat menimbulkan e6ek&e6ek yang tidak menyenangkan. "eperti ganjaran, biaya pun berubah& ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya. 8. H-7l -.- l->- adalah ganjaran dikurangi biaya. /ila seorang indi9idu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan men%ari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, +nda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. +nda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. /antuan +nda biaya! ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan ganjaran! yang +nda terima. +nda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain. 0. T7-. ;e/>-<7- menunjukkan
ukuran baku standar! yang dipakai sebagai
kriteria dalam menilai hubungan indi9idu pada waktu sekarang. 2kuran baku ini dapat berupa pengalaman indi9idu pada masa lalu atau alternati6 hubungan lain yang terbuka baginya. /ila pada masa lalu, seorang indi9idu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun.
3) Te8/7 Pe/.-/- Pe.e/ M, +l-
Pemikiran M. /lau tentang pertukaran sosial mendapatkan respon positi6 dari banyak kalangan ilmuwan. Pertukaran sosial /lau merupakan hasil dari kritikannya atas teori 1omans tentang pertukaran sosial yang menitik beratkan pada perilaku indi9idu, menurut /lau malah sebaliknya, hal utama untuk memahami 6akta so%ial adalah memahami struktur so%ial bukan indi9idu seperti kajian 1omans. Meskipun demikian, /lau mengakui kajian perilaku indi9idu adalah hal yang penting yang arus dilakukan untuk menuju pemahaman yang lebih kompleks yaitu struktur sosial. Inti dasar pemikiran M. /lau tentang pertukaran sosial; Pertama , membedakan kelompok besar organisasi! dengan kelompok ke%il indi9idu yang merupakan bagian dari organisasi atau menurut 1omans perilaku indi9idu!, Kedua , pertukaran sosial berlangsung antar indi9idu dengan kelompok. Ketiga , nilai norma sebagai perantara atau media dalam akti9itas indi9idu dan kelompok tersebut. Ne-.7?e E9h-e
; suatu bentuk pertukaran yang memerlukan balasan seimbang se%ara
P87.76 E9h-e
langsung saat itu juga!, kalau tidak dibalas akan terjadi kon6lik. ; suatu bentuk pertukaran yang memerlukan balasan. =ontoh ; orang tua
dan anak. +-l-e< E9h-e ; suatu bentuk pertukaran yang 3, A47 Te8/7 Pe/.-/- S87-l 1) A47 Te8/7 Pe/.-/- S87-l 4ee-7 76-. <--/ 4-7Manusia men%ari penghargaan dan menghindari hukuman. • Pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku orang dimoti9asi oleh suatu mekanisme
dorongan internal. Ketika orang merasakan dorongan ini, mereka termoti9asi untuk •
menguranginya, dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan. Manusia adalah makhluk rasional Teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa di dalam batasan&batasan in6ormasi yang tersedia untuknya, manusia akan menghitung pengorbanan dan penghargaan dari sebuah situasi tertentu dan ini akan menuntun perilakunya. 1al ini juga men%akup kemungkinan bahwa, bila dihadapkan pada pilihan yang tidak memberikan penghargaan, orang akan memilih pilihan yang paling sedikit membutuhkan pengorbanan. #engan berasumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional, Teori
Pertukaran "osial menyatakan bahwa manusia menggunakan pemikiran rasional •
untuk membuat pilihan. "tandar yang digunakan manusia untuk menge9aluasi pengorbanan dan penghargaan ber9ariasi seiring berjalannya waktu dari satu orang ke orang lainnya. /ahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya keanekaragaman. Tidak ada satu standar yang diterapkan pada semua orang untuk menentukan apa pengorbanan dan apa
penghargaan itu. 2) A47 Te8/7 4ee-7 76-. <--/ <-/7 -. h>- 1ubungan memiliki si6at saling ketergantungan • #alam pendekatan mereka tentang hubungan, Thibaut dan Kelley lebih memilih untuk menamakan teori ini Teori Interpedensi dibandingkan Pertukaran "osial atau Teori Permainan. Mereka memutuskan demikian karena mereka ingin menghindarkan pemikiran menang&kalah dalam teori permainan dan mereka ingin menekankan •
bahwa pertukaran sosial merupakan 6ungsi saling ketergantungan. Kehidupan yang berhubungan adalah sebuah proses #engan menyatakan hal ini, para peneliti ini mengakui pentingnya waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan. "e%ara khusus, waktu mempengaruhi pertukaran karena pengalaman&pengalaman masa lalu menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan penilaian ini mempengaruhi pertukaran& pertukaran selanjutnya.
', Pe/.-/- D- Ke--- D-l-4 Keh7<;- S87-l
/lau memang mengakui tidak semua perilaku manusia dibimbing oleh pertimbangan pertukaran&sosial. #ia mengetengahkan dua persyaratan yang harus dipenuhi bagi perilaku yang menjurus pada pertukaran&sosial; )! perilaku tersebut Charus berorientasi pada tujuan&tujuan yang hanya dapat di%apai melalui interaksi dengan orang lainC, dan '! perilaku Charus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pen%apaian tujuan&tujuan tersebutC. Tujuan yang diinginkan itu dapat berupa ganjaran ekstrinsik seperti uang, barang&barang, atau jasa&jasa! atau intrinsik termasuk kasih sayang, kehormatan atau ke%antikan!. Perilaku manusia yang dibimbing oleh prinsip&prinsip pertukaran&sosial itu, mendasari pembentukan struktur serta lembaga&lembaga sosial. #alam tahap awal pembentukan kelompok, indi9idu&indi9idu men%oba menunjukan CnilaiC mereka bagi kelompok. Karena para anggota akan memberi nilai sumbangan yang
berbeda, maka berkembanglah perbedan&perbedaan status. Misalnya, tidak setiap orang mampu atau bersedia mengambil tanggung jawab kepemimpinan kelompok. /ila anggota terikat pada berbagai tujuan kelompok dan menerima ganjaran dari keterikatan itu, maka beberapa dari mereka akan mundur dan memberi orang lain peluang untuk posisi tersebut. Ketika sebagian besar anggota kelompok Cmengundurkan diri dari persaingan untuk memperoleh status dan mengembangkan ikatan persahabatan timbal&balikC, yang demikian perlu dan memperkuat kelompok di saat berusaha men%apai berbagai tujuan. Aalaupun proses ini dapat membantu menjelaskan perkembangan sistem tersebut, tetapi demikian strati6ikasi telah berkembang, sebagaimana yang akan kita lihat, maka dia akan diabadikan melalui hubungan& hubungan kekuasaan daripada melalui pertukaran&sosial. #alam hal terjadi hubungan yang bersi6at simetris, di mana semua anggota menerima ganjaran sesuai dengan apa yang diberikannya, maka kita dapat menyebut hal demikian sebagai hubungan pertukaran. #i dalam hubungannya dengan masalah strati6ikasi, kita dapat berbi%ara tentang pertukaran sejauh hubungan&hubungan itu menguntungkan bagi para anggota yang berkedudukan tinggi dan rendah. "uatu hubungan kekuasaan yang bersi6at memaksa merupakan hubungan pertukaran tidak seimbang yang dipertahankan melalui sangsi&sangsi negati6. #engan demikian kekuasaan yang memaksa itu merupakan 6enomena yang bersi6at emergent dan belum memperoleh penjelasan sebagaimana mestinya dalam proses pertukaran& psikologis. /lau menulis, C$leh sebab itu pengendalian diri yang bersi6at interpersonal adalah sangat penting di dalam masyarakat modern, sedang sumber dasar untuk membendung perilaku interpersonal tersebut adalah kekuasaanC. Terhadap perhatian makro sosiologis tentang kekuasaan inilah /lau mengarahkan sebagian besar usaha&usaha teoritisnya, bukan terhadap 6enomena pertukaran sosial sosiologi mikro.
+A+ III PEM+AHASAN
1, S.<7 K- 1) Pe/7l- P8l7.7 M-=-/--. K->;-.e D84;* Se>-h !-.- S87-l
Masyarakat Kabupaten #ompu baru saja menyelenggaraan Pemilihan 2mum Kepala #aerah. Pemilihan 2mum Kepala #aerah yang berlangsung pada bulan 5uli '()( itu adalah pesta demokrasi yang kedua kali dilakukan oleh masyarakat kabupaten #ompu setelah dilaksanakannya pemilihan kepala daerah yang berlangsung tahun '((* lalu. 5ika dibandingkan pilkada '((*, Pilkada '()( memberi warna yang berbeda bagi perkembangan demokrasi di aras lokal khususnya di kabupaten #ompu. Pasalnya, pilkada '()( berlangsung dua kali putaran. 1al ini menunjukan adanya dinamika demokrasi di kabupaten #ompu. +da anggapan pilkada yang berlangsung dua kali putaran itu menunjukan adanya sikap politik masyarakat yang akti6, reakti6, dan responsi6. Masyarakat kabupaten #ompu dapat diklasi6ikasikan ke dalam tiga kelas, diantaranya; kelas atas (high class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class). "elanjutnya dapat dikategorikan sebagai berikut;
o
Masyarakat kelas atas (high class) adalah memiliki status sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat, yaitu diantaranya; )! Pimpinan #aerah terdiri dari; /upati, wakil bupati, sekda, kepala bagian, kepala dinas, pimpinan #P-#, Pimpinan Partai Politik olkar, PKN2, P+N!.
o
Kelas menengah (middle class) adalah masyarakat yang status sosialnya sebagai tempat masyarakat umum untuk berhubungan dengan masyarakat kelas tinggi, yaitu diantaranyaD )! Pegawai Negeri "ipil PN"!; =amat, polisi pamong praja, dan sta6nya, kepala %abang dinas dinas pendidikan!, kepala sekolah dan guru "#N, "MP, "M+. '! Pegawai 1onorer #aerah ; "ta6 administrati6 honorer di kantor ke%amatan, polisi pamong praja Pol PP! honorer di kantor ke%amatan, guru "#N, "MP, "M+ honorer, masyarakat tani yang memiliki lahan basah seluas diatas satu hektar, masyarakat peternak yang memiliki hewan diatas )( ekor. Masyarakat kelas bawah (lower class) adalah masyarakat umum yang tidak memiliki
akses potensial terhadap Negara pemda!, yaitu diantaranya; Pegawai honorer tidak tetap atau pegawai suka rela). Pegawai tersebut berada pada kantor ke%amatan sta6 administrasi dan Pol PP!, sekolah "#, "MP, dan "M+, pada dinas& dinas daerah yang ada pada lingkungan ke%amatan kantor %abang dinas pendidikan!, masyarakat tani memiliki lahan kering yang penghasilanya tidak menentu. Ketiga kelas masyarakat diatas memiliki sikap politik yang berbeda dalam menetapkan pilihan politiknya. 1al ini disebabkan oleh adanya tujuan dan kepentingan politik yang berbeda pula. 1anya saja interaksi politik mereka tidak dibatasi oleh tingkatan kelas yang disebutkan tadi. Mereka saling membaur guna saling mempengaruhi dan menawarkan kepentingan masing& masing. -elasi akta "osial dan Teori Pertukaran "osial eorge 1omans dan Peter M. M. /lau #inamika politik Pilkada #ompu yang dijelaskan diatas merupakan bagian dari 6akta sosial realitas sosial! yang dapat dijelaskan dengan teori pertukaran sosial eorge Pas%ar 1omans yang memandang perilaku sosial sebagai pertukaran akti9itas dan kepentingan yang dimiliki oleh masing& masing indi9idu. Teori 1omans ini berangkat dari asumsi ekonomi dasar 1
pilihan rasional!, yaitu indi9idu memberi apa dan mendapatkan apa, apakah menguntungkan atau tidak. Pada Pemilihan 2mum Kepala #aerah di kabupaten #ompu tahun '()(, indi9idu sebagai masyarakat melakukan akti9itas politik seperti yang digambarkan 1omans tersebut, yaitu saling melakukan pertukaran kepentingan politik. Mengingat yang terlibat dalam proses politik tidak sebatas indi9idu namun juga melibatkan kelompok sosial struktur sosial! yang lebih besar, dan pada kasus ini kelompok tersebut memberikan pengaruh besar dalam mengarahkan keputusan politik indi9idu. $leh karena itu, untuk tulisan ini perlu menggunakan teori pertukaran sosial Peter M. /lau. Perilaku politik masyarakat di kabupaten #ompu sebagian besar diarahkan oleh struktur sosial di sekitarnya, biasanya dialami oleh masyarakat middle class dan lower class. Keputusan politik masyarakat mtersebut seringkali mengikuti kelompok & kelompok sosial yang mereka per%ayai dan memberikan keuntungan atau imbalan bagi mereka. Keputusan politik pegawai honorer, baik honorer daerah maupun honorer suka rela tergantung dari arahan struktur organisasi pegawai tempat mereka bekerja. Menurut Teori P ertukaran dan P roposisi 1omans Keterkaitan kasus yang diuraikan di atas dengan teori pertukaran 1omans adalah interaksi antar indi9idu yang melakukan pertukaran kepentingan dengan hukum dasar ?imbalan dan keuntungan yang didapat oleh indi9idu yang melakukan pertukaran itu@. Teori 1omans tidak berhenti sampai pada persoalan itu. 5auh dari itu, yaitu menguraikan proposisi& proposisi yang dapat menjelaskan se%ara utuh proses pertukaran sosial. Pertukaran sosial yang terjadi antar indi9idu tidak berjalan statis, karena tidak selamanya indi9idu mendapatkan keuntungan dari proses pertukaran sosial itu. $leh karena itu, bagi 1omans dalam teori pertukaran sosial perlu dilakukan proposisi. Menurut 1omans ada lima proposisi yang dapat menjelaskan teori pertukaran sosial se%ara utuh, diantaranyaD proposisi sukses, proposisi stimulus, proposisi nilai, proposisi kelebihan dan kekurangan, proposisi agresi pujian, dan proposisi rasionalitas. 2) Pee/-;- Te8/7 <7 L7- eh-/7@h-/7 Pada suatu ketika anda merasa bahwa setiap teman anda yang di satu kelas selalu
berusaha memperoleh sesuatu dari anda. Pada saat tersebut anda selalu memberikan apa
yang teman anda butuhkan dari anda, akan tetapi hal sebaliknya justru terjadi ketika anda membutuhkan sesuatu dari teman anda. "etiap indi9idu menjalin pertemanan tentunya mempunyai tujuan untuk saling
memperhatikan satu sama lain. Indi9idu tersebut pasti diharapkan untuk berbuat sesuatu bagi sesamanya, saling membantu jikalau dibutuhkan, dan saling memberikan dukungan dikala sedih. +kan tetapi mempertahankan hubungan persahabatan itu juga membutuhkan biaya %ost! tertentu, seperti hilang waktu dan energi serta kegiatan& kegiatan lainnya yang tidak jadi dilaksanakan. Meskipun biaya&biaya ini tidak dilihat sebagai sesuatu hal yang mahal atau membebani ketika dipandang dari sudut penghargaan reward! yang didapatkan dari persahabatan tersebut. namun, biaya tersebut harus dipertimbangkan apabila kita menganalisis se%ara obyekti6 hubungan& hubungan transaksi yang ada dalam persahabatan. +pabila biaya yang dikeluarkan terlihat tidak sesuai dengan imbalannya, yang terjadi justru perasaan tidak enak di pihak yang merasa bahwa imbalan yang diterima itu terlalu rendah dibandingkan dengan biaya atau pengorbanan yang sudah diberikan. +nalisa mengenai hubungan sosial yang terjadi ini merupakan salah satu %iri khas teori pertukaran. #i suatu daerah ada dua buah kampung, kita sebut saja kampung + dan kampung /. pada
suatu hari kampung + mengundang kampung / untuk melakukan kerja bakti atau gotong royong ke kampung +, dengan senang hati kampung / menerima tawaran tersebut dan mengunjungi kampung + untuk melakukan gotong royong meskipun sebenarnya kampung / memiliki kesibukan tersendiri di kampungnya, namun mereka rela meluangkan waktu mereka dan menunda kesibukan yang mereka miliki untuk menerima ajakan dari kampung + tersebut karna kampung / merasa menghargai ajakan dari kampung +. #alam hal ini kampung / sudah melakukan suatu pengorbanan terhadap kampung +. #an di suatu hari, kampung / pun ingin mengajakFmengundang kampung + untuk melakukan kerja bakti juga, namun sebaliknya yang terjadi, kampung + malah mengabaikan ajakanFundangan kampung / untuk melakukan kerja bakti tersebut hanya karna alasan kampung + memiliki kesibukan dikampungnya.
Maka, dalam hal ini belum tejadi suatu proses pertukaran sosial karena kampung +
belum bisa memberikan suatu reward atau penhgargaan kepada kampung / sebagaimana apa yang telah dilakukan kampung / terhadap kampung + . Tetapi apabila kampung + menerima ajakan dari kampung / dan melakukan apa yang telah dilakukan kampung / maka dalam hal ini telah terjadi suatu proses pertukaran, karna tidak ada pihak yang merasa berat sebelah baik itu dari kampung + maupun kampung /. 2, Kele>7h- <- Ke/-- Te8/7 •
Kele>7h-
+kan menimbulkan suatu keadilan dalam masyarakat, takkan ada yang merasa berat sebelah jika teori ini diterapkan karena teori ini membahas tentang bagaimana suatu hubungan sosial masyarakat bisa menyeimbangkan antara pengorbanan dan keuntungan yang didapatkan dari pihak lain. #isamping itu juga jika menerapkan teori ini maka hubungan dalam suatu masyarakat sosial ataupun indi9idu akan tetap terjaga dan tidak akan ada yang merasa dirugikan. •
Ke/--
+pabila seseorang menerapkan teori ini maka dikala seseorang tersebut memberikan atau melakukan sesuatu kepada orang lain maka penerima tersebut akan merasa risih menerima pemberian atau jasa yang telah dilakukan untuknya karna merasa apa yang telah dilakukan atau diberikan akan harus dibalas dengan yang demikian pula, sedangkan belum tentu si penerima mampu membalas apa yang telah dilakukan pemberi kepadanya. #isamping itu juga teori ini bisa saja membuat kita menjadi orang yang tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu untuk seseorang karena terbiasa mengharapkan balasan atas apa yang telah dilakukan terhadap orang lain.
DA!TAR PUSTAKA
+rdiansah, #anus. '()). Teoritisasi dan Implikasi Pertukaran "osial #alam Komunikasi +ntar Pribadi. "urabaya ; I+IN "unan +mpel Indra -ukmana, ebrian. '()). Teori Pertukaran. 2ni9ersitas "ebelas Maret ; I"IP&"osiologi Noname. '((B. Teori Pertukaran "osial. http;FFatpsikologi.blogspot.%o.idF'((BF))Fmakalah& so%ial&e7%hange.html . #iunduh pada (B #esember '()* pukul '(.(G AI/ "alahudin. '()(. "tudi #eskripti6 Melalui Pendekatan Teori Pertukaran "osial eorge =aspar 1omans dan Teori Pertukaran "osial Peter M. /lau. Pas%a "arjana 2MM Aardhana, +mika. '()0. Perilaku sosial; Teori pertukaran blau. Yogyakarta ; 2NY