KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Rerangka Konseptual Suatu Model.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester 5 yang diberikan oleh Bpk Ali Farhan, SE, M.SEI selaku Dosen mata kuliah Teori Akuntansi. Makalah ini juga bertujuan agar dapat mempelajari bagaimana rerangka konseptual akuntansi dan tujuan laporan keuangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Surabaya, 18 April 2018
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka kerja konseptual untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan.
Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-istilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat. Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru, memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku. .
RUMUSAN MASALAH
Menjelaskan definisi dari rerangka konseptual
Menjelaskan Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)
Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan FASB
Menjelasakan tujuan pelaporan keuangan
TUJUAN
Agar Pembaca lebih memahami tentang rerangka konseptual dan tujuan laporan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
KERANGKA KONSEPTUAL
Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka konseptual digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan. Pada tingkatan teori yang tinggi, kerangka konseptual mengindentifikasi ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan. Pada tingkatan selanjutnya, karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen keuangan didefinisikan. Pada tingkatan operasional, kerangka operasional berkaitan dengan prinsip- prinsip dan aturan- aturan tentang pengakuan dan pengukuran elemen laporan keuangan. Artinya perumusan kerangka konseptual dimulai dengan penentuan tujuan yang menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti karakteristik kualitatif dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.
ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL
Isu artikulasi
Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:
Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga dengan pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan penurunan aset bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi earnings antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan gains serta losses holding.
Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement) disebut juga pandangan laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan expense dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan. Penandingan merupakan proses pengukuran fundamental dalam akuntansi yang terbagi atas dua tahap yaitu pengakuan revenue (dalam satuan waktu) melalui prinsip realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab akibat, alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera. Pandangan laba-rugi menekankan pada pengukuran earnings, dan tidak pada peningkatan atau penurunan modal bersih.
Isu definisi
Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak langsung.Aset juga dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.
Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya ekonomu suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai. Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.
manfaat potensial yang diperoleh entitas.
konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi asset
cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau masa lalu, transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan yang tidak diduga.
dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.
HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL
Akrual
Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat mereka terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva yang berkaitan dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang berkaitan dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa depan.
Penangguhan
Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban dan mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi dampak di masa yang akan datang.
Alokasi
Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau rumus tertentu.
Amortisasi
Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu melalui pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.
Realisasi
Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak kas menjadi uang. Realisasi paling tepat digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan untuk merujuk kepada penjualan aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim atas sejumlah uang.
Pengakuan
Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal suatu hal dalam rekeningg dan laporan keuangan perusahaan
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)
SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek yaitu tidak membentuk prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP.
Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan Discussion Memorandum berjudul " Conceptual Rerangka for Financial Accounting and Reporting : Elements of Financial Statements and Their Measurement " pada tahun 1976. Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam komponen rerangka konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting Concept (SFAC). Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. 3 diantara nya dijelaskan sebagai berikut:
Statements of Financial Accounting Concept No.1
SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan secara keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi . Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara umum merupakan versi 'singkat' dari laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini. Beberapa petimbangan nilai penting tersebut adalah:
Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.
Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan
Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning power dan cash flow perusahaan.
Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat prediksi dan penilaian masing-masing.
SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan mengukur earnings dan komponennya bagaimana kas diperoleh dan dibayarkan. Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang hati-hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman yang tinggi.
Statements of Financial Accounting Concept No.2 Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting Information)
Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih bermanfaat.
Relevansi informasi
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan
Informasi dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan meningkatkan kemampuan pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal mereka. Informasi berpengaruh terhadap perilaku manusia dan karena orang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap informasi tersebut, maka informasi keuangan tidap dapat dievaluasi dengan cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar informasi tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan yang penting dalam memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak relevan.
Ketepatan waktu (timeliness)
Ketepatan waktu adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang rendah.Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat membuat informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat membuat informasi kehilangan relevansinya.Jadi ada derajat timeliness.
Keandalan informasi (reliablelity)
Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi, sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan.Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Representational faithfulness
Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena yang digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang digambarkan adalah sumber daya ekonomi, kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya dan kewajiban entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan interpretasi.
Statements of Financial Accounting Concept No.6 Elemen-elemen Laporan Keuangan (Elements of Financial Statements)
SFAC No. 6, " Elements of Financial Statement of Business Enterprises ", dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :
Aset (assets)
Adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
Utang (liabitilies)
Adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
Ekuitas (equity)
Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik.
Investasi oleh pemilik (investment by owners)
Adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut.
Distribusi pada pemilik (distribution to owners)
Adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
Laba komprehensif (comprehensive income)
Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.
Pendapatan (revenue)
Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
Biaya (expenses)
Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
Keuntungan (gains)
Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
Kerugian (losses)
Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju. Pada gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang kepentingannya diutamakan yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual menurut FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren dari tujuan dan fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang konsistem.Ada dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan, yang pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi terbagi dalam dua perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi, dan perspektif lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu definisi erat kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi milik entitas. Dalam materi dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang terbagi menjadi sistem pemeliharaan modal keuangan dan fisik yang dapat diukur dengan satuan moneter dan daya beli.
Pada pokok bahasan kedua, yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB yang disebut dengan SFAC yang di dalamnya menguraikan hal-hal tertentu, dalam SFAC No 1 misalnya menguraikan tentang tujuan pelaporan keuangan, demikan seterusnya untuk SFAC yang lain dengan pokok bahasannya masing-masing. SFAC terdiri dari SFAC No.1, 2, 6, No.8, dimana SFAC No.8 secara umum memiliki isi tentang tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas dan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas .
DAFTAR PUSTAKA
Suwardjono.2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Shevalina. 2013. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model.
Khoyunita. 2012. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model di
https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/rerangka-konseptual-suatu-model-teori-akuntansi/