Perkembangan Tektonik Pulau Sumatra Indone Ind onesia sia mer merupa upakan kan da daera erah h per pertem temuan uan 3 lem lempen peng g te tekton ktonik ik bes besar ar,, yai yaitu tu lempeng lemp eng IndoIndo-Aust Australi ralia, a, Eura Eurasia sia dan lemp lempeng eng Pasi Pasifc. fc. Lemp Lempeng eng Indo-A Indo-Austr ustralia alia bert be rtab abra raka kan n de deng ngan an le lemp mpen eng g Eu Eura rasi sia a di le lepa pas s pa pant ntai ai Su Suma matr tra, a, a a!a !a da dan n "usatenggara, sedangkan dengan Pasifc di utara Irian dan #aluku utara. Salah satu hasil pertemuan ketiga ini membentuk pulau Sumatra.
A. Gambaran Umum Indone Ind onesia sia mer merupa upaka kan n dae daera rah h per pertem temuan uan 3 lem lempen peng g tek tekton tonik ik bes besar ar,, yai yaitu tu lempeng lemp eng IndoIndo-Aust Australi ralia, a, Eura Eurasia sia dan lemp lempeng eng Pa Pasifc sifc.. Lemp Lempeng eng IndoIndo-Austr Australia alia bert be rtab abra raka kan n de deng ngan an le lemp mpen eng g Eu Eura rasi sia a di le lepa pas s pa pant ntai ai Su Suma matr tra, a, a a!a !a da dan n "usatengg "usa tenggara ara,, seda sedangka ngkan n denga dengan n Pa Pasifc sifc di utar utara a Iria Irian n dan #al #aluku uku utara. $i sekitar seki tar lok lokasi asi pert pertemua emuan n lemp lempeng eng ini aku akumula mulasi si ener energi gi tabr tabraka akan n terk terkumpul umpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di selatan a!a hampir tegak luru lu rus, s,
berb be rbed eda a
deng de ngan an
pert pe rtem emua uan n
lemp le mpen eng g
di
!ila !i laya yah h
Suma Su mate tera ra
yang ya ng
mempunyai subduksi miring dengan kecepatan kecepatan %-& cm'tahun ()ock, *+++. Pulau Sumatera dicirikan oleh tiga sistem tektonik. )erurutan dari barat ke timur adalah sebagai berikut ona subduksi obli/ue dengan sudut penun0aman yang landai, sesar #enta!ai dan ona sesar besar Sumatera. 1ona subduksi di Pulau Suma Su mate tera ra,,
yang ya ng se seri ring ng se seka kali li me meni nimb mbul ulka kan n
gemp ge mpa a
tekt te kton onik ik,,
mema me man0 n0an ang g
membentang sampai ke Selat Sunda dan berlan0ut hingga selatan Pulau a!a. Subsuksi ini mendesak lempeng Eurasia dari ba!ah Samudera 2india ke arah barat bar at la laut ut di Sum Sumate atera ra dan r ront ontal al ke uta utara ra ter terhad hadap ap Pu Pulau lau a! a!a, a, den dengan gan kecep ke cepata atan n per perger gerak akan an ya yang ng ber ber4ar 4aria iasi. si. Pu Puluh luhan an hin hingga gga ra ratus tusan an tah tahun un,, dua lempen lem peng g itu sal saling ing men menek ekan an.. "a "amun mun lem lempen peng g Ind Indo-A o-Aust ustra ralia lia da dari ri sel selata atan n bergera ber gerak k lebi lebih h akti akti.. Pe Perger rgeraka akannya nnya yang hany hanya a bebe beberapa rapa mill millimet imeter er hingg hingga a beberapa sentimeter per tahun ini memang tidak terasa oleh manusia. 5arena dorongan lempeng Indo-Australia terhadap bagian utara Sumatera kecepatannya kecepatannya hanya %,* cm per tahun, sedangkan yang di bagian selatannya kecepatannya & cm per tah tahun. un. Pe Perg rgera eraka kan n lem lempen peng g di dae daerah rah bar barat at Sum Sumate atera ra yan yang g mir miring ing
posisinya ini lebih cepat dibandingkan dengan penyusupan lempeng di selatan a!a.
B. Kerangka Tektonik Pulau Sumatra Pulau Sumatra terletak di baratdaya dari 5ontinen Sundaland dan merupakan 0alur kon4ergensi antara Lempeng 2india-Australia yang menyusup di sebelah barat Lempeng Eurasia'Sundaland. 5on4ergensi lempeng menghasilkan subduksi sepan0ang Palung Sunda dan pergerakan lateral menganan dari Sistem Sesar Sumatra.
Gambar P embentuk an 6ekungan )elakang )usur di Pulau Sumatra ()arber dkk, *++%.
Subduksi dari Lempeng 2india-Australia dengan batas Lempeng Asia pada masa Paleogen diperkirakan telah menyebabkan rotasi Lempeng Asia termasuk Sumatra searah 0arum 0am. Perubahan posisi Sumatra yang sebelumnya berarah
E-7 men0adi SE-"7 dimulai pada Eosen-8ligosen. Perubahan tersebut 0uga mengindikasikan meningkatnya pergerakan sesar mendatar Sumatra seiring dengan
rotasi.
Subduksiobli$ue dan
pengaruh
sistem
mendatar
Sumatra
men0adikan kompleksitas regim stress dan pola strain pada Sumatra ($arman dan Sidi, *+++. 5arakteristik A!al 9ersier Sumatra ditandai dengan pembentukkan cekungan-cekungan belakang busur sepan0ang Pulau Sumatra, yaitu 6ekungan Sumatra
:tara,
6ekungan
Sumatra
9engah,
dan
6ekungan
Sumatra
Selatan %&ambar 'iatas(. Pulau
Sumatra
diinterpretasikan
dibentuk
oleh
kolisi
dan suturing dari
mikrokontinen di Akhir Pra-9ersier (Pulunggono dan 6ameron, ;<=>? dalam )arber dkk, *++%. Sekarang Lempeng Samudera 2india subduksi di ba!ah Lempeng )enua Eurasia pada arah "*+@E dengan rata-rata pergerakannya & B cm'tahun. 5onfgurasi cekungan pada daerah Sumatra berhubungan langsung dengan kehadiran dari subduksi yang menyebabkan non-)olcanic *ore-arc dan )olcano plutonik back-arc. Sumatra dapat dibagi men0adi % bagian %'arman dan Sidi, + ;.
Sunda outer-arc ridge, berada sepan0ang batas cekungan *ore-arcSunda dan yang memisahkan dari lereng trench.
*.
6ekungan ore-arc Sunda,
terbentang
antara
akresi
non-4ulkanik
punggungan outer-arc dengan bagian di ba!ah permukaan dan 4olkanik backarc Sumatra. 3.
6ekungan ack-arc Sumatra, meliputi 6ekungan Sumatra :tara, 9engah, dan Selatan. Sistem ini berkembang se0alan dengan depresi yang berbeda pada bagian ba!ah )ukit )arisan.
>.
)ukit )arisan, ter0adi pada bagian aCial dari pulaunya dan terbentuk terutama pada Perm-5arbon hingga batuan #esooik.
%.
Intra-arc Sumatra, dipisahkan oleh upli*t berikutnya dan erosi dari daerah pengendapan terdahulu sehingga memiliki litologi yang mirip pada *orearc dan back-arc basin.
Struktur Utama Cekungan Sumatra Selatan #enurut Salim dkk (;<<% 6ekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan belakang busur karena berada di belakang Pegunungan )arisan sebagai )olcanicarc-nya. 6ekungan ini berumur 9ersier yang terbentuk sebagai akibat adanya interaksi antara Paparan Sunda sebagai bagian dari Lempeng 5ontinen Asia dan Lempeng Samudera India. $aerah cekungan ini meliputi daerah seluas 33+ C %;+ km*, bagian barat daya dibatasi oleh singkapan Pra-9ersier )ukit )arisan, di
sebelah timur oleh Paparan Sunda (Sundaland, sebelah barat dibatasi oleh Pegunungan 9igapuluh dan ke arah tenggara dibatasi oleh 9inggian Lampung. #enurut Suta dan Diaoguang (*++%? dalam Satya, *+;+ perkembangan struktur maupun e4olusi cekungan se0ak 9ersier merupakan hasil interaksi dari ketiga arah struktur utama yaitu, berarah timurlaut-baratdaya atau disebut Pola ambi, berarah baratlaut-tenggara atau disebut Pola Sumatra, dan berarah utara-selatan atau disebut Pola Sunda. 2al inilah yang membuat struktur geologi di daerah 6ekungan Sumatra Selatan lebih kompleks dibandingkan cekungan lainnya di Pulau Sumatra. Struktur geologi berarah timurlaut-baratdaya atau Pola ambi sangat 0elas teramati di Sub-6ekungan ambi. 9erbentuknya struktur berarah timurlaut-baratdaya di daerah ini berasosiasi dengan terbentuknya sistem graben di 6ekungan Sumatra Selatan. Struktur lipatan yang berkembang pada Pola ambi diakibatkan oleh pengaktian kembali sesar-sesar normal tersebut pada periode kompresi Plio-Plistosen yang berasosiasi dengan sesar mendatar ( !rench *ault . "amun, intensitas perlipatan pada arah ini tidak begitu kuat. Pola
Sumatra
sangat
mendominasi
di
daerah
Sub-6ekungan
Palembang
(Pulunggono dan 6ameron, ;<=>. #aniestasi struktur Pola Lematang saat ini berupa perlipatan yang berasosiasi dengan sesar naik yang terbentuk akibat gaya kompresi Plio-Pleistosen. Struktur geologi berarah utara-selatan atau Pola Sunda 0uga terlihat di 6ekungan Sumatra Selatan. Pola Sunda yang pada a!alnya dimaniestasikan dengan sesar normal, pada periode tektonik Plio-Pleistosen teraktikan kembali sebagai sesar mendatar yang sering kali memperlihatkan pola perlipatan di permukaan.
Gambar Elemen Struktur :tama pada 6ekungan Sumatra Selatan. 8rientasi 9imurlaut-baratdaya atau :tara-Selatan #enun0ukkan :mur Eo-8ligosen dan Struktur In4ersi #enun0ukkan :mur Plio-Pleistosen%&inger dan ielding, +/(. C. Perkembangan Tektonik Pulau Sumatra Peristi!a 9ektonik yang berperan dalam perkembangan Pulau Sumatra dan 6ekungan Sumatra Selatan menurut Pulonggono dkk (;<<* adalah ase kompresi yang berlangsung dari urasik a!al sampai 5apur. 9ektonik ini menghasilkan sesar geser dekstral 7"7 ESE seperti Sesar Lematang,
5epayang, Saka, Pantai Selatan Lampung, #usiLineament dan " 0 S
trend.
9er0adi !rench mo)ement dan intrusi granit berumur urasik 5apur.
Gambar ase
5ompresi
urasik
A!al
Sampai
5apur
dan
Elipsoid
#odel
%Pulonggono dkk, 122+(. ase tensional pada 5apur Akhir sampai 9ersier A!al yang menghasilkan sesar normal dan sesar tumbuh berarah " S dan 7"7 ESE. Sedimentasi mengisi cekungan atau terban di atas batuan dasar bersamaan dengan kegiatan gunung api. 9er0adi pengisian a!al dari cekungan yaitu ormasi Lahat.
Gambar ase 9ensional 5apur Akhir Sampai 9ersier A!al dan Elipsoid #odel (Pulonggono dkk, ;<<*. •
ase ketiga yaitu adanya akti4itas tektonik #iosen atau Intra #iosen menyebabkan pengangkatan tepi-tepi cekungan dan diikuti pengendapan bahan-bahan klastika. Faitu terendapkannya ormasi 9alang Akar, ormasi )atura0a, ormasi Gumai, ormasi Air )enakat, dan ormasi #uara Enim.
ase keempat berupa gerak kompresional pada Plio-Plistosen menyebabkan sebagian ormasi Air )enakat dan ormasi #uara Enim telah men0adi tinggian tererosi, sedangkan pada daerah yang relati turun diendapkan ormasi 5asai. Selan0utnya, ter0adi pengangkatan dan perlipatan berarah barat laut di seluruh daerah cekungan yang mengakhiri pengendapan 9ersier di 6ekungan Sumatra Selatan. Selain itu ter0adi akti4itas 4olkanisme pada cekungan belakang busur.
Gambar ase
5ompresi
#iosen
9engah
Sampai
Sekarang
dan
Elipsoid
#odel %Pulonggono dkk, 122+(. Sistem Subduksi Sumatra Pada akhir #iosen, Pulau Sumatera mengalami rotasi searah 0arum 0am. Pada aman Pliopleistosen, arah struktur geologi berubah men0adi barat daya-timur laut, di mana akti4itas tersebut terus berlan0ut hingga kini. 2al ini disebabkan oleh pembentukan letak samudera di Laut Andaman dan tumbukan antara Lempeng #ikro Sunda dan Lempeng India-Australia ter0adi pada sudut yang kurang ta0am. 9er0adilah kompresi tektonik global dan lahirnya kompleks subduksi sepan0ang tepi barat Pulau Sumatera dan pengangkatan Pegunungan )ukit )arisan
pada
aman
Pleistosen.
Pada akhir #iosen 9engah sampai #iosen Akhir, ter0adi kompresi pada Laut Andaman. Sebagai akibatnya, terbentuk tegasan yang
berarah ""7-SSE
menghasilkan patahan berarah utara-selatan. Se0ak Pliosen sampai kini, akibat kompresi terbentuk tegasan yang berarah ""E-SS7 yang menghasilkan sesar berarah "E-S7, yang memotong sesar yang berarah utara-selatan. $i Sumatera, penun0aman tersebut 0uga menghasilkan rangkaian busur pulau depan (orearch islands yang non-4ulkanik (seperti P. Simeulue, P. )anyak, P. "ias, P. )atu, P. Siberut hingga P. Enggano, rangkaian pegunungan )ukit )arisan dengan 0alur 4ulkanik di tengahnya, serta sesar akti H9he Great Sumatera aultH yang membelah Pulau Sumatera mulai dari 9eluk Semangko hingga )anda Aceh.
Sesar besar ini menerus sampai ke Laut Andaman hingga )urma. Patahan akti Semangko ini diperkirakan bergeser sekitar sebelas sentimeter per tahun dan merupakan daerah ra!an gempa bumi dan tanah longsor. Penun0aman yang ter0adi di sebelah barat Sumatra tidak benar-benar tegak lurus terhadap arah pergerakan Lempeng India-Australia dan Lempeng Eurasia. Lempeng Eurasia bergerak relati ke arah tenggara, sedangkan Lempeng IndiaAustralia bergerak relati ke arah timurlaut. 5arena tidak tegak lurus inilah maka Pulau Sumatra dirobek sesar mendatar (garis 0ingga yang dikenal dengan nama Sesar Semangko. Penun0aman Lempeng India Australia 0uga mempengaruhi geomorologi Pulau Sumatera. Adanya penun0aman men0adikan bagian barat Pulau Sumatera terangkat, sedangkan bagian timur relati turun. 2al ini menyebabkan bagian barat mempunyai dataran pantai yang sempit dan kadang-kadang ter0al. Pada umumnya, terumbu karang lebih berkembang dibandingkan berbagai 0enis bakau. )agian timur yang turun akan menerima tanah hasil erosi dari bagian barat (yang bergerak naik, sehingga bagian timur memiliki pantai yang datar lagi luas. $i bagian timur, gambut dan bakau lebih berkembang dibandingkan terumbu karang.
Sistem Sesar Sumatra $i pulau Sumatera, pergerakan lempeng India dan Australia yang mengakibatkan kedua
lempeng
tersebut
bertabrakan
dan
menghasilkan
penun0aman
menghasilkan rangkaian busur pulau depan (orearch islands yang non-4ulkanik (seperti P. Simeulue, P. )anyak, P. "ias, P. )atu, P. Siberut hingga P. Enggano, rangkaian pegunungan )ukit )arisan dengan 0alur 4ulkanik di tengahnya, serta sesar akti H9he Great Sumatera aultH yang membelah Pulau Sumatera mulai dari 9eluk Semangko hingga )anda Aceh. Sesar besar ini menerus sampai ke Laut Andaman hingga )urma. Patahan akti Semangko ini diperkirakan bergeser sekitar sebelas sentimeter per tahun dan merupakan daerah ra!an gempa bumi dan tanah longsor. $i samping patahan utama tersebut, terdapat beberapa patahan lainnya, yaitu Sesar Aneuk )atee, Sesar Samalanga-Sipopok, Sesar Lhokseuma!e, dan Sesar
)langke0eren. 5husus untuk 5ota )anda Aceh dan 5abupaten Aceh )esar dihimpit oleh dua patahan akti, yaitu $arul Imarah dan $arussalam. Patahan ini terbentuk sebagai akibat dari adanya pengaruh tekanan tektonik secara global dan lahirnya kompleks subduksi sepan0ang tepi barat Pulau Sumatera serta pengangkatan Pegunungan )ukit )arisan. $aerah-daerah yang berada di sepan0ang patahan tersebut merupakan !ilayah yang ra!an gempa bumi dan tanah longsor, disebabkan oleh adanya akti4itas kegempaan dan kegunungapian yang tinggi. )anda Aceh sendiri merupakan suatu dataran hasil amblesan se0ak Pliosen, hingga terbentuk sebuah graben. $ataran yang terbentuk tersusun oleh batuan sedimen, yang berpengaruh besar 0ika ter0adi gempa bumi di sekitarnya. Penun0aman Lempeng India Australia 0uga mempengaruhi geomorologi Pulau Sumatera. Adanya penun0aman men0adikan bagian barat Pulau Sumatera terangkat, sedangkan bagian timur relati turun. 2al ini menyebabkan bagian barat mempunyai dataran pantai yang sempit dan kadang-kadang ter0al. Pada umumnya, terumbu karang lebih berkembang dibandingkan berbagai 0enis bakau. )agian timur yang turun akan menerima tanah hasil erosi dari bagian barat (yang bergerak naik, sehingga bagian timur memiliki pantai yang datar lagi luas. $i bagian timur, gambut dan bakau lebih berkembang dibandingkan terumbu karang. Se0arah tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan dimulainya peristi!a pertumbukan antara lempeng India-Australia dan Asia 9enggara, sekitar >%,& 0uta tahun lalu, yang mengakibatkan rangkaian perubahan sistematis dari pergerakan relati lempeng-lempeng disertai dengan perubahan kecepatan relati antar lempengnya berikut kegiatan ekstrusi yang ter0adi padanya. Gerak lempeng India-Australia yang semula mempunyai kecepatan =& milimeter ' tahun menurun secara drastis men0adi >+ milimeter'tahun karena ter0adi proses tumbukan tersebut. Penurunan kecepatan terus ter0adi sehingga tinggal 3+ milimeter'tahun pada a!al proses konfgurasi tektonik yang baru (6har-shin Liu et al, ;<=3 dalam "ata!id0a0a, ;<<>. Setelah itu kecepatan mengalami kenaikan yang mencolok sampai sekitar B& milimeter'tahun (Sieh, ;<<3 dalam "ata!id0a0a, ;<<>. Proses tumbukan
ini,
menurut
teori
indentasiJ
pada
akhirnya
mengakibatkan
terbentuknya banyak sistem sesar geser di bagian sebelah timur India, untuk mengakomodasikan perpindahan massa secara tektonik (9apponier dkk, ;<=*. 5eadaan
Pulau
Sumatera
menun0ukkan
bah!a
kemiringan
penun0aman,
punggungan busur muka dan cekungan busur muka telah terragmentasi akibat
proses yang ter0adi. 5enyataan menun0ukkan bah!a adanya transtensi (transtension Paleosoikum tektonik Sumatera men0adikan tatanan tektonik Sumatera menun0ukkan adanya tiga bagian pola (Sieh, *+++. )agian selatan terdiri dari lempeng mikro Sumatera, yang terbentuk se0ak * 0uta tahun lalu dengan bentuk, geometri dan struktur sederhana, bagian tengah cenderung tidak beraturan dan bagian utara yang tidak selaras dengan pola penun0aman. D. Periode Tektonik Pulau Sumtera Pen0elasan mengenai periode tektonik !ilayah sumatera terbagi men0adi 3 daerah berdasarkan letak cekungan yang ada di sumatera yaitu cekungan )engkulu yang menandakan orearc basin, cekungan Sumateratengah yaitu central basin dan cekungan Sumatera Selatan yang merupakan backarc basin. )erikut adalah pen0elasan masing masingperiode yang ter0adi di masing masing cekungan tersebut. a.
Cekungan Bengkulu (forearc basin)
6ekungan )engkulu adalah salah satu cekungan orearc di Indonesia. 6ekungan orearc artinya cekungan yang berposisi di depan 0alur 4olkanik (ore arc ? arc K 0alur
4olkanik.
)erdasarkan
berbagai
ka0ian
geologi,
disepakati
bah!a
Pegunungan )arisan( dalam hal ini adalah 4olcanic arc -nya mulai naik di sebelah barat Sumatra pada #iosen 9engah. Pengaruhnya kepada 6ekungan )engkulu adalah bah!a sebelum #isoen 9engah berarti tidakada orearc basin )engkulu sebab pada saat itu arc -nya sendiri tidak ada.Sebelum #iosen 9engah, atau Paleogen, 6ekungan )engkulu masih merupakan bagian paling barat 6ekungan Sumatera Selatan. Lalu pada periode setelah #iosen 9engah atau "eogen, setelah Pegunungan )arisan naik, 6ekungan )engkulu dipisahkan dari 6ekungan Sumatera Selatan. #ulai saat itulah,6ekungan )engkulu men0adi cekungan orearc dan 6ekunganSumatera Selatan men0adi cekungan backarc (belakang busur. Se0arah penyatuan dan pemisahan 6ekungan )engkulu dari 6ekungan Sumatera Selatan dapat dipela0ari dari stratigraf Paleogen dan "eogen kedua cekungan itu. $apat diamati bah!a pada Paleogen, stratigraf kedua cekungan hampir sama. 5eduanya mengembangkan sistem graben di beberapa tempat. $i 6ekungan )engkulu ada Graben Pagar0ati, Graben 5edurang-#anna, Graben Ipuh (pada saat yang sama di 6ekungan SumateraSelatan saat itu ada graben-graben ambi, Palembang,
Lematang,dan
5epahiang.
9etapi
setelah
"eogen,
6ekungan
)engkulu masuk kepada cekungan yang lebih dalam daripada 6ekungan Sumatera Selatan, dibuktikan oleh berkembangnya terumbu terumbu karbonat yang masi pada #iosen Atas yang hampir eki4alen secara umur dengan karbonat Parigi di a!a )arat (paraoperator yang pernah beker0a di )engkulu menyebutnya sebagai karbonat Parigi 0uga. Pada saat yang sama, di 6ekungan Sumatera Selatan lebih banyak sedimen-sedimen regresi (ormasi Air )enakat'Lo!er Palembang dan #uara Enim'#iddle Palembang karena cekungan sedang mengalami
pengangkatan
dan
in4ersi.Secara
tektonik,
mengapa
ter0adi
perbedaan stratigraf pada "eogen di 6ekungan )engkulu yaitu disebabkan 6ekungan )engkulu dalam ase penenggelaman sementara 6ekungan Sumatera Selatan sedang terangkat. b.
Cekungan Sumatera Tengah (central basin)
Pola struktur yang ada saat ini di 6ekungan Sumatra 9engah merupakan hasil sekurang-kurangnya 3 (tiga ase tektonikutama yang terpisah, yaitu 8rogenesa #esooikum 9engah,9ektonik 5apur Akhir-9ersier A!al, dan 8rogenesa PlioPlistosen($e
6oster,
;.2eidrick dan
Aulia
(;<<3,
membahas
secara
terperinci tentang perkembangan tektonik di 6ekungan Sumatra 9engah dengan membaginya men0adi 3 (tiga episode tektonik, ; (ase ;berlangsung pada Eosen-8ligosen, * (ase * berlangsung pada#iosen A!al-#iosen 9engah, dan 3 (ase 3 berlangsung pada #iosen 9engah-esen. ase sebelum ; disebut sebagai ase + (+ yang berlangsung pada Pra 9ersier.;. Episode + (Pre 9ertiary)atuan dasar Pra 9ersier di 6ekungan Sumatra 9engah terdiri dari lempeng-lempeng benua dan samudera yang berbentuk moaik. 8rientasi struktur pada batuan dasar memberikan eek pada lapisan sedimen 9ersier yang menumpang di atasnya dan kemudian mengontrol arah tarikan dan pengaktian ulang yang ter0adi kemudian. Pola struktur tersebut disebut sebagai elemen struktur +. Ada * (dua struktur utama pada batuan dasar. Pertama kelurusan utara -selatan yang merupakan sesar geser (9ransorm'7rench9ectonic berumur 5arbon dan mengalami reaktifsasi selama Permo-9rias, ura, 5apur dan 9ersier. 9inggiantinggian yang terbentuk pada ase ini adalah 9inggian #utiara, 5ampar, "apuh, 5ubu, Pinang dan :0ung Pandang. 9inggian tinggian tersebut men0adi batas yang penting pada pengendapan sedimen selan0utnya.*. Episode ; (*& %+ #a
Episode ; berlangsung pada kala Eosen-8ligosendisebut 0uga it Phase. Pada ; ter0adi deormasi akibat iting dengan arah Strike timur laut, diikuti oleh reaktifsasi struktur-struktur tua. Akibat tumbukan Lempeng Samudera 2india terhadap Lempeng )enua Asia pada >% #a terbentuklah suatu sistem rekahan 9ranstensional yang meman0ang ke arah selatan dari 6ina bagian selatan ke 9hailand dan ke #alaysia hingga Sumatra dan 5alimantan Selatan (2eidrick M Aulia,;<<3. Perekahan ini membentuk serangkaian 2orst dan Graben di 6ekungan Sumatra 9engah. 2orst-Graben ini kemudian men0adi danau tempat diendapkannya sedimen-sedimen 5elompok Pematang. Pada akhir ; ter0adi peralihan dari perekahan men0adi penurunan cekungan ditandai oleh pembalikan struktur yang lemah, denudasi dan pembentukan daratan Peneplain. 2asil dari erosi tersebut berupa paleosol yang diendapkan di atas ormasi :pper ed )ed.3. Episode * (;3 *& #a Episode * berlangsung pada kala #iosen A!al-#iosen 9engah. Pada kala #iosen A!al ter0adi ase amblesan
(sagphase,
diikuti
oleh
pembentukan
$eCtral
7rench
ault
secararegional dan pembentukan 9ranstensional racture 1one. Pada struktur tua yang berarah utara-selatan ter0adi elease,sehingga terbentuk Listric ault, "ormal ault, Graben, dan 2al Graben. Struktur yang terbentuk berarah relati barat laut-tenggara. Pada episode *, 6ekungan Sumatra 9engah mengalami transgresi dan sedimen-sedimen dari 5elompok Sihapas diendapkan.>. Episode 3 (;3-ecent Episode 3 berlangsung pada kala #iosen 9engahesendisebut 0uga )arisan 6ompressional Phase. Pada episode 3 ter0adi pembalikan struktur akibat gaya kompresi menghasilkan re4erse dan 9hrust ault di sepan0ang 0alur 7rench ault yang terbentuk sebelumnya. Proses kompresi ini ter0adi bersamaan dengan pembentukan $eCtral 7rench ault di sepan0ang )ukit )arisan. Struktur yang terbentuk umumnya berarah barat laut-tenggara. Pada episode 3 6ekungan Sumatra 9engah mengalami regresi dan sedimen-sedimen ormasi Petani diendapkan, diikuti pengendapan sedimen-sedimen ormasi #inas secara tidak selaras. c. )lake
Cekungan Sumatera Selatan ( backarc basin) (;<=<
menyebutkan
bah!a
daerah
6ekungan
Sumatera
Selatan
merupakan cekungan busur belakang berumur 9ersier yang terbentuk sebagai akibat adanya interaksi antara Paparan Sunda (sebagai bagian dari lempeng kontinen Asia dan lempeng Samudera India. $aerah cekungan ini meliputi
daerah seluas 33+ C %;+ km*, dimana sebelah barat daya dibatasi olehsingkapan Pra-9ersier )ukit )arisan, di sebelah timur oleh PaparanSunda (Sunda Shield, sebelah barat dibatasi oleh Pegunungan 9iga puluh dan ke arah tenggara dibatasi oleh
9inggian
Lampung.#enurut
$e
6oster,
;
(dalam
Salim,
;<<%,
diperkirakantelah ter0adi 3 episode orogenesa yang membentuk kerangka struktur daerah 6ekungan Sumatera Selatan yaitu orogenesa #esooik 9engah, tektonik 5apur Akhir 9ersier A!al dan 8rogenesa Plio Plistosen. Episode pertama, endapan endapan Paleooik dan#esooik termetamorosa, terlipat dan terpatahkan men0adi bongkah struktur dan diintrusi oleh batolit granit serta telah membentuk pola dasar struktur cekungan. #enurut
Pulunggono,;<<*
(dalam
7isnu
dan
"airman
,;<
ase ini
membentuk sesar berarah barat laut-tenggara yang berupa sesar sesar geser.Episode kedua pada 5apur Akhir berupa ase ekstensi menghasilkan gerak gerak tensional yang membentuk grabendan horst dengan arah umum utara selatan. $ikombinasikan dengan hasil orogenesa #esooik dan hasil pelapukan batuan -batuan Pra 9ersier, gerak gerak tensional ini membentuk struktur tua yang mengontrol pembentukan ormasi Pra 9alang Akar. Episode ketiga berupa ase kompresi pada Plio Plistosen yang menyebabkan pola pengendapan berubah men0adi regresi dan berperan dalam pembentukan struktur perlipatan dan sesar sehingga membentuk konfgurasi geologi sekarang. Pada periode tektonik
ini
menghasilkan
0uga
ter0adi
sesar
pengangkatan
mendatar
Pegunungan
Semangko
yang
)ukit
)arisan
berkembang
yang
sepan0ang
Pegunungan )ukit )arisan. Pergerakan horisontal yang ter0adi mulai Plistosen A!al sampai sekarang mempengaruhi kondisi 6ekungan Sumatera Selatan dan 9engah sehingga sesar -sesar yang baru terbentuk di daerah ini mempunyai perkembangan hampir se0a0ar dengan sesar Semangko. Akibat pergerakan horisontal ini, orogenesa yang ter0adi pada Plio-Plistosen menghasilkan lipatan yang berarah barat laut-tenggara tetapi sesar yang terbentuk berarah timur lautbarat daya dan barat laut- tenggara. enis sesar yang terdapat pada cekungan ini adalah sesar naik, sesar mendatar dan sesar normal. 5enampakan struktur yang dominan adalah struktur yang berarah barat laut-tenggara sebagai hasil orogenesa Plio-Plistosen. $engan demikian pola struktur yang ter0adi dapat dibedakan atas pola tua yang berarah utara-selatan dan barat laut-tenggara serta pola muda yang berarah barat laut-tenggara yang se0a0ar dengan Pulau Sumatera.
E. Kesimpulan Pulau Sumatera secara garis besar terdiri dari 3 sistem 9ektonik, yakni Sistem Subduksi Sumatera? system sesar #enta!ai (#enta!ai ault System? dan Sistem Sesar Sumatera (Sumatera ault System. )erdasarkan rekonstruksi geologi oleh obert 2all (*+++, a!al pembentukan !ilayah Sumatera dimulai sekitar %+ 0uta tahun lalu (a!al Eosen. Sedikitnya terdapat ;< Segmen sesar dengan pan0ang tiap segmen N&+-*++ km? yang merupakan bagian dari Sistem Sesar Sumatera (Sumatera ault System dengan pan0ang N;<++ km. $anau 9oba yang berada di pulau Sumatera merupakan salah satu bukti nyata Super Oolcano dan merupakan sisa dari Letusan 5aldera mahadahsyat terbesar (skala = OEI.