Kandungan Air Tebu
Tanaman penghasil gula ini ternyata tidak hanya sekedar dijadikan bahan
baku gula pasir maupun vetsin saja, beberapa zat yang terkandung di dalam
airnya juga bisa digunakan sebagai obat alternatif untuk penyakit tertentu.
Berikut ini penulis paparkan tentang beberapa kandungan utama senyawa yang
ada dalam air tebu beserta manfaatnya
1. Octacosanol
Senyawa octacosanol memiliki khasiat menurunkan kadar kolestrol dalam
darah, menghambat penumpukan plak pada dinding pembuluh serta memberikan
perlindungan terhadap oksidasi protein darah. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh National Center for Scientific Research, Havana, Kuba,
menyatakan bahwa senyawa sejenis alkohol rantai panjang ini mampu menekan
sintesa kolesterol yang diproduksi di dalam hati.
Hal ini ditunjukkan dari adanya pengaturan enzim reduktase HMG-CoA yang
membatasi laju sintesa kolesetrol. Mengonsumsi octacosanol dalam waktu
jangka panjang efektif menurunkan dan mengontrol kolesterol darah tanpa
efek samping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian octacosanol 10
mg per hari terbukti menunjukkan penurunan total kolesterol darah 17,5% dan
LDL-kolesterol 21,8% namun tidak terjadi peningkatan pada kadar glukosa
atau glikemik darah. Malah kadar HDL-kolesterol meningkat 11,3%.
2. Saccharant - senyawa antidiabetik
Gula tebu menjadi momok bagi penderita diabetes. Pasalnya gula tersebut
tidak baik bagi penderita diabetes karena kandungan glukosa dalam senyawa
sukrosa tersebut mudah dipecah oleh tubuh. Sehingga adakalanya harus
menggunakan pemanis buatan sebagai pengganti. Akan tetapi lain halnya
dengan kandungan gula dalam air tebu. Menurut dr. C.J. Soegiharjo Apt. dari
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, air perasan tebu
memiliki efek antidiabetik. Air tebu mengandung 'saccharant' (bukan
saccharine), suatu senyawa jenis polisakarida non-pati yang berkhasiat
sebagai antidiabetik. Sayangnya dalam pengolahan menjadi gula pasir,
senyawa polisakarida itu pecah saat proses pemanasan menjadi disakarida
yang kita kenal sebagai saccharosa (sukrosa), senyawa pencetus diabetes.
Inilah yang membedakan air tebu dengan gula pasir.
" " "
3. Asam Lemak
Kandungan asam lemak seperti asam linoleat (36,1%), asam palmitat (25,0%),
asam oleat (10,2%), asam linolenat (6,9%) dan asam arachidat (7,6%) pada
air tebu memiliki efek anti radang dan analgetik (obat penghilang nyeri)
(Whyte dan Hengeveld, 1950). Itulah mengapa tanaman gula ini bisa dijadikan
obat tradisional multifungsi. Secara tradisional, masyarakat memang sudah
memanfaatkan tebu sebagai antiracun, antiseptik, pengencer dahak dan obat
lambung. Bahkan ia juga dipakai untuk mengobati kanker paru-paru, beberapa
tumor, dan menyembuhkan luka. Air tebu juga digunakan untuk pengobatan
gonore dan gangguan vagina. Ampas tebu dipakai untuk menutup luka dan
membalut patah tulang. Di India jus tebu menjadi obat untuk tumor di bagian
perut.
Ciri ciri Tanaman Tebu TEBU atau sugar cane adalah tanaman yang ditanam
untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah
beriklim tropis. Tebu merupakan jenis tanaman rumput-rumputan.
Tanaman tebu termasuk salah satu anggota dari familia Gramineae, subfamilia
Andropogonae. Banyak ahli berpendapat bahwa tanaman tebu berasal dari
Irian, dan dari sana menyebar ke kepulauan Indonesia yang lain,
Malaysia,Filipina, Thailand, Burma, dan India. Dari India kemudian dibawa
ke Iran sekitartahun 600 M, dan selanjutnya oleh orang-orang Arab dibawa ke
Mesir, Maroko,Spanyol, dan Zanzibar. Beberapa peneliti yang lain
berkesimpulan bahwatanaman ini berasal dari India berdasarkan catatan-
catatan kuno dari negeritersebut. Bala tentara Alexander the Great mencatat
adanya tanaman di negeri ituketika mencapai India pada tahun 325 SM
(Tjokroadikoesoemo dan Baktir, 2005).
Klasifikasi ilmiah dari tanaman tebu adalah sebagai berikut:
Kingdome : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Ordo : Glumiflorae
Famili : Graminae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Secara morfologi, tanaman tebu dapat dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu
batang, daun, akar, dan bunga.
Tanaman tebu mempunyai sosok yang tinggi kurus, tidak bercabang, dan tumbuh
tegak. Tinggi batangnya dapat mencapai 3-5 m atau lebih. Kulit batangkeras
berwarna hijau, kuning, ungu, merah tua, atau kombinasinya. Pada batang
terdapat lapisan lilin yang berwarna putih keabu-abuan dan umumnya terdapat
pada tanaman tebu yang masih muda.
Daun tebu merupakan daun tidak lengkap, karena hanya terdiri daripelepah
dan helaian daun, tanpa tangkai daun. Daun berpangkal pada buku batang
dengan kedudukan yang berseling. Pelepah memeluk batang, makin ke atas
makin sempit. Pada pelepah terdapat bulu-bulu dan telinga daun. Pertulangan
daun sejajar.
Tebu mempunyai akar serabut yang panjangnya dapat mencapai satu meter.
Sewaktu tanaman masih muda atau berupa bibit, ada 2 macam akar, yaitu akar
setek dan akar tunas. Akar setek/bibit berasal dari setek batangnya, tidak
berumur panjang, dan hanya berfungsi sewaktu tanaman masih muda. Akar tunas
berasal dari tunas, berumur panjang, dan tetap ada selama tanaman masih
tumbuh.
Bunga tebu merupakan bunga majemuk yang tersusun atas malai dengan
pertumbuhan terbatas. Panjang bunga majemuk 70-90 cm. Setiap bunga
mempunyai tiga daun kelopak, satu daun mahkota, tiga benang sari, dan dua
kepala putik.