MAKALAH PROMOSI KESEHATAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dosen Drs! An"ar Hassan# MPH
Kelom$ok % Anggota &
Dess' (usra )ahira
*&+,+-./00,1
2
I34al 5a6hila
*&+,+-.%,&+1
/
Lia Ajeng No7ita
*&+,+-.%,0/1
%
Nathanael D! P!
*&+,+-.%&-/1
.
Rika Rani'a
*&+,+-.%/0+1
+
Putri Se$ti 8!
*&+,+-.%2+21
0
Ulil Hikmah Hakimi
*&+,+-.%.-,1
S& EKSTENSI EK STENSI KESEHATAN KESEHATAN MAS(ARAKAT 5AKULTAS KESEHATAN MAS(ARAKAT UNI9ERSITAS INDONESIA 2,&+
I PENDAHULUAN
&
Latar :elakang
TB sampai dengan saat ini masih merupakan satu masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah telah diterapkan dibanyak Negara sejak tahun 1995. Dalam laporan who tahun !1" # •
Diperkirakan terdapat $%& juta kasus TB pada tahun !1 dimana 1%1 juta
•
orang '1"() diantaranya adalah pasien TB dengan hi* positi+. Sekitar ,5( dari pasien tersebut berada di wilayah a+rika. -ada tahun !1% diperkirakan terdapat 5!.!!! orang yang menderita
•
TB/0D dan 1,!.!!! orang diantaranya meninggal dunia. /eskipun kasus dan kematian karena TB sebagian besar terjadi pada pria
•
tetapi angka kesakitan dan kematian wanita akibat TB juga sangat tinggi. Diperkirakan terdapat %9 juta kasus TB pada tahun !1 dengan jumlah kematian karena TB menapai 1!.!!! kasus termasuk diantaranya adalah 1&!.!!! orang wanita dengan 234 positi+. Separuh dari orang dengan 234 positi+ yang meninggal karena TB pada tahun !1 adalah wanita. -ada tahun !1 diperkirakan proporsi kasus TB anak diantara seluruh kasus TB seara global menapai & ( '5"!.!!! pasien TB anaktahun). Sedangkan kematian anak 'dengan kasus 234 negati*e) yang menderita TB menapai ,.!!! kematiantahun% atau sekitar $( dari total kematian yang disebabkan TB.
/eskipun jumlah kasus TB dan jumlah kematian TB tetap tinggi untuk penyakit yang sebenarnya bias diegah dan disembuhkan tetapi +akta juga menunjukan keberhasilan dalam pengendalian TB. -eningkatan angka insiden TB sear global telah berhasil dihentikan dan telah menunjukan tren penurunan 'turun ( per tahun pada tahun !1% angka kematian juga berhasil diturunkan 5( bila dibandingkan tahun 199!. Terdapat pathogenesis dan penularan TB yaitu# 1. 6uman penyebab TB Tuberulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok /yobakterium yaitu /yobaterium tuberulosis. Terdapat beberapa spesies /ybaterium % antara lain# / tuberulosis% /. a+rianum% /. bo*is% /. leprae dsb. 7ang juga dikenal sebagai bakteri tahan basam 'bta) kelompok bakteri myobaterium selain /yobaterium tuberulosis yang bias menimbulkan gangguan pada saluran na+as dikenal sebagai /OTT
'/yobakterium Other Than Tuberulosis) yang terkadang bias mengganggu penegakan diagnosis dan pengobatan TB. 8ntuk itu pemeriksaan bakteriologis yang mampu melakukan identi+ikasi terhadap /yobaterium tuberulosis menjadi sarana diagnosis ideal untuk TB. Seara umum si+at kuman TB '/yobaterium tuberulosis) antara lain adalah sebagai berikut #
•
Berbentuk batang dg panjang 11! mikron% lebar !%!%& mikron. Brsi+at tahan asam dalam pewarnaan dengan metode :iehl Neelsen. /emerlukan media khusus untuk biakan% ;owenstein < ensen% ogawa. 6uman Nampak berbentuk batang berwarna merah dalam pemeriksaan
•
dibawah miroskop. Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bbertahan hidup dalam jangka
• • •
•
waktu lama pada suhu ! sampai minus ,! !. 6uman sangat peka terhadap panas% sinar matahari dan sinar ultra*iolet. -aparan langsung terhadap sinar ultra*iolet% sebagian besar kuman akan
•
mati dalam waktu beberapa menit. Dalam dahak pada suhu "!", akan mati dalam waktu lebih kurang 1
•
minggu. 6uman dapat bersi+at dormant '=tidur>tidak berkembang).
•
. ?ara penularan TB a.
Sumber penularan adalah pasien TB bta positi+ melalui perik renik dahak yang dikeluarkannya. Namun% bukan berarti bahwa pasien TB dengan hasil pemeriksaan bta negati*e tidak mengandung kuman pada dahaknya. 2al itu bisa saja terjadi oleh karena jumlah kuman yang terkandung dalam ontoh uji @5!!! kuman dahak sehingga sulit di deteksi melalui pemeriksaan mikroskopis langsung. b. -asien TB dengan bta negati*e juga msh memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB. Tingkat penularan pasien TB bta positi+ adalah &5( pasien TB bta negati*e dengan hasil kultur positi+ adalah &( sedangkan pasien TB dengan kultur negati*e dan +oto toraks positi+ adalah 1,(. . 3n+eksi akan terjadi bila orang lain menghirup udara yang mengandung perik renik dahak yang in+eksius tersebut. -ada waktu batuk atau bersin% pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk perikan dahak 'droplet nuleiperik renik). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar "!!! perikan dahak.
2
Rumusan Permasalahan Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu#
1 "
-erilaku negati*e yang menyebabkan penyakit TB Bagaimana penularan penyakit TB Bagaimana gejala yang ditimbulkan pada penyakit TB Bagaimana ara menegah dan perilaku posti+ dalam menangani penyakit
5
TB Bagaimana pengobatan pada penderita TB
/
Tujuan Adapun tujuan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu# 1 "
/engetahui perilaku negati*e yang menyebabkan penyakit TB /engetahui penularan penyakit TB /engetahui gejalagejala yang timbul pada penderita TB /engetahui bagaimana berperilaku positi+ dan ara menegah
penyakit TB 5 /engetahui ara pengobatan pada penderita TB
II PEM:AHASAN 2!& Perilaku Negati; 'ang Men'e4a4kan T:
Dalam mempertimbangkan kepekaan seseorang terhadap tuberulosis% ada dua +aktor risiko yang harus dipikirkan # pertama adalah risiko mendapatkan in+eksi dan yang lain adalah risiko timbulnya penyakit klinik sesudah in+eksi terjadi. 0isiko mendapatkan in+eksi dan risiko timbulnya penyakit klinik tergantung pada adanya in+eksi di dalam masyarakat% kepadatan penduduk% keadaan sosial dari populasi tersebut% kurangnya pengetahuan tentang penyakit tuberulosis% dan tidak tepatnya perawatan medis. -erilaku negati+ yang menyebabkan terjangkitnya kuman teuberulosis adalah# &! Ti6ak mem4ersihkan 6an mem4iarkan sirkulasi u6ara 6i ruangan 4erjalan *khususn'a kamar ti6ur1 serta tersinari oleh matahari
2al ini dikarenakan kuman tuberulosis memerlukan oksigen untuk tumbuh dan kelangsungan hidupnya. Cnergi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa karbon sederhana. 6arbon dioksida dapat merangsang pertumbuhan dengan suhu pertumbuhan "!! ⁰? dan suhu optimun ", "$⁰?. Bakteri akan mati dengan pemanasan pada suhu &!⁰? selama 15! menit. -ada suhu "!⁰? atau !5⁰? bakteri sukar tumbuh atau bahkan tidak dapat tumbuh. 2! Ti6ak makan makanan 'ang 4aik *4ergi
o4atan terlarang 6uman tuberulosis dapat masuk dan berkembang melalui darah% sedangkan penggunaan jarum suntik pada penderita TB? dapat menularkan kuman tersebut ke orang lain yang menggunakan jarum suntiknya seara bersamasama. +! :er4i?ara# kontak# serta menggunakan 4arang $ri4a6i se?ara 4ersamaan 6engan $en6erita T:@ Tempat masuk kuman /iobaterium tuberulosis adalah saluran perna+asan% saluran penernaan% dan luka terbuka pada kulit. 6ebanyakan in+eksi tuberkulosis terjadi melalui udara 'airborne) yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kumankuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terin+eksi.
2!2 @ara Penularan Pen'akit T:
-enyakit Tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui udara 'airborne)% yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kumankuman basil saat seorang pasien tuberkulosis batuk dan perikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas. Bila penderita batuk% bersin% atau berbiara saat berhadapan dengan orang lain% basil tuberulosis tersembur dan terhisap ke dalam paru orang sehat. /asa inkubasinya "& bulan. 0esiko terin+eksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan sumber in+eksi dan tidak berhubungan dengan +aktor genetik dan +aktor pejamu lainnya. 0esiko tertinggi berkembangnya penyakit yaitu pada anakanak berusia di bawah " tahun% resiko rendah pada masa kanakkanak% dan meningkat lagi masa remaja% dewasa muda% dan usia lanjut. 0eator tuberulin pada orang dewasa disertai kelainan radiogram yang sesuai dengan tuberulosis mempunyai kemungkinan 51!( akan terjangkit tuberkulosis seara klinik dalam periode tahun berikutnya. Berkembangnya tuberkulosis paru pada orang dewasa dari # progresi dari suatu in+eksi paru primer pada seseorang yang belum pernah terin+eksi sebelumya% dimana lesi primer sering terjadi pada apeks atau bagian atas paru karena kadar oksigen lebih tinggi sehingga membantu pertumbuhan TB. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui peredaran darah% pembuluh lim+e% getah bening atau langsung ke organ terdekatnya. Organime yang lolos dari kelenjar getah bening akan menapai aliran darah dalam jumlah keil% yang kadangkadang dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lain.
0esiko mendapatkan in+eksi dan timbulnya penyakit klinik tergantung pada adanya in+eksi dalam masyarakat% kepadatan penduduk% keadaan sosial dari populasi tersebut% dan tidak terdapatnya perawatan medis. 2!/ ejala 'ang Tim4ul Pa6a Pen6erita T:
Gejala penyakit TB? dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran seara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru% sehingga ukup sulit untuk menegakkan diagnosa seara klinik. Gejala sistemikumum# 1. Batukbatuk selama lebih dari " minggu 'dapat disertai dengan darah) . Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama% biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. 6adangkadang serangan demam seperti in+luena dan bersi+at hilang timbul ". -enurunan na+su makan dan berat badan . -erasaan tidak enak 'malaise)% lemah Gejala khusus# 1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena% bila terjadi sumbatan sebagian bronkus 'saluran yang menuju ke paruparu) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar% akan menimbulkan suara =mengi>% suara na+as melemah yang disertai sesak. . 6alau ada airan dirongga pleura 'pembungkus paruparu)% dapat disertai dengan keluhan sakit dada. ". Bila mengenai tulang% maka akan terjadi gejala seperti in+eksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya% pada muara ini akan keluar airan nanah. . -ada anakanak dapat mengenai otak 'lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis 'radang selaput otak)% gejalanya adalah demam tinggi% adanya penurunan kesadaran dan kejangkejang. -ada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala% TB? dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TB? dewasa. 6irakira "!5!( anak yang kontak dengan penderita TB? paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positi+. -ada anak usia " bulan H 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TB? paru dewasa dengan BTA positi+% dilaporkan "!( terin+eksi berdasarkan pemeriksaan serologidarah.
2!% Perilaku Positi; Serta Pen?egahan Pen'akit T:
-rogramprogram kesehatan masyarakat sengaja diranang untuk dapat mendeteksi kasuskasus dan menemukan sumber in+eksi seara dini. Terapi penegahan tuberkulosis dengan obat antimikroba merupakan sarana yang e+ekti+ untuk mengontrol penyakit. 2al ini merupakan tindakan pre*enti+ yang ditujukan baik unuk mereka yang sudah terin+eksi maupun masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu% penduduk yang mempunyai resiko tinggi terkena tuberkulosis harus dapat diidenti+ikasi dan untuk menentukan prioritas dalam menerima pengobatan harus dipertimbangkan antara risiko dari terapi dan keuntungan yang akan diterima oleh indi*idu tersebut 're+erensi buku dari ka lia) Namun% kesadaran masyarakat itu sendiri untuk terbiasa melakukan hal positi+ agar tidak terjangkit penyakit tuberkulosis merupakan penegahan yang paling baik. -erilaku positi+ ini tentunya terdiri dari pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tuberkulosis% sikap% dan tindakan untuk menegah penyakit tuberkulosis. -engetahuan penderita maupun non penderita tuberkulosis yang kurang tentang ara penularan% bahaya% dan ara pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sebagai orang yang menderita dan akhirnya akan berakibat menjadi sumber penularan bagi orang yang ada disekelilingnya. Naga '!1) menyatakan bahwa perilaku yang dapat dilakukan untuk menegah timbulnya penyakit tuberkulosis% yaitu# a. Bagi penderita% penegahan penularan dapat dilakukan dengan menutup mulut saat batuk% dan membuang dahak tidak di sembarang tempat. b. Bagi masyarakat% penegahan penularan dapat dilakukan dengan meningkatkan kesehatan terhadap bayi% yaitu dengan memberikan *aksin B?G. . Bagi petugas kesehatan% penegahan dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang penyakit tuberkulosis yang meliputi gejala% bahaya% dan akibat yang ditimbulkannya terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. d. -etugas kesehatan juga harus segera melakukan pengisolasian dan pemeriksaan terhadap orangorang yang terin+eksi% atau dengan memberikan pengobatan khusus pada penderita tuberkulosis dengan ara dirawat di rumah sakit yang hanya dilakukan bagi penderita dengan kategori berat dan memerlukan pengembangan program pengobatannya% sehingga tidak dikehendaki pengobatan jalan. e. -enegahan penularan juga dapat diegah dengan melaksanakan desin+eksi% seperti menui tangan% kebersihan rumah yang ketat% perhatian khusus terhadap muntahan atau ludah anggota keluarga yang terjangkit penyakit tuberkulosis 'piring% tempat tidur% pakaian) dan menyediakan *entilasi dan sinar matahari yang ukup di rumah. +. /elakukan imunisasi bagi orangorang yang melakukan kontak langsung dengan penderita seperti keluarga% perawat% dokter% petugas kesehatan% dan
orang lain yang terindikasi% dengan *aksin B?G dan tindak lanjut bagi yang positi+ tertular. g. /elakukan pemeriksaan terhadap orangorang yang kontak dengan penderita TB?. -erlu dilakukan tes tuberkulin bagi seluruh anggota keluarga. Apabila ara ini menunjukkan hasil negati+% perlu diulang pemeriksaan tiap bulan selama " bulan% dan perlu pemeriksaan intensi+. h. Dilakukan pengobatan khusus. -enderita dengan tuberkulosis akti+ perlu pengobatan yang tepat yaitu obatobatan kombinasi yang telah ditetapkan oleh dokter dengan tekun dan teratur% selama & sampai 1 bulan. -erlu diwaspadai adanya kebal terhadap obatobat dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Iranis '!11) menyatakan penegahan penyakit tuberkulosis dapat dilakukan dengan ara penyediaan nutrisi yang baik% sanitasi yang baik% perumahan yang tidak terlalu padat dan udara segar merupakan tindakan yang e+ektid dalam menegah tuberkulosis. -erkumpulan -emberantasan Tuberkulosis 3ndonesia '--T3) !1! menjelaskan tentang penegahan penularan penyakit TB?% yaitu # a. Bagi masyarakat /akan makanan yang bergii seimbang sehingga daya tahan •
•
tuuh meningkat untuk membunuh kuman TB?. Tidur dan istirahat yang ukup. Tidak merokok% minum alkohol dan menggunakan narkoba. ;ingkungan yang bersih baik tempat tinggal dan disekitarnya. /embuka jendela agar masuk sinar matahari di semua ruangan
•
rumah karena kuman tuberkulosis akan mati bila terkena sinar matahari. 3munisasi B?G bagi balita% yang bertujuan untuk menegah
•
agar kondisi balita tidak lebih parah bila terin+eksi tuberkulosis. /enyarankan apabila ada yang diurigai sakit TB? agar
• • •
segera memeriksakan diri dan berobat sesuai aturan sampai sembuh. b. Bagi penderita Tidak meludah di sembarangan tempat. • /enutup mulut saat batuk atau bersin. • Berperilaku hidup bersih dan sehat. • Berobat sesuai aturan sampai sembuh • /emeriksakan balita yang tinggal serumah agar segera • diberikan pengobatan penegahan.
2!. Pengo4atan Untuk Pen6erita T:
-engobatantuberkulosisterbagimenjadi +ase yaitu +ase intensi+ '" bulan) dan +ase lanjutan atau , bulan. -aduanobat yang digunakanterdiridaripaduanobatutama dan tambahan. A O:AT ANTI TU:ERKULOSIS *OAT1 ! Obat yang dipakai# 1.
Dosis 'g 6ianjurkan
$1 & !"! 15!
Harian *mg= kg:: = hari1 1! 5 5 15
151$
15
DosisMaks *mg1
Intermitten *mg=Kg=::=kali1
1! 1! "5 "!
&!! "!!
15
1!!!
Dosis *mg1 = 4erat 4a6an *kg1 C %, %,> +, "!! 5! 15! "!! ,5! 1!!! ,5! 1!!! Sesuai ,5! BB
-engembangan pengobatan TB paru yang e+ekti+ merupakan hal yang penting untuk menyembuhkan pasien dan menghindari /D0 TB 'multidrug resistant tuberulosis). -engembangan strategi DOTS untuk mengontrol epidemi TB merupakan prioriti utama L2O. 3nternational 8nion Against Tuberulosis and ;ung Disease '38A;TD) dan L2O menyarakan untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan kombinasi dosis tetap dalam pengobatan TB primer pada tahun 199$. Dosis obat tuberkulosis kombinasi dosis tetap berdasarkan L2O seperti terlihat pada tabel ". 6euntungan kombinasi dosis tetap antara lain# 1. -enatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal . -eningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan pengobatan yang tidak disengaja ". -eningkatankepatuhantenagakesehatanterhadappenatalaksanaan yang benardanstandar . -erbaikan manajemen obat karena jenis obat lebih sedikit
5. /enurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan /D0 akibat penurunan penggunaan monoterapi
BB
"!", "$5 55,! M,1
Ta4el 2! Dosiso4atantitu4erkulosiskom4inasi6osisteta$ Iase intensi+ Iase lanjutan bulan bulan 2arian 2arian "Kminggu 2aria "Kminggu n 02:C 02: 02: 02 02 15!,5!! 15!,5! 15!15!5! 15!, 15!15! ,5 ! ! 5 " " " " " 5 5 5 5 5
-enentuan dosis terapi kombinasi dosis tetap obat berdasarkan rentang dosis yang telah ditentukan oleh L2O merupakan dosis yang e+ekti+ atau masih termasuk dalam batas dosis terapi dan non toksik. -ada kasus yang mendapat obat kombinasi dosis tetap tersebut% bila mengalami e+ek samping serius harus dirujuk ke rumah sakit dokter spesialis paru +asiliti yang mampu menanganinya. :! PADUAN O:AT ANTI TU:ERKULOSIS -engobatantuberkulosisdibagimenjadi# J TB paru 'kasus baru)% BTA positi+ atau pada +oto toraks# lesi luas -aduan obat yang dianjurkan # 02:C 02 atau # 02:C &2C atau 02:C 0"2" -aduaninidianjurkanuntuk a. TB paru BTA 'E)% kasus baru b. TB paru BTA ')% dengan gambaran radiologi lesi luas 'termasuk luluh paru) Bilaada+asilitibiakandanujiresistensi% pengobatandisesuaikandenganhasilujiresistensi J TB -aru 'kasus baru)% BTA negati+% pada +oto toraks# lesi minimal -aduan obat yang dianjurkan # 02:C 02 atau # & 02C atau 02:C 0"2" J TB paru kasus kambuh Sebelum ada hasil uji resistensi dapat diberikan 02:CS 1 02:C. Iase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi. Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat diberikan obat 02C selama 5 bulan. J TB -aru kasus gagal pengobatan Sebelum ada hasil uji resistensi seharusnya diberikan obat lini 'ontoh paduan# "& bulan kanamisin% o+loksasin% etionamid% sikloserin dilanjutkan 151$ bulan o+loksasin% etionamid% sikloserin). Dalam keadaan tidak memungkinkan pada +ase awal dapat diberikan 02:CS 1 02:C. Iase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi. Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat diberikan obat 02C selama 5 bulan. Dapat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk mendapatkan hasil yang optimal Sebaiknya kasus gagal pengobatan dirujuk ke dokter spesialis paru J T: Parukasus$utus4ero4at -asien TB paru kasus lalai berobat% akan dimulai pengobatan kembali sesuai dengan kriteria sebagai berikut # a. Berobat M bulan 1) BTA saat ini negati+ 6linis dan radiologi tidak akti+ atau ada perbaikan maka pengobatan OAT dihentikan. Bila
gambaran radiologi akti+% lakukan analisis lebih lanjut untuk memastikan diagnosis TB dengan mempertimbangkan juga kemungkinan penyakit paru lain. Bila terbukti TB maka pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama. ) BTA saat ini positi+ -engobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama b. Berobat bulan 1) Bila BTA positi+% pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama ) Bila BTA negati+% gambaran +oto toraks positi+ TB akti+ pengobatan diteruskan
Ta4el /! Ringkasan $a6uan o4at Kateg ori
Kasus
Pa6uan o4at 'ang 6iajurkan
3
TB paru BTA E%
02:C 02 atau 02:C & 2C 02:C 0"2"
BTA % lesi luas
33
33
333
34
34
6ambuh Gagal pengobatan
02:CS 102:C sesuai hasil uji resistensi atau 02:CS 102:C 5 02C "& kanamisin% o+loksasin% etionamid% sikloserin 151$ o+loksasin% etionamid% sikloserin atau 02:CS 102:C 502C TB paru putus Sesuai lama pengobatan berobat sebelumnya% lama berhenti minum obat dan keadaan klinis% bakteriologi dan radiologi saat ini 'lihat uraiannya) atau 02:CS 102:C 50"2"C" TB paru BTA 02:C 02 atau neg. lesi minimal & 02C atau 02:C 0"2" 6ronik 02:CS sesuai hasil uji resistensi 'minimal OAT yang sensiti+) E obat lini 'pengobatan minimal 1$ bulan) /D0 TB Sesuai uji resistensi E OAT lini atau 2 seumur hidup
Keterangan
Bila streptomisin alergi% dapat diganti kanamisin
?atatan # Obat yang disediakan oleh -rogram Nasional TB
@ E5EK SAMPIN OAT !
Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa e+ek samping. Namun sebagian keil dapat mengalami e+ek samping% oleh karena itu pemantauan kemungkinan terjadinya e+ek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. C+ek samping yang terjadi dapat ringan atau berat 'terlihat pada tabel )% bila e+ek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomatis maka pemberian OAT dapat dilanjutkan. 1. 3soniaid '3N2) Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa e+ek samping. Namun sebagian keil dapat mengalami e+ek samping% oleh karena itu pemantauan kemungkinan terjadinya e+ek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. C+ek samping yang terjadi dapat ringan atau berat 'terlihat pada tabel )% bila e+ek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomatis maka pemberian OAT dapat dilanjutkan. . 0i+ampisin C+ek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengobatan simptomatis ialah # Sindrom +lu berupa demam% menggigil dan nyeri tulang Sindrom perut berupa sakit perut% mual% tidak na+su makan% muntah kadangkadang diare Sindrom kulit seperti gatalgatal kemerahan C+ek samping yang berat tetapi jarang terjadi ialah # 2epatitis imbas obat atau ikterik% bila terjadi hal tersebut OAT harus distop dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus -urpura% anemia hemolitik yang akut% syok dan gagal ginjal. Bila salah satu dari gejala ini terjadi% ri+ampisin harus segera dihentikan dan jangan diberikan lagi walaupun gejalanya telah menghilang Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas 0i+ampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni% keringat% air mata dan air liur. Larna merah tersebut terjadi karena proses metabolisme obat dan tidak berbahaya. 2al ini harus diberitahukan kepada pasien agar mereka mengerti dan tidak perlu khawatir. ". -irainamid C+ek samping utama ialah hepatitis imbas obat 'penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus). Nyeri sendi juga dapat terjadi 'beri aspirin) dan kadangkadang dapat menyebabkan serangan arthritis Gout% hal ini kemungkinan disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam urat. 6adangkadang terjadi reaksi demam% mual% kemerahan dan reaksi kulit yang lain. . Ctambutol Ctambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya ketajaman% buta warna untuk warna merah dan hijau. /eskipun demikian keraunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang dipakai% jarang sekali terjadi bila dosisnya 155 mgkg BB perhari atau "! mgkg BB yang diberikan " kali seminggu. Gangguan penglihatan akan kembali normal dalam beberapa minggu setelah obat dihentikan. Sebaiknya etambutol tidak diberikan pada anak karena risiko kerusakan okuler sulit untuk dideteksi 5. Streptomisin C+ek samping utama adalah kerusakan syara+ kedelapan yang berkaitan dengan keseimbangan
dan pendengaran. 0isiko e+ek samping tersebut akan meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien. 0isiko tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan +ungsi ekskresi ginjal. Gejala e+ek samping yang terlihat ialah telinga mendenging 'tinitus)% pusing dan kehilangan keseimbangan. 6eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera dihentikan atau dosisnya dikurangi !%5gr.
Ta4el %! E;ek sam$ing OAT 6an Penatalaksanaann'a
E;ek sam$ing
Kemungkinan Pen'e4a4
Minor
OAT 6iteruskan
Tidak na+su makan% mual% sakit perut
0i+ampisin
Nyeri sendi
-yrainamid
6esemutan sd rasa terbakar di kaki
3N2
Larna kemerahan pada air seni
0i+ampisin
Ma'or
Gatal dan kemerahan pada kulit
Tatalaksana
Semua jenis OAT Streptomisin
Gangguan keseimbangan '*ertigo dan nistagmus) 3kterik 2epatitis 3mbas Obat 'penyebab lain disingkirkan)
Streptomisin
/untah dan on+usion 'suspeted drugindued pre iteri hepatitis) Gangguan penglihatan 6elainan sistemik% termasuk syok dan purpura
Sebagian besar OAT
Sebagian besar OAT
Ctambutol 0i+ampisin
Obat diminum malam sebelum tidur Beri aspirin allopurinol Beri *itamin B& 'piridoksin) 1 K 1!! mg perhari Beri penjelasan% tidak perlu diberi apaapa Hentikan o4at Beri antihistamin dan die*aluasi ketat Streptomisin dihentikan Streptomisin dihentikan 2entikan semua OAT sampai ikterik menghilang dan boleh diberikan hepatoprotektor 2entikan semua OAT dan lakukan uji +ungsi hati 2entikan etambutol 2entikan ri+ampisin
D PENO:ATAN SUPORTI5 = SIMPTOMATIK !
-ada pengobatan pasien TB perlu diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat% pasien dapat dibeikan rawat j alan. Selain OAT kadang perlu pengobatan tambahan atau suporti+simptomatis untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasi gejalakeluhan. 1. -asien rawat jalan a. /akan makanan yang bergii% bila dianggap perlu dapat diberikan *itamin tambahan 'pada prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk pasien tuberkulosis% keuali untuk penyakit komorbidnya) b. Bila demam dapat diberikan obat penurun panasdemam . Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk% sesak napas atau keluhan lain. . -asien rawat inap 3ndikasi rawat inap # TB paru disertai keadaankomplikasi sbb # Batuk darah masi+ 6eadaan umum buruk -neumotoraks Cmpiema C+usi pleura masi+ bilateral Sesak napas berat 'bukan karena e+usi pleura) TB di luar paru yang menganam jiwa # TB paru milier /eningitis TB -engobatan suporti+ simptomatis yang diberikan sesuai dengan keadaan klinis dan indikasi rawat D TERAPI PEM:EDAHAN ! ln6ikasi o$erasi 1. 3ndikasi mutlak a. Semua pasien yang telah mendapat OAT adekuat tetetapi dahak tetap positi+ b. -asien batuk darah yang masi+ tidak dapat diatasi dengan ara konser*ati+ . -asien dengan +istula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi seara konser*ati+ . lndikasi relati+ a. -asien dengan dahak negati+ dengan batuk darah berulang b. 6erusakan satu paru atau lobus dengan keluhan . Sisa ka*iti yang menetap. Tindakan 3n*asi+ 'Selain -embedahan) J Bronkoskopi J -unksi pleura J -emasangan LSD 'Later Sealed Drainage)
E! E9ALUASI PENO:ATAN C*aluasi pasien meliputi e*aluasi klinis% bakteriologi% radiologi% dan e+ek samping obat% serta e*aluasi keteraturan berobat. E7aluasi klinik > -asien die*aluasi setiap minggu pada 1 bulan pertama pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan C*aluasi # respons pengobatan dan ada tidaknya e+ek samping obat serta ada tidaknya komplikasi penyakit C*aluasi klinis meliputi keluhan % berat badan% pemeriksaan +isis. E7aluasi 4akteriologik *, > 2 > + =- 4ulan $engo4atan ) J Tujuan untuk mendeteksi ada tidaknya kon*ersi dahak J -emeriksaan P e*aluasi pemeriksaan mikroskopik Sebelum pengobatan dimulai Setelah bulan pengobatan 'setelah +ase intensi+) -ada akhir pengobatan J Bila ada +asiliti biakan # dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi E7aluasi ra6iologik *, > 2 +=- 4ulan $engo4atan1 -emeriksaan dan e*aluasi +oto toraks dilakukan pada# Sebelum pengobatan Setelah bulan pengobatan 'keuali pada kasus yang juga dipikirkan kemungkinan keganasan dapat dilakukan 1 bulan pengobatan) -ada akhir pengobatan E7aluasi e;ek sam$ing se?ara klinik . Bila mungkin sebaiknya dari awal diperiksa +ungsi hati% +ungsi ginjal dan darah lengkap . Iungsi hatiF SGOT%SG-T% bilirubin% +ungsi ginjal # ureum% kreatinin% dan gula darah % serta asam urat untuk data dasar penyakit penyerta atau e+ek samping pengobatan . Asam urat diperiksa bila menggunakan pirainamid . -emeriksaan *isus dan uji buta warna bila menggunakan etambutol 'bila ada keluhan) . -asien yang mendapat streptomisin harus diperiksa uji keseimbangan dan audiometri 'bila ada keluhan) . -ada anak dan dewasa muda umumnya tidak diperlukan pemeriksaan awal tersebut. 7ang paling penting adalah e*aluasi klinis kemungkinan terjadi e+ek samping obat. Bila pada e*aluasi klinis diurigai terdapat e+ek samping% maka dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya dan penanganan e+ek samping obat sesuai pedoman
E7aluasi keteraturan 4ero4at > 7ang tidak kalah pentingnya adalah e*aluasi keteraturan berobat dan diminum tidaknya obat tersebut. Dalam hal ini maka sangat penting penyuluhan atau pendidikan mengenai penyakit dan keteraturan berobat. -enyuluhan atau pendidikan dapat diberikan kepada pasien% keluarga dan lingkungannya. 6etidakteraturan berobat akan menyebabkan timbulnya masalah resistensi.
6riteria Sembuh BTA mikroskopis negati+ dua kali 'pada akhir +ase intensi+ dan akhir pengobatan) dan telah mendapatkan pengobatan yang adekuat -ada +oto toraks% gambaran radiologi serial tetap sama perbaikan Bila ada +asiliti biakan% maka kriteria ditambah biakan negati+ E7aluasi $asien 'ang telah sem4uh -asien TB yang telah dinyatakan sembuh sebaiknya tetap die*aluasi minimal dalam tahun
pertama setelah sembuh% hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekambuhan. 2al yang die*aluasi adalah mikroskopis BTA dahak dan +oto toraks. /ikroskopis BTA dahak "%&%1 dan bulan 'sesuai indikasibila ada gejala) setelah dinyatakan sembuh. C*aluasi +oto toraks &% 1% bulan setelah dinyatakan sembuh 'bila ada keurigaan TB kambuh).
IIIPENUTUP /!&!
Kesim$ulan
DA5TAR PUSTAKA
?ro+ton%
-rie% Syl*ia Anderson. -ato+isiologi 6onsep 6linis -roses-roses -enyakit.