MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN “TUBERKULOSIS PARU”
DISUSUN OLEH :
1.
NELY MARLINA
(1680200008)
DOSEN PENGAMPUH :
PROGRAM STUDI KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT
UNIERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 201!
KATA KATA PENGAN PE NGANT TAR
Puji Puji syukur syukur penuli penuliss panjatk panjatkan an kepada kepada Allah SWT, SWT, karena karena atas atas rahmat rahmat,, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya. Makalah ini membahas tentang Tuberkul!sis Paru". #anyak pihak yang telah membantu dalam pr!ses penyelesaian makalah ini. $leh karena itu, penulis u%apkan banyak terimakasih. &ami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan kesempurnaan,, !lehnya !lehnya itu kami sangat mengharapkan mengharapkan kritik dan saran dari para pemba%a sekalian. #esar #esar harapa harapan n kami, kami, dengan dengan hadirn hadirnya ya makalah makalah ini dapat dapat member memberika ikan n sumbangsih yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.
#engkulu, 'esember ()*+
Penulis
(
DA"TAR ISI
HALAMAN #UDUL ......................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DA"TAR ISI ...................................................................................................
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. atar #elakang ............................................................................ #. Rumusan Masalah ...................................................................... . Tujuan Penulisan ........................................................................ KONSEP DASAR TEORI A. Pengertian Tuberkul!sis Paru ..................................................................................................... ..................................................................................................... #. Anat!mi /isi!l!gi ..................................................................................................... ..................................................................................................... . 0ti!l!gi ..................................................................................................... ..................................................................................................... 1 '. &lasi2ikasi ..................................................................................................... ..................................................................................................... 3 0. Pat!2isi!l!gi ..................................................................................................... ..................................................................................................... 4 /. Mani2estasi &linis ..................................................................................................... ..................................................................................................... *) 5. Pemeriksaan 'iagn!stik ..................................................................................................... ..................................................................................................... **
* ( (
6.
Penatalaksanaan Medis ..................................................................................................... ..................................................................................................... *( 7. &!mplikasi ..................................................................................................... ..................................................................................................... *3 BAB III PEMBAHASAN KASUS A. Pengkajian .................................................................................. #. Pemeriksaan /isik ....................................................................... . Pemeriksaan Penunjang .............................................................. '. 'iagn!sa &eperawatan ............................................................... 0. Analisa 'ata dan 'iagn!sa &eperawatan ................................... /. 7nter:ensi ..................................................................................... 5. 7mplementasi .............................................................................. 6. 0:aluasi ......................................................................................
*8 *+ *4 *4 *9 *9 ( (
BAB I PENUTUP A. &esimpulan ................................................................................. #. Saran ...........................................................................................
(1 (1
DA"TAR PUSTAKA
1
BAB I PENDAHULUAN
A. L$%$& B'$$*+
Tuber%ul!sis ;T#< merupakan penyakit in2eksi bakteri menahun yang disebabkan !leh My%!bakterium tuber%ul!sis, suatu basil tahan asam yang ditularkan
melalui
udara.Penyakit
ini
ditandai
dengan
pembentukan
granul!ma pada jaringan yang terin2eksi.&!mplikasi. Penyakit T# paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan k!mplikasi seperti= pleuritis, e2usi pleura, empiema, laryngitis dan T# usus. Penderita tuberkul!sis di kawasan Asia terus bertambah.Sejauh ini, Asia termasuk kawasan dengan penyebaran tuberkul!sis ;T#< tertinggi di dunia.Setiap ) detik, ada satu pasien di Asia meninggal dunia akibat penyakit ini. Sebelas dari (( negara dengan angka kasus T# tertinggi berada di Asia, di antaranya #anglades, hina, 7ndia, 7nd!nesia, dan Pakistan. 0mpat dari lima penderita T# di Asia termasuk kel!mp!k usia pr!dukti2 ;&!mpas, ())+<. 'i 7nd!nesia, angka kematian akibat T# men%apai *1).))) !rang per tahun atau 4 persen dari k!rban meninggal di seluruh dunia. Setiap tahun, terdapat lebih dari 3)).))) kasus baru T#, dan +3 persen penderita termasuk kel!mp!k usia pr!dukti2. >umlah penderita T# di 7nd!nesia merupakan ketiga terbesar di dunia setelah 7ndia dan hina. Mengingat akan bahaya T# paru dan pentingnya memberikan pelayanan pada masyarakat, terutama untuk mendeteksi dini, memberikan terapi yang tepat serta pen%egahan dan penanganan maka dalam makalah ini akan di bahas segala te!ri tentang T# paru dan hubungannya dengan kesehatan untuk kelangsungan hidup sehat. Selain itu, dalam makalah ini juga akan dibahas peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien penderita T# paru.
*
B. R,-,$* M$$$/
#erdasarkan atar #elakang di atas Rumusan Masalah yang dapat dirumuskan pada penulisan makalah ini adalah = *. (. . 1. 3. 8. +. 4.
Apa Pengertian dari Tuberkul!sis Paru ? #agaimana Anat!mi /isi!l!gi dari Tuberkul!sis Paru ? Apa 0ti!l!gi dari Tuberkul!sis Paru ? Apa saja mani2estasi klinis dari Tuberkul!sis Paru? #agaimana Pemeriksaan diagn!stik dari Tuberkul!sis Paru ? #agaimankah penatalaksanaan medis Tuberkul!sis Paru ? Apa saja k!mplikasi Tuberkul!sis Paru ? #agaimnakah Asuhan &eperawatan pada pasien Tuberkul!sis
Paru ? . T,,$* P'*,$*
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah = *. (.
@ntuk Mengetahui Apa Pengertian dari Tuberkul!sis Paru @ntuk Mengetahui #agaimana Anat!mi /isi!l!gi dari Tuberkul!sis
Paru . 1.
@ntuk Mengetahui Apa 0ti!l!gi dari Tuberkul!sis Paru @ntuk Mengetahui Apa saja mani2estasi klinis dari Tuberkul!sis
Paru 3.
@ntuk Mengetahui #agaimana Pemeriksaan diagn!stik dari
Tuberkul!sis Paru 8. @ntuk Mengetahui
#agaimankah
penatalaksanaan
medis
Tuberkul!sis Paru +. @ntuk Mengetahui Apa saja k!mplikasi Tuberkul!sis Paru 4. @ntuk Mengetahui #agaimnakah Asuhan &eperawatan pada pasien Tuberkul!sis Paru
BAB II KONSEP DASAR TEORI
(
A. P'*+'&%$* T,3'&,4 P$&, Tuberkul!sis adalah penyakit in2eksi menular yang disebabkan !leh
My%!ba%terium tube%ul!sis. &uman batang tanhan asam ini dapat merupakan !rganisme pat!gen maupun sapr!2it. Ada beberapa mikr!bakteria pat!gen , tetapi hanya strain b!:in dan human yang pat!genik terhadap manusia. #asil tuberkel ini berukuran ), ( sampai 1 Bm, ukuran ini lebih ke%il dari satu sel darah merah.
B. A*$%4- "44+ Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara
dalam
bentuk dr!plet
;per%ikan
dahak<.
'r!plet
yang mengandung
My%!bakterium tuberkul!sis dapat menetap dalam udara bebas selama *-( jam. $rang dapat teri2eksi kalau dr!plet tersebut terhirup ke dalam saluran pernapasan. Setelah My%!ba%terium tuberkul!sis masuk ke dalam saluran pernapasan, masuk ke al:e!li, tempat dimana mereka berkumpul dan mulai memperbanyak diri. #asil juga se%ara sistemik melalui sistem lim2e dan aliran darah ke bagian tubuh lainnya ;ginjal, tulang, k!rteks serebri<, dan area paru paru lainnya ;l!bus atas<. Sistem imun tubuh beresp!ns dengan melakukan reaksi in2lamasi. /ag!sit ;neutr!2il dan makr!2ag< menelan banyak bakteriC lim2!sit melisis ;menghan%urkan< mengakibatkan
basil
dan
jaringan
n!rmal.
penumpukan
eksudat
dalam
Reaksi al:e!li,
jaringan
ini
menyebabkan
br!nk!pneum!nia. ln2eksi awal biasanya terjadi ( sampai *) minggu setelah pemajanan. Massa jaringan baru, yang disebut granul!mas, yang merupakan gumpalan basil yang masih hidup dan yang sudah mati, dikelilingi !leh makr!2ag yang membentuk dinding pr!tekti2. 5ranul!mas diubah menjadi massa jaringan 2ibr!sa. #agian sentral dari massa 2ibr!sa ini disebut tuberkel 5h!n. #ahan ;bakteri dan makr!2ag< menjadi nekr!tik, membentuk massa seperti keju. Massa ini dapat mengalami kalsi2ikasi, membentuk skar k!lagen!sa. #akteri menjadi d!rman, tanpa perkembangan penyakit akti2.
Setelah pemajanan dan in2eksi awal, indi:idu dapat mengalami penyakit akti2 karena gangguan atau resp!ns yang inadekuat dari resp!ns sistem imun. Penyakit akti2 dapat juga terjadi dengan in2eksi ulang dan akti:asi bakteri d!rman. 'alam kasus ini, tuberkel 5h!n meme%ah, melepaskan bahan seperti keju ke dalam br!nki. #akteri kemudian menjadi tersebar di udara, mengakibatkan penyebaran penyakit lebih jauh. Tuberkel yang meme%ah menyembuh, membentuk jaringan parut. Paru yang terin2eksi menjadi lebih membengkak, mengakibatkan terjadinya br!nk!pneum!nia lebih lanjut, pembentukan tuberkel dan selanjutnya. &e%uali pr!ses tersebut dapat dihentikan, penyebarannya dengan lambat mengarah ke bawah ke hilum paru-paru dan kemudian meluas ke l!bus yang berdekatan. Pr!ses mungkin berkepanjangan dan ditandai !leh remisi lama ketika penyakit dihentikan, hanya supaya diikuti dengan peri!de akti:itas yang diperbaharui. 6anya sekitar *)D indi:idu yang awalnya terin2eksi mengalami penyakit akti2 ;#runner dan Suddarth, ())(<
. E%44+ Tuberkul!sis paru adalah penyakit menular yang disebabkan !leh basil
mikr!bakterium tuberkul!sis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang *-1Emm dan tebal ),-),8Emm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak ;lipid<. ipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan 2isik. &uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin ;dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es<. 6al ini terjadi karena kuman berada dalam si2at d!rmant. 'ari si2at d!rmant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkul!sis akti2 kembali. Si2at lain kuman adalah aer!b. Si2at ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan !ksigennya. 'alam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkul!sis. Tuberkul!sis paru merupakan penyakit
in2eksi
penting
saluran
pernapasan. #asil mikr!bakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru
1
melalui saluran napas ;dr!plet in2e%ti!n< sampai al:e!li, maka terjadilah in2eksi primer ;gh!n< selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer k!mpleks ;ranke<. keduanya dinamakan tuberkul!sis primer,
yang
dalam
perjalanannya
sebagian
besar
akan
mengalami
penyembuhan. Tuberkul!sis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesi2ik terhadap basil mik!bakterium. Tuberkul!sis yang kebanyakan didapatkan pad usia *- tahun. Sedangkan yang disebut tuberkul!sis p!st primer ;rein2e%ti!n< adalah peradangan jaringan paru !leh karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan spesi2ik terhadap basil tersebut.
D. K$5$ Penentuan klasifkasi penyakit dan tipe pasien tuberculosis memerlukan
suatu
“defnisi kasus” yang meliputi empat hal , yaitu: 1. Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra paru; 2. akteriologi
!hasil
pemeriksaan
dahak
secara
mikroskopis": #$ positi% atau #$ negati%; &. #ingkat keparahan penyakit: ringan atau berat. '. (i)ayat pengobatan # sebelumnya: baru atau sudah pernah diobati *an%aat dan tu+uan menentukan klasifkasi dan tipe adalah:
*. (. . 1.
*enentukan paduan pengobatan yang sesuai (egistrasi kasus secara benar *enentukan prioritas pengobatan # #$ positi% $nalisis kohort hasil pengobatan
eberapa istilah dalam defnisi kasus:
*.
asus # : Pasien # yang telah dibuktikan secara
mikroskopis
atau
didiagnosis
oleh dokter. asus # pasti !defniti%" : pasien dengan biakan positi% (. untuk
Mycobacterium
tuberculosis atau tidak ada %asilitas biakan, sekurang-kurangnya
3
2
dari
&
spesimen dahak P hasilnya #$ positi%. esesuaian paduan dan dosis pengobatan dengan kategori diagnostik
sangat
diperlukan untuk: 1.
*enghindari terapi yang tidak adekuat !undertreatment "
sehingga
mencegah
timbulnya resistensi 2. *enghindari pengobatan yang tidak perlu !overtreatment " sehingga meningkatkan pemakaian sumber-daya lebih biaya e%ekti% !cost-efective" &. *engurangi e%ek samping Klasifkasi berdasarkan ORGAN tubuh yang terkena: *. a. #uberkulosis paru $dalah tuberkulosis yang menyerang +aringan !parenkim" paru. tidak termasuk pleura !selaput paru" dan kelen+ar pada hilus. b. #uberkulosis ekstra paru $dalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput +antung !pericardium", kelen+ar lim%e, tulang, persendian, kulit, usus, gin+al, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. (. Klasifkasi berdasarkan hasil pemeriksaan DAHAK
mikroskopis a. #uberkulosis paru #$ positi% 1" ekurang-kurangnya 2 dari & spesimen dahak P hasilnya #$ positi%. 2" 1 spesimen dahak P hasilnya #$ positi% dan %oto toraks
dada
menun+ukkan gambaran tuberkulosis. &" 1 spesimen dahak P hasilnya #$ positi% dan biakan kuman # positi%. '" 1 atau lebih spesimen dahak setelah
&
sebelumnya
spesimen hasilnya
dahak
P
#$
negati%
hasilnya positi%
pada dan
pemeriksaan tidak
perbaikan setelah pemberian antibiotika non /$#. b. #uberkulosis paru #$ negati0e
8
ada
asus yang tidak memenuhi defnisi pada # paru #$ positi%.
riteria
diagnostik # paru #$ negati% harus meliputi: *inimal & spesimen dahak P hasilnya *< negati0e oto (<
toraks
abnormal
menun+ukkan
#$
gambaran
tuberculosis #idak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika < non /$#. itentukan !dipertimbangkan" oleh dokter untuk 1<
.
diberi pengobatan Klasifkasi berdasarkan
tingkat
kePARAHan
penyakit. a. # paru #$ negati% %oto toraks positi% dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. entuk berat bila gambaran %oto toraks memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas !misalnya proses “ar advanced” ", dan atau keadaan umum pasien buruk. b. # ekstra-paru
dibagi
berdasarkan
pada
tingkat
keparahan penyakitnya, yaitu: 1" # ekstra paru ringan, misalnya: # kelen+ar lim%e, pleuritis
eksudati0a
unilateral, tulang !kecuali tulang belakang", sendi, dan kelen+ar adrenal. 2" # ekstra-paru berat misalnya: meningitis, milier, perikarditis peritonitis, pleuritis eksudati0a bilateral, # tulang belakang, # usus, # saluran kemih dan alat
1.
kelamin. Klasifkasi
berdasarkan
R!"A#A$
pengobatan
sebelumnya lasifkasi berdasarkan ri)ayat pengobatan sebelumnya dibagi men+adi beberapa tipe pasien, yaitu: a. asus aru $dalah pasien yang 3L4* P3(5$6 diobati dengan /$# atau sudah pernah menelan /$# kurang dari satu bulan !' minggu". b. asus ambuh !Relaps"
+
$dalah pasien # yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan #$ positi% !apusan atau kultur". %. asus Putus erobat !Deault/Drop Out/DO" $dalah pasien # yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan #$ positi%. d. asus 7agal !Failure" $dalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positi% atau kembali men+adi positi% pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. e. asus Pindahan !Transer In" $dalah pasien yang dipindahkan dari 4P yang memiliki register # lain untuk melan+utkan pengobatannya.
2.
asus lain $dalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan
diatas. alam kelompok ini termasuk asus ronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih #$ positi% setelah selesai pengobatan ulangan.
E. P$%4544+ Penularan T# Paru terjadi karena kuman mycobacterium tuberculosis.
dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel in2eksi ini dapat hidup dalam udara bebas selama kurang lebih *-( jam, tergantung pada tidaknya sinar ultra:i!let, :entilasi yang buruk dan kelembaban. Suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan berhariF hari sampai berbulanFbulan. #ila partikel ini terhisap !leh !rang sehat maka ia akan menempel pada jalan na2as atau paruFparu. Partikel dapat masuk ke dalam al:e!lar, bila ukuran :artikel kurang dari 3 mikr!meter. &uman akan dihadapi terlebih dulu !leh neutr!pil, kemudian baru !leh makr!2ag. &ebanyakan partikel ini akan dibersihkan !leh makr!2ag keluar dari %abang trakea br!nkhial bersama gerakan sillia dengan sekretnya. #ila kuman menetap di jaringan paru maka ia akan tumbuh dan berkembang
4
biak dalam sit!plasma makr!2ag. 'i sini ia dapat terbawa masuk ke !rgan tubuh lainnya. &uman yang bersarang ke jaringan paru akan berbentuk sarang tuberkul!sis pneum!nia ke%il dan disebut sarang primer atau e2ek primer atau sarang ghon ;2!kus<. Sarang primer ini dapat terjadi pada semua jaringan paru, bila menjalar sampai ke pleura maka terjadi e2usi pleura. &uman dapat juga masuk ke dalam saluran gastr!intestinal, jaringan lim2e, !r!2aring, dan kulit. &emudian bakteri masuk ke dalam :ena dan menjalar keseluruh !rgan, seperti paru, !tak, ginjal, tulang. #ila masuk ke dalam arteri pulm!nalis maka terjadi penjalaran keseluruh bagian paru dan menjadi T# milier. Sarang primer akan timbul peradangan getah bening menuju hilus ;lim2angitis l!kal<, dan diikuti pembesaran getah bening hilus ;lim2angitis regi!nal<. Sarang primer lim2angitis l!kal serta regi!nal menghasilkan k!mplek primer ;range<. Pr!ses sarang paru ini memakan waktu F4 minggu. #erikut ini menjelaskan skema tentang perjalanan penyakit T# Paru hingga terbentuknya tuberkel gh!n.
9
*)
". M$*5'%$ K* 5ambaran klinik T# paru dapat dibagi menjadi ( g!l!ngan, gejala
respirat!rik dan gejala sistemik= *. 5ejala respirat!rik, meliputi= a. #atuk 5ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersi2at n!n pr!dukti2 kemudian berdahak bahkan ber%ampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan. b. #atuk darah 'arah yang dikeluarkan dalam dahak ber:ariasi, mungkin tampak berupa garis atau ber%ak-ber%ak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. #atuk darak terjadi karena pe%ahnya pembuluh darah. #erat ringannya batuk darah tergantung dari besar ke%ilnya pembuluh darah yang pe%ah. %. Sesak napas 5ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti e2usi pleura, pneum!th!ra, anemia dan lain-lain. d. Nyeri dada Nyeri dada pada T# paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. 5ejala ini timbul apabila sistem persara2an di pleura terkena. (. 5ejala sistemik, meliputi= a. 'emam Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada s!re dan malam hari mirip demam in2luenGa, hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek. b. 5ejala sistemik lain 5ejala sistemik lain ialah keringat malam, an!reksia, penurunan berat badan serta malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneum!nia. 5ejala klinis 6aem!pt!e=
**
&ita harus memastikan bahwa perdarahan dari nas!2aring dengan %ara membedakan %iri-%iri sebagai berikut = *< #atuk darah a. 'arah dibatukkan dengan rasa panas di tengg!r!kan b. 'arah berbuih ber%ampur udara %. 'arah segar berwarna merah muda d. 'arah bersi2at alkalis e. Anemia kadang-kadang terjadi 2. #enGidin test negati:e (< Muntah darah a. 'arah dimuntahkan dengan rasa mual b. 'arah ber%ampur sisa makanan %. 'arah berwarna hitam karena ber%ampur asam lambung d. 'arah bersi2at asam e. Anemia seriang terjadi 2. #enGidin test p!siti2 < 0pistaksis a. 'arah menetes dari hidung b. #atuk pelan kadang keluar %. 'arah berwarna merah segar d. 'arah bersi2at alkalis e. Anemia jarang terjadi
G. P'-'&$$* D$+*4% *. Pemeriksaan lab!rat!rium Pemeriksaan darah tepi pada umumnya akan memperlihatkan adanya = a. Anemia, terutama bila penyakit berjalan menahun b. euk!sit!sis ringan dengan pred!minasi lim2!sit %. aju 0ndap 'arah ;0'< meningkat terutama pada 2ase akut,
tetapi
pada
umumnya
nilai-nilai
tersebut
n!rmal
pada
tahap
penyembuhan (. Pemeriksaan radi!l!gi a. #ayangan lesi radi!l!gik yang terletak di lapangan atas paru b. #ayangan yang berawan atau berbe%ak %. Adanya ka:itas tunggal atau ganda d. Adanya kalsi2ikasi e. &elainan bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru 2. #ayangan yang menetap atau relati2 setelah beberapa minggu . Pemeriksaan bakteri!l!gik ;sputum< 'itemukan kuman mik!bakterium tuberkul!sis dari dahak penderita, memastikan diagn!sis T# paru pada pemeriksaan dahak. 1. @ji tuber%ulin
*(
Sangat penting bagi diagn!sis tersebut pada anak. 6al p!siti2 pada !rang dewasa kurang bernilai.
H. P'*$%$$$*$$* M' *. >enis dan '!sis $bat Anti Tuberkul!sis ;$AT< a. 7s!niaGid ;6< 'ikenal dengan 7N6, bersi2at bakterisid, dapat membunuh 9) D
p!pulasi kuman dalam beberapa hari pertama peng!batan. Sangat e2ekti2 terhadap kuman dalam keadaan metab!lik akti2 yaitu kuman yang sedang berkembang. '!sis harian 3 mgEkg berat badan, sedangkan untuk peng!batan intermiten kali seminggu diberikan dengan d!sis *) mgEkg berat badan. b. Ri2ampisin ;R< #ersi2at bakterisid, membunuh kuman semi d!rmant yang tidak dapat dibunuh !leh is!niasid. '!sis *) mgEkg berat badan. '!sis sama untuk peng!batan harian maupun intermiten kali seminggu. %.
PiraGinamid ;H< #ersi2at bakterisid, membunuh kuman yang berada dalam sel
dengan suasana asam. '!sis harian (3 mgEkg berat badan, sedangkan untuk peng!batan intermiten kali seminggu diberikan dengan d!sis 3 mgEkg berat badan. d. Strept!misin ;S< #ersi2at bakterisid, d!sis *3 mgEkg berat badan, sedangkan untuk peng!batan intermiten kali seminggu digunakan d!sis yang sama. e. 0tambut!l ;0< #ersi2at menghambat pertumbuhan bakteri ;bakteri!statik<. '!sis harian *3 mgEkg berat badan, sedangkan untuk intermiten kali seminggu diberikan dengan ) mgEkg berat badan. (. Tahap Peng!batan Peng!batan Tuber%ul!sis diberikan dalam ( tahap yaitu= a. Tahap 7ntensi2 Penderita mendapat !bat setiap hari. Pengawasan beratEketat untuk men%egah terjadinya kekebalan terhadap semua $bat Anti Tuber%ul!sis ;$AT<. b. Tahap anjutan
*
Penderita mendapat jenis !bat lebih sedikit dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persistem ;d!rmant< sehingga men%egah terjadinya kekambuhan. . &ateg!ri Pemberian $bat Anti Tuber%ul!sis a. &ateg!ri * ;(**RH0E1**R< Tahap intensi2 terdiri dari is!niasid ;6<, Ri2ampisin ;R<, PiraGinamid ;H< dan 0tambut!l;0<. $bat-!batan tersebut diberikan setiap hari selama ( bulan ;( 6RH0<, kemudian teruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari 7s!niasid ;6< dan Ri2ampisin ;R<, diberikan tiga kali dalam seminggu selama 1 bulan ;16R<. $bat ini diberikan untuk = *< Penderita baru T# paru #TA p!siti2 (< Penderita T# paru #TA negati2, r!ntgen p!siti2. < Penderita T# ekstra paru berat. b. &ateg!ri ( ;(6RH0SE6RH0E36R0< Tahap intensi2 diberikan selama ;tiga< bulan, yang terdiri dari ( bulan dengan is!niasid ;6<, Ri2ampisn, PiraGinamid ;H<, 0tambut!l ;0< setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 3 bulan dengan 7s!niasid ;6<,Ri2ampisin ;R<, 0tambut!l ;0< yang diberikan kali dalam seminggu. Perlu diperhatikan bahwa suntikan strept!misin diberikan setelah penderita selesai menelan !bat. $bat ini diberikan untuk penderita kambuh, penderita gagal, penderita dengan peng!batan setelah lalai %. &ateg!ri ;(6RHE16R< Tahap intensi2 terdiri dari 7s!niasid ;6<, Ri2ampisin ;R<, PiraGinamid ;H< diberikan setiap hari selama ( bulan ;(6RH< diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dari 7s!niasid ;6<, Ri2ampisin ;R< selama 1 bulan diberikan kali seminggu ;16R<. $bat ini diberikan untuk = *< Penderita baru #TA
negati2 dan r!entgen p!siti2 sakit
ringan (< Penderita ekstra paru ringan, yaitu T# kelenjar lim2e ;lim2adenitis<, pleuritis aksudati:a unilateral, T# kulit, T# tulang ;ke%uali tulang belakang< sendi dan kelenjar adrenal. d. $AT Sisipan ;6RH0<
*1
#ila pada akhir tahap intensi2 peng!batan penderita baru #TA p!siti2 dengan kateg!ri * atau penderita #TA p!siti2 peng!batan ulang dengan kateg!ri (, hasil pemeriksaan dahak masih #TA p!siti2, diberikan !bat sisipan 7s!niasid ;6<, Ri2ampisin ;R<, PiraGinamid ;H<, 0tambut!l ;0< setiap hari selama * bulan.
I. KOMPLIKASI Menurut 'epkes R7 ;())(<, merupakan k!mplikasi yang dapat terjadi
pada penderita tuber%ul!sis paru stadium lanjut yaitu = *. 6em!ptisis berat ;perdarahan dari saluran napas bawah< yang dapat mengakibatkan kematian karena sy!k hip!:!lemik atau karena tersumbatnya jalan napas. (. Atelektasis ;paru mengembang kurang sempurna< atau k!laps dari l!bus akibat retraksi br!n%hial. . #r!nkiektasis ;pelebaran
br!n%us
setempat<
dan
2ibr!sis
;pembentukan jaringan ikat pada pr!ses pemulihan atau reakti2< pada paru. 1. Penyebaran in2eksi ke !rgan lain seperti !tak, tulang, persendian, dan ginjal.
*3
BAB III PEMBAHASAN KASUS
A. P'*+$$* 7dentitas klien 1. Nama = Tn. A @mur = (( Tahun >enis kelamin = aki-laki Agama = 7slam N!m!r MR ='iagn!sa Medis = T# Paru dan 6emapt!e Riwayat kesehatan 2. a. Alasan masuk rumah sakit &lien masuk ke RS dengan keluhan batuk berdarah kira-kira 3
hari sebelum masuk RS. b. Riwayat &esehatan Sekarang &lien mengeluh sesak na2as dengan RR )Ei, sekret kental dan ber%ampur darah, tidak na2su makan, T' **)E8 mmhg, suhu 4 ! %, nadi 9)Ei lemah. %. Riwayat &esehatan &eluarga P!la akti:itas dan istirahat 7. a. Sehat b. Sakit = &lien mengeluh sesak na2as, istirahat terganggu. P!la nutrisi . a. Sehat b. Sakit = Tidak na2su makan, penurunan ## kg selama di rawat. P!la respirasi = #atuk berdarah, sekret kental, RR )Ei 9. 6. Rasa nyamanEnyeri #erhati-hati pada daerah yang sakit Perilaku distraksi Tampak gelisah 7nteraksi S!sial = Perasaan is!lasiEpen!lakan karena penyakit !.
menular B. P'-'&$$* " *. &eadaan @mum &esadaran = %!mp!s mentis, 5S I *3 ; J I 3, M I 8, 0 I 1< Tanda-tanda Jital Tekanan darah = **)E8) mmhg
*8
Nadi = 9)Ei Suhu = 4 !% Pernapasan = )Ei (. Pemeriksaan th!rak a. Paru-paru 7nspeksi = Pernapasan %epat dan dangkal, peningkatan kerja !t!t!t!t pernapasan, dan retraksi iga Palpasi = /remitus taktil sama kiri dan kanan, terdapat nyeri tekan Perkusi = #unyi redup Auskultasi= R!n%hi, waktu inspirasi dalam yang diikuti dengan ekspirasi dalam. b. >antung &apilari = #erapa detik ;n!rmal K detik< 7nspeksi = Tidak terlihat i%tus %!rdis pada R7 J midkla:ikula sinistra. Palpasi = Teraba detak iktus k!rdis pada R7 J midkla:ikula sinistra Perkusi = Pekak pada batas jantung #atas atas = R7 77 midkla:ikula sinistra #atas bawah = R7 J midkla:ikula sinistra #atas kiri = inea aila anteri!r #atas kanan = * jari midkla:ikula detra Auskultasi = Reguler, tidak terdapat bunyi
tambahan. %. Sistem gastr! intestinal An!reksia Penurunan berat badan d. Sistem integument &ulit kering, kehilangan !t!tEhilang lemak subkutan. e. 0kstremitas atas dan bawah
7nspeksi
=
Terpasang 7J/' di ektremitas atas dektra
. P'-'&$$* P'*,*$*+ *. ab!rat!rium 6# = *3,8 grD euk!sit = *.())Emm Tr!mb!sit = *1.)))Emm Sputum #TA ;L< (. Radi!l!gi = /!t! th!rak didapatkan in2iltrat pada paru . Terapi yang di berikan airan 7J/' '3D = NA ),9D (=* 'rip Ad!na 4 >amEk!l2 7njeksi J7T &,J7T , &AN0& * amp 7njeksi e2!taime (* gr $bat $ral 7N6 **
*+
-
Ri2ampi%in *13) mg 0thambut!l **)) mg PGA **)) mg #8 **
D. D$+*4$ K''&$;$%$* #ersihan jalan na2as tidak e2ekti2 bEd Peningkatan pr!duksi se%ret 1.
kental ber%ampur darah 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bEd intake nutrisi tidak adekuat Resik! tinggi penyebaran in2eksi bEd 'aya tahan tubuh menurun. 7. Peningkatan suhu tubuh bEd Pelepasan mediat!r kimia . 9. 5angguan p!la tidur bEd nyeri dada E. A*$$ D$%$ $* D$+*4$ K''&$;$%$* N!
Masalah
'ata penunjang
*
Do = -
Sputum kental dan ber%ampur darah
'iagn!sa
keperawatan #ersihan jalan
keperawatan bersihan jalan
na2as tak e2ekti2
napas tak e2ekti2
-
Perna2asan )Emenit
b.d penumpukan
-
#unyi na2as tak n!rmal ;strid!r, r!nki<
sekret kental
Ds = -
&lien mengeluh sesak na2as
-
kelelahan dan kelemahan
(
ber%ampur darah,
#atuk berulang Do =
Perubahan
Perubahan nutrisi
-
&ulit kering
nutrisi kurang
kurang dari
-
## turun kg selama dirawat
dari kebutuhan
kebutuhan tubuh
tubuh
b.d an!reksia.
Resik! tinggi
'aya tahan tubuh menurun
Ds = -
&ehilangan na2su makan
-
&eletihan dan kelemahan Do =
-
&lien kelihatan lemah
in2eksi dan
-
Suhu 4 !%
penyebaran
-
euk!sit = *())E mm (
in2eksi
Ds =
*4
-
&eletihan dan kelemahan
-
Na2su makan menurun
". I*%'&<'* D$+*4$ 1 = #ersihan jalan napas tak e2ekti2 b.d penumpukan sekret kental
ber%ampur darah Tujuan = #ersihan jalan napas e2ekti2. &riteria hasil = Mempertahankan jalan napas klien Mengeluarkan sekret tanpa bantuan Menunjukkan perilaku untuk mempertahankan bersihan jalan
napas #erpartisipasi dalam pr!gram peng!batan.
I*%'&<'*
R$4*$
Mandiri *. &aji 2ungsi pernapasan, bunyi
*. Penurunan bunyi napas dapat
napas, ke%epatan, irama dan
menunjukkan atelektasis. R!nki,
kedalaman.
mengi menunjukkan akumulasi sekretEketidaknyamanan untuk membersihkan jalan napas Membantu kenyamanan dalam upaya
(. atat kemampuan untuk
bernapas. (. Pengeluaran sulit bila sekret
mengeluarkan muk!saEbatuk e2ekti2C %atat karakter, jumlah
sangat tebal. Sputum berdarah kental
sputum, adanya hem!ptisis.
atau berdarah %erah diakibatkan !leh kerusakan ;ka:itasi< paru atau luka
. #erikan klien p!sisi semi
br!nkial dan dapat memerlukan
atau 2!wler tinggi. #antu klien untuk batuk dan latihan napas
e:aluasiE inter:ensi lanjut. . Meningkatkan ekspansi paru,
dalam.
:entilasi maksimal membuka area atelektasis dan peningkatan gerakan
1. #ersihkan sekret dari mulut
sekret agar mudah dikeluarkan. 1. Men%egah !bstruksiEaspirasi.
dan trakea, penghisapan sesuai keperluan.
Penghisapan dapat diperlukan bila
*9
pasien tak mampu mengeluarkan &!lab!rasi
sekret.
3. embabkan udara E !ksigen inspirasi 8. #erikan !bat-!bat yang dapat
3. Men%egah pengeringan membran muk!saC membantu dalam
meningkatkan e2ekti2nya jalan
pengen%eran sekret 8. #r!nk!dilat!r, antik!linergik, dan
napas
anti peradangan. D$+*4$ 2 = Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d an!reksia.
Tujuan = kebutuhan nutrisi terpenuhi. &riteria hasil =
Menunjukkan peningkatan berat badan Melakukan perubahan p!la hidup untuk meningkatkankan danEatau
mempertahankan berat yang tepat. I*%'&<'*
R$4*$
Mandiri *. #erguna dalam mende2inisikan derajat
*. atat status nutrisi klien pada saat
atau luasnya masalah dan pilihan
penerimaan, %atat turg!r kulit, berat
inter:ensi yang tepat.
badan dan derajat kekurangan berat badan, integritas muk!sa !ral, kemampuan atau ketidakmampuan menelan, adanya t!nus usus, riwayat mualEmuntah atau diare (. Pastikan p!la diet biasa klien, yang
(. Membantu dalam mengidenti2ikasi
disukaiEtidak disukai. . M!nit!r intake dan !utput se%ara
kebutuhan E kekuatan khusus. . #erguna dalam mengukur kee2ekti2an
peri!dik dan berat badan se%ara
nutrisi dan dukungan %airan.
peri!dik. 1. Selidiki an!reksia, mual, dan muntah
1. 'apat mempengaruhi pilihan diet dan mengidenti2ikasi area peme%ahan
dan %atat kemungkinan hubungan
masalah untuk meningkatkan pemasukan
dengan !bat kemudian awasi 2rekuensi, :!lume, k!nsistensi 2eses.
()
E penggunaan nutrien. 3. Menurunkan rasa tak enak karena sisa
3. #erikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan.
sputum atau !bat untuk peng!batan respirasi yang merangsang muntah. 8. Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa
8. '!r!ng makan sedikit dan sering
kelemahan yang tak perluEkebutuhan
dengan makanan tinggi pr!tein dan
energi dari makan makanan yang banyak
karb!hidrat.
dan menurunkan iritasi gaster. +. Membantu menghemat energi khusus
+. Anjurkan bedrest
saat demam terjadi peningkatan metab!lik &!lab!rasi
4. Memberikan bantuan dalam peren%anaan
4. Rujuk ke ahli giGi untuk menentukan k!mp!sisi diet.
diet dengan nutrisi adekuat untuk kebutuhan metab!lik dan diet 9. Membantu menurunkan insiden mual
9. &!nsul dengan tim medis untuk jadwal peng!batan *-( jam sebelumEsetelah makan. *). Awasi pemeriksaan lab!rat!rium,
dan muntah karena e2ek samping !bat *). Nilai rendah menunjukkan malnutrisi dan menunjukkan kebutuhan inter:ensi E perubahan pr!gram terapi. **. 'emam meningkatkan kebutuhan
%!nt!h #@N, pr!tein serum dan albumin. **. #erikan antipiretik tepat
metab!lik dan juga k!nsumsi kal!ri.
D$+*4$ 7 = Resik! tinggi in2eksi dan penyebaran in2eksi bEd 'aya tahan
tubuh menurun, Tujuan =
Mengidenti2ikasi inter:ensi untuk men%egahEmenurunkan resik!
penyebaran in2eksi. &riteria hasil =
Menunjukan teknikE melakukan perubahan p!la hidup untuk
meingkatkan lingkungan yang sehat >aringan yang rusak dapat beransur membaik
I*%'&<'*
R$4*$
Mandiri *. Re:iew pat!l!gi penyakit 2ase
*. Membantu pasien agar mau
(*
akti2Etidak akti2, penyebaran in2eksi
mengerti dan menerima terapi yang
melalui br!nkus pada jaringan sekitarnya
diberikan untuk men%egah k!mplikasi
atau aliran darah atau sistem lim2e dan resik! in2eksi melalui batuk, bersin, meludah, tertawa., %iuman atau menyanyi (. 7denti2ikasi !rang-!rang yang beresik! terkena in2eksi seperti angg!ta keluarga, teman, !rang dalam satu perkumpulan. . Anjurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat penampungan
(. $rang-!rang yang beresik! perlu pr!gram terapi !bat untuk men%egah penyebaran in2eksi . &ebiasaan ini untuk men%egah terjadinya penularan in2eksi
yang tertutup jika batuk 1. 5unakan masker setiap melakukan
1. Mengurangi resik! penyebaran
tindakan 3. M!nit!r temperatur
in2eksi 3. /ebris merupakan indikasi
8. 7denti2ikasi indi:idu yang berisik!
terjadinya in2eksi 8. Pengetahuan tentang 2akt!r-2akt!r
tinggi untuk terin2eksi ulang Tuberkul!sis paru, seperti= alk!h!lisme, malnutrisi, !perasi bypass intestinal, menggunakan
ini membantu pasien mengubah gaya hidup dan menghindariEmengurangi keadaan yang lebih buruk.
!bat penekan imunE k!rtik!ster!id, adanya diabetes melitus, kanker. +. Tekankan untuk tidak menghentikan
+. Peri!de menular dapat terjadi hanya (- hari setelah permulaan
terapi yang dijalani.
kem!terapi jika sudah terjadi ka:itas, resik!, penyebaran in2eksi dapat berlanjut sampai bulan. &!lab!rasi
4. 7N6 adalah !bat pilihan bagi
4. Pemberian terapi 7N6, etambut!l,
penyakit Tuberkul!sis primer
Ri2ampisin.
dik!mbinasikan dengan !bat-!bat lainnya. Peng!batan jangka pendek 7N6 dan Ri2ampisin selama 9 bulan dan 0tambut!l untuk ( bulan pertama. 9. $bat-!bat sekunder diberikan jika
((
9. Pemberian terapi PyraGinamid
!bat-!bat primer sudah resisten.
;PHA
*). @ntuk mengawasi kee2ekti2an !bat dan e2eknya serta resp!n pasien terhadap terapi
G. I-'-'*%$ Merupakan penerapan dari ren%ana tindakan yang telah disusun dengan
pri!ritas msalah dan kegiatan ini dilakukan !leh perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan klien dan men%apai tujuan yang diharapkan. H. E<$,$ Merupakan tahap akhir dari pr!ses keperawatan untuk menentukan hasil
yang diharapkan dari tindakan yng telah dilakukan dan sejauh mana masalah klien teratasi. Perawat jaga melakukan pengkajian ulang untuk menentukan tindakan selanjutnya bila tujuan tidak ter%apai.
(
BAB I PENUTUP
A. K'-,$* Tuber%ul!sis merupakan penyakit in2eksi bakteri menahun pada paru
yang disebabkan !leh Mycobakterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang ditularkan melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granul!ma pada jaringan yang terin2eksi. T# paru disebabkan !leh Mycobakterium tuberculosis yang merupakan batang aer!bi% tahan asam yang tumbuh lambat dan sensiti2 terhadap panas dan sinar @J. #akteri yang jarang sebagai penyebab, tetapi pernah terjadi adalah M. Bovis dan M. Avium
B. S$&$* Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
$leh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Sem!ga makalah ini dapat berman2aat bagi penulis pada khususnya dan pemba%a pada umumnya.
(1
DA"TAR PUSTAKA
#runner Suddarth. ;*998<. Buku ajar keperawatan medikal bedah. 0disi 8. >akarta = 05.
Manurung, Santa, '&&. ())4. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem erna!asan Akibat "n!eksi. >akarta = J. Trans 7n2! Media.
Marylin 0. '!eng!es. ;()))<. #encana asuhan keperawatan. 0disi . >akarta = 05.
S!edars!n! ;()))<. $uberkulosis aru%Aspek Klinis& Diagnosis dan $erapi& 'ab. "lmu enyakit aru (K )nai #asional . Surabaya = RS@' 'r. S!et!m!.
S!emantri, 7. ;()*(<. Asuhan Keperawatan ada asien Dengan Gangguan Sistem ernapasan. >akarta = Salemba Medika.
S!eparman Waspadji ;*99)<. "lmu enyakit Dalam. >akarta = #P /&@7