BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilahsampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkanaroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia,energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak.Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alamtidak adasampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak (wikipedia).Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapatdikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akanmenurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi). Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampahmanusia, sampah konsumsi,sampah nuklir ,sampah industri,dan sampah pertambangan. Sedangkan berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu 1)sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daun-daunan,sayuran, sampah dapur dll, 2) sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai(undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng dll.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitasindustri, misalnya pertambangan,manufaktur , dan konsumsi Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari padalaju produksinya. Hal ini lah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk disetiap penjuru kota.
Rumusaan Masalah
a. Apa perubahan wilayah yang terjadi setelah di buat TPA tersebut ?
b Apakah ada usaha dari pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif dari sampah-sampah tersebut ?
Tujuan
a. Mengetahui dampak negatf dari TPA
b.Menyalurkan aspirasi masyarakat yang selama ini terganggu dengan adanya TPAtersebut
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Selain itu, Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai (Radyastuti, W. Prof.Ir. 1996) dan menurut Basriyanta, MT, sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dimanfaatkan kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berasal dari rumah tangga, sampah industri, sampah dari pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, perkebunan dan peternakan serta sampah dari institusi/kantor/sekolah dll.
Berdasarkan asalnya sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
Sampah organic
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk-produk olahanya
sampah plastik
sampah kertas
sampah kaca dan keramik,
sampah deterjen
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng.
Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi :
a. sampah rumah tangga;
b. sampah sejenis sampah rumah tangga; dan
c. sampah spesifik.
(1) Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
(2) Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
(3) Sampah spesifik meliputi:
sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya danberacun;
sampah yang timbul akibat bencana;
puing bongkaran bangunan;
sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
sampah yang timbul secara tidak periodi
Pengertian Tempat Sampah
Tempat sampah (bahasa Inggris: waste container) adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
Di dalam ruangan, tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang sisa keperluan dapur seperti kulit buah atau botol. Ada juga tempat sampah khusus kertas yang digunakan di kantor. Beberapa tempat sampah memiliki penutup pada bagian atasnya untuk menghindari keluarnya bau yang dikeluarkan sampah. Kebanyakan harus dibuka secara manual, namun saat ini sudah banyak yang menggunakan pedal untuk memudahkan membuka tutup tempat sampah.Tempat sampah dalam ruangan umumnya dilapisi kantong untuk memudahkan pembuangan sehingga tidak perlu memindahkan tempat sampah ketika sudah penuh, cukup dengan membawa kantong yang melapisi tempat sampah lalu menggantinya dengan yang baru. Hal ini memudahkan pembuangan sampah. Beberapa tempat umum seperti taman memiliki tempat sampah yang ditempatkan di sisi sepanjang jalan yang secara frekuentif dapat ditemukan di sisi sepanjang jalan. Hal ini untuk menghindari kebiasaan membuang sampah sembarangan yang dapat mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan serta etika sosial.
Di masa lalu, teroris biasa menaruh bom di tempat sampah logam. Hal ini menjadikan bom sulit ditemukan. Ledakannya juga dapat memecah material tempat sampah yang membuat ledakan menjadi lebih berbahaya. Atas alasan ini, tidak ada tempat sampah di kebanyakan stasiun kereta api, bandara, dan pusat perbelanjaan di Inggris. Jika ada, hal itu hanya kantong yang tergantung dan terbuat dari tali logam.
Semua sampah yang dikumpulkan umumnya diangkut menggunakan truk sampah untuk dibawa ke insinerator, tempat pembuangan, atau penghancur sampah. Di beberapa tempat juga ada pelayanan daur ulang, dengan satu atau lebih tempat sampah yang dikhususkan untuk didaur ulang. Tempat sampah khusus ini dicirikan (umumnya dengan warna) sesuai kategorinya yang menentukan sampah jenis apa yang boleh dimasukkan. Material yang disediakan tempat sampahnya diantaranya sampah jenis kertas, kaca, logam, plastik, dan sampah yang dapat dikomposkan.
Tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah (TPS) ialah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua perlakuan sampah.
TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana pembuang sampah membawa sampah di tempat produksi) begitupun tempat yang digunakan oleh produsen. Dahulu, TPA merupakan cara paling umum untuk limbah buangan terorganisir dan tetap begitu di sejumlah tempat di dunia.
Sejumlah dampak negatif dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. Dampak tersebut bisa beragam: musibah fatal (mis., burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah); kerusakan infrastruktur (mis., kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat); pencemaran lingkungan setempat (seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA); pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik (metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat); melindungi pembawa penyakit seperti tikus dan lalat, khususnya dari TPA yang dioperasikan secara salah, yang umum di Dunia Ketiga; jejas pada margasatwa; dan gangguan sederhana (mis., debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara).
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sementara menurut Slamet (2002), sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Dampak Positif dan Negatif yang di timbulkan oleh TPA terhadap lingkungan
Banyak dampak yang dapat timbul akibat keberadaan sebuah TPA,ada dampak yang di timbulkan bersifat positif,ad juga yang bersifat negatif:
Beberapa dampak positif yang dapat timbul dari keberadaan TPA yaitu :
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggab tumpukan sampah tersebut adalah lahan perekonomian yang sangat produktif,dengan cara mengumpulkan sampah-sampah anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. yaitu :
musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat yang mengangkut sampah ke TPA tersebut.minimal setiap harinya ada 30 truk pengangkut sampah yang masuk ke TPA, dan sudah pasti lama-kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada jalan yang di laluinya.
pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA
pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik, metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara).
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah-sampah yang ada di TPA
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Metoda Pembuangan sampah
Ada beberapa metode pengolahan dan pembungan sampah yang ada di dunia.yaitu :
Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.hal ini yang pernah terjadi di bandung, di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik.
Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
Pengolahan biologis
Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai contohnya kertas tissue,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama contoh, pengurangan bobot kaleng minuman.
BAB III
PENUTU
Kesimpulan
Banyak sekali sampah yang kita hasilkan setiap harinya,dan sampah-sampah yang kita hasilkan tersebut sebagian besar di buang begitu saja. Terkadang kita tidak pernah peduli dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan.
Sekian banyak sampah yang di hasilkan masyarakat solo setiap harinya, bahkan sampah yang dihasilkan tersebut jumlahnya mencapai ratusan ton, tapi sampah-sampah tersebut belum dikelola dengan baik. pengelolaannya sebagian besar hanya diserahkan kepada Masyarakat sekitar dan Sapi.
Saran
Sampah yang dihasilkan setiap harinya begitu beragam macam, oleh karena itu penempatan samapah yang baik yaitu harus sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan agar tampak indah bila dipandang dan menutup kemungkinan hinggapnya binatang-binatang.
Makalah TPA 1