MAKALAH KEGAWADARURATAN KEBIDANAN RETENSIO PLASENTA Dosen Pengampuh: TYAN ANGGRAINI SST
DI SUSUN OLEH :
!"
S#$ S#$ pu pu#% #%a& a&$$
N$m N$m
: !'(! !'(!(! (!)! )!
*" Ren$ Ren$ O+& O+&a, a,$a $a pupu-$$ .es&a# .es&a#$$
N$m
: !'(!(! !'(!(!/( /(
0"
N$m
: !'(!(!(3
3" Ne.$ ,a#a4$5ah
N$m
: !'(!(!66
'" Yu2un Tasn$m
N$m
: !'(!(!)(
E1$ Ru.$s&2a
PROGRAM STUDI D I7 KEBIDANAN 8AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI7ERSTAS KADIRI TAHUN A9ARAN *!(
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ” Retensio plasenta” untuk mahasiswa Program Studi D IV Keidanan !akultas ilmu kesehatan uni"ersitas kadiri# $akalah ini dimaksudkan seagai tuntunan elajar agi mahasiswa di insitusi pendidikan kesehatan khususnya idang keidanan#Semoga dengan adanya makalah ini isa memeri anyak pengetahuan agi pema%a khususnya agi penulis sendiri# Kami menyadari keteratasan dalam menyusun makalah ini#&ntuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari eragai pihak, terutama dari seluruh akademika keidanan dimanapun erada demi penyempurnaan edisi'edisi erikutnya# (khir kata, kami u%apkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga makalah ini dapat selesai#
Kediri , )* (pril +)-
DA8TAR ISI
SAMPUL DEPAN###################################################################################
i
KATA PENGANTAR ##############################################################################
ii
DA8TAR ISI ############################################################################################
iii
BAB I PENDAHULUAN
)#) .atar /elakang#####################################################################################
)
)#+ 0umusan $asalah################################################################################
)
)#1 Tujuan##################################################################################################
+
)#* $an!aat################################################################################################
1
BAB II PEMBAHASAN
+#) De!inisi 0etensio plasenta ################################################################ +#+ 2isiologi plasenta ###############################################################################*
*
+#* !isiologis pelepasan plasenta###############################################################3 +#* klasi!ikasi retensio plasenta #############################################################3 +#3 Etiologi 0etensio plasenta################################################################### +#- Pato!isiologi 0etensio plasenta ###########################################################+#4 sea sea plasenta elum lahir#########################################################4 +#5 komplikasi 0etensio plasenta##############################################################4 +#6 pemeriksaan penunjang#######################################################################5 +#) Penatalaksanaan 0etensio plasenta################################################## 5 +#)) Penangan plasenta (kreta ################################################################6 +#)+ Penatalaksanaan 0etensio Plasenta ##################################################6 +#)1 &paya Pre"enti! 0etensio plasenta##################################################)3 +#)* Penanganan 0etensio menurut tingkatan#########################################)3 BAB III PENUTUP
1#) Simpulan##############################################################################################
)-
1#+ Saran####################################################################################################
)-
DA8TAR PUSTAKA###############################################################################
)1
BAB ! PENDAHULUAN !"! La&a# Be.a+ang Perdarahan dalam idang ostetri dan ginekologi hampir selalu
erakiat !atal agi iu maupun janin, terutama jika tindakan pertolongan terlamat dilakukan, atau jika komponennya tidak dapat segera dilakukan# 7leh karena itu, setiap Perdarahan yang terjadi dalam masa kehamilan, persalinan dan ni!as harus dianggap seagai suatu keadaan akut dan serius# Perdarahan pas%apersalinan adalah kehilangan darah leih dari 3 ml melalui jalan lahir yang terjadi selama atau setelah persalinan kala III# Perkiraan kehilangan darah iasanya tidak seanyak yang seenarnya, kadang'kadang hanya setengah dari yang seenarnya# Darah terseut ter%ampur dengan %airan amnion atau dengan urin# Darah juga tersear pada spons, handuk, dan kain, di dalam emer dan di lantai# Volume darah yang hilang juga er"ariasi akiatnya sesuai dengan kadar hemogloin iu# Seseorang iu dengan kadar hemogloin normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan erakiat !atal pada yang anemia#
Perdarahan pas%apersalinan adalah sea penting kematian iu8 9 kematian
iu
yang
diseakan
oleh
perdarahan
:perdarahan
pas%apersalinan, pla%enta pre"ia, solutio plasenta, kehamilan ektopik, aortus, retensio plasenta,rest plasenta dan ruptura uteri; diseakan oleh perdarahan pas%apersalinan# Selain itu, pada keadaan dimana perdarahan pas%apersalinan tidak mengakiatkan kematian, kejadian ini sangat mempengaruhi moriditas ni!as karena anemia dapat menurunkan daya tahan tuuh# Perdarahan pas%apersalinan leih sering terjadi pada iu'iu di Indonesia diandingkan dengan iu'iu di luar negeri# Pendarahan yang diseakan oleh retensio dan rest plasenta dapat terjadi karena plasenta yang tidak lahir setelah 1 menit setelah ayi lahir dan atau plasenta elum lahir seagian #
*"! Rumusan Masa.ah ); (pakah De!inisi 0etensio plasenta < +; /agaimanakah 2isiologi plasenta < 1; /agaimanakah !isiologis pelepasan plasenta < *; /agaimanakah klasi!ikasi retensio plasenta < 3; /agaimanakah Etiologi 0etensio plasenta< -; /agaimanakah Pato!isiologi 0etensio plasenta < 4; (pakah sea sea plasenta elum lahir< 5; (pakah komplikasi 0etensio plasenta< 6; (pakah pemeriksaan penunjang Terjadinya 0etensio plasenta < ); /agaimanakah Penatalaksanaan 0etensio plasenta< )); /agaimanakah Penangan plasenta (kreta < )+; /agaimanakah Penatalaksanaan 0etensio Plasenta < )1; /agaimanakah &paya Pre"enti! 0etensio plasenta< )*; /agaimanakah Penanganan 0etensio menurut tingkatan< 0"! Tu-uan Pem5ahasan ); &ntuk mengetahui De!inisi 0etensio plasenta +; &ntuk mengetahui 2isiologi plasenta 1; &ntuk mengetahui !isiologis pelepasan plasenta *; &ntuk mengetahui klasi!ikasi retensio plasenta 3; &ntuk mengetahui Etiologi 0etensio plasenta -; &ntuk mengetahui Pato!isiologi 0etensio plasenta 4; &ntuk mengetahui sea sea plasenta elum lahir 5; &ntuk mengetahui komplikasi 0etensio plasenta 6; &ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang ); &ntuk mengetahui Penatalaksanaan 0etensio plasenta )); &ntuk mengetahui Penangan plasenta (kreta )+; &ntuk mengetahui Penatalaksanaan 0etensio Plasenta
)1; &ntuk mengetahui &paya Pre"enti! 0etensio plasenta )*; &ntuk mengetahui Penanganan 0etensio menurut tingkatan 3"! Man,aa& Pem5ahasan $an!aat dari penyusunan makalah ini yaitu memerikan
in!ormasi
kepada
mahasiswa
penanganannyasehingga
tentang 0etensio
memungkinkan
plasenta
mahasiswa
mengaplikasikannya pada pasien dengan kasus retensio plasenta#
eserta mampu
BAB II PEMBAHASAN *" !Den$,$s$ Re&ens$o P.asen&a $enurutSarwonoPrawirohardjo=0etensioplasentaadalahtertahannya atauelumlahirnya plasentahinggaataumeleihiwaktu1menitsetelahayilahir# Pada eerapa kasus dapat terjadi retensio plasenta :hitual retensio plasenta;# Plasenta harus dikluarkan karena dapat menimulkan ahaya perdarahan,in!eksi karena anda mati,dapat terjadi plasenta inkarserata dapat terjadi polip plasenta dan terjadi degerasi ganas korio karsioma#:0ukiyah +);# 0etensio plasenta adalah plasenta yang tidak terpisah dan menimulkan hemorrhageyang tidak tampak, dan juga disadaripada lamanya waktu yang erlalu antara kelahiran ayi dan kluarnya plasenta yang diharapkan# /eerapa ahli menangani setelah 3 menit kaanyakn idan akan menunggu
satu setengah jam agi plasenta
seelummenyeutnya tertahan#: "arney +4;# 0etensio Plasenta adalah tertahannya
plasenta
untuk keluar
atau elum
lahirnya plasenta >ingga atau leih dari 1 menit setelah ayi lahir# :Tau!an Nugroho, +))=)35;# 0etensio Plasenta adalah plasenta lahir terlamat leih dari 1 menit :$anuaa, +4;
*" *8$s$o.og$ p.asen&a Klasi!ikasi 0etensio Plasenta merupakan proses !isiologis yang
terjadi di dalam kehamilan akiat deposisi kalsium pada plasenta# Selama kehamilan pertumuhan uterus leih %epat
dari pada pertumuhan
plasenta# Sampai usia kehamilan + minggu plasenta menempati sekitar 9 luas permukaan myometrium dan ketealannyatidak leih dari +'1 %m, menjelang kehamilan aterm plasenta menempati sekitar ? luas permukaan myometrium, dan ketealanya dapat men%apai *'3 %m# Ketealan plasenta yang normol jarang meleihi * %m, plasenta yang meneal :plasentomegali; dapat dijumpai
pada iu yang menderita
diaetus melitus , iu anemia :> @ 5 gA;, hidrop !etalis, tumor plasenta, kelainan kromoson, in!eksi :si!ilis, %m"; dan perdarahan
plasenta# Plasenta yang menipis dapat
dapat di jumpai pada pre
eklamsia, pertumuhan janin terhamat :PBT;, kelainan kromoson# /atasan minimal plasenta ),3 '+,3 %m# *" 0 8$s$o.og$s pe.epasan p.asen&a Pelepasan plasenta di timulkan dari kontraksi dan retraksi
myometrium sehingga meneal dinding uterus dan mengurangi ukuran area plasenta#(rea plasenta menjadi leih ke%il, sehingga plasenta mulai memisahkan diri dari dinding uterus dan tidak dapat erkontraksi atau erinteraksi pada pada area pemisahan pemekuan darah retro plasenta terentuk erat ekuan darah ini menamah pemisahan kontraksi uterus erikutnya akan melepaskan keseluruhan plasenta dari uterus dan mendorongnya keluar "agina di sertai dengan pengeluaran selaput ketuan dan ekuan darah retroplasenta :Cho +);# *" 3K.as$,$+as$ Re&ens$o P.asen&a /erdasarkan tempat implantasinya retensio plasenta dapat di
klasi!ikasikan menjadi lima agian yaitu= 1) Plasenta adhesi"a adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyeakankegagalanmekanismeseparasi !isiologis# 2) Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki seagian lapisanmiometrium# 3) Plasenta inkretaadalahimplantasi jonjotkorion plasentahinggamen%apaimemasuki miometrium# 4) Plasentaperkretaadalahimplantasijonjotkorionplasentayangmenem uslapisanotot hinggamen%apailapisanserosa dindinguterus# 5) Plasentainkarserataadalahtertahannyaplasentadidalamka"umuteri, diseakanoleh konstruksiostiumuteri#
2.3
E&$o.og$
Etiologidasarmeliputi= a; 2aktor maternal a# ra"idaerusialanjut # $ultiparitas ; 2aktor &terus
a# /ekas se%tio %aesaria, plasenta sering tertanam pada jaringan # %# d# e#
%i%atrik /ekas pemedahan uterus (normali uterus Kontraksi uterus tidak e!ekti! /ekas %uretage uterus,yang terutama dilakukan setelah
aortus !# Pementukan kontraksi ringan g# /ekas Endometritis %; 2aktor plasenta a# Plasenta pre"ia # Implantasi %omeal %# Plasenta akreta d# Kelainan entuk plasenta 2.3
Pa&o,$s$o.og$ Re&ens$o P.asen&a Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pemuluh darah di
dalam uterus masih teruka# Pelepasan plasenta memutuskan pemuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus'sinus maternalis ditempat insersinya plasenta teruka# Pada waktu uterus erkontraksi, pemuluh darah yang teruka terseut akan menutup, kemudian pemuluh darah tersumat oleh ekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti# Pada kondisi retensio plasenta, lepasnya plasenta tidak terjadi se%ara ersamaan dengan janin, karena melekat pada tempat implantasinya# $enyeakan terganggunya retraksi dan kontraksi otot uterus sehingga seagian pemuluh darah tetap teruka serta menimulkan perdarahan#
*"3 Se5a5;se5a5n2ap.asen&a5e.um.ah$# a< plasentaelumlepasdaridindinguterus 5< plasentasudahlepas,akantetapi elumdilahirkan : di seakan oleh
karena tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah =< 4<
penanganan kala III;# Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sea "ili korealis menemus desidua sampai miometrium sampai diawah peritoneum :plasenta akreta dan perkreta; Ta5e. ! Gam5a#an 4ugaan pen2e5a5 #e&ens$o p.asen&a
Ge-a.a
Sepa#as$>a+#e&a
Konsistensi uterus Tinggi !undus /entuk uterus Perdarahan Tali pusat 7stium uteri Separasi plasenta Syok
pa#s$a. kenyal Sepusat diskoid Sedang ' anyak Terjulur seagian Teruka .epas seagian sering
P.asen&a
P.asen&a a+#e&a
$n+a#se#e&a Keras + jari awah pusat (gak gloer Sedang Tejulur konstriksi Sudah lepas Barang
%ukup sepusat Diskoid Sedikit tidak ada Tidak terjulur Teruka $elekat seluruhnya Barang sekali
*"' Komp.$+as$ Kompikasi dalam pengeluaran plasenta se%ara manual selain
in!eksi komplikasi yang erhuungan dengan trans!usi darah yang dilakukan, multiple organ !ailure yang erhuungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan per!usi organ dan sepsis, ialah apaila ditemukan plasenta akreta# Dalam hal ini "illi korialis menemus desidua dan memasuki miometrium dan tergantung dari dalamnya temusan itu diedakan antara plasenta inakreta dan plasenta perkreta# Plasenta dalam hal ini tidak mudah untuk dilepaskan melainkan sepotong demi sepotong dan disertai dengan perdarahan# Bika disadari adanya plasenta akreta seaiknya usaha untuk mengeluarkan plasenta dengan tangan dihentikan dan segera dilakukan histerektomi dan mengangkat pula sisa'sisa dalam uterus# 2.6
peme#$+saan penun-ang H$&ung 4a#ah .eng+ap= untuk menentukan tingkat hemogloin
:>;
danhematokrit
serta jumlah leukosit#
:>%t;, Padakeadaan
melihat adanya tromositopenia, yang
disertai dengan in!eksi,
leukosit iasanya meningkat# Menen&u+ana4an2a gangguan +oagu.as$ dengan hitung protro min time :PT; dan a%ti"ated Partial Tromoplastin Time :(PTT; atau yang sederhana dengan Flotting Time :FT; atau /leeding Time :/T;# Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan diseakan oleh !aktor lain# 2.7 Pena&a.a+sanaan Re&ens$o P.asen&a Se=a#a umum
yang
Tentukan jenis retensio yang terjadi karena erkaitan dengan tindakan yang di amil# ); Bika plasenta terlihat pada "agina, minta iu untuk mengajan, jika anda dapat merasakan adanya plasenta dalam "agina , keluarkan plasenta terseut +; Pastikan kandung kemih sudah kosong#jika di perlukan, lakukan kateterisasi kandung kemih 1; Bika plasenta elum keluar, 5e#$+an o+s$&os$n ! un$& IM , jika elum dilakukan dalam penanganan akti! kala tiga# 4) Jangan berikan ergometrin karena dapat menyebabkan kontraksi yang tonik yang dapat memperlamabat pengeluaran plasenta. 3; Bika plasenta elum dilahirkan setelah 1 menit maka pemerian oksitosin maka dan uterus erkontraksi, lakukan penarikan tali pusat terkendali -; Bika traksi tali pusat terkendali elum erhasil maka, %oalah untuk mengeluarkan plasenta se%ara manual, jika perdarahan terus erlangsung lakukan uji permekuan darah sederhana# Kegagalan terentuknya pemekuan setelah 4 menit atau adanya ekuan lunak yang dapat pe%ah dengan mudah menunjukan koagulapati 4; Bika terdapat tanda tanda in!eksi :demam, se%ret "agina yang erau; erikan antiiotik untuk metritis# 5; Sewaktu suatu agian dari plasenta satu atau leih lous tertinggal , akan menyeakan uterus tidak dapat erkontraksi se%ara e!ekti! 6; 0aa agian dalam uterus untuk men%ari sisa plasenta# Eksplorasi manual uterus menggunakan teknik yang serupa dengan teknik yang digunakan untuk mengeluarkna plasenta yang tidak keluar ); Kelaran sisa plasenta dengan tangan,%unam o"um atau kuret esar# )); Bika perdarahan lanjut lakukan uji pemekuan darah# *"/ Penanganan p.asen&a a+#e&a
Tanda penting untuk diagnosis pada pemeriksaan luar adalah ikutnya !undus atau korpus ila tali pusat ditarik# Pada pemeriksaan dalam sulit ditentukan tepi plasenta karena implantasi yang dalam#
&paya yang dapat dilakukan pada !asilitas kesehatan dasar adalah menetukan diagnosis, stailisasi pasien dan rujuk kerumah sakit rujukan karena kasus ini memerlukan tindakan operati!#
PENILAIAN KLINIK PLASENTA AKRETA PLASENTA AKRETA
Konsentrasi Faktor predisposisi syok neurogenik akibat traksi kuat tali pusatHb jenis & uji silang d
PLASENTA AKRETA
E+sp.o#as$
"Tertana! s "Tidak ada perdaraan# "$anual pl [ Sebagian besar plasenta tertana! dala!#
"HISTEREKT%$I#
? se5ag$an 5esa# p.asen&a 4apa& 4$ .a+u+an &$4a+ a4a pe#4a#ahan@
"TER%T%NIKA %'SER(ASI
*") Pena&a.a+sanaan Re&ens$o P.asen&a Dalam melakukan penatalaksanaan pada retensio plasenta seaiknya
idan harus mengami eerapa sikap dalam menghadapi kejadian retensio plasenta yaitu = );Sikap umum idan melakukan pengkajian data se%ara suyekit! dan oyekti! antara lain = a# keadaan umum penderita, # (pakah iu anemis, %# /agaimana jumlah perdarahannya, d# keadaan umum penderita, e# keadaan !undus uteri, !# mengetahui keadaan plasenta, g# apakah plasenta inkaserata, h# melakukan tes plasenta dengan metode kustner, metode klein, metode strastman, metode manuaa, i# memasang in!us dan memerikan %airan pengganti# +; Sikap khusus idan pada kejadian retensio plasenta atau plasenta tidak keluar dalam waktu 1 menit idan dapat melakukan tindakan manual plasenta yaitu tindakan untuk mengeluarkan atau melepas plasenta
se%ara
manual
:menggunakan
tangan;
dari
tempat
implantasinya dan kemudian melahirkannya keluar dari ka"um uteri :Depkes, +5;# 1; Prosedur palsenta manual dengan %ara = .angkah
Fara melakukan Persiapan= pasang set dan %airan in!us, jelaskan pada iu prosedur dan tujuan tindakan, lanjutkan anastesia "eral atau analgesia per rektal, siapkan dan jelaskan prosedur pen%egahan in!eksi Tindakan penetrasi ke dalam ka"um uteri= pastikan kandung kemih dalam keadaan kosong8 jepit tali pusat dengan klemp pada jarak 3') %m dari "ul"a, tegangkan dengan satu tangan sejajar lantai Se%ara ostetrik masukkan tangan lainnya :punggung tangan menghadap ke awah; kedalam "agina dengan menelusuri sisi awah tali pusat, setelah men%apai ukaan ser"iks, kemudian minta seorang asisten penolong lain untuk memegangkan klem tali pusat kemudian pindahkan tangan luar untuk menahan !undus Samil menahan !undus uteri, masukkan tanagn kedalam hingga ke ka"um uteri sehingga men%apai tempat implantasi plasenta# /entangkan tangan
ostetri% menjadi datar seperti memeri dalam :iu jari merapat kadi telunjuk dan jari'jari lain merapat;, tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta paling awah# /ila plasenta erimplentasi di korpus elakang, tali pusat tetap disealah atas dan sisipkan ujung jaru'jari tangan diantara plasenta dan dinding uterus dimana punggung tngan menghadap ke awah :posterior iu;# /ila di korpus depan maka pindahkan tangan kesealah atas tali pusat dan sisipkan ujung jari'jari tangan diantara plasenta dandinding uterus dimana punggung tangan menghadap ke atas :anterior iu;, setelah ujung'ujung jari masuk diantara palsenta dan dinding uterus maka perluasan plasenta dengan jalan menggeser tangan ke tangan kiri samul geserkan ke atas :%ranial iu; hingg semua perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus Sementara satu tangan masih didalam ka"um uteri lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada plasenta yang tertinggal# Pindahkan tangan luar dari !undus ke supra simpisis :tahan segmen awah uterus; kemudian intruksikan asistenpenolong untuk menarik tali pusat samil tangan memawa plasenta keluar :hindari adanya per%ikan darah; .akukan penekanan :dengan tangan yang menahan supra simpisis; uterus ke arah dorso kranial setelah plasenta dilahirkan dan tempatkan plasenta dalam wadah yang telah disediakan# .akukan tindaan pen%egahan in!eksi dengan %ara dekontaminasi sarung tangan :seelum dilepaskan; dan peralatan lain yang digunakan, lepaskan dan rendam sarng tangan dan peralatan lainnya didalam larutan klorin ,3A selam ) menit, %u%i tangan dengan saun dan air ersih mengalir, keringkan tangan dengan handuk ersih dan kering .akukan pemantauan pas%a tindakan, pastikan tanda "ital iu, %atat kondisi iu, dan uat laporan tindakan, tuliskan ren%ana pengoatan, tindakan yang masih diperlukan dan asuhan lanjutan, eritahukan pada iu dan keluarga ahwa tindakan telah selesai tapi iu masih memerlukan pemantauan dan asuhan lanjutan, lanjutan pemantauan iu hingga + jam pas%a tindakan seelum pindah ke ruang rawat gaung a&a&an :
•
/ila tepi plasenta tidak teraa atau plasenta erada pada dataran yang sama tinggi dengan dinding uterus maka hentikan upaya plasenta manual karena
•
hal itu menunjukkan plasenta inkreta :tertanam dalam miometrium;# /ila hanya seagian dari implantasi plasenta dapat dilepaskan dan agian lainnya melekat erat maka hentikan pula plasenta manual karena hal terseut adalah plasenta akreta# &ntuk keadaan ini seaiknya iu dieri uterotonika tamahan misoprostol 600 mcg per rektal ) seelum dirujuk
ke !asilitas kesehatan rujukan# Indikasi melakukan plasenta manual • Perdarahan mendadak sekitar *'3 %% o 0iwayat >PP haitualis o o Post operasi o Trans"aginal o Transadominal o Penderita dalam keadaan narkosa atau anesthesi umum# • Komplikasi plasenta manual Komplikasi plasenta manual diantaranya = o Per!orasi karena tipisnya tempat implantasi palsenta o $eningkatnya kejadian in!eksi asenden Tidak erhasil karena perlekatan plasenta, dapat menimulkan o
o
perdarahan yang sulit dihentikan Dapat dikatakan plasenta manual
pada
retensio
yang
tidak
menimulkan perdarahan harus erhati'hati karena kemungkinan perlekatan sangat erat, sehingga menimulkan perdarahan+
Indikasi Plasenta Manual Perdarahan Riwayat retensio plasenta berulang SKEMA TATA LAKSANA RETENSIO PLASENTA indakan dengan narkose !e"arah habitualis hpp #berulang) RETENSIO PLASENTA Plasenta elum lahir setelah 1 menit ayi lahir Sikap idan E"aluasi seanya • Konsultasi dengan= puskesmas dan dokter jaga • $erujuk ke Pkm atau 0s • 0etensio plasenta tanpa perdarahan Plasenta manual • •
Perdarahan terlalu anyak
$o%plikasi indakan diKeseimangan ru%ah sakitekuan darah di tempat &tonia 'teri Perbaikan keadaan '%u% in(us trans(usi antibioti plasenta lepas Per(orasi indakan plasenta %anual Bika perlekatan erat persiapan merujuk Perdarahan terus *istrekto%i penderita a%ponade gagal # segera %eru"uk penderita ke R!) In!us %airan pengganti •
• • •
Petugas untuk pertolongan darurat Keluar a untuk donor darah
*"! Upa2a p#e1en&$, Re&ens$o p.asen&a
&paya pen%egahan yang dapat dilakukan oleh idan adalah dengan = promosi • eren%ana, •
untuk
meningkatkan
sehingga
penerimaan
memperke%il
terjadinya
keluarga retensio
plasenta meningkatkan penerimaan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada waktu melakukan
•
pertolongan persalinan Pada kala tiga tidak diperkenankan untuk melakukan massase
•
dengan tujuan memper%epat preses persalinan plasenta# $assase yang tidak tepat waktu dapat menga%aukan kontraksi otot rahim dan menggangu perlepasan plasenta
*"!! Penanganan Re&ens$ P.asen&a Menu#u& T$ng+a&an Seelum melakukan penanganan seaiknya mengetahui eerapa hal
tentang tindakan retensio plasenta a; 0etensio plasenta dengan perdarahan langsung melakuan ;
manual plasenta 0etensio plasenta tanpa perdarahan
!< D$ &empa& 5$4an Setelah dapat memastikan ahwa keadaan umum pasien segera
memasang in!us dan memerikan %airan , merujuk penderita ke pusat dengan !asilitas %ukup untuk mendapatkan perawatan penganan leih aik memerikan tran!usi proteksi dengan antiiotik mempersiapkan plasenta manual dengan legeartis dalam pengaruh narkosa# *< T$ng+a& po.$n4es Penanganan retensio plasenta dari tingkatan desa seelumnya persiapan donor darah yang tersedia dari warga setempat yang telah dipilih ke%o%okan nya dengan penderita # diagnosis yang dilakukan plasenta manual untuk kasus adhesi"a simpleks erikan uterotonika antiiotika serta rujuk ke kasus erat# 0< T$ng+a& pus+esmas
Diagnosis dilakukan stailisasi kemudian lakukan plasenta manual untuk kasus resiko rendah rujuk kasus erat dan erikan uterotonika antiiotika 3< T$ng+a& #umah sa+$& Diagnosis
stailisasi
plasenta
manual
histerektomi
uterotonika antiiotika kagawadaruratan komplikasi
trans!usi
BAB III PENUTUP
0"! Kes$mpu.an ,-. Sa#an