MAKALAH PKN ‘’
PERANAN INDONESIA TERHADAP ORGANISASI ASEAN ‘’
DI SUSUN OLEH : NITA AYU NINGSIH ADE DWIKI ANUGERAH NURAISYAH YELMA PUTRI ICHMAD DWI ILAHI NURUL AINUN AMALIAH SURIADI SANNIDYA LINDINAYA PUTRI ASWAD
SMAN 1 BONE-BONE TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Makalah yang dibuat satu jilid ini berisi tentang materi Peranan Indonesia Terhadap Organisasi ASEAN, terutamadilingkungan Negara-negara di Asia Tenggara. Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu il mu pengetahuan setiap pelajar mengenai peranan indonesia terhadap organisasi ASEAN. Seperti yang kita ketahui organisasi ASEAN merupakan salah satu organisasi internasional yang mempunyai hubungan kerjasama dengan berbagai negara di belahan dunia, salah satun ya dengan negara indonesia. Oleh karena itu makalah ini dibuat agar setiap pelajar tidak hanya mengetahui organisasi ASEAN namun dapat memahami peranan-peranan indonesia terhadap organisasi internasional tersebut.Selain itu, makalah ini disajikan secara sistematis dan disertai penjelasan-penjelasan yang relavan sehingga mempermudah para siswa untuk memahami memahami makalah tersebut. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami harapkan demi kesempurnaan buku ini.
Bone – Bone – Bone, Bone, 12 Maret 2017
Penulis
Kata Pengantar…………………………………………………………..1 Daftar Isi…………………………………………………………………2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………….3 B. Rumusan Masalah…………………………………………………4 C. Tujuan……………………………………………………………..5 BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… PUSTAKA…………………………………………..6 ..6 BAB III PEMBAHASAN A.
Kerja Sama Negara- Negara di Asia Tenggara …………………….7
1. Terbentuknya Terbentuknya ASEAN ………………………………………………8 2. Tujuan ASEAN …………………………………………………….9 3. Anggota ASEAN …………………………………………………10 4. Sekretariat ASEAN………………………………………………..11 ASEAN………………………………………………..11 5. Kerja Sama ASEAN……………………………………………….12 ASEAN ……………………………………………….12 B.
Peran Indonesia dalam Lingkungan Negara-Negara ASEAN…….13 ASEAN…….13
1. Sebagai Salah Satu Pendiri ASEAN……………………………… ASEAN ………………………………..14 ..14 2. Sebagai Salah Satu PemimpinASEAN ……………………………15 3. Sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN………………... ASEAN ………………..........................1 .......................1 4. Mampu Menciptakan Perdamaian Di Kawasan Asia Tenggara…….17 BAB IV PENUTUP A. B.
Kesimpulan ……………………………………………………… ………………………………………………………..18 ..18 Saran ………………………………………………………………19 ………………………………………………………………19
Daftar Pustaka…………………………………………………………….20
BAB 1 PENDAHULUAN A). LATAR BELAKANG
Hubungan internasional merupakan hubungan antarbangsa baik antarnegara dan negara, antarnegara dan individu atau badan hukum, antara warga negara yang satu dengan warga negara yang lainnya. Salah satu perwujudan dari hubungan internasional adalah kerjasama internasional. Kerjasama internasional dapat dilaksanakan dengan berbagi cara salah satunya dengan membentuk organisasi internasional. Contoh dari organisasi internasional tersebut adalah ASEAN ( Association South Of East Asian Nation ), organisasi ini merupakan kerjasama antara Negara-negara di Asia Tenggara atau perserikatan bangsa-bangsa Asia Tenggaraa yang didirikan melalui Deklarasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. Sejak didi rikannya organisasi ini mampu memberikan dampak positif bagi berbagai negara yang ada di kawasan asia tenggara salah salah satunya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam menjalin kerjasama dengan Indonesia, ASEAN memberikan banyak peranan yang positif bagi Negara Indonesia begitupun dengan Indonesia juga memberikan perananbagi ASEAN itu sendiri. Karena tujuan utama dari organisasi ini adalah kerja sama dalam mencapai kesehjateraan hidup baik bertentangga maupun bernegara. Karena hal inilah yang menyebabkan kami ingin mengetahui lebih luas apa saja peranan yang diberikan oleh Indonesia Indonesia untuk ASEAN dan bagaimanakah dampak dampak yang akan ditimbulkan dari kerja sama ini.
B). RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah peranan Indonesia terhadap Negara-negara di kawasan Asia Tenggara?
C). TUJUAN
Mengetahui seluk beluk berdirinya Negara ASEAN
Mengetahui peranan Indonesia terhadap Negara-negara di kawasan ASIA Tenggara
Memperluas wawasan tentang organisasi ASEAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah :
KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) pertamanya adalah putra Indonesia yang bernama H.R. Dharsono KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan. KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di Jakarta KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
BAB III PEMBAHASAN
A. Kerja Sama Negara-Negara di Asia Tenggara Dunia ini mempunyai lima benua, yaitu Benua Asia, Amerika, Afrika, Australia, dan Eropa. Negara Indonesia terletak di Benua Asia, tepatnya di kawasan Asia Tenggara. Selain Indonesia, negara-negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Thailand, Kamboja (Kampuchea), Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Negara-negara tersebut merupakan negara tetangga Indonesia. Negara Indonesia menjalin kerja sama dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan dunia pada umumnya. Hubungan dengan negara tetangga didasari oleh rasa saling menghormati dan menghargai. Kerja sama negara-negara Asia Tenggara diwujudkan dalam suatu organisasi yang disebut ASEAN.
1.
Terbentuknya ASEAN Terbentuknya ASEAN didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan bersama dan
masalah-masalah bersama di Asia Tenggara. Dengan terbentuknya ASEAN akan memperkukuh ikatan solidaritas, terciptanya perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan di antara negara-negara di Asia Tenggara. Bagaimana terbentuknya ASEAN? ASEAN singkatan dari Association of South East Asian Nations atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Perbara (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, ibu kota negara Thailand yang diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri berikut ini. a. Indonesia
: Adam Malik
b. Malaysia
: Tun Abdul Razak
c. Thailand
: Thanat Khoman
d. Filipina
: Narcisco Ramos
e. Singapura
: S. Rajaratnam
Kelima negara itulah yang mendirikan ASEAN. Terbentuknya ASEAN ditandai dengan
ditandatanganinya
Deklarasi
Bangkok.
Organisasi
menghindari kerja sama dalam bidang militer dan politik.
ASEAN
pada
awalnya
2.
Tujuan ASEAN Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain
sebagai berikut : a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan
ASEAN
melalui
usaha
bersama
dalam
semangat
dan
persahabatan
untukmemperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai. b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan danketertiban hukum d dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB. c. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi. e. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan saran pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka. mereka. f. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.
3.
Anggota ASEAN Pada awal berdirinya, jumlah anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Keanggotaan ASEAN sifatnya terbuka, maksudnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang belum tergabung dalam ASEAN boleh menjadi anggota ASEAN dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung dan diterima menjadi anggota ASEAN yang keenam. Pada tanggal 28 Juli 1995 Vietnam bergabung dan diterima menjadi anggota ASEAN yang ketujuh. Disusul Laos dan Myanmar bergabung dan diterima sebagai anggota ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Anggota yang terakhir adalah Kamboja bergabung dan
diterima sebagai anggota ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Dengan demikian jumlah anggota ASEAN ada 10 negara. Lambang ASEAN adalah seikat batang padi yang berjumlah sepuluh batang sesuai dengan jumlah anggotanya.Lambang tersebut menggambarkan solidaritas dan kesepakatan ASEAN serta melambangkan adanya ikatan kerja sama untuk mencapai kemakmuran rakyatnya.
4.
Sekretariat ASEAN ASEAN untuk menjalankan organisasinya memerlukan sebuah sekretariat ASEAN
yang sifatnya permanen. Pada bulan Juli 1976 didirikan Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh sekretaris jenderal yang diangkat oleh Sidang Menteri ASEAN. Jabatan Sekjen ASEAN dijabat secara bergilir oleh setiap negara anggota menurut nama negara berdasarkan abjad. Masa jabatan seorang Sekjen ASEAN adalah empat tahun. Sekjen ASEAN bertanggung jawab kepada Sidang Menteri manakala bersidang dan kepada Komite Tetap pada waktu-waktu lainnya. Selain itu, Sekjen ASEAN bertanggung jawab atas pelaksanaan semua fungsi dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya oleh Sidang Menteri ASEAN dan Komite Tetap. Berikut ini orang-orang yang pernah menjabat sebagai Sekjen ASEAN.
No.
Nama
1. H.R. Darsono 2. Umarjadi nyotowiyono 3. Datuk Ali bin Abdullah 4. Narcisco Reyes 5. Chan Kai Yau 6. Phan Wamamethe 7. Raderick Yong 8. Rusli Noor 9. Datuk Ajit Singh 10. Radolfo Saverini 11. Ong Keng Yong
Asal Negara
Masa Jabatan
Indonesia Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand Brunei Indonesia Malaysia Filipina Singapura
1977 - 1978 1978 - 1978 1979 - 1981 1981 - 1983 1983 - 1985 1985 - 1986 1986 - 1989 1989 - 1992 1992 - 1998 1998 - 2002 2002 - . . .
5.
Kerja Sama ASEAN Negara-negara anggota ASEAN saat ini menjalin kerja sama dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan latihan militer bersama. a.
Politik :
Di bidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir. b. Ekonomi :
Di bidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan. Bentuk kerja sama ekonomi dapat direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
1). Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata di Tokyo; 2). Menyediakan cadangan pangan (terutama beras); 3).Membangun proyek-proyek industry ASEAN, seperti proyek pabrik pupuk urea ammonia di Indonesia dan Malaysia, proyek industry tembaga di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan proyek pabrik superfosfor di Thai land;
4).Menciptakan preference trading arrangement (PTA) yang bertugas menentukan tariff rendah untuk beberapa jenis barang komoditas ASEAN.
c.
Sosial :
Di bidang sosial, ASEAN melakukannya kerja sama, antara lain sebagai berikut: 1). Pencegahan narkoba dan penanggulangannya; 2). Penanggulangan bencana alam; 3). Perlindungan terhadap anak cacat; 4). Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat. d. Budaya : 1). Tukar menukar pelajaran dan mahasiswa; 2). Pemberantasan buta huruf;
3). Program tukar menukar acara televisi ASEAN; 4). Temu karya pemuda ASEAN; 5). Festival lagu ASEAN. e.
Latihan Militer Bersama
Negara-negara anggota ASEAN tetap menghindari pembentukan pakta atau persekutuan militer. Namun, untuk meningkatkan keamanan wilayah mereka sering menggelar latihan militer bersama. Misalnya, latihan militer dengan sandi Elang Malindo merupakan latihan militer Angkatan Udara Indonesia dan Malaysia.
B. Peran Indonesia dalamorganisasiASEAN Indonesia merupakan negara yang terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga mempunyai peranan penting di lingkungan negara-negara ASEAN. Peran Indonesia dalam organisasi ASEAN, sebagaiberikut :
1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN Indonesia adalah salah satu dari lima li ma negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dasar berdirinya berdirin ya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut ditanda tangani oleh menteri luar negri dari kelima negara pendiri ASEAN, Yaitu :
Adam Malik dari Indonesia Narsisco Ramos dari Filipina Tun Abdul Razak dari Malaysia Rajaratnam dari Singapura Thanat Koman dari Thailand
Sedangkan isi Dari Deklarasi Bangkok yang menjadi dasar berdirinya ASEAN adalah :
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi Memelihara kerja sama yang erat di tengah – tengah – tengah tengah organisasi regional dan internasional yang ada Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Indonesia telah dianggap sebagai tulang punggung punggung ASEAN oleh beberapa negara yang berada di luar ASEAN, dimana Indonesia Indonesia telah mampu menciptakan stabilitas regional di kawasan Asia Tenggara.
2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN Pada Zaman Orde Baru yaitu pada masa kepemimpinan Presiden Suharto (tahun 2004), Indonesia menjadi pemimpin ASEAN, dimana dengan gaya kepemimpinannya Indonesia mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan doktrin ketahanan nasional pada pertemuan ASEAN ministerial meeting ke-5 di Singapura Singapura melalu menteri luar negeri Adam Malik. Hal tersebut ditujukan untuk mempertegas tujuan ASEAN. Indonesia juga telah menyampaikan makalah yang berjudul reflection dalam rangka mengajak para anggota ASEAN yang lain untuk mengevaluasi kesepakatan ekonomi sebelumnya, dimana kesepakatan tersebut berkaitan dengan program kerjasama sektoral di berbagai bidang. Selain itu, pada masa kepemimpinannya, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan serangkaian pertemuan seperti :
Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Asean) Asean Regional Forum (Forum Kawasan Asean) Pertemuan kementerian kawasan yang membahas mengenai penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya.
3. Sebagai Tuan Rumah KTT Asean Asean Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah :
KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) pertaman ya adalah putra Indonesia yang bernama H.R. Dharsono KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (As ean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan. KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di Jakarta KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
4.Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara Indonesia telah banyak membantu menjaga perdamaian khususnya di kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan membantu penyelesaian konflik-konflik yang dialami oleh negara anggota ASEAN lainnya.
Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik antara Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991 dala m Konferensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai. Indonesia menjadi penengah antara Moro National Nat ional Front Liberation (MNFL) dengan pemerintah Filiphina, yang pada pada akhirnya kedua belah pihak tersebut sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di Indonesia.
5. Ikut Serta dalam Menyelesaikan Masalah Kamboja Pada tahun 1970 di Kamboja terjadi kudeta. Pada waktu itu Kamboja dipimpin oleh Pangeran Norodom Sihanouk. Pada tanggal 18 Maret 1970 ketika Pangeran Norodom Sihanouk berada di luar negeri, keponakannya yang bernama Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lo Nol melakukan kudeta atau ata u perebutan kekuasaan. Sejak peristiwa perist iwa tersebut terjadi perang saudara yang berlangsung lama dan berlarut-larut. Keadaan Kamboja menjadi porak poranda, rakyatnya sangat menderita. Melihat kejadian yang berlarut-larut di Kamboja tersebut, Indonesia berusaha untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai atau berperang dengan cara mempertemukan mereka dalam suatu perundingan. Akhirnya, dibentuklah Jakarta Informal Meeting (JIM). Artinya, pertemuan tidak resmi yang diadakan di Jakarta tahun 1988. Pertemuan di Jakarta dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas sebagai penengah di antara pihak-pihak yang bertikai. Dengan adanya pertemuan tersebut pihak-pihak yang bertikai bersepakat untuk melakukan perdamaian. Pertemuan di Jakarta itu kemudian ditindaklanjuti dengan diselenggarakannya perundingan perdamaian di Paris, Perancis pada tahun 1989. 1989. Kawasan Asia Tenggara terletak di daerah yang strategis dan ramai karena merupakan jalur lalu lintas internasional. Selain itu negara-negara di kawasan ini pada umumya memilki tanah yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Hal ini menyebabkan kawasan Asia Tenggara selalumenjadi incaran negara-negara lain. Negara – Negara – negara negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Negara – Negara – negara negara di kawasan Asia Tenggara perlu mengadakan hubungan kerjasama untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang maju dan kuat. Hubungan kerjasama yang dilakukan meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, baik secara bilateral maupun multilateral. ASEAN merupakan bentuk kerja sama multilateral negara-negara di kawasan Asia Teggara. Organisasi ini berdiri dalam upaya menggalang kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Teggara. Tokoh pendiri ASEAN yang berasal dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara yaitu sebagai berikut: 1. Adam Malik (menteri bidang politik/menteri luar negeri Indonesia) 2. Tun Abdul Razak (wakil perdana menteri/menteri pembangunan nasional Malaysia) 3. S. Rajaratnam (menteri luar negeri Singapura) 4. Thanat Koman (menteri luar negeri Thailand) Thailand) 5. Narsico Ramos (menteri luar negeri Filipina) Maksud dan tujuan ASEAN tercantum dalam dokumen pendirian ASEAN, Deklarasi Bangkok, yaitu sebagai berikut. 1. Mempercepat kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Tenggara. 2. Meningkatkan kerja sama antarnegara untuk saling membantu satu sama lain, mengatasi masalah bersama di bidang sosial, ekonomi budaya, pengetahuan, dan teknologi. 3. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan dan tertib hukum di kawasan Asia Tenggara. 4. Memelihara kerja sama dalam upaya peningkatan pendayagunaan pertanian, industri, perluasan perdagangan komditi interasional, perbaikan sarana distribusi dan komunikasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat
BAB IV PENUTUP A.
Kesimpulan
Hubungan dengan negara tetangga didasari oleh rasa saling menghormati dan menghargai. Kerja sama negara-negara Asia Tenggara diwujudkan dalam suatu organisasi yang disebut ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,negara Thailand. yang diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri berikut ini: a. Indonesia : Adam Malik b. Malaysia : Tun Abdul Razak c. Thailand : Thanat Khoman d. Filipina : Narcisco Ramos e. Singapura : S. Rajaratnam Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain sebagai berikut: a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai. b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan ketertiban hukum d dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB. c. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalamakalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/konferensi_tingkat_tinggi_ASEAN
http://kemlu.go.id/pages/ASEAN.aspx?idp=6&l=id
http://kemlu.go.id/document/tentang-perananasean