MAKALAH PKN
Masalah Wawasan Nusantara
Diklaimnya Reog Ponorogo oleh Negara Malaysia
(Pendidikan Fisika C 2015)
Fitriatus Sabrina (15030184039)
Widya Kartikasari (15030184040)
Azkia Nurin Nisa' (15030184041)
Rofi'atul Aliyah (15030184042)
Risa Eka Yuniar (15030184085)
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan penerus perjuangannya.
Kami bersyukur atas tersusunnya makalah PKN ini yang membahas tentang masalah wawasan nusantara yaitu tentang diklaimnya reog Ponorogo oleh Negara Malaysia. Makalah ini berisi tentang definisi reog ponorogo, latar belakang terjadinya pengklaiman reog ponorogo, alternatif penyelesaian masalah dan alasan pemilihan alternatif. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi acuan pembelajaran tambahan untuk teman-teman.
Tak lupa pula kami berterima kasih kepada guru pembimbing PKN kami. Dan sumber-sumber yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Di dunia ini, tidak ada yang sempurna. Begitu pun makalah ini, tentu masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan.
Surabaya, 1 Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 02
Daftar Isi 03
Bab I : Pendahuluan 04
Latar Belakang 04
Rumusan Masalah 05
Tujuan Perumusan 05
Bab II : Pembahasan 06
Kesenian Reog Ponorogo 06
Latar Belakang Penyebab Pengklaiman Budaya Indonesia Oleh Negara Malaysia 07
Alternatif Pemecahan Masalah (Masalah Reog Ponorogo Yang Di Klaim Oleh Negara Malaysia……………………………………….
Bab III : Penutup 10
Kesimpulan 10
Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat sangat antusias menyambutnya. Musik RnB, Pop, dan terutama Korean Pop, menarik sebagian besar minat generasi muda bangsa. Akibatnya, media elektronik seperti televisi dan radio lebih banyak menyajikan budaya-budaya asing itu. Dan kini, sangat jarang media-media tersebut menyajikan tarian-tarian dan musik daerah asli Indonesia. Sehingga, banyak sekali generasi muda bangsa yang tidak tahu-menahu tentang budaya apa saja yang dimiliki Indonesia sendiri. Mereka juga tidak berantusias untuk mencari tahu tentang budayanya sendiri karena terlalu asyik menikmati budaya asing yang masuk dan sedang populer saat ini.
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Beberapa waktu yang lalu reog diklaim oleh Negeri Jiran Malaysia. Klaim itu berasal dari situs internet Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia. Mereka menyatakan tarian Barongan yang mirip dengan kesenian reog Ponorogo milik Pemerintah Malaysia. Dalam portal tersebut disebutkan juga Barongan adalah warisan Melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di batu pahat Johor dan Selangor Malaysia. Sementara itu, sebagian masyarakat tidak tahu-menahu tentang berita diklaimnya Reog Ponorogo oleh Malaysia. Bahkan ada beberapa masyarakat yang tidak mengetahui bahwa reog merupakan milik bangsa Indonesia.
Berdasarkan masalah tersebut, kami ingin membahas tentang latar belakang penyebab reog ponorogo dapat diklaim oleh negara Malaysia . Selain itu, kami juga akan membahas tentang alternatif untuk memecahkan masalah tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah kami ulas sebelumnya, maka, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana latar belakang penyebab reog ponorogo dapat diklaim oleh Negara Malaysia?
Bagaimana alternatif untuk memecahkan masalah diklaimnya Reog Ponorogo oleh Negara Malaysia?
TUJUAN PERUMUSAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami ulas sebelumnya, maka didapatkan tujuan perumusan sebagai berikut:
Mengetahui latar belakang penyebab reog ponorogo dapat diklaim oleh Negara Malaysia
Mengetahui alternatif untuk memecahkan masalah diklaimnya Reog Ponorogo oleh Negara Malaysia.
BAB II
PEMBAHASAN
KESENIAN REOG PONOROGO
Reog adalah seni tari tradisional yang berasal dan berkembang di Ponorogo, Jawa Timur. Reog dapat segera dikenali dari irama gamelannya yang membangkitkan semangat, serta baunya yang menimbulkan rangsang dan daya tarik. Biasanya pergelaran reog didukung oleh kekuatan mistik. Hal ini mengakibatkan pertunjukkannya kadang-kadang menyeramkan. Menurut Badudu (1994: 1160), reog dikenal sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat dan merupakan tarian yang menghibur. Di pulau Jawa, reog termasuk seni tradisional rakyat untuk hiburan, dilakukan dalam bentuk tarian. Sifatnya hiburan dan mengandung sindiransindiran terhadap kejadian di masyarakat.
Pengertian dari reog ini juga ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1995 : 835) yaitu:
Tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping yang semuanya laki-laki.
Tontonan tradisional sebagai hiburan rakyat yang mengandung unsur humor-humor sindiran.
Reog Ponorogo sudah ada sejak jaman Majapahit akhir, sekitar akhir abad XIV. Seni Reog atau Barongan bermula dari Demang Ki Ageng Kutu Suryongalam di Wengker (Ponorogo waktu itu) yang ingin menyindir Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Sang Prabu pada waktu itu sering tidak memenuhi kewajibannya karena terlalu dipengaruhi dan dikendalikan oleh permaisuri. Oleh karena itu dibuatlah barongan yang terbuat dari kulit macan gembong (harimau Jawa) yang ditunggangi burung merak. Sang prabu dilambangkan sebagai harimau sedangkan merak yang menungganginya melambangkan sang permaisuri. Dimasa kekuasaan Adipati Batoro Katong yang memerintah Ponorogo sekitar 500
tahun lalu, reog mulai berkembang menjadi kesenian rakyat. Reog mengacu pada beberapa babad. Salah satunya adalah babad Kelana Sewandana.
Babad Klana Sewandana konon merupakan pakem asli seni pertunjukan reog. Mirip kisah Bandung Bondowoso dalam legenda Lara Jongrang, Babad Klono Sewondono juga berkisah tentang cinta seorang raja, Sewondono dari Kerajaan Bantarangin, yang hampir ditolak oleh Dewi Sanggalangit dari Kerajaan Kediri. Sang putri meminta Sewondono untuk memboyong seluruh isi hutan ke istana sebagai mas kawin. Demi memenuhi permintaan sang putri, Sewandono harus mengalahkan penunggu hutan, Singa Barong. Namun hal tersebut tentu saja tidak mudah. Para warok, prajurit, dan patih dari Bantarangin-pun menjadi korban. Bersenjatakan pusaka cemeti Samandiman, Sewondono turun ke gelanggang dan mengalahkan Singobarong. Versi lain dalam Reog Ponorogo mengambil kisah Panji. Ceritanya berkisar tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana mencari gadis pujaannya, ditemani prajurit berkuda dan patihnya yang setia, Bujangganong. Ketika pilihan sang prabu jatuh pada putri Kediri, Dewi Sanggalangit, sang dewi memberi syarat bahwa ia akan menerima cintanya apabila sang prabu bersedia menciptakan sebuah kesenian baru. Dari situ terciptalah Reog Ponorogo. Tokoh dalam seni reog adalah Singo Barong, Kelana Sewandana, Bujangganong, Jathilan, dan Warok.
B. LATAR BELAKANG PENYEBAB PENGKLAIMAN BUDAYA INDONESIA OLEH NEGARA MALAYSIA
Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia sering kali mengundang perhatian dari negara – negara lain untuk ingin tahu lebih dalam tentang keunikan – keunikan budaya yang kita miliki. Indonesia terkenal sebagai bangsa yang luhur. Memiliki keragaman budaya yang tersebar di pelosok-pelosok nusantara. Dari kesenian, adat-istiadat hingga tarian reog Ponorogo melekat mewarnai keragaman bangsa ini. Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia. Bahkan kita sendiri sebagai generasi muda terkadang melupakan budaya daerah. Sangat ironis rasanya, orang Indonesia tetapi tidak mengenal ciri khas bangsanya sendiri. Ketertarikan budaya yang semakin meluntur juga sangat nampak pada diri generasi muda saat ini. Sehingga tanpa kita ketahui reog ponorogo warisan budaya Indonesia dapat di klaim oleh Negara Malaysia. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan rog ponorogo dapat diklaim oleh Negara Malaysia yaitu :
Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat indonesia dengan Malaysia
Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat dunia).
Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras Melayu (Jawa, Minang, Bugis, Mandailing) yang awalnya berasal dari Indonesia lalu berimigrasi ke malaysia yang sebelumnya membawa kebudayaan asli indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan negara Malaysia.
Faktor pameran kesenian indonesia di malaysia yang secara tidak sengaja juga ikut mengajarkan kebudayaan Indonesia secara terperinci kepada masyarakat malaysia yang tertarik kepada kebudayaan negara Indonesia
Keminiman budaya asli negara Malaysia.
Kesamaan ciri khas kebudayaan Indonesia dengan malaysia dari faktor kesamaan alat musik nada sebuah lagu, serta adat budaya tersebut.
Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad - abad ada dan tidak adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut
Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun budayawan Malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan negara Indonesia (khususnya reog Ponorogo).
Kesamaan ras yang mungkin mengakibatkan adanya ideologi bahwa Indonesia dan malaysia itu satu di mata orang - orang Malaysia jadi kepemilikan budaya pun bisa di samakan (intinya antara Indonesia dan Malaysia itu sama semua jadi klaim mengklaim itu tidak salah di mata Malasyia ).
Faktor awal lahirnya negara Indonesia dengan Malaysia, Malaysia beranggapan bahwa antara Malaysia dengan Indonesia itu lebih tua Malaysia , jadi Malaysia berhak mengklaim kebudayaan Indonesia karena mereka beranggapan kebudayaan Indonesia ada karena kebudayaan malaysia jadi asal usul kebudayaan Indonesia berawal dari Malaysia.
Faktor pengklaiman karena globalisasi. Era globalisasi, tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap negara. Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol saat ini. Begitu bebas budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung masuknya berbagai budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan dengan budaya yang mereka anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya budaya berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Kesemua itu berdampak sangat buruk dan dapat dengan mudah dapat menggeser budaya asli yang ada di Indonesia.
C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH (MASALAH REOG PONOROGO YANG DI KLAIM OLEH NEGARA MALAYSIA)
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa Negara Indonesia memiliki banyak budaya salah satunya yaitu kesenian reog ponorogo. Seiring berkembangnya zaman tanpa kita sadari reog ponorogo yang merupakan warisan budaya Indonesia dapat di klaim oleh Negara Malaysia. Banyak faktor yang menyebabkan reog ponorogo dapat di klaim oleh Negara Malaysia diantaranya yaitu budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun budayawan Malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan negara Indonesia (khususnya reog Ponorogo). Oleh sebab itu sebagai warga Negara Indonesia kita harus melakukan sebuah usaha/upaya agar warisan kebudayaan Indonesia tidak di klaim oleh Negara lain yaitu dengan cara :
1. Dari semua elemen masyarakat harus mengamalkan budaya yang ada di Indonesia minimal di daerahnya sendiri, tidak hanya tau apa saja budaya indonesia tapi juga mengamalkan budaya itu sendiri. Jika budaya kita sendiri kita jalankan dan diamalkan dalam kehidupan kita, pasi tidak ada yang berani mengklaim budaya kita. Kebanyakan budaya-budaya indonesia yang diklaim oleh negara lain, adalah budaya-budaya di indonesia yang sudah ditinggalkan oleh masyarakat indonesia itu sendiri.
Pada tingkat pendidikan yaitu bentuk sistem pendidikan yang mewajibkan pendidikan kebudayaan Indonesia yang diterapkan dengan metode praktek rutin. Para generasi muda harus benar benar memperlajarinya bukan hanya dengan sekedar teori belaka. Sehingga dengan jenjang waktu pendidikan sudah pasti mereka mengerti sampai ke akar – akarnya apakah budaya Indonesia itu dan dengan cara apa mereka melestarikannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Negara Indonesia merupakan sebuah Negara yang kaya akan warisan budayanya,tetapi warisan budaya ini kurang dilestarikan oleh warga Negara Indonesia sehingga banyak sekali warisan budaya yang di klaim oleh Negara lain,misalnya kesenian reog ponorogo yang di klaim oleh Negara Malaysia, adapun penyebab Negara Malaysia dapat mengklaim reog ponorogo yaitu karena Budayawan kita (Indonesia) yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun budayawan Malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan negara Indonesia (khususnya reog Ponorogo).Agar warisan budaya Indonesia tidak di klaim oleh Negara lain,maka sebagai warga Negara Indonesia kita harus melakukan sebuah upaya yaitu dengan mengamalkan budaya yang ada di Indonesia minimal di daerahnya sendiri, tidak hanya tau apa saja budaya indonesia tapi juga mengamalkan budaya itu sendiri. Jika budaya kita sendiri kita jalankan dan diamalkan dalam kehidupan kita, pasi tidak ada yang berani mengklaim budaya kita. Kebanyakan budaya-budaya indonesia yang diklaim oleh negara lain, adalah budaya-budaya di indonesia yang sudah ditinggalkan oleh masyarakat indonesia itu sendiri.
SARAN
Sebagai warga Negara Indonesia kita harus dapat menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia agar tidak di klaim oleh Negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka, (1995). Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1978). Reog di Jawa Timur, Jakarta.
Suanda, Endo, (2002). Topeng, LPSN, Jakarta.
Wibowo, Joseph, (1995). Drama Tradisional Reog: Suatu Kajian Sistem Pengetahuan Dan Religi, Laporan Penelitian JARAHNITRA, Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional, Yogyakarta.
Zain, Badudu, (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia.
11