i
1
1http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
2http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/
3http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
4http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/
4http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html
5http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
6http://sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/pengertian-astagatra-dalam-ketahanan.html
6http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
6http://udhermansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-ketahanan-nasional-sebagai.html
7Syarbaini, Syahrial (editor). 2005. Materi Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Suscadoswar, Dikti. Jakarta.
Disusun Oleh:
Della Nita Nurdiana
Herry Rachmat Safi'i
Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Siti Afiyah M.H
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Bahasa Inggris
2014/2015
KATA PENGANTAR
\Assalamualaikum Wr... Wb...
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami, kelompok 9 selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul "GEOSTRATEGI INDONESIA".
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dan kami susun bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang geostrategi Indonesia, beserta konsepsi – konsepsinya, dan sifat geostrategi itu sendiri.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan yang tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pembelajaran selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Wassalamualaikum Wr... Wb...
Lamongan, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geostrategi 3
2.2 Fungsi Geostrategi 4
2.3 Sifat-sifat Geostrategi 6
2.4 Konsep Dasar Geostrategi 8
2.5 Komponen Strategi Astagatra 11
2.6 Hubungan Komponen Strategi Astagatra 18
2.7 Implementasi Ketahanan Naional 22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 23
3.2 Saran 26
Daftar Pustaka 27
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat, terutama menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat dominan.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan "Civic International" (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi kajiannya adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila merupakan core philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum berkedudukan sebagai staatfundamentalnorm. Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia akan memiliki visi yang jelas dan terarah.
TUJUAN PENULISAN
Mengetahui dengan jelas pengertian Geostrategi
Mengetahui apa saja sifat-sifat Geostrategi
Mengetahui perkembangan konsep Geostrategi di Indonesia
Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GEOSTRATEGI
Geostrategi berasal dari kata Geo yang berarti bumi, secara cermat kondisi geografis Indonesia terletak pada persilangan dan berbagai aspek kehidupan yang secara objektif menjadi pertimbangan mendasar, seperti contoh ditinjau dari geografi Indonesia terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik). Dan strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan segala kemampuan sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan. Dalam bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional.
Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alinea III tentang pernyataan proklamasi, ..."kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa..." pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan fundamental geostrategi Indonesia.
Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangankan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
2.2 FUNGSI GEOSTRATEGI
Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan geostrategi Indonesia ditunjukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek:
Ketahanan pada aspek ideologi: ketangguhan kekutan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelagsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ketahanan pada aspek politik: Untuk mengejar ketinggalan dari negara maju kita perlu mengadakan proses perubahan atau modernisasi, penegakan hukum, dan menegakan disiplin nasional. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD '45.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri. Meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia.
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama. Memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
Ketahanan pada aspek ekonomi: ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata.
Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
Pemerataan pembangunan.
Kemampuan bersaing.
Ketahanan pada aspek sosial budaya: Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapiancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negra Republik Indonesia. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan: Ketangguhan ketahanan kekuatan nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
2.3 SIFAT - SIFAT GEOSTRATEGI
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:
Manunggal: Dalam membangun ketahanan Nasional adanya kesatuan yang bersifat komprehensif – integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat iintegratif tidak mempunyai arti mencampur adukkan semua aspek sosial secara begitu saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.
Mawas kedalam: Ketahanan nasional tama iarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakikayt dan sifat nasionalnya.
Kewibawaan: Ketahanan nasional sebagai hail pandangan yang bersifat integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect yang harus diperhitungkan pihak lain.
Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan: Konsepsi ketahanan nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara maju pada umumnya
Berubah menurut waktu: Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakkatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkatkan atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Percaya pada diri sendiri: Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada diiri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri dan tidak bergantung kepada bantuan luar. Andai kata diperlukan bantuan, maka hal tersebut bersifat komplementer.
Tidak tergantung pada pihak lain: Ketahanan nasional diibangun dan dikembangkan atas dasar kemmpua diri sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak lain. Walau kebanyakan negara berkembang merupakan bekas daerah jajahan yang masih dipengaruhi mental kolonial dan rasa tergantung pada bekas penjajahan
Bersifat developmental/pengembangan: Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
2.4 KONSEPSI DASAR GEOSTATEGI
Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahanan nasional. Seluruh aspek yang dimaksud adalah meliputi trigatra (tiga gatra) dan aspek pancagatra (lima gatra) yang keduanya dikenal dengan astragatra (delapan gatra).
Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi:
Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Astagatra,
Merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya. Model ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional : – Gatra letak dan kedudukan geografi – Gatra keadaan dan kekayaan alam – Gatra keadaan dan kemampuan penduduk – Gatra ideologi – Gatra politik – Gatra ekonomi – Gatra sosial budaya – Gatra pertahanan keamanan. Secara matematis, ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
K (n) = f (trigatra, pancagatra) t = f (G, D, A), (I, P, E, S, H)t
Keterangan:
K(n) : Kondisi Kekuatan Nasional yang Dinamis
G : Kondisi Geografis
D : Kondisi Demografi
A : Kondisi Kekayaan Alam
I : Kondisi Pemahaman dan Pengamatan Ideologi
P : Kondisi Sistem Politik
E : Kondisi Sistem Ekonomi
S : Kondisi Sistem Sosial Budaya
H : Kondisi Sistem Hankam
f : Fungsi dalam Pengertian Matematis
t : Dimensi Waktu
Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interpedensi atau saling ketergantungan. Juga keduanya bersifat komprehensif integral didalam Astagatra.
Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Morgenthau
Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai kekuatan. model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-negara lain.
Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke arah balanced power. Secara matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
K (n) = f (Unsur Stabil), (Unsur berubah)
K (n) = f (G, A), (T, M, D, C, L, O)
Keterangan:
K(n) : Kekuatan Nasional
G : Kemampuan Geografi
A : Kemampuan SDA
T : Kemampuan Industri
M : Kemampuan Militer
D : Kemampuan Demografi
C : Karakter Nasional
L : Moral Nasional
O : Kualitas Diplomasi
Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Alfred Thayer Mahan
Menganggap kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : – Letak geografi – Bentuk atau wujud bumi – Luas wilayah – Jumlah penduduk – Watak nasional atau bangsa – Sifat pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan negara tidak hanya tergantung pada luas wilayah daratan, akan tetapi sanat tergantung juga pada faktor luasnya akses kelaut dan bentuk pantai dari wilayah negara. Mahan juga berpendapat bahwa ada 4 faktor yang membentuk kekuatan laut suatu negara yaitu:
Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang dikaitkan dengan akses kelaut dan penyebaran penduduk.
Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampun industri serta kemandirian dalam penyediaan pangan
Konfigurasi wilayah negara yang akan memengaruhi karakter rakyat dan orientasinya.
Jumlah penduduk
Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Cline
Hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya.
Model ini menyatakan bahwa negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar. Dalam sistem matematis, model cline dapat dirumuskan sebagai berikut:
P (p) = (Cr + M +E) (S + W)
Keterangan:
P(p) : Perceived Power, Kekuatan Nasional Sebagaimana Dipersepsikan oleh negara lain
Cr : Critical mass, yaitu Strategi antara Potensi Nasional Demografi dengan Geografi
M : Kemampuan Militer
E : Kemampuan Ekonomi
S : Strategi Nasional
W : Kemauan Nasional atau Tekad Rakyat untuk Mewujudkan Srategi Nasional
Menurut Cline bahwa suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar) dan SDA yang besar pula.
KOMPONEN STRATEGI ASTAGATRA
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional. Komponen ini terdiri atas delapan gatra (aspek). Delapan gatra (aspek) ini dapat diklasifikasikan dalm dua bagian yang meliputi:
Trigatra
Adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi tiga unsur yaitu:
Aspek Geografi
Aspek geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi bumi dimana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi (ketahanan nasional). Beberapa wawasan Nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi adalah:
Wawasan benua, adalah cara pandang negara yang dilandasi lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang dikenal dengan "Land Locked Country".
Wawasan bahari, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi negara yang bersifat archipelago, tetapi negaranya sendiri bersiffat daratan.
Wawasan dirgantara, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO (Geo Stationary Orbit).
Wawasan kombinasi, cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi gografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relatif imbang).
Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Dalam kaitan dan Wawasan Nasional diatas, negara Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan kombinasi atau Wawasan Nusantara.
Sumber Daya Alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada dua :
Dapat diperbarui
Tidak dapat diperbarui
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya (SDA) Indonesia dapat dibagi tiga golongan, yaitu:
Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makanan yang berasal dari binatang (hewan).
Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan.
Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai tambah bagi devisa negara yang berasal dari eksplorasi dalam bumi.
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau asas:
Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
Asas Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah atau wilayah tertentudengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan Nasional adalah sebagai berikut :
Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Dan dari segi negatifnya ialah apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya.
Adapun tiga faktor lain yang kependudukannya sangat berpengaruh yakni: Kelahiran (Natalitas), Kematian (Mortalitas), Perpindahan (Migrasi)
Pancagatra
Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima aspek Ketahanan Nasional dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen pancagatra meliputi:
Ketahanan Nasional di Bidang Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI, Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
Aktualisasi dalam arti dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dandijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
Kalangan elit eksklusif, legislatif, yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan
Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa
Ketahanan Nasional dibidang Politik
Adalah ketahanan Nasional yang berintikan kehidupan politik yang damai, tertib, adil, jujur, dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik yang dapat mengatasi segala ATHG. Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi pancasila.
Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi
Ketahanan yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapangan kerja, perumahanan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi untuk kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi yaitu dengan cara berikut:
Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dantidak dibenarkan adanya monopoli.
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antar sektor.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan.
Pemerataan pembangunan dan hasilnya harus dilaksanankan secara selaras dan seimbang antar wilayah dan antars ektor.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
Ketahanan Nasional dibidang Sosial dan Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalm menghadapi dan mengatasi ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik yanglangsung maupun yang tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya dengan tersedianya pendidikan murah dan berkualitas, hormat menghormati, sopan santun, beretika dan bangga menjadi anak Indonesia. Dengan demikian, ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila.
Ketahanan Nasional dibidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi aman, damai, tidak sengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya dengan kemampuan diri sendiri. Melalui hal itu, diharapkan mampu menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, dimana seluruh Petahanan dan Keamanan disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain:
Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata).
HUBUNGAN KOMPONEN STRATEGI ASTAGATRA
Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra, scrta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantunga (inter dependency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehens integral) di dalam komponen strategi astagatra. Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas komponen Trigatra dan komponen Pancagatra.
Komponen strategi Trigatra
Yaitu aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
Gatra Geografi dan Sumber Kekayaan Alam
Hubungan Gatra dengan SDA dapat menjadi sumber/tempat bagi tumbuh dan berkembangnya potensi sumber kekayaan alam yang dapat memberi nilai tambah bagi kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia.
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanan nasional, meliputi:
Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang.
Kemauan mengeksplorasi sumber daya alam.
Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup.
Kontrol atas sumber daya alam
Gatra Geografi dan Penduduk
Hubungannya adalah gatra geografi dapat menjadi sumber/tempat bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf hidup, pendapatan perkapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan seluruh rakyat negara Indonesia. Sebaliknya, potensi penduduk (demografi) dapat memberi nilai tambah (nilai ekonomis) bagi pengembangan dan pelestarian kondisi geografis Indonesia. Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang bersangkutan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut:
Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos
kerja, dan kepribadian.
Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah.
Gatra Kekayaan Alam dan Penduduk
Hubungannya adalah gatra kekayaan alam dapat menjadi sumber bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah dan mengingatkan taraf hidup, pendapatan perkapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia. Sebaliknya, potensi penduduk (demografi) dapat memberi nilai tambah (nilai ekonomis) bagi pengembangan dan pelestarian kondisi kekayaan alam agar tidak habis atau rusak bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Hubungan antar komponen dalam pancagatra
Gatra Ideologi
Sebagai filsafah hidup bangsa dan landasan idiil negara, bernilai penentu dalam pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan Nasionalnya. Membina ideologi pada hakikatnya adalah merupakan upaya meningkatkan ketahanan Nasional. Hubungan antara gatra ideologi memengaruhi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM) Karna itu mutlak perlu untuk diamankan terhadap tiap ancaman, hambatan, dan gangguan yang akan mengubah atau meniadakan ideologi nasional itu. Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu menjadi cita-cita yang hendak dituju.
Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, atinya masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan ideologi sebagai milik bersama dan menjadikannya bersatu
Gatra politik
Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh bermacam-macam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, karna saling berkaitan maka perubahan disalah satu aspek akan mempunyai pengaruh terhadap aspek lain. Situasi politik yang kacau memungkinkan terjadi pertikaian dan pemberontakan merupakan suatu kerawanan yang membahayakan ketahanan Nasional.
Politik penyelenggaraan kenegaraan sangat mempengruhi kekuatan nasional suatu negara. Sebaliknya keadaan politik stabil dan dinamis memungkinkan pembangunann disegala bidang dan memberikan rasa aman serta memperkokoh ketahanan nasional. Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau non demokrasi
Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensial atau parlementer
Bentuk pemerintahan yang dipilih adalah republik atau kerajaan
Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara serikat
Gatra Ekonomi
Ketahanan ekonomi berhubungan dengan ketahanan dalam bidang ideologi, politik, sodial budaya, dan pertahanan keamanan yang berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya keadaan ekonomi stabil dan maju menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan dibidang lain. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara.
Gatra Sosial dan Budaya
Keadaan sosial yang serasi, stabil dinamik, berbudaya, dan berkepribadian hanya dapat berkembang didalam suasana aman dan damai. Kemegahan sosial suatu bangsa biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan nasionalnya, baik fisik, materi, maupun mental kejiwaan. Keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi, dan kepribadian yang tidak terpuji. Unsur budaya dimasyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya.
Gatra Ketahanan dan Keamanan
Ketahanan dan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain. Keadaan stabil maju, maju, dan berkembang dibidang deologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya memperkokoh pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa pertahanan keamanan nasional yang memadai akan melemahkan ketahanan nasional suatu bangsa.
IMPLEMENTASI KETAHANAN NASIONAL
Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau menggunakan kemampuanmberupa pengetahuan, ketrampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati di dunia.
Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efesien, transparan, dan accountable. Beberapa permasalahan besar adalah masa politik yang terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negri yang bebas aktif, masalah disintegrasi. Banyaknya kasus disintegrasi karna banyaknya ketidakadilan, dan otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.
Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah:
Dalam rangka mengahadapi globalisasi, maka perlu diambil langkah-langkah menghadapi proses perubahan atau modernisasi. Peningkatan kompetensi diplomat diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai perundingan internasional seperti ASEAN, AFTA, APEC, PBB, dan WTO, sehingga kondisi Indonesia memperoleh keuntungan. Peningakatan anggaran dalam bidang pendidikan dan pertahanan merupakan salah satu implementasi dalam bidang politik.
Mengembangkan politik luar negeri yang bebas aktif. Hal ini dilakukan dengan berperan serta dalam proses perdamaian dunia internasional dan berpartisipasi aktif dalam peristiwa yang bersifat global.
Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa harus diselseikan dengan baik. Pemberlakuan ekonomi harus terus disempurnakan, yaitu memberi kebebasan sesuai dengan kebutuhan lokal, dan menghindari kebanggaan daerah yang sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.
Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintahan hal ini menunjukan bahwa kedewasaan warga negara semakin tinggi dan merupakan kekuatan bangsa dimasa depan. Contohnya: pengembangan demokrasi berupa pemilihan umum langsung ternyata berjalan damai, baik DPR, Presiden, maupun Kepala Daerah.
Sistem birokrasi yang efisien. Efesien birokrasi dilakukan dengan penataan tanggung jawap yang sesuai dengan fungsinya, sistem penilaian kinerja yang adil dan terbuka serta sistem numerasi yang memadai dan layak.
Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi
Untuk mengahadapi permasalahan ekonomi, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi perekonomian yang kondusif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan. Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
Menata kebijakan fisikal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi. Kebijakan fisikal harus mampu membuat dunia industri efesien dan efektif serta berdaya saing untuk ekspor.
Mengembangan industri yang berorientasi pada produk dalam negeri, karna kondisi Indonesia sangat cocok untuk pertanian dan hampir 50% penduduknya hidup dari pertanian.
Menggiatkan swasembada pangan. Pangan adalah kebutuhan pokok, oleh karna itu program swasembada pangan harus dikembangan dengan memberikan harga yang memadai bagi petani.
Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial Budaya
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisisosial budaya yang mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, kondisi sosial yang stabil, dan berkembangnya budaya sebagai hasil karya manusia Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan:
Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: Peningkatan mutu pendidikan dengan penerapan standardisasi pendidikan, meningkatkan wajib belajar sembilan tahun, meningkatkan daya saing perguruan tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan fasilitas lingkungan.
Meningkatkan pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih tinggi dengan memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN.
Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: Penataan daerah industri melalui tata guna laha, pengendalian konversi hutan, pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran udara, air, dan tanah.
Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan, kematian, dan pelayanan hari tua.
Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang Hukum
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang hukum, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan menjamin kepastian hukum, sehingga tercipta tertib sosial dan kondusif bagi investasi dalam mendukung perkembangan bangsa Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah:
Meningaktan profesionalitas aparat penegak hukum dan dukungan sarana penunjang yang memadai.
Meningkatkan pemberantasan korupsi, beberapa lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK, Timtastipikor, dan Peradilan korupsi dibentuk dengan maksud menurunkan tingkat korupsi
Meningkatkan kesadaran HAM
Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat. Dengan menaa sistem hukum yang menyeluruh dan terpadu, dengan melakukan reorganisasi sistem peradilanyang dibawah satu payung MA, dan mengembangkan mahkamah konstitusi untuk mengujiperundangan mahkamah yudisial untuk memberikan pengawasan kinerja aparat peradilan dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan.
BAB III
PENUTUPAN
2.1 KESIMPULAN
Ketahanan nasional atau yang disebut juga juga geostrategi merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.
Ketahanan Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, megingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional berisi tentang keuletan dan ketangguhan.
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
3.2 SARAN
Geostrategi hendaknya dipelajari disetiap bangsa agar dapat mempertahankan keamanan bangsa tersebut dari berbagai gangguan baik gangguan yang berasal dari dalam negeri maupun gangguan dari luar negeri. Untuk memperkuat ketahanan nasional, setiap bangsa hendaknya menegakan hukum dan menertibkan kekuatan yang terealisasikan untuk menjaga ketahanan dan keamanan negara.
3.3 DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html
http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
http://ferarita.wordpress.com/2012/05/30/geostrategi-indonesia/
http://kutukuliah.blogspot.com/2012/06/makalah-geostrategi.html
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
http://sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/pengertian-astagatra-dalam-ketahanan.html
http://www.slideshare.net/riswancomunity94/geostrategi-indonesia-26766795
http://udhermansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-ketahanan-nasional-sebagai.html
https://www.scribd.com/doc/152918847/Geostrategi-Indonesia-doc
Pembukaan UUD 1945 alinea III
Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006
Rumusan "Civic International" (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).