NAMA KELAS TUGAS DOSEN
: : : :
RONALDRI ADYRI ZQYSAPUTRA PENGELOLAANPELABUHAND/ I I MAKALAH TENT ANG PERUSAHAAN PELAYARAN Dr a. Fr an s i s c a
KAT APENGANT AR Pu j i s y u k u rk a mi mi p an j a t k a nk e ha di r a tT u ha nY a ngMa haEs ak a r e nad en g anr a hma t , k ar un i a ,s e r t at a ufi kd anhi d ay a hNy as ay ada pa tme ny e l e s ai k anma ma ka l a ht e nt a ng Pe eu s a ha anPe l a y a r a ni n id en g anb ai kme me s k i p unb an y a kk e k u r a ng and i d a l a mn mn y a . Sayasangatber har apmakal ahi ni dapatber gunadal am r angkamenambah wa wa s a ns e r t ap en ge t a hu ank i t ame ng e na ip e r u s a ha anp el a y a r a n. Sa y aj u g ame n y a da r i s e pe nu hn y aba hwadi d al a m ma k al a hi n it e r d ap atk e k ur a ng and anj a uhd ar i k a t a s empu r n a.Ol ehs eb abi t u ,k ami b er h ar a pa da ny ak r i t i k ,s ar a nd anu su l a nd emi p er b ai k a nma k al a hy a ngt e l a hk a mi mi b ua td ima s ay a ngak a nd at a ng ,me ng i n ga tt i d ak adasesuat uyangsemp mpur nat anpasar anyangme memb mbangun. Semo mogamakal ahseder hanai ni dapatdi pahami bagi si apapuny angmemb mbacanya. Se k i r a ny al a po r any a ngt e l a hd i s us uni n id ap atb er gu nab ag is a y as en di r i ma up uno r a ng y a n gme mb mb ac a n y a .Se b el u mn mn y ak a mi mi mo h onma ma afa pa bi l at e r d ap atk e s a l a ha nk a t a k a t a yangkur angber kenandansayamemo mohonkr i t i kdansar anyangme memb mbangundemi mi p er b ai k a ndi ma s ade pa n .
Manajemen Perusahaan Pelayaran dan Transportasi Maritim Indonesia Bagian I PENDAHULUAN Pulau-pulau Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-lut di antara pulau-pulaunya. Laut bukan pemisah, tetapi pemersatu berbagai pu lau, daerah dan kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar-pulau, antar-pantai, kesatuan Indonesia dapat terwujud. Pelayaran, yang menghubungkan pulau-pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus pemersatu bangsa dan negara Indonesia. Sejarah kebesaran Sriwijaya atau Majapahit menjadi bukti nyata bahwa kejayaan suatu negara di Nusantara hanya bisa diapai melalui keunggulan maritim. !arenanya, pembangunan industri pelayaran nasional sebagai sektor strategis, perlu diprioritaskan agar dapat" meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, ka rena nyaris seluruh komoditi untuk perdagangan internasional
diangkut dengan menggunakan sarana dan prasarana transportasi maritim, dan menyeimbangkan pembangunan kawasan #antara !awasan $imur Indonesia dan %arat& demi kesatuan Indonesia, karena daerah terpenil dan kurang berkembang #yang mayoritas berada di !awasan $imur Indonesia yang kaya sumberdaya alam& membutuhkan akses ke pasar dan mendapat layanan, yang seringkali hanya bisa dilakukan dengan transportasi maritim. Pelayaran adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan di perairan, kepelabuhanan, serta keamanan dan keselamatannya. Seara garis besar p elayaran dibagi menjadi dua, yaitu Pelayaran Niaga #yang terkait dengan kegiatan komersial& dan Pelayaran Non-Niaga #yang terkait dengan kegiatan non-komersial, seperti pemerintahan dan bela-negara&. 'ngkutan di Perairan #dalam makala ini disepadankan dengan $r $ransportasi ansportasi Maritim& adalah kegiatan pengangkutan penumpang, dan atau barang, dan atau hewan, melalui suatu wilayah perairan #laut, sungai dan danau, penyeberangan& dan teritori tertentu #dalam negeri atau luar negeri&, dengan menggunakan kapal, untuk layanan khusus dan umum. (ilayah Perairan Perairan terbagi menjadi " ). Perairan laut" wilayah perairan laut *. Perairan Sungai dan +anau " wilayah perairan pedalaman, yaitu" sungai, danau, waduk, rawa, banjir, kanal dan terusan. . Perairan Penyeberangan" wilayah perairan yang memutuskan jaringan jalan atau jalur kereta api. 'ngkutan penyeberangan berungsi sebagai jembatan bergerak, penghubung jalur.
$eritori $e ritori Pelayaran terbagi menjadi" ). +alam Negeri" untuk angkutan domestik, dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di wilayah Indonesia *. Luar Negeri" untuk angkutan internasional #ekspor/impor&, dari pelabuhan Indonesia #yang terbuka untuk perdagangan luar negeri& ke pelabuhan luar negeri, dan sebaliknya. 'ngkutan +alam Negeri diselenggarakan dengan kapal berbendera Indonesia, dalam bentuk "
). 'ngkutan !husus, yang diselenggarakan hanya untuk melayani kepentingan sendiri sebagai penunjang usaha pokok dan tidak melayani kepentingan umum, di wilayah perairan laut, dan sungai dan danau, oleh perusahaan yang memperoleh ijin operasi untuk hal tersebut. *. 'ngkutan 0mum, yang diselenggarakan untuk melayani kepentingan umum, melalui " Pelayaran 1akyat, 1akyat, oleh perorangan atau badan hukum yang didirikan khusus untuk usaha pelayaran, dan yang memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia jenis tradisional #kapal layar, atau kapal layar motor tradisional atau kapal motor berukuran minimal 23$&, beroperasi di wilayah perairan laut, dan sungai dan danau, di dalam negeri. Pelayaran Nasional, oleh badan hukum yang didirikan khusus untuk usaha pelayaran, dan yang memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia jenis non-tradisional, beroperasi di semua jenis wilayah perairan #laut, sungai dan danau, penyeberangan& dan teritori #dalam negeri dan luar negeri&. Pelayaran Perintis yang diselenggarakan oleh pemerintah di semua wilayah perairan #laut, sungai dan danau, penyeberangan& dalam negeri, untuk melayani daerah terpenil #yang belum dilayani o leh jasa pelayaran yang beroperasi tetap dan teratur atau yang moda transportasi lainnya belum memadai& atau daerah belum berkembang #tingkat pendapatan sangat rendah&, atau yang seara komersial belum menguntungkan bagi angkutan laut 'ngkutan Luar Negeri diselenggarakan dengan kapal berbendera Indonesia dan asing, oleh" perusahaan pelayaran nasional yang memiliki minimal satu kapal %erbendera Indonesia, berukuran )24 3$ perusahaan pelayaran patungan, antara perusahana asing dengan perusahaan nasional yang memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 4,555 3$ dan perusahaan pelayaran asing, yang harus diageni oleh perusahaan nasional dengan kepemilikan minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 4,555 3$ untuk pelayaran internasional atau minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran )24 3$ untuk pelayaran lintas-batas&
Bagian II
TRANP!RTAI TRANP!RT AI MARITIM DI IND!NEIA 0saha jasa angkutan memiliki beberapa bidang usaha penunjang, yaitu kegiatan usaha yang menunjang kelanaran proses kegiatan angkutan, seperti diuraikan di bawah " ). 0saha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran dan pemuatan barang dan atau hewan dari dan ke kapal. *. 0saha jasa pengurusan transportasi #reight orwarding&, yaitu kegiatan usaha untuk pengiriman dan penerimaan barang dan hewan melalui angkutan darat, laut, udara. . 0saha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan dokumen dan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui laut. 6. 0saha angkutan di perairan pelabuhan, yaitu kegiatan usaha pemindahan penumpang dan atau barang dan atau hewan d ari dermaga ke kapal atau sebaliknya dan dari kapal ke kapal, di perairan pelabuhan. 4. 0saha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu kegiatan usaha penyediaan dan penyewaan peralatan penunjang angkutan laut dan atau alat apung untuk pelayanan kapal. 7. 0saha tally , yaitu kegiatan usaha penghitungan, pengukuran, penimbangan dan penatatan muatan untuk kepentingan pemilik muatan dan pengangkut. 2. 0saha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan, penumpukan, pembersihan, perbaikan, dan kegiatan lain yang terkait dengan pengurusan peti kemas.
A" #ronologi Ring$as #e%ija$an Transportasi Maritim Indonesia Pada tahun )894 diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 yang bertujuan meningkatkan ekspor nonmigas dan menekan biaya pelayaran dan pelabuhan. Pelabuhan yang melayani perdagangan luar negeri ditingkatkan jumlahnya seara drastis, dari hanya 6 menjadi )*2. 0ntuk pertamakalinya pengusaha pelayaran Indonesia harus berhadapan dengan pesaing seperti feeder operator yang yang mampu menawarkan biaya lebih rendah. Liberasi berlanjut pada tahun )899 ketika pemerintah melonggarkan proteksi pasar domestik. Sejak itu,
pendirian perusahaan pelayaran tidak lagi disyaratkan memiliki kapal berbendera Indonesia. :enis ijin pelayaran dipangkas, dari lima menjadi hanya dua. Perusahaan pelayaran memiliki leksibilitas lebih besar dalam rute pelayaran dan penggunaan kapal #bahkan penggunaan kapal berbendera asing untuk pel ayaran domestik&. Seara de facto, facto, prinsip cabotage tidak lagi diberlakukan. Pada tahun itu pula diberlakukan keharusan menmen-scrap scrap kapal tua dan pengadaan kapal dari galangan dalam negeri. 0ndang-0ndang Pelayaran Nomor *) $a $ahun hun )88*, semakin memperkuat pelonggaran perlindungan tersebut. %erdasarkan 00*)/8* perusahaan asing dapat melakukan usaha patungan dengan perusahaan pelayaran nasional untuk pelayaran domestik. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9* $ahun )888, Pemerintah berupaya mengubah kebijakan yang terlalu longgar, dengan menetapkan kebijakan sebagai ber ikut" ). Perusahaan pelayaran nasional Indonesia harus memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran )24 3$. *. !apal berbendera asing diperbolehkan beroperasi pada pelayaran domestik hanya dalam jangka waktu terbatas # bulan&. . 'gen perusahaan pelayaran asing kapal harus memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 4,555 3 $. 6. +i dalam perusahaan patungan, p erusahaan nasional harus memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 4,555 3$ #berlipat dua dari syarat deregulasi )899 yang *,455&. Pengusaha agen kapal asing memprotes keras, sehingga pemberlakuan ketentuan ini diundur hingga ;ktober *55. 4. :aringan pelayaran domestik dibagi menjadi jenis trayek, yaitu utama #main route&, pengumpan #eeder route& dan perintis #pioneer route&. :enis ijin operasi pelayaran dibagi menurut jenis trayek tersebut dan jenis muatan #penumpang, kargo umum, dan kontener&. 1angkaian regulasi dan deregulasi tersebut di atas menjadi salah satu aktor terhadap kondisi dan masalah yang dihadapi sektor transportasi maritim Indonesia, dari waktu ke waktu. B" Pro&il Armada Transportasi Maritim Di Indonesia +ari sisi besaran +($, kapasitas kapal kon
nasional paling keil. Pada umumnya, kapal Indonesia mengangkut kargo umum, tapi sekitar setengah muatan dry-bulk dan liquid-bulk diangkut oleh kapal asing atau kapal sewa berbendera asing. Seara keseluruhan armada nasional meraup 45> pangsa pasar domestik. Sekitar 95> liquid-bulk berasal dari P.$. Pertamina. Penumpang angkutan laut bukan eri terutama dilayani oleh P$ Pelni yang mengoperasikan *8 kapal #dalam lima tahun terakhir, P$ Pelni menambah )5 kapa l&. Perusahaan swasta juga membesarkan armada dari 65 #)882& menjadi 4*) unit #*55)&. 'rmada Pelayaran 1akyat, 1akyat, yang terdiri dari kapal kayu #misalnya jenis Phinisi, seperti yang banyak berlabuh di pelabuhan Sunda !elapa& membentuk mekanisme industri transportasi laut yang unik. !apal-kapal yang berukuran relati keil #tapi sangat banyak& melayani pasar yang tidak diakses oleh kapal berukuran besar, baik karena alasan inansial #kurang menguntungkan& atau isik #pelabuhan dangkal&. I ndustri pelayaran rakyat berperan sangat penting dalam distribusi barang ke dan dari pelosok Indonesia. 'rmada pelayaran rakyat mengangkut ).7 juta penumpang #sekitar 9> penumpang bukan eri& dan 2. juta Metri$on Metri$ on barang #sekitar )7> kargo umum&. $api $api kekuatan armada ini enderung melemah, terlihat dari kapasitas 82,555 31$ pada tahun )882 menjadi 57,555 31$ pada tahun *55). #Sumber data" Stramindo, berdasarkan statistik +it:enHubLa&. '" Masalah Transportasi Maritim Di Indonesia +alam periode 4 tahun #)887*555& jumlah perusahaan pelayaran di Indonesia meningkat, dari ),)47 menjadi ),2*6 buah, atau bertambah 479 perusahaan #peningkatan rata-rata )5.4 > p.a&. Sementara kekuatan armada pelayaran nasional membesar, dari 7,)47 menjadi 8,)84 unit #peningkatan rata-rata )). > p.a&. $api $api dari segi kapasitas d aya angkut hanya naik sedikit, yaitu dari 7,74 6,24 menjadi 2,2)4,69 +($. %erarti %erarti kapasitas rata-rata perusahaan pelayaran nasional menurun. Sepanjang periode tersebut,
p.a. ?olume angkutan naik dari 28,227,864 ton #)887& menjadi 6)2,*92,6)) ton #*555&, atau meningkat sebesar 4),74,)) ton dalam waktu lima tahun, tapi tak semua pertumbuhan itu dapat dipenuhi oleh kapasitas perusahaan pelayaran nasional #kapal berbendera Indonesia&, bahkan untuk pelayaran domestik #antar pelabuhan di Indonesia&. Pada tahun *555, jumlah kapal asing yang menapai ),222 unit dengan kapasitas 4,)**,52 +($ meraup muatan domestik sebesar )2 juta ton atau sekitar )>. (alhasil, saat ini industri pelayaran Indonesia sangat buruk. Perusahaan pelayaran nasional kalah bersaing di pasar pelayaran nasional dan internasional, karena kelemahan di semua aspek, seperti ukuran, umur, teknologi, dan keepatan kapal. +i bidang muatan internasional #ekspor/impor& pangsa perusahaan pelayaran nasional hanya sekitar > to 4>, dengan keenderungan menurun #lihat $abel $abel di bawah&. Propo rsi ini sangat tidak seimbang dan tidak sehat bagi pertumbuhan kekuatan armada pelayaran nasional.
+ata tahun *55* menunjukkan bahwa pelayaran armada nasional Indonesia semakin terpuruk di pasar muatan domestik. Penguasaan pangsanya meniut )8> menjadi hanya 45> #*555" 78>&. Sementara untuk muatan internasional tetap di kisaran 4>. +ari sisi inansial, Indonesia kehilangan kesempatan meraih de dibandingkan armada sejenis di :epang yang )8,*5 ton-miles/+($. Pada tahun *55) perusahaan pelayaran di Indonesia menapai jumlah ,529, atau b erlipat . kali dari jumlah tahun )889. $api $api dalam periode yang sama, jumlah perusahaan yang memiliki kapal sendiri hanya berlipat ). kali. Perusahaan pemilik kapal yang menjadi anggota INS' #Indonesia National Shipowner 'ssoiation& pada tahun *55) teratat 8)6. +ari jumlah tersebut 9*> diantaranya adalah perusahaan yang mengoperasikan kurang dari buah kapal, dan hanya 6> yang mengoperasikan lebih dari )5 kapa l. Hanya sekitar 95> anggota INS' yang mengoperasikan kapal milik sendiri, sisanya mengoperasikan kapal sewaan. Hasil sur
#padahal kapasitas pasokannya masih relati terbatas& keterbatasan asilitas dan inrastruktur pelabuhan nasional #lebih pada muatan ekspor/ impor& ketaktersediaan jaringan inormasi yang memadai. Situasi pelayaran nasional sangat pelik, karena ketergantungan pada kapal sewa asing terjadi bersamaan dengan kelebihan kapasitas armada domestik. Situasi bagai lingkaran tak berujung itu disebabkan lingkungan in
D" Masalah In(estasi Transportas Transportasii Maritim +i Indonesia terdapat dua kelompok besar penyelenggara transportasi maritim, yaitu oleh Pemerintah #termasuk %0MN& dan swasta. Masing-masing kelompok terbagi dua. +i pihak Pemerintah terbagi menjadi %0MN pelayaran yang menyelenggarakan transportasi umum dan %0MN non-pelayaran yang hanya menyelenggarakan pelayaran khusus untuk melayani kepentingan sendiri. Pihak swasta terbagi menjadi perusahaan besar dan perusahaan keil #termasuk pelayaran rakyat&. 1agam mekanisme penyaluran dana in
hanya disediakan dalam jumlah sangat keil #dalam kasus %ank Mandiri hanya 5.*4> dar i jumlah total kredit tersalur& b. $ingkat suku bunga pinjaman domestik )4-)2> p.a. untuk jangka waktu pinjaman 4 tahun. . :angka waktu pinjaman yang hanya 4 tahun terlalu singkat untuk industri pelayaran d. Saat ini, kapal yang dibeli tidak bisa dijadikan sebagai kolateral. e. $idak ada program kredit untuk kapal feeder termasuk pelayaran rakyat, keuali pinjaman jangka pendek berjumlah sangat keil dari bank nasional. Program kredit lunak untuk pelayaran rakyat akan dihentikan, program untuk dok d an galangan kapal sudah dihapus. . $idak ada kebijakan pendukung. g. Prosedur peminjaman #appraisal, penyaluran, angsuran& kurang ringkas.
)" Masa Depan Transportasi Maritim Proyeksi dalam Study on the Development of Domestic Sea Transportation and aritime Industry in the !epublic of Indonesia #Stramindo& B :IC' #*55& 3ambaran suram tentang transportasi maritim Indonesia bagai mendung yang menutupi matahari. Potensi yang ada sangat besar, sehingga masa depan sebenarnya bisa lebih erah. $erlihat $erlihat dari hasil kajian Stramindo yang memproyeksikan pembangunan transportasi maritim Indonesia untuk *5 tahun ke depan #*556*5*6&. Stramindo memprediksi bahwa dalam periode *5 tahun ke depan #*556*5*6&,
seperti diperkirakan oleh Pemerintah. +i masa *5 tahun ke depan, #*55)& menjadi 97> #*5)6& dan )55> #*5*6&. $arget $arget pangsa pasar armada domestik ini bisa diapai melalui kebijakan penerapan bertahap asas cabotage cabotage,, dengan tujuan membentuk armada yang berdayasaing tinggi. %erdasarkan data tahun *55), kapasitas armada nasional adalah 2.) juta +($/3$ dengan umur rata-rata *) tahun. Pada akhir dasawarsa pertama, tahun *5)6, kekuatan armada nasional untuk p elayaran domestik bisa menapai 97> besaran proyeksi akhir, dengan penambahan kapasitas .6 juta +($. Hal ini hanya bisa diapai dengan penerapan cabotage pada 2 komoditi terpilih #minyak bumi, minyak sawit, batubara, pupuk, kayu, beras, dan karet&. Selain tetap mempertahankancabotage mempertahankancabotage seperti yang ada sekarang, dan penggantian kapal tua. Pada akhir dasawarsa kedua, tahun *5*6, jika modernisasi kapal dan manajemen pelayaran berhasil berhasil dilakukan seara gradual dan penerapan sepenuhnya prinsip cabotage" kapasitas armada pelayaran domestik akan bertambah .* juta +($ sehingga menapai ).) juta +($ untuk kargo dan 5.2 juta 3$ untuk penumpang #atau )6.6 juta +($/3$& dengan umur rata-rata )6 tahun %erdasarkan proyeksi kapasitas armada pelayaran tersebut di atas, diperlukan in
selama *5 tahun membutuhkan dana total sebesar 1p )5 trilyun #0S@)4. milyar&, atau sama dengan 9> 3+P Indonesia tahun *55*. !arena keterbatasan anggaran pemerintah, :IC' merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia menari pinjaman sebesar 1p *.9 trilyun dari Official Development Assistance #;+'& melalui program pembangunan p elayaran antar-pulau #interinsuler&, untuk memenuhi )5> in
Bagian III #EIMPULAN A" Umum Industri pelayaran, bahkan transportasi maritim yang merupakan salah satu bagiannya, memiliki banyak aspek yang saling terkait. !arena itu, upaya peningkatan daya-saing pada aspek yang rele
Industri transportasi maritim menghadapi situasi pelik, yaitu timbulnya masalah ketergantungan pada kapal sewa asing dan kelebihan kapasitas armada seara bersamaan. Pangkal kepelikan situasi tersebut berasal dari lingkungan in
d. Pemanaatan dana bank nasional dengan ara menekan suku bunga, menyederhanakan prosedur, dan memperbarui sistem penjaminan #untuk ini dibutuhkan peraturan perundangan tentang mortgage &. mortgage&. e. Penetapan kebijakan pendanaan untuk menjamin eisiensi, eekti wilayah Negara !esatuan 1epublik Indonesia #N!1I& adalah laut dan selama ini telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat berarti dari sumberdaya kelautan tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan de wilayah Indonesia merupakan lautan dengan potensi ekonomi yang sangat besar serta berada pada posisi geo-politis yang penting yakni Lautan Pasiik dan Lautan Hindia, yang
merupakan kawasan paling dinamis dalam peraturan dunia baik seara ekonomi dan potitik. Sehingga seara ekonomis-politis sangat logis jika kelautan dijadik an tumpuan dalam perekonomian nasional.