BAB I PENDAHULUAN 1.
Konsep Ku Kurikulum
A.
Pengertian Dalam bahasa l;atin kurikulum kurikulum berarti” berarti”lapangan pertandingan course)yaitu u arena pertandingan ”(race course)yait tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum mempunyia berbagai macam arti,yaitu: 1. Kuriku Kurikulum lum diart diartika ikan n sebagai sebagai rencan rencanaa pelajaran pelajaran 2. Pengalaman Pengalaman belajaryang belajaryang diperoleh diperoleh murid murid dari sekolah sekolah 3. Renc Rencan anaa bela belaja jarr mur murid id Menu Menuru rutt UU No.2 No.2 tahu tahun n 1989 1989 kurik kurikul ulum um yait yaitu u sepe seperan rangk gkat at renc rencan anaa dan dan perat peratur uran an,, mengenai isi dan bahan pelajaran, sertacara yang digunknnya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarny6a adalah pengalaman pengalaman belajar belajar yang banyak kaitannya kaitannya dengan dengan melakukan melakukan brrbagai brrbagai kegiatan, kegiatan, interaksi interaksi sosial, sosial, di lingku lingkunga ngan n sekola sekolah, h, proses proses kerja kerja sama sama dengan dengan kelomp kelompok, ok, bahkan bahkan interak interaksi si denagn denagn lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan B.
Kurikulum dan Pengajaran
Pengertian kurikulum yang sangat luas pada akhirnya dapat membingungkan para guru dalam mengembangkan kurikulum sehingga akan menyulitkan dalam perencanaan pengajarannya. Menuru Menurutt Ralph. Ralph.W.T W.Tyle yler, r, ada beberap beberapaa pertan pertanyaa yaan n yang yang perlu perlu dijawab dijawab dalam dalam proses proses pengembangan kurukulum dan pengajaran yaitu: 1. Tujuan Tujuan apa yang yang hend hendak ak di capa capai? i? 2. pengalaman pengalaman belajar belajar apa apa yang perlu di di siapkan siapkan untuk untuk mencapa mencapaii tujuan? tujuan? 3. bagaimana bagaimana pengala pengalaman man belajar belajar itu itu di organisasi organisasikan kan secara secara efektif? efektif? 4. bagaimana bagaimana menentukan menentukan keberhasilan keberhasilan pencapaian pencapaian tujuan? tujuan? Jika kita mengikuti pandangan Tyler, maka pengajaran tidak terbatas hanya pada proses pengajaranterhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi / pengajaran di sekolah. 1
Demikian pula kurikulum dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah bidang studi atupun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran terte ntu. C.
Komponen-Ko -Komponen ku kurikulum
1. Tujuan, Tujuan, Yaitu arah/sasar arah/sasaran an yang hendak hendak dituju oleh oleh proses penyelen penyelenggaran ggaran pendidik pendidikan an 2. Isi Kurikul Kurikulum, um, Yaitu Yaitu pengal pengalama aman n belaja belajarr yang yang di peroleh peroleh murid di sekola sekolah.p h.peng engalam alamanan penga pengalam laman an ini di rancan rancang g dan di organi organisas sasika ikan n sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga apa yang yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan 3. Meto Metode de pros proses es belaj belajar ar meng mengaja ajarr yaitu yaitu cara cara muri muri memp memper erol oleh ehpe peng ngal alama aman n bela belaja jaru runt ntuk uk mencapai tujuan 4. Evaluasi Evaluasi yaitu cara cara untuk mengeta mengetahui hui apakah apakah sasaran sasaran yang ingin ingin di tuju tuju dapat tercapai tercapai atau tidak. 2. Fungsi Fungsi dan dan Cara Cara Mengem Mengemban bangka gkan n Kuriku Kurikulum lum Fungsi kurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam nelaksanakan tugasnya. Selain itu kurikulum berfungsi sebagai: Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa
yang ditetapkan kurikulum Korekti tiff Korek
yait yaitu u seba sebaga gaii ramb rambu-r u-ram ambu bu yang yang menj menjad adii pedo pedoma man n dala dalam m memb membet etul ulka kan n
pelaksanaan pendidikan yang menyimpng dari yang telah digariskan dalam kurikulum Konstrukt uktif if yaitu yaitu member memberika ikan n arah yang yang benar benar bagi bagi pelaks pelaksana anaan an dan mengem mengemban bangka gkan n Konstr pelaksanaannya asalkan arah pngembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku Setelah itu kita perlu mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum,yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan kebutuhan dan harapan 2. Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama mengikuti proses pendidikan belajar mengajar 3. Merumuskan Merumuskan kegiatan belajar mengajar, mengajar, Hal ini mencakuppen mencakuppenentuan entuan metode dan keseluruha keseluruhan n proses belajar mengajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
2
4. Mengadakan evaluasi LANDASAN DAN TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Landasan Pada umumnya dalam membina kurikulum kita dapat berpegang pada asas-asas berikut: Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat pendi pendidik dikan, an, tujuan tujuannya nya,, dan bagaim bagaiman an cara mencap mencapai ai tujuan tujuan.. Oleh Oleh karena karena itu,wa itu,wajar jar apabil apabilaa kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan alatyang ala tyang di sebut kurikulum. Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghambat kemauan belajar mereka selain itu psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikat proses belajar mengajar dan tingkatingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta diik dapat tumbuh tumbuh dan berkem berkemban bang g dengan dengan baik baik ini berart berartii bahwa bahwa kuriku kurikulum lum dan pengaj pengajaran aran yang yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar meng mengaj ajar ar akan akan lebi lebih h meni mening ngka katk tkan ankeb keberh erhas asila ilan n kuri kuriku kulu lum, m, dari daripa pada da kuri kuriku kulu lum m yang yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik Asas sosiologis
Asas Asas ini berken berkenaan aan dengan dengan penyam penyampai paian an kebuda kebudayaa yaan, n, proses proses sosia sosialis lisasi asi indivi individu du dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam dalam mengem mengemban bangka gkan n kuriku kurikulum lum pada pada tingka tingkatt nasion nasional, al, melain melainkan kan juga juga bagi bagi guru guru dalam dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
3
Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum: 1. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah(separated subject curriculum) 2.
Kuri Kurik kulu ulum
yan yang
beri berisi si
seju sejum mlah lah
mata ata
pela pelaja jara ran n
yan yang
seje sejeni niss
di
hubun ubungg-
hubungkan(Correlated curriculum) 3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata pelajaran(integrated curriculum) 2. Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum,diantaranya: a. Prinsi Prinsip p releva relevansi nsi,, Kuriku Kurikulum lum dan pengaj pengajaran aran harus harus disusu disusun n sesuai sesuai dengan dengan tuntut tuntutan an kebutuhan dan kehidupan peserta didik b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan e. Prinsip Prinsip Fleksibili Fleksibilitas,di tas,disampi samping ng program program yang berlakuuntuk berlakuuntuk semua semua anak terdapat terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu
4
3. Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum a. Peng Pengem emba bang ngan an ting tingka kata tan n
inst instit itus usio iona nall
Melip Meliput utii
kegi kegiat atan an peng pengem emba bang ngan an tuju tujuan an-tu -tuju juan an
institusional dan struktur program. b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran Setela Setelah h bidang bidang-bid -bidang ang studi studi di tentuk tentukan an langk langkah ah selanj selanjutn utnya ya ialah ialah mengem mengemban bangka gkan n GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan Menetapkan tujuan-tu tujuan-tujun jun kurikuler kurikuler dan tujuan tujuan intruks intruksional ional umumtia umumtiap p bidang studi studi 2. Mengidenti Mengidentifikasi fikasi topik-top topik-topik ik /pokok /pokok bahasan yang diperkir diperkirakand akandapat apat dijadikan dijadikan sebagai bahan bahan untuk dipelajari oleh murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan 3. Memilih Memilih topik-topik topik-topik yang yang paling relevan, relevan, fungsiona fungsional,efekt l,efektif if dan kemperhensi kemperhensiff bagi pencapaian pencapaian tujuan yang telah din identifikasikan 4. Memetapkan Memetapkan metode metode dan sumber sumber belajar belajar untuk tiap tiap kelompok kelompok pokok pokok bahasan bahasan C. Pengembangan tingkat operasional / kelas Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.
5
BAB II PEMBAHASAN PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM Prinsip-prinsip dasar kurikulum merupakan aspek yang harus dikuasai dan diperhatikan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum, sehingga sekolah memiliki program pendidikan yang sesuai falsafah hidup, kondisi dan kebutuhan siswa serta sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. 1.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Yang dimaksud dengan pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara-cara yang dapat ditempuh atau dilakukan dalam mengembangkan kurikulum. Prof. Winarno Syrachmad (1977 ; 28) meng mengem emuk ukak akan an dua dua pend pendek ekat atan an dala dalam m peng pengem emba bang ngan an kuri kuriku kulu lum m yait yaitu u “pen “pende deka katan tan yang yang beorientasi pada bahan pelajaran dan pendekatan yang beorientasi pada tujuan pendidikan”. Untuk mengetahui lebih jelas kedua pendekatan di atas, diuraikan di bawah ini sebagai berikut : 1. Pendekatan Pendekatan yang berorientas berorientasii pada pada bahan bahan pelajaran pelajaran Pendekatan yang berorientasi pada bahan pelajaran dilakukan, apabila bahan pelajaran dalam suatu kurikulum sudah tidak sesuai dengan tujuan pendidikan, tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutu kebutuhan han siswa siswa dan atau atau sudah sudah tidak tidak sesuai sesuai lagi lagi dengan dengan perkem perkemban bangan gan dan kebutu kebutuhan han masyarakat. Untuk mengubah isi kurikulum dab bahan pelajaran ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu : 1) Prosed Prosedur ur mengg menggant antii buku buku pelaja pelajaran ran 2) Prosed Prosedur ur meninja meninjau u pendapa pendapat-pe t-penda ndapat pat 3) Prosedur Prosedur meninjau meninjau kekurangan kekurangan-keku -kekurangan rangan 4) Pros Prosed edur ur lai laiss sser er fai faire re 5) Pros Prosed edur ur tam tamba ball sula sulam m 6) Prosed Prosedur ur analis analisaa aktivit aktivitas as orang orang dewas dewas 7) Pros Prosed edur ur fung fungsi si sos sosia iall 8) Prosed Prosedur ur kebutu kebutuhan han pemuda pemuda.. Pemahaman prosedur-prosedur di atas dapat dibahas di bawah ini :
.
Prosedur mengganti buku pelajaran Prosedur ini dapat dilaksanakan, apabila buku pelajaran yang dilaksanakan sudah tidak dapat lagi digunakan, baik nama maupun isi pelajaran maupun paedagogisnya. Buku Buku pela pelaja jara ran n seba sebaga gaii pene penent ntu u kuri kuriku kulu lum m dala dalam m menc mencap apai ai tuju tujuan an pend pendid idik ikan an masi masih h mempunyai keurangan-kekurangan, di antaranya:
6
Buku pelajaran disusun tidak dapat memperhatikan keadaan setiap siswa. Buku pelajaran yang disusun mungkin akan ketinggalan jaman dan statis. Buku yang disusun mungkin tidak memenuhi kebutuhan anak. Buku pelajaran mungkin tidak sesuai dengan teori belajar.
.
Prosedur meninjau pendapat-pendapat Cara Cara mengub mengubah ah isi atau atau bahan bahan pelaja pelajaran ran dapat dapat dilaku dilakukan kan melalu melaluii pengum pengumpul pulan an pendap pendapatat pendapat. Pendapat-pendapat tersebut bisa datang dari para ahli (ahli disipli8n ilmu tertentu, ahli psikologi, ahli pendidikan, dsb.)
.
Prosedur meninjau kekurangan-kekurangan Buku pelajaran harus ditinjau kekurangan-kekurangannya, sebab mungkin saja buku tertentu yang yang disusu disusun n pada pada tahun tahun terten tertentu tu sudah sudah tidak tidak dapat dapat diguna digunakan kan pada pada tahun tahun sekaran sekarang, g, karena karena masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah lebih cepat berkembang, sehingga buku tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan kebutuhan masyarakat.
.
Prosedur laisser faire Cara ini dilakukan, agar guru berusaha mencari bahan yang paling sesuai dengan minat dan kebutuhan murid, yang berarti guru sepenuhnya diberi kebebasan dalam menetapkan kurikulum yang paling cocok dengan murid-muridnya.
.
Prosedur tambal sulam Prosedur tambal sulam dapat dilakukan dengan cara mempelajari materi/bahan-bahan pelajaran pada sekolah-sekolah, baik di dalam maupun luar negeri.
.
Prosedur analisa aktivitas orang dewas Dalam mengubah mengubah materi kurikulum harus mempertimba mempertimbangkan ngkan aktivitas orang dewasa. Analisa ini diperlukan karena siswa dididik untuk menjadi orang dewasa yang harus sanggup memikul tugas-tugas Sebagai orang dewasa. Frangklin Babbit menganalisa aktivitas orang dewasa sebagai berikut : 1) Kegi Kegiat atan an baha bahasa sa 2) Kegiat Kegiatan an keseha kesehatan tan jasman jasmanii 3) Kegiat Kegiatan an seba sebagai gai warga warga nega negara ra 4) Kegiat Kegiatan an hubung hubungan an sosia sosiall 5) Kegiat Kegiatan an pemanf pemanfaata aatan n waktu waktu sengga senggang ng 6) Kegiat Kegiatan an keseha kesehatan tan mental mental 7) Kegi Kegiat atan an rum rumah ah tan tangg ggaa 8) Kegi Kegiat atan an jab jabat atan an 9) Kegi Kegiat atan an yang yang non non jab jabat atan an
7
10) Kegiatan Kegiatan keagamaan keagamaan .
Prosedur fungsi sosial Keseluruhan Keseluruhan aktifitas dalam lapangan hidup hidup dan kehidupan kehidupan masyarakat, masyarakat, misalnya pendidikan pendidikan,, agam agama, a, poli politi tik, k, ekon ekonom omi, i, rekrea rekreasi si,, seke sekelo lomp mpok ok sosi sosial al,, dsb. dsb. Fung Fungsi si-fu -fung ngsi si sosi sosial al ini ini haru haruss dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, sehingga lulusan sekolah dapat menyesuaikan diri dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi sosial tersebut.
.
Prosedur kebutuhan pemuda. Kebutu Kebutuhan han pemuda pemuda harus harus diperti dipertimba mbangk ngkan an dalam dalam mengub mengubah ah isi kuriku kurikulum lum,, sebab sebab tujuan tujuan pem pemud udaa erat erat hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an peru perumu musa san n tuju tujuan an pend pendid idik ikan an.. Adan Adanya ya rumu rumusa san n tuju tujuan an mempengaruhi isi/materi kurikulum. Sekolah yang memperhatikan materi dan tujuan pendidikan berdasarkan kebutuhan pemuda disebut adult centered. Demikian prosedur-prosedur dan cara-cara yang dapat ditempuh mengubah isi kurikulum. Caracara tersebut dapat dilakukan secara terpisah, dan dapat pula digunakan secara kontinew, artinya dalam suatu perubahan kurikulum dapat dilakukan beberapa cara atau prosedur sesuai kebutuhan. Setela Setelah h ditent ditentuka ukan n prosed prosedur ur yang yang akan akan dilaku dilakukan kan dalam dalam peruba perubahan han kuriku kurikulum lum,, langka langkah h selanjutnya merumuskan pertanyaan : 1) Bahan atau atau materi materi pelajaran pelajaran apakah apakah yang akan akan diajarkan diajarkan kepada kepada murid murid ? 2) Bila Bila baha bahan n dan dan mate materi ri pelaj pelajara aran n telah telah dite diteta tapk pkan an sesu sesuai ai deng dengan an falsa falsafa fah, h, mina minatt dan dan kebutu kebutuhan han siswa, siswa, serta serta kebutu kebutuhan han masyar masyaraka akat, t, maka maka persya persyarata ratan n selanj selanjutn utnya ya adalah adalah menjab menjabark arkan an bahan bahan pelajar pelajaran an terseb tersebut ut kepada kepada pokok pokok-po -pokok kok bahasa bahasan n dan setiap setiap pokok pokok bahasan dijabarkan lagi kepada sub-sub pokok bahasan agar lebih terperinci dan jelas. Kebaikan dari pendekatan yang berorientasi kepada bahan pelajaran adalah bahwa guru lebih fleksibel atau luwes dalam menyusun bahan pelajaran, karena tidak terikat oleh tujuan yang jelas. Kalaupun ada tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum ini, hanyalh bersifat samarsamar saja. Sedangkan kelemahan dari pendekatan dari pendekatan ini adalah : 1) Bahan pelajara pelajaran n yang disusu disusun n kurang kurang jelas arah arah dan tujuann tujuannya. ya. 2) Kurang Kurang adanya adanya pegangan pegangan dalam menentuk menentukan an cara yang cocok cocok dalam menyaji menyajikan kan bahan pelajaran kepada murid. 3) Kurang Kurang jelas segi-segi segi-segi yang yang dinilai dinilai pada siswa setelah setelah menyelesai menyelesaikan kan pelajaran pelajaran dan cara menilainya.
8
2. Pendek Pendekata atan n yang yang beorien beorientas tasii pada pada tujuan tujuan Pendekatan yang berorientasi pada tujuan pengajaran timbul dalam penyusunan kurikulum dengan rumusan pertanyaan : Tujuan apakah yang yang ingin dicapai atau diharapkan dimiliki setelah menyelesaikan kurikulum ini?Sebagai jawaban pertanyaan pertanyaan di atas, kemudian dirumuskanlah tujuan-tujuan pendidikan atau pengajaran yang yang diharapkan yang dimiliki murid. . Tujuan pendidikan itu harus dianalisa, dari mulai rumusan tujuan. Pendidikan secara umum sampai kepada tujuan khusus, sehingga memudahkan guru dalam menganalisa hasil-hasil yang telah dicapai murid setelah kegiatan belajar Tokoh Tokoh pendidikan pendidikan yang bernama bernama Herbert Herbert Spencer Spencer (1959) (1959) menganalisa menganalisa tujuan pendidika pendidikan n kepada : 1. Self elf pres reserv ervatio ation, n, ia haru arus sang sangg gup menja enjaga ga diri iri agar agar melak elakuk ukan an kegia egiata tan n demi emi kelangsungan hidup. 2. Securing Securing the the necessities necessities of life, life, ia harus harus sanggup sanggup mencari mencari nafkah nafkah.. 3. Rearing Rearing a family, family, ia harus sanggup sanggup mendidik mendidik keluarga. keluarga. 4. Mainta Maintaini ining ng proper propersoc social ial and political political relations relationship hip,, ia harus harus memelih memelihara ara hubung hubungan an baik baik dengan masyarakat dan negara. 5. Enjoying Enjoying leisur leisuree time, ia ia harus sanggup sanggup menikm menikmati ati waktu waktu senggang senggang.. Usaha menganalisa tujuan pendidikan ini, dilakukan pula oleh ahli pendidikan lainnya, misaln misalnya ya Frankli Franklin n Babbit Babbit merumu merumuska skan n 300 tujuan tujuan khusus khusus dalam dalam mata mata pelajar pelajaran an berhit berhitung ung.. Sedangkan billings berhasil merumuskan 880 tujuan khusus dalam bidang studi ilmu pengetahuan sosial. Selanjutnya ditetapkanlah pokok-pokok bahan pelajaran atau isi kurikulum dan kegiatan belajar mengajar, yang kesemuanya diarahkan mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Penggu Penggunaa naan n pendek pendekatan atan yang yang berori berorient entasi asi kepada kepada tujuan tujuan penmga penmgajara jaran n ini, ini, mungki mungkin n dirasakan terdapat kesukaran-kesukaran dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan, apalagi bila tujuan-tujuan tersebut harus dijabarkan kepada tujuan yang lebih khusus. Adapun kelebihan dari pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tujua Tujuan n yang yang ingin ingin dica dicapai pai jelas, jelas, 2. Tujuan Tujuan yang jelas jelas tersebut tersebut akan memberik memberikan an arah dalam menetap menetapkan kan bahan-bahan bahan-bahan,, metode, metode, jenis kegiatan, dan alat yang diperlukan guna mencapai tujuan. 3. Tujua Tujuan-tu n-tujua juan n yang yang jelas jelas terseb tersebut ut akan akan member memberika ikan n arah di dalam dalam mengad mengadaka akan n penilai penilaian an terhadap hasil yang dapat dicapai.
9
4. Hasil Hasil penila penilaian ian yang terarah terarah tersebu tersebut, t, akan akan memban membantu tu penyus penyusuna unan n kuriku kurikulum lum di dalam dalam mengadakan perbaikan-perbaikian yang diperlukan. Atas Atas dasar dasar uraian uraianh h di atas, atas, tampak tampak pendek pendekata atan n yang yang berori berorient entasi asi pada pada tujuan tujuan (out (out put oriented) lebih besar manfaatnya, jika dibandingkan pendekatan pada bahan pelajaran.
2. PRINSI PRINSIP-P P-PRIN RINSIP SIP PENGEMB PENGEMBANG ANGAN AN KURIKULU KURIKULUM M Dalam Dalam pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum,, sesuai sesuai dengan dengan prinsi prinsip-p p-prin rinsio sio kuriku kurikulum lum 1975, 1975, ada beber beberapa apa prinsi prinsip p dasar dasar yang yang harus harus diperh diperhati atikan kan,, agar agar kuriku kurikulum lum yang yang dilaks dilaksana anakan kan member memberii harapan semua pihak yaitu, murid, orang tua, masyarakat dan pemerintah. Prof. winarno Surachmad (1977 ; 23) mengemukakan prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip relevansi, efektivitas, efisiensi, kontinuitas dan fleksibilitas. Untuk itu diuraikan dibawah ini : 2.1 Prinsip Prinsip Relevan Relevansi si Yang Yang dimaks dimaksud ud dengan dengan prinsi prinsip p releva relevansi nsi kesesu kesesuaia aian n antara antara pendid pendidika ikan n dengan dengan tuntutan kehidupan. Prinsip relevansi pendidikan dengan kehidupan ini, sekurang-kurangnya terd terdap apat at yiga yiga segi segi yang yang haru haruss sesu sesuai ai (rele (releva vant nt), ), yait yaitu u relev relevan ansi si pend pendid idik ikan an deng dengan an lingkungan siswa, relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan yang akan datang, dan relevansi pendidikan dengan tuntutan pekerjaan. 2.2 Prinsip Prinsip Efektifi Efektifitas tas Yang dimaksud prinsip efektifitas dalam pendidikan adalah sampai sejumlah tujuantujuan tujuan dan kegiat kegiatan-k an-kegi egiata atan n pendid pendidika ikan n yang yang telah telah dirumu dirumuska skanda ndapat pat tercap tercapai. ai. Prinsi Prinsip p efek efekti tivi vita tass pend pendid idik ikan an dapa dapatt diti ditin n jau dari dari dua dua segi segi efek efekti tivi vitas tas meng mengaj ajar ar guru guru dan dan efektiviktas bekerja murid. 2.3 Prinsip Prinsip Efisien Efisiensi si Yang dimaksud dengan prinsip efisiensi dalam pendidikan yaitu seimbangnya usaha yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan hasil yang dicapai oleh lulusan atau siswa. Dalam pengembangan kurikulum hal-hal yang diperhatikan dalam prinsip efisiensi ini adalah adalah waktu waktu yang yang diguna digunakan kan,, tenaga tenaga yang yang dikelu dikeluark arkan, an, perala peralatan tan dan biaya biaya yang yang dikeluarkan hendaknya minimal dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan. 2.4 Prinsip Prinsip Kesinambung Kesinambungan an Yang dimaksud dimaksud dengan dengan prinsip prinsip kesinambu kesinambungan ngan (kontinuit (kontinuitas) as) dalam pendidikan pendidikan adalah saling saling berhubung berhubungan an atau jalin menjalinnya menjalinnya program program pendidikan pendidikan atau tingkat tingkat pendidika pendidikan n deng dengan an prog progra ram m
pend pendid idik ikan an dan dan
ting tingka katt
pend pendid idik ikan an yang yang lebi lebih h
ting tinggi gi..
Prin Prinsi sip p
kesinambungan ini dapat ditinjau drai dua segi yaitu kesinambungan antara berbagai tingkat pendidikan (sekolah) dan kesinambungan antara berbagai bidang studi.
10
a. Kesina Kesinambu mbunga ngan n antara antara berbaga berbagaii tingkat tingkat sekol sekolah ah Dalam penyusunan kurikulum hendaknya dipertimbangkan hal-hal : 1) Baha Bahan n pela pelaja jara ran n yang yang dibe diberi rika kan n pada pada seko sekola lah h yang yang lebi lebih h ting tinggi gi hend hendak akny nyaa merupakan kelanjutan dari sekolah sebelumnya. 2) Bahan Bahan pelajaran pelajaran yeng telah diberika diberikan n pada pada sekola sekolah h yang yang lebih lebih rendah rendah,, hendak hendaknya nya tidak diberikan pada sekolah yang lebih tinggi. b. Kesina Kesinambu mbunga ngan n antara antara berbagai berbagai bidan bidang g studi studi Maksu Maksudn dnya ya adal adalah ah baha bahan n yang yang diaj diajark arkan an dala dalam m suat suatu u bida bidang ng stud studii terte tertent ntu u mempunyai hubungan dengan bidang lainnya. Oleh karena itu hendaknya diusahakan sedemikian rupa dalam penetapan urutan penyajian diperhatikan agar hubungan dapat berjalan dengan baik.
2.5 Prinsip Prinsip Fleksibili Fleksibilitas tas Yang dimaksud dengan prinsip fleksibilitas adalah adanya aktivitas atau ruang gerak yaitu, memberikan kebebasan, sehingga tidak baku. Dalam kurikulum prinsip fleksibilitas mencakup fleksibilitas murid dalam memilih program pendidikan dan fleksibilitas guru dalam memilih program pendidikan dan fleksibilitas guru dalam mengembangkan program pengajaran. a. Fleksi Fleksibil bilitas itas dalam dalam memi memilih lih progr program am pendid pendidika ikan n Yang dimaksud fleksibilitas pemilihan program pendidikan dengan mewujudkannya program-program pilihan bagi murid sesuai dengan minat dan kemampuannya. b. Fleksibilit Fleksibilitas as dalam dalam mengemban mengembangkan gkan program program pengajaran pengajaran Yang dimaksud fleksibilitas disini adalah dengan diberikannya kesempatan kepada guruguru guru untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n progra program m pengaj pengajaran aran yang yang berpeg berpegang ang kepada kepada tujuan tujuan dan pelajaran yang tertera dalam kurikulum yang masih bersifat umum. 2.6 Prinsip Prinsip berorientasi berorientasi pada pada tujuan Yang dimaksud dengan prinsip yang berorientasi pada tujuan (out put oriented) adalah penetapan bahan dan jam pelajaran yang bersumber rumusan kepada tujuan-tujuan yang diharapkan dicapai oleh para siswa, baik tujuan umum, tujuan institusional sampai kepada tujuan intruksional. 2.7 Prinsip Prinsip pendidikan pendidikan seumur seumur hidup Yang Yang dimaks dimaksud ud dengan dengan prinsi prinsip p pendid pendidika ikan n seumur seumur hidup hidup berarti berarti bahwa bahwa setiap setiap manusia diharapkan untuk selalu berkembang sepanjang hidupnya. Dan masa sekolah bukan
11
satu-satunya masa bagi orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian saja dari waktu belajar yang berlangsung seumur hidup tersebut. 3. LANGKA LANGKAH-L H-LANG ANGKAH KAH PENGEMB PENGEMBANG ANGAN AN KURIKULU KURIKULUM M Langkah pengembangan kurikulum dibagi menjadi tiga fase yaitu : 3.1 Fase pengembangan pengembangan program program tingkat tingkat lembaga Pengembangan tingkat lembaga ini mencakup perumusan tujuan institusional, penetapan isi dan struktur program dan penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum. a. Perumu Perumusan san tuju tujuan an lembag lembagaa (instit (institusi usiona onal) l) Adalah Adalah rumusa rumusan n tujuan tujuan pendid pendidika ikan n yang yang terdir terdirii dari dari rumusa rumusan n penget pengetahu ahuan, an, keterampilan dan sikap yang diharpkan dicapai anak setelah menyelesaikan keseluruhan program pendidikan pada suatu sekolah tertentu Ciri-ciri Ciri-ciri tujuan institusiona institusionall (suatu sekolah dapat ditinjau ditinjau dari segi kategori, kategori, aspek yang diukur diukur dan ditingkat kekhususannya, kekhususannya, adalag sebagai berikut : 1) Katego Kategori ri tuju tujuan an inst institu itusio sional nal Tujuan Tujuan intsitusio intsitusional nal mempunyai mempunyai 2 kategori kategori yaitu tujuan institusio institusional nal umum dan tujuan tujuan institusio institusional nal khusus. khusus. Tujuan Tujuan institusio institusional nal umum menggambarkan menggambarkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap ayng bersifat umum. Sedangkan tujuan tujuan instit institusi usiona onall khusus khusus merupa merupakan kan penjab penjabaran aran dari dari tujuan tujuan instit institusi usiona onall umum, yang berisi rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap pula, yang walupun rumusan masih bersifat umum. 2) Aspe Aspek k yang ang dicak icakup up dala dalam m rumu rumusa san n tuju tujuan an inst instit itu usion sional al adal adalah ah asp aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap 3) Ting Tingka katt kek kekhu husu susa san n Tujuan institusional merupakan penjabaran tujuan nasional yang kemudian dijabarkan lagi kepada tuyjuan kurikuler dan tujuan instruksional. b. Penetap Penetapan an isi isi dan strukt struktur ur prog program ram Adalah penetapan bidang-bidang studi yang akan diajarkan dalam kurikulum tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan penetapan struktur program mencakup : 1) Jenis program program pendidikan pendidikan (umum, (umum, akademis, akademis, keguruan, keguruan, kejuruan, kejuruan, spesialisa spesialisasi, si, dsb). 2) Sistem dan jumlah jumlah kelas kelas serta serta unit unit waktu yang diguna digunakan. kan. 3) Jumlah Jumlah bidang bidang studi studi yang yang diajarkan diajarkan permin perminggu/p ggu/perhari. erhari. 4) Jumlah Jumlah jam pelajaran pelajaran untuk untuk setiap setiap bidang bidang studi studi perminggu perminggu atau perhari. perhari. c. Penyus Penyusuna unan n strateg strategii pelaksan pelaksanaan aan kuriku kurikulum lum Langkah menyusun strategi pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan, yang meliputi :
12
1) Melak Melaksa sana naka kan n peng pengaj ajara aran n 2) Menga Mengada daka kan n peni penilai laian an 3) Mengadakan Mengadakan bimbingan bimbingan dan penyuluha penyuluhan, n, dan dan 4) Melaksa Melaksanak nakan an adminis administra trasi si dan supervi supervisi si 3.2 Fase pengembangan pengembangan program setiap bidang studi Langkah-langkah untuk melaksanakan pengembangan program setiap bidang studi : a. Meru Merumu musk skan an tuju tujuan an kuri kuriku kulu lum m Adalah rumusan pengetahuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan diharapkan dimiliki dimiliki murid dalam setiap bidang studi, setelah murid menyelesaikan program pendidikan di sekolah secara keseluruhan. b. Merumus Merumuskan kan tujuan tujuan inst instruk ruksio sional nal Adalah rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang merupakan perincian dari tujuan kurikuler, sebagai dasar untuk menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan dalam setiap bidang studi. c. Meneta Menetapka pkan n pokok pokok bahasan bahasan/su /sub b pokok pokok bahasan bahasan Atas dasar tujuan instruksional di atas, maka langkah selanjutnya menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan untuk setiap bidang studi. Contoh pokok bahasan/sub pokok bahasan IPA sbb : No 1.
Tujuan Instruksional Murid meng menggo golo long ngka kan n
Pokok bahasan/sub pokok bahasan
dapat 1.1 BendaBenda-ben benda da hidup hidup dan tak hidu hidup p bend bendaa-
1.1.1
benda hidup dan tak hidup 1.1.2
Ciri-ciri benda hidup
Ciri-ci -ciri benda tak hidup
1.2 Benda Benda pada padat, t, cair cair dan dan cirricirri-ciri cirinya nya 1.2.1
Benda pa padat da dan ci ciri-c ri-ciirinya
1.2.2
Benda ca cair da dan ci ciri-ci -cirin rinya
1.2.3
Benda gas dan cir ciri-ci -cirin rinya
2.1 2.
d.
2.2 dst
Menyusun Menyusun garis-garis garis-garis besar pengajaran, pengajaran, terdiri terdiri : 1) Atas dasar dasar tujuan tujuan kurikule kurikuler, r, tujuan tujuan instruks instruksion ional al dan pokok pokok bahasa bahasan/s n/sub ub pokok pokok bahas bahasan, an, maka maka disus disusunl unlah ah garisgaris-gar garis is besar besar pengaj pengajaran aran (GBPP) (GBPP) yang yang berisi berisikan kan tujuan pengajaran, bahan pengajaran (pokok/sub pokok bahasan) yang telah disusun
13
perkelas dan persemester yang disertai keterangan jumlah jam dan sumber bahan yang dapat digunakan. 2) Setel Setelah ah GBPP GBPP sele selesa saii disu disusu sun, n, maka maka dibu dibuat atla lah h pedo pedoma man n khus khusus us melak melaksa sana naka kan n pengajaran dari masing-masing bidang studi seperti cara/metoda yang digunakan, alat yang digunakan, cara menilai dan sebagainya. 3.3 Fase pengembangan pengembangan program pengajaran di kelas Tugas guru dalam rangka mengembangkan program pengajaran adalah : 1. Menetapkan Menetapkan satuan satuan bahasan bahasan dari bahan bahan pengajar pengajaran an yang tercantu tercantum m dalam GBPP GBPP 2. Mengem Mengemban bangka gkan n progra program m pengaj pengajara aran n untuk untuk masing masing-ma -masin sing g satuan satuan bahasan bahasan yang yang nanti akan dilaksanakan di kelas.
14
BAB III PENUTUP Kesimpulan Pengem Pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum adalah adalah istila istilah h yang yang kompre komprehen hensif sif,, didala didalamny mnyaa mencak mencakup: up: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kuri kuriku kulu lum m keti ketika ka peke pekerj rjaa kuri kuriku kulu lum m memb membua uatt kepu keputu tusa san n dan dan meng mengam ambi bill tind tindak akan an untu untuk k menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam dalam tindak tindakan an operas operasion ional. al. Evalua Evaluasi si kuriku kurikulum lum merupa merupakan kan tahap tahap akhir akhir dari dari pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum untuk untuk menent menentuka ukan n seberap seberapaa besar besar hasil-h hasil-hasi asill pembel pembelajar ajaran, an, tingka tingkatt keterca ketercapai paian an pro progr gram am-pr -prog ogram ram yang yang telah telah dire direnc ncan anak akan an,, dan dan hasi hasil-h l-has asil il kurik kurikul ulum um itu send sendiri iri.. Dala Dalam m penge pengemb mbang angan an kuriku kurikulum lum,, tidak tidak hanya hanya meliba melibatka tkan n orang orang yang yang terkait terkait langsu langsung ng dengan dengan dunia dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Prin Prinsi sip p dasa dasarr peng pengem emba bang ngan an kurik kurikul ulum um meru merupa paka kan n aspe aspek k yang yang haru haruss diku dikuas asai ai dan dan diperhatikan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum, sehingga sekolah memiliki program pendidikan yang sesuai dengan falsafah hidup, kondisi dan kebutuhan siswa serta sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
15