14
PENDEKATAN HISTORIS
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu
Mata Kuliah: Pendekatan dalam Pengkajian Islam
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Arifi, M.Ag
Disusun Oleh:
SRI MEIDAWATY (17204080001)
Sem.1/S2 PGMI A1
PRODI S2 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas kehendak dan pertolongan Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah Pendekatan dalam Pengkajian Islam tentang "Pendekatan Historis". Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu yang diberikan oleh dosen pengampu guna mempelajari Pendekatan dalam Pengkajian Islam.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu kami, terutama kepada dosen pengampu, yaitu Dr. Ahmad Arifi, M.Ag dan rekan-rekan semua yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat adanya kekurangan dan kesalahan, hal itu disebabkan karena keterbatasan kami, baik dalam pemahamannya, maupun dalam referensi yang dijadikan rujukan dan sumber penyusunan makalah. Maka dari itu, diharapkan kepada semua pihak agar memberikan saran dan kritik yang konstruktif terhadap makalah ini, untuk perbaikan makalah di masa mendatang.
Mudah-mudahan penyusunan makalah ini mendapat ridha Allah SWT, serta kita semua dapat mengambil manfaat keilmuan yang terdapat di dalamnya.
Yogyakarta, Januari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Pendekatan Historis 3
B. Objek Kajian Studi Islam dalam Pendekatan Sejarah 7
C. Metode Pendekatan Historis 8
D. Aplikasi Pendekatan Historis dalam Studi Islam 10
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Studi keislaman memiliki urgensitas yang sangat tinggi, terutama masih banyak umat Islam, yang hanya mengaku Islam tetapi kehidupan sehari-harinya masih jauh dari nilai-nilai ajaran islam. Hadirnya teknologi informasi membawa dampak tidak hanya positif tetapi juga negatif. Hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi umat Islam sendiri. Dengan demikian, studi keislaman menjadi sangat penting terutama dalam menghadapi budaya modern yang cenderung berkiblat ke Barat, yang menggerus nilai-nilai keislaman.
Derasnya arus informasi dan komunikasi serta modernisasi dan westernisasi tentunya tidak ada yang membendung karena hal itu pasti terjadi. Maka disini letak urgensitasnya, mempelajari agama lebih jauh, sebagai benteng dan filterisasi dalam penerimaan informasi yang bersumber dari dunia Barat tersebut.
Tetapi bagi sebagian orang tidak mudah untuk memahami agama Islam secara mendalam. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara mempelajari agama Islam itu. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya sistematis yang memadai sehingga mampu memberikan solusi atas keadaan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memahami berbagai pendekatan ajaran agama islam, sehingga pemahaman tentang agama islam lebih komprehensif dan menyeluruh. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memahami islam secara mendalam adalah pendekatan historis. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang pendekatan historis.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana pengertian pendekatan historis dalam studi Islam ?
Bagaimana objek kajian studi Islam dalam pendekatan historis?
Bagaimana metode pendekatan historis?
Bagaimana aplikasi pendekatan historis dalam studi Islam?
Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan historis dalam studi Islam.
Untuk mengetahui ruang lingkup pendekatan historis dalam studi islam.
Untuk mengetahui metode pendekatan historis.
Untuk mengetahui aplikasi pendekatan historis dalam studi islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pendekatan Historis
Pengertian Historis
Dalam kamus bahasa inggris historis berasal dari kata history artinya sejarah, atau peristiwa. Kata sejarah dari bahasa Arab yang berarti pohon. Pengambilan istilah ini agaknya berkaitan dengan kenyataan, bahwa sejarah setidaknya dalam pandangan orang pertama yang menggunakan kata ini menyangkut tentang, antara lain, syajarat al-nasab, pohon geneologis yang dalam masa sekarang agaknya bisa disebut sejarah keluarga (family history).
Historis adalah asal usul, silsilah, kisah, riwayat, dan peristiwa. Historis merupakan suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, dan latar belakang peristiwa tersebut.
Sejarah yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang meliputi:
Waktu dan tempat terjadinya peristiwa
Pelaku-pelakunya jelas
Sebab-sebab terjadinya
Awal dan akhirnya tersusun secara baik dan sistematis.
Menurut Ibn Khaldun (1332-1406 M), sejarah dapat dilihat dari dua sisi. Sisi luar dan sisi dalam. Dari sisi luar, pengertian sejarah tidak lebih dari rekaman perputaran kekuasaan pada masa lampau manusia. Tetapi, jika ditilik dari sisi dalam, maka sejarah merupakan suatu penalaran kritis dan usaha cermat untuk mencari kebenaran, suatu penjelasan yang cerdas tentang sebab-sebab dan asal-usul segala sesuatu peristiwa terjadi. Oleh sebab itu, sejarah berakar dalam filsafat dan ia pantas menjadi bagian dari filsafat itu.
Aloy Meister dan Gilbert Carraghan, menyebutkan bahwa sejarah itu dapat dibagi menjadi tiga konsep yang berlainan, tetapi saling berkaitan, yaitu :
Merupakan peristiwa-peristiwa produk manusia di masa lampau.
Penulisan mengenai apa yang terjadi di masa lampau.
Sejarah sebagai metode penelitian.
Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau melalui rekonstruksi peristiwa baik secara tertulis maupun tidak tertulis berdasarkan fakta-fakta historis (bukti sejarah dan produk kebudayaan: seni dan budaya masyarakat). Unsur-unsur pokok dalam sejarah :
Actor/pelaku (orang: individu, kelompok)
Perbuatan/tindakan (peristiwanya)
Waktu (saat terjadinya peristiwa)
Lingkungan (tempat terjadinya peristiwa)
Rekonstruksi peristiwa (pengungkapannya)
Peristiwa sejarah ditentukan (dipengaruhi) oleh 3 (tiga) hal:
Man sebagai pelaku (aktor) sejarah bisa individu, bisa komunitas (kelompok).
Time masa/wkt terjadinya peristiwa adalah mencerminkan rangkaian peristiwa pada suatu masa tertentu
Space ruang, wilayah dan konteks peristiwa yang melingkupi masyarakat ( politik, sosial, budaya), dll. Atau lingkup mikro dan makronya peritiwa sejarah.
Pengertian Pendekatan
Istilah pendekatan menurut bahasa sering disebut dengan madkhal (bahasa Arab) atau approach (bahasa inggris). Selain kedua istilah tersebut istilah lain yang mempunyai arti hampir sama dan menunjukkan tujuan yang sama adalah theoretical framework, conceptual framework, perspective, point of view dan paradigma. Ini berarti bahwa kesemuanya memiliki makna "cara memandang dan cara menjelaskan suatu gejala atau peristiwa."
Ghazali mengatakan bahwa pendekatan adalah suatu sikap ilmiah (persepsi) dari seseorang untuk menemukan kebenaran ilmiah. Dengan kata lain pendekatan berarti cara pandang atau paradigm adalam suatu bidang ilmu, yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dengan demikian secara sederhana pendekatan itu dapat kita maknai sebagai cara pandang seseorang untuk memahami sesuatu. Jika objeknya adalah agama Islam, pendekatan yang dimaksud adalah cara pandang seseorang dalam memahami agama Islam itu sendiri.
Jadi dapat dikatakan pendekatan adalah meneliti objek tertentu dengan menggunakan teori dari bidang ilmu tertentu. Jadi dalam pendekatan minimal ada 3 hal yang harus dipenuhi:
Ada kegiatan meneliti (langkah-langkah penelitian)
Ada objek yang diteliti
Ada teori dari ilmu tertentu yang dipergunakan untuk menganalisis.
Pendekatan Historis
Pendekatan sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Pendekatan sejarah (historical approach) adalah cara pandang untuk melihat sesuatu dengan mendasarkan pada analisis rekonstruksi peristiwa masa lampau (sejarah) berdasarkan data-data dan fakta/ bukti historis untuk mengungkap peristiwa sejarah secara ilmiah (objektif dan valid). Unsur pengaruh hasil kajian (penulisan) sejarah adalah sebagai berikut.
Sumber sejarah (evident/bukti historis)
Informasi/ data sejarah (lisan dan tulisan)
Persepsi dan sikap peneliti/sejarawan (subjektif, objektif)
Kemampuan analisis historis (daya kritis, critical historis).
Pendekatan berarti disiplin ilmu. Maka ketika disebut studi Islam dengan pendekatan historis/ sejarah maka sama artinya dengan mengkaji islam dengan menggunakan disiplin ilmu sejarah. Konsekuensinya, pendekatan disini menggunakan teori disiplin ilmu sejarah. Dengan menggunakan pendekatan sejarah misalnya objek studi islam tersebut didekati dengan menggunakan teori sejarah.
Dengan menggunakan pendekatan sejarah terdapat teori yang bisa digunakan yaitu :
Idealist approach adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan mempercayai secara penuh fakta yang ada tanpa keraguan.
Reductionalist approach adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.
Diakronik adalah penelusuran sejarah dan perkembangan satu fenomena yang sedang diteliti. Misalnya kalau sedang meneliti konsep riba menurut Muhammad Abduh, diakroniknya adalah harus lebih dahulu membahas kajian-kajian orang sebelumnya yang pernah membahas tentang riba.
Sinkronik adalah kontekstualisasi atau sosiologis kehidupan yang mengitari fenomena yang sedang diteliti. Kembali pada contoh konsep riba menurut Muhammad Abduh, maka sosial kehidupan Muhammad Abduh dan sosial kehidupan tokoh-tokoh yang pernah membahas fenomena yang sama juga harus dibahas.
Sistem nilai adalah sistem nilai atau budaya sang tokoh dan budaya di mana dia hidup.
Maka penelitian dengan teori diakroni, sinkronik dan sistem budaya adalah penelitian yang menelusuri latar belakang dan perkembangan fenomena yang diteliti lengkap dengan sejarah sosio-historis dan nilai budaya yang mengitarinya. Maka menjadi wajar kalau alat analisis ini dikenal sebagai alat analisis sejarah atau sosial (sosiologi).
Objek Kajian Studi Islam dalam Pendekatan Sejarah
Joachim Wach mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan secara khusus dari agama. Pertama, unsur teoretis, yaitu agama sebagai sistem kepercayaan. Kedua, unsur praktis, yaitu berupa sistem kaidah yang mengikat penganutnya. Ketiga, aspek sosiologis, bahwa agama mempunyai sistem hubungan dan interaksi sosial. Menurut Wach, jika salah satu unsur tidak terdapat di dalamnya maka orang tidak dapat berbicara tentang agama, melainkan hanyalah satu kecenderungan religious.
Agama Islam secara umum biasa dipahami sebagai sistem kepercayaan dan tindakan yang didasarkan pada wahyu Allah (Al-Quran) dan sabda-sabda Muhammad Saw (Hadits). Sistem kepercayaan dan tindakan itu kemudian dikembangkan menjadi pandangan hidup pemeluknya melalui pemikiran-pemikiran ulama dan menjadi realitas kehidupan umat Islam di dalam keragaman faham, tindakan, komunitas, dan lingkungan. Namun demikian, meninjau objek penelitian agama dalam perspektif sejarah akan lebih mudah bila didasarkan pada periodisasi sejarah Islam sebagaimana yang telah dikembangkan oleh para ahli.
Islam sebagai agama yang telah berkembang selama lebih dari empat belas abad menyimpan sejarah yang perlu terus dikaji dari berbagai sudut pandang (perspektif). Peristiwa-peristiwa yang secara garis besar menyangkut masalah-masalah ajaran, pemikiran, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya itu secara material (objek material) adalah sama-sama merupakan objek sejarah islam.
Kebenaran (peristiwa) sejarah: terkait dengan kesediaan sejarawan dalam meneliti sumber sejarah secara tuntas. Adapun objek kajian sejarah adalah sebagai berikut.
Aktor dan aktivitasnya (life history, pemikiran dan hasil karyanya)
peristiwa tertentu ( kelahiran , perilaku, peristiwa, kebudayaan dll)
agama, keyakinan-keyakinan manusia (masyarakat) dan apayang dialami dalam pengamalan dan pengalaman keagamaan
Pengungkapan (penulisan) sejarah terikat pada penalaran atas fakta sejarah.
Metode Pendekatan Historis
Pendekatan sejarah merupakan penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan pemecahannya dari perspektif historis. Maka metode sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip-prinsip dasar yang sistematis yang digunakan dalam proses pengumpulan data atau sumber-sumber, mengerti dan menafsirkannya serta menyajikannya secara sintesis dalam bentuk sebuah cerita sejarah (historiografi).
Penelitian terhadap masalah-masalah agama dan keagamaan berdasarkan pendekatan sejarah dapat pula dikatakan sebagai penelitian sejarah agama, karena secara objektif akan mengarahkan sasaran penelitian terhadap berbagai persoalan sejarah agama, di samping keharusan pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan sejarah.
Penelitian sejarah agama dapat ditempuh dengan dimulai dari :
Penentuan topik
Penentuan topik penelitian berdasarkan asumsi atau problematika ilmiah di sekitar sejarah agama. Kemudian disusul proposal penelitian. Di dalam proposal ini dijelaskan arti penting suatu masalah yang akan diteliti, kerangka metodologis, langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian adalah sebagai berikut.
Heuristik (pengumpulan sumber sejarah).
Tahap ini dilakukan terhadap berbagai sumber sejarah agama yang mempunyai nilai akurat, autentik dan kredibel sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sumber-sumber yang perlu dipertimbangkan apakah termasuk sumber primer atau sumber sekunder. Kemudian dilakukan seleksi sumber sejarah berdasarkan relevansi terhadap penelitian yang dilakukan. Sumber-sumber yang relevan (benar-benar mendukung dan berhubungan) dengan penulisan sejarah agama penting diambil, sedangkan sumber yang tidak relevan lebih baik diabaikan, kemudian dikaji ulang dengan menggunakan metode kritik sejarah.
Verifikasi (Kritik Sejarah)
Terdapat dua jenis kritik sumber sejarah yaitu eksternal dan internal. Kritik eksternal dimaksud untuk menguji otensitas (keaslian) suatu sumber. Kritik internal dimaksudkan untuk menguji kredibilitas dan reliabilitas suatu sumber. Jadi di samping uji otensitas juga dituntut kredibilitas informan, sehingga dapat dijamin kebenaran informasi yang disampaikan.
Interpretasi
Proses atau kegiatan penelitian yang tidak terpisahkan dari langkah penulisan sejarah, yaitu proses analisis terhadap fakta-fakta sejarah, bahkan proses penyusunan fakta-fakta sejarah itu sendiri. Fakta sejarah agama haruslah objektif, tetapi disini bukan berarti peneliti tidak memiliki peluang untuk menerangkan fakta itu atas dukungan teori-teori. Sebab, di dalam proses interpretasi sejarah dimungkinkan terdapat unsur-unsur subjek peneliti, terutama gaya bahasa dan sistem kategorisasi atau konseptualisasi terhadap fakta-fakta sejarah berdasarkan teori yang dikembangkan.
Historiografi
Dalam hal ini, penulisan sejarah agama didasarkan kerangka penulisan yang sudah dipersiapkan penulis, apakah berdasarkan pola yang dikembangkan secara urut waktu atau periodisasi ataukah didasarkan pada tema-tema unik sesuai peristiwa sejarah. Demikian pula model pemaparan atas fakta-fakta sejarah agama, dapat ditempuh secara induktif dan deduktif. Suatu hal yang penting dicatat bahwa penulisan sejarah bisa dikembangkan secara kualitatif, sehingga antara deskripsi dan analisis fakta merupakan satu kesatuan dalam pemaparan sejarah.
Aplikasi Pendekatan Historis dalam Studi Islam
Melalui pendekatan historis ini seseorang yang belajar agama akan diajak untuk menelusuri ajaran Islam dari alam idealis ke alam bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara alam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis. Pendekatan historis ini sangat dibutuhkan dalam memahami agama (Islam) karena agama (Islam) itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Seseorang yang ingin memahami Al-Quran secara benar, harus memahami sejarah turunnya Al-Quran atau kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya Al-Quran yang disebut dengan Asbab al-Nuzul yang berisi sejarah turunnya ayat Al-Quran. Dengan ilmu ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat berkenaan dengan hukum tertentu, dan ditujukan untuk memelihara syariat dan kekeliruan memahaminya.
Pemahaman lebih lanjut mengenai signifikansi pendekatan sejarah dalam studi keislaman ini bisa diilustrasikan dalam studi mengenai sejarah kaum sufi. Banyak faktor yang memengaruhi gerakan kaum sufi, baik secara kultural maupun struktural, namun segala faktor yang relevan dan kontekstual dengan gerakan tersebut di dekati secara historis. Dengan pendekatan sejarah diharapkan dapat menghasilkan sebuah penjelasan (historical explanation) dalam mengungkapkan gejala-gejala yang relevan dengan waktu dan tempat berlangsungnya kaum sufi. Kemudian secara historis pula dapat diungkap kausalitas, asal-usul, dan segi-segi prosesual serta struktural. Dalam hal ini, faktor-faktor dominan yang penting dilacak ialah kondisi struktur sosial dan budaya yang mendorong munculnya gerakan, sosialisasi ajaran sebagai dasar gerakan, faktor pencetus gerakan, mobilisasi pengikut, dan faktor counter action terhadap gerakan.
Pemahaman sejarawan terhadap sejarah sufisme berdasarkan pendekatan historis lebih bersifat subjektif, sehingga pengetahuan teoretis dan pengalaman empirislah yang akan menjadi pembimbing dalam menemukan motif-motif tindakan atau peristiwa sejarah tersebut. Di sini, pergerakan kaum sufi dapat pula ditempatkan dalam kerangka perubahan sosial, sehingga bisa dikombinasikan secara sinkronis dan diakronis akan mengantarkan sejarawan mampu menerangkan proses perubahan sosial dalam komunitas kaum sufi itu secara jelas. Beberapa kajian Islam berperspektif historis adalah sebagai berikut.
Tarikh Islam, Yoesoef soe'eib
Hayatun Muhammad , Ibnu Ishaq, Husein Haikal
Tarikh al-Quran
'Ilm Rijal al-Hadis
Ilm Tawarikh al-Ruwah
Tarikh Tasyri' al-Islami
Qawaid al-Fiqhiyyah nasy-atuhu wa Tathawwuruhu Dll.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan pada pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut
Pendekatan historis dalam studi islam yaitu mengkaji islam dengan menggunakan disiplin ilmu sejarah. Konsekuensinya, pendekatan disini menggunakan teori disiplin ilmu sejarah. Dengan menggunakan pendekatan sejarah misalnya objek studi islam tersebut didekati dengan menggunakan teori sejarah.
Objek kajian studi islam dalam pendekatan historis adalah peristiwa-peristiwa yang secara garis besar menyangkut masalah-masalah ajaran, pemikiran, sosial, politik, ekonomi, budaya.
Metode pendekatan sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip-prinsip dasar yang sistematis yang digunakan dalam proses pengumpulan data atau sumber-sumber, mengerti dan menafsirkannya serta menyajikannya secara sintesis dalam bentuk sebuah cerita sejarah (historiografi). Pendekatan historis terdiri dari penentuan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
Contoh aplikasi pendekatan historis dalam studi islam adalah adanya asbab al-nuzul al-Quran yakni sejarah turunnya Al-Quran serta mengenai sejarah sufisme.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin. (2006). Studi Islam Kontemporer. Amzah. Jakarta
Abdurrahman, Dudung. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah, Ar-Ruzz Media, Cetakan Pertama. Yogyakarta
Anwar, Desi. (2015). Kamus Lengkap Inggris – Indonesia. Penerbit Amelia. Cetakan Pertama. Surabaya
Basri. (2006) Metodologi Penelitian Sejarah. Restu Agung. Cetakan Pertama. Jakarta
Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Ombak. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
Ghazali, Dede Ahmad dan Gunawan, Heri. (2015). Studi Islam. Remaja Rosdakarya. Cetakan Pertama. Bandung
Khoiriyah. (2013). Memahami Metodologi Studi Islam. Teras. Cetakan Pertama. Yogyakarta
Nasution, Khoiruddin. (2016). Pengantar Studi Islam. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Nata, Abuddin. (1999). Metodologi Studi Islam. Raja Grafindo Persada. Cetakan Ketiga. Jakarta
Yatim, Badri. (1997). Historiografi Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta
Dede Ahmad Ghazali dan Heri Gunawan, Studi Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015) hlm. 13
Ibid, hlm. 63
Desi Anwar, Kamus Lengkap Inggris – Indonesia, (Surabaya: 2015), hlm. 177
Badri Yatim, Historiografi Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 1
Yatimin Abdullah. Studi Islam Kontemporer. (Jakarta: Amzah, 2006) hlm. 59
Ibid, hlm. 202
Basri, Metodologi Penelitian Sejarah. (Jakarta: Restu Agung, 2006) hlm 8
Ibid, hlm. 9
Ahmad Arifi, "Pendekatan Historis". Disampaikan dalam Kuliah Mata Kuliah Pendekatan dalam Pengkajian Islam.
Dede Ahmad Ghazali dan Heri Gunawan, Studi Islam…, hlm. 64
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2016) hlm 206
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1999) Cet. Ke-3. Hlm. 46
Ahmad Arifi, "Pendekatan Historis". Disampaikan dalam Kuliah Mata Kuliah Pendekatan dalam Pengkajian Islam.
Ibid, hlm. 206
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi …, hlm 240
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2007) hlm.82
Ibid, hlm. 83
Ibid, hlm. 87
Ahmad Arifi, "Pendekatan Historis". Disampaikan dalam Kuliah Mata Kuliah Pendekatan dalam Pengkajian Islam.
Khoiriyah, Memahami Metodologi Studi Islam (Yogyakarta: Teras, 2013) hlm. 92
Basri, Metodologi Penelitian …, hlm.35
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian…, hlm. 84-86
Daliman, Metode Penelitian Sejarah. (Yogyakarta:Ombak, 2012). hlm 66
Dede Ahmad Ghazali dan Heri Gunawan, Studi Islam…, hlm. 72
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian…, hlm. 94
Ibid, hlm.97-98
Ahmad Arifi, "Pendekatan Historis". Disampaikan dalam Kuliah Mata Kuliah Pendekatan dalam Pengkajian Islam.