BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah Pencak Silat Indonesia 1. Sejarah dan perkembangannya Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasi hasill budi budi daya daya yang yang turu turun n temu temuru run. n. Samp Sampai ai saat saat ini ini belum belum ada ada nask naskah ah atau atau himmpunan himmpunan mengenai sejarah sejarah pembelaan pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun disusun secara secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur. B. Kejuaraan Pencak Silat yang Pernah Diikuti Indonesia
Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirint dirintis is sejak sejak tahun tahun 1969, 1969, dengan dengan melalu melaluii percob percobaan aan-per -percoba cobaan an pertan pertandin dingan gan di daerah-d daerah-daer aerah ah dan di tingka tingkatt pusat. pusat. Pada PON VIII tahun tahun 1973 di Jakart Jakartaa telah telah dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. partai final kelas D (60-65 kg) Kejuaraan Dunia Pencak Silat X, Ahad pekan lalu, itu pun dimenangkan Abas, 27 tahun, dengan skor telak: 50. Disa Disaks ksik ikan an 4.000 4.000 pasa pasang ng mata mata,, keme kemena nanga ngan n Abas Abas menu menutu tup p keju kejuar araan aan yang yang berla berlangs ngsung ung sejak sejak 14 Novemb November er lalu lalu di Padepo Padepokan kan Silat Silat Taman Taman Mini Mini Indone Indonesia sia Indah, Jakarta, itu.Perhelatan yang diikuti 237 pesilat dan 91 official dari 22 negara ini memang memang kembal kembalii menguku mengukuhkan hkan Indones Indonesia ia sebaga sebagaii ''jawar ''jawara'' a'' dunia dunia persil persilata atan. n. Kontingen tuan rumah pun berhak atas Piala Hang Tuah, lambang supremasi silat dunia. Indonesia berhasil meraih 14 medali emas. Di urutan kedua tampil Vietnam, dengan perolehan lima medali emas.
BAB II TEKNIK DAN PERATURAN PENCAK SILAT A. Pencak Silat meliputi : •
Jalur pembinaan seni, Jalur pembinaan olahraga, Jalur pembinaan bela diri, Jalur pembinaan kebatinan. Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila
B. Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari : •
Kategori TANDING, Kategori TUNGGAL, Kategori GANDA, Kategori REGU
C. Peraturan Pertandingan
1. Pasal I Peraturan Pertandingan 1. Kategori TANDING , Kategori TUNGGAL , Kategori GANDA Kategori REGU 2. Pasal 2 Penggol Penggolanga angan n Pertand Pertanding ingan an dan Ket Ketentu entuan an Ten Tentang tang Umur Umur serta serta Berat Badan
1. Penggolangan pertandingan Pencak Silat menurut umur dan nantinyanya untuk semua kategori terdiri atas : Golongan Usia Dini, Putra dan Putri, berumur diatas 9 s/d 12 tahun. Golongan Pra Remaja,Putra dan Putri, berumur diatas 12 s/d 14 tahun. Golongan Remaja, Putra dan Putri, berumur diatas 14 s/d 17 tahun. Golongan Dewasa, Putra dan Putri, berumur diatas 17 s/d 35 tahun.
• • • •
2. Kebenaran tentang umur pesilat dibuktikan dengan Akte Kelahiran / Ijazah Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir. 3. Pasal 3 Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini
1. TANDING terdiri atas : •
Tanding Putra Putri : Kelas A 26 kg s/d 27 kg, Kelas B diatas 27 kg s/d 28 kg, Kelas C diatas 28 kg s/d 29 kg, Kelas D diatas 29 kg s/d 30 kg,Kelas E diatas 30 kg s/d 31 kg,Kelas F diatas 31 kg s/d 32 kg,Kelas G diatas 32 kg s/d 33 kg, Kelas H diatas 33 kg s/d 34 kg
2. TUNGGAL terdiri atas : Tunggal Putra, Tunggal Putri, GANDA terdiri atas : Ganda Putri, Ganda Putri 3. REGU terdiri atas : Regu Putra, Regu Putri. 4. Seluruh kategori, tanding, tunggal, ganda dan regu dapat diikuti oleh seorang pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya 4. Pasal 4
Kategori dan Kelas Pertandingan Pra Remaja
Kategori dan kelas pertandingan untuk Pra Remaja : 1. TANDING terdiri atas : •
Tanding Putra / Putri : Kelas A 28 kg s/d 30 kg, Kelas B diatas 30 kg s/d 32 kg, Kelas C diatas 32 kg s/d 34 kg, Kelas D diatas diatas 34 kg s/d 36 kg, Kelas E diatas 36 kg s/d 38 kg, Kelas F diatas 38 kg s/d 40 kg, Kelas G diatas 40 kg s/d 42 kg, Kelas H diatas 42 kg s/d 44 kg, Kelas I diatas 44 kg s/d 46 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 (tiga) kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI.
2. TUNGGA TUNGGAL, L, GANDA GANDA dan REGU REGU sepert sepertii pembagi pembagian an kelas, kelas, untuk untuk dewasa dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. 3. Seluru Seluruh h Kategor Kategori, i, Tandin Tanding, g, Tunggal Tunggal,, Ganda Ganda dan Regu Regu dapat dapat diikut diikutii oleh oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. 5. Pasal 5 Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja : •
TANDING terdiri atas : Tanding Putra Putri , Kelas A 39 kg s/d 42 kg, Kelas B diatas 42 kg s/d 45 kg, Kelas C diatas 45 kg s/d 48 kg,Kelas D diatas 48 kg s/d 51 kg, Kelas E diatas 51 kg s/d 54 kg, Kelas F diatas 54 kg s/d 57 kg, Kelas G diatas 57 kg s/d 60 kg, Kelas H diatas 60 kg s/d 63 kg, Kelas I diatas 63 kg s/d 66 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 (tiga) kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI.
•
TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagia kelas untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta.
•
Seluru Seluruh h Kategor Kategori, i, Tandin Tanding, g, Tunggal Tunggal,, Ganda Ganda dan Regu dapat dapat diikut diikutii oleh oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya.
6. Pasal 6 Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa
Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja :
1. TANDING terdiri atas : Tanding Putra : Kelas A 45 kg s/d 50 kg, Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg, Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg, Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg, Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg, Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg, Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg, Kelas Bebas diatas 95 kg s/d 110 kg Tanding Putri terdiri atas : Kelas A 45 kg s/d 50 kg,Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg ,Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg , Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg,Kelas Bebas diatas 75 kg s/d 90 kg
(Khusus untuk Pertandingan single event) 2. TUNGGAL terdiri atas : Tunggal Putra, Tunggal Putri 3. GANDA terdiri atas : Ganda Putra, Ganda Putri 4. REGU terdiri atas : Regu Putra, Regu Putrii. 5. Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. 7. Pasal 8
Ketentuan Pertandingan Kategori TANDING
Babak pertandingan : •
Untuk usia dini dan Pra remaja : Pertandingan dilangsungkan dalam 2 babak Tiap babak terdiri dari 1,5 menit
•
Untuk Remaja dan Dewasa : Pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak, Tiap babak terdiri atas 2 menit, menit, Diantara Diantara babak diberikan diberikan waktu istirahat istirahat 1 menit, menit, Waktu Waktu ketika ketika wasit wasit menghen menghentik tikan an pertan pertandin dingan gan tidak, tidak, termas termasuk uk waktu waktu bertanding, Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan, yang sah tidak termasuk waktu bertanding
•
Pendamping pesilat
1. Setiap Setiap pesila pesilatt khusus khusus untuk untuk untuk untuk kategor kategorii Tandin Tanding, g, didamp didamping ingii oleh oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang yang memahami dengan
baik seluruh ketentuan dan peraturan pertandingan pecak silat, sedapatnya yang telah berpredikat pelatih tingkat kebangsaan kebang saan (nasional). 2. Pakaian Pendamping Pesilat adalah sabuk / bengkung warna merah lebar 10 cm dengan badge badan induk organisasi nasional didada sebelah kiri dan nama negara dibagian punggung. 3. Dalam pelaksana suatu pertandingan pertandingan suatu pertandinga pertandingan, n, setiap setiap pesilat pesilat khusus khusus untuk untuk katego kategori ri Tandin Tanding, g, didamp didamping ingii oleh oleh Pendam Pendampin ping g Pesila Pesilatt sebanyak-banyaknya 2 orang. 4. Penda Pendamp mpin ing g Pesi Pesila latt bert bertuga ugass memb member erik ikan an nase naseha hatt sert sertaa memb membant antu u keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat diantara babak 5. Pendamping Pesilat tidak diperkenankan : •
•
Memberikan isyarat / aba-aba dengan suara kepada pesilatnya yang sedang bertanding di gelanggang Duduk / berdiri dengan sikap yang tidak sopan
•
Mela Melaku kuka kan n tind tindak akan an atau atau gera geraka kan n yang yang berl berleb ebiihan han dal dalam mengem mengembali balikan kan kesega kesegaran ran Pesila Pesilatt pada pada waktu waktu istir istirahat ahat.. Membawa Membawa minuma minuman n yang yang mengand mengandung ung alcohol alcohol atau atau yang yang dapat dapat merang merangsan sang g pesilat.
•
Mengenakan asesoris apapun selain pakaian silat Asesoris yang tidak boleh anatara lain: topi, cap, rompi, jaket, tas pinggang, sepatu, sandal dll.
•
Memasuki gelanggang kecuali atas permintaan Wasit
•
Meng Mengam ambi bill foto foto / didampinginya.
vide video o
jala jalann nnya ya
pert pertan andi ding ngan an
pesi pesila latt
yang yang
6. Hanya Hanya seoran seorang g Pendam Pendampin ping g Pesil Pesilat at yang yang boleh boleh memasu memasuki ki gelang gelanggang gang (sudut pesilat) pada saat tidak aktif bertanding. 7. Salah seorang Pendamping Pesilat haruslah yang sejatina dengan pesilat yang bertanding. •
Tata cara pertandingan
1. Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan. 2. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasu memasuki ki gelang gelanggang gang dari dari sudut sudut masing masing-ma -masin sing, g, kemudi kemudian an member memberii hormat kepada Wasit dan ketua Pertandingan. Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan. 3. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan. 4. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi larangan-larangan yang ditentukan. 5. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masingmasing. masing. Pendamping Pendamping Pesilat Pesilat melaksanaka melaksanakan n fungsinya fungsinya sesuai sesuai ketentuan ketentuan pasal 5 ayat 4. 6. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit. 7. Setela Setelah h babak babak akhir akhir selesa selesai, i, kedua kedua pesila pesilatt kembal kembalii ke sudut sudut masing masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang. 8. Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan. •
Ketentuan bertanding 1. Aturan bertanding 1. Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serang serangan an Penak Penak Silat Silat serta serta yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan kaidah kaidah adalah adalah bah bahwa wa dala dalam m menca mencapa paii pres presta tasi si tekn teknik ik,, seor seorang ang pesi pesila latt haru haruss mengem mengembang bangkan kan pola pola bertan bertandin ding g yang yang dimula dimulaii dari dari sikap sikap pasang pasang,, langkah serta mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali ke sikap pasang. 2. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya joordinasi dalam melakukan serangan serangan dan pembelaan. pembelaan. Setelah melakukan melakukan serangan serangan / pembelaan pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
3. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis akan diberhentikan oleh wasit. 4. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik. 5. Aba-aba Pertandingan •
AbaAba-ab abaa “BER “BERSE SEDI DIA” A” digun digunak akan an dala dalam m pers persia iapa pan n sebag sebagai ai pering peringata atan n bagi bagi pesil pesilat at dan seluru seluruh h aparat aparat pertan pertandin dingan gan bahwa bahwa pertandingan akan segera dimulai.
•
Aba-aba “MULAI” diguinakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat.
•
• •
AbaAba-ab abaa “BER “BERHE HENT NTI” I” pertandingan.
digu diguin inak akan an
untu untuk k
meng menghe hent ntik ikan an
Aba-aba “PASANG” dan “SILAT” diguinakan untuk pembinaan. Pada Pada awal awal dan akhir akhir pertan pertandin dingan gan setiap setiap babak babak ditand ditandai ai dengan dengan memukul gong.
6. Sasaran Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan.: Dada, Dada, Perut Perut (pusat (pusat keatas) keatas),Rus ,Rusuk uk kiri kiri dan kanan, kanan, Punggun Punggung g atau atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serang serangan an antara antara dalam dalam usaha usaha menjat menjatuhka uhkan n tetapi tetapi tidak tidak mempun mempunyai yai nilai sebagai sasaran perkenaan. 7. Larangan Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran : •
Pelanggaran berat, Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawa awah pusa usat hingga kema emaluan uan dan meng mengak akib ibat atka kan n lawa lawan n cide cidera ra / jatu jatuh, h, Usah Usahaa mema memata tahk hkan an persen persendia dian n secara secara langsu langsung, ng, Sengaj Sengajaa memata mematahkan hkan persen persendia dian n secara secara langsu langsung, ng, Membent Membenturk urkan an / menghan menghantuk tukkan kan kepala kepala dan
menyer menyerang ang dengan dengan kepala kepala,, Meyera Meyerang ng lawan lawan sebelu sebelum m aba-aba aba-aba “MULAI “MULAI”” dan menyer menyerang ang sesuda sesudah h aba-aba aba-aba “BERHE “BERHENTI NTI”” dari dari wasit wasit,, meny menyeb ebabk abkan an lawan lawan cide cidera ra,, Mengg Menggum umul ul,, meng menggi gigi git, t, mencaka, mencaka, mencengkeram mencengkeram dan menjambak, menjambak, Menentang, Menentang, menghina, menghina, mengeua mengeuarka rkan n kata-ka kata-kata ta yang yang sopan, sopan, meluda meludahi hi dll,Me dll,Melak lakukan ukan peny penyim impa panga ngan n terh terhad adap ap atur aturan an bert bertan andi ding ng sete setela lah h mend mendap apat at peringatan I karena pelanggaran hal tersebut. 8. Pelanggaran Ringan •
Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali dalam 1 babak, Merangkul lawan dalam proses pembel pembelaan aan,, Melaku Melakukan kan serang serangan an dengan dengan teknik teknik sapuan sapuan sambil sambil merebah merebahkan kan diri diri berula berulang ng kali kali dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk mengul mengulur ur waktu.
9. Nilai Hukuman Ketentuan nilai hukuman : • Nilai
– 1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I
• Nilai
– 2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II
• Nilai
– 5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan
• Nilai
– 10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran
10. Penentuan Kemenangan a. Menang angka •
Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebi ebih bany banyak ak dar dari pada pada lawan awan.. Penen enenttuan uan keen keenan anga gan n dilaksanakan oleh masing-masing Juri. Bila terjadi hasil nilai yang yang sama sama maka maka pemenan pemenang g ditent ditentuka ukan n berdas berdasark arkan an pesila pesilatt yang yang paling paling sediki sedikitt mendap mendapat at nilai nilai hukuman hukuman.. Bila Bila hasiln hasilnya ya mas masih sama, ama, maka aka peme pemena nang ngny nyaa adal adalah ah pes pesilat ilat yang ang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 + 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja. Bila Bila hasiln hasilnya ya masih masih sama, sama, maka maka pertan pertandin dingan gan ditamb ditambah ah 1 (satu) babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diad diadak akan an peni penimb mban anga gan n ulan ulang, g, namu namun n dili diliha hatt dari dari hasi hasill penimbangan berat badan 15 menit sebelum bertanding. Bila hasi hasiln lnya ya teta tetap p sama sama,, maka maka diad diadak akan an undi undian an oleh oleh Ketu Ketuaa
Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Meneje Menejerr Tim. Tim. Hasil Hasil Penila Penilaian ian Juri Juri diumum diumumkan kan pada papan papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai dilaksanakan. b. Menang Teknik •
Karena Karena lawan lawan tidak tidak dapat dapat melanj melanjutk utkan an pertan pertandin dingan gan karena karena per permi mint ntaa aan n pesi pesila latt sedi sediri ri / meng mengun undu durk rkan an diri diri.. Kare Karena na keputusan keputusan Dokter Pertanding Pertandingan.Dokt an.Dokter er Pertandinga Pertandingan n diberi diberi waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan “Fit”atau”Tidak Fit” (Unfit). Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter Pertandingan apakah Pesilat bersangkuta bersangkutan n “Fit” “Fit” atau”Tidak atau”Tidak Fit” (Unfit) Atas permintaan permintaan Permintaan Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit.
c. Menang Mutlak.
Penentuan Penentuan Menang Mutlak Mutlak ialah ialah bila lawan jatuh karena serangan serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang d. Menang W.M.P / Wasit Menghentikan Pertandingan •
Menang karena pertandingan tidak seimbang.
e. Menang Undur Diri
Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang (Walk Over) f. Menang Diskualifikasi
g. Kesalahan teknik pembelaan : •
Serangan yang sah dengan lintas dengan serangan yang benar, jika karea kesalahan teknik pembelaan lawannya yang salah (elakan yang menuju pada lintasan serangan), tidak dinyatakan sebagai sebagai pelangganan. pelangganan. Jika pesilat pesilat yang kena serangan serangan tersebut tersebut cidera cidera,, maka maka Wasit Wasit segera segera memangg memanggil il dokter dokter.. Jika Jika dokter dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik. Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan tidak dapat segera bangkit, Wasit langsung melakukan hitungan teknik.
h. Hukuman
Tahapan dan bentuk hukuman : Tegoran Diberi Diberikan kan apabil apabilaa pesila pesilatt melakuk melakukan an pelang pelanggar garan an ringan ringan Tegoran terdiri atas Tegoran I dan Tegoran II. Tegoran berlaku hanya untuk 1 babak saja. Peringatan.Berlaku untuk seluruh babak, terdiri atas : •
Peringatan I
Diberikan bila pesilat bila melakukan pelanggaran berat,mendapatkan tegoran yang ketiga akibat pelanggaran ringan. Setela Setelah h Pering Peringata atan n I masih masih dapat dapat diberi diberikan kan tegora tegoran n terhad terhadap ap pelanggaran ringan dalam babak yang sama. •
Peringatan II
Diberikan bila pesilat kembali mendapatkan hukuman peringatan setela setelah h pering peringata atan n I.Atau I.Atau pering peringata atan n II masih masih dapat dapat diberi diberikan kan tegoran terhadap pelanggaran ringan dalam babak yang sama •
Peringatan III
Diberikan bila pesilat kembali mendapat hukuman peringatan II, dan lang langsu sung ng diny dinyat atak akan an disk diskua uali lifi fika kasi si.P .Per erin ingat gatan an III III haru haruss dinyatakan oleh wasit. •
Diskualifikasi
Disk Diskua uali lifi fikas kasii adal adalah ah gugur gugurny nyaa hak seor seoran ang g pesi pesila latt dalam dalam melanjutkan melanjutkan pertandingan pertandingan,, kecuali kecuali untuk mendapatkan mendapatkan Medali, Medali, apabila Pesilat tersebut sudah pada babak Semi Final dan Final dan apabila apabila Pesila Pesilatt terseb tersebut ut terkena terkena Doping Doping,, maka maka gugur gugur seluru seluruh h haknya pada pertandingan tersebut. Diskualifikasi diberikan pesilat bila : •
Mendapa Mendapatka tkan n pering peringata atan n setela setelah h pering peringata atan n II Melaku Melakukan kan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur-unsur kesengajaan dan dan bert berten enta tanga ngan n denga dengan n norma norma spor sporti tivi vita tas. s. Mela Melakuk kukan an pelanggran berat dengan hukuman peringatan I, namun cidera tidak tidak data data melanj melanjutka utkan n pertan pertandin dingan gan atas atas keputu keputusan san dokter dokter per perta tand ndin inga gan. n. Sete Setela lah h peni penimb mban anga gan n 15 meni menitt sebe sebelu lum m pertandingan, berat badannya tidak sesuai dengan yang diikuti. Pesilat terkena Doping.
BAB III GELANGGANG PENCAK SILAT Perlengkapan Gelanggang dan Pertandingan A. Gelanggang
Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras dengan tebal maksimal 5 (lima) cm, permukaan rata dan tidak memantul, boleh ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 10 m X 10 m dengan keperluannya, disediakan oleh Komiti Pelaksana dengan penjelasan sebagai berikut : Untuk kategori TANDING mengikuti ketentuan sebagai berikut : •
Gelanggang pertandingan terdiri dari : Bidang gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 10 m X 10m. bidang tanding berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang dengan garis tengah 8 m.
•
Batas gelanggang dan bidang tanding dibuat dengan garis berwarna putih selebar ± 5 m kearah luar.
•
Pada tengah-tengah bidang tanding dibuat lingkaran dengan garis tengah 3 m, lebar garis 5 m berwarna putih sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
•
Sudut pesilat adalah pada sudut bujur sangkar
gelangggang yang berhadapan yang dibatasi oleh bidang tanding terdiri atas : a. Sudut berwarna biru yang berbeda disebelah ujung kanan meja pertandingan. b. Sudut berwarna merah yang berada diarah diagonal sudut biru. c. Sudut berwarna putih yaitu kedua sudut lainnya sebagai sudut netral. B. Gambar Gelanggang Pencak Silat
BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan rumus atau kiat khusus yaitu melalui kesempatan, usaha dan strategi. 2. usaha untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri dilakukan dengan belajar yang giat,menjaga kesehatan, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Saran 1. Mengingat perlunya mempertimbangkan passing grade perguruan tinggi negeri maka perlu diketahui tentang informasi yang sebanyak-banyaknya tentang passing grade tahuntahun sebelumnya 2. perlu mengembangkan keyakinan dalam menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi negeri, bahwa siswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan tes tersebut. 3. mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan maka diperlukan kejujuran untuk mengisi tes tersebut.