BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Alat Pera Peraga ga
1. Pengertian Pengertian alat peraga peraga (media) Alat peraga bisa dikatakan sebagai media, media berasal dari bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, dalam bahasa Inggris media dikenal dengan istilah medium yang berarti perantara, demikian pula dalam bahasa Arab disebut wasail yang berarti perantara. !ingkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan"pesan pengajaran. #edia adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur 1
pesan guna mencapai tujuan pengajaran . #enurut $einich, dkk dalam %ri Anitah, dkk media merupakan alat bantu saluran k&munikasi. #edia berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata 'medium yang secara harfiah berarti bera rti 'perantara, yait yaitu u pera perant ntar araa sumb sumber er pesan pesan (a sourc source) e) deng dengan an pene peneri rima ma pesa pesan n (a receIer). $einich $einich menc&nt&hk menc&nt&hkan an media ini seperti seperti film, teleisi, diagram, *
bahan tercetak (printer materials) . Lebih Lebih lanjut lanjut %chram %chramm m (%ri (%ri Anita Anitah h w, dkk) mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa media media merupa merupakan kan tekn&l tekn&l&gi &gi pembaw pembawaa pesan pesan yang yang dapat dapat dimanf dimanfaatk aatkan an untuk keperluan pembelajaran. %edangkan menurut +riggs (%ri Anitah ,
1 -rs. %yaiful +ahri -rs Aswin Aswin /ain 0Strategi 0 Strategi Belajar Mengajar .akarta,+hineka .akarta,+hineka cipta (122301*1) *%ri Anita dkk0 %trategi Pembelajaran di %-.akarta, 4niersitas 5erbuka ( *66708.9)
11
dkk) dkk) bahwa bahwa media media adalah adalah sarana sarana fisik fisik untuk untuk menyam menyampai paikan kan isi:mat isi:materi eri 9
pembelajaran seperti buku, film, slide dan sebagainya
#endukung pernyataan tersebut di atas !&ssi dan +reidle dalam ina %anjaya mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radi&, teleise, ;&ran, buku, majalah, dsb.
<
Pendapat tersebut di atas dipertegas &leh =erlach dan >ly dalam ina %anj %anjay ayaa secar secaraa umum umum medi mediaa meli melipu puti ti &ran &rang, g, baha bahan, n, peral peralata atan n atau atau kegi kegiat atan an
yang ang
menc mencip ipta taka kan n
k&nd k&ndis isii
yang ang
memu memunn nngk gkin inka kan n
sisw siswaa
3
memper&leh pengetahuan, keterampilan dan sikap . #edia pembelajaran atau alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan menyalurkan pesan, dapat merangsang merangsang fikiran, fikiran, perasaan, perasaan, dan kemauan kemauan peserta didik sehingga dapat mend&r&ng terciptanya pr&ses belajar pada peserta didik.
8
;ata alat peraga diper&leh dari dua kata alat dan peraga. ;ata alat ?
mempunyai arti benda yang dipakai untuk mencapai maksud. %edangkan kata kata peraga peraga berarti berarti alat media media pengaj pengajaran aran untuk untuk mempe memperag ragaka akan n sajian sajian 7
pelajaran. ;ata utamanya adalah peraga yang artinya bertugas meragakan, membuat raga atau fisik suatu pengertian yang dijelaskan.
3 Ibid (*66708.<) 4 -rs.ina %anjaya 0%trategi pembelajaran. akarta, @usa Indah (*6680189) 5 Ibid (*6680189)
6 5im 5im penyusun bahan ajar PLP=, Bahan Ajar PLPG Sertifiasi Guru!Penga"as #ala$ %a&atan 'uota *+ %urabaya ?-epdikbud (1228), 'a$us Besar Bahasa In,onesia+ akarta 0 +alai Pustaka 7Ibid. $al. 762
1*
+entuk fisik itu dapat berbentuk benda nyatanya atau benda tiruan dalam bentuk m&del atau dalam bentuk gambar isual:audi& isual. *. ungsi dan peranan media %ebagai alat bantu dalam pr&ses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. @ana %udjana dalam %yaiful +ahri -rs. Aswan /ain mengemukakn fungsi media pembelajaran menjadi enam kateg&ri, sebagai berikut0
2
a) Penggunaan media dalam pr&ses belajar mengajar bukan fungsi tambahan. b) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar artinya media harus dikembangkan guru. c) #edia pengajaran dalam pengajaran, penggunaan integral dengan tujuan dan isi pengajaran. d) Penggunaan media dalam pengajaran
lebih diutamakan untuk
mempercepat pr&ses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. e) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata"mata alat hiburan, tapi untuk menarik perhatian siswa. f) Penggunaan media pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
2
-rs. %yaiful +ahri -rs. Aswan /ain 0%trategi +elajar #engajar. akarta,+hineka Bipta (1223019<"193 )
19
9. #acam"macam alat peraga Alat peraga merupakan media yang dapat digunakan untuk meng&ngkritkan pemahaman siswa yang masih abstrak. Penggunaan alat peraga bertujuan agar pembelajaran menjadi aktif dan kreatif dan membantu siswa dalam memahami materi. Cleh karena itu guru harus pandai"pandai dalam memilih alat peraga agar alat peraga tidak menambah kebingungan siswa dalam memahami materi. 16
#enurut ina %anjaya media pembelajaran
diklasifikasikan
menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya 0 a. -ilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam 0 1) #edia audi& yaitu media yang dapat didengar saja, seperti radi& dan rekaman. *) #edia isual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tanpa unsur suara. 9) #edia audi&isual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsure gambar yang biasa dilihat. b. -ilihat dari kemampuan jangkauan, media dapat pula dibagi ke dalam0 1) #edia yang dipr&yeksikan seperti film, transparansi, film strip. *) #edia yang tidak dipr&yeksikan seperti gambar, f&t&, lukisan. Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam pr&ses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, f&t&, grafik,
16
%anjaya ina -rs. 0Strategi Pe$&elajaran. akarta, @usa Indah (*66810?*)
1<
bagan atau diagram, p&ster, kartun, k&mik dan lain"lain. #edia grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. ;edua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk m&del seperti m&del padat (s&lid m&del), m&del penampang, m&del susun, m&del kerja, m&ck up, di&rama dan lain"lain. ;etiga, media pr&yeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan C$P dan lain"lain. ;eempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi pr&ses pengajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam pr&ses belajar siswa. ;edua, guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi, dan media pr&yeksi. ;etiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam pr&ses pengajaran. #enilai keefektifan media pengajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Apabila penggunaan media pengajaran tidak mempengaruhi pr&ses dan kualitas pengajaran,
13
sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain di luar media pengajaran. =agne dan +riggs menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari0 buku, tape rec&rder, kaset, ide&, teleisi, dan k&mputer. -engan kata lain, media adalah k&mp&nen sumber belaj ar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksi&nal di lingkungan anak didik untuk belajar.
11
=uru %ek&lah -asar dalam kegiatan belajar"mengajar harus mampu menggunakan berbagai media pembelajaran guna mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. -i samping itu, guru %ek&lah -asar dituntut pula mampu mengembangkan keterampilan membuat media pengembangan keterampilan dan membuat media pengajaran menarik yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
1*
#enurut $amalik guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran yang meliputi0 1) media sebagai alat k&munikasi guna lebuh mengefektifkan pr&ses belajar" mengajar *) fungsi media rangka mencapai tujuan Pendidikan menjadi efektif 9) seluk"beluk pr&ses belajar <) hubungan antara met&de mengajar dan media Pendidikan 3) nilai dan manfaat media pendidikan dalam pengajaran 11 1*
Arsyad, ADhar , Me,ia Pe$&elajaran, (akarta 0 !aja =rafind& Persada, *66*), 8 . Ibid.
B.1Tinjauan Pustaka 2.1.1 1. Hakikat Pencak Silat
.1.1 -efinisi pencak %ilat Pencak silat adalah seni beladiri asli Ind&nesia, yang telah berumur berabad"abad. Pencak silat diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada Daman dahulu ketika manusia masih hidup dari berburu, mereka hidup secara berkel&mp&k dan saling bermusuhan. 4ntuk mempertahankan hidupnya, mereka belajar membela diri dengan cara menirukan gerakan"gerakan binatang buruan mereka dalam membela diri. -engan berkembangnnya peradaban, seni beladiri juga ikut berkembang ke arah lebih sempurna dan dinakaman pencak atau silat. Istilah atau nama pencak silat mengandung < (empat) aspek atau unsur pengertian, yaitu0 unsur &lahraga, unsur kesenian, unsur beladiri, dan unsur ker&hanian (kebatinan). -alam &lahraga pencak silat terdapat beberapa pendekatan sebagaimana yang dikatakan &lehSucipto (*66109) bahwa 'ada dua pendekatan yang umumnya diterapkan dalam pembelajaran pencak silat, yaitu pendekatan teknis dan pendekatan taktis. Pendekatan teknis menekankan pada pembelajaran teknik dari suatu permainan, sedangkan pendekatan taktis menekankan pada taktik dari suatu permainan dalam cabang &lahraga. =erakan dalam pencak silat sangat disukai karena memiliki seni yang tinggi #enurut %yukur (dalam #ary&n&, 12270*8) bahwa pencak adalah gerakan langkah keindahan dengan menghidar, yang disertaikan dengan gerakan berunsur k&medi. Pencak dapat dipert&nt&nkan sebagai sarana hiburan. %edangkan silat adalah unsur teknik bela diri menangkis, menyerang
?
dan mengunci yang tidak dapat diperagakan di depan umum.
Peranan pencak silat adalah sebagai sarana dan prasarana untuk membentuk manusia seutuhnya yang sehat, kuat, tangkas, terampil, sabar, kesatria, dan percaya diri. Pencak silat merupakan &lahraga khas kelahiran Ind&nesia yang berakar pada adat istiadat beberapa daerah. =erakan tangan dan tubuh, baik dengan iringan musik atau tidak yang menggambarkan patri&tisme sese&rang dalam mempertahankan diri. Pencak silat mempunyai < aspek yang mencakup nilai"nilai luhur sebagai suatu kesatuan yang tak terpisahkan, yaitu0 +. Aspek mental spiritual 1. 5aEwa kepada 5uhan Fang #aha >sa, *. 5enggang rasa, percaya diri dan disiplin, 9. Binta bangsa dan tanah air, <. Persaudaraan, pengendalian diri dan tanggung jawab, dan 3. %&lidaritas s&sial, jujur, membela kebenaran dan keadilan. B. Aspek bela diri 1. +erani dalam membela kebenaran dan keadilan, *. 5ahan uji dan tabah, 9. 5angguh dan ulet, <. 5anggap, peka dan cermat, 3. #elaksanakan ilmu padi (tidak s&mb&ng), 8. #enggunakan keterampilan gerak efektifnya dalam perkelahin hanya dalam keadaan terpaksa untuk keselamatan diri bangsa dan tanah air. -. Aspek seni 1. #engembangkan pencak silat sebagai budaya bangsa Ind&nesia yang mencerminkan nilai"nilai luhur,
←
#engembangkan pencak silat yang di arahkan pada penerapan nilai"nilai kepribadian bangsa,
←
#encegah pen&nj&lan secara sempit nilai"nilai pencak silat yang bersifat kedaerahan,
←
#enanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif, dan
←
#ampu menyaingi dan menyerap nilai"nilai budaya dari luar yang p&sitif.
- Aspek &lahraga ←
+erlatih dan melaksanakan &lahraga pencak silat sebagai bagian dari kehidupan sehari"hari,
←
#eningkatkan prestasi,
←
#enjunjung tinggi nilai s&lidaritas, dan
←
Pantang menyerah.
;etua IP%I Pertama(#r.&ngs&neg&r&) mengatakan bahwa pencak adalah serangan bela, berupa tarian dan berirama dengan peraturan adat kes&panan tertentu, yang bisa dipertunjukkan di depan umum. %ilat adalah inti sari dari pencak, yakni kemahiran untuk perkelahian atau membela diri matia"matian yang tidak dapat dipertunjukkan di depan umum. Imam ;&es&epangat, mengatakan bahwa pencak merupakan gerak bela diri tanpa lawan, sementara silat sebagai bela diri yang tidak b&leh dipertandingkan. 5&k&h"t&k&h pendiri IP%I akhirnya sepakat untuk tidak membedakan pengertian pencak dan silat, karena kedua kata tersebut memang mempunyai pengertian yang sama. ;ata pencak maupun silat sama"sama mengandung pengertian ker&hanian, irama, keindahan, dan kiat maupun praktek, kinerja atau aplikasinya. Istilah pencak silat merupakan sebuah istilah yang tidak asing lagi bagi masyarakat Ind&nesia bahkan dunia internasi&nal dewasa ini. >ksistensi pencak silat telah berkembang diberbagai negara sehingga tidak diragukan lagi bahwa keberadaannya serta kemandiriannya. #uhajir (*66?0 ) menyatakan bahwa pencak silat adalah hasil budaya masyarakat
Ind&nesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada 5uhan Fang #aha >sa. $al senada dikemukakan &leh =unawan (*66?0 7) bahwa pencak silat adalah beladiri tradisi&nal Ind&nesia yang berakar dari budaya #elayu, dan bisa ditemukan hampir seluruh wilayah Ind&nesia. -engan demikian, pencak silat pada hakikatnya adalah hasil warisan budaya asli masyarakat Ind&nesia yang berakar dari budaya #elayu dan bisa ditemukan hampir seluruh wilayah Ind&nesia yang bertujuan untuk membela dan mempertahankan eksistensi dan integritasnya terhadap lingkungan hidup guna meningkatkan iman dan takwa terhadap 5uhan Fang #aha >sa. -alam pencak silat, terdapat beberapa fungsi sebagai berikut. a. Pencak silat sebagai &lahraga pencak silat dikatakan sebagai salah satu cabang &lahraga hal ini diungkapkan &leh @ugr&h& (*66<0 <). Pernyataan ini dianggap tepat, sebab bila ditinjau dari karakteristiknya, pencak silat melibatkan fisik dalam pelaksanaannya. -i samping itu, pencak silat telah menjadi salah satu media k&mpetisi dalam memperjuangkan prestasi. Prestasi ini diper&leh dari sebuah kemenangan persaingan dari suatu pertandingan atau perl&mbaan dalam berbagai kateg&ri. %ebagai c&nt&h adalah dilaksanakannya kejuaraan"kejuaraan pencak silat baik di tingkat daerah, wilayah, nasi&nal, maupun internasi&nal. 5ujuan prestasi inilah sehingga pencak silat dkatakan sebagai &lahraga. Pernyataan ini sesuai dengan apa yang diungkapkan &leh =afur (dalam Abdullah dan #anadji, 122<0 2) bahwa &lahraga adalah bentuk"bentuk kegiatan jasmani yang terdapa dalam permainan, perl&mbaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangkan memper&leh rekreasi, kemenangan, dan prestasi &ptimal.
Perlu diketahui pula bahwa &lahraga pencak silat bukan hanya nilai"nilai &lahraga prestasi yang tertuang di dalamnya, namun juga memiliki empat aspek yang mencakup nilai" nilai luhur sebagai suatu kesatuan yang tak terpisahkan, salah satunya ialah aspek &lahraga. #ukh&lid (*66<0 1*8) menguraikan nilai"nilai luhur pencak silat dari aspek &lahraga, yakni0 (1) berlatih dan melaksanakan pencak silat sebagai budaya bangsa Ind&nesia yang mencerminkan nilai"nilai luhur, (*) meningkatkan prestasi, (9) menjunjung tinggi s&lidaritas, dan (<) pantang menyerah. b. Pencak silat sebagai pendidikan Pencak silat merupakan bagian dari budaya bangsa Ind&nesia yang berilai luhur. @ilai"nilai luhur pencak silat terkandung di dalam jati diri yang meliputi tiga hal p&k&k, sebagai satu kesatuan, yaitu 0 (1) budaya Ind&nesia sebagai asal dari c&raknya, (*) falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber m&tiasi penggunaan, dan (9) pembinaan mental spiritual:budi pekerti, beladiri, seni, dan &lahraga sebagai aspek integral dari substansinya. Pencak silat yang dihayati keseluruhan nilai"nilainya, akan mempunyai manfaat yang besar, bukan saja bagi indiidu yang mempelajarinya tetapi juga bagi masyarakat. -engan perkataan lain, pendidikan pencak silat mempunyai manfaat indiidu dan s&sial. Pendidikan pencak silat dapat memberikan sumbangan dalam pembangunan manusia Ind&nesia seutuhnya dalam rangka pembangunan seluruh masyarakat Ind&nesia, serta merupakan character an, nation &uil,ing. Pendidikan pada dasarnya adalah pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan pencak silat yang berakar pada budaya Ind&nesia, yang mencakup segi mental dan fisikal secara terpadu diharapkan dapat membentuk manusia seutuhnya yang berkualifikasi seperti0 (1) taEwa kepada 5uhan Fang #aha >sa, (*) berkepribadian dan mencintai budaya Ind&nesia, (9) memiliki rasa percaya diri, (<) menjaga martabat diri, (3) mampu menguasai dan mengendalikan diri, (8) mempunyai rasa tanggung jawab serta disiplin pribadi dan s&sial,
(?) senatiasa menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan serta tahan uji dalam menghadapi c&baan dan g&daan, (7) mengh&rmati sesama manusia, terutama yang lebih tua dan memberikan tauladan kepada yang lebih muda, (2) bersikap damai dan bersahabat kepada siapapun yang baik, (16) mempunyai kepekaan dan kepedulian s&sial yang tinggi serta suka men&l&ng manusia lain yang sedang berada dalam kesulitan dan keresahan, (11) selalu rendah hati, ramah dan s&pan dalam berbicara dan pergaulan s&sial, (1*) berjiwa besar, berani mawas diri, dan meng&reksi diri, berani meminta maaf atas kesalahannya yang diperbuat dan senang memberi maaf kepada manusia lain dan mengaku bersalah, (19) mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi, (1<) merasa &ptimis, tidak mudah frustasi dan ikhlas dalam menghadapi kesulitan hidup, (13) rela berk&rban demi kepentingan bersama, dan (18) anti kejahatan dan kenakalan yang mengganggu ketertiban dan ketetraman masyarakat serta membantu upaya warga masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. B.Pencak %ilat %ebagai Pendidikan asmani Pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan yang bersifat mendidik dengan memanfaat kegiatan jasmani. Pencak silat pada hakekatnya adalah kegiatan jasmani yang di dalamnya terkandung aspek &lahraga, dan merupakan wahana pendidikan jasmaniah yang memiliki tujuan tertentu. 5ujuan yang terungkap dari pencak silat sebagai sarana pendidikan jasmani antara lain 0 (1) tujuan untuk mencapai kesehatan, (*) tujuan rekreasi, dan (9) tujuan prestasi. Pencak silat yang wujudnya merupakan peragaan keterampilan dan latihan semua jurus dan teknik bela diri yang dilaksanakan secara utuh dengan ungkapan nyata dengan tujuan untuk memelihara atau meningkatkan kebugaran, ketangkasan dan ketahanan jasmani. Istilah rekreasi sering diterjemahkan dalam kata menciptakan kembali melepaskan lelah atau pemanfaatan waktu luang. @amun kita mengenal ciri rekreasi ditinjau dari segi tujuannya yaitu 0 (1) sebagai pelepas lelah, (*) sebagai penyalur dalam pengisian waktu
luang, (9) sebagai imbangan kerja, dan (<) sebagai pemenuhan d&r&ngan untuk bergabung dengan kel&mp&k. +erdasarkan pengel&laannya, kita mengenal rekreasi sek&lah (pr&gram ekstra kurikuler), rekreasi perusahaan (kegiatan untuk para pegawai), rekreasi k&mersial (di &rganisasi untuk mencari keuntungan rekreasi perkumpulan , seperti club h&bi &rganisasi remaja dan lainnya). +erdasarkan bentunya, maka kita mengenal rekreasi mengandalkan keterampilan atau gerak jasmani, termasuk di dalamnya pencak silat sebagai rekreasi untuk tujuan tertentu di atas. Pencak silat prestasi merupakan &lahraga k&mpetensi dipertandingkan pada ient"ient kejuaraan tertentu %etiap cabang &lahraga pasti memiliki teknik dasar sebagai penunjang menuju pencapaian keterampilan yang sempurna. -emikian halnya juga pencak silat memiliki. Adapun teknik dasar dalam pencak silat di kel&mp&kan ke dalam < (empat) kateg&ri, yaitu 0 sikap dasar, gerak dasar, teknik dasar serangan, dan teknik pembelaan (#uhajir, *66? 0 <8" ). ;husus yang menyangkut teknik dasar serangan terbagi dalam dua bentuk yaitu serangan tangan dan serangan kaki. %alah satu bentuk serangan kaki adalah tendangan lurus. 5endangan sabit merupakan salah satu bentuk serangan tungkai:kaki. 5endangan merupakan teknik dan taktik serangan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai dan kaki sebagai k&mp&nen penyerang. 5endangan dalam pencak silat cukup berariasi. Pada dasarnya, tendangan dalam pencak silat berjumlah 1< (empat belas) jenis (Lubis, *66< 0 *8"96), tetapi hanya 8 (enam) jenis tendangan yang seringkali dipergunakan dalam pertandingan. #ukh&lid (*66?0 *9"*<6) dan $ariyadi (*6690 ?<"?2) mengemukakan keenam jenis tendangan tersebut, yakni0 (1) tendangan depan:lurus, (*) tendangan samping:tendangan 5, (9) tendangan sabit, (<) tendangan belakang, (3) tendangan gajul, dan (8) tendangan jejag. 2.1.1.2 Tenangan Sa!it ala" Pencak Silat
5endangan sabit adalah tendangan yang lintasannya setengah lingkaran kedalam dengan sasaran seluruh bagian tubuh dengan punggung telapak kaki atau jari telapak kaki (Lubis, *66<0*2). #erujuk pada maknanya merupakan suatu teknik tendangan yang lintasan gerakannya membentuk garis setengah lingkaran, atau tendangan ini cara kerjanya mirip dengan sabit (arit:clurit), yaitu diayun dari samping luar menuju samping dalam. ika dianalisa dari teknik gerakannya, maka benturan pada arah samping luar menuju arah dalam dengan perkenaan kaki pada punggung kaki. >fisiensi gerak serta tenaga maksimal diper&leh dari k&rdinasi antara tungkai atas dan bawah yang dilecutkan pada lutut dengan perputaran pinggul searah garakan kaki. 5endangan sabit sangat efektif untuk melumpuhkan lawan. ;eefektifitasan tersebut tercipta karena gerakan yang diperlukan &leh tubuh sewaktu melakukan teknik ini hanya sedikit. -engan demikian, efisiensi gerak menjadi maksimal. @amun karena sifatnya yang melengkung laksana bulan sabit, tendangan ini menjadi sangat keras daya benturnya. Cleh karena itu, keterampilan tendangan sabit ini patut dimiliki &leh se&rang atlit sebagai teknik pendukung dalam menyempurnakan keterampilan gerak pencak silat secara t&talitas. -engan demikian, pelaksanaan latihan perlu dilakukan. =erak melingkar adalah salah satu k&nsep yang dipahami &leh ses&rang yang belajar fisika. %elama ini gerak melingkar hanya diperagai melalui ganbar"gambar padahal gerak tersebut mudah dipelajari melalui pencak silat . Pencak silat merupakan seni bela diri asal melayu yang diad&psi &leh Ind&nesia, #alaysia dan +runei -arussalam, pencak silat itu sendiri berasal dari kata '%ilaturrahmi dan banyak makna didalamnya salah satunya secara dhahir silat berarti mengenal dan menjalin kekerabatan sesama manusia dan secara bathin mengenal siapa dirinya dan tuhannya. #enurut #4@A% IP%I (1223) pencak silat dapat diartikan sebagai gerak"bela serang yang teratur menurut system, waktu, tempat, dan iklim
dengan selalu menjaga keh&rmatan masing"masing secara ksatria, tidak mau melukai perasaan. -ari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pencak silat merupakan suatu kemahiran bela diri tingkat tinggi dengan berdasarkan persaudaraan yang kuat. 4ntuk saat ini &lahraga pencak silat telah dipertandingkan dalam berbagai ajang pertandingan, kateg&ri yang dipertandingkan dalam &lahraga pencak silat adalah0 ;ateg&ri 5anding, 5unggal, =anda, dan !egu. ;ateg&ri tanding merupakan kateg&ri yang paling banyak menggunakan prinsip"prinsip bi&mekanika di dalamnya. 5endangan %abit merupakan teknik serangan yang paling besar frekuensinya digunakan didalam kateg&ri tanding. %eperti namanya tendangan busur adalah tendangan berbentuk busur dengan menggunakan punggung kaki. Pelaksanaan tendangan ini adalah sama dengan prinsip tendangan depan namun lintasanya berbentuk busur dengan tumpuan satu kaki dan perkenaan pada punggung kaki, Analisis didalam ilmu bi&mekanika tendangan ini berhubungan dengan ;ecepatan Linier dan ;ecepatan !&tasi. %ebelum menganalisis tendangan busur ditinjau dari ilmu +i&mekanika
terlebih dahulu pahami pengertian tentang
+i&mekanik itu
sendiri.
+i&mekanika (+i&mechanics) merupakan salah satu ilmu p&k&k ilmu ke&lahragaan, apabila dilihat dari asal katanya terdiri dari dua suku kata yaitu +i& dan #echanics jadi secara bahasa dapat diartikan mekanika mahluk hidup dalam hal ini manusia. adi secara istilah bi&mekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak benda"benda hidup:mati, serta gaya"gaya yang bekerja dan efek yang dihasilkannya melalui pendekatan ilmu mekanika. %edangkan mekanika sendiri adalah bagian dari pembahasan dalam ilmu fisika yang mempelajari bagaimana tenaga dapat menghasilkan satu gerak tertentu. +ert&lak belakang dari yang telah diuraikan tersebut diatas penulis tertarik untuk membahas tentang analisis kecepatan teknik tendangan sabit ditinjau dari lintasannya.
-alam melakukan gerakan tendangan sabit harus sesuai dengan arahan pelatih agar tidak terjadi cedera #enurut $ariyadi (*6690 ), menjelaskan cara melatih atau berlatih tendangan sabit, yaitu dilakukan dalam gerak lambat. Langkah pertama yang dilakukan ialah berdiri pada p&sisi sikap pasang yang baik, kemudian angkat lutut setinggi pinggang. ;edua, julurkan tungkai kesamping diikuti &leh d&r&ngan pinggul searah tendangan. ;unci lutut (untuk latihan dengan tenaga penuh, hindari cara mengunci lutut ini) dan rasakan bahwa kaki (yang menendang) benar"banar telah berada pada p&sisi miring. %elanjutnya, tarik tungkai bawah dan kembali pada p&sisi semula. Adapun rangkaian gerakan tendangan sabit ini adalah 0 a. -ari sikap pasang yang baik,
Ga$&ar * Sia/ Pasang
b. Angkat lutut setinggi sasaran,
Ga$&ar Angat Lutut Setinggi Sasaran
2
Putar pinggul kearah samping dalam diikuti gerakan telapak kaki yang berputar searah dengan tendangan,
Ga$&ar 3 Putar Pinggul 'earah sa$/ing b
Lecutkan tungkai bawah yang berpusat pada lutut,pinggul ikut berputar untuk menambah daya ledak tendangan
Ga$&ar 4 lecutan ai e. 5arik kembali tungkai bawah, dan
Ga$&ar 5 tari tungai
f. ;embali pada sikap pasang
Ga$&ar 6 'e$&ali e Sia/ Pasang
2.2 Kerangka Ber#ikir
5endangan sabit adalah tendangan yang lintasannya setengah lingkaran kedalam dengan sasaran seluruh bagian tubuh dengan punggung telapak kaki atau jari telapak kaki. #erujuk pada maknanya merupakan suatu teknik tendangan yang lintasan gerakannya membentuk garis setengah lingkaran, atau tendangan ini cara kerjanya mirip dengan sabit
(arit:clurit), yaitu diayun dari samping luar menuju samping dalam. -ianalisa dari teknik gerakannya maka benturan pada arah samping luar menuju arah dalam dengan perkenaan kaki pada punggung kaki. >fisiensi gerak serta tenaga maksimal diper&leh dari k&rdinasi antara tungkai atas dan bawah yang dilecutkan pada lutut dengan perputaran pinggul searah garakan kaki. #engingat karakteristik gerakan tendangan sabit itu, maka pelaksanaannya lebih efektif, perlu adanya suatu kekuatan &t&t tungkai. kekuatan &t&t merupakan fakt&r utama untuk menciptakan prestasi maksimal. ;ekuatan &t&t adalah kemampuan &t&t atau sekel&mp&k &t&t untuk melakukan k&ntraksi maksimal guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan:beban.4ntuk menciptakan kekuatan pada tungkai ini diperlukan suatu pr&ses latihan yang teratur. ;eteraturan pr&ses latihan ditentukan &leh pr&gram latihan. Pr&gram latihan akan efektif apabila memenuhi prinsip"prinsip latihan. Intinya adalah, latihan yang akan dilakukan harus mempertimbangkan karakterisitik &rang yang dilatih, baik dari segi kepribadian, perilaku m&t&rik, perilaku s&sial, dan intelektual. -engan pelatihan kekuatan &t&t tungkai akan dapat meningkatkan kemampuan sese&rang dalam melakukan teknik tendangan sabit. ;ekuatan adalah kemampuan &t&t untuk melakukan k&ntraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. ;ekuatan &t&t adalah k&mpenen yang sangat penting guna meningkatkan k&ndisi fisik sacara keseluruhan. -alam hal latihan kekuatan untuk meningkatkan kemampuan &t&t tungkai yang kuat untuk melakukan aktiitas sehari"hari secara efisien seperti mengangkat, menjinjing, dan lain"lain serta mereka akan membentuk tubuh manusia yang menjadi lebih baik. #elalui latihan kekuatan, &t&t"&t&t yang tidak terlatih karena sesuatu sebab, karena suatu kejadian misalnya akan menjadi lemah karena serabut &t&t mengecil atau hal ini dibiarkan akan dapat mengakibatkan kelumpuhan &t&t. -engan demikian latihan kekuatan untuk peningkatan
kemampuan &t&t tungkai dapat dilihat dari kemampuan melintasi beban secara cepat dan terarah. adi setiap cabang &lahraga khususnya gerakan kaki pada waktu melakukan l&mpatan kesegala arah benar"benar memerlukan kekuatan dan daya tahan &t&t tungkai. 4ntuk melakukan gerakan dengan melewati rintangan harus sesuai dengan petujuk agar pelaksanaanya dapat terarah dengan baik dan benar. -an pada prinsipnya untuk melaith kekuatan dan daya tahan &t&t sangatlah penting bagi mantapnya k&mpenen fisik guna mendukung pencapaian prestasi disetiap cabang &lahraga. Fang menjadi alasanya adalah karena kekuatan merupakan daya pengerak sekaligus pencegah cidera. -isamping itu kekuatan fakt&r utama untuk menciptkan prestasi yang &ptimal. -engan kekuatan &t&t, terutama &t&t tungkai, serang atlit silat dapat melakukan tendangan dengan baik karena dia memiliki kekuatan. 4ntuk mendapatkan hasil tendangan yang baik maka haruslah dilakukan dengan baik dan benar dan ditunjang &leh kekuatan &t&t tungkai yang baik. 4ntuk medapatkan keuatan yang baik, diperlukan pr&gram latihan yang baik dan terarah. #akin baik pr&gram latihan, maka makin baik kekuatan &t&t tungkai maka makin baik pula kemampuan siswa dalam melakukan tendangan sabit. Penelitian ini, hanya di batasi pada pengaruh latihan kekuatan &t&t tungkai terhadap kemampuan melakukan tendangan sabit siswa putra:putri kelas GIII %#P @egeri 13 ;&ta =&r&ntal&. 2.$ Hipotesis Penelitian
-ari arti katanya, hip&tesis memnag berasal dari * penggalan kata, yaitu 'hyp& yang artinya 'dibawah dan '5hesa yang artinya 'kebenaran. adi hip&tesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permaslahan penelitian, samHai terbukti melalaui data yang terkumpul.
Apabila peneliti telah mendalami permasalaha penelitianaya dengan saksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lau membuat suatu te&ri semntara, yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran)itulah hip&tesis. Arikunt&, (1229 0 89) +erdasarkan landasan te&ri di atas, maka dapat dirumuskan hip&tesis sebagai berikut0 '5erdapat pengaruh pelatihan kekuatan &t&t tungkai tarhadap kemampuan melakukan tendangan sabit dalam cabang &lahraga pencak silat pada siswa kelas GIII %#P @egeri 13 ;&ta =&r&ntal&.