MAKALAH “PEMISAHAN KATION GOLONGAN IV” DOSEN PENGAMPU
: Intan Lestari S.Si., M.Si.
DISUSUN OLEH
Nazrina Diannisa
(!"!!#$$!%
&i'i Hartati
(!"!!#$)%
Se*astian Sire+ar
(!"!!#$%
Ati-a /01a
(!"!!#$2%
L/si Arni Se3tia
(!"!!#$24%
KIMIA AKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVE5SITAS 6AM7I 6AM7I #$!
KATA PENGANTA5
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya dari-Nya,, meminta meminta ampunan ampunan dari-Nya dari-Nya dan meminta meminta perlindun perlindungan gan kepada-N kepada-Nya ya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena hidayah-Nya hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat dapat menyelesaikan makalah makalah dengan dengan judul judul “emisaha “emisahan n kation kation golongan golongan !"# ini sebagai sebagai tugas tugas dari dari mata kuliah kuliah Kimia Analitik ! tepat pada waktunya. ada kesempatan kesempatan ini kami kami u$apkan u$apkan terima kasih kasih kepada kepada !bu !ntan !ntan %esta %estari ri S.Si. S.Si.,, M.Si. M.Si. selaku selaku dosen dosen pengam pengampu pu mata mata kuliah kuliah Kimia Kimia Analitik ! yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan& pengarahan& rekan-rekan, serta semua semua pihak pihak yang yang telah telah memba membantu ntu sehing sehingga ga makala makalah h ini dapat dapat seles selesai ai tepat tepat pada pada waktunya.
Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini berman'aat, terutama bagi yang membutuhkannya.
(ambi,
No)ember *+
enulis
DATA5 ISI
KAA /N0ANA1........................................................................................................... 2A3A1 !S!..........................................................................................................................
!. /N2A45%5AN . %atar 6elakang................................................................................. .* 1umusan Masalah............................................................................. . ujuan enulisan............................................................................... !!. /M6A4ASAN............................................................................................................... *. Analisis Kualitati'.............................................................................. *.* 1eaksi-reaksi ada Kation 0olongan !"........................................... *. Skema emisahan dan !denti'ikasi Kation 0olongan !"..................
!!!. /N55....................................................................................................................... . Kesimpulan......................................................................................
2A3A1 5SAKA............................................................................................................
PENDAHULUAN !.! Latar 7e0a-an+
Analisis kualitati' merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam suatu $uplikan yang tidak diketahui. Analisis kualitati' merupakan salah satu $ara yang e'ekti' untuk mempelajari unsur-unsur kimia serta ion-ionnya dalam larutan.
2alam metode analisis kualitati' digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesi'ik. Kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan. Klasi'ikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan regensia-regensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sistematik kation. Namun skema yang digunakan juga bukan skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan. Analisis kation dilakukan dengan dua $ara yaitu pemisahan dan identi'ikasi. emisahan dilakukan dengan mengendapkan kation dari larutannya. /ndapan yang dihasilkan dipisahkan dengan larutannya di$u$i dan dibuat larutan dengan $ara memusing dengan sentri'ius lalu membagi dua hasil penyaringan. %arutan yang masih memiliki kation lain kemudian diendapkan lagi sehingga dibetuk kelompok kation baru. (ika dalam kelompok tersebut masih ada kation lain, proses pengendapan dilakukan lagi sehingga memiliki satu kation saja. (enis konsentrasi pereaksi serta pengaturan p4 larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.
Kation golongan !" terdiri dari 6arium, Stronsium, dan Kalsium. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan Asam klorida, 4idrogen sul'ida, ataupun Amonium sul'ida& tetapi Amonium karbonat membentuk endapan-endapan putih. !.# 5/8/san Masa0a9
2ari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi 'okus pembahasan dalam makalah ini, yaitu “6agaimana proses pemisahan dan identi'ikasi kation golongan !" 7#
!. T//an Pen/0isan
. 5ntuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analitik ! *. Menjelaskan tentang kation golongan !" 89a*:, Sr :, 6a:; berdasarkan reaksinya dengan berbagai reagen kimia . Mengajak pemba$a untuk lebih memahami tentang kation golongan !"
PEM7AHASAN
#.! Ana0isis -/a0itati1
Kimia analisis se$ara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitati' dan analisis kuantitati'. 6anyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. 5nsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positi' atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negati' atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitati'. 5ntuk senyawa anorganik disebut analisis kualitati' anorganik. Analisis kualitati' itu membahas identi'ikasi
6anyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam analisa kualitati'. /ndapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. emisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan atau pun sentri'us. /ndapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan
kondisi
seperti tekanan, suhu,
konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. erubahan kelarutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitati', karena semua pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmos'er.
Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan ke$uali pada beberapa endapan, seperti kalsium sul'at, berlaku sebaliknya. erbedaan kelarutan karena suhu ini dapat
digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya,
pemisahan kation Ag, 4g8!;, dan b dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai
garam
klorida, kemudian memisahkan b dari Ag dan 4g8!; dengan
memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan b sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya tidak.
Kelarutan bergantung juga pada si'at dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam $ampuran larutan itu. 6ahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing. 5mumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya berlebih. etapi
ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang penambahan pereaksi
berlebih
ini
pada
beberapa
senyawa
memberikan eek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. 4al ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut.
Sedangkan adanya ion asing menyebabkan kelarutan endapan menjadi sedikit bertambah, ke$uali jika terjadi reaksi kimia antara endapan dengan ion asing. enambahan ion asing seperti penambahan asam atau basa kuat dan ligan dapat menyebabkan endapan menjadi larut kembali, 9ontohnya pada reaksi berikut= Ni8>4;*8s; : *4: → Ni*: : *4*> Ag9l 8s; : *N4 → Ag8N4;*: : 9l-
erubahan kelarutan karena komposisi pelarut mempunyai sedikit arti penting dalam analisis kualitati'. Meskipun kebanyakan pengujian dilakukan dalam larutan air, dalam beberapa hal lebih menguntungkan jika digunakan pelarut lain misalnya pelarut organik seperti alkohol,eter, dan lain-lain. 4asil kali kelarutan suatu endapan yang dipangkatkan dengan bilangan yang sama dengan jumlah masing-masing ion bersangkutan menghasilkan tetapan yang dikenal dengan Ksp. Misalnya, jika endapan perak klorida ada dalam kesetimbangan dengan larutan jenuhnya= Ag9l → Ag: : 9l-
Maka Ksp ? @Ag :@9l-
etapan ini dalam analisis kualitati' mempunyai nilai yang berarti, karena tidak saja dapat menerangkan, tetapi
juga dapat membantu meramalkan reaksi-reaksi
pengendapan. (ika hasil kali ion lebih besar dari hasil kali kelarutan suatu endapan, maka akan terbentuk endapan, sebaliknya jika hasil kali ion lebih ke$il dari hasil kali kelarutan maka endapan tidak akan terbentuk. 6erdasarkan nilai Ksp ini maka kation-
kation dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok ke$il yang selanjutnya dapat memudahkan identi'ikasi masing-masing kation.
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation akan mengendap dan sebagian larut. Maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua kelompok $ampuran yang massa masing-masingnya kurang dari $ampuran sebelumnya. 1eaksi yang terjadi saat pengidenti'ikasian menyebabkan terbentuknya
#.# 5ea-si I'enti1i-asi Kati;n G;0;n+an IV
Kation-kation golongan keempat tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sul'ida ataupun amonium sul'id, tetapi amonium karbonat 8jika ada amonia atau ion amonium dalam jumlah yang sedang; membentuk endapan-endapan putih. 5ji ini harus digolongkan dalam larutan netral atau basa jika tak ada amonia atau ion amonium, magnesium juga akan mengendap. /ndapan-endapan putih yang terbentuk dengan reagen golongan adalah = barium karbonat 6a9> , Stronsium karbonat Sr9> , dan kalsium karbonat 6a9>.
6arium 86a;
6arium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam udara kering.
1eaksi-reaksi
=
. 6arium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau hidroksida. 6arium melebur pada F+ o9. %ogam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk 6arium hidroksida dan hidrogen. 6a : *4*> → 6a*: : 4* : *>4 Asam en$er melarutkan 6arium dengan mudah dengan mengeluarkan hidrogen. 6a : *4: → 6a*: : 4*
*. %arutan amonia tak terjadi endapan barium hidroksida karena kelarutannya relati' tinggi. (ika larutan yang basa itu terkena udara luar, sedikit karbondioksida akan terserap dan terjadi kekeruhan yang ditimbulkan oleh barium karbonat. Sedikit kekeruhan mungkin terjadi ketika menambahkan reagensia& ini disebabkan oleh sejumlah ke$il amonium karbonat, yang sering terdapat dalam reagensia yang telah lama.
. %arutan amonium karbonat endapan putih barium karbonat, yang larut dalam asam asetat dan dalam asam mineral en$er. 6a*: : 9>*- → 6a9> G /ndapan larut sedikit dalam larutan garam-garam amonia dari asam-asam kuat& ini disebabkan karena ion amonium, sebagai suatu asam kuat, bereaksi dengan basa, yaitu ion karbonat, 9> *-, dengan mengakibatkan terbentuknya ion hidrogen karbonat, 49> -, maka konsentrasi ion karbonat dari larutan menjadi berkurang. N4D: : 9>*- → N4 : 49> atau N4D: : 6a9> G → N4 : 49>- : 6a*: (ika jumlah endapan barium karbonat sangat ke$il, ia bisa larut dengan baik dalam garam amonium yang berkonsentrasi tinggi.
D. %arutan amonium oksalat endapan putih barium oksalat 6a89>>; *, yang hanya sedikit larut dalam air 8+,+H gBliter& Ks ? ,F I +-F;, tapi dilarutkan dengan mudah oleh asam asetat en$er 8perbedaan dari kalsium; dan oleh asam mineral. 6a*: : 89>>;**- → 6a89>>;* G
E. Asam sul'at en$er endapan putih barium sul'at 6aS> D hampir tak larut dalam asam en$er dan dalam larutan amonium sul'at, dan larut $ukup baik dalam asam sul'at pekat mendidih. 2engan mengendapkan dalam larutan yang mendidih, atau lebih baik lagi dengan menambahkan pula amonium asetat, diperoleh bentuk yang lebih mudah disaring= 6a*: : S>D*- → 6aS>D G 6aS>D G : 4*S>D 8pekat; → 6a*: : *4S>D (ika barium sul'at dididihkan dengan larutan natrium karbonat pekat, terjadi trans'ormasi parsial menjadi barium karbonat yang kurang larut, menurut persamaan = 6aS>D G : 9>*- → 6a9> G : S>D* Karena reaksi ini re)ersibel, trans'ormasi ini tak sempurna. (ika $ampuran disaring dan di$u$i 8 jadi menghilangjkan natrium sul'at; dan residu dididihkan dengan sejumlah larutan natrium karbonat yang baru saja dibuat, lebih banyak lagi barium sul'at akan berubah menjadi karbonat yang bersangkutan. J. %arutan kalsium sul'at jenuh endapan segera dari barium sul'at putih. 3enomena yang serupa terjadi jika dipakai reagensia strontium sul'at jenuh. enjelasan atas reaksi-reaksi ini adalah sebagai berikut = dari ketiga alkali tanah sul'at, barium sul'atlah yang paling sedikit larut. 2alam larutan kalsium atau strontium sul'at jenuh, konsentrasi ion sul'at $ukup tinggi untuk menimbulkan
pengendapan dengan barium yang berjumlah agak banyak, karena hasil kali konsentrasi-konsentrasi ion melampaui nilai hasil kali kelarutannya= S>D*- : 6a*: → 6aS>D G
F. %arutan kalium kromat endapan kuning barium kromat, yang praktis tak larut dalam air 8,* mgB liter, Ks ? ,J I +-+;. 6a*: : 9r>D*- → 6a9r>D G /ndapan tak larut dalam asam asetat en$er 8perbedaan dari strontium dan kalsium; tetapi dapat larut dengan mudah dalam asam mineral. enambahan asam pada larutan kalium kromat menyebabkan warna kuning dari larutan berubah menjadi jingga-kemerahan, disebabkan terbentuknya dikromat= *9r>D*- : *4: → 9r *>F*- : 4*> 2engan penambahan basa 8misalnya ion-ion >4 -; kepada larutan dikromat, reaksi atom berlangsung dari kanan ke kiri karena ion hidrogen hilang diikat oleh ion >4-, maka kromat akan terbentuk. . 1eagensia rhodi
H. /tanol bebas air dan eter $ampuran : dari pelarut-pelarut ini melarutkan barium nitrat anhidrat atau barium klorida 8perbedaan dari strontium dan kalsium;. 0aram-garam ini harus dipanaskan + o9 sebelum pengujian, untuk menghilangkan semua air kristal. 5ji ini bisa dipakai untuk memisahkan barium dari strontium dan atau kalsium.
+. 5ji kering 8pewarnaan nyala; 0aram-garam barium bila dipanaskan dalam nyala bunsen yang tak $emerlang 8yang kebiru-biruan;, memberi warna hijau-kekuningan pada nyala. Karena kebanyakan garam barium, ke$uali kloridanya, tak mudah menguap, kawat platinum harus dibasahi asam klorida pekat sebelum di$elupkan ke dalam
Strontium 8Sr;
Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium lebur pada FFo9. Si'at-si'atnya serupa dengan si'at-si'at barium.
1eaksi-reaksi
=
. %arutan amonia = tak ada endapan. *. %arutan amonium karbonat
Sr *: : 9>*- Sr9> 8endapan putih strontium karbonat ; Strontium karbonat agak kurang larut dibanding barium karbonat& lain daripada ini& $iri-$iri khasnya 8kelarutan yang sedikit dalam garam-garam amonium terurai oleh asam;, adalah serupa dengan $iri-$iri khas barium karbonat.
. Asam sul'at en$er Sr *: : S>D*- SrS>D 8endapan putih strontium sul'at ; Kelarutan endapan tak dapat diabaikan 8+,+HF grB%, Ks ? *, I +-F;. /ndapan tak larut dalam larutan amonium sul'at bahkan dengan mendidihkan sekalipun 8perbedaan dari kalsium;, dan larut sedikit dalam asam klorida mendididh. !a hampir sempurna diubah menjadi karbonat yang bersangkutan, dengan mendidihkan larutan karbonat pekat= SrS>D : 9>*- → Sr9> G : S>D* Strontium karbonat kurang larut dibanding strontium sul'at 8kelarutan E,H mg Sr9> %-& Ks ? ,J I +-H pada suhu ruang; Setelah menyaring larutan, endapan dapat dilarutkan dalam asam klorida, jadi ion-ion strontium dapat dipindahkan ke dalam larutan itu. D. %arutan kalsium sul'at jenuh endapan putih strontium sul'at, terbentuk dengan lambat-lambat dalam keadaan dingin, tetapi lebih $epat dengan mendidihkan 8perbedaan dengan barium;
E. %arutan amonium oksalat Sr *: : 89>>4;**- Sr89>>;* 8endapan putih strontium oksalat;
/ndapan hanya sedikit sekali larut dalam air 8+,+H grB%, Ks ? E I +-;. Asam asetat tak menyerangnya& namun asam-asam mineral melarutkan endapan.
J. %arutan kalium kromat Sr *: : 9r>D*- Sr9r D 8endapan kuning strontium kromat; /ndapan larut agak banyak dalam air 8,* grB%, Ks ? ,E I +-E;, maka tak terjadi endapan dalam larutan strontium yang en$er. /ndapan larut dalam asam asetat 8perbedaan dari barium; dan dalam asam-asam mineral, oleh sebab-sebab yang sama, seperti yang diuraikan pada barium.
F. /tanol bebas air dan eter $ampuran : dari pelarut-pelarut ini, tidak melarutkan strontium nitrat anhidrat, tetapi melarutkan strontium klorida anhidrat. 5ji dapat dipakai untuk pemisahan kalsium, strontium, dan barium. 5ji ini dapat dilakukan sebagai berikut= endapkan strontium sebagai karbonat. Saring endapan, larutkan satu bagian darinya dalam asam klorida, dan satu bagian lain dalam asam nitrat. 5apkan kedua larutan di atas ka$a arloji sendiri-sendiri sampai kering, panaskan residu sampai +o9 selama + menit, dan $oba larutkan residu dalam ml pelarut.
. 5ji kering 8pewarnaan nyala;.
Senyawa-senyawa stroantium yang mudah menguap, terutama kloridanya, memberi warna merah-karmin yang khas pada nyala bunsen yang tak $emerlang. L
Kalsium 89a;
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. ang melebur pada DEo9 ia terserang oleh oksigen atmos'er dan udara lembab, pada reaksi ini terbentuk kalsium oksida dan kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Kalsium membentuk kation kalsium 8!!;, 9a *:, dalam larutan-larutan air. 0aramgaramnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tak bewarna, ke$uali bila anionnya berwarna. Kalsium klorida padat bersi'at higroskopis dan sering digunakan sebagai
1eaksi-reaksi = . %arutan amonia
tak ada endapan, karena kalsium hidroksida larut $ukup banyak. 2engan
*. %arutan amonium karbonat 9a*: : 9>*- 9a9> 8 endapan amor' putih kalsium karbonat ; 2engan mendidihkan, endapan menjadi berbentuk kristal. /ndapan larut dalam air yang mengandung asam karbonat berlebihan 8misalnya, air soda yang baru dibuat;, karena pembentukan kalsium hidrogen karbonat yang larut = 9a9> : 4*> : 9>* 9a*: : *49>2engan mendidihkan, endapan mun$ul lagi karena karbondioksida keluar selama proses itu sehingga reaksi berlangsung kearah kiri. !on-ion barium dan sromtium bereaksi serupa.
/ndapan larut dalam asam, bahkan dalam asam asetat = 9a9> : *4: 9a*: : 4*> : 9>* 9a9> : *49>>4 9a*: : 4*> : 9>* : *949>>Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garam-gaaram amonium dari asam kuat.
. Asam sul'at en$er 9a*: : S>D*- 9aS>D 8endapan putih kalsium sul'at; 9aS>D larut $ukup berarti dalam air 8+,J gram 9a*:, *,+J gram 9aS> D atau *,J gram 9aS> D.*4*> l-, Ks ? *, I +-J; yaitu larut lebih banyak dari pada barium
D. Kalsium sul'at jenuh tak terbentuk endapan 8 berbeda dengan barium dan stronsium ;.
E. %arutan barium kromat tidak terbentuk endapan dari larutan en$er dan tidak pula dari larutan pekat dengan adanya asam asetat.
J. %arutan amonium oksalat 8N4 D;*9*>D erbentuk endapan putih kalsium oksalat, segera dari larutan pekat dan lambat dari larutan en$er. 9a*: : 89>>;**- 9a89>>;* roses pengendapan di permudah dengan menjadi larutan bersi'at basa dengan amonia. /ndapan praktis tidak larut dalam air, tak larut dalam asam asetat, tetapi larut dengan mudah dalam asam asam mineral.
F. %arutan K *9r>D erbentuk endapan 9a9r> D yang berwarna kuning ketika di tambahkan K *9r>D dan alkohol. 9a*: : 9r>D*- 9a9r>D /ndapan akan larut ketika di tambahkan asam asetat en$er 894 9>>4; 9a9r>D : *4: 9a*- : 4*9r>D Kalsium mudah di identi'ikasi dengan mengendapkan sebagai 9a9 *>D
#. S-e8a Pe8isa9an 'an I'enti1i-asi Kati;n Ke0;83;- IV
%arutan dari hasil 'iltrat golongan !!! •
2itambahkan 4N>
•
2itambahkan N4D9l
•
2itambahkan 8N4D;*9>
6a9>, Sr9>, 9a9> enda an berwarna utih •
%arutan untuk kation golongan "
2i$u$i dengan sedikit air panas, buang air $u$ian
•
2itambahkankan 949>>4
•
2itambahkan K *9r>D
•
%arutan dipanaskan
6a9r>D 8endapan berwarna kuning; •
%arutan
2i$u$i dengan sedikit air panas, buang air $u$ian
•
%aruran diendapkan dalam 49l pekat
•
2iuapkan sampai hampir kering
•
2ilakukan uji nyala = memberi warna hijau kekuningan 8positi' terdapat 6a*:;
%arutan •
2itambahkan N4
•
2itambahkan Na*9>
Sr9> dan 9a9> 8endapan berwarna putih; •
2i$u$i dengan sedikit air panas,
buang air $u$ian •
2ilarutkan dalam 949>>4
•
2itambahkan
8N4D;*S>D
dan
dipanaskan
SrS>D 8endapan warna utih;
•
2i$u$i dengan sedikit air panas, buang air $u$ian
•
%aruran diendapkan dalam 49l
•
2iuapkan sampai hampir kering
•
2ilakukan uji nyala = memberi warna merah keunguan 8positi' terdapat Sr *:;
%arutan •
Ditambahkan (NH4)2C2O4
9a9*>D 8endapan berwarna putih; •
Dilakukan uji nyala : memberi warna merah bata (positif Ca2+) PENUTUP
.!
KESIMPULAN
Kation dapat diklasi'ikasikan berdasarkan si'at kation tersebut
terhadap beberapa reagensia tertentu.
Kation golongan !" terdiri dari kalsium 89a;, stronsium 8Sr; dan
barium 86a;.
Salah satu $ara identi'ikasi kation adalah pemisahan kation golongan
!" dengan menggunakan ammonium karbonat sebagai reagensia.
Kation golongan !" memiliki karakteristik menghasilkan endapan
putih 8 9a9>, Sr9>, 6aS>; jika di reaksikan dengan ammonium karbonat.
DATA5 PUSTAKA
4aryad, HH+, ilmu kimia analikit, (akarta, .gramedia S)ehla, HE, buku teks analisis anorganik kualitati' makro dan semimakro, (akarta, .Kalman Media ustaka.