BAB I PENDAHULUAN
Kesehatan Keseha tan adalah hak asasi manusia dan merupa merupakan kan investasi, investasi, juga merupakan karunia Tuhan, oleh karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Menurut konsep “Mandala of Health”, manusia sebagai individu yang terdiri dari fisik, mental dan spiritual merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga dan lingkungannya. Lingkungan sendiri dapat berupa lingkungan fisik dan lingkungan psikososioekonomis. !aktor perilaku dan lingk lingkungan ungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas kesehatan, dan merupakan pilarpilar utama dalam pen"apaian #ndonesia $ehat %&'&(%&'). Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, kebias aan, budaya, dan masalahmasalah masalahmasalah lain yang tidak mudah diatasi. *ntuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. +agi individu yang bekerja, maka lingkungannya bukan hanya di mana ia tinggal, namun juga lingkungan di mana ia bekerja. ekerja sebagai suatu komunitas tersendiri yang memiliki berbagai risiko maupun bahaya pada pekerjaan dan lingkungan kerjanya yang dapat mempengaruhi kesehatankarena itu dalam ilmu kedokteran berkembang suatu "abang ilmu yang dikenal sebagai kedokteran okupasi yang mempelajari bagaimana pekerjaan dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi kesehatan manusia. ** no '- th '/ tentang ketentuanketentuan pokok mengenai tenaga kerja yang memuat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan pe meliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dg martabat manusia dan moral agama, dan pemerintah membina perlindungan kerja yang men"akup norma kesehatan, norma keselamatan kerja, norma kerja dan pemberian ganti rugi, rug i, per pera0a a0atan tan,, reh rehabi abilit litasi asi dal dalam am ke" ke"elak elakaan aan ker kerja, ja, men menekan ekankan kan dokt dokter er seb sebagai agai ten tenaga aga kesehatan untuk melaksanakan tugas mengenai kesehatan pekerja dengan baik.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Defin finisi isi
1alam pembahasan mengenai kedokteran okupasi, terdapat beberapa disiplin dan juga istilah yang relevan dan perlu diketahui, yaitu2 3 Kedokteran industri 3 Kedokteran kerja 3 Kesehatan kerja 3 Kesehatan industri 3 Higiene perusahaan dan kesehatan kerja 4Hiperkes5 3 6rgonomi 3 Keselamatan kerja
Ilmu Kedokteran Okupasi 2
1isi 1isipl plin in ilmu ilmu kedo kedokt kter eran an yang yang bert bertuj ujuan uan agar agar peker pekerja( ja(kom komuni unita tass peker pekerja ja mempero memperoleh lehder deraja ajatt kesehat kesehatan an seting setinggi gitin tinggi gginya nya,, baik baik fisik, fisik, mental mental maupun maupun sosial sosial deng dengan an
usah usaha aus usah ahaa
prom promot otif if,,
prev preven enti tif, f,ku kura rati tiff
dan dan
reha rehabi bili littati atif
ter terhada hadap p
penyakit(gangguankesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan k erja. Keseatan Ker!a
$pesialisasi dalam ilmu kesehatan(kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerj pekerja(m a(masy asyarak arakat at pekerj pekerjaa memper memperole oleh h deraja derajatt kesehat kesehatan an seting setinggi gitin tinggi gginya nya,, baikfisik atau mental, maupun sosial, dengan usahausaha preventif dan kuratif, terhada terhadap p penyaki penyakitp tpenya enyakit kit(gan (ganggua gguang ngang angguan guan kesehat kesehatan an yang yang diakib diakibatka atkan n faktor faktor fakt faktor or peke pekerj rjaa aan n
dan dan
ling lingku kung ngan an
kerj kerja, a,
ser serta
ter terhada hadap p
peny penyak akit itp pen eny yakit akit
umum 4$uma7mur,'/85 Higiene erusahaaan 9 Kesehatan Kerja Lapangan Lapangan keseha kesehatan tan yang dituju ditujukan kan kepada kepada pemeli pemelihara haraan an dan memper mempertin tinggi ggi deraja derajatke tkeseh sehata atan n tenaga tenaga kerja, kerja, dilaku dilakukan kan dengan dengan mengatu mengaturr pember pemberian ian pengoba pengobatan, tan, 2
pera0atantenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, "ara"ara dan syarat yangmemenuhi
normanorma
hygiene
perusahaan
dan
kesehatan
kerja
untuk
men"egah penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan, maupun penyakit umum serta menetapkansyaratsyarat kesehatan bagi perumahan tenaga kerja 4** no. '- th '/ tentangKetentuanketentua okok mengenai tenaga kerja5. Keselamatan Ker!a
#lmu
dan
berkaitandengan
penerapan alat
teknologi
kerja,
bahan
untuk kerja,
meningkatkan proses
kerja,
keselamatan tempat
kerja
yang dan
lingkungannya4$uma7mur, ':'5. Er"onomi
#lmu yang mempelajari manusia dan hubungannya dengan mesin(alat kerja dalam tatakerja dan lingkungan kerja dan bertujuan men"ari integrasi antara pekerja, mesin danlingkungan untuk memperoleh hasil kerja yang optimum 4$utarman, ':;5. B. Se!ara perkem#an"an
4'-)';-'5
pada abad '/. >amun
yang dikenal
sebagai
bapak
ilmukedokteran okupasi adalah 1r. +ernardino ?ama@@ini 4'/))'8'-5 yang merupakan orang pertama yang melakukan penelitian se"ara sistematis mengenai penyakit pada pekerja dalam tulisannya yang berjudul 1e Morbis =rtifi"um 1iatriba. #a adalah orang
yang
pertama
kali
merekomendasikan
bah0a
setiap
dokter
harus
menanyakan pekerjaan pasiennya. erkembangan teknologi akibat revolusi industri di abad ke ': dan ' menyebabkan pekerjaan menjadi semakin berisiko, sedangkan perhatian terhadap keselamatan dankesehatan pekerja masih sangat kurang. 1i antara sedikit orang yang memberikan perhatian adalah $ir ?obert eel, ?obert <0en dan Mi"hael $adler yang mempengaruhi parlemen #nggris mengeluarkan undangundang yang mengatur jamkerja dan melarang pekerja anak.1i antara para dokter di #nggris
3
sendiri semakin banyak yang mulai mempelajariakibat buruk dari pekerjaan, di antaranya adalah2
er"ivall ott 4'8')'8::52 kanker skrotum pada pembersih "erobong
asap. Aharles Turner Tha"krah 4'8;':))52 publikasi pertama mengenai
penyakit akibat kerja. Billiam !arr dan 6d0ard Headlam Creenho0 4':'-':::52 pengukuran angka mortalitas okupasi.
ada
a0al
mengharuskanadanya
abad ke
'
pelayanan
di
#nggris
kesehatan
diberlakukan bagi
pekerja
undangundang pabrik
yang
yang
semakin
berkembang dengandibentuknya “Health of Munition Borker7s Aommittee” yang ditujukan untukmengembangkan penelitian mengenai efek pekerjaan terhadap kesehatan danefisiensi.erkembangan kesehatan dan keselamatan kerja 4K)5 di =merika dia0ali dengandiberlakukannya undangundang yang melarang perusahaan mempekerjakan anak di ba0ah usia '& tahun pada tahun ':);. $elanjutnya dibentuk 1epartemen TenagaKerja yang bertanggungja0ab membuat peraturan yang melindungi pekerja dari jamkerja yang berlebihan, proses kerja dan lingkungan kerja yang berbahaya. Kemudian pada tahun '::- dibentuk +iro ekerja, +iro ertambangan pada tahun ''& danKantor Higiene #ndustri pada tahun ''- sebagai bagian dari “*nited $tates Health$ervi"e”. $elain itu juga mulai diberlakukan undangundang kompensasi bagi pekerja pada tahun '''.ada tahun ''/ mulai dibentuk =sosiasi Kedokteran #ndustri dan pada tahun ';-kedokteran okupasi menjadi suatu bidang spesialis.
$. Perundan"an
D? 4Deilligheids ?eglement5 tahun ''& ** ke"elakaan '-8';8, tentang kompensasi ** no '- tahun '/ tentang ketentuanketentuan pokok mengenai tenaga kerja yg memuat 2
4
'. Tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. %. emerintah membina perlindungan kerja yang men"akup norma kesehatan dan higene perusahaan, norma keselamatan kerja, norma kerja dan pemberian ganti rugi, pera0atan, rehabilitasi dlm ke"elakaan kerja. UU no % taun %&'( ) tentan" keselamatan ker!a
+erisi tentang 2 #stilahistilah 2 tempat kerja, pengurus, pengusaha, direktur, penga0as, ahli keselamatan kerja ?uang lingkup $yaratsyarat keselamatan kerja enga0asan, pembinaan %k) 4anitia embina Keselamatan dan Kesehatan Kerja5 elaporan ke"elakaan Hak dan ke0ajiban tk Ke0ajiban pengurus engaturanpengaturan 2 an"aman hukuman, peraturan peralatan Ke*a!i#an Pen"urus 2
Memasang syarat keselamatan kerja, ** ' tahun '8&, peraturan pelaksanaan. Memasang gambargambar keselamatan kerja, bahanbahan pembinaan lainnya. Menyediakan se"ara "uma"uma alat pelindung diri untuk karya0an 9 orang lain.
D. +uan" lin"kup
?uang lingkup kedokteran okupasi tidak hanya terbatas pada kesehatan dan keselamatan pekerja tetapi juga kesejahteraannya baik se"ara psikologis maupunsosial, dan peningkatan kemampuan untuk menjalani kehidupan yang produktif se"arasosial dan ekonomi. *ntuk dapat lebih memahami hubungan antara pekerjaan dan kesehatan manusia,lihat juga konsep “Mandala of Health”. Tenaga kerja 4program kesehatan kerja5
5
#ndustrialisasi selain memba0a banyak kemajuan bagi umat manusia juga memba0adampak yang tidak baik bagi kesehatan, di antaranya2 Terhadap kesehatan komunitas2 < !ungsi kesehatan terganggu < $anitasi lingkungan tidak adekuat < Masalah gi@i, kemiskinan, dan pengangguran Terhadap kesehatan pekerja2 < +ahaya potensial kesehatan meningkat < otensi ke"elakaan meningkat < Tekanan psikologis, jam kerja, kerja malam, dll.
E. Baa,a Potensial di Lin"kun"an Ker!a
1alam pekerjaan(lingkungan kerja terdapat berbagai bahaya potensial 4ha@ard5 bagi kesehatan yang dapat dikelompokkan menjadi2 3 +ahaya potensial faktor fisik2 suhu ekstrim, tekanan, radiasi 4infra red, ultraviolet, dsb5 dan gelombang elektromagnetik, getaran, bising, tekanan tinggi dll. 3 +ahaya potensial faktor kimia2 logamlogam berat, silika, pestisida, gasgas bera"un dll. 3 +ahaya potensial faktor biologis2 virus, bakteri, jamur, parasit, dll. 3 +ahaya potensial faktor psikologis2 stress kerja, kerja yang monoton, beban kerja,dll. 3 +ahaya potensial faktor ergonomi2 postur tubuh, disain tempat kerja, posisi kerja,dll. 3 ?isiko ke"elakaan kerja -an""uan Keseatan Dan Da,a Ker!a Be#an ker!a
fisik, mental, sosial Be#an /am#aan Aki#at Lin"kun"an Ker!a
Colongan fisik golongan fisiologis Colongan kimia golongan psikologis Colongan biologis Kapasitas Ker!a 0 Ketrampilan jenis kelamin 6
Keserasian(fittness usia Ci@i *kuran tubuh Er"onomi
3 semua pekerjaan sebaiknya dalam sikap duduk ( duduk E berdiri bergantian 3 semua sikap tubuh yang tak alami E hindari. bila tak mungkin usahakan beban statik diperke"il 3 tempat duduk harus menjamin relaksasi otototot, tidak ada penekanan pada paha sehingga terjaga sirkulasi darah dan sensibilitas pada paha. -i1i Ker!a Pen"ertian -i1i
ker!a adalah nutrisi
4@at
makanan5
yg
diperlukan
pekerja
untuk
memenui ke#utuan sesuai den"an !enis peker!aan , sehingga kesehatan dan daya
kerja menjadi maksimal. Dipertim#an"kan dalam men,usun menu
3 3 3 3 3 3 3
pola makan kebiasaan makanan pokok keper2a,aan 3 a"ama pantang makanan tertentu keuan"an ekonomis tetapi tetap bergi@i da,a 2erna makanan yang biasa dimakan masyarakat sekitar praktis mudah diselenggarakan 4olume "ukup mengenyangkan 4ariatif jenis menu bervariasi
5aktor 6an" Mempen"arui /ena"a Ker!a • • • • •
• •
6konomi pengetahuan tentang gi@i prasangka buruk terhadap bahan makanan faddisme2 kesukaan berlebihan thd. jenis makanan tertentu Lingkungan kerja 2 tekanan panas2 air ', %,: l, garam &,' &,% F pengaruh kronis bahan kimia2 vit " mengurangi pengaruh ra"un logam berat, larutan organik, fenol, sianida dll parasit 9 mikro organisme psikologis kesejahteraan tinggi, tanpa perhatian gi@i 9 olah raga
5. Pen,akit Aki#at Ker!a
7
=danya ha@ard pada pekerjaan(lingkungan kerja dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang dikenal sebagai penyakit akibat kerja. enyakit=kibat Kerja 4=K5 biasanya terjadi akibat pajanan kumulatif E yaitu setelah bekerja bertahun tahun pada lingkungan kerja atau mengerjakan pekerjaannya pada kondisiyang tidak memenuhi standar. enyakit =kibat Kerja biasanya bersifat kronissulit(tidak bisa disembuhkan dan menyebabkan ke"a"adan atau(dan kematian+erbagai istilah yang berhubungan2 Pen,akit aki#at ker!a ) Occupational Disease:
enyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui Pen,akit ,an" #eru#un"an den"an peker!aan ) Work Related Disease:
enyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaanmemegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks Pen,akit
,an"
men"enai
populasi
peker!a
)
Diseases
affecting
working populations
enyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempatkerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatanKeppres ?# no %%(') Pen,akit ,an" tim#ul karena u#un"an ker!a 2
enyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerjaHubungan penyakit akibat kerja 9 penyakit yang berhubungan.dengan pekerjaan.=.K
-. Lan"ka Dia"nosis Pen,akit Aki#at Ker!a Pen,akit aki#at ker!a 2 Man Made Disease7 merupakan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan
dan
lingkungan
kerja
8Permenaker9trans
no.(%3%&:%;
enyakit yang disebabkan oleh2
pekerjaan proses kerja alat kerja 8
lingkungan kerja bahan kerja
Aontohnya2
pneumo"oniosis
bronkopulmoner asma kerja alveolitis alergis penyakit oleh +e penyakit oleh Ad penyakit oleh penyakit oleh Ar penyakit oleh Mg
8Permenaker9trans no.(%3%&:%; 2
penyakit oleh b penyakit oleh =s penyakit oleh Hg penyakit oleh "arbon disulfide penyakit oleh dernat halogen bera"un penyakit oleh ben@ena 9 homolog ra"un penyakit oleh nitrogen 9 amino be@ena kebisingan, vibrasi, radiasi, dll.
Pen,akit aki#at ker!a 8Kepmenaker no. <<<3%&:&;
1itemukan(didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala oleh2 '. pemeriksaan klinis %. emeriksaan kondisi lingkungan kerja /u!uan dan manfaat dia"nosis PAK
#ngat2 aspek medis, aspek komunitas, aspek legal Tujuan2 '. 1asar terapi %. Membatasi ke"a"atan 9 men"egah kematian ). Melindungi pekerja lain -. Memenuhi hak pekerja Dia"nosis PAK Berkontri#usi teradap 2
'. %. ). -. ;.
engendalian pajanan #dentifikasi pajanan baru se"ara dini =suhan medis dan upaya rehabilitasi pekerja yang sakit dan(atau "edera en"egahan terulang(makin berat kejadian penyakit(ke"elakaan erlindungan pekerja lain 9
/. emenuhan hak kompensasi pekerja 8. #dentifikasi ada hubungan baru pajanan mela0an penyakit Pen,e#a# pen,akit aki#at ker!a
'. Col. !isik suara2 tuli radiasi2 rontgen2 penyakit darah, kelainan kulit infra merah2 katarak ultraviolet2 konjungtivitis fotoelektrik suhu2 panas2 heat stroke, heat "ramps dingin2 frostbite tekanan udara2 tinggi 4"aisson disease5 "ahaya2 silau, asthenopia, myopia %. Colongan kimia debu2 silikosis, pneumo"onosis, asbestosis uap2 metal fume fever, dermatitis gas2 H%$, A< larutan2 dermatitis a0an(kabut2 insektisida, ra"un jamur ). Colongan biologis anthraG bru"ella 4kulit5, dll -. Colongan fisiologis 4ergonomi5 konstruksi mesin ( tata letak ( tata ruang sikap badan, dll ;. Colongan mental psikologis monotoni hubungan kerja 4stress psikis5, organisasi, dll Identifikasi pen,akit aki#at ker!a %. Pendekatan epidemiolo"is 8komunitas;
*ntuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit2 Kekuatan asosiasi, konsistensi, spesifisitas, hubungan 0aktu, hubungan dosis. =. Pendekatan klinis 8indi4idu;
10
*ntuk mendiagnosis penyakit akibat kerja2 diagnosis klinis, pajanan yang dialami, hubungan pajanan dengan penyakit, pajanan yang dialami "ukup besar, peranan faktor individu, faktor lain di luar pekerjaan, diagnosis =K atau bukan =K Dia"nosis 8dokter perusaaan; #erdasarkan 2
'. Klinis %. Laboratorium 9 pemeriksaan penunjang ). 1ata lingkungan kerja 9 analisis ri0ayat pekerjaan /u!u lan"ka dia"nosis pen,akit aki#at ker!a
'. Tentukan diagnosis klinis %. Tentukan pajanan yang dialami ). =pa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut -. =pa jumlah pajanan "ukup besar ;. =pa ada faktorfaktor individu yang berpengaruh /. Aari kemungkinan lain di luar pekerjaan 8. enyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat kerja2 a. enyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit akibat kerja b. enyakit yang diperberat oleh pekerjaan 1asar membuat diagnosis penyakit akibat hubungan kerja membedakan2 ajanan ditempat kerja menyebabkan penyakit, pajanan ditempat kerja merupakan salah satu penyebab bermakna bersama dengan faktor risiko lain dan pajanan ditempat kerja memperberat penyakit yang sudah diderita sebelumnya '.1iagnosis klinis lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku bila perlu lakukan2 I pemeriksaan penunjang (tambahan I rujukan informasi ke spesialis lain %. ajanan yang dialami ajanan saat ini dan pajanan sebelumnya +eberapa pajanan J ' penyakit atau sebailknya Lakukan anamnesis 4lebih bernilai bila ditunjang data obyektif52 I deskripsi pekerjaan se"ara kronologis 11
I periode 0aktu kerja masingmasing I apa yang diproduksi I bahan yang digunakan I "ara bekerja ). =pa ada hubungan pajanan dengan penyakit Lakukan identifikasi pajanan
6viden"e based2 pajananpenyakit +ila tidak ada2 pengalaman J penelitian a0al -. umlah pajanan "ukup erlu mengetahui patifisiologi penyakit 9 bukti epidemiologis 1apat dengan pengamatan kualitatif J "ara kerja, proses kerja, bagaimana lingkungan kerja Masa kerja emakaian alat pelindung sesuai(tepat ;. !aktor individu berperan +erapa besar berperan ?i0ayat atopi(alergi ?i0ayat penyakit dalam keluarga Higiene perorangan /. !aktor lain di luar pekerjaan ajanan lain yang dapat menyebabkan penyakit J +ukan faktor pekerjaan ?okok, pajanan di rumah, hobi 8. Menentukan diagnosis =K Kaji semua langkahlangkah +ukti referensi J =K =da hubungan sebab akibat pajananpenyakit 9 faktor pekerjaan faktor yang dianggap paling bermakna terhadap terjadinya penyakit J diagnosis =K. Lan"ka0lan"ka medis 12
%. Anamnesis ri*a,at pen,akit dan ri*a,at peker!aan
a. ?i0ayat penyakit sekarang deskrispsikan keluhan dengan perjalanan penyakit b. ?i0ayat penyakit dahulu ". ?i0ayat pekerjaan2 faktor di tempat kerja ri0ayat penyakit dan gejala ri0ayat pekerjaan dari dulu sampai saat ini 4jenis kerja, 0aktu, lama, hasil produksi, bahan yang dipakai, dll5 > Anamnesis peker!aan
1eskripsi semua pekerjaan se"ara kronologis Baktu, lamanya bekerja per hari dan masa kerja =pa yang diproduksi +ahan apa yang digunakan umlah pajanan 4kuantitatif5 =lat pelindung diri yang digunakan Hubungan gejala dengan 0aktu kerja engaruh terhadap pekerjaan lain Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan pekerjaan %. emeriksaan klinis ). emeriksaan lab 4darah urin, faeses5 -. emeriksaan rontgen
untuk paruparu
;. emeriksaan tempat kerja faktor penyebab hasil pengukuran /. 1iagnosis kerja 9 diagnosis differensial 8.
1iagnosis
okupasi2
=da
hubungan
diagnosis
kerja
dengan
pekerjaan(proses kerja(lingkungan kerja
enatalaksanaan =K2 A. /erapi medikamentosa 13
Terhadap kasual 4bila mungkin5 ada umumnya =K(=HK irreversibel, sehingga terapi sering kali hanya se"ara simptomatis saja "ontoh2 silikosis 4irreversibel5, terapi hanya mengatasi sesak nafas, nyeri dada rinsip2 lebih baik men"egah =K(=HK B. /erapi okupasi
indah ke bagian yang tidak terpapar Lakukan "ara kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik rinsip pen"egahan2 en"egahan a0al 4primer52 penyuluhan perilaku K) yang baik olahraga en"egahan setempat 4sekunder5 pengendalian melalui undangundang pengendalian melalui administrasi(organisasi pengendalian se"ara teknis 4substitusi, ventilasi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri5 en"egahan dini 4tertier5 pemeriksaan kesehatan berkala enatalaksanaan kasus J "epat dan tepat *paya rehabilitasi
?ujukan '. ?ujukan kasus2 diagnosis, terapi, pera0atan %. ?ujukan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap ). ?ujukan untuk pengendalian di perusahaan engelolaan penyakit akibat kerja2 deteksi dini =K, pemeriksaan kesehatan a0al, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus. elayanan kesehatan2 romotif, preventif, kuratif, rehabilitatif enilaian potential ha@ard di tempat kerja engendalian lingkungan kerja $urveilans =K
14
H. Mana!erial Kedokteran Okupasi Pen"ertian
*paya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja se"ara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Kesehatan kerja adalah semua upaya untuk menyerasikan kapasitas kerja, beban kerja agar setiap pekerja dapat bekerja se"ara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekelilingnya 41epekes, '; %5 Hygiene erusahaan dan Kesehatan kerja 4Hyperkes5 adalah bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil produksi perusahaan tersebut sehingga dapat terhindar dari penyakitpenyakit atau gangguan kesehatan
yang
diakibatkan
pekerjaan
dan
lingkungan
pekerjaan,
dan
dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Lan"ka0lan"ka Mana!erial Kedokteran Ker!a
1alam pelaksanaan kesehatan kerja memerlukan langkah langkah manajerial untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja. Langkahlangkah *saha Kesehatan Kerja 4*KK5 merupakan langkah utama dalam manajemen kedokteran okupasi. *KK yang dapat dilakukan di perusahaan adalah 2 a.
en"egahan
dan
pemberantasan
penyakitpenyakit
dan
ke"elakaan
b. ". d. e. f. g. h.
ke"elakaan akibat kerja. emeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja. era0atan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja emberantasan kelelahan tenaga kerja. Meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja. erlindungan masyarakat sekitar perusahaan dari bahayabahaya. pen"emaran yang berasal dari perusahaan. erlindungan masyarakat luas dari bahayabahaya yang mungkin
i.
ditimbulkan oleh produkproduk industri. emeliharaan dan peningkatan higiene dan sanitasi perusahaan seperti kebersihan, pembuangan limbah, sumber air bersih dan sebagainya.
+uan" Lin"kup Upa,a Keseatan Ker!a
15
?uang lingkup kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik se"ara fisik maupun psikis dalam hal "ara(metoda kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang bertujuan untuk2 '. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan yang setinggitingginya baik se"ara fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya. %. Men"egah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan(kondisi lingkungan kerjanya. ). Memberikan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktorfaktor yang membahayakan kesehatan. -. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaannya yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya. Kapasitas Ker!a7 Be#an ker!a dan Lin"kun"an Ker!a
Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gi@i kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar seseorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya se"ara baik. +eban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. =kibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi lingkungan kerja 4misalnya panas, bising, debu, @at kimia, dll5 dapat merupakan beban tambahan terhadap pekerja. +eban tambahan tersebut se"ara sendiri sendiri maupun bersamasama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibatnya. Cangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktorfaktor yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. 1engan demikian dapat dikatakan bah0a status kesehatan kerja dari masyarakat pekerja dipengaruhi tidak hanya oleh bahayabahaya kesehatan ditempat kerja dan kingkungan kerja tetapi juga faktorfaktor pelayanan kesehatan kerja, perilaku kerja serta faktorfaktor lainnya. Lin"kun"an Ker!a dan Pen,akit 6an" Ditim#ulkann,a
enyakit akibat kerja dan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan oleh pemaparan terhadap lingkungan kerja. 1e0asa ini terhadap 16
kesenjangan antara pengetahuan ilmiah tentang bagaimana bahayabahaya kesehatan berperan dan usahausaha untuk men"egahnya. uga masih terdapat pendapat yang sesat bah0a dengan mendiagnosis se"ara benar penyakitpenyakit akibat kerja yang disebabkan oleh @at(bahan yang berbahaya dilingkungan kerja, sudah membuat sutuasi terkendalikan. Balaupun merupakan langkah yang penting namun hal ini bukan meme"ahkan masalah yang sebenarnya. endekatan tersebut tetap membiarkan lingkungan kerja yang tidak sehat tetap tidak berubah, dengan demikian potensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan yang tidak diinginkan juga tidak berubahN Hanya dengan diagnosaO dan Opengobatan( penyembuhanO dari lingkungan kerja, yang dalam hal ini disetarakan berturutturut dengan Opengenalan(evaluasiO dan Opengendalian efektifO dari bahayabahaya kesehatan yang ada dapat membuat lingkungan kerja yang sebelumnya tidak sehat menjadi sehat. *ntuk dapat mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahayabahaya dilingkungan kerja yang diperkirakan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja utamanya terhadap para pekerja, ditempuh ) langkah utama yaitu 2 engenalan lingkungan kerja, evaluasi lingkungan kerja dan pengendalian lingkungan dari berbagai bahaya dan resiko kerja. Pen"enalan lin"kun"an ker!a
engenalan dari berbagai bahaya dan risiko kesehatan dilingkungan kerja biasanya pada 0aktu survai pendahuluan dengan "ara melihat dan mengenal 4O0alk through surveyO5, yang salah satu langkah dasar yang pertamatama harus dilakukan dalam upaya program kesehatan kerja. +eberapa diantara bahaya dan resiko tersebut dapat denganmudah dikenali, seperti masalah kebisingan disuatu tempat, bilamana sebuah per"akapan sulit untuk didengar, atau masalah panas disekitar tungku pembakaran atau peleburan yang dengan segara dapat kita rasakan. +eberapa hal lainnya yang tidak jelas atau sulit untuk dikenali seperti @at@at kimia yang berbentuk dari suatu rangkaian proses produksi tanpa adanya tandatanda sebelumnya. *ntuk dapat mengenal bahaya dan resiko lingkungan kerja dengan baik dan tepat, sebelum dilakukan survai pendahuluan perlu didapatkan segala informasi mengenai proses dan "ara kerja yang digunakan, bahan baku dan bahan tambahan lainnya, hasil antara hasil akhir hasil sampingan serta limbah yang dihasilkan. Kemungkinan 17
terbentuknya
@at@at
kimia
yang
berbahaya
se"ara
tak
terduga
perlu
pula
dipertimbangkan. Halhal lain yang harus diperhatikan pula yaitu efekefek terhadap kesehatan dari semua bahayabahaya dilingkungan kerja termasuk pula jumlah pekerja yang potensial terpapar, sehingga langkah yang ditempuh, evaluasi serta pengendaliannya dapat dilakukan sesuai dengan prioritas kenyataan yang ada. E4aluasi Lin"kun"an ker!a
6valuasi ini akan menguatkan dugaan adanya @at(bahan yang berbahaya dilingkungan
kerja,
menetapkan
karakteristikkarakteristiknya
serta
memberikan
gambaran "akupan besar dan luasnya pemajanan. Tingkat pemajanan dari @at(bahan yang berbahaya dilingkungan kerja yang terkendali selama survai pendahuluan harus ditentukan se"ara kualitatif dan atau kuantitatif, melalui berbagai teknik misalnya pengukuran kebisingan, penentuan indeks tekanan panas, pengumpulan dan analisis dari sampel udara untuk @at@at kimia dan partikelpartikel 4termasuk ukuran partikel5 dan lainlain. Hanya setelah didapatkan gambaran yang lengkap dan menyeluruh dari proses pemajanan kemudian dapat dibandingkan dengan standar kesehatan kerja yang berlaku, maka penilaian dari bahaya atau risiko yang sebenarnya terdapat dilingkungan kerja yang telah ter"apai. Pen"endalian Lin"kun"an ker!a
engendalian
lingkungan
kerja
dimaksudkan
untuk
mengurangi
atau
menghilangkan pemajanan terhadap @at atau bahan yang berbahaya dilingkungan kerja. kedua tahapan sebelumnya pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. adi hal ini hanya dapat di"apai dengan teknologi pengendalian yang adekuat untuk men"egah efek kesehatan yang merugikan dikalangan para pekerja. Balaupun setiap kasus mempunyai keunikan masingmasing, terdapat prinsipprinsip dasar teknologi pengendalian yang dapat diterapkan, baik se"ara sendiri maupun dalam bentuk kombinasi, terhadap sejumlah besar situasi tempat kerja untuk memulainya ada beberapa pertanyaan yang perlu dikemukakan, dan ja0abanya diharapkan dapat memberi pedoman terhadap jenis teknologi pengendalian yang paling tepat dan mungkin untuk dilaksanakan.
18
BAB III PENU/UP
=. Kesimpulan +erdasarkan pembahasan pada +=+ # dan +=+ ##, maka ditariklah kesimpulan bah0a *paya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja se"ara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Kesehatan kerja adalah semua upaya untuk menyerasikan kapasitas kerja, beban kerja agar setiap pekerja dapat bekerja se"ara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekelilingnya 41epekes, '; %5. Langkahlangkah Manajerial Kedokteran Kerja, diantaranya2 pen"egahan dan pemberantasan penyakit penyakit dan ke"elakaanke"elakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja, pera0atan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja, pemberantasan kelelahan tenaga kerja, meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja, perlindungan masyarakat sekitar perusahaan dari bahayabahaya pen"emaran yang berasal dari perusahaan, perlindungan masyarakat luas dari bahaya bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produkproduk industri, pemeliharaan dan peningkatan higiene dan sanitasi perusahaan seperti kebersihan, pembuangan limbah, sumber air bersih dan sebagainya. +. $aran
19
$aran yang dapat saya berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan merupakan investasi, juga merupakan karunia Tuhan.
/IN?AUAN PUS/AKA
="hmadi, *mar !ahmi. *paya Kesehatan Kerja $ektor #nformal di #ndonesia 2 Kesehatan Lingkungan KerjaLingkungan !isik. Aeetakan ##. 1epartemen Kesehatan ?#. akarta. '&. +u"hari, %&&8., Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. *niversitas $umatera *tara, Medan Milyandra, %&&, http://milyandra.wordpress.com/2009/02/2/!esehatan"dan"!eselamatan"!erja. $ilalahi, +ennet >.+. PdanQ $ilalahi,?umondang ';. Manajemen !eselamatan dan !esehatan !erja. ustaka +inaman ressindo. $uma7mur.''. #igene perusahaan dan !esehatan !erja. akarta 2Haji Mas =gung
20