KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktu nya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar kita yakni nya nabi besar Muhammad SAW. SAW. Yang Yang telah membawa umat nya dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan pada saat sekarang ini. Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Farmakologi mengenai !"AT A#T$%!#&'(SA# ) *alam kesempatan ini penulis mengu+apkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin. Amin. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. !leh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pemba+a,demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berman-aat bagi kita semua dan supaya s upaya kita selalu berada di bawah lindungan Allah SWT. SWT.
Padang, Maret /01
1
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
0
0.0 (atar "elakang .............................................................................. 0. 2umusan Masalah.......................................................................... 0.3 Tujuan ...........................................................................................
0 0 0
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
.0 *e-enisi Antikon4ulsan5%on4ulsi................................................. . Penyebab Terjadinya %ejang ............................................. .. .3 Mekanisme %erja Antikon4ulsan...............................................
3 3
.1 6enis %ejang *an !bat Pilihan.....................................................
3
.7 Prinsip Terapi Antikon4ulsan......................................................
1
.8 !bat Antikon4ulsan ....................................................................
1
BAB III PENUTUP ........................................................................................
9
3.0 %esimpulan .................................................................................
9
3. Saran ...........................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
:
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antikon4ulsi ; antikejang< digunakan untuk men+egah dan mengobati bangkitan epilepsi ; epilepti+ seizure< dari bangkitan non=epilepsi. "romida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsi telah ditinggalkan karena ditemukannya berbagai anti epilepsi baru yang lebih e-ekti-. Fenobarbital diketahui memiliki e-ek Antikon4ulsi spesi-ik, yang berarti e-ek antikon4ulsinya tidak berkaitan langsung dengan hipnotik. *i $ndonesia Fenobarbital ternyata masih digunakan walaupun di luar negeri obat ini mulai banyak ditinggalkan. Fenitoin ;di-enilhidantoin <, sampai saat ini masih tetap merupakan obat utama anti epilepsi, khusus nya untuk bangkitan parsial dan bangkitan umum tonik= klonik. *i samping karbamazepin semakin banyak digunakan, karena dibandingkan dengan -enitoin e-ek sampingnya lebih sedikit dan lebih banyak digunakan untuk anak=anak karena tidak menyebabkan wajah kasar dan hipertro-igusi. Pengaruhnya terhadap penahan tingkah laku maupun kemampuan kogniti- lebih ke+il. *e-inisi saat ini >angguan syara- yang timbul se+ara tiba=tiba dan berkala akibat aksi serentak dan mendadak dari sekelompok besar sel=sel syara- di otak . Aksi ini disertai dengan pelepasan muatan listrik yang berlebihan dari neuron).Serangan kejang ;kon4ulsi< pada penderita epilepsi dapat dipi+u oleh keadaan hipoglikemi, e+lamsia, meningitis, en+e-alitis, trauma otak, atau adanya tumor di otak. !bat=obat antikon4ulsi bekerja menstabilkan sinyal=sinyal listrik di otak. 1.2 Rumuan Maala! 0. Apa de-enisi antikon4ulsan5kon4ulsi ? . Apa penyebab terjadinya kejang ? 3. "agaimana mekanisme kerja antikon4ulsan ? 1. Apa saja jenis kejang dan obat pilihan ? 7. "agaimana prinsip terapi antikon4ulsan ? 8. Apa saja obat antikon4ulsan ? 1." Tu#uan Mengetahui de-enisi antikon4ulsan5kon4ulsi Mengetahui penyebab terjadinya kejang Mengetahui mekanisme kerja antikon4ulsan Mengetahui jenis kejang dan obat pilihan Mengetahui prinsip terapi antikon4ulsan Mengetahui obat antikon4ulsan BAB II PEMBAHASAN
1
%on4ulsi adalah mani-estasi gangguan otak, lokal atau umum, dapat terjadi oleh karena +a+at bawaan, penyakit degenerasi, trauma ssp, anoksia, demam, gangguan metabolisme, epilepsi, ana-ilaksis, neoplasma, penyakit serebro4askulus, kera+unan, dan gejala putus alkohol atau obat lain. Antikon4ulsi digunakan terutama untuk men+egah dan mengobati bangkitan epilepsi ;@pilepti+ seizure <. >olongan obat ini lebih tepat dinamakan antiepilepsi, sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala kon4ulsi penyakit lain. "romida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsi telah di tinggalkan karena ditemukanya berbagai antiepilepsi baru yang lebih e-ekti-. Fenobarbital diketahui memiliki e-ek antikon4ulsi spesi-ik, yang berarti e-ek antikon4ulsinya tidak berkaitan langsung dengan e-ek hipnotiknya. *i $ndonesia -enobarbital ternyata masih digunakan, walaupun di luar negeri obat ini mulai banyak di tinggalkan. Fenitoin ;di-enilhidantoin<, sampai saat ini masih tetap merupakan obat utama antiepilepsi. *i samping itukarbamazepin yang relati- lebiih baru makin banyak digunakan, krena dibandingkan denganenobarbital pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan kogniti- lebih ke+il. o Pengert$an E%$le%$ @pilepsi ;dari bahasa Yunani %uno ἐBCDEG @pilepsiaHHHH< adalah gangguan neurologis umum kronis yang ditandai dengan kejang berulang tanpa alasan. $ni adalah tanda=tanda kejang sementara dan 5 atau gejala dari akti4itas neuronal yang abnormal, berlebihan atau sinkron diotak. Sekitar 7/ juta orang di seluruh dunia memiliki epilepsi, dengan hampir I/J dari orang=orang yang di negara=negara berkembang.@pilepsi lebih mungkin terjadi pada anak=anak muda, atau orang di atas usia 87 tahun,namun dapat terjadi setiap saat. @pilepsi biasanya dikontrol, tapi tidak sembuh, denganpengobatan, meskipun operasi dapat dipertimbangkan pada kasus yang sulit. #amun, lebih dari3/J orang dengan epilepsi tidak memiliki kontrol kejang bahkan dengan obat terbaik yang tersedia. Tidak semua sindrom epilepsi seumur hidup = beberapa bentuk terbatas pada stadium tertentu dari masa kanak=kanak. @pilepsi tidak harus dipahami sebagai gangguan tunggal, tetapil ebih sebagai sindrom dengan gejala jauh berbeda tetapi semua yang melibatkan akti4itas listrik episodik abnormal di otak. @pilepsi adalah sebuah kondisi otak yang di+irikan dengan kerentanan untuk kejang berulang;peristiwa serangan berat, dihubungkan dengan ketidaknormalan pengeluaran elektrik dari neuron pada otak<.
2
%ejang merupakan mani-estasi abnormalitas kelistrikan pada otak yang menyebabkan perubahan sensorik, motorik, tingkah laku. %ejang terjadi akibat hiperakti4itas atau hipersinkronisitas neuron= neuron di otak . %ejang -okal melibatkan sekelompok neuron dan tampil dengan gejala=gejala unilateral. %ejang ini paling sering disebabkan abnormalitas struktural seperti jaringan parut, tumor atau peradangan . %ejang umum melibatkan kedua hemis-er . %ejang ini terjadi akibat hipereksitabilitas di seluruh otak atau transmisi oleh daerah epileptogenik di otak karena hiperakti4itasnya atau hipersinkronitasnya ke kedua sisi otak . *engan mekanisme yang terakhir, kejang total dapat menjadi umum.
Antara lain trauma terutama pada kepala, en+ephalitis ;radang otak<, obat,birth trauma;bayi lahir dengan +ara 4a+uum = kena kulit kepala = trauma<, penghentian obat depresan se+ara tiba=tiba, tumor, demam tinggi, hipoglikemia, asidosis, alkalosis, hipokalsemia, idiopatik. Sebagian ke+il disebabkan oleh penyakit menurun. %ejang yang disebabkan oleh meningitis disembuhkan dengan obat anti epilepsi, walaupun mereka tidak dianggap epilepsi.
Terdapat dua mekanisme antikon4ulsi yang penting, yaitu K 0. *engan men+egah timbulnya letupan depolarisasi eksesi- pada neuron epileptik dalam -okus epilepsi. . *engan men+egah terjasinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari -okus epilepsi.
Terapi obat di dasarkan terutama pada jenis kelainan kejang K
1. Kejang parsial %ejang parsial sederhana terdiri dari dis-ungsi motorik , sensorik atau psikologis tunggal yang dapat dideteksi yang tidak berubah selama satu episode . %esadaran tetap ada selama kejang. %ejang kompleks parsial mulai pada satu area -okal , biasanya pada lobus temporal atau korteks limbik , dan menyebar . Tanda=tanda -okal sering di ikuti oleh otomatisme ; mis. Menge+ap bibir , berkeringat < kesadaran tumpul atau hilang. !bat yang e-ekti- antara lain K kar&ama'e%$n( )en$t*$n( kl*na'e%am( +an %r$m$+*n. Ka+ang,ka+ang +$tam&a!kan aam -al%r*at. 3
2. Kejang Lena (Petit mal ) %ejang umum pada anak=anak atau remaja yang terjadi sebagai episode menatap hampa yang singkat tetapi tidak ada kejang . !bat e-ektiantara lain K et*ukam$+ ( -al%r*at( kl*na'e%am +an tr$meta+$*n.
3. Kejang Tonik-Klonik umum ( Grand Mal ) Mulai dengan kontraksi lama otot=otot dalam keadaan ekstensi yang di ikuti oleh sianosis akibat terhentinya pernapasan. Pasien kemudian mengalami sentakansentakan kronik seluruh tubuh. Pilihan terapi nya antara lain K )en$t*$n( kar&ama'e%$n( )en*&ar&$tal +an %r$m$+*n .
4. tatus epileptikus 2angkaian kejang kontinu tanpa sadar kembali dapat menyebabkan kerusakan otak permanen L*ra'e%an( +$a'e%am( +an )en$t*$n intra4ena dianjurkan untuk terapinya.
a< Tingkatkan dosis obat tunggal yang +o+ok sampai e-ek yang diinginkan ter+apai atau sampai terjadi toksisitas. b< Pantau kadar obat dalam serum . +< !bat kedua dapat ditambahkan jika dosis maksimal obat awal gagal. !bat awal kemudian harus diturunkan se+ara bertahap dan dihentikan. d< Penghentian mendadak antikon4ulsan dapat menginduksi status epileptikus selalu turunkan dosis perlahan=lahan. 2.&
"bat Antikonvulsan
Fen$t*$n ; dilantin <
Fenitoin menstabilkan membran neuron yang menurunkan arus natrium dan kalium selama potensial aksi. Menekan peletupan neuron berulang. *igunakan untuk semua jenis epilepsi ke+uali petit mal %adar serum terapeutik adalah 0/=/ μ g5ml . T*k$$ta meliputi nistagmus, ataksia, gangguan SSP lain, supresi sumsum tulang, hiperplasi gingi4a, hepatoksisitas, gangguan saluran +erna. Pemberian intra4ena dapat menyebabkan depresi SSP, hipotensi berat, aritmia, dan hiperkinesis. Meta& K I/J terikat protein , dimetabolisme di hati.
4
In+$ka$ mengontrol bangkitan tonik=klonik umum ; grand mal< dan parsial kompleks, pen+egaham dan perwatan bangkitan yang terjadi selama atau setelah bedah sara-, terapi trigeminal neuralgia, antikon4ulsan D*$ Anak K 7 mg5kg""5hari dlm dosis terbagi L dosis maks sehari 3// mg L *osis pemeliharaan 1=: mg5kg""5hari *ewasa K Pasien yang belum pernah mendapatkan terapi sebelumnya mulai dengan 3 0// mg, kemudian dosis disesuaikan keperluan pasien
Kar&ama'e%$n ; Tegretol <
%erja dan indikasi serupa dengan -enitoin. %adar serum terapeutik adalah 1=0 μ g5ml. T*k$$ta K 4ertigo, mual, muntah, anemia aplastik, dan agranulositosis ;jarang tetapi serius<. Meta& K menginduksi metabolismenya sendiri ; ↑ enzim P17/< dalam hati. Satu metabolik akti-. 97J terikat protein. D*$ @pilepsi mulai dengan dosis rendah *ewasa K sehari 0= 0//=// mg, berangsur=rangsur ditingkatkan hingga sehari =3 1// mg. Anak K 0/=/ mg5kg""5hari. Fen*&ar&$tal
'ntuk kejang umum pada pasien pediatri. %urang sering digunakan pada orang dewasa. *urasi 0/=0 jam. Fenobarbital di metabolisme oleh enzim P17/ di hati. Fenobarbital menginduksi enzim P17/, yang menyebarkan peningkatan metabolisme banyak obat. Fenobarbital digunakan se+ara klinis sebagai antikon4ulsan. In+$ka$ Antikon4ulsi ,hipnotik,sedatiD*$ *ewasa K 0//=37 mg $&, dosis dapat ditingkatkan ampai sehari 8// mg. Anak dan neonatusK (oading dose 07=/ mg5kg $& dengan ke+epatan 0= mg5kg""5mnt. Ben'*+$a'e%$n D$a'e%am +an L*ra'e%am adalah obat yang disukai untuk status epileptikus. Kl*na'e%am digunakan untuk Petit mal. Et*uk$m$+
!bat pilihan untuk petit mal. Mekanisme tidak diketahui. %adar terapeutik adalah 1/ = 0// μ g5ml. T*k$$ta K sakit kepala, mual 5 pusing 5 muntah, kelelahan, ataksia, kejang, penglihatan kabur, ruam,
!
hepatotoksitas, sindrom mirip=lupus ; jarang <, diskrasia darah ; jarang tetapi serius <. Meta& K tidak terikat protein. *imetabolisme oleh hati menjadi metabolit tidak akti-.
Aam -al%r*at ;depakote<
Suatu asam lemak yang menghambat >A"A=transaminase dan suksinat semialdehid dehidrogenase, enzim= enzim yang medegradasi >A"A. !bat yang disukai untuk kelainan kejang yang mempunyai komponen lebih dari satu jenis kejang. %adar serum terapeutik adalah 7/= 0// μ g5ml. T*k$$ta K tremor dan sedasi. Meta& K I/J terikat protein. Metabolit tidak akti-.
"
BAB III PENUTUP ".1 Ke$m%ulan Anti kon4ulsan adalah suatu kelompok obat yang digunakan untuk men+egah dan mengobati bangkitan epilepsi ;epileti+ seizure< dan bangkitan non=epilepsi. Anti%on4ulsi merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada kasus=kasus kejang karena @pileptik. !leh karena itu, anti kon4ulsi berhubungan erat dengan kasus epilepsi. Pada penderita epilepsi, terkadang sinyal=sinyal untuk menyampaikan rangsangan tidak berakti4itas sebagaimana mestinya. 'mumnya epilepsi mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam pro+ess kelahiran, luka kepala, strok, tumor otak, alkohol. %adang epilepsi mungkin juga karena genetik, tapi epilepsy bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui. Pada umunya sebagian obat antiepilepsi di metabolisme di hati, ke+uali 4igabatrin dangan bapentin yang dieliminasi oleh ekskresi ginjal.Pentingnya pen+egahan dengan menangani obat dan pemeriksaan klinis yang tepat dapat membantu penyembuhan penyakit ini
".2 Saran Antiepilepsi dan e-ekti-itasnya belum mapan ,sebaiknya tidak digunakan dalam praktek umum. Tetapi diserahkan penggunaannya kepada para ahli neurologi, guna memastikan nilai man-aat yang sebenarnya .
#
DAFTAR PUSTAKA
*epartemen Farmakologi N Teraupetik F% '$.//I. Farmakologi Dan Terapi edisi 5 . 6akarta K F% '$ !lson, 6ames. //3. Belajar Mudah Farmakologi. 6akarta K //3 Tambayong, 6an . //. Farmakologi untuk Keperawatan. 6akarta K Widya Medika
$
M%K%L%& M%T% K'L%& %*M%K+L+G
,
+at %nti Kon/ulsan
K0L+MP+K 1 1. 2. 3. 4. !. ". #. $. ,. 16.
%mad am5ati 1331161,1 %7rilita Putri 8u9a 1331161,2 %ngelia 8olanda 1331161,3 %5u %ndira 1331161,4 a5u esriani 1331161,! esi *atna ari 1331161," ian %gusti Tanjung 1331161,# 9ari5at r:an 1331161,$ 0nggli %s:ade5a 1331161,, atima Purnama ari 133116266
*osen Pembimbing K @ka *esnita, M.Farm, Apt
KELAS IA
P*+ Kepera:atan Padang P+LT0KK0 K0M0;K0 * P%%;G 2613<2614
16
11