MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK VII
IMAM TRI SUTRISNO RIFANTIKA PUSPITASARI NOVIE PRAWITANINGSIH MIFTACHUL JANNAH APRILIA PUSPITA SARI ENGGAR RATNA RAFIKA ROSYIDA
131311123064 131311123068 131311123069 131311123070 131311123071 131311123072 131311123073
PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh pembelajaran Metodologi Keperawatan dengan judul “Menulis Laporan Penelitian” agar kita bisa mengetahui bagaimana sistematika penulisannya. Penyusunan makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Kusnanto, S.Kp., M.Kes., selaku PJMA Metodologi Riset dan fasilitator SGD Kelompok VII.
2.
Tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pencarian literatur. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehubungan dengan hal tersebut kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk penulisan makalah yang lebih baik di masa mendatang.
Surabaya, November 2013
Kelompok VII
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian atau riset pada hakikatnya bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar melalui proses bertanya dan menjawab (Gulo, 2004). Penelitian merupakan fungsi penting yang tidak bisa dipisahkan dari fungsi pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa dukungan penelitian. Pengalaman belajar yang diberikan kepada mahasiswa selama beberapa tahun di perguruan tinggi tidak hanya mengkaji berbagai sumber tertulis yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajarinya, tetapi juga pengalaman dalam bidang penelitian yang berhubungan dengan bidang kajiannya. Penelitian itu sendiri menjadi suatu tantangan yang sulit untuk diatasi (Gulo, W.2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo) Sesudah melakukan penelitian, para peneliti sihadapkan pada dua kewajiban penting. Pertama, menyusun laporan proyek (penelitian) yang ditujukan untuk pihak pemberi bantuan dana. Kedua, menyusun laporan hasil penelitian untuk dipresentasikan di dalam pertemuan ilmiah atau yang akan dikirim ke jurnal ilmiah. Kewajiban ini merupakan tata krama di kalangan para peneliti untuk menyebarluaskan hasil penelitiannya sebagai sumbangan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dibidangnya masing-masing. Laporan yang pertama berbeda sifat dan tujuan penulisannya dengan laporan kedua. Laporan pertama lebih bersifat administratif, tidak untuk disebarluaskan dan tujuannya untuk menyampaikan perkembangan kegiatan penelitian termasuk dana yang telah
digunakan. Yang kedua lebih bersifat ilmiah. Biasanya disebarluaskan melalui pertemuan ilmiah atau dipublikasikan untuk konsumsi masyarakat ilmiah. Jenis laporan yang kedua disebut dengan makalah ilmiah yang akan dibahas khusus di dalam bagian ini. (Muninjaya, Gede A. 2003) Sebuah naskah laporan yang menampilkan hasil penelitian yang menarik akan kurang berbobot kalau diterbitkan pada jurnal yang kurang sesuai. Makalah ilmiah tidaklah sama dengan laporan konferensi, kajian tentang sebuah topik, atau abstrak sebuah pertemuan. Pada umumnya, jurnal yang menampilkan makalah ilmiah mempunyai aturan umum tentang teknik editorial, etika ilmiah, prosedur pencetakan, dan penerbitan. Sebuah makalah ilmiah yang baik biasanya akan muncul dari jurnal yang sudah diakui reputasinya di kalangan masyarakat ilmiah (Muninjaya, Gede A. 2003. Langkah-Langkah Praktis Penyususnan Proposal dan Publikasi Ilmiah/Penulis. Jakarta : EGC
Menulis laporan penelitian karya ilmiah sering kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya. Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian perlu diketahui cara penulisan laporan penelitian yang akan dibahas dalam makalah ini. 1.2
Rumusan Masalah Mengetahui cara penulisan laporan penelitian.
1.3
Tujuan 1. Mengetahui sistematika penulisan laporan penelitian
2. Mengetahui cara penulisan hasil penelitian 3. Mengetahui cara penulisan pembahasan 4. Mengetahui penulisan naskah publikasi di jurnal imliah.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
PENULISAN ISI HASIL PENELITIAN Penulisan hasil penelitian dipersiapkan untuk tujuan dan sasaran yang berbeda. Skipsi maupun tesis tidak hanya mengkomuniksikan hasil suatu penelitian, tetapi juga menyediakan informasi kepada orang lain atau mahasiswa dalam menelaah dan mempelajari fakta-fakta empiris yang ditemukan. Oleh karena itu, bahasa yang dipergunakan harus menggunakan bahasa yang sudah baku menganut aturan tata bahasa yang standar.
Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam penulisan hasil penelitian, pada prinsipnya isi penulisan secara umum adalah sama. Isi penulisan hasil penelitian meliputi : 1. Bagian pendahuluan Tujuan dari pendahuluan adalah membawa pembaca untuk mengenal masalah penelitian, pentingnya masalah yang didukung oleh data-data dari jurnal dan daftar pustaka yang sesuai, kronologis atau penyebab terjadinya masalah, dan konsep solusi yang ditawarkan oleh peneliti. Tahapan pada pendahuluan termasuk gambaran singkat tentang tinjauan pustaka, kerangka konseptual, pernyataan masalah, serta hipotesis dan beberapa asumsi yang mendasari penelitian serta pembahasan yang rasional dalam pengkajian masalah penelitian. Peneliti harus menjelaskan secara jelas dan ringkas dengan menggunakan bahasa yang benar dan baik pada latar belakang permasalahan, agar pembaca dapat mengerti dengan mudah bahwa masalah penelitian tersebut adalah hal yang penting dan perlu dilakukan penelitian. Secara ideal justifikasi masalah penelitian keperawatan harus mengandung dua hal utama, yaitu praktik dan teoritis. Tetapi pada kenyataannya banyak penelitian yang hanya menekankan pada kepentingan praktik atau teoritis saja. Pernyataan masalah dalam pendahuluan harus disertai ringkasan hasil penelitian yang sesuai supaya penelitian yang dilakukansesuai dengan kontekstual yang berkembang saat ini. Memperbanyak sumber dari tinjauan pustaka akan
membantu peneliti memperjelas dasar-dasar teoritis dan praktik masalah penelitian. Dalam pendahuluan harus membahas tentang variabel dan definisi operasional secar ringkas. Meskipun penjelasan secara lengkap terdapat pada bagian metodologi, tetapi penjelasan singkat pada tahap pendahuluan tentang konsep/definisi penting akan membantu pembaca untuk mengenal istilah-istilah sejak awal, apa yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut. Kesimpulannya adalah pendahuluan harus memuat penjelasan apa yang sudah dilaksanakan dan apa yang sudah ditemukan sebelumnya. Pendahuluan juga harus menjawab pertanyaan : apa yang harus diketahui oleh peneliti? Apa yang ingin diketahui oleh peneliti? Dan signifikansi apa yang berdampak pada teori dan praktik dalam penelitian tersebut (Polit dan Back, 2013). 2. Bagian metodologi Penulisan pada bagian metodologi difokuskan pada bagaimana penelitian dilaksanakan agar tujuan/masalah penelitian dapat dijawab. Ada beberapa hal penting yang harus dituliskan pada bagian metodologi penelitian, yaitu (1) rancangan penelitian, (2) subjek penelitian, (3) definisi operasional variabel penelitian, dan (4) instrumen dan metode/prosedur pengumpulan data, serta (5) analisis data. (1) Penulisan rancangan penelitian Penulisan rancangan penelitian harus secar jelas menggambarkan jenis rancangan apa yang dipilih dalam penelitian. Jenis rancangan eksperimen
biasanya ditulis secara jelas dan rinci dibandingakn jenis rancangan non eksperimen. Pada jenis rancangan eksperimen,peneliti harus menuliskan variabel apa yang dilakukan maniulasi atau perlakuan, bagaimana mengelompokkan subjek, dan prosedur perlakuan apa yang digunakan. Pada bagian ini juga perlu dituliskan tentang kerangka operasional (pentahapan) penelitian dilaksanakan, sehingga mempermudah pembaca memahami langkah-langkah yang diikuti tentang pelaksanaan penelitian. (2) Penulisan subjek penelitian (populasi dan sampel) Pertama kali yang ingin diketahui oleh pembaca adalah siapa subjek penelitian. Penjelasan tentang subjek penelitian biasanya meliputi dari mana populasi diambil dan bagaimana sampel dipilih. Metode tentang pengambilan sampel, rasionalisasi sampling, dan jumlah sampel harus dituliskan supaya pembaca dapat mengerti / menilai kelebihan dan keterbatasan dari rancangan sampling. Pada bagian ini juga disarankan untuk dituliskan dasar karakteristik subjek, misalnya usia, jenis kelamin dan hal-hal lain yang sesuai. (3) Variabel dan definisi operasional Variabel yang perlu dituliskan adalah variabel yang diteliti, biasanya berupa variabel independen dan dependen serta variabel kendaliss. Kemudian penulisan definisi operasional, meliputi jenis variabel, parameter, alat ukur / jenis instrumen, skala data dan skor yang ditetapkan. (4) Instrumen dan metode pengumpulan data
Penulisan pada bagian penulisan data merupakan komponen yang penting. Hal yang perlu dituliskan adalah instrumen yang digunakan merupakan hasil pengembangan / modifikasi atau dari standar instrumen yang sudah baku. Perlu juga dituliskan tentang validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Jika memang ternyata instrumen kurang memenuhi persyaratan, maka peneliti secara jujur harus menuliskan kelemahan instrumen tersebut. Kedua, perlu dituliskan tentang lokasi penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian. Ketiga, hal yang tidak kalah pentingnya adalah langkah-langkah / prosedur pengambilan data. Pada jenis rancangan eksperimen, perlu dituliskan kapan pelksanaan intervensi, berapa kali intervensi dilaksanakan? Pada penelitian dengan instrumen wawancara, dimana dilaksanakan, siapa yang melakukan wawancara, berapa lama waktu rata-rata yang diperlukan untuk setiap satu subjek? Pada instrumen observasi, bagaimanakan peran observer, apa yang diobservasi? Pada instrumen kuesioner, kapan kuesioner diberikan, bagaimana cara memberikannya?, apakah ada tindak lanjutnya? Kejelasan penulisan pada bagian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pembaca tetang kualitas pelaksanaan penelitian. (5) Penulisan analisis data Pada penelitian kuantitaif, perlu dituliskan tentang jenis statistik yang dipergunakan dalam pengolahan data. Alasan penetapan pengguanaan statistik yang dipilih, sumber rujukan yang digunakan. Pada bagian ini,
biasanya rumus statistik tidak terlalu penting dituliskan justru nilai signifikan yang perlu diketahui oleh pembaca. 3. Bagian hasil Pada bagian penulisan hasil penelitian, peneliti harus secara hati-hati melaporkan semua hasil secara akurat dan selengkap mungkin baik hasi tersebut menerima hipotesis, maupun menolak hipotesis. Pada bagian awal penulisan akhir adalah tentang gambaran lokasi penelitian yang meliputi karakteristik tempat penelitian dilaksanakan dan karakteristik subjek penelitian. Tahap berikutnya adalah menuliskan hasil dalam tabel atau gambar disertai dengan penjelasan. Yang perlu diingat dalam menuliskan tabel atau gambar harus terdapat komponen 3 W (What, when, where), yaitu tabel tentang apa , diman, kapan dilaksanakan penelitian. Misalnya, tabel hubungan anatara pengetahuan dengan peran keluarga dalam perawatan anak selama di rumah sakit (apa) di ruang anak RSUD dr. Soetomo (tempat) bulan maret – mei 2013 (waktu). Tabel atau gambar tersebut kemudian diberi penjelasan tentang hasil uji statistik yang signifikan dan penulisan angka-anagka yang mencilok. Tidak perlu dituliskan semua angka pada setia item variabel yang ada. Penulisan presentase biasanya dikelompokkan menjadi mayoritas apabila hasil menunjukkan 90 – 100 %; sebagian besar sama denga 66 – 89 %; lebih dari 50% (51 – 69%). 4. Bagian pembahasan
Penulisan pembahasan merupakan unsur yang penting pada bagian ini. Isi dari penulisan pembahasan didasarkan pada tujuan penelitian, format penelitiannya, dituliskan sesuai yang ada di tujuan khusus atau bisa langsung dituliskan dalam beberapa paragraf (Anderson & Poole, 1993). Isi tersebut meliputi penulisan (1) interpretasi hasil penelitian (fakta); (2) mencantumkan literatur / injauan pustaka yang mendukung (teori); (3) opini / justifikasi ilustrasi dari peneliti tentang rekomendasi implikasi hasil temuannya baik dalam hal akademik amaupun praktik. Pada penelitian kuantitatif, interpretasi hasil meliputi penjelasan hasil temuan yang dihubungkan dengan makna konsep dan praktik. Peneliti juga harus membuat suatu justifikasi tentang hasil temuannya, mengapa hasil yang ditemukan mendukung atau bertentangan dengan hasil kajian / konsep yang ada. Pada bagian ini juga perlu dituliskan tentang keterbatasan penelitian, khususnya ketidaksesuaian dengan konsep atau temuan yang sudah ada. 5. Kesimpulan dan saran (Nursalam, 2008)
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS Secara berurutan kerangka penulisan skripsi terdiri atas 3 bagian seperti tersebut di bawah ini: 1. BAGIAN AWAL Bagian awal skripsi terdiri atas: a. Halaman sampul depan
b. Halaman sampul dalam dan prasyarat gelar c. Halaman pernyataan d. Halaman persetujuan e. Halaman penetapan panitia penguji f. Halaman ucapan terima kasih g. Halaman abstrak h. Halaman daftar isi i. Halaman daftar tabel j. Halaman daftar gambar k. Halaman daftar lampiran l. Daftar arti lambang, singkatan dan istilah 2. BAGIAN INTI Bagian inti skripsi memuat hal sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.3.1
Tujuan Umum
1.3.2
Tujuan Khusus
1.4 Manfaat 1.4.1
teoritis
1.4.2
Praktis
BAB 2 TIJAUAN PUSTAKA BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.2 Pembahasan BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan 6.2 saran 3. BAGIAN AKHIR Bagian akhir terdiri atas: 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran 2.1 Surat Izin Penelitian 2.2 Informed consent 2.3 Alat ukur/instrument 2.4 SAP (satuan acara pembelajaran) 2.5 Raw data 2.6 Hasil analisis
BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri atas 12 komponen seperti di bawah ini: 1. Halaman sampul depan Halaman ini berturut-turut: skripsi, judul, lambang Universitas Airlangga, nama peserta program studi S1 ilmu keperawatan, kalimat : “Program Stiudi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya dan tahun skripsi diujikan”. Haslaman ini menggunakan kertas Buffalo atau Linen warna biru dongker. 2. Halaman sampul dalam Halaman ini berisi materi yang sama dengan sampul depan, teta[I menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Proogram Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga. 3. Halaman pernyataan Halaman ini memuat pernyataan peneliti tentang keaslian Skripsi. 4. Halaman Persetujuan Halaman ini memuat nama lengkap dn tanda tangan para pembimbing atau promoter dan kompromotor. 5. Halaman Penetapan Panitia Penguji Halaman ini memuat tnggal, bulan, tahun pelaksanaan, ujian, nama ketua dan anggota penguji skripsi. 6. Halaman Ucapan Terima Kasih Halaman ini memuat pernyataaan terima kasih mahasiswa kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan
naskah, bantuan beberapa pihak yang dianggap penting dan berperan penting dalam penyelesaian karya tulis. 7. Halaman Abstrak Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dengan mengikuti kaidah IMRAD (Introduksi masalah dan tujuan, Metodologi, Hasil (Result), dan Diskusi (Discussion) dengan disertai kata kunci (Keyword) di akhir halaman abstark. Jumlah kata dal;am abstrak paling banyak 250 kata. 8. Halaman Daftar Isi Daftar ini memuat semua bagian dalam skripsi, termasuk urutan Bab, Suib Bab, dan Anak Sub Bab dengan nomor halamannya 9. Halaman Daftar Tabel Daftar ini memuat semua bagian usulan penelitian, skripsi, termasuk urutan bab, sub bab, dan anak sub bab dengan nomor halamannya. 10. Halaman Daftar Gambar Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, dan nomor halaman. 11. Halaman Daftar Lampiran Dafatr lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran, dan nomor halamannya. 12. Daftar Arti Lambang, Singkatan, dan Istilah Daftar ini memuat arti lambing, singkatan, dan istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi.
BAGIAN INTI Penjelasan bagian inti sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi masalah penelitian merupakan langkah awal seorang peneliti yang harus dilaksanakan. Masalah kesehatan atau keperawatan terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (teori) dengan kenyataan yang dijumpai di lapangan dan memerlukan suatu pemecahan (Sastroasmoro & Ismael, 1995; Praktiknya, 1993; Abedo, 1974). Contoh: Sebagian besar klien yang akan dilakukan tindakan pembedahan mengalami stress. Salah satu faktor yang berhubungan dengan stres pada klien yang menghadapi tindakan operasi antara lain adalah pengetahuan dan sikap, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tanda-tanda vital yang dapat memperburuk keadaan. Namun sampai saat ini belum ada peelitian yang mengkaji pengaruh penyuluhan terhadap penurunan stress dan perubahan tanda vital tersebut. Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian, alas an mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah trsebut harus didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) sehingga jelas,
memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga hars ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian tersebut dalam pemecahan permasalahn yang lebih luas. Dalam latar belakang ini ditulis secara berurutan masalah penelitian, skala maslah, kronologi masalah dan konsep teori (MSKS): 1) Masalah penelitian berupa fenomena atau faktor yang ada dan teori atau refrensi yang mendukung. 2) Skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap kesehatan : waktu yang terjadi pada saat ini (apakah semakin meningkat); tempat kejadian, karakteristik masyarakat yang terkena. 3) Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak masalah. 4) Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan. Contoh :
Kejadian gangguan konsep diri pada klien pascamasektomi……. Secara umum (Nasional)…… di Surabaya (RSU Dr. Soetomo)
Dampak dari gangguan konsep diri dan angka /insiden kejadian, waktu, tempat
Kronologis (Hasil penelitian sebelumnya)……..
Konsep solusi adalah………….
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah rumusan secara konkret masalah yang ada dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemirikan teoritir yang kebenarannya perlu dibuktikan. Rumusan masalah merupakan maslahmasalah yang memerlukan suatu penyelesaian segera. Rumusan masalah setidaknya
mengandung unsure
(Q:
question,
S:
Specific,
dan
S:Separated). Contoh : Jika dibuat suatu rumusan masalah: 1) Apakah ada pengaruh penyuluhan terhadap perubahan tanda-tanda vital pada klien dilakukan pembedahan? Atau lebih dari dua masalah: 1) Apakah ada pengaruh A terhadap B (penurunan stress) 2) Apakah ada pengaruh A terhadap C (penurunan tanda-tanda vital) 3) Apakah ada pengaruh A terhadap D (……………………………) 1.3 Tujuan Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitia dapat dibagi menjadi : (1) Tujuan umum dan (2) Tujuan Khusus.
1.3.1
Tujuan umum
Merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian. Rumusan dalam pembuatan tujuan adalah : Toxonomi Bloom (C2-C6) + Tujuan Penelitian + (V +Variabel) Perbedaan Hubungan Pengaruh Contoh : Menjelaskan pengaruh konseling prabeda terhadap penurunan stress dan tanda-tanda vital pada klien yang dilakukan tindakan pembedahan (Orthopedi). 1.3.2
Tujuan Khusus Merupakan Penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. operasional
dalam
tujuan
khusus
adalah
Kata-kata mengukur,
mengidentifikasi, menganalisis, membandingkan, membuktikan, dan menilai. Tujuan khusus dapat ditulis sesuai dengan rumusan masalah (>2). 1.4
Manfaat Penelitian 1.4.1
Teoritis Adalah Manfaat penelitian terhadap perkembangan ilmu keperawatan.
Contoh : Diketahuinya
mekanisme
peningkatan
respons
adaptasi
(modulasi respon imun, psikologis, dan social) setelah PAKAR NERS social digunakan sebagai dasar dalam penelitian ilmu keperawatan dengan pendekatan Model Adaptasi dari Roy. 1.4.3
Praktis Adalah manfaat penelitian yang dapat diterapkan secara langsung. Contoh : Model PAKAR dapat digunakan sebagai tehnik alternative untuk respons adatif yang efektif dalam menghadapi stress pada klien HIV.
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistemik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori atau fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer serta mencantumkan nama sumbernya. Tata cara penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan pada pedoman yang digunakan. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual disintesis , diabstraksi dan dieksplorasi dari berbagai teori dan kerangka pemikiran ilmiah, yang mencerminkan pradigma sekaligus
tuntunan
untuk
memecahakan
masalah
penelitian
dan
merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual penelitian dapat berbentuk bagan, model matematik, atau persamaan fungsional, yang dilengkapi dengan uraian kualitatif. Syarat kerangka konsep adalah 1) Harus didasarkan pada konsep atau teori yang ada, 2) Adanya hubungan antara variable, 3) Berupa gambar atau diagram. 3.2 Hipotesis (bila ada) HIpotesis merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi serta dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Hipotesis yang digunakan adalah HI. Contoh : HI : 1) Ada pengaruh penyuluhan terhadap perubahan tanda-tanda vital dengan persalinan lama yang akan dilakukan tindakan pembedahan. 2) Ada pengaruh penyuluhan terhadap penurunan stress.
BAB 4 METODE PENELITIAN
Format bab metode penelitian untuk penelitian kualitatif menyesuaikan dengan kaidah metode kualitatif. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif, bab metode penelitian secara rinci memuat hal berikut : 4.1 Rancangan penelitian yang digunakan. Rancangan penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitaian atau untuk menguji kesahihan hipotesis. Macam tipe rancangan penelitian yang sering digunakan dalam keperawatan, misalnya DeskriptifAnalitik: Studi kasus, Korelasi, Cross-Sectional, Komparasi; Experiment: Pre-post nonrandomized experiment, Quasy-experiment dan Trueexperiment. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan rancangan penelitian : 1) Apakah akan ada intervensi keperawatan yang perlu dilakukan kepada responden? 2) Perbandingan tipe apakah yang akan digunakan? 3) Prosedur apakah yang akan digunakan untuk mengontrol variable? 4) Kapan dan berapa kali data akan dikumpulkan dari responden? 5) Dalam situasi yang bagaimanakah riset akan dilaksanakan, di klioneik, dirumah atau di tempat lain? 4.2 Populasi, sampel, besar sampel, dan tehnik pengambilan sampel. Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Agar hasil
dapat dianalisa dengan uji statistik untuk penelitian kuantitatif, jumlah minimal 30 sampel. 4.3 Variabel penelitian meliputi klasifikasi variable dan definisi operasional variable. 4.4 Bahan penelitian Berisi uraian mengenai macam dan spesifikasi bahan penelitian yang digunakan. Bahan adalah segala sesuatu yang dikenai perlakuan atau yang dipakai untuk perlakuan. 4.5 Instrumen penelitian Bagian ini berisi uraian tentang macam spesifikasi instrument yang digunakan dalam pengumpulan data. Perlu disertai uraian tentang reliabilitas dan validitasnya, serta pembenaran atau alasan menggunakan instrument tersebut. 4.6 Lokasi dan waktu penelitian 4.7 Prosedur pengambilan atau pengumpulan data Bagian ini memuat urain tentang cara dan prosedur pengumpulan data secara rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan beberapa langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk menjamin reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. 4.8 Kerangka Operasional 4.9 Cara analisis data
Bagian ini berisi uraian tentang cara yang digunakan dalam analisis data disertai pembenaran atau alas an penggunaan cara tersebut, termasuk pengguanaan statistik. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Penulisan hasil penelitian merupakan hal yang penting dilakukan peneliti, diajukan sebagai karya tulis ilmiah atau penelitian ilmiah. Pada bab ini disajikan secara ringkas format laporan penelitian berdasarkan ransangan penelitian yang sudah dibuat dan dijelaskan tiap-tiap tabel atau gambaran hasil penelitian serta mengacu pada tujuan khusus dan mencantumkan angka yang paling menonjol sesuai hasil penelitian (dapat menggunakan kata-kata mayoritas, sebagian besar). Oleh karena penulisan karya tulis dilaporkan kepada masyarakat ilmiah dan dipertanggungjawabkan kepada tim penguji, format penulisan dan berbagai segi lainnya disesuaikan dengan aturan yang berlaku di akademik atau sekolan setempat. Perlu diingat bahwa di bagian ini peneliti tidak diperbolehkan memberi suatu tanggapan, ulasan dan komentar terhadap masalah yang timbul, karena akan diuraikan secara detail pada bagian berikutnya (pembahasan). Bagian ini memuat data penilitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, foto, atau bentuk penyajian data yang lain. Tata cara penyajian tabel, grafik, gambar, bagan, foto harus sesuai dengan ketentuan.
Isi dari hasil penelitian meliputi : 1) Pengantar 2) Gambaran umum lokasi penelitian 3) Penyajian karateristik data umum 4) Penyajian hasil yang diukur Catatan : 1) Format untuk bab 5 (Hasil penelitian dan Pembahasan) dapat ditulis dengan menggunakan model buku teks ilmiah. 2) Bagian ini memuat data penelitian. Jika digunakan analisis statistic hanya dimuat
tampilan
akhir
yang
menunjukkan
hasilnya,
sedangkan
perhiutungan statistic dimuat sebagai lampiran. 5.2 Pembahasan Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan dan menganalisis makna penemuan
penelitian
yang
telah
dinyatakan
dalam
hasil
dan
menghubungkannya dengan pernyataan penelitian atau hipotesis. Hal ini biasanya dilakukan dengan membandingkan penemuan tersebut dengan penemuan sebelumnya, apakah ia memperkuat, berlawanan, atau yang sama sekali baru. Tiap pernyataan harus jelas dan didukung oleh kepustakaan yang memadai. Bagian ini merupakan bagian terpenting pada skripsi. Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigm, konsep
dan teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan mencakup bagaimana dan mengapa sekurang-kurangnnya mencakup hal berikut : 1) Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non empiris, sehingga dapat menjawab dengan menjelaskan rumusan masalah yang diajukan. 2) Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsekuensi serta pengembangannya di masa yang akan dating. 3) Perumusan teori yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan sarana bagi penelitian selanjutnya. 4) Semua dibahas per bagian tidak perlu per variable. Secara operasional, isi pembahasan meliputi : 1) Fakta berdasarkan hasil penelitian : perlu diujabarkan mengapa dan bagaimana (tidak mengulang-ngulang angka yang sudah dianalisa pada bagian hasil) 2) Teori : hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang relevan (apakah memperkuat atau bertentangan) 3) Opini : mwerupakan pendapat atau pandangan/pandangan peneliti terhadap komparasi fakta dan teori yang ada termasuk keterbatasan penelitian yang dilakukan. BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan
Simpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang sekurang-kurangnya terdiri atas : 1) Jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian 2) Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan 3) Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan 6.2 Saran Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pengguanaan praktis. Sekurang-kurangnya member saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pad hasil penelitian dan operasional dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana).
BAGIAN AKHIR PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Dalam merumuskan permasalahan penelitian (dalam pendahualuan dan tinjuan pustaka) dan mendiskusikan hasil penelitian (di dalam pembahasan), harus disertakan dasar yang mengacu pada kepustakan. Uraian dalam makalh ilmiah bukan merupakan pendapat pribadi, melainkan hasil penelitian orang lain, maka pernyataan-pernyataan dalam makalah tersebut harus mencantumkan rujukan yang akurat. Rujukan ini kemudian harus dituliskan dalam Daftar Pustaka, yakni pada bagian akhir suatu makalh ilmiah.
Sumber rujukan Sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalh ilmiah dalam majalah ilmiah, buku laporan atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah, misalnya DEPKES R.I atau BKKBN atau dari badan-badan internasiolan (WHO atau UNICEF). Urutan sumber rujukan dalam penelitian meliputi : 1)Jurnal; 2) Buku (paling lama terbitan 10 tahun yang lalu); 3) Internet; 4) Hasil Penelitian
(skripsi/tesis/disertasi);
5)
Makalah
yang
sudah
diseminarkan
(regional/nasional-tidak dipublikasikan). Model penulisan Daftar Pustaka di NERS mengacu pada system nama dan tahun (HARVARD). Jumlah daftar pustaka minimal 25 (15 dari buku dan 10 dari jurnal atau internet). Daftar pustaka disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis, dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama keluarga di depan. Penulisannya di dalam makalah dengan mencantumkan tahun dalam tanda kurung di belakang nama (keluarga) penulis. Apabila penulis lebih dari satu orang, maka dibelakang tahun diububuhkan tanda koma dan yang terakhir dengan tanda (&/ dan) sebelum nama penulis berikutnya. Contoh : 1. Jurnal : Nursalam, Arimini N.K, Suarliah, I; Triharini M (2007). “Pengaruh senam kebugaran terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause”. Jurnal Ners. Vol I, No 2 (Hlm.71-78)
2. Buku : Nursalam, (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika. Hlm 1-38. 3. Skripsi/Tesis/Disertasi: Nursalam. (1998). Development Nursing Reserch in Indonesia. Unpublished Thesis for Honours Master of Nursing, University of Wollongong, NSW, Australia. 4. Internet : Ievut. (2002). Trends Nursing Practice. www//http:nurs.com.net.id. Tanggal 23 Mei 2007. Jam 16.00 WIB 5.
Makalah : Nursalam, (2002). Peluang Riset Keperawatan di Masa depan. Makalah Seminar Nasional pada TELMIKI di UNIBRAW MALANG tidak dipublikasikan. 13 Februari 2002. BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran