BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Masjid secara bahasa adalah tempat untuk bersujud, untuk menyembah kepada Allah. dari pengertian di atas maka masjid harus digunakan untuk beribadah kepada Allah, dan tidak diperbolehkan digunakan untuk berbuat dosa kepada Allah SWT. Apabila Masjid digunakan untuk hal-hal yang tidak dianjurkan oleh islam seperti berjudi, main kartu, berkumpul yang hanya membicarakan orang, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana kalau Masjid dibuat untuk kantor, jalan, atau gereja yang jelas-jelas menyembah selain Allah dimana hal itu berarti mempersekutukan Allah? Perbuatan itu adalah dilarang. Jangankan mengganti fungsi masjid menjadi gereja, membangun gereja di dekat masjidpun tidak boleh, seperti halnya di jakarta, yaitu masjid istiklal, yang didekatnya terdapat gereja,sebenarnya tidak boleh karena hal ini menyangkut syariat islam.
Masjid sebagai tempat yang paling sentral bagi umat islam, yang hampir semua kegiatan utama umat islam, seperti shalat lima waktu, shalat jum’at, pengajian,dan lain sebagainya yang seharusnya kita menjaganya dari hal-hal yang akan merusaknya. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana pengertian masjid, bagaimana fungsi mesjid, dan bagaima menurut hadist nabi atau ayat al-quran tentang mengganti fungsi mejid menjadi gereja, kantor, jalan dsb.
1
II.
Rumusan Masalah A. Apa PengertianMasjid? B. Bagaimana Fungsi Masjid?
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masjid
Masjid adalah simbol keislaman. Ia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam, karena masjid merupakan bentuk ketundukan umat kepada Allah SWT. Kata masjid terulang dua puluh delapan kali dalam Al-Quran. Secara bahasa masjid berasal dari kata sajada-sujud artinya patuh; taat; tunduk dengan penuh hormat. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, atau bersujud ini adalah bentuk lahiriyah yang paling nyata dari makna-makna tersebut. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk shalat dinamai masjid, “tempat bersujud”.
Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum Muslim. Tapi karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid menjadi tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah SWT. Al-Quran menegaskan: “Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah sesuatu di dalamnya selain Allah”. (QS. Al-Jinn {72}: 18)
Rasulullah saw. bersabda: “Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri”. (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah)
Tampaknya masjid bukan sekadar tempat sujud dan sarana penyucian atau bertayamum (wudhu dengan debu suci). Masjid adalah tempat Muslim bertolak, sekaligus pelabuhan tempatnya bersauh dalam ketaatan kepada Allah swt. Masjid sebagai institusi kaum muslimin, merupakan indikator bagi muslim paripurna (Insan Kamil). Dengan predikat ini, umat muslim harus bisa memaksimalkan keberadaan 3
masjid sebagai pusat aktivitas yang menawarkan kegiatan-kegiatan alternatif dalam berdakwah.
B. Fungsi Masjid Mesjid secara fisik adalah bangunan yang merupakam tempat untuk shalat dan sujud serta ingat kepada Allah SWT. Nabi bersabda: انما هي لذكرهللا وقرأة القرأن: رسول هللا صلعم قال,عن انس رضي هللا عنه )( رواه مسلم Artinya: “Sesungguhnya Masjid itu untuk ingat kepada Allah dan untuk membaca Al-Quran”. ( HR. Muslim ) Masjid juga merupakan tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah melalui Azan, Qomat, Tasbih, Tahmid, Tahlil Istighfar, dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di Mesjid sebagai bagian dari lafaz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah. Masjid disamping sebagai tempat ibadah, tempat berdialog antara hamba dan Khaliknya, juga berfungsi sebagai wahana yang tepat, guna bagi pembinaan manusia menjadi insan yang beriman bertaqwa dan beramal shalih, mesjid bukan hanya tempat sembah-Yang dan tempat sujud semata, melainkan pula sebagai tempat kegiatan sosial dan kebudayaan maka bangunan Masjid harus dijaga kesuciannya. Kesucian dimaksud adalah baik secara fisik kerapian tempat maupun persyaratan bagi setiap yang memasuki. Saat ini kita lihat masjid bukan saja sebagai tempat shalat saja, tetapi juga tempat memberikan pedidikan agama dan umum, rapat-rapat organisasi, dan lain-lain.
4
Dengan demikian maka kegiatan fungsi masjid disamping fungsi ibadah yang bersifat perorangan juga ibadah yang bersifat kemasyarakatan. Ibadah yang bersifat perseorangan meliputi : I’tikaf Shalat wajib dan sunat, Membaca alquran dan kitab-kitab lain, Zikir Adapun ibadah yang bersifat jamaah : Shalat Wajib Shalat Jum’at Shalat Jenazah Shalat Hari Raya Shalat Tarawih dan sejenisnya
Fungsi Sosial dan Kegiatan Muamalah a. Pendidikan Masjid adalah pusat dakwah yang selalu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rutin seperti pengajian, ceramah-ceramah agama dan kuliah subuh. Kegiatan semacam ini bagi para jamah dianggap sangat penting karena forum inilah mereka mengadakan internalisasi tentang nilai-nillai dan norma-norma agama yang sangat berguna untuk pedoman hidup ditengah-tengah masyarakat secara luas. Atau ungkapan lain bahwa melalui pengajian sebenarnya masjid telah melakukan fungsi sosial, mesjid sebagai tempat pendidikan nonformal, juga berfungsi membina manusia menjadi insan beriman, bertaqwa, berilmu beramal shalih, berakhlak dan menjadi warga yang baik serta bertanggung jawab. Untuk meningkatkan fungsi masjid dibidang pendidikan ini memerlukan waktu yang lama, sebab pendidikan adalah proses yang berlanjut dan berulang-ulang. Karena fungsi pendidikan mempunyai peranan yang penting, untuk meningkatkan kualitas
jama’ah
dan
menyiapkan
generasi
muda
untuk
meneruskan
serta
mengembangkan ajaran islam, maka masjid sebagai media pendidikan massa terhadap jemaahnya perlu dipelihara dan ditingkatkan. 5
b. Kegiatan dan pengumpulan dana Masjid juga menjadi tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana. Masjid juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli alat-alat ibadah maupun bukubuku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya. c. Fungsi budaya atau kebudayan. Masjid sebagai fungsi atau tempat kebudayaan dalam masyarakat yang sudah demikian maju, tidak lagi mampu menampung langsung kegiatan kebudayaan . Melakukan kegiatan-kegiatan kebudayan dapat dilaksanakan diluar masjid, namun tetap dilingkungan masjid. Dengan
demikian
masjid
sebagai
pusat
budaya
dan
dipertahankan. Adapun kegiatan-kegiatan adalah antaralain : 1. Menyelenggarakan musyawarah/diskusi, Simposium, Seminar. 2. Penyelenggarakan peringatan hari-hari besar. 3. Penyelenggaraan kesenian yang bernafaskan islam dan lain-lain.
6
kebudyaan
tetap
BAB III PENUTUP
I. Kesimpulan Mesjid adalah tempat suci umat islam yang berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan yang harus dibina, dipelihara dan dikembangkan secara teratur dan terencana. untuk menyemarakan siar islam meningkatkan semarak keagamaan dan menyemarakan kualitas umat islam dalam mengabdi kepada allah, sehingga partisipasi dan tanggung jawab umat islam terhadap pembangunan bangsa akan lebih besar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Nur Rohman atasikiyyu. 2012. Mengganti fungsi masjid menjadi gereja, jalan raya,
kantor,
dll.
http://kreatif123.blogspot.com/2012/01/makalah-tentang-
mesjid.html. 24 November 2013. Neneng
Nurhasanah.
2012.
Makalah
fungsi
http://anezthiencute8.blogspot.com/2010/10/makalah-fungsi-masjid.html. November 2013.
8
masjid. 24