MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN & MANAJEMEN PUSKESMAS BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan diapresiasi oleh masyaraka masy arakatt luas sela selaku ku peng pengguna guna laya layanan nan jika pela pelayana yanan n kedu keduaa insti institusi tusi pela pelayana yanan n kese kesehata hatan n tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip prinsip-prinsi p manajemen manajemen (Muninjaya, 2!2". 2!2".
Mana Manaje jeme men n adal adalah ah ilmu ilmu tera terapa pan n yang yang dapa dapatt dima dimanf nfaa aatk tkan an di er erag agai ai jeni jeni!! "rgani!a!i untuk memantu manajer dalam meme#ahkan ma!alah "rgani!a!i$ !ehingga manaje manajemen men juga juga dapat dapat diguna digunakan kan dalam dalam idang idang ke!eha ke!ehatan tan untuk untuk meman memantu tu manaje manajerr "rgani!a! "rgani!a!ii pelayanan pelayanan ke!ehatan ke!ehatan meme#ahka meme#ahkan n ma!alah ma!alah ke!ehata ke!ehatan n ma!yarak ma!yarakat% at% Menurut Menurut N"t"atm"dj" '(()*$ manajemen ke!ehatan adalah !uatu kegiatan atau !uatu !eni untuk mengatur mengatur petuga! petuga! ke!ehatan ke!ehatan dan n"n+petuga n"n+petuga!! ke!ehatan ke!ehatan ma!yarak ma!yarakat at melalui melalui pr"gram pr"gram ke!ehatan% Herlamang &Mur,ani$ '(-'*% Seagian e!ar penempatan d"kter yang aru lulu! diarahkan untuk memenuhi keutu keutuha han n tenaga tenaga medi! medi! di pu!ke! pu!ke!ma! ma! !eluru !eluruh h .nd"ne .nd"ne!ia !ia%% /"kte /"kterr tidak tidak !aja !aja erper erperan an !eagai medicus practicus$ practicus $ tetapi juga !eagai pimpinan unit kerja pelayanan ke!ehatan !eperti !eagai kepala pu!ke!ma! Muninjaya$ '(-'*% Selain itu$ Undang+undang 0epulik .nd"ne!ia N"m"r )1 Tahun '((2 tentang ke!ehatan$ menyeutkan dalam pa!al )3 ayat ah,a !etiap pimpinan penyelenggaraan fa!ilita! pelayanan ke!ehatan per!e"rangan haru! memiliki memiliki k"mpeten!i k"mpeten!i manajemen manajemen ke!ehata ke!ehatan n per!e"ran per!e"rangan gan yang diutuhka diutuhkan n Kemen Kemenke!$ ke!$ '((2*% Untuk itu$ d"kter dituntut untuk mengemangkan managerialship danleadership danleadership++ nya !ehingga tuga! p"k"k dan fung!i pu!ke!ma! erkemang efektif$efi!ien$dan pr"duktif% 4leh 4leh karen karena a itu$ itu$ penting penting agi agi d"kte d"kterr untuk untuk menget mengetahu ahuii leih leih dalam dalam !erta !erta memili memiliki ki kemampuan kemampuan mengenai mengenai manajemen manajemen ke!ehatan ke!ehatan dan manajemen manajemen pu!ke!ma! pu!ke!ma! Muninjaya Muninjaya$$ '(-'*% 1.2.
Tujuan #ujuan #uju an dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahu mengetahuii tentang manajemen kesehatan
dan da n
man anaj ajem emen en
pusk pu skes esma mass
dan manajemen puskesmas.
sert se rtaa
pera pe ran n
seor se oran ang g
dokt do kter er
dala da lam m
manaj man ajem emen enke kese seha hata tan n
1.3.
Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pemba$akhususnya dokter agar dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai Manajemen %esehatan dan Manajemen Puskesmas sehingga dapat menerapkannya saat bertugas sebagai dokter nantinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Manajeen Ke!e"atan
2.1.1. Def#n#!#
Se$ara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang penggunaan sumber daya se$ara efisien, efektif, dan rasional untuk men$apai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen merupakan ilmu terapan yang penerapannya disesuaikan dengan ruang lingkup fungsi organisasi, bentuk kerja sama manusia di dalam organisasi, dan ruang lingkup masalah yang dihadapi. &i bidang kesehatan, manajemen diterapkan untuk mengatur perilaku staf yang bekerja di dalam organisasi (institusi pelayanan" kesehatan untuk menjaga dan mengatasi gangguan kesehatan pada indi'idu atau kelompok masyarakat se$ara efektif, efisien, dan produktif (Muninjaya, 2!2". Sehat adalah suatu keadaan optimal, baik jasmani maupun rohani serta sosial ekonomi, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan fisik dan mental saja ()*, !+". &i ndonesia pengertian sehat dituangkan dalam UU Pokok %esehatan R /o.+ tahun !+ ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2". Menurut /otoatmodjo (2" dalam buku Manajemen %esehatan dan Rumah Sakit, manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2". Sesuai dengan tujuan sistem kesahatan, yakni peningkatan derajat kesehatan yang setinggitingginya, maka manajemen kesehatan tidak dapat disamakan dengan manajemen niaga yang lebih berorientasi pada upaya men$ari keuntungan berupa uang untuk pemilik perusahaan ( profit oriented " melainkan manajemen kesehatan berorientasi memberikan manfaat pelayanan se$ara optimal pada masyarakat (benefit oriented " oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pen$apaian kesejahteraan umum ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2".. 2.1.2. $ung!#
3ungsi-fungsi dalam manajemen kesehatan sama dengan fungsi-fungsi dalam manajemen perusahaan, yaitu ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2" 4
!. 3ungsi Peren$anaan ( Planning " Peren$anaan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Peren$anaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk men$apai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. &engan peren$anaan dapat mengetahui 4 tujuan yang ingin di$apai5 jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan5 jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan uraian tugasnya5 sejauh mana efekti'itas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan5 bentuk dan standar penga1asan yang akan dilakukan. #erdapat lima langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah peren$anaan dalam manajemen kesehatan, yaitu4 (a" analisa situasi5 (b" mengidentifikasi masalah dan prioritasnya5 ($" menentukan tujuan program5 (d" mengkaji hambatan dan kelemahan program5 (e" menyusun ren$ana kerja operasional. 2. 3ungsi Pengorganisasian (Organizing " &engan adanya pengorganisasian, maka seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur penggunaannya se$ara efektif dan efisien untuk men$apai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. &engan pengorganisasian, seorang pemimpin akan mengetahui4 pembagian tugas se$ara jelas, tugas pokok dan prosedur kerja staf, hubungan organisatoris dalam struktur organisasi, pendelegasian 1e1enang, dan pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. 6da enam langkah penting dalam membuat pengorganisasian, yaitu4 (a" tujuan organisasi harus sudah dipahami oleh staf5 (b" membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk men$apai tujuan5 ($" menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang praktis5 (d" menetapkan ke1ajiban yang harus dilakukan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya5 (e" penugasan personal yang terampil. . 3ungsi Pelaksanaan dan Pembimbingan ( Actuating " Pada fungsi ini lebih mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya untuk men$apai tujuan yang telah disepakati. 7eberapa hal yang dapat menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi yaitu 4 peran kepemimpinan ( leadership), moti'asi staf, kerja sama antar staf, dan komunikasi yang lan$er antar staf. 6dapun tujuan fungsi pelaksanaan dan pembimbingan adalah4 (!" men$iptakan kerjasama yang lebih efisien5 (2" mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf5 (" menumbuhkan rasa menyukai dan memiliki pekerjaan5 (" mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan moti'asi prestasi kerja staf5 (8" membuat organisasi berkembang se$ara dinamis.
. 3ungsi Penga1asan (Controlling " Melalui fungsi penga1asan, standar keberhasilan program yang telah dibuat dalam bentuk target, prosedur kerja, dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah di$apai atau yang mampu dikerjakan oleh staf. 9enis standar penga1asan ada dua, yaitu 4 (!" standar norma, standar yang dibuat berdasarkan pengalaman staf melaksanakan program yang sejenis atau yang pernah dilaksanakan dalam situasi yang sama di masa lalu5 (2" standar kriteria, standar yang diterapkan untuk kegiatan-kegiatan pelayanan oleh petugas yang sudah mendapatkan pelatihan. Pemimpin bisa mendapatkan data pada saat melakukan penga1asan dengan tiga $ara4 pengamatan langsung, laporan lisan dari staf atau pengaduan masyarakat, dan laporan tertulis dari staf. 8. 3ungsi :'aluasi ( Evaluation" #ujuannya yaitu untuk memperbaiki efisiensi dan efekti'itas pelaksanaan program dengan memperbaiki fungsi manajemen. :'aluasi ada beberapa ma$am, yaitu4 (a" e'aluasi terhadap input, dilaksanakan sebelum program dilaksanakan5(b" e'aluasi terhadap proses, dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung5 ($" e'aluasi terhadap output, dilaksanakan setelah pekerjaan selesai. 3ungsi-fungsi manajemen diatas dapat dilihat pada ;ambar 2.!. Meskipun keempat fungsi manajemen tersebut terpisah satu sama lain, teteapi sebagai sebuah proses, keempatnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berhubungan satu sama lain. 9ika tujuan organisasi belum ter$apai, pimpinan organisasi harus menganalisis kelemahan pelaksanaan salah satu atau beberapa fungsi manajemen tersebut (Muninjaya, 2!2".
%a&ar 2.1 S#klu! $ung!# Manajeen
Sumber4 Muninjaya, 2!2 2.1.3. 'uang L#ngku(
Seperti halnya manajemen perusahaan, di bidang kesehatan juga dikenal berbagai jenis manajemen sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dan sumber daya yang dikelolanya. Ruang lingkup
manajemen kesehatan se$ara garis besar mengerjakan kegiatan yang berkaitan dengan ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2".4 !. Manajemen sumber daya manusia (personalia" 2. Manajemen keuangan (mengurusi cashflow keuangan" . Manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan" . Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (melayani pelayanan kesehatan masyarakat" Untuk masing-masing bidang tersebut dikembangkan manajemen yang lebih spesifik sesuai dengan ruang lingkup dan tugas pokok institusi kesehatan. Penerapan manajemen pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan RS merupakan upaya untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing unit pelayanan kesehatan tersebut, dan diarahkan untuk men$apai tujuan organisasi (unit kerja dan sebagainya" se$ara efektif, efisien, produktif, dan bermutu (Muninjaya, 2!2". Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di ndonesia, seperti %antor &epartemen %esehatan, &inas %esehatan di daerah, Rumah Sakit, dan Puskesmas, dan jajarannya. Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di Rumah Sakit, &inas %esehatan, dan Puskesmas perlu dilakukan kajian proses penyusunan ren$ana tahunan &epartemen %esehatan dan &inas %esehatan di daerah. %husus untuk tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui peren$anaan yang disusun setiap lima tahunan ()erlambang 0 Mu1arni, 2!2". 2.1.).
Su&!#!te Manajeen Ke!e"atan
Subsistem adalah bagian dari sistem yang membentuk sistem pula. &alam sistem kesehatan nasional, subsistem manajemen kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan yang didukung oleh pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengaturan hukum kesehatan se$ara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin ter$apainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2". Subsistem manajemen kesehatan terdiri dari empat unsur utama ()erlambang 0 Mur1ani, 2!2" 4 !. 6dministrasi kesehatan, adalah kegiatan peren$anaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta penga1asan dan pertanggungja1aban penyelenggara pembangunan kesehatan. 2. nformasi kesehatan, adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan. . lmu pengetahuan dan teknologi, adalah hasil penelitian dan pengembangan yang merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan. . )ukum kesehatan, adalah peraturan perundang-undangan kesehatan yang dipakai sebagai a$uan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan.
2.1.*. Pea+aan Pr,gra Ke!e"atan
Sesuai dengan UU /o. 22 dan 28 tahun !+++ (diubah menjadi UU /o.2 dan tahun 2" tentang pemerintah daerah dan perimbangan keuangan pusat dan daerah, dana pembangunan kesehatan berasal dari tiga sumber yaitu (Muninjaya, 2!2" 4 !. Pemerintah (6P7/", yang disalurkan ke daerah dalam bentuk &6U ( &ana 6lokasi Umum" dan &6% (&ana 6lokasi %husus". &engan diberlakukannya otonomi daerah, porsi dana se$tor kesehatan yang bersumber dari 6P7/ menurun. Pemerintah pusat juga masih tetap membantu pelaksanaan program kesehatan melalui bantuan dana dekonsentrasi, khususnya untuk pemberantasan penyakit menular. 2. 6P7& yang bersumber dari P6& (Pendapatan 6sli &aerah", baik yang bersumber dari pajak maupun penghasilan badan usaha milik Pemda. Mobilisasi dana kesehatan juga bisa bersumber dari masyarakat dalam bentuk asuransi kesehatan, in'estasi pembangunan sarana pelayanan kesehatan oleh pihak s1asta dan biaya langsung yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk pera1atan kesehatan. &ana pembangunan kesehatan yang diserap dari berbagai sektor harus dibedakan dengan dana sektor kesehatan yang diserap oleh dinas kesehatan. . 7antuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah ( grant " atau pinjaman (loan" untuk in'estasi atau pengembangan pelayanan kesehatan. 2.2.
Manajeen Pu!ke!a!
2.2.1. Def#n#!#
Menurut Permenkes /o.<8 tahun 2! tentang pusat kesehatan masyarakat, disebutkan bah1a Pusat %esehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan pre'entif, untuk men$apai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di 1ilayah kerjanya (&epkes, 2!". 2.2.2. Tuga! -an $ung!#
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk men$apai tujuan pembangunan kesehatan di 1ilayah kerjanya dalam rangka mendukung ter1ujudnya ke$amatan sehat. &alam melaksanakan tugas tersebut, puskesmas menyelenggarakan fungsi (&epkes, 2!" 4 a. penyelenggaraan U%M tingkat pertama di 1ilayah kerjanya5 dan b. penyelenggaraan U%P tingkat pertama di 1ilayah kerjanya. 2.2.3. Su!unan rgan#!a!#
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten=kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Puskesmas dipimpin oleh seorang %epala Puskesmas yang merupakan seorang #enaga %esehatan dengan kriteria sebagai berikut (&epkes, 2!"4 a" #ingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat5 b" masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua" tahun5 dan $" telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas. %epala Puskesmas bertanggungja1ab atas seluruh kegiatan di Puskesmas dan ia dapat meren$anakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas kepada dinas kesehatan kabupaten=kota. &alam hal di Puskesmas ka1asan terpen$il dan sangat terpen$il yang tidak tersedia seorang tenaga kesehatan seperti kriteria diatas, maka %epala Puskesmas merupakan tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah diploma tiga (&epkes,2!". *rganisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas (&epkes, 2!"4 a" kepala Puskesmas5 b" kepala sub bagian tata usaha5 $" penanggung ja1ab U%M dan %epera1atan %esehatan Masyarakat5 d" penanggung ja1ab U%P, kefarmasian dan >aboratorium5 dan e" penanggungja1ab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring f"
fasilitas pelayanan kesehatan. 2.2.). Penera(an Manajeen -# Pu!ke!a!
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok puskesmas se$ara efisien, efektif, produktif, dan berkualitas, pimpinan puskesmas harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Penerapan manajemen kesehatan di puskesmas terdiri dari 4 !. Micro Planning (MP" Merupakan peren$anaan tingkat puskesmas. Pengembangan program puskesmas selama 8 tahun disusun dalam MP. 2. >okakarya Mini Puskesmas (>%MP" Merupakan bentuk penjabaran MP kedalam paket-paket kegiatan program yang dilaksanakan oleh staf, baik se$ara indi'idu maupun berkelompok. >%MP dilaksanakan setiap tahun. . Local Area Monitoring (>6M" atau P6S-PS (Pemantauan bu dan 6nak Setempat-Pemantauan ilayah Setempat" Merupakan sistem pen$atatan dan pelaporan untuk pemantauan penyakit pada ibu dan anak atau untuk penyakit menular yang dapat di$egah dengan imunisasi. >6M merupakan penjabaran fungsi penga1asan dan pengendalian program. >6M yang dijabarkan khusus untuk memantau kegiatan
program %6 disebut dengan P6S. Sistem pen$atatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2#P" adalah kompilasi pen$atatan program yang dilakukan se$ara terpadu setiap bulan. Stratifikasi puskesmas merupakan kegiatan e'aluasi program yang dilakukan setiap tahun untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program puskesmas se$ara menyeluruh. Penilaian dilakukan oleh tim dari &inas %esehatan Pro'insi dan %abupaten=%ota. &ata SP2#P dimanfaatkan oleh puskesmas untuk penilaian stratifikasi (Muninjaya, 2". Super'isi rutin oleh pimpinan puskesmas dan rapat-rapat rutin untuk koordinasi dan memantau kegiatan program. Super'isi oleh pimpinan, monitoring, dan e'aluasi merupakan penjabaran fungsi manajemen (penga1asan dan pengendalian" di puskesmas (#abel 2.!" (Muninjaya, 2". Planning *rgani?ing
Mikro planning, peren$anaan tingkat puskesmas Struktur organisasi, pembagian tugas, pembagian 1ilayah kerja, pengembangan program puskesmas >okakarya mini puskesmas, kepemimpinan, moti'asi kerja,
6$tuating
koordinasi, komunikasi melalui rapat rutin bulanan untuk membahas akti'itas harian dan kegiatan program
@ontrolling
P6S, >6M, PS %6, super'ise, monitoring, e'aluasi, audit internal keuangan di puskesmas Ta&el 2.1 Penera(an $ung!# Manajeen -# Pu!ke!a!
Sumber4 Muninjaya, 2 2.2.*
Su&!#!te Manajeen Pu!ke!a!
&alam upaya menunjang pengembangan program pokok puskesmas, puskesmas memiliki enam subsistem manajemen, yaitu (Muninjaya, 2"4 !. Subsistem pelayanan kesehatan 7erupa promosi, pen$egahan, pengobatan, rehabilitasi medis dan sosial 2. Subsistem manajemen keuangan •
9enis anggaran yang digunakan terdiri dari dana rutin (gaji pega1ai" dan dana operasional=proyek untuk masing-masing program.
•
Sumber anggaran, sejak otonomi daerah yang ditetapkan berdasarkan UU /o. 22 dan 28 tahun !+++ sumber dana puskesmas sebagian besar dari 6P7& kabupaten=kota yang disalurkan melalui dinas kesehatan kabupaten=kota. )anya sebagian ke$il yang berasal dari 6P7/. Puskesmas juga mendapat dana dari sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
•
Pimpinan puskesmas menunjuk bendahara puskesmas, ada yang menjadi bendahara proyek (men$atat dan melaporkan dana operasional kegiatan proyek" dan bendahara rutin (mengurusi gaji pega1ai dan pemasukan keuangan rutin puskesmas".
. Subsistem manajemen logistik Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan jenisnya berbeda-beda. %ebutuhan ini disusun dalam >okakarya Mini Puskesmas (>%MP". 6gar praktis biasanya kebutuhan logistik puskesmas disediakan oleh dinas kesehatan kabupaten=kota dan 7%%7/ (khusus untuk program %7" dengan dana yang sudah dialokasikan setiap tahun. Pimpinan puskesmas mempunyai 1e1enang dan 1ajib memeriksa administrasi barang dan obat se$ara rutin. . Subsistem manajemen personalia •
Untuk meningkatkan moti'asi kerja staf, sistem intensif perlu diterapkan sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama. Selain itu pemberian penghargaan oleh pimpinan kepada staf yang berprestasi akan membantu meningkatkan moti'asi mereka.
•
Untuk manajeman personalia di puskesmas, dokter selaku manajer puskesmas tidak diberikan 1e1enang untuk mengangkat staf ke$uali puskesmas menyisihkan dana sendiri untuk membayar honor staf. 6kan tetapi dokter berhak mengusulkan kebutuhan staf (jumlah dan jenis" ke &inkes kabupaten=kota.
•
Pertemuan antara pimpinan dengan staf sebaiknya diadakan se$ara rutin dalam pertemuan rutin seperti rapat bulanan dan mingguan
8. Subsistem pen$atatan dan pelaporan >aporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain4 •
>aporan harian (melaporkan adanya kejadian luar biasa (%>7" penyakit tertentu
•
>aporan mingguan (melaporkan kegiatan penanggulangan penyakit diare"
•
>aporan bulanan (ada jenis, >7! berisi data kesakitan, >72 berisi data kematian, >7 berisi data program gi?i. %6, %7, dan P2M, >7 untuk obat-obatan"
. Subsistem pengembangan peran serta masyarakat (melalui P%M&" BAB III KESIMPULAN 3.1.
Ke!#(ulan
!. Good Clinical Practice (;@P" adalah suatu standar kualitas etik dan ilmiah internasional untuk mendisain, melaksanakan, men$atat, dan melaporkan uji klinik yang melibatkan partisipasi subjek manusia. Mematuhi standar ini akan memberi kepastian kepada publik bah1a hak, keamanan, kesejahteraan subjek uji klinik dilindungi serta data uji klinik dapat diper$aya. 2. &okter harus mengetahui dan memahami ;@P karena dokter yang akan melakukan uji klinik dianjurkan menerapkan prinsip ;@P agar uji klinik yang dilakukan menghasilkan mutu hasil uji
klinik yang dapat diper$aya dan bermanfaat serta diakui di dunia internasional. &okter yang berpedoman pada ;@P akan melindungi hak, keamanan, dan kesejahteraan subjek uji klinik. DA$TA' PUSTAKA
Muninjaya, 6. 2. Manajemen %esehatan :disi 2. 9akarta 4 :;@. )al -+, !2+-! )erlambang, S., Mur1ani, 6. 2!2. @ara Mudah Memahami Manajemen %esehatan dan Rumah sakit. ;osyen publishing4 Aogyakarta. 7adan Penga1as *bat dan Makanan. 2!. %eputusan %epala 7adan Penga1as *bat dan Makanan Republik ndonesia /omor 22=S%=%7P*M #entang #ata >aksana Uji %linik. 7adan
Penga1as
*bat
dan
Makanan.
2!.
;ood
@lini$al
Pra$ti$e.
&iambil
dari4http4==111.pom.go.id=mobile=indeB.php='ie1=berita==;ood-@lini$al-Pra$ti$e-nspe$tion#raining-@ourse-#ahun-2!.html C&iakses tanggal !D Maret 2!8E @) :Bpert orking ;roup. !++. nternational @onferen$e *n )armoni?ation of #e$hni$al ReFuirements 3or Registration *f Pharma$euti$als 3or )uman Use. ;uideline 3or ;ood @lini$al Pra$ti$e : (R!". Sastroasmoro, S. dan smael, S. 2!!. Uji %linis. &alam4 &asar-&asar Metodologi Penelitian %linis. :disi %eempat. Sagung Seto. 9akarta4 !D<-2!<. Gijayananthan, 6. 2D. #he mportan$e of ;ood @lini$al Pra$ti$e ;uidelines and itsrole in$lini$al trials. 7iomedi$al maging and nter'ention 9ournal.