REKAYASA LINGKUNGAN KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan makalah ini yang bertemakan mengenai Longsor Cengkareng . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan. Penulis menyadari bahwa selama penulisan laporan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dra. Rina Marina Masri, M.P.,
selaku dosen dosen mata kuliah Rekayasa
Lingkungan; 2. Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, MT., selaku dosen dosen mata kuliah Rekayasa Lingkungan; Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah hasil karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin. Bandung, Maret 2018
Penulis
TALITHA ATHALLAH (1501345)
1
REKAYASA LINGKUNGAN DAFTAR ISI
TALITHA ATHALLAH (1501345)
2
REKAYASA LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pembangunan jalan dan jembatan merupakan sektor yang penting dalam pengembangan suatu wilayah. Namun demikian , kondisinya sangat memprihatinkandengan terdapat kondisi bangunan jalan dan jembatan mengalami kegagalan. Jalan dan jembatan berfungsi sebagai prasarana untuk pergerakan arah lalu lintas. Dengan demikian jalan dan jembatan direncanakan agar dapat memberi pelayanan terhadap perpindahan kendaraan dari suatu tempat ke tempat lain dengan waktu yang sesingkat mungkin dengan persyaratan nyaman dan aman.
Dengan keberadaan alam yang terbentuk dalam waktu yang sangat lama, alam akan menstabilkan dirinya sendiri dengan berbagai cara, salah satunya adalah lereng yang stabil oleh sendirinya dengan adanya longsoran. Namun karena banyaknya kegiatan manusia yang menambah beban suatu lereng maka dapat menimbulkan kembali longsoran yang akan membuat berbagai kerugian bagi manusia. Kegiatan bangun membangun tidak bisa dielakan, kebutuhan masyarakat
yang
semakin
tinggi
mengharuskan
proses
bangun
membangun ini menjadi kebutuhan yang wajib. Para pekerja dituntut untuk bekerja dengan cepat dan juga teliti agar mobilitas masyarakat dapat bekerja dengan baik . namun banyak juga pekerja yang lalai diakibatkan ingin proses yang cepat sehingga tidak mengaidahkan kepada Manajemen konstruksi serta Analisa lingkungan yang akhirnya berdampak buruk pada keadaan sekitar .
Salah satunya adalah kejadian runtuhnya Dinding Penahan Tanah Underpass Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu yang menyebabkan terjadinhya korban Jiwa. Padahal pemerintah membuat proyek tersebut agar dapat digunakan sebagai salah satu akses masyarakat agar lebih TALITHA ATHALLAH (1501345)
3
REKAYASA LINGKUNGAN mudah, tapi karena dituntut untuk cepat akhirnya terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan dinding penahan tanah yang ada di sana roboh, hal ini berkaitan karena kurangnya manajemen konstruksi serta Analisa lingkungan dan lebih berpacu pada konstruksi tersebut harus segera selesai.
Untuk mencegah terjadinya longsor dan meminimalisir kerugian akibat longsor, maka dibuatlah makalah ini untuk lebih mendalami dan menambah wawasan mahasiswa mengenai kejadian longsor tersebut. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
menjadi fokus perhatian yaitu : 1. Bagaimana manajemen konstruksi ? 2. Bagaimana penataan pada suatu konstruksi ? 3. Bagaimana analisa lingkungan pada suatu konstruksi ? 4. Apa penyebab longsor dan gagalnya konstruksi underpass Bandara Soekarno-Hatta ?
1.3.
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui manajemen konstruksi 2. Untuk mengetahui penataan pada suatu konstruksi 3. Untuk mengetahui analisa lingkungan pada konstruksi 4. Untuk mengetahui penyebab longsor dan gagalnya kostruksi underpass Bandara Soekarno-Hatta
1.4.
Metode Penulisan Metode penulisan dalam makalah ini mengunakan metode penulisan
deskriptif.
TALITHA ATHALLAH (1501345)
4
REKAYASA LINGKUNGAN BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Manajemen Konstruksi Dalam dunia Sipil dikenal dengan manajemen, manajemen sendiri adalah mengatur agar segala hal dapat terukur dengan baik dalam dunia sipil dikenal juga dua istiulah manajemen yaitu Manajemen Proyek dan Manajemen konstruksi, mungkin dari dua hal tersebut merupakan dua hal yang sama jika hanya dibahas dengan sekelebat mata, namun nyatanya manajemen Proyek dan manajemen Konstruksi itu jauh berbeda. Manajemen proyek lebih kepada penerapan ilmu, cara mengorganisisr, mengelola dengan jangka waktu tertentu agar sesuai dengan target . Manajemen proyek sendiri diartikan sebagai berikut Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselamatan kerja (Abrar Husen : 2009). Manajemen proyek adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Manajemen proyek tumbuh karenadorongan mencari pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasionil rutin ( Hafnidar A Rani : 2016 ) .
2.2.
Penataan Pada Suatu Konstruksi Dalam Hafnidar A Rani juga menjelaskan bagaimana seharusnya penataan konstruksi itu, maka hal-hal yang diperlukan adalah sebagai berikut :
TALITHA ATHALLAH (1501345)
5
REKAYASA LINGKUNGAN 1. Studi kelayakan, Layak tidaknya suatu konstruksi di bangun, menyangkut pengaruh terhadap lingkungan, jauh dekatnya dengan fasilitas umum. Disini manajemen konstruksi mulai berperan.
2. Rekayasa desain, Disinilah berfungsinya manajemen konstruksi pemukiman dan gedung, menyangkut dengan penyediaan fasilitasfasilitas, sistem pembuangan air kotor, sistem air bersih, pemipaan dan lain-lain.
3. Pengadaan, Setelah desain selesai diperlukan biaya dan bahan (material) dan sumber daya. 4. Pelaksanaan konstruksi, Diperlukan manajemen untuk menata dan mengatur setiap kegiatan dengan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien. Memantau setiap pekerjaan yang telah dikerjakan dan memantau konflik antar sumber daya yang terjadi. 5.
Pemanfaatan
6. Pemeliharaan,Diperlukan manajemen pemeliharaan.
2.3.
Analisa Lingkungan pada Konstruksi Dalam menjalankan suatu proyek konstruksi kita tidak hanya melihat dari segi kebutuhan untuk membangun saja, tapi juga harus melalukan Analisa bagaimana proyek yang kita kerjakan tidak merusak pada lingkungan . Salah satunya adanya dengan evaluasi lahan apakah lahan tersebut layak untuk kita jadikan sebuah tempat untuk menjadi wilayah konstruksi agar tidak menganggu sekitar, Rina Marlina Masri (2018) menyebutkan bahwa evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan penggunaan tertentu serta memprediksi konsekuensi dari perubahan
TALITHA ATHALLAH (1501345)
6
REKAYASA LINGKUNGAN penggunaan lahan yang akan dilakukan. Selain melakukan evaluasi lahan kita juga harus menentukan bagaimana Kawasan dibangun, dengan salah satu syaratnya adalah KASIBA ( Kawasan Siap Bangun ) hal ini diatur oleh UU no.4 tahun 1992 dengan persyaratan Kawasan yang siap bagun adalah sebagai berikut : 1.Rencana tata ruang yang rinci 2.Data mengenai luas, batas dan pemilikan Tanah 3.Jaringan Primer dan Sekunder Prasaranan Lingkungan
2.4.
Longsornya Dinding Penahan Tanah Underpass Bandara SoekarnoHatta Ada banyak teori mengenai longsoran, longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah atau material laporan yang bergerak ke bawah atau keluar dari lereng . beberapa faktor penyebab dari terjadinya longsor yaitu dikarenan Hujan, lereng yang terjal, tanah yang kurang pada dan tebal, batuan yang kurang padat, Jenis tata lahan, Getaran, Susut muka Air atau Bendung, adanya beban tambahan dan masih banyak hal-hal yang dapat mengakibatkan dari longsoran ini . Jika kita lihat lebih lanjut mengenai longsornya tanah di Underpass Soekarno-Hatta ini bisa diakibatkan oleh karena adanya hujan deras yang mengguyur daerah tersebut dengan dengan dan tanah yang berada di sekitar underpass tersebut merupakan tanah yang kurang padat dan tebal sehingga menyebabkan terjadinya longsoran tersebut .
Gambar 1. Kondisi Longsornya Underpass Cengkareng
TALITHA ATHALLAH (1501345)
7
REKAYASA LINGKUNGAN Hal lain yang harus kita perhatikan adalah adanya rel kerta yang menjadi salah satu akses disekitar daerah Dinding Penahan Tanah Underpass Soekarno-Hatta tersebut, ada kemungkinan dari getaran juga yang dapat mengakibatkan dinding penahan tanah disebelahnya menjadi rubuhdan juga megakibatkan terjadinya longsoran .
Gambar 2. Kondisi Longsornya Underpass Cengkareng
2.4.
Gagalnya Konstruksi di Underpass Bandara Soekarno-Hatta Longsor yang terjadi di Underpass Soekarno-Hatta ini ada kaitannya dengan robohnya bangunan dinding penahan tanah yang berada dilokasi tersebut. Dinding tersebut direncanakan agar dapat menahan tanah yang berada di bagian atas jalan agar tidak menimpa penguna jalan. Namun pada kenyataannya dinding penahan tanah tersebut juga ikut runtuh dan menyebabkan kecelakaan . Dinding penahan itu sendiri merupakan salah satu stuktur yang berfunsi untuk menjaga kestabilan darisuatu timbunan tanah, sehingga timbunan tersebut tidak bergerak atau longsor . Dalam beberapa kesempatan banyak sekali teori juga yang mengemukakan bahwa underpass soekarno-hatta ini mengalami gagal kosntruski seperti yang dikemukakan oleh Drajat Hoedajanto Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia dalam tayangan Kompas Bisnis yang menyakatan bahwa ada beberapa detail yang dikerjakan dalam proyek konstruksi tersebut tidak sepenuhnya sempurna dapat terpengaruh juga oleh karena terburu-buru atau karena faktor SDM-nya, namunada beberapa
TALITHA ATHALLAH (1501345)
8
REKAYASA LINGKUNGAN hal juga yang dapat menyebabkan terjadinya sebuah kegagalan konstruksi jadi harus dipelajari dengan betul data-data yang ada sehingga dapat dikethaui penyebabnya. Adapun Mohammed Ale Berawi dari Pakar Manajemen Infrastuktur dalam tayangan MetroTV juga menyebutkan bahwa dinding yang roboh menyebabkan longsor ini diakrenakan karena bentuk kualitas pekerjaan yang rendah sehingga terjadi kegagalan konstruksi menyebabkanambruk , kualitas yang rendah ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor , kita bisa lihat dari data yang didapat tapi kita bisa lihat apakah dari desain yang dibangun apa sudah tepat , apakah pelaksanaannya sudah mumpuni sesuai dengan desain Hal lain juga sama di ungkapkan oleh Josia Rastandi seorang Pakar Konstruksi dalam Apa Kabar Pagi TVone beliau menjelaskan bahwa dari dilihat dari lapangan yang pertama kali dibuat adalah box dari Underpass tersebut kemudian dibuat wallnya, ketika akan menyambung harusnya ada Angkur untuk memasukan besi tulangan sehingga ada tarikan yang dapat menahan tekanan tanah, selain itu longsor ini juga diakibatkan karena adanya tekanan tanah dan juga tekanan air tanah sehingga menyebakan tekanan lateral ke arah dinding menyebabkan keretakan serta roboh dan terjadilah longsor . Dalam teori juga dijelaskan bahwa dalam membangun sebuah dinding penahan tanah agar menahan longosoran harus mempertimbangan tekanan lateral yang diberikan oleh tanah dan air tanah agar tidak ada pergerakan yang dapat menyebakan dinding rubuh dan menjadi longsoran tanah yang berbahaya .Yang pertama harus kita cek dalam pembuatan dinding penahan tanah adalah menghitung tekanan tanah Aktif dan Pasif , kemudian mengecek pemeriksa terhadap gaya geser, pemeriksaan terhadap gaya guling dan menghitung keamaan disekitarnya.
TALITHA ATHALLAH (1501345)
9
REKAYASA LINGKUNGAN BAB III PENUTUP
1.1.
Kesimpulan Manajemen dalam pembuatan konstruksi itu diperklukan karena dalam
manajemen
konstruksi
membahas
tentang
bagaimana
perencanaan,pengendalian serta proses dari awal hingga akhir sebuah pekerjaan agar konstruksi yang sedang kita gunakan dapat berjalan dengan lancar. Tidak lupa dengan adanya Analisa lingkungan di dalam pernecanaan konstruksi yang harus berkaitan dengan Evaluasi lahan agar kita dapat mengetahui apakah lahan tersbut baik untuk kita gunakan sebagai lingkungan, tidak lupa dengan merencanakan Kawasan yang akan dibangun untuk kedepannya dengan melihat beberapa point yaitu : 1.
Pematangan Tanah
2.
Penataan, Penggunaan lahan, dan pemilikan tanah
3.
Penghijauan lingkungan
4.
Pengadaan tanah untuk sarana lingkungan Dan yang terkahir dalam
Analisa lingkungan dengan merencakana sebaik mungkin dalam melakukan
sebuah
konstruksi
agar
berjalan
dengan
baik
tidak
membahayakan siapapun. Longsornya Dinding Penahan Tanah Underpass Soekarno-Hatta ini diakibatkan oleh dua faktor yakni faktor alam yang berupa longsoran dan juga Faktor dari gagalnya konstruksi, faktor alam ini berkaitan dengan kurangnya kepadatan tanah yang berada disekitar lokasi dan juga tekanan dari air baik dari air hujan maupun air tanah yang mendorong dinding tanah sehingga menyebabkan terjadinya retakan pada dinding dan akhirnya menyebabkan longsoran tanah . Sementara dari faktor manusia adalah karena proses yang terburu-buru serta kurang cermatnya perencana tidak mempertimbangkan beberapa aspek yang mengakibatkan dinding tidak bisa menahan gaya lateral yang diberikan tanah dan juga air tanah sehingga menyebabkan dinding tidak kuat menahan gaya tersebut dan akhirnya roboh. TALITHA ATHALLAH (1501345)
10
REKAYASA LINGKUNGAN
1.2.
Saran Ada baiknya jika melakukan perencanaan kosntruksi kita harus mempertimbangkan beberpaa aspkek bukan hanya keuntungan tapi keselamatan juga harus diutamakan . karena bidang kosntruksi ini berkaitan dengan orang banyak dan juga untuk keperluan masyarakat luas sehingga tidak bisa main-main , jangan hanya karena ingin lebih banyak untung maka faktor-faktor keselamatan serta Analisa lingkungan tidak di pertimbangkan terlebih dahulu
TALITHA ATHALLAH (1501345)
11
REKAYASA LINGKUNGAN DAFTAR PUSTAKA Masri, Rina Marina. 2018. Teknik Penyehatan. Bandung. Departemen Pendidikan Teknik SIpil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Rani, Hanfidar A. 2016. Manajemen Proyek Konstruksi . Yogjakarta. DeePublish CV Budi Utama Abrar Husen. 2009. Manajemen Proyek . Yogjakarta. CV Andi OFFSET Nandi. 2007. LONGSOR .Bandung. Pendidikan Geografi FPIPS –UPI. Drajat Hoedajanto. 2018. Gagalnya Bangungan diSoetta Bukan Kali Pertama. Kompas Bisnis. Kompas TV 3.35 minute. Mohammed Ale Berawi. 2018. Evakuasi dua Korban Longsor. Selamat Pagi Indonesia. Metro TV. 08.06 minute. Josia Rastandi. 2018. Penjelasan Pakar Konstruksi Mengenai Longsor di Soetta. Apa Kabar Indonesia Pagi. TVone. 10.23 minute
TALITHA ATHALLAH (1501345)
12