PERAN STPP MEDAN DALAM MENGHASILKAN
SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BERKOMPETEN
Oleh : Dr.Drs. Susanto.M.Si
Latar Belakang
Pemerintah dewasa ini dihadapkan pada tantangan pembaharuan politik, sosial ekonomi, serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang pesat. Semua perubahan ini mempunyai pengaruh yang luas terhadap upaya–upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.
Perdagangan bebas adalah salah satu perubahan politik, dan sosial ekonomi yang harus dimanfaatkan dengan baik. Perdagangan bebas harus kita lihat sebagai sebuah peluang ekonomi, karena perdagangan bebas menawarkan peluang pasar, peluang usaha, peluang kerja dan peluang kerja sama yang besar, yang tersedia baik di dalam negeri, regional maupun global. Semua peluang ekonomi ini ditawarkan dalam iklim yang sangat kompetitif yang harus dijawab dengan peningkatan daya saing Sumberdaya Manusia Indonesia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pun harus disikapi dengan positif.
Selain dihadapkan pada perubahan politik dan sosial ekonomi serta perkembangan Iptek tersebut, pemerintah juga dihadapkan pada tuntutan untuk dapat memenuhi harapan masyarakat terhadap pelayanan publik yang profesional dan penuh dedikasi, dapat mengatasi degradasi kualitas lingkungan hidup, mengentaskan penduduk dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran serta peningkatan produksi dan mutu komoditi pertanian.
Semua upaya untuk memanfaatkan perubahan, tantangan dan peluang di bidang politik, sosial ekonomi, serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, hanya dapat diwujudkan oleh sumberdaya maanusia yang berkualitas, mempunyai moral dan etika yang prima (amanah), profesional, berjiwa wirausaha dan mempunyai dedikasi, serta etos kerja yang tinggi.
Upaya–upaya pengembangan sumberdaya manusia harus dilakukan secara berkesinambungan untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas sesuai tuntutan perubahan dan tantangan yang dihadapi serta peluang yang harus diraih dan dimanfaatkan dengan baik.
Salah satu Misi Kementerian adalah Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan, khususnya dengan program UPSUS Pajale yang sementara berlangsung dalam upaya swasembada. Kualitas dan relevansi merupakan dua aspek penting bagi Perguruan Tinggi yang saling berkaitan dan mempunyai kontribusi langsung pada peningkatan daya saing dalam bidang pengembangan SDM Pertanian terutama tenaga penyuluh pertanian.
Data menunjukkan bahwa pada sampai dengan kurun waktu tahun 2018 jumlah penyuluh yang akan pensiun kurang lebih mencapai 5.792 0rang (49% dari 11.820 Penyuluh PNS). Tuntutan UU No 16 tahun 2006,mensyaratkan 1 Desa 1 penyuluh. Jumlah Desa saat ini di Indonesia adalah sebanyak 71.479, sedangkan jumlah Penyuluh yang terdata saat ini adalah sebanyak 32.229 ( PNS = 11.820 dan THL-TBPP = 20.379 orang ). Untuk mengisi Tenaga Penyuluh yang akan pensiun sebanyak 5.792 orang dalam kurun waktu tiga tahun ke depan harus disikapi dengan serius oleh penentu kebijakan di Kementrian Pertanian untuk mengisi kebutuhan dimaksud.
Salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui kegiatan pendidikan. Melalui kegiatan Pendidikan, sumberdaya manusia dapat dikembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positifnya agar dapat melaksanakan tugas sesuai jabatan atau peran yang dimilikinya dengan baik, Salah satu institusi yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai moral dan etika yang prima (amanah), profesional, berjiwa wirausaha dan mempunyai dedikasi, serta etos kerja yang tinggi yaitu, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP).
Meningkatkan kualitas dan relevansi STPP merupakan pekerjaan yang cukup kompleks, karena menyangkut banyak faktor seperti kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, kualitas sarana dan fasilitas pendidikan, sistem pengelolaan pendanaan, dan suasana akademik yang tercipta. Untuk mempercepat peningkatan aspek tersebut, mengembangkan potensi dosen, karyawan dan mahasiswa dan mengoptimalkan sumberdaya manusia yang ada sesuai tupoksinya masing-masing merupakan salah satu syarat yang mutlak harus dilakukan. Perguruan tinggi harus mengupayakan cooperation, benchmarking, networking atau berbagai usaha lain, sehingga harus memanfaatkan sumberdaya stakeholder sebagai lession learned dan best practices.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan dan Daya Saing SDM Pertanian
STPP Medan merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan milik Kementrian Pertanian yang didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2002 tanggal 13 Agustus 2003 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Pendirian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Pendirian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa, dan Pendirian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Manokwari, dan melalui keputusan Menteri Pertanian RI dengan SK nomor 549/Kpts/OT.210/9/2002, tanggal 24 September 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja.
Berdasarkan statuta Ketua STPP Medan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan hubungannya dengan lingkungan
V i s i :
"Terwujudnya Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan terpercaya dalam menghasilkan tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIHP) "
M i s i :
Menyiapkan pengembangan program studi
Meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik
Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan
Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional RIHP yang profesional
Meningkatkan kerjasama teknis pendidikan dengan stakeholder terkait
Tujuan :
Terwujudnya pembukaan program studi Pengawasan Benih Tanaman (PBT) dan program studi Pengawasan Mutu Hasil Pertanian (PMHP)
Mewujudkan lulusan, hasil penelitian, dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh stake holders
Mewujudkan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik yang profesional
Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar
Mewujudkan tenaga kerja terdidik siap pakai sesuai dengan kebutuhan stake holder.
Sasaran STPP Medan
Sasaran dan indikator kinerja utama STPP Medan mengacu pada sasaran dan indikator kinerja utama Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian Kementerian Pertanian yaitu : (1) terstandarisasinya jenis profesi SDM pertanian, (2) tersertifikasinya penyuluh pertanian, (3) tertatanya kelembagaan pendidikan kedinasan pertanian, (4) terfasilitasinya ketenagaan pendidikan pertanian untuk meningkatkan kompetensi (5) terfasilitasinya aparatur pertanian yang mengikuti pendidikan formal S2 dan S3, dan (6) tersusunnya dokumen, norma, standar, pedoman dan kebijakan (NSPK).
Program Prioritas yang akan dilaksanakan
Program prioritas yang dikemukakan ini bertujuan untuk mencapai sasaran strategis adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Kapasitas Akademik Dosen
Peningkatan kualifikasi pendidikan dosen dengan mendorong memberikan kesempatan studi lanjut S2 maupun S3 tugas belajar maupun izin belajar di dalam dan luar negeri, baik melaluai tugas belajar dari Kementrian Pertanian, LPDP, dan lain –lain yang tidak mengikat
Peningkatan dan pengembangan pedagogi dosen dalam mengimplementasikan pembelajaran secara holistik.
Penguatan kapasitas sumberdaya peneliti melalui pelatihan, pendampingan dan kerjasama dengan BPTP, Balitbangda, skim penelitian dari Kemenristek atau lembaga lainnya.
Peningkatan dan akselerasi publikasi Jurnal ISSN dan nasional terakreditasi.
Penguatan kelembagaan penelitian, yang mempunyai keunggulan dan keunikan.
Peningkatan wawasan dosen melalui pertukaran dosen dan keterlibatan dalam forum ilmiah tingkat nasional dan internasional.
2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kependidikan
Percepatan peningkatan dan pemenuhan tenaga kependidikan menurut kualifikasi yang diperlukan untuk laboratorium, perpustakaan dan studi.
Peningkatan penguasaan IT dalam bidang pelayanan akademik, keuangan, aset dan pemeliharaan.
Peningkatan kemampuan manajemen dan kepemimpinan Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian untuk percepatan pembangunan dan pengembangan.
3. Peningkatan Prestasi Mahasiswa dan Mutu Lulusan
Peningkatan proses pembelajaran terintegrasi dengan penguatan kurikulum memenuhi unsur-unsur capaian pembelajaran dalam KKNI.
Penguatan pengelolaan program studi dengan target akreditasi A .
Peningkatan kemampuan soft skills/ karakter lulusan
Peningkatan pemanfaatan E-learning atau I-learning.
Penuntasan target materi kurikulum untuk diberlakukan bagi semua program studi yang Implementasi profesional skills (values dan soft skills) dalam kurikulum.
Peningkatan pengalaman belajar mahasiswa melalui pembelajaran terintegrasi dengan dunia industri atau pemerintahan.
Peningkatan kemampuan bahasa Inggris bagi mahasiswa melalui laboratorium bahasa.
Peningkatan kualitas ruang belajar, ruang baca dan perpustakaan untuk mencapai standar minimal
Pengembangan dan Pembinaan kelompok mahasiswa untuk mengikuti kompetisi di Tingkat Provinsi maupun Nasional.
4. Peningkatan Penjaminan Mutu
Penumbuhan dan pengembangan budaya mutu pada program studi.
Peningkatan dan percepatan status akreditasi program studi dan akriditasi institusi oleh BAN-PT.
Peningkatan pendampingan untuk reakreditasi program studi dari Akreditasi B, menjadi Akreditasi A .
5. Peningkatan dan Pengembangan Mutu Faktor Pendukung
Revitalisasi berbagai laboratorium yang mendukung, bengkel latih, farm, kebun percobaan, dan studio yang meliputi standar pengelolaan dan pemakaian peralatan laboratorium dan akreditasi laboratorium
Pengadaan dan pengembangan peralatan laboratorium, bengkel latih, farm, kebun percobaan, studio dan perpustakaan, termasuk jurnal akademik.
Perencanaan dan pembangunan Gedung Retorat, Ruang Kelas, Ruang Dosen, Ruang Serba Guna/Aula, Ruang Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Ruang Pamer Karya Dosen dan Mahasiswa,
Penataan lingkungan kampus yang memenuhi konsep green campus.
Pembangunan dan pengembangan lahan praktek, kebun percobaan dengan melibatkan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah.
Menyadari Visi, Misi , sasaran, tupoksi dan Strategi pengembangan dan mutu lulusan yang diharapkan STPP Medan ke depan, disampaikan dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:
Prespektif Normatif
Sebagai dasar pertimbangan perwujutan dan tanggung jawab moral seorang civitas Akademika/tenaga pengajar untuk dapat mewujudkan Visi, Misi STPP Medan.
Prespektif Idealistik
Merupakan dorongan untuk mengartikulasikan peran Pimpinan/Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian yang sekaligus sebagai seorang Pemimpin (Leader), Administrator dan juga sebagai Manajer bagi perjalanan STPP Medan kedepan dengan pendekatan sebagai berikut:
Sebagai Pemimpin untuk dapat mempengaruhi dan memotivasi segenap Civitas Akademica, alumni dan stakeholder lainnya untuk bekerja dan berpartisipasi mencapai tujuan ber sama yang telah ditetapkan.
Sebagai Administrator untuk mampu menetapkan arah, tujuan dan kebijakan ke depan
Sebagai Manager untuk mampu melakukan tindakan–tindakan Perencanaan-Pengorganisasian-Pelaksanaan dan Pengawasan. Adapun strategi pendekatan yang dilakukan mengacu kepada nilai – nilai sebagai berikut :
Independensi: keterbukaan intelektual, kejujuran dan toleransi
Integritas: integritas dan etika, keunggulan pengajaran, penelitian dan pengabdian.
Innovativeness: Inovasi dan kreatif, kerjasama dan kolegialitas,
Akuntabilitas: pengakuan diversitas.
Penutup
Sebagai salah satu civitas Akademika di lingkungan STPP yang telah ditempa oleh pengalaman kerja selama lebih dari 30 tahun baik sebagai Guru SPMA, tenaga pengajar di lingkungan STPP, dan ditugas sebagai Ketua STPP Manokwari untuk berpartisipasi dalam mendarma baktikan potensi diri yang dimiliki dan sekaligus sebagai wujud tanggung jawab untuk membangun sistim pendidikan pada STPP Medan yang sesuai dengan harapan Pemerintah dan masyarakat.
Komitmen maupun amanah dan obsesi untuk melakukan tugas mulia dalam rangka mewujudkan STPP Medan sebagai institusi unggul yang mampu memunculkan standard mutu lulusan yang profesional dan berkualitas. Namun harus disadari bahwa kekuatan yang paling ampuh untuk melakukan semua ini membutuhkan dukungan semua pihak baik lingkungan internal STPP Medan maupun lingkungan eksternal dan stakeholder terkait.
6