MAKALAH KROMATOGRAFI
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI STIKES BCM PANGKALAN BUN
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Segala puji dan syukur yang tiada terbatas penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Maha Esa yang yang telah telah memberi memberikan kan rahmat rahmat dan karuni karunia-Ny a-Nyaa kepada kepada penuli penulis, s, sehingg sehinggaa penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah dengan judul judul “Kromatografi! "arapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pemba#a, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi! Moho Mohon n maaf maaf apab apabil ilaa ada ada kesa kesalah lahan an dalam dalam penu penuli lisan san Maka Makala lah h ini! ini! Semog Semogaa Makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai kromatografi! Terima kasih telah memba#a, memberi saran dan kritik!
$angkalan bun,%& 'esember (%&)
$enyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
&!& *atar +elakang &!( umusan Masalah &! Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(!& 'efinisi Kromatografi (!( .enis / .enis Kromatografi (! Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi (!0 Manfaat Kromatografi di +idang 1armasi
BAB III PENUTUP
!& Kesimpulan !( Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
11
L!"!# Bel!$!n%
Kromatografi pertama kali diberikan oleh Mi#hel Ts2ett, seorang ahli dari +otani usia, yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan klorofil dari pigmen-pigmen lain pada ekstrak tanaman! Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti 2arna dan graphos yang berarti menulis! Meskipun kromatografi diturunkan dari kata warna dan tulis, 2arna senya2a-senya2a tersebut jelas hanya kebetulan saja terjadi dalam proses pemisahan ini! Kromatografi merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk berma#am-ma#am teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas maupun #airan dan fasa diam yang juga bisa berupa #airan maupun padatan! Sedangkan menurut 1armakope 3ndonesia 34, kromatografi adalah suatu tekhnik atau prosedur pemisahan 5at terlarut oleh suatu sistem yang terdiri dari ( fase atau lebih yang salah satu diantarnya bergerak se#ara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya, 5at / 5at itu menunjukkan perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan dalam adsobsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion! Kromatografi menurut 36$78 adalah suatu metode yang digunakan untuk pemisahan komponen dalam sample dimana komponen tersebut terdistribusi dalam ( fase yang salah satunya diam dan yang lainnya bergerak! Meskipun dasar kromatografi adalah proses pemisahan, namun banyak diantara #ara ini yang dapat digunakan untuk analisi kuatitatif! .enis-jenis kromatografi yang bermanfaat dalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi
kertas,
kromatigrafi
lapis
tipis
9K*T:,
kromatografi
kolom,
kromatografi gas, dan kromatografi #air kinerja tinggi 9K8KT:! Kromatografi kertas dan K*T pada umunya lebih bermanfaat untuk tujuan indentifikasi, karena lebih mudah dan sederhana! Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan berguna untuk pemisahan #ampuran se#ara kuantitatif! 'alam indutri metode inibanyak dipakaiuntuk menghilangkan 5at-5at yang tidak diinginkandalam hasil,
misalnya pada pemurnian minyak tanah atau minyak goring dan pemurnian hidroksida yang dihasilkan dari proses elektrolisis! Teknik pemisahan kromatografi dilakukan untuk mendapatkan pemisahan #ampuran diantara dua fase! 1ase tersebut adalah fase diam dan fase gerak! 1ase diam dapat berupa 5at #air dan 5at padat, sedangkan fase gerak dapat berupa 5at #air atau gas!
1&
Ru'us!n M!s!l!h
+erdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, di ba2ah ini dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ; &! 7pa pengertian kromatografi < (! +agaimana klasifikasi jenis kromatografi < ! +agaimana kelebihan dan kekurangan kromatografi < 0! +agaimana manfaat kromatografi pada bidang farmasi <
1(
Tu)u!n
7dapun tujuan dari pembuatan makalah ; &! 6ntuk mengetahui arti kromatografi (! 6ntuk mengetahui jenis / jenis kromatografi ! 6ntuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kromatografi 0! 6ntuk mengetahui manfaat kromatografi di bidang farmasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
&1
De*inisi K#o'!"o%#!*i
Kromatografi adalah #ara pemisahan #ampuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen #ampuran tersebut diantara dua fase,yaitu fase diam 9stationary: dan fase bergerak 9mobile:! 1ase diam dapat berupa 5at yaitu 5at #air atau 5at padat, sedangkan fase bergerak dapat berupa 5at #air atau 5at gas! 9Kimia 1isika untuk $aramedis, Estien Ya5id,(%%=:! Selain pengertian kromatografi di atas, di lain sumber kromatografi di definisikan sebagai suatu metode analitik untuk pemisahan dan pemurnian senya2a organik dan anorganik! Metode ini berguna untuk fraksionasi #ampuran kompleks dan pemisahan untuk senya2a-senya2a yang sejenis! 9Konsep 'asar Kimia 7nalitik,S!M!Khopkor, (%%>:! 'alam teknik kromatografi, sampel yang merupakan #ampuran dari berbagai ma#am komponen ditempatkan dalam situasi dinamis, dalam system yang terdiri dari fase dian dan fase bergerak! Semua pemisahan pada kromatografi tergantung pada gerkan relati?e dari masing-masing komponen di antara dua fase tersebut! Senya2a atau komponen yang tertahan 9terhambat: lebih lemah oleh fase diam akan bergerak lebih #epat daripada komponen yang tertahan lebih kuat! $erbedaan gerakan 9mobilitas: antara komponen yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam adsorbsi, partisi, kelarutan atau penguapan dia antara kedua fase! .ika perbedaan-perbadaan ini #ukup besar, maka akan terjadi pemisahn se#ara sempurna! @leh karena itu dalam kromatografi, pemilihan terhadap fase bergerak maupun fase diam perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga semua komponen bisa bergerak dengan ke#epatan yang berbeda-beda agar dapat terjadi pemisahan! Se#ara umum dapat dikatakan bah2a kromatografi adalah suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam system dimana komponen-komponen dalam #uplikan ditahan se#ara selektif oleh fase diam! Kromtografi dapat di golongkan dapat digolongkan berdasrkan fase yang terlibat antar lainA
&: Kromatografi gas-#air, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa #airan yang dilapiskan pada padatan pendukung yang inert! (: Kromatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa padatan yang dapat menyerapBmengadsorpsi! : Kromatografi #ai-#air, bila fase gerak dan diamnya berupa #airan, dimana fase diamnya dilapiskan pada permukaan padatan pendukung yang inert! 0: Kromatografi #air-padat, bila fase geraknya berupa gas sedangkan fase diamnya berupa padat an yang amorf yang dapat menyerap! F!se Ge#!$ Cas
F!se Di!' $adat
P#insi+ 7dsorpsi
8air
$adat
7dsorpsi, $artisi
8air
8air
$artisi
Cas
8air
$artisi
Te$ni$ Ke#)! Kromotografi gas-padat Kromatografi kolom, K*T, kromatografi kertas
Kromatografi kolom, K*T, kromatografi kertas Kromatografi gas-#air
Kromatografi juga dapat didasarkan atas prinsipnya, misalnya kromatografi partisi
9partition
#hromatography:
dan
kromatografi
serapan9adsorption
#hromatography:! 9Kimia 1isika 6ntuk $aramedis, Estien Ya5id, (%%=:!
&&
Jenis , Jenis K#o'!"o%#!*i
+erdasarkan teknik kerja yang digunakan, kromatografi ada berma#amma#am diantaranya adalah kromatografi lapis tipis, kromatografi kertas, kromatografi kolom dan kromatografi #air-?akum! &: Kromatografi *apis Tipis 9K*T:
Suatu teknik yang sederhana yang banyak digunakan, metode ini menggunakan empeng ka#a atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap atau lapisan tipis dan kering! 6ntuk menotolkan karutan #uplikan pada kempeng ka#a, pada dasarnya menggunakan mikro pipet atau pipa kapiler! Setelah itu, bagian ba2ah dari lempeng di#elup dalam larutan pengelusi di dalam 2adah yang tertutup 9Soebagio,(%%(:! Kromatografi lapis tipis merupakan #ara pemisahan #ampuran senya2a menjadi senya2amurni dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan kromatografi juga merupakan analisis #epat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik menyerap maupun merupakan #uplikan K*T dapat digunakan untuk memisahkan senya2a-senya2a yang sifatnya hidrofilik seperti lipid-lipid dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas! K*T juga dapat digunakan untuk men#ari kromatografi kolom, identifikasi senya2a se#ara kromatografi dengan sifat kelarutan senya2a yang dianalisis! +ahan lapis tipis seperti silika gel adalah senya2a yang tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat!9 1essenden, (%%:! K*T merupakan #ontoh dari kromatografi adsorpsi! 1ase diam berupa padatan dan fase geraknya dapat berupa #airan dan gas! Dat terlarut yang diadsorpsi oleh permukaan partikel padat! $rinsip K*T adalah adsorbsi dan partisi dimana adsorbsi adalah penyerapan pada pemukaan, sedangkan partisi adalah penyebaran atau kemampuan suatu 5at yang ada dalam larutan untuk berpisah kedalam pelarut yang digunakan! Ke#epatan gerak senya2a-senya2a ke atas pada lempengan tergantung pada 9Soebagil,(%%(:! +agaimana kelarutan senya2a dalam pelarut, hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksi antara molekul-molekul senya2a dengan pelarut! +agaimana senya2a melekat pada fase diam, misalnya gel silika! "al ini tergantung pada bagaimana besar atraksi antara senya2a dengan gel silika! Kromatografi lapis tipis menggunakan plat tipis yang dilapisi dengan adsorben seperti silika gel, aluminium oksida 9alumina: maupun selulosa! 7dsorben tersebut berperan sebagai fasa diam 1asa gerak yang digunakan dalam K*T sering disebut dengan eluen! $emilihan eluen didasarkan pada polaritas senya2a dan biasanya merupakan #ampuran beberapa #airan yang berbeda polaritas, sehingga didapatkan perbandingan tertentu! Eluen K*T dipilih dengan #ara trial
and error! Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap f 9faktor retensi: yang diperoleh 9Candjar, (%%:! 'erajat retensi pada kromatografi lempeng biasanya dinyatakan sebagai faktor resensi! $ada fase diam, jika dilihat mekanisme pemisahan, fase diam dikelompokkan 9Critter,&FF&:! Nilai f sangat karakterisitik untuk senya2a tertentu pada eluen tertentu! "al tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senya2a dalam sampel! Senya2a yang mempunyai f lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah, begitu juga sebaliknya! "al tersebut dikarenakan fasa diam bersifat polar! Senya2a yang lebih polar akan tertahan kuat pada fasa diam, sehingga menghasilkan nilai f yang rendah! f K*T yang bagus berkisar antara %,( - %,>! .ika f terlalu tinggi, yang harus dilakukan adalah mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya 9Candjar, (%%:! (: Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah metode pemisahan dengan kerja dua fase yaitu fase diam dan fase gerak yang hasil kerja kedua fase ini berupa rambatan 2arna yang dapat terlihat pada kertas kromatografi dan ber#ak yang ada untuk membandingkan antar totolan dari sampel dan totolan dari baku 9Tri2ahyuni dan Susila2ati, (%%; (F:! Kromatografi kertas merupakan bentuk kromatografi yang paling sederhana, mudah dan murah! .enis kromatografi ini terutama banyak digunakan untuk identifikasi kualitatif 2alaupun untuk analisis kuantitatif juga dapat dilakukan! 1asa diam dalam kromatografi berupa air yang terikat pada selulosa kertas sedangkan fasa geraknya berupa pelarut organik nonpolar! +erdasarkan
kedua hal itu kromatografi kertas dapat digolongkan kedalam kromatografi partisi! 'alam kromatografi kertas fasa gerak merembes kedalam kertas karena efek kapiler! embesan fasa gerak pada kertas karena dapat dilakukan dengan teknik menaik 9as#ending: atau dengan teknik menurun 9des#ending:! $elaksanaan pemisahan dengan metode kromatografi kertas terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap penotolan #uplikan, tahap pengembangan dan tahap identifikasi atau penampakan noda! Kromatografi kertas sangat berguna untuk pemisahan 5at anorganik, organik dan biokimia dalam jumlah yang sedikit! Kromatografi kertas terbukti sangat berharga dalam biokimia dimana seringkali dijumpai sampel ke#il dan kompleks! $ada tahap penampakan noda atau identifikasi! .ika noda sudah ber2arna dapat langsung diperiksa dan ditentukan harga fnya! "arga f dihitung sebagai jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh eluen 9fasa gerak: 9Soebagio, dkk, (%%0; >=->):! Kromatografi kertas yang dilakukan merupakan kromatografi partisi, yang termasuk dalam kromatografi #air-#air maka yang berperan sebagai fase diam biasanya adalah air yang membentuk kompleks dengan serat selulosa pada kertas, sedangakn fase gerak adalah pelarut 975i5ah2ati, (%%; (&:! $ada pemisahan #ampuran / #ampuran dalam kolom, solut di#irikan denagn 2aktu retensi dan faktor retensi yang berbanding lurus dengan nilai '! Gaktu retansi merupakan lamanya 2aktu yang dibutuhkan solut untuk mele2ati kolom! $emisahan kromatografi planar ini adalh pada umumnya dihentikan sebelum semua fase gerak mele2ati seluruh permukaan fase diam! Solut pada kedua kromatografi ini dikarakterisasi dengan jarak migrasi solut terhadap jarak ujung fasa geraknya partisi merupakan proses sorpsi yang analog dengan ekstraksi pelarut! 1asa diam #air diikatkan pada padatan lapis tipis yang lemban 9inert:! Karena fase diam #air diikatkan pada padatan pendukung maka masih diperdebatkan pakah proses sorpsinya merupakan partisi murni atau partisi yang modifikasi karena adsorpsi juga mungkin terjadi! 'alam partisi yang sebenarnya solut akan terdistribusi diantara fase gerak dan fasa diam sesuai dengan kelarutan relatif diantara keduanya 9 Candjar dan ohman, (%%; ()-&:! 'alam kromatografi kertas digunakan kertas saring! +iasanya berbentuk pita selebar (-= #m!, dari mana lembaran yang panjangnya diperlukan dapat dengan mudah digunting! *embaran yang panjang diperlukan dalam teknik
kromatogarfi lapis tipis 9T*8: yang lebih modern, menggunakan lembaran tipis aluminium oksida, gel silika, selulosa atau sesuatu bahan lain yang didukung oleh suatu lembaran logam atau suatu polimer lapisan kromatografi dapat disiapkan dalam laboratorium dari adsorben yang tersedia dipasarn! 'alam kromatografi lapisan tipis maupun kertas sedikit bahan 9katakan larutan air yang mengandung #ampuran kertas: ditaruh pada daerah terbatas didekat ujung selembar kertas saring! 7tau lapis tipis dan suatu pelarut dibiarkan berdifusi dari ujung kertas atau lapis! 'an suatu pelarut dibiarkan berdifusi pada kondisi yang sesuai setelah beberapa 2aktu 9&-%: jam! 8ampuran akan dijumpai telah berpindah dari daerah penotolan dan telah terpisah seluruhnya atau sebagian menjadi komponen- komponennya sebagai 5ona yang jelas! Telah digunakn sejumlah besar reagensia organik dan anorganik! Kriterias dalam memilih reagensia untuk kromatografi kertas berbeda dengan kriteria yang biasa dipakai untuk memilih reage2nsia uji ber#ak 9 S?ehla, &F>=; =0- =F:! Teknik kromatografi kertas yaitu proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting! *arutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak ( / #m dari salah satu ujung kertas dalam bentuk #oretan garis hori5ontal! Setelah kertas dikeringkan, diletakkan diruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai! $enjenuhan dapat dilakukan (0 jam sebelum analisis! 'es#ending adalah salah satu teknik di mana #airan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gra?itasi! $ada teknik as#ending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler! Nilai f harus sama baik pada des#ending maupun as#ending! Sedangkan yang ketiga dikenal sebagai #ara radial atau kromatografi kertas sirkuler! Kondisi-kondisi berikut harus diperhatikan untuk memperoleh nilai f yang reprodusibel! Temperatur harus dikendalikan dalam ?ariasi tidak boleh lebih dari %,=o8! Kertas harus didiamkan dahulu paling tidak (0 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar men#apai kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas! 'ilakukan beberapa pengerjaan yang parallel, fnya tidak boleh berbeda lebih dari %,%( 9Khopkar, (%%>, hal; &):! Suatu atomiser umumnya digunakan sebagai reagent penyemprot bila batas permukaan pelarut dan 5at terlarut dalam kertas ingin dibuat dapat dilihat! 7tomiser yang halus lebih disukai! Cas-gas juga dapat digunakan sebagai penanda ber#ak, untuk karbohidrat notasi g digunakan untuk menggantikan f!
Setelah penandaan ber#ak batas permukaan, selanjutnya dapat dilakukan analisis kolorimetri atau spektroskopi reflektansi bila sampel berupa logam! Materi yang terdapat di dalam kertas dapat ditentukan se#ara langsung dengan pelarutan! Kromatografi kertas selain untuk pemisahan dan analisis kuantitatif, juga sangat bermanfaat untuk identifikasi! "al ini dapat dilakukan misalkan dengan membuat grafik antara m H terhadap jumlah kation dalam suatu deret homolog, maka memungkinkan untuk mengidentifikasi suatu anggota deret homolog 9Khopkar, (%%>, hal; &):! Susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk mengalirnya fase gerak! +erbagai ma#am kertas yang se#ara komersial tersedia adalah 2hatman &, (, & dan MM, kertas asam asetil, kertas kieselgurh, kertas silikon dan kertas penukar ion juga digunakan! Tersedia juga kertas selulosa murni, kertas selulosa yang dimodifikasi dan kertas serat ka#a! Dat-5at hidrofobik dapat dipisahkan pada kedua jenis kertas terakhir ini! Kertas asam asetil atau kertas silikon dapat digunakan untuk 5at-5at hidrofobik, sedangkan untuk reagent yang korosif, kertas serat ka#a dapat digunakan! 6ntuk memilih kertas, yang menjadi pertimbangan adalah tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusi?itas pembentukan spot, efek tailing dan pembentukan komet serta laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik des#ending 9Khopkar, (%%>, hal; &)& / &)(:! : Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam #ampuran! 7lat tersebut berupa pipa gelas yang dilengkapi suatu kran dibagian ba2ah kolom untuk mengendalikan aliran 5at #air, ukuran kolom tergantung dari
banyaknya 5at yang akan dipindahkan! Se#ara umum perbandingan panjang dan diameter kolom sekitar >;& sedangkan daya penyerapnya adlah (=-% kali berat bahan yang akan dipisahkan! Teknik banyak digunakan dalam pemisahan senya2a-senya2a organi# dan konstituen-konstituen yang sukar menguap sedangkan untuk pemisahan jenis logam-logam atau senya2a anorganik jarang dipakai 9Ya5id, (%%=, hal; F>:! 'alam proses kromatografi selalu terdapat salah satu ke#enderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam #airan, melekat pada permukaan padatan halus, bereaksi se#ara kimia dan terekslusi pada pori-pori fasa diam! Komponen yang dipisahkan harus larut dalam fasa gerak dan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan fasa diam dengan #ara melarut di dalamnya, teradsorpsi atau bereaksi se#ara kimia! $emisahan terjadi berdasarkan perbedaan migrasi 5at-5at yang menyusun suatu sampel! "asil pemisahan dapat digunakan untuk keperluan analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan pemurnian suatu senya2a! 'alam beberapa hal metode pemisahan kromatografi mempunyai kemiripan dengan metode pemisahan ekstraksi! Kedua metode ini sama-sama menggunakan dua fasa, dimana fasa satu bergerak terhadap fasa lainnya, kesetimbangan solut selalu terjadi di antara kedua fasa 9 7limin dkk, (%%, hal; 0-=:! $emisahan kromatografi kolom adsorpsi didasarkan pada adsorpsi komponen-komponen
#ampuran
dengan
afinitas
berbeda-beda
terhadap
permukaan fase diam! Kromatografi kolom terabsorpsi termasuk pada #ara pemisahan #air padat, substrat padat bertindak sebagai fasa diam yang sifafnya tidak larut dalam fasa #air, fasa bergeraknya adalah #airan atau pelarut yang mengalir memba2a
komponen #ampuran sepanjang kolom! $emisahan
bergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada bidang antar muka diantara butiran-butiran adsorben dan fase bergerak serta kelarutan relatif komponen pada fasa bergeraknya! 7ntara molekul-molekul komponen dan pelarut terjadi kompetisi untuk teradsorpsi pada permukaan adsorben sehingga menimbulkan proses dinamis! Keduanya se#ara bergantian tertahan beberapa saat di permukaan adsorben dan masuk kembali pada fasa bergerak 9Ya5id, (%%=, hal; &%%:! $ada saat teradsorpsi komponen dipaksa untuk berpindah oleh aliran fasa bergerak yang ditambahkan se#ara kontinu, akibatnya hanya komponen yang
mempunyai afinitas lebih besar terhadap adsorben akan se#ara selektif tertahan! Komponen afinitas paling ke#il akan bergerak lebih #epat mengikuti aliran pelarut! $ada kromatografi adsorpsi, besarnya koefisien distribusi sama dengan konsentrasi 5at terlarut pada fasa teradsorpsi dibagi konsentrasinya pada fasa larutan! Ketergantungan jumlah 5at
terlarut yang
teradsorpsi
terhadap
konsentrasi 5at terlarut dalam larutan dinyatakan dengan isoterm adsorpsi *angmuir 9Ya5id, (%%=, hal; &%%:! Metode pemisahan kromatografi kolom ini memerlukan bahan kimia yang #ukup banyak sebagai fasa diam dan fasa bergerak bergantung pada ukuran kolom
gelas! 6ntuk
melakukan
pemisahan
#ampuran
dengan metode
kromatografi kolom diperlukan 2aktu yang#ukup lama, bias berjam-jam hanya untuk memisahkan satu #ampuran! Selain itu, hasil pemisahan kurang jelas artinya kadang-kadang sukar mendapatkan pemisahan se#ara sempurna karena pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan komponen lainnya! Masalah 2aktu yang lama disebabkan laju alir fasa gerak hanya dipengaruhi oleh gaya gra?itasi bumi, ukuran diameter partikel yang #ukup besar membuat luas permukaan fasa diam relati?e ke#il sehingga tempat untuk berinteraksi antara komponen-komponen dengan fasa diam menjadi terbatas! 7pabila ukuran diameter partikel diperke#il supaya luas permukaan fasa diam bertambah menyebabkan semakin lambatnya aliran fasa gerak atau fasa gerak tidak mengalir sama sekali! Selain itu fasa diam yang sudah terpakai tidak dapat digunakan lagi untuk pemisahan #ampuran yang lain karena sukar meregenerasi fasa diam 9"endayana, (%%), hal; (-:! 6ntuk memisahkan #ampuran, kolom yang telah dipilih sesuai #ampuran diisi dengan bahan penyerap seperti alumina dalam keadaan kering atau dibuat seperti bubur dengan pelarut! $engisian dilakukan dengan bantuan batang pengaduk untuk memanfaatkan adsorben dan gelas 2ool pada dasar kolom! $engisian harus dilakukan se#ara hat-hati dan sepadat mungkin agar rata sehingga terhindar dari gelembung-gelembung
udara, untuk
membantu
homogenitas biasanya kolom setelah diisi di?ibrasi diketok-ketok! Sejumlah #uplikan yang dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui sebelah atas kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben! Komponen-komponen dalam #ampuran diadsorpsi dari larutan se#ara kuantitatif oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom! 'engan penambahan pelarut se#ara
terus-menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan pada bagian atas kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara bahan penyerap, komponen #ampuran dan eluen! Kesetimbangan dikatakan tetap apabila suatu komponen yang satu dengan yang lainnya bergerak ke bagian ba2ah kolom dengan 2aktu atau ke#epatan berbeda-beda sehingga terjadi pemisahan 9Ya5id, (%%=, hal; (%%-(%%&:! 0: Kromatografi 8air-4akum Kromatografi 8air 4akum 9K84: merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan #rude eItra#t menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana! $emisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa ?akum! 1asa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida 9Chisalberti, (%%>:! Kromatografi kolom #air dapat dilakukan pada tekanan atmosfer atau pada tekanan lebih besar dari atmosfer dengan menggunakan bantuan tekanan luar misalnya gas nitrogen! 6ntuk keberhasilan praktikan di dalam bekerja dengan menggunakan kromatografi kolom ?akum #air, oleh karena itu syarat utama adalah mengetahui gambaran pemisahan #uplikan pada kromatografi lapis tipis 9"arris, &F>(:! Kromatografi ?akum #air dilakukan untuk memisahkan golongan senya2a metabolit sekunder se#ara kasar dengan menggunakan silika gel sebagai absorben dan berbagai perbandingan pelarut n-heksana ; etil asetat ; metanol 9elusi gradien: dan menggunakan pompa ?akum untuk memudahkan penarikan eluen 9"elfman, &F>:! 8ara kerja kromatografi #air ?akum yaitu kolom kromatografi dikemas kering 9biasanya dengan penjerap mutu K*T &%-0% Jm: dalam keadaan ?akum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum! 4akum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penjerap lalu di?akumkan lagi! Kolom dipisah sampai kering dan sekarang siap dipakai 9"ostettman, &F>):! 1asa diam yang digunakan dikemas dalam kolom yang digunakan dalam K84! $roses penyiapan fasa diam dalam kolom terbagi menjadi dua ma#am ; •
8ara +asah $reparasi fasa diam dengan #ara basah dilakukan dengan melarutkan fasa diam dalam fase gerak yang akan digunakan! 8ampuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata! 1ase gerak
dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan! •
8ara kering $reparasi fasa diam dengan #ara kering dilakukan dengan #ara memasukkan fase diam yang digunakan ke dalam kolom kromatografi! 1ase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang akan digunakan! 9Sarker et al!, (%%):! $reparasi sampel saat akan dielusi dengan K84 juga memiliki berbagai
metode seperti preparasi fasa diam! Metode tersebut yaitu #ara basah dan #ara kering 98anell, &FF>:! $reparasi sampel #ara basah dilakukan dengan melarutkan sampel dalam pelarut yang akan digunakan sebagai fasa gerak dalam K84! *arutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang telah terisi fasa diam! +agian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fasa diam yang sama! Sedangkan #ara kering dilakukan dengan men#ampurkan sampel dengan sebagian ke#il fase diam yang akan digunakan hingga terbentuk serbuk! 8ampuran tersebut diletakkan dalam kolom yang telah terisi dengan fasa diam dan ditutup kembali dengan fase diam yang sama 9Sarker et al!, (%%):!
&(
Kele-ih!n .!n Ke$u#!n%!n K#o'!"o%#!*i
&: Kromatografi *apis Tipis 9K*T: Kele-ih!n KLT :
•
•
K*T lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis!
•
"anya membutuhkan sedikit pelarut!
3dentifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi 2arna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultra?iolet! •
'apat dilakukan elusi se#ara mekanik 9ascending :, menurun 9descending :, atau dengan #ara elusi ( dimensi!
•
•
$reparasi sample yang mudah
Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan ber#ak yang tidak bergerak! •
+iaya yang dibutuhkan terjangkau!
•
.umlah perlengkapan sedikit!
•
'apat untuk memisahkan senya2a hidrofobik 9lipid dan hidrokarbon: yang dengan metode kertas tidak bisa 9Candjar dan ohman, (%%:!
Ke$u#!n%!n KLT : •
+utuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra untuk mendapatkan ber#akBnoda yang diharapkan! •
+utuh sistem trial and eror untuk menentukan sistem eluen yang #o#ok!
•
Memerlukan 2aktu yang #ukup lama jika dilakukan se#ara tidak tekun
(: Kromatografi Kertas Kele-ih!n K#o'!"o%#!*i Ke#"!s : •
Tidak diperlukan peralatan yang teliti dan mahal!
•
'apat diperoleh hasil yang baik 2alaupun dengan peralatan dan materiyang sederhana!
•
Senya2a yang terpisah dapat dideteksi pada kertas dan diidentifikasi!
Ke$u#!n%!n K#o'!"o%#!*i Ke#"!s : •
+anyaknya
permasalahan
yang
menyangkut
#ara
pemasukan
fasa gerak, perambatan fasa gerak dan penggumpalan! •
Membutuhkan 2aktu lama karena panjang kertas bisa hingga =% ##!
•
Keterbatasan parameter senya2a yang di uji!
: Kromatografi Kolom Kele-ih!n K#o'!"o%#!*i Kolo' : •
'apat digunakan untuk analisis dan aplikasi preparati?e! 'igunakan untuk menentukan jumlah komponen #ampuran! 'igunakan untuk memisahkan dan purifikasi substansi! Ke$u#!n%!n K#o'!"o%#!*i Kolo' : •
$emisahan lambat
•
$enjerapan linarut yang tidak bolak-balik
•
Tidak dapat dipakai jika partikel terlalu ke#il!
0: Kromatografi 8air-4akum Kele-ih!n KC/ : •
Konsumsi fase gerak K84 hanya >% atau lebih ke#il dibanding dengan kolom kon?ensional karena pada kolom mikrobor ke#epatan alir fase gerak lebih lambat 9&%-&%%JlBmenit:!
•
7danya aliran fase gerak lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spe#trometer massa!
•
Sensiti?itas kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas missal sampel klinis! Ke#u%i!n KC/ :
&0
•
Membutuhkan 2aktu yang #ukup lama!
•
Sampel yang dapat digunakan terbatas!
M!n*!!" K#o'!"o%#!*i .i Bi.!n% F!#'!si &: Kromatografi *apis Tipis 9K*T:
K romatografi lapis tipis sangat memberikan banyak manfaat di berbagai penelitian! Terlebih lagi dunia kerja di bidang farmasi sangat luas, tidak hanya obat-obatan, makanan, minuman, serta kosmetik pun menjadi tanggung ja2ab seorang farmasis! Sebagai #ontoh dalam pengujian kandungan hodamin-+ dalam sediaan kosmetika lipsti#k, uji kandungan bahan kimia obat dalam sediaan jamu, uji pemanis dalam makanan, dan lain sebagainya! $engujian tersebut dilakukan karena penambahan bahan kimia dalam sediaan tradisional seperti itulah yang bertentangan dengan $eraturan Menteri Kesehatan 3 No!(0)BMenkesB4B&FF% yang menyatakan bah2a industri obat tradisional dilarang memproduksi segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat dan melanggar 6ndang-6ndang Kesehatan No! ( Tahun &FF( serta 6ndang-6ndang No! > Tahun &FFF, tentang perlindungan konsumen! Sebab penambahan dengan dosis maupun #ara yang tidak benar dapat memberikan dampak yang merugikan bagi konsumen, maka dari itu +alai $enga2asan @bat dan Makanan 9+$@M: hingga saat ini masih terus menguji makanan, obat, serta kosmetik yang beredar dipasaran! (: Kromatografi Kolom 'alam bidang bioteknologi, kromatografi mempunyai peranan yang sangat besar! Misalnya dalam penentuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, senya2a dalam protein! $rotein sering dipilih karena ia sering menjadi obyek molekul yang harus dipurified 9dimurnikan: terutama untuk keperluan dalam bio-farmasi! Kromatografi juga bisa diaplikasikan dalam pemisahan molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, ?itamin dan molekul penting lainnya!
'engan data-data yang didapatkan dengan menggunakan kromatografi ini, selanjutnya sebuah produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya, dapat dipakai sebagai data a2al untuk menghasilkan jenis obat baru, atau dapat pula dipakai untuk mengontrol kondisi obat tersebut sehingga bisa bertahan lama! 'alam bidang #lini#al 9klinik:, teknik ini sangat bermanfaat terutama dalam mengin?estigasi fluida badan seperti air liur! 'ari air liur seorang pasien, dokter dapat mengetahui jenis penyakit yang sedang diderita pasien tersebut! Seorang perokok dapat diketahui apakah dia termasuk perokok berat atau ringan hanya dengan mengetahui konsentrasi 8N- 9sianida: dari sampel air liurnya! 'emikian halnya air ken#ing, darah dan fluida badan lainnya bisa memberikan data yang akurat dan #epat sehingga keberadaan suatu penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi se#ara dini dan #epat! Sekarang ini, deteksi senya2a oksalat dalam air ken#ing menjadi sangat penting terutama bagi pasien kidney stones 9batu ginjal:!
+anyak metode analisis
seperti spektrofotometri,
manganometri, atau lainnya, akan tetapi semuanya membutuhkan kerja ekstra dan 2aktu yang #ukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan teknik kromatografi!
BAB III PENUTUP
(1
Kesi'+ul!n
&! Kromatografi adalah #ara pemisahan #ampuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen #ampuran tersebut diantara dua fase,yaitu fase diam 9stationary: dan fase bergerak 9mobile:! 1ase diam dapat berupa 5at yaitu 5at #air atau 5at padat, sedangkan fase bergerak dapat berupa 5at #air atau 5at gas! (! +erdasarkan teknik kerja yang digunakan, jenis kromatografi diantaranya adalah kromatografi lapis tipis, kromatografi kertas, kromatografi kolom dan kromatografi #air-?akum!
(&
S!#!n
$enulis menyadari dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari pada itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk men#apai kesempurnaan makalah ini agar nisa menjadi lebih baik lagi!
DAFTAR PUSTAKA
75i5ah2ati,dkk! (%%! Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang untuk Makanan yang Beredar di Pasaran! .urnal 3lmu kefarmasian! 4ol! 34, N@!&! .akarta! 1essenden !. dan .!S 1essenden! (%%! Dasar - Dasar Kimia rganik ! .akarta, Erlangga! Candjar, 3bnu Cholib dan 7bdul ohman! (%%! Kimia !armasi Analisis! Yogyakarta; $ustaka $elajar! Critter, , .!, &FF&, Pengantar Kromatogra"i #disi $$ , 3nstitut Teknologi +andung, +andung "arborne, .!+! &F>! Metode !itokimia! 3T+ ; +andung! "arris, et!al! &F>(! An $ntroduction To %hemical Analysis, Sa?ders 8ollege $ublishing $hiladelpia ; "olt-Sa?ders .apan! "eftmann, E! &F>! Steroids Dalam Kromatogra"i, 1undamentals and 7pli#ation, 7msterdam! "ostettmenn, K, dkk! &F>)! %ara Kromatogra"i Preparati" ! 3T+; +andung! Khopkar, S! M! (%%>! Konsep Dasar Kimia Analitik& .akarta; 6ni?ersitas 3ndonesia! Sarker,S'!, *atif,D and Cray !7l!(%%)! 'atural Product $solation! "umana $ress in# ! Toto2a Ne2 jersey! Soebagio!, (%%(, Kimia 7nalitik, 6ni?ersitas Negeri Makassar 1akultas M3$7, Makassar! S?ehla!&F>=! +uku Teks 7nalisis 7norganik Kualitatif Makro dan Semimikro! .akarta; $T Kalman Media $usaka! Ya5id, Estien! (%%=! Kimia !isika untuk Paramedis& Yogyakarta; 7ndi!