MAKALAH FARMASI FISIKA – 1 1 KROMATOGRAFI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Farmasi Fisika – Fisika – 1 1
Disusun oleh :
Gloria 3311141099 Farmasi C
Dosen Pengampu : Dr.Fikri Alatas S.Si., M.Si., Apt.,
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO. Box 148, Cimahi 40533 Website : http://www.unjani.ac.id 2016
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur yang tiada terbatas penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah dengan judul “Kromatografi”. Penulisan makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Fisika – 1 – 1 oleh dosen pembimbing mata kuliah Farmasi Fisika – 1, Bapak Dr.Fikri Alatas S.Si., M.Si., Apt., Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai kromatografi. Terima kasih telah membaca, memberi saran dan kritik.
Cimahi, 15 Mei 2016
Penyusun
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kromatografi 2.2 Jenis – Jenis – Jenis Jenis Kromatografi 2.3 Kelebihan dan dan Kekurangan Kekurangan Kromatografi Kromatografi 2.4 Manfaat Kromatografi Kromatografi di Bidang Farmasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michel Tswett, seorang ahli dari Botani Rusia, yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan klorofil dari pigmen-pigmen lain pada ekstrak tanaman. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti warna dan graphos yang berarti menulis. Meskipun kromatografi diturunkan dari kata warna dan tulis, warna senyawa-senyawa tersebut jelas hanya kebetulan saja terjadi dalam proses pemisahan ini. Kromatografi merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas maupun cairan dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan maupun padatan. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia IV, kromatografi adalah suatu tekhnik atau prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu sistem yang terdiri dari 2 fase atau lebih yang salah satu diantarnya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya, zat – zat itu menunjukkan perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan p erbedaan dalam adsobsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Kromatografi menurut IUPAC adalah suatu metode yang digunakan untuk pemisahan komponen dalam sample dimana komponen tersebut terdistribusi dalam 2 fase yang salah satunya diam dan yang lainnya bergerak. Meskipun dasar kromatografi adalah proses pemisahan, namun banyak diantara cara ini yang dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis kromatografi yang bermanfaat dalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi
kertas,
kromatigrafi
lapis
tipis
(KLT),
kromatografi
kolom,
kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Kromatografi kertas dan KLT pada umunya lebih bermanfaat untuk tujuan indentifikasi, karena lebih mudah dan sederhana. Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
misalnya pada pemurnian minyak tanah atau minyak goring dan pemurnian hidroksida yang dihasilkan dari proses elektrolisis. Teknik pemisahan kromatografi dilakukan untuk mendapatkan pemisahan campuran diantara dua fase. Fase tersebut adalah fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat berupa zat cair dan zat padat, sedangkan fase gerak dapat berupa zat cair atau gas.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, di bawah ini dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah : 1. Apa pengertian kromatografi ? 2. Bagaimana klasifikasi jenis kromatografi ? 3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan kromatografi ? 4. Bagaimana manfaat kromatografi pada bidang farmasi ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah : 1. Untuk mengetahui arti kromatografi 2. Untuk mengetahui jenis – jenis – jenis jenis kromatografi 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kromatografi 4. Untuk mengetahui manfaat kromatografi di bidang farmasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Kromatografi
Kromatografi
adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase,yaitu fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat yaitu zat cair atau zat padat, sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau zat gas. (Kimia Fisika untuk Paramedis, Estien Yazid,2005). Selain pengertian kromatografi di atas, di lain sumber kromatografi di definisikan sebagai suatu metode analitik untuk pemisahan dan pemurnian senyawa organik dan anorganik. Metode ini berguna untuk fraksionasi campuran kompleks dan pemisahan untuk senyawa-senyawa
yang sejenis. (Konsep (Konsep Dasar Kimia Kimia
Analitik,S.M.Khopkor, 2008). Dalam teknik kromatografi, sampel yang merupakan campuran dari berbagai macam komponen ditempatkan dalam situasi dinamis, dalam system yang terdiri dari fase dian dan fase bergerak. Semua pemisahan pada kromatografi tergantung pada gerkan relative dari masing-masing komponen di antara dua fase tersebut. Senyawa atau komponen yang tertahan (terhambat) lebih lemah oleh fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang tertahan lebih kuat. Perbedaan gerakan (mobilitas) antara komponen yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam adsorbsi, partisi, kelarutan atau penguapan dia antara kedua fase. Jika perbedaan-perbadaan ini cukup besar, maka akan terjadi pemisahn secara sempurna. Oleh karena itu it u dalam kromatografi, pemilihan terhadap fase bergerak maupun fase diam perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga semua komponen bisa bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda agar dapat terjadi pemisahan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kromatografi adalah suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam system dimana komponen-komponen dalam cuplikan ditahan secara selektif oleh fase diam. Kromtografi dapat di golongkan dapat digolongkan berdasrkan fase yang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1) Kromatografi gas-cair, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa cairan yang dilapiskan pada padatan pendukung yang inert. 2) Kromatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa padatan yang dapat menyerap/mengadsorpsi. menyerap/mengadsorpsi. 3) Kromatografi cai-cair, bila fase gerak dan diamnya berupa cairan, dimana fase diamnya dilapiskan pada permukaan padatan pendukung yang inert. 4) Kromatografi cair-padat, bila fase geraknya berupa gas sedangkan fase diamnya berupa padat an yang amorf yang dapat menyerap. Fase Gerak
Fase Diam
Prinsip
Teknik Kerja
Gas
Padat
Adsorpsi
Kromotografi gas-padat Kromatografi kolom, KLT, kromatografi kertas
Cair
Padat
Adsorpsi, Partisi
Cair
Cair
Partisi
Kromatografi kolom, KLT, kromatografi kertas
Gas
Cair
Partisi
Kromatografi gas-cair
Kromatografi juga dapat didasarkan atas prinsipnya, misalnya kromatografi partisi
(partition
chromatography)
dan
kromatografi
serapan(adsorption
chromatography). (Kimia Fisika Untuk Paramedis, Estien Yazid, 2005).
2.2
Jenis – Jenis Jenis Kromatografi
Berdasarkan teknik kerja yang digunakan, kromatografi ada bermacammacam
diantaranya
adalah
kromatografi
lapis
kromatografi kolom dan kromatografi cair-vakum. 1) Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
tipis,
kromatografi
kertas,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Suatu teknik yang sederhana yang banyak digunakan, metode ini menggunakan empeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap atau lapisan tipis dan kering. Untuk menotolkan karutan cuplikan pada kempeng kaca, pada dasarnya menggunakan mikro pipet atau pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengelusi di dalam wadah yang tertutup (Soebagio,2002). Kromatografi lapis tipis merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawamurni dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan kromatografi juga merupakan me rupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik menyerap maupun merupakan cuplikan KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofilik seperti lipid-lipid dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat digunakan untuk mencari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan lapis tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat.( Fessenden, 2003). KLT merupakan contoh dari kromatografi adsorpsi. Fase diam berupa padatan dan fase geraknya dapat berupa cairan dan gas. Zat terlarut yang diadsorpsi oleh permukaan partikel padat. Prinsip KLT adalah adsorbsi dan partisi dimana adsorbsi adalah penyerapan pada pemukaan, sedangkan partisi adalah penyebaran atau kemampuan suatu zat yang ada dalam larutan untuk berpisah kedalam pelarut yang digunakan. Kecepatan gerak senyawa-senyawa ke atas pada lempengan tergantung t ergantung pada (Soebagil,2002). Bagaimana kelarutan senyawa dalam pelarut, hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksi antara molekul-molekul senyawa dengan pelarut.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
and error. Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap Rf (faktor retensi) yang diperoleh (Gandjar, 2007). Derajat retensi pada kromatografi lempeng biasanya dinyatakan sebagai faktor resensi. Pada fase diam, jika dilihat mekanisme pemisahan, fase diam dikelompokkan (Gritter,1991). Nilai Rf sangat sa ngat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada eluen tertentu. terte ntu. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senyawa dalam sampel. Senyawa yang mempunyai Rf lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan fasa diam bersifat polar. Senyawa yang lebih polar akan tertahan kuat pada fasa diam, sehingga menghasilkan nilai Rf yang rendah. Rf KLT yang bagus berkisar antara 0,2 - 0,8. Jika Rf terlalu tinggi, yang harus dilakukan adalah mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya (Gandjar, 2007). 2) Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah metode pemisahan dengan kerja dua fase
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kedua hal itu kromatografi kertas dapat digolongkan kedalam kromatografi partisi. Dalam kromatografi kertas fasa gerak merembes kedalam kertas karena efek kapiler. Rembesan fasa gerak pada kertas karena dapat dilakukan dengan teknik menaik (ascending) atau dengan teknik menurun (descending). Pelaksanaan pemisahan dengan metode kromatografi kertas terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap penotolan cuplikan, tahap pengembangan dan tahap identifikasi atau penampakan noda. Kromatografi kertas sangat berguna untuk pemisahan zat anorganik, organik dan biokimia dalam jumlah yang sedikit. Kromatografi kertas terbukti sangat berharga dalam biokimia dimana seringkali dijumpai sampel kecil dan kompleks. Pada tahap penampakan noda atau identifikasi. Jika noda sudah berwarna dapat langsung diperiksa dan ditentukan harga Rfnya. Harga Rf dihitung sebagai jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh eluen (fasa gerak) (Soebagio, dkk, 2004: 85-86). Kromatografi kertas yang dilakukan merupakan kromatografi partisi, yang termasuk dalam kromatografi cair-cair maka yang berperan sebagai fase diam biasanya adalah air yang membentuk kompleks dengan serat selulosa pada kertas, sedangakn fase gerak adalah pelarut (Azizahwati, 2007: 21). Pada pemisahan campuran – campuran dalam kolom, solut dicirikan denagn waktu retensi dan faktor retensi yang berbanding lurus dengan nilai D. Waktu retansi merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan solut untuk melewati kolom. Pemisahan kromatografi planar ini adalh pada umumnya dihentikan sebelum semua fase gerak melewati seluruh permukaan fase diam. Solut pada kedua kromatografi ini dikarakterisasi dengan jarak migrasi solut terhadap jarak ujung fasa geraknya partisi merupakan proses sorpsi yang analog dengan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kromatogarfi lapis tipis (TLC) (TLC) yang lebih modern, menggunakan lembaran tipis aluminium oksida, gel silika, selulosa atau sesuatu bahan lain yang didukung oleh suatu lembaran logam atau suatu polimer lapisan kromatografi dapat disiapkan dalam laboratorium dari adsorben yang tersedia dipasarn. Dalam kromatografi lapisan tipis maupun kertas sedikit bahan (katakan larutan air yang mengandung campuran kertas) ditaruh pada daerah terbatas didekat ujung selembar kertas saring. Atau lapis tipis dan suatu pelarut dibiarkan berdifusi dari ujung kertas atau lapis. Dan suatu pelarut dibiarkan berdifusi pada kondisi yang sesuai setelah beberapa waktu (1-30) jam. Campuran akan dijumpai telah berpindah dari daerah penotolan dan telah terpisah seluruhnya atau sebagian menjadi komponen- komponennya sebagai zona yang jelas. Telah digunakn sejumlah besar reagensia organik dan anorganik. Kriterias dalam memilih reagensia untuk kromatografi kertas berbeda dengan kriteria yang biasa dipakai untuk memilih reagewnsia uji bercak ( Svehla, 1985: 534- 539). Teknik kromatografi kertas yaitu proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2 – 3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, diletakkan diruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis. Descending adalah salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gravitasi. Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga dikenal sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi-kondisi berikut harus diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel. Temperatur
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Setelah penandaan bercak batas permukaan, selanjutnya dapat dilakukan analisis kolorimetri atau spektroskopi reflektansi bila sampel berupa logam. Materi yang terdapat di dalam kertas dapat ditentukan secara langsung dengan pelarutan. Kromatografi kertas selain untuk pemisahan dan analisis kuantitatif, juga sangat bermanfaat untuk identifikasi. Hal ini dapat dilakukan misalkan dengan membuat grafik antara Rm α terhadap jumlah kation dalam suatu deret homolog, maka memungkinkan untuk mengidentifikasi suatu anggota deret homolog (Khopkar, 2008, hal: 163). Susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk mengalirnya fase gerak. Berbagai macam kertas yang secara komersial tersedia adalah whatman 1, 2, 31 dan 3 MM, kertas asam asetil, kertas kieselgurh, kertas silikon dan kertas penukar ion juga digunakan. Tersedia juga kertas selulosa murni, kertas selulosa yang dimodifikasi dan kertas serat kaca. Zat-zat hidrofobik dapat dipisahkan pada kedua jenis kertas terakhir ini. Kertas asam asetil atau kertas silikon dapat digunakan untuk zat-zat hidrofobik, sedangkan untuk reagent yang korosif, kertas serat kaca dapat digunakan. Untuk memilih kertas, yang menjadi pertimbangan adalah tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek tailing dan pembentukan komet serta laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik descending (Khopkar, 2008,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
banyaknya zat yang akan dipindahkan. Secara umum perbandingan panjang dan diameter kolom sekitar 8:1 sedangkan daya penyerapnya adlah 25-30 kali berat bahan yang akan dipisahkan. Teknik banyak digunakan dalam pemisahan senyawa-senyawa organic dan konstituen-konstituen yang sukar menguap sedangkan untuk pemisahan jenis logam-logam atau senyawa anorganik jarang dipakai (Yazid, 2005, hal: 98). Dalam proses kromatografi selalu terdapat salah satu kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam cairan, melekat pada permukaan padatan halus, bereaksi secara kimia dan terekslusi pada pori-pori fasa diam. Komponen yang dipisahkan harus larut dalam fasa gerak dan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan fasa diam dengan cara melarut di dalamnya, teradsorpsi atau bereaksi secara kimia. Pemisahan terjadi berdasarkan perbedaan migrasi zat-zat yang menyusun suatu sampel. Hasil pemisahan dapat digunakan untuk keperluan analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan pemurnian suatu senyawa. Dalam beberapa hal metode pemisahan kromatografi mempunyai kemiripan dengan metode pemisahan ekstraksi. Kedua metode ini sama-sama menggunakan dua fasa, dimana fasa satu bergerak terhadap fasa lainnya, kesetimbangan solut selalu terjadi di antara kedua fasa ( Alimin dkk, 2007, hal: 74-75).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
mempunyai afinitas lebih besar terhadap adsorben akan secara selektif tertahan. Komponen afinitas paling kecil akan bergerak lebih cepat mengikuti aliran pelarut. Pada kromatografi adsorpsi, besarnya koefisien distribusi sama dengan konsentrasi zat terlarut pada fasa teradsorpsi dibagi konsentrasinya pada fasa larutan. Ketergantungan jumlah zat terlarut yang teradsorpsi terhadap konsentrasi zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan isoterm adsorpsi Langmuir (Yazid, 2005, hal: 100). Metode pemisahan kromatografi kolom ini memerlukan bahan kimia yang cukup banyak sebagai fasa diam dan fasa bergerak bergantung pada ukuran kolom
gelas.
Untuk
melakukan
pemisahan
campuran
dengan
metode
kromatografi kolom diperlukan waktu yangcukup lama, bias berjam-jam hanya untuk memisahkan satu campuran. Selain itu, hasil pemisahan kurang jelas artinya kadang-kadang sukar mendapatkan pemisahan secara sempurna karena pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan komponen lainnya. Masalah waktu yang lama disebabkan laju alir fasa gerak hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, ukuran diameter partikel yang cukup besar membuat luas permukaan fasa diam relative kecil sehingga tempat untuk berinteraksi antara komponen-komponen dengan fasa diam menjadi terbatas. Apabila ukuran diameter partikel diperkecil supaya luas permukaan fasa diam bertambah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
terus-menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan pada bagian atas kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara bahan penyerap, komponen campuran dan eluen. Kesetimbangan dikatakan tetap apabila suatu komponen yang satu dengan yang lainnya bergerak ke bagian bawah kolom dengan waktu atau kecepatan berbeda-beda sehingga terjadi pemisahan (Yazid, 2005, hal: 200-2001). 200-2001). 4) Kromatografi Cair-Vakum Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum. Fasa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida (Ghisalberti, 2008). Kromatografi kolom cair dapat dilakukan pada tekanan atmosfer atau pada tekanan lebih besar dari atmosfer dengan menggunakan bantuan tekanan luar misalnya gas nitrogen. Untuk keberhasilan praktikan di dalam bekerja dengan menggunakan kromatografi kolom vakum cair, oleh karena itu syarat utama adalah mengetahui gambaran pemisahan cuplikan pada kromatografi lapis tipis (Harris, 1982). Kromatografi vakum cair dilakukan untuk memisahkan golongan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan.
Cara kering Preparasi fasa diam dengan cara kering dilakukan dengan cara memasukkan fase diam yang digunakan ke dalam kolom kromatografi. Fase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang akan digunakan. (Sarker et al., 2006). Preparasi sampel saat akan dielusi dengan KCV juga memiliki berbagai
metode seperti preparasi fasa diam. Metode tersebut yaitu cara basah dan cara kering (Canell, 1998). Preparasi sampel cara basah dilakukan dengan melarutkan sampel dalam pelarut yang akan digunakan sebagai fasa gerak dalam KCV. Larutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang telah terisi fasa diam. Bagian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fasa diam yang sama. Sedangkan cara kering dilakukan dengan mencampurkan sampel dengan sebagian kecil fase diam yang akan digunakan hingga terbentuk serbuk. Campuran tersebut diletakkan dalam kolom yang telah terisi dengan fasa diam dan ditutup kembali dengan fase diam yang sama (Sarker et al., 2006).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon) yang dengan metode kertas tidak bisa (Gandjar dan Rohman, 2007).
Kekurangan KLT :
Butuh
ketekunan
dan
kesabaran
yang
ekstra
untuk
mendapatkan
bercak/noda yang diharapkan.
Butuh sistem trial and eror untuk untuk menentukan sistem eluen yang cocok.
Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara tidak tekun
2) Kromatografi Kertas Kelebihan Kromatografi Kertas :
Tidak diperlukan peralatan yang teliti dan mahal.
Dapat diperoleh hasil yang baik walaupun dengan peralatan dan materiyang sederhana. Senyawa yang terpisah dapat dideteksi pada kertas dan diidentifikasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Adanya aliran fase gerak lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spectrometer spectrometer massa.
Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas missal sampel klinis.
Kerugian KCV :
2.4
Membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sampel yang dapat digunakan terbatas.
Manfaat Kromatografi di Bidang Farmasi 1) Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
K romatografi romatografi lapis tipis sangat memberikan banyak manfaat di berbagai penelitian. Terlebih lagi dunia kerja di bidang farmasi sangat luas, tidak
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Dengan data-data yang didapatkan dengan menggunakan kromatografi ini, selanjutnya sebuah produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya, dapat dipakai sebagai data awal untuk menghasilkan jenis obat baru, atau dapat pula dipakai untuk mengontrol kondisi obat tersebut sehingga bisa bertahan lama. Dalam bidang clinical (klinik), teknik ini sangat bermanfaat terutama dalam menginvestigasi fluida badan seperti air liur. Dari air liur seorang pasien, dokter dapat mengetahui jenis penyakit yang sedang diderita pasien tersebut. Seorang perokok dapat diketahui apakah dia termasuk perokok berat atau ringan hanya dengan mengetahui konsentrasi CN- (sianida) dari sampel air liurnya. Demikian halnya air kencing, darah dan fluida badan lainnya bisa memberikan data yang akurat dan cepat sehingga keberadaan suatu penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi secara dini dan cepat. Sekarang ini, deteksi senyawa oksalat dalam air kencing menjadi sangat penting terutama bagi pasien kidney
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase,yaitu fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat yaitu zat cair atau zat padat, sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau zat gas. 2. Berdasarkan teknik kerja yang digunakan, jenis kromatografi diantaranya adalah kromatografi lapis tipis, kromatografi kertas, kromatografi kolom dan kromatografi cair-vakum.
3.2
Saran
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
Azizahwati,dkk. 2007. Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang untuk Makanan yang Beredar di Pasaran. Jurnal Ilmu kefarmasian. Vol. IV, NO.1. Jakarta. Fessenden R.J dan J.S J .S Fessenden. 2003. Dasar - Dasar Kimia Organik . Jakarta, Erlangga. Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gritter, R, J., 1991, Pengantar Kromatografi Edisi II , Institut Teknologi Bandung, Bandung Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. ITB : Bandung. Harris, et.al. 1982. An Introduction To Chemical Analysis, Savders College Publishing Philadelpia : Holt-Savders Japan. Heftmann, E. 1983. Steroids Dalam Kromatografi, Fundamentals and Aplication, Amsterdam.