KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberkati kita dalam menyelesaikan makalah ini. Beberapa pihak yang membantu yaitu Drs. Alexander Sudibyo MM, PhD dan teman-teman kami. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Pancasila, dalam diskusi topik. Topik yang kelompok kami bahas adalah Memahami Kode Etik Dokter Gigi Berdasarkan Paradigma Pancasila. Makalah ini dilengkapi dengan definisi Kode Etik, beserta contoh-contoh Kode Etik yang sesuai dengan paradigma Pancasila. Dengan kelengkapan makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui perilaku kepada orang lain sesuai dengan paradigma Pancasila. Semoga makalah yang kami buat bermanfaat bagi pembelajaran pembaca dan bisa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon kritik dan saran atas kekurangan makalah yang kami buat.
Jakarta, 18 September 2012
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................1 Daftar Isi..........................................................................................................................................2 Isi I. Pendahuluan……………………………………… Pendahuluan………………………………………………………………… ……………………………………..… …………..…...…..2 1.1 Latar Belakang………………………………… Belakang…………………………………………………………… ………………………….….… .….…..……2 1.2 Tujuan…………………………… Tujuan……………………………………………………… ……………………………………….…..……….2 …………….…..……….2 II. II. Definisi…..……………… Definisi…..…………………………………………… …………………………………………………………… ………………………………… …..……3 ..……3 III. Kode Etik Kedokteran Gigi………………………… Gigi…………………………………………………… …………………………… …..… ..….....…… .....……5 5 IV. Bentuk-Bentuk Pengamalan Pancasila dalam Kedokteran Gigi ………………………… ………………………….. ..…. ….9 9 Penutup…………………………………………………………… Penutup……………………………… ……………………………………………………....…..14 ………………………....…..14 Daftar Pustaka...............................................................................................................................15
2
TEMA : Bentuk-Bentuk Pengamalan Pancasila dalam Kedokteran Gigi. TOPIK : Kode Etik Dokter Gigi Berdasarkan Paradigma Pancasila
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kedokteran gigi tidak terlepas dari fungsi kemanusiaan dalam bidang kesehatan, maka perlu memiliki suatu kode etik yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Berikut adalah isi dari kode etik kedokteran gigi.
1.2
Tujuan Kita sebagai calon dokter gigi harus mengetahui kode etik dokter gigi, agar kita bisa berpikir kristis lalu memiliki kepekaan social serta solodaritas social dalam kehidupan masyarakat.
3
II. DEFINISI
Definisi kode etik: 1. Kode yang digunakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis. (K. Bertens) 2. Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan – hari dalamkehidupan sehari sehari – hari (UU no. 8 tentang pokok- pokok kepegawaian)
4
III.
KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI
3.1 Definisi kode etik: a. Kode yang digunakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis. (K. Bertens) b. Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan – hari dalamkehidupan sehari sehari – hari (UU no. 8 tentang pokok- pokok kepegawaian)
3.2 Kode etik sangat diperlukan untuk : 1) Menyelamatkan reputasi suatu profesi dengan jalan menyediakan criteria eksplisit yang dapat dipakai untuk mengatur perilaku para anggotanya. 2) Meningkatkan praktik secara lebih kompeten dan lebih bertanggung jawab oleh para anggotanya. 3) Melindungi khalayak dari eksploitasi yang dilakukan oleh praktikan-praktikan yang tidak kompeten.
Kedokteran gigi tidak terlepas dari fungsi kemanusiaan dalam bidang kesehatan, maka perlu memiliki suatu kode etik yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Berikut adalah isi dari kode etik kedokteran gigi.
BAB I KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1 Setiap dokter gigi Indonesia wajib menghayati, menaati, dan mengamalkan Lafal Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia.
5
Pasal 2 Setiap dokter gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan profesinya secara optimal. Pasal 3 Setiap dokter gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma-norma hidup yang luhur. Pasal 4 Dalan menjalankan profesinya setiap dokter gigi Indonesia tidak dibenarkan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kode etik. Pasal 5 Setiap dokter gigi Indonesia harus memberikan kesan dan keterangan atau pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan. Pasal 6 Setiap dokter gigi Indonesia agar menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan lainnya. Pasal 7 Setiap dokter gigi Indonesia sebagai sarjana kesehatan wajib bertindak sebagai motivator dan pendidik masyarakat. Pasal 8 Setiap dokter gigi Indonesia wajib berupaya untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakan dalam bidang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
BAB II KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP PENDERITA Pasal 9 Dalam menjalankan profesinya, setiap dokter gigi Indonesia wajib memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada penderita. 6
Pasal 10 Dalam hal ketidakmampuan menangani suatu kasus, maka setiap dokter gigi Indonesia berkewajiban merujuk atau mengkonsultasikan kepada teman sejawat yang lebih ahli. Pasal 11 Setiap dokter gigi Indonesua wajib merahasiakan segala sesuatu yang ia ketahui tentang penderita, bahkan juga setelah penderita meninggal dunia. Pasal 12 Setiap dokter gigi Indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam batas-batas kemampuannya, sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang lain yang lebih mampu memberikan pertolongan.
BAB III KEWAJIBAN DOTER GIGI TERHADAP TEMAN SEJAWATNYA Pasal 13 Setiap dokter gigi harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 14 Setiap dokter gigi Indonesia tidak dibenarkan mengambil alih penderita dari teman sejawat tanpa persetujuannya.
7
BAB IV KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP DIRI SENDIRI Pasal 15 Setiap dokter gigi Indonesia wajib mempertahankan dan meningkatkan martabat dirinya. Pasal 16 Setiap dokter gigi Indonesia wajib mengikuti secara aktif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 17 Setiap dokter gigi Indonesia harus memelihara kesehatnnya supaya dapat bekerja dengan baik.
8
IV. BENTUK-BENTUK PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEDOKTERAN GIGI
4.1. Sila Pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa. Perwujudan daripada Ketuhanan Yang Maha Esa berupa sikap dan pandangan hidup, taat dan takzim kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan dibimbing oleh ajaran- ajaran-Nya. Pengamalan Pancasila lebih rinci yaitu: a. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan percobaan, perawatan, penelitian, maupun pengobatan. Bisa dilakukan oleh dokter gigi, perawat gigi, maupun pasien yang sedang menjalani perawatan. b. Meyakini sepenuhnya bahwa segala hal mengenai konsep sehat dan sakit kaitannya dalam kesehatan gigi dan mulut adalah dari Tuhan Yang Maha Esa. Agen penyakit seperti streptococcus mutant merupakan perantara penyebab Karies dan dokter gigi maupun obatnya juga merupakan perantara dalam upaya menuju sehat. c. Tidak ikut campur apalagi memaksakan kehendak kepada pasien yang berbeda keyakinan untuk mengikuti ajaran agama dokter gigi. d. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah masingmasing jika antara dokter gigi maupun perawat gigi berbeda keyakinan dengan pasien. e. Sebagai dokter gigi tidak boleh mendakwahkan atau menyiarkan ajaran- ajaran/ sekte-sekte agama yang telah dinyatakan terlarang/ sesat oleh pemerintah kepada pasien.
4.2. Sila Kedua; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. a. Sebagai dokter gigi mengakui dan memperlakukan pasien sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini, seorang dokter gigi semestinya memenuhi hak dan kewajibannya sebagai dokter gigi serta mematuhi kode etik dokter gigi. Adapun hak dokter gigi menurut UUPK yaitu: 1) Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi 2) Memperoleh informasi yang yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya. 3) Menerima imbalan jasa. 9
Kewajiban Dokter gigi sesuai UUPK yaitu: 1) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan SOP serta kebutuhan medis pasien 2) Merujuk pasien ke dokter gigi lain yang memiliki kemampuan atau keahlian yang lebih baik. 3) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya dari pasien 4) Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan. 5) Menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu Kedokteran Gigi.
b. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi tiap pasien tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Adapun hak pasien adalah: 1) Orang sakit dibebaskan dari tanggung jawab sosial dan pekerjaan sehari-hari. 2) Orang sakit mendapat fasilitas perawatan dari orang lain. 3) Pasien berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dari pemerintah. 4) Berhak mendapatkan pelayanan media yang manusiawi, adil dan jujur. 5) Berhak atas pelayanan medis yang bermutu sesuai standar profesi kedokteran gigi. 6) Persetujuan tindakan medik/ menolaknya (informed consent) 7) Memperoleh informasi kondisinya menyangkut diagnosis, terapi, prognosa, komplikasi maupun biaya. 8) Informasi kedua dari dokter gigi lain dengan sepengetahuan dokter gigi yang merawatnya (second opinion). 9) Kerahasiaan penyakit yang dideritanya.
10
Pasien yang berada di Rumah Sakit berhak atas: 1) Mendapatkan informasi peraturan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) maupun puskesmas. 2) Mendapatkan keamanan selama perawatan di Rumah Sakit 3) Memilih dokter gigi dan fasilitas perawatan 4) Mendapatkan asuhan keperawatan sesuai standar profesi keperawatan. 5) Didampingi oleh keluarganya. 6) Mengakhiri pengobatan atas tanggung jawab sendiri.
Kewajiban Pasien yaitu: 1) Pasien wajib berupaya mencapai kesembuhan 2) Masyarakat berkewajiban menyembuhkan anggotanya yang sakit. 3) Individu wajib menjaga atau memelihara kesehatannya. 4) Pasien wajib mengakui keadaan sakitnya 5) Memberikan informasi yang lengkap, jujur, dan jelas 6) Mematuhi anjuran dari dokter gigi maupun perawat gigi demi kelancaran. proses pengobatan 7) Mentaati peraturan yang berlaku di Rumah Sakit 8) Memenuhi perjanjian yang telah disepakati termasuk melunasi jasa pelayanan medis untuk dokter gigi dan rumah Sakit
c. Mengembangkan sikap saling menghormati antara dokter gigi dan pasien d. Mengembangkan sikap tanggung jawab dan “tepa selira” antara dokter gigi dan pasien e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena kepada pasien f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan yang positif seperti penyuluhan gigi sehat
11
4.3. Sila Ketiga; Persatuan Indonesia. a. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan pribadi. b. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas maupun sekolah. Tim ini dapat berupa dokter gigi, perawat gigi, tenaga puskesmas, kader sukarela, guru, maupun petugas UKS.
Tugas Dokter Gigi dalam sebuah Tim yaitu a) Melaksanakan pelayanan medik gigi dasar. b) Menerima rujukan kasus-kasus medik gigi dasar dan merujuk kasus-kasus spesialistik. c) Bila diperlukan dapat melaksanakan pelayanan asuhan baik asuha sistematik maupun asuhan masyarakat. d) Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan maslah, mengevaluasi masalah kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerjanya. e) Mengoordinir perawat gigi dalam menjalankan pelayanan asuhan f) Bertanggung jawab dalam pelaporan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayahnya.
Tugas Perawat Gigi dalam sebuah Tim. a) Melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. b) Berdasarkan pendelegasian dokter gigi dapat melakukan pelayanan medik gigi dasar. c) Mengoordinir dan melatih kader dalam bidang kedokteran gigi dan mulut. d) Melaksanakan pelaporan pelayanan kesehtan gigi dan mulut.
Tugas Petugas UKS dalam sebuah Tim a) Penyuluhan kesehatan gigi. b) Pemeriksaan murid untuk mengetahui murid yang memerlukan perawatan lanjutan. c) Melakukan rujukan d) Menunjang tugas-tugas perawat gigi dalam perawatan gigi dan mulut. e) Terlibat penuh pada kegiatan. f) Mencatat dan melaksanakan program serta melaporkannya pada perawat gigi.
12
Tugas Guru dalam sebuah Tim. a) Membina kerjasama dengan petuhas puskesmas b) Menyampaikan rencana program kepada orang tua murid c) Mencatat kegiatan dan membuat laporan d) Melakukan pemeriksaaan pada murid untuk mencapai kasus rujukan e) Penyuluhan kesehatan gigi melalui mata pelajaran f) Penilaian kebersihan gigi dan mulut murid
4.4. Sila Keempat; Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. a. pasien memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama seperti tersebut diatas b. Tidak boleh memaksakan kehendak pada pasien c. Menggunakan perjanjian untuk mencapai keputusan. Misalnya dengan pemilihan warna untuk protesa gigi tiruan dengan menggunakan shade guide. d. Menghargai dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan dan kesepakatan.
4.5. Sila Kelima; Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. a. Mengembangkan sikap adil terhadap semua pasie b. Menghormati hak setiap orang c. Suka bekerja keras d. Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
13
PENUTUP
Kode Etik Kedokteram Gigi Indonesia yang menjadi landasan kehidupan dan landasan dalam melaksanakan perkerjaan profesi. Pada hakikatnya fungsi dan tanggung jawab dokter gigi telah diatur dengan peraturan perundang-undangan, antara lain : 1) Undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan 2) Peraturan Pemerintah no. 36 tahun 1984 tentang pendaftaran ijazah dan pemberian ijin menjalankan pekerjaan dokter/dokter gigi/apoteker. 3) Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1988 tentang masa bakti dan praktik dokter dan dokter gigi 4) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 385/Menkes/Per/VI/1988 tentang pelaksanaan masa bakti dan izin praktik bagi dokter dan dokter gigi. Dengan demikian telah jelas pula arah organisasi profesi dalam mencapai tujuannya serta melakukan usaha-usahanya. 5) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585/1989 tentang persetujuan tindakan medik. 6) Undang-undang RI No. 23/1992 tentang kesehatan. 7) Perturan Pemerintah no. 33 tahun 1963 tentang Lafal Sumpah/ Janji dokter gigi. Secara keseluruhan, petunjuk dalam Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia menganjurkan tindakan jujur baik terhadap pasien, maupun terhadap teman sejawatnya. Tindakan di atas tidak dapat terlaksana ranpa ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan sila pertama Pancasila. Mengawali rincian yang menyangkut hubungan dengan pasien, masyarakat, dan teman sejawat, dalam mukadimahnya dikemukakan intisari dari Kode Etik yang menyatakan bahwa para dokter gigi wajib melaakukan pekerjaan di bidang keahliannya dengan sikap dan tindakan yang terpuji.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/45795302/KEKGI http://www.scribd.com/doc/89652 http://www.scribd. com/doc/89652548/Manual-Kom 548/Manual-Komunikasi unikasi
15
HASIL DISKUSI
Definisi kode etik: a. Kode yang digunakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis. (K. Bertens) b. Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalamkehidupan sehari – sehari – hari hari (UU no. 8 tentang pokok- pokok kepegawaian)
Kode etik sangat diperlukan untuk : 1) Menyelamatkan reputasi suatu profesi dengan jalan menyediakan criteria eksplisit yang dapat dipakai untuk mengatur perilaku para anggotanya. 2) Meningkatkan praktik secara lebih kompeten dan lebih bertanggung jawab oleh para anggotanya.
Kode etik hampir sama dengan etika moral. Bedanya etika moral terkait dengan adat kebiasaan yang diwariskan atau turun temurun. Sedangkan kode etik terbentuk dari suatu subsistem. Tujuan kode etik yaitu agar terciptanya suatu keteraturan. Keteraturan akan berdampak pada keharmonisan, dan didalam keharmonisan terdapat keseimbangan Dalam Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia menganjurkan tindakan jujur, baik terhadap pasien, maupun sesame teman sejawatnya, itu semua tidak aan terlaksana tanpa adanya ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan Dokter Gigi wajib melakukan pekerjaan di bidang keahiannyadengan sikap dan tindakan yang terpuji, tidak membeda bedakan pasien, merahasiakan masalah pasien, aktif dalam perkembangan dunia kedokteran gigi, dan bekerja sama sesuai dengan kode etik kedokteran gigi Mukhadimah dengan tujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien, adil dan jujur, dan yang sesuai dengan Paradigma Pancasila. Serta mengamalkan sumpah Dokter Gigi Agar mencapai tujuan tujuan dan arah dokter gigi yang ideal. Jadi Kode etik Mukhadimah dan sumpah dokter itu adalah tujuannya. Dan kode etik adalah arah untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi ketiga hal itu salinglah berhubungan.
16
Pendapat Dari kelompok 2 Nama : Nur Arsya Mugis Nim
: 201211112 Untuk menjadi Dokter Gigi yang ideal, semestinya melakukan kewajiban dokter gigi.
Serta mematuhi kode etik tersebut akan terciptanya dokter gigi yang ideal.
Nama : Gladys Rosalyn H Nim
: 201211072 Menurut saya, sebagai dokter gigi tidak boleh membeda bedakan pasien ( mau dari status
social/gender) Kita juga harus adil dan jujur (jujur dengan konotasi, bila dokter gigi tidak mampu/tidak bisa menyelesaikan masalah pasien rekomendasikan ke dokter yang lebih spesialis)
Nama : Indirawati Putri Nim
: 201211075 Untuk menjadi dokter gigi yang ideal sesuai dengan kode etik mukhadimah setiap dokter
gigi wajib menjunjung tinggi kehidupan yang luhur dalamtaraf ukur pancasila. Sesuai dengan pasal pasal yang ada. Seperti misalnya dokter gigi tidak boleh membeda bedakan pasien, tidak merugikan pasien dan memanusiakan manusia.
Nama : Mutia Muchtisah Nim
: 201211102 Untuk mencapai tujuan kode etik Mukhadimah yaitu mengutamakan kepentingan pasien
dan menjaga keluhuran profesi kedokteran gigi harus menghayati, menaati kode etik kedokteran gigi. Dan Menurut pasal 14: dokter gigi di Indonesia wajib menyipan, menjaga dan 17
merahasiakan rekam medic pasien. Jadi seorang dokter gigi harus merahasiakan rekam medic pasien yang masih hidup maupun sudah meninggal nantinya.
Nama : Irena Rizky Fouziah Nim
: 201211080 Menurut saya, kesimpulan arah dan tujuannya yaitu ada dalam Mukadimah dan lafal
sumpah dokter gigi. Dan arahnya melaksanakan yang ada di kode etik kedokteran gigi. Dalam kode etik itu sendiri diharuskan memiliki acuan kepada paradigm pancasila yang sesuai dengan nilai nilai yang terkandung pada sila sila dalam pancasila, yaitu keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyaan dan keadilan.
Nama : Fitriani Putri Geagri Nim
: 201211068 Dalam Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia menganjurkan tindakan jujur, baik terhadap
pasien, maupun sesame teman sejawatnya, itu semua tidak aan terlaksana tanpa adanya ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan Dokter Gigi wajib melakukan pekerjaan di bidang keahiannyadengan sikap dan tindakan yang terpuji.
Nama : Mynda Gustiwati Nim
: 201211105 Kode etik Dokter Gigi di Indonesia mengarah kepada Paradigma pancasila dengan tujuan
kemanusiaan, tanpa terlepas dari ketakwaan kita kepada Tuhan Yang maha Esa. Arah dan tujuan pensejahteraan masyarakat tidak terlepas juga dari sumber nilai dan nilai nilai pancasila.
18
Nama : Kimmy Rizky Septiani N Nim
: 201211085 Menurut saya tujuan dokter gigi ada pada pasal 7,8,9 yang mengatakan bahwa “ setiap
dokter gigi Indonesia wajib bertindak sebagai motivator dan pendidik masyarakat. Serta wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi masyarakat dalam bidang promotif, kuratif, dan rehabilitative dan juga wajib menberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada penderita. Sebagai dokter gigi yang ideal kita harus bisa menetapkan kode etik kedokteran gigi sesuai Paradigma pancasila semaksimal mungkin dalam diri kita. Dalam peanganan pasien kita juga harus memperlakukan semua pasien secara adil tidak memilih milih pasien atas dasar status ekonomi, agama, ras dll. Dalam menjalankan profesi kedokteran gigi kita juga harus menyerahkan segala perkara kepada Tuhan yang maha Esa.
Nama : Felicia Nim
: 201211065 Menurut saya, setiap dokter gigi memang sudah seharusnya bertindak adil dan jujur. Adil
sebagai dokter gigi kita tidak boleh memilih milih pasien baik menurut ras, golongan, maupun agama. Jujur sebagai dokter gigi, kita harus bertindak jujur atas penyakit pasien dsan jika penyakit pasien parah dan kita tidak bisa menanganinya, lebih baik kita merekomendasikan pada dokter gigi spesialis. Dokter gigi juga bertindak sebagai motivator bagi masyarakat dalam bidang kesehatan.
Nama : Nurul Fadhilah H Nim
: 201211115 Menurut saya, untuk menjadi dokter gigi yang baik kita harus memahami isi kode etik
Kedokteran gigi. Semuanya sudah dijelaskan di dalam kode etik itu. Setelah itu kita harus menerapkan setiap pasal kode etik itu dalam kehidupan kita sebagai dokter gigi.
19
Nama : Famel Putri S Nim
: 201211062 Menurut saya, kita sebagai calon dokter gigi sudah seharusnya mengikuti kode etik yang
ada. Dengan kita menjalankan sesuai kode etik, kita sudah satu tahap mengarah pada tujuan kita. Semua kita lakukan harus maksimal memberikan pelayanan yang nyaman dan baik kepada semua pasien baik pasien yang cukup materi ataupun sebaliknya. Tanpa harus mmbeda bedakan yang terpenting kita sbagai dokter gigi itu kewajiban untuk mengabdi kpada masyarakat.
Nama : Juwita Sulastry Nim
: 201211082 Menurut saya menjadi dokter gigi yang professional harus bisa menjalankan kewajiban
umun yang terdapat pada kode etik Kedokteran Gigi Indonesia Bab 1 Pasal 1 : “ Dokter gigi Indonesia wajib menghayati, menaati dan mengamalkan umpah/janji Dokter Gigi Indonesia dan Kode etik Kedokteran Gigi Indoesia. Jadi setiap dokter gigi harus menjalankan kode etik secara baik dan benar. Sehingga kita dapat mengerti tugas, peraturan dan kewajiban dokter gigi. Juga menurut pasal 13 : “ Dokter Gigi di Indonesia wajib memperlakukan pasien secara adil.” Jadi setiap dokter gigi yang professional kita tidak boleh membeda bedakan pasien yang dating ketempat praktek itu. Tidak boleh membeda bedakan pasien berdasarkan social,ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, dll. Mskipun pasien dari status sosialnya rendah kita tetap memberikan pelayanan maksimal.
Nama : Lidya Ardiyani Nim
: 201211088 Menurut saya dokter gigi harus mengabdi untuk kesehatan sesuai dengan sumpah dokter.
Jadi sebagai dokter gigi kita harus menyambangi suat daerah dimana tempat kita bekerja, bila 20
tempat itu kalangan yang kurang mampu. Kita menurunkan harga tau tanpa bayar. Karna setiap orang berfikir berobat kedokter gigi itu mahal. Ini yang membuat meraka kurang kesadaran untuk kesehatan gigi, kita sebagai dokter gigi harus menjadi motivator/ pendidikan masyarakat agar mereka engerti sesuai pasal 8.
Nama : Martha Leica Nim
: 201211092 Kode etik hampir sama dengan etika moral. Bedanya etika moral terkait dengan
adat kebiasaan yang diwariskan atau turun temurun. Sedangkan kode etik terbentuk dari suatu subsistem. Tujuan kode etik yaitu agar terciptanya suatu keteraturan. Keteraturan akan berdampak pada keharmonisan, dan didalam keharmonisan terdapat keseimbangan. Sebagai dokter gigi yang ideal kita harus bisa menetapkan kode etik kedokteran gigi sesuai Paradigma pancasila semaksimal mungkin dalam diri kita. Dalam peanganan pasien kita juga harus memperlakukan semua pasien secara adil tidak memilih milih pasien atas dasar status ekonomi, agama, ras dll. Dalam menjalankan profesi kedokteran gigi kita juga harus menyerahkan segala perkara kepada Tuhan yang maha Esa.
Nama : Ni Wayan Asti S Nim
: 201211108 Menurut saya menjadi dokter gigi yang professional harus bisa menjalankan kewajiban
umun yang terdapat pada kode etik Kedokteran Gigi Indonesia Bab 1 Pasal 1 : “ Dokter gigi Indonesia wajib menghayati, menaati dan mengamalkan umpah/janji Dokter Gigi Indonesia dan Kode etik Kedokteran Gigi Indoesia. Jadi setiap dokter gigi harus menjalankan kode etik secara baik dan benar. Sehingga kita dapat mengerti tugas, peraturan dan kewajiban dokter gigi.
21
Nama : Irana Rima Amalia Nim
: 201211078 Menurut saya untuk menjadi dokter gigi yang sesuai kebutuhan Indonesia atau yang ideal
kita wajib menerapkan sumpah/janji dokter dank ode etik kedoktera gigi. Eperti pada pasal 11 dokter gigi di Indonesia wajib melindungi pasien dari kerugian. Wajib bertindak efisien, efektif, dan berkualitas sesuai kebutuhan pasien kita. Pada pasal 13 kita sebagai dokter gigi juga tidak boleh memilih pasien atau memandang status social atau ras pasien.
Nama : Rahmatika Nim
: 201211120 Untuk menjadi dokter gigi yang ideal kita harus menerapkan sumpah dokter gigijuga
mengamalkan ode etik dokter gigi. Menjunjung tinggi nilai nilai norma, berlaku adil, jujur terhadap pasien. Menjaga hubungan baik dengan teman sejawat dan pasien krna tujuan kode etik kedokteran gigi adalah mengutamakan kepentingan pasien dan menjaga keluruhan profesi pasien.
Nama : Michelina Nikita Nim
: 201211098 Sebenarnya tujuan utama kode etik kedokteran gigi terdapat pada Mukhadimh, yaitu
“mengutamakan kepentingan psien dan menjaga keluruhan profesi kedokteran gigi.” Dan kode etok Kedokteran gigi adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi sebagai dokter gigi, harus bersikap jujur adil professional sesuai paradigm pancasila.
22
Nama : Prasita Naraswati Nim
: 201211118 Menurut saya Mukhadimah dan Sumpah Dokjter gigi merupakan tujuan dalam
mewujudkan kesejahteraan kesehatan gigi masyarakat dan kode etik merupaakan arah untuk mewudkan tujuan tersebut, dimana pasal pasal kode etik saling berkaitan satu sama lain. Dan dengan Mukhadimah serta sumpah dokter gigi.
Nama : Melati ayu Nim
: 201211095 Menurut saya kode etik kedokteran gigi ini memacu pada pasal 1 menaati mengamalkan
sumpah doker gigi karena itu adalah arah utamanya, sedangkan pasal lainya hanyalah penerapan dalam ilmu kedokteran gigi yang berkaitan dalam nilai nilai pancasila. Maka kode etik ini sangat diperlukan sebagai pedoman dokter gigi.
23
24