"KODE ETIK KEBIDANAN"
Oleh:
Syukma Ekawati
Nim: K011181040
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia
nikmatNya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul "Kode Etik Kebidanan" disusun dalam rangka memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran Etika dan Hukum Kesehatan.
Makalah ini berisi tentang suatu petunjuk bagi anggota profesi tentang
bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota profesi, tidak saja dalam
menjalankan tugas profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku dalam
pergaulan sehari-hari dimayarakat, yang dalam hal ini kode etik profesi
kebidanan. Dalam penyusunannya melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu
saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam
membantu penyusunan makalah ini.Meski telah disusun secara maksimal, namun
penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian. Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana
membantu masyarakat dalam.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini.
Makassar, 1 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar….………………...……………………………………………………….….…i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….ii
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………..………1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...……..…2
1.3 Tujuan Pembahasan………………………………………………………………….………..2
II. Pembahasan
2.1. Defenisi kode etik
kebidanan...................................................................
................................3
2. Tujuan kode etik dalam pelayanan………………....................……………………………..3
3. Fungsi kode etik kebidanan ………………………….………………....................…………4
4. Dimensi dan prinsip kode etik kebidanan………..........…..…….……………………………5
5. Penjelasan tentang isi kode etik
kebidanan…………....................…………………….……5
III. Penutup
A. Kesimpulan,,,………………………………………………………………………….………8
B. Saran …………………………………………....………………………………………...…..8
Daftar Pustaka...……………………………………………………........………..…................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika diperlukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga
pergaulan hidup tingkat internasional. Etika merupakan suatu sistem yang
mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan
tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar
mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya
serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat
kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.
Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil
sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada
akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan manusia.
Begitu halnya dengan profesi kebidanan, diperlukan suatu petunjuk bagi
anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya,
yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya melainkan
juga menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat, yang
dalam hal ini kode etik profesi kebidanan.
Perkembangan teknologi kesehatan yang semakin pesat, khususnya bidang
kebidanan telah mempengaruhi peran bidan dalam praktik kebidanan. Setiap
peran mengemban tanggung jawab dan cukup sulit bagi bidan memikul semua
tanggung jawab itu. Pada dasarnya tanggung jawab bidan adalah :
a. Menjaga dan meningkatkan keselamatan ibu dan bayi
b. Menyediakan pelayanan berkualitas dan informasi atau sarana
yang tidak bisa berdasarkan hasil penelitian ilmiah ( evidence based )
c. Mendidik dan melatih mahasiswa kebidanan agar kelak menjadi
bidan yang mampu memberi pelayanan berkualitas .
Dengan penjabaran diatas, maka dalam kesempatan kali ini akan dipaparkan
mengenai kajian kode etik profesi bidan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa defenisi kode etik kebidanan?
2. Apa tujuan kode etik dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa fungsi kode etik kebidanan?
4. Apa dimensi dan prinsip kode etik kebidanan?
5. bagaimana penjelasan tentang isi kode etik kebidanan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui defenisi kode etik kebidanan
2. Mengetahu tujuan kode etik dalam pelayanan kebidanan
3. Mengetahui fungsi kode etik kebidanan
4. Mengetahui dimensi dan prinsip kode etik kebidanan
5. Mengetahui penjelasan tentang isi kode etik kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Kode Etik Kebidanan
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan
disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedang
petunjuk pelaksanaanya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional ( Rekernas ) IBI
tahun 1991,kemudian disempurnakan dan disahkan pada Kongres Nasional IBI ke
XII tahun1998.
Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yang
menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik yang berhubungan dengan
kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya.
Penetapan kode etik kebidanan harus dilakukan dalam Kongres Ikatan Bidan
Indonesia (IBI).
Kode etik kebidanan merupakn ciri profesi yang bersumber dari nilai –
nilai internal dan external suatu disiplin ilmu dan merupakan komperehensif
suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi.
Sebagai pedoman sdalam berperilaku, Kode Etik Bidan indonesiamengandung
beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan
bab. Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat
dibedakan atas tujuh bagian yaitu :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6 butir )
2.Kewajiban bidan terhadap tugasnya ( 3 butir )
3. Kewajiban Bidan terhadap sejawab dan tenaga kesehatan lainnya ( 2 butir
)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya ( 3 butir )
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir )
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air ( 2 butir )
7. Penutup ( 1 butir )
2.2 Tujuan Kode Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau masyarakat
untuk mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh
karena itu, setiap kode etik suatu progfesi akan melarang berbagai bentuk
tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama
baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode
kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual
atau mental. Dalam kesejahteraan material anggota profesi kode etik umumnya
menerapkan larangan-larangan bagi anggota untuk melakukan perbuatan yang
merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakanperaturan-peraturan yang
di tujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak
jujur para anggota profesi dalam interaksinyadengan sesama anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu,
sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang
pengabdiannya. Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara
dan meningkatkan mutu organisasi profesi
2.3 Fungsi Kode Etik Kebidanan
Kode etik berfungsi sebagai berikut :
1. Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik
2. Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan
dipertimbangkan dalam memberi pelayanan
3. Merupakan cara untuk mengevaluasi diri
4. Menjagadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan sejawat
5. Menginformasikan kepada calon perawat dan bidan tentang nilai dan
standar profesi
6. Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai
moral.
2.4 Dimensi dan Prinsip Kode Etik
Dimensi etik meliputi :
1. Anggota profesi dan klien
2. Anggota profesi dan sistem
3. Anggota profesi dan profesi lain
4. Semua anggota profesi
Prinsip kode etik terdiri dari :
1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan yang benar
3. Mencegah tindakan yang merugikan
4. Memperlakukan manusia secara adil
5. Menjelaskan dengan benar
6. Menepati janji yang telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan
2.5 Penjelasan Kode Etik Kebidanan
1. Kewajiban bidan terhadap lien dan masyarakat (6 butir)
1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan
klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2) Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan
dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan
konsultasi dan atau rujukan.
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau dipedukan
sehubungan kepentingan klien.
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
4. Kewajiban bidan tehadap profesinya (3 butir)
1) Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
2) Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan did dan meningkatkan
kemampuan profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Kewajiban bidan terhadap diri-sendiri (2 butir)
1) Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan
tugas profesinya dengan baik.
2) Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuanketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat.
2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk- meningkatkan mutu jangakauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
7. Penutup (1 butir)
1) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa
menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika sebagai salah satu cabang filsafat seringkali dianggap sebagai
ilmu yang abstrak dan kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
uraian filsafat dianggap jauh dari kenyataan, tetapi setidaknya etika mudah
dipahami secara relevan bagi banyak persoalan yang dihadapi. Etika sebagai
filsafat moral mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara
rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar dan yang salah, baik
atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip
moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi
kebidanan membutuhkan suatu system untuk mengatur bidan dalam menjalankan
peran dan fungsinya. Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat
memaksakan untuk mengadapatasi suatu teori etika secara kaku, tetapi harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu dan
berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.
3.1 Saran
Makalah ini masih belum mencapai sempurna, sehingga pembaca dapat
menambahkan atau menghapus bagian yang kurang. Dan sebagai seorang
penyambung lidah, sebaiknya mahasiswa lebih mengembangkan wawasannya
mengenai kode etik kebidanan agar mampu menyampaikannya ke orang banyak
agar masyarakat luas dapat lebih memahami tentang petunjuk bagi anggota
profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu
ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota
profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya melainkan juga
menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat, yang dalam
hal ini kode etik profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfani Oktarina, 2015 KODE ETIK PROFESI KEBIDANAN
https://alfanioktarina.wordpress.com/2015/04/03/231/ Diakses pada Kamis, 1
November 2018 Pukul 16.37
Alifa Suprihatin , Published October 20, 2016 KODE ETIK PROFESI BIDAN
http://kebidanan-smt2.blogspot.com/2016/10/kode-etik-profesi-bidan_20.html
Diakses pada Kamis, 1 November 2018 Pukul 17.15
Anonim, Published February 8, 2013 ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
https://midwifescience.wordpress.com/2013/02/08/etikolegal-dalam-praktik-
kebidanan/ iakses pada Kamis, 1 November 2018 19.05
-----------------------
i