1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Bencana yang tidak ada habisnya, baik karena manusia maupun karena kejadian alam merupakan sumber stressor yang dapat mengakibatkan terjadinya berbagai masalah kesehatan jiwa masyarakat, baik yang ringan sampai yang berat. Masalah kesehatan jiwa yang ringan berupa masalah psikososial seperti kecemasan, psikosomatis dapat terjadi pada orang yang mengalami bencana. Bahkan keadaan lebih berat seperti depresi dan psikosis dapat terjadi jika orang yang mengalami masalah psikososial tidak ditangani dengan baik (Keliat, 2007. Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut. !ari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan "isik dapat mengakibatkan harga diri rendah. #arga diri tinggi terkait dengam ansietas yang rendah, e"ekti" dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. $edangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi harga diri rendah (%usniati 200&. 'angguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negati" terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. #arga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma atau kronis (negati" sel" ealuasi yang telah berlangsung lama. !an dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak langsung (nyata atau tidak nyata. Konsep Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri indiidu. Kehidupan yang sehat, baik "isik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal)hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan ke yakinan yang diketahui dan dipahami oleh indiidu tentang dirinya. #al ini akan mempengaruhi kemampuan indiidu dalam membina hubungan interpersonal. Meskipun konsep konsep diri tidak langsung ada, begitu indiidu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan indiidu, konsep konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya. selain itu konsep diri juga akan di pelajari oleh indiidu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang
2
dilalui indiidu tersebut. #al ini akan membentuk persepsi perse psi indiidu terhadap terha dap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya persepsinya terhadap pengalaman akan akan situasi tertentu. 'ambaran penilaian tentang konsep diri dapat di ketahui melalui rentang respon dari adapti" sampai dengan maladapti". Konsep diri itu sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu* gambaran diri (body +mage, ideal diri, harga diri, peran dan identitas (%usniati, 200&.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Bagaimana suhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa di komunitas komunitas-
1.3 Tu Tujuan juan 1.3. 1.3.1 1 Tujuan juan Umum mum !ari penyusunan makalah ini diharapkan penulis dapat mengetahui dan
memahami tentang konsep bagaimana penanganan pasien dengan gangguan jiwa pada suatu komunitas. 1.3. 1.3.2 2 Tujuan juan Kh Khus usus us . /ntuk /ntuk meng mengeta etahui hui kons konsep ep gang ganggua guan n jiwa jiwa 2. /ntuk mengetahui mengetahui pelaksana pelaksanaan an metode metode penanganan penanganan pasien dengan dengan gangguan gangguan
jiwa di komunitas . /ntuk memahami memahami bagaimana bagaimana asuhan asuhan keperawatan keperawatan komuni komunitas tas pada pada gangguan gangguan jiwa 1. Man!a Man!aat at
$etelah penulisan makalah ini, diharapkan penulis * . Mampu Mampu meng mengeta etahui hui kons konsep ep gangg gangguan uan jiwa jiwa 2. Mampu mengeta mengetahui hui pelaksanaa pelaksanaan n metode metode penanganan penanganan pasien pasien dengan dengan ganggu gangguan an jiwa di komunitas . Mampu memahami memahami bagaiman bagaimanaa asuhan keperawatan keperawatan komuni komunitas tas pada ganggu gangguan an jiwa
BAB 2 T"N#AUAN PU$TAKA
2.1 %angguan %angguan #&'a
3
2.1. 2.1.1 1
Peng Penger ert& t&an an %ang %anggu guan an #&'a #&'a
'angguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, emosi, proses proses berpik berpikir, ir, perilak perilaku, u, dan perseps persepsii (penan (penangka gkapan pan panca panca indera indera. . 'anggu 'angguan an jiwa jiwa ini menimb menimbulk ulkan an stress stress dan pender penderitaa itaan n bagi bagi pender penderita ita (dan (dan keluarganya ($tuart 1 $undeen, &. 'angguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial)ekonomi. 'angguan jiwa bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. !i masyarakat banyak beredar kepercayaan atau mitos yang sala salah h
meng engenai enai
gan ganggua gguan n
jiwa jiwa,,
ada ada
yang ang
perc percay ayaa
bahwa ahwa
gang angguan guan
jiwadisebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna)guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya hanya akan merugikan penderita dan keluargany keluarganyaa karena pengidap gangguan gangguan jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat (3otosoedirjo, 2004.
2.1. 2.1.2 2
Pen( Pen(e) e)a) a) %ang %anggu guan an #&'a #&'a
'ejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab utamanya di badan (somatogenik, lingkungan sosial (sosiogenik ataupun psikis (psikogenik, (Maramis5. Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dariberbagai unsur unsur itu yang yang saling saling mempen mempengar garuhi uhi atau kebetu kebetulan lan terjadi terjadi bersam bersamaan aan,, lalu lalu timbulah gangguan badan ataupun jiwa.
2.1. 2.1.3 3
Ma*a Ma*am+ m+Ma Ma*a *am m %angg %anggua uan n #&'a #&'a
'angguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala psikologik dari unsur unsur psikis psikis (Marami (Maramis, s, 5. 5. Macam Macam ganggu gangguan an jiwa jiwa (%usdi (%usdi Maslim Maslim,, &* &* 'angguan 'angguan jiwa organik organik dan simtomatik, simtomatik, ski6o"renia, ski6o"renia, gangguan gangguan ski6otipal dan gangguan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, perasaan, gangguan gangguan neurotik, neurotik, gangguan gangguan somato"orm, sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan "isiologis dan "aktor "isik, 'angguan kepribadian dan perilaku masa dewasa, retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja. 1. $k $k&, &,-! -!re ren& n&a. a.
4
Merupakan bentuk psikosa "ungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. $ki6o"renia merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana)mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang penyebab dan patogenisanya sangat kurang (Maramis, 5. !alam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. erjalanan penyakit ini bertahap akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali)kali bisa timbul serangan. 8arang bisa terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak 9cacat9 (+ngram et al.,4. 2. Deres&
Merupakan satu masa terganggunya "ungsi manusia berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan na"su makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, &. !epresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (#awari, 7.!epresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan penderitaan.!apat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam (3ugroho, 2000. !epresi adalah gangguan patologis te rhadap mood mempunyai karakteristik berupa bermacam)macam perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis, putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negati" dan takut pada bahaya yang akan datang. !epresi menyerupai kesedihan yang merupakan perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian orang yang dicintai. $ebagai ganti rasa ketidaktahuan akan kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan menunjukkan kesedihan dengan tanda depresi (%awlins et al., . +ndiidu yang menderita suasana perasaan (mood yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya akti"itas (!epkes, . !epresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan danabnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan
5
peristiwa penyebabnya dan terus berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih (tkinson, 2000. 3. Ke*emasan
$ebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu indiidu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik)baiknya, Maslim (. $uatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesi"ik (%awlins .enyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali.+ntensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat berat.Menurut $undeen (4 mengidenti"ikasi rentang respon kecemasan kedalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasn ringan, sedang, berat dan kecemasan panik. . %angguan Ker&)a/&an
Klinik menunjukkan bahwa gejala gangguan kepribadian (psikopatia dan nerosa berbentuk hampir sama pada orang dengan intelegensi tinggi atau rendah. 8adi dapat dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan gangguan intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dengan yang lain atau tidak berkorelasi. Klasi"ikasi gangguan kepribadian* paranoid, a"ekti" atau siklotemik, ski6oid, a:plosi", anankastik atau obsesi")konpulsi", histerik, astenik, antisosial, pasi" agresi", dan kepribadian inade;uate. (Maslim,&. 0. %angguan Mental rgan&k
Merupakan gangguan jiwa psikotik atau non)psikotik yang disebabkan oleh gangguan "ungsi jaringan otak (Maramis,5. 'angguan "ungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau diluar otak. Bila bagian otak yang terganggu itu luas, maka gangguan dasar mengenai "ungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit yang menyebabkannya. Bila hanya bagian otak dengan "ungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokasi inilah yang menentukan gejala dan sindroma, bukan penyakit yang menyebabkannya. embagian menjadi psikotik dan tidak psikotik lebih menunjukkan kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu daripada pembagian akut dan menahun. . %angguan Ps&k-s-mat&k
6
Merupakan komponen psikologi yang diikuti gangguan "ungsi badaniah (Maramis, 5. $ering terjadi perkembangan neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata)mata karena gangguan "ungsi alat)alat tubuh yang dikuasai oleh susunan sara" egetati". 'angguan psikosomatik dapat disamakan dengan apa yang dinamakan neurosa organ. Karena biasanya hanya "ungsi "aaliah yang terganggu, maka sering disebut juga gangguan psiko"isiologik. . Retar/as& Mental
Merupakan terhenti atau tidak lengkapnya perkembangan jiwa terutama ditandai oleh terjadinya gangguan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kogniti", bahasa, motorik dan sosial (Maslim,&. 4. %angguan Per&laku Masa Anak /an Remaja.
nak dengan gangguan perilaku ini ditunjukkan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan, kebiasaan atau norma masyarakat (Maramis, 5. nak dengan gangguan perilaku dapat menimbulkan masalah dalam asuhan dan pendidikan. 'angguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua "aktor ini saling mempengaruhi. !iketahui bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh serta si"at kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. ada gangguan otak seperti trauma kepala, ensepalitis, neoplasma dapat mengakibat) kan perubahan kepribadian.
2.1.
Pen*egahan Kekam)uhan %angguan #&'a
encegahan kekambuhan adalah dengan mencegah terjadinya peristiwa timbulnya kembali gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan ($tiart, 200. ada gangguan jiwa kronis diperkirakan mengalami kekambuhan 40= pada tahun +, dan 7= pada tahun ke)++ (>osep, 200?. Kekambuhan biasa terjadi karena adanya kejadian buruk sebelum mereka kambuh (@iramis harja, 2007. Ampat "aktor penyebab kekambuhan dan yang memerlukan perawatan, menurut $ullinger (&& adalah sebagai berikut *
7
. Klien* ketidakteraturan mengkonsumsi obat mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 24=)40= klien yang pulang dari rumah sakit tidak memakan obat secara teratur. 2. !okter (pemberi resep* pengguanaan obat yang teratur dapat mengurangi kambuh, namun penggunaan obat neuroleptic yang lama dapat menimbulkan e"ek samping Tardive Diskinesia yang dapat mengganggu hubungan sosial seperti gerakan yang tidak terkontrol. . enanggung jawab klien* $etelah klien pulang, maka perawat puskesmas tetap bertanggung jawab atas program adaptasi klien di rumah. 5. Keluarga* Berdasarkan penelitian di +nggris dan merika keluarga dengan ekspresi emosi tinggi (bermusuhan, mengkritik, tidak ramah, banyak menekan dan menyalahkan, hasilnya 47= kembali dirawat dari keluarga ekspresi emosi tinggi dan 7= dari keluarga ekspresi emosi keluarga rendah. $elain itu, klien juga mudah dipengaruhi oleh stress menyenangkan (naik pangkat, menikah maupun yang menyedihkan (kematiankecelakaan. !engan terapi keluarga, klien dan keluarga dapat mengatasi dan mengurangi stress. Cara terapi bisanya* mengumpulkan anggota keluarga dan memberi kesempatan menyampaikan perasaan. Memberi kesempatan menambah ilmu dan wawasan kepada klien ganguan jiwa, mem"asilitasi untuk menemukan situasi dan pengalaman baru. Beberapa gejala kambuh yang perlu diidenti"ikasi oleh klien dan keluarga, adalah sebagai berikut * . Menjadi ragu)ragu dan serba takut (nervous 2. Didak na"su makan . $ukar konsentrasi 5. $ulit tidur 4. Didak ada minat ?. !epresi dan menarik diri $etelah klien kembali ke keluarga, sebaiknya klien melakukan perawatan lanjutan pada puskesmas di wilayahnya yang mempunyai program kesehatan jiwa. erawat komunitas yang menangani klien dapat menganggap rumah klien sebagai Eruangan perawatan9. erawat, klien dan keluarga bekerjasama untuk membantu
8
proses adaptasi klien di dalam keluarga dan masyarakat. erawat dapat membuat kontrak dengan keluarga tentang jadwal kunjungan dan after care di puskesmas. Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien dan merupakan Eperawat utama9 bagi klien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan yang diperlukan klien di rumah. Keberhasilan perawat di rumah sakit dapat sia)sia jika tidak diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan klien harus dirawat kembali (kambuh. eran serta keluarga meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien di rumah sehingga kemungkinan dapat dicegah. entingnya peran keluarga dalam klien gangguan jiwa dapat dipandang dari berbagai segi. ertama, keluarga merupakan tempat dimana indiidu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya. Keluarga merupakan Einstitusi9 pendidikan utama bagi indiidu untuk belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap dan perilaku (Clement dan Buchanan, &2. +ndiidu menguji coba perilakunya di dalam keluarga, dan umpan balik keluarga mempengaruhi indiidu dalam mengadopsi perilaku tertentu. $emua ini merupakan persiapan indiidu untuk berperan di masyarakat. 8ika keluarga dipandang sebagai suatu sistem maka gangguan yang terjadi pada salah satu anggota merupakan dapat mempengaruhi seluruh sistem, sebaliknya dis"ungsi keluarga merupakan salah satu penyebab gangguan pada anggota. Bila ayah sakit maka akan mempengaruhi perilaku anak, dan istrinya, termasuk keluarga lainnya. $alah satu "aktor penyebab kambuh gangguan jiwa adalahF keluarga yang tidak tahu cara menangani perilaku klien di rumah ($ullinger, &&. Klien dengan diagnosa ski6o"renia diperkirakan akan kambuh 40= pada tahun pertama, 70= pada tahun kedua dan 00= pada tahun kelima setelah pulang dari rumah sakit karena perlakuan yang salah selama di rumah atau di masyarakat.
2.2 Dukungan s-s&al keluarga 2.2.1
Pengert&an Dukungan $-s&al Keluarga
Menurut $arwono dalam >usu" (2007, dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotiasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. $istem dukungan untuk mempromosikan perubahan perilaku ada , yaitu * ( dukungan material adalah menyediakan
9
"asilitas latihan, (2 dukungan in"ormasi adalah untuk memberiakan contoh nyata keberhasilan seseorang dalam melaksanakan diet dan latihan, dan ( dukungan emosional atau semangat adalah member pujian atas keberhasilan proses latihan. Menurut
2.2.2
#en&s Dukungan $-s&al Keluarga
Kaplan (7? dalam
10
. !ukungan +nstrumental !ukungan instrumental mencakup bantuan langsung, seperti kalau orang memberi pinjaman uang kepada orang itu.Bentuk dukungan ini dapat mengurangi beban indiidu karena indiidu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. 5. !ukungan +n"ormati" !ukungan in"ormati" mencakup memberikan nasehat, petunjuk)petunjuk, saran)saran atau umpan balik. 8enis in"ormasi seperti ini dapat menolong indiidu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah.
2.2.3
$um)er Dukungan $-s&al Keluarga
Menurut %oot 1 !ooley (&4 dalam Kuncoro (2002 ada 2 sumber dukungan sosial keluarga yaitu natural dan arti"isial. !ukungan sosial keluarga yang natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupan secara spontan dengan orang yang berada di sekitarnya. !ukungan sosial keluarga ini bersi"at "ormal sedangkan dukungan sosial keluarga arti"isial adalah dukungan yang dirancang dalam kebutuhan primer seseorang misalnya dukungan keluarga akibat bencana alam melalui berbagai sumbangan sehingga sumber dukungan sosial keluarga natural mempunyai berbagai perbedaan jika dibandingkan dengan dukungan sosial keluarga arti"isial. erbedaan terletak pada keberadaan sumber dukungan sosial keluarga natural bersi"at apa adanya tanpa di buat)buat sehingga mudah diperoleh dan bersi"at spontan, $umber dukungan sosial keluarga yang natural mempunyai kesesuaian dengan nama yang berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan, sumber dukungan sosial keluarga natural berakar dari hubungan yang berakar lama, sumber dukungan natural mempunyai keragaman dalam penyampaian dukungan, mulai dari pemberian barang yang nyata, menemui seseorang dengan menyampaikan salam, sumber dukungan sosial keluarga natural terbatas dari beban dan label psikologis.
2.2.
5akt-r+5akt-r (ang Memengaruh& Dukungan s-s&al keluarga
11
$ara"ino (200? menyatakan bahwa terdapat beberapa "aktor yang mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial keluarga atau tidak.
2.2.0
"n/&kat-r Dukungan $-s&al Keluarga
+ndikator rendahnya dukungan sosial keluarga diantaranya* . Keluarga belum dapat memantau penderita gangguan jiwa dalam pemberian obat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan. 2. Keluarga belum bisa menjaga kebersihan diri penderita gangguan jiwa.
12
. Keluarga belum bisa memenuhi kebutuhan K!M penderita di sebabkan adanya kegiatan lain. 5. Keluarga masih melakukan pengasingan pada penderita gangguan jiwa. 4. Keluarga masih merasa malu dengan adanya penderita gangguan jiwa di rumahnya karena dianggap aib keluarga. ?. Keluarga juga tidak mempunyai kreatiitas dalam cara pemberian obat pada penderita gangguan jiwa. 7. Keluarga tidak dapat berkomunikasi baik dengan penderita gangguan jiwa. &. Keluarga belum mampu memberikan in"ormasi dan motiasi pada penderita gangguan jiwa. . Keluarga masih beranggapan bahwa penderita gangguan jiwa tidak dapat di sembuhkan lagi.
2.2.
"n/&kat-r Pen*egahan Kekam)uhan a/a Pen/er&ta %angguan #&'a
+ndikator pencegahan kekambuhan penderita gangguan jiwa di uskesmas adalah sebagai berikut * . Didak terjadinya prilaku penyimpangan penderita seperti perilaku kekerasan 2. Didak terjadinya prilaku penyimpangan pada penderita seperti #isteris . Didak Derjadi prilaku penyimpangan seperti tidak mau minum obat, tidak mau makan, tidak mau minum, tidak mau tidur, tidak mau keluar rumah, tidak mau bicara, tidak mau mandi. 5. Didak terjadinya prilaku seperti bicara sendiri 4. Didak terjadinya prilaku ketawa sendiri, bicara gaur, berdiam diri, BB dan BK sembarangan.
2.2.
5ungs& Keluarga Dalam Mem)er&kan Dukungan
Caplan (?5 dalam
13
adalah menekan munculnya suatu stressor karena in"ormasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada indiidu. spek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian in"ormasi. 2. !ukungan penilaian Keluarga sebagai bimbingan umpan balik, yaitu dengan membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan alidator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian . !ukungan instrumental Keluarga merupakan
sumber
pertolongan
praktis
dan
konkrit,
diantaranya* kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. 5. !ukungan emosional Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. spek)aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk a"eksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Bloom (0& seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku ke dalam domain (ranah, meskipun ranah tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas tetapi pembagian tersebut dilakukan untuk tujuan suatu pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain (ranah perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kogniti" (coognitif domain) dan ranah a"ekti" (affective domain dan ranah psikomotor ( psychomotor domain). !alam perkembangan selanjutnya dan untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari pengetahuan ( Knowledge, $ikap dan tanggapan (attitude, praktek dan tindakan ( Practice. enderita gangguan jiwa tidak mungkin mampu mengatasi masalah kejiwaanya sendiri. +ndiidu tersebut membutuhkan peran orang lain di sekitarnya, khususnya keluarganya. eran keluarga dalam kesembuhan dan kekambuhan penderita gangguan jiwa sangat penting, karena keluargalah orang yang paling dekat dengan penderita gangguan jiwa.encegahan kekambuhan atau mempertahankan penderita gangguan jiwa di lingkungan keluarga dapat terlaksana dengan persiapan pulang yang adekuat serta mobilisasi "asilitas
14
pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat khususnya peran serta keluarga. ($ara"ino, 200?
2.3 K-nse Dasar 6-mmun&t( Mental Health( Nurs&ng 2.3.1 Pengert&an
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan keperawatan yang komprehensi" , holistik, dan paripurna yang ber"okus pada masyarakat yang sehat jiwa , rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa. elayanan keperawatan komprehensi" adalah pelayanan yang ber"okuskan pada pencegahan primer pada anggota masyarakat yang sehat jiwa, pencegahan sekunder pada masyarakat yang mengalami masalah psikososial (resiko gangguan jiwa dan pencegahan tersier pasien gangguan jiwa dengan proses pemulihan. elayanan keperawatan holistik adalah pelayanan menyeluruh pada semua aspek kehidupan manusia yaitu aspek bio)psiko)sosio)cultural dan spiritual. . spek (bio)"isik !ikaitkan dengan masalah kesehatan "isik seperti kehilangan orang tubuh yag dialami anggota masyarakat akibat bencana yang memerlukan pelayanan dala rangka adaptasi mereka terhadap kondisi "isiknya. !emikian pula dengan penyakit "isik lain baik yang akut,kronis maupun terminal yang memberi dampak pada kesehatan jiwa. 2. spek psikologis !ikaitkan dengan berbagai masalah psikologis yang dialami masyarakat seperti ketakutan, trauma, kecemasan maupun kondisi lebih berat yang memerlukakan pelayanan agar mereka dapat beradaptasi dengan situasi tersebut. . spek social !ikaitkan dengan kehilangan suamiistrianak, keluarga dekat, pekerjaan, tempat tinggal, dan harta benda yang memerlukan pelayanan dari berbagai sektor terkait agar mampu mempertahankan kehidupan sosial yg memuaskan. 5. spek cultural !ikaitkan dengan tolong menolong yang dapat digunakan sebagai s istem pendukung sosial dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ditemukan. 4. spek spiritual !ikaitkan dengan nilai)nilai keagamaan yang kuat yang dapat diperdayakan sebagai potensi masyarakat dalam mengatasi berbagai kon"lik dan masalah kesehatan yang terjadi.
15
elayanan keperawatan paripurna adalah pelayanan pada semua jenjang pelayanan yaitu dari pelayanan kesehatan jiwa spesialis , pelayanan kesehatan jiwa integrati" dan pelayanan kesehatan jiwa yang bersumber daya masyarakat. erberdayaan seluruh potensi dan sumber daya yang ada dimasyarakat diupayakan agar terwujud masyarakat yang mandiri dalam memelihara kesehatannya.
2.3.2
Pr&ns&+Pr&ns& Keera'atan Kesehatan #&'a rinsip)prinsip keperawatan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut * . Dherapeutic 3urse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara
perawat dengan klien. 2. Conceptual models o" psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa. . $tress adaptation model o" psychiatric nursing (model stress dan adaptasi dalam keperawatan jiwa. 5. Biological conte:t o" psychiatric nursing care (keadaan)keadaan biologis dalam keperawatan jiwa. 4. sychological conte:t o" psychiatric nursing care (keadaan)keadaan psikologis dalam keperawatan jiwa. ?. $ociocultural conte:t o" psychiatric nursing care (keadaan)keadaan sosial budaya dalam keperawatan jiwa. 7. Anironmental conte:t o" psychiatric nursing care (keadaan)keadaan lingkungan dalam keperawatan jiwa. &. Gegal ethical conte:t o" psychiatric nursing care (keadaan)keadaan legal etika dalam keperawatan jiwa. . +mplementing the nursing process * standards o" care (penatalaksanaan proses keperawatan* dengan standar) standar perawatan. 0. ctuali6ing the sychiatric 3ursing %ole * ro"essional er"ormance $tandards (aktualisasi peran keperawatan jiwa* melalui penampilan standar) standar pro"essional. 2.3.3 #en&s 7 jen&s 6MHN . Basic Course (BC) C!" $asaran * perawat keswamas (puskesmas Kegiatan * perawat diberikan pelatihan cara memberikan asuhan keperawatan (7!: Keperawatan pada klien dan keluarga pasien gangguan jiwa dirumah. 2. #ntermediate Course (#C) C!" $asaran * Kader Keswa dan erawat Keswa (uskesmas Kegiatan * a. Membentuk desa siaga sehat jiwa
16
b. Merekrut dan melatih kader keswa untuk skreening ggn jiwa di masyarakat, masalah psikososial dan sehat jiwa. c. Melatih perawat keswa menginterensi klien dengan masalah psikososial dan mengembangkan rehabilitasi pasien gangguan jiwa. . dvance Course ($C) C!" $asaran * indiidu, keluarga, sta" puskesmas, kelompok "ormal dan in"ormal serta masyarakat luas Kegiatan * a. Manajemen keperawatan kesehatan jiwa b. Kerjasama Gintas sektoral sycoanalytical (
17
kekerasan, diperkosa pada masa anak, dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik setelah terjalin trust (saling percaya. 2 +nterpersonal ( $ullian, peplau. Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang bisa muncul akibat adanya ancaman. ncaman tersebut menimbulkan kecemasan (n:iety. nsietas timbul dan alami seseorang akibat adanya kon"lik saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal. Menurut konsep ini perasaan takut seseorang didasari adnya ketakutan ditolak atau tidak diterima oleh orang sekitarnya. roses terapi menurut konsep ini adalh Build
18
+ndiidu tidak memiliki kebanggaan akan dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan dalam Body imagenya. rinsip proses terapi) nya adalah * mengupayakan indiidu agar bergaul dengan orang lain, memahami riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau dapat dianggap sebagai panutan (e:perience in relationship, memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi (sel" assessment, bergaul dengan kelompok sosial dan kemanusiaan (conducted in group, mendorong untuk menerima jati dirinya sendiri dan menerima kritik atau "eedback tentang perilakunya dari orang lain (encouraged to accept sel" and control behaior. rinsip keperawatannya adalah * klien dianjurkan berperan serta memperoleh pengalaman yang berarti untuk memperlajari dirinya dan mendapatkan "eed back dari orang lain, misalnya melalui terapi aktiitas kelompok. Derapist berupaya untuk memperluas kesadaran diri klien melalui "eedback, kritik, saran atau reward 1 punishment. 4 $upportie Dherapy ( @ermon, %ockland. enyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah* "actor biopsikososial dan respo maladaptie saat ini. spek biologisnya menjadi masalah seperti* sering sakit maag, migraine, batuk)batuk. spek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti * mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu)ragu, pemarah. spek sosialnya memiliki masalah seperti * susah bergaul, menarik diri,tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. $emua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa.
19
Menurut konsep ini gangguan jiwa muncul akibat multi"actor yang kompleks meliputi* aspek "isik, genetic, lingkungan dan sosial. $ehingga "ocus penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, "armakologik dan teknik interpersonal. erawat berperan dalam berkolaborasi dengan tim medis dalam melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka panjang, therapist berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai dampak terapi, menentukan diagnose, dan menentukan jenis pendekatan terapi yang digunakan.
2.3.
Peran /an 5ungs& Pera'atan Kesehatan #&'a K-mun&tas
Keperawatan kesehatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada "ungsi yang terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat melakukan "ungsinya dengan baik, sanggup menjelaskan tugasnya sehari)hari sebagaimana mestinya. !alam mengembangkan upaya pelayanan keperawatan jiwa, perawat sangat penting untuk mengetahui dan meyakini akan peran dan "ungsinya, serta memahami beberapa konsep dasar yang berhubungan dengan asuhan keperawatan jiwa. Center "or Mental #ealth $erices secara resmi mengakui keperawatan kesehatan jiwa sebagai salah satu dari lima inti disiplin kesehatan jiwa. erawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu psikososial, bio"isik,, teori kepribadian, dan perilaku manusia untuk mendapatkan suatu kerangka berpikir teoritis yang mendasari praktik keperawatan. . 2. . 5.
engkajian yg mempertimbangkan budaya Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan Berperan serta dalam pengelolaan kasus Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit
mental ) penyuluhan dan konseling 4. Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga sta" dan pembuat kebijakan ?. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan 2.3.0 K-metens& era'at kesehatan j&'a k-mun&tas 8*-metent -! *ar&ng9 . engkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya. 2. Merancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien dan keluarga.
20
. eran serta dalam pengelolaan kasus* mengorganisasikan, mengkaji, negosiasi, koordinasi pelayanan bagi indiidu dan keluarga. 5. Memberikan pedoman pelayanan bagi indiidu, keluarga, kelompok, untuk menggunakan sumber yang tersedia di komunitas kesehatan mental, termasuk pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang paling tepat. 4. Meningkatkan dan memelihara kesehatanmental serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling. ?. Memberikan askep pada penyakit "isik yang mengalami masalah psikologis dan penyakit jiwa dengan masalah "isik. 7. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan klien, keluarga, sta", dan pembuat kebijakan.
2.3.
Pela(anan Keera'atan #&'a K-mun&tas
elayanan keperawatan jiwa komprehensi" adalah pelayanan keperawatan jiwa yang diberikan pada masyarakat pasca bencana dan kon"lik, dengan kondisi masyarakat yang sangat beragam dalam rentang sehat H sakit yang memerlukan pelayanan keperawatan pada tingkat pencegahan primer, sekunder, dan tersier. elayanan keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensi" mencakup tingkat pencegahan yaitu pencegaha primer , sekunder, dan tersier. . encegahan rimer
21
$tress sekolah 5 $tress pasca bencana c. rogram dukungan sosial diberikan pada anak yatim piatu , indiidu yang kehilangan pasangan , pekerjaan, kehilangan rumah tempat tinggal , yang semuanya ini mungkin terjadi akibat bencana. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah * Memberikan in"ormasi tentang cara mengatasi kehilangan 2 Menggerakkan dukungan masyarakat seperti menjadi orangtua asuh bagi anak yatim piatu. Melatih keterampilan sesuai dengan keahlian masing)masing untuk mendapatkan pekerjaan 5 Mendapatkan dukungan pemerintah dan G$M untuk memperoleh tempat tinggal. d. rogram pencegahan penyalahgunaan obat. enyalahgunaan obat sering digunakan sebagai koping untuk mengtasi masalah. Kegiatan yang dilakukan* endidikan kesehatan melatih koping positi" untuk mengatasi stress 2 Gatihan aserti" yaitu mengungkapkan keinginan dan perasaan tanpa menyakiti orang lain. Gatihan a"irmasi dengan menguatkan aspek)aspek positi" yang ada pada diri seseorang. e. rogram pencegahan bunuh diri. Bunuh diri merupakan salah satu cara penyelesaian masalah oleh indiidu yang mengalami keputus asaan. Ileh karena itu perlu dilakukan program * Memberikan in"ormasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda)tanda bunuh diri. 2 Menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah bunuh diri. Melatih keterampilan koping yang adapti". 2. encegahan $ekunder
22
2 8ika ditemukan tanda)tanda yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi maka lanjutkan pengkajian dengan menggunakan pengkajian keperawatan kesehatan jiwa. Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan jiwa (di tempatH tempat umum 5 Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan sesuai dengan standar pendelegasian program pengobatan (bekerja sama dengan dokter dan memonitor e"ek samping pemberian obat, gejala, dan kepatuhan pasien minum obat. 4 Bekerja sama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain yang dibutuhkan pasien untuk mengatasi gangguan "isik yang dialami (jika ada gangguan "isik yang memerlukan pengobatan. ? Melibatkan keluarga dalam pemberian obat, mengajarkan keluarga agar melaporkan segera kepada perawat jika ditemukan adanya tanda)tanda yang tidak biasa, dan mengin"ormasikan jadwal tindak lanjut. 7 Menangani kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien ditempat yang aman, melakukan pengawasan ketat, menguatkan koping, dan melakukan rujukan jika mengancam keselamatan jiwa. & Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk membantu pemulihan pasien seperti terapi aktiitas kelompok , terapi keluarga dan terapi lingkungan. Mem"asilitasi sel")help group (kelompok pasien, kelompok keluarga, atau kelompok masyarakat pemerhati berupa kegiatan kelompok yang mebahas masalah)masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa dan cara penyelesaiannya. 0 Menyediakan hotline serice untuk interensikrisis yaitu pelayanan dalam 25 pukul melalu telepon berupa pelayan konseling. Melakukan tindakkan lanjut ("ollow)up dan rujukan kasus. . encegahan Dersier encegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang ber"okus pada peningkatkan "ungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Dujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan atau ketidak) mampuan akibat gangguan jiwa. Darget pelayanan yaitu anggota masyarakat mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan. kti"itas pada pencegahan tersier meliputi *
23
a. rogram dukungan sosial dengan menggerakan sumber)sumber di masyarakat seperti * sumber pendidikan, dukungan masyarakat (tetangga, teman dekat, tokoh masyarakat, dan pelayan terdekat yang terjangkau masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah * endidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap penerima pasien gangguan jiwa. 2 enjelasan tentang pentingnya peman"aatan pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien yang melayani kekambuhan. b. rogram rehabilitas untuk memberdayakan pasien dan keluarga hingga mandiri ber"okus pada kekuatan dan kemampuan pasien dan keluarga dengan cara * Meningkatkan kemampuan koping yaitu belajar mengungkapkan dan menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat 2 Mengembangkan sistem pendukung dengan memberdayakan keluarga dan masyarakat. Menyediakan pelatihan dan kemampuan dan potensi yang perlu dikembangkan oleh pasien, keluarga dan masyarakat agar pasien produkti" kembali. 5 Membantu pasien dan keluarga merencanakan dan mengambil keputusan untuk dirinya. c. rogram sosialisasi Membuat tempat pertemuan untuk sosialisasi. 2 Mengembangkan keterampilan hidup (akti"itas hidup sehari)hari J!G,mengelola rumah tangga, mengembangkan hobi rogram rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai, pergi rekreasi. 5 Kegiatan sosial dan keagamaan (arisan, pengajian, majelis taklim, kegiatan adat 5. rogram mencegah stigma. $tigma merupaka anggapan yang keliru dalam masyarakat terhadap gangguan jiwa, oleh karena itu, perlu diberikan program mencegah stigma untuk menghindari isolasi dan deskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa. Beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu * a. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa. b. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, atau yang berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa. 2.3.
#en&s gangguan j&'a (ang /&tangan& a/a 8anak: remaja /an lans&a9
24
. 8enis gangguan jiwa yang ditangani pada nak Berdasarkan data hasil %iskesdas tahun 2007, persentase gangguan jiwa mencapai ,? = dari sekitar juta penduduk yang berusia di atas 4 tahun. #al ini menjadikan masalah kesehatan jiwa sebagai prioritas bagi Kementerian Kesehatan karena merupakan tantangan yang besar dengan kompleksitas tinggi di berbagai lapisan dan aspek kehidupan. nak)anak dapat menderita gangguan jiwa, sebagai berikut * a. 'angguan kecemasan * nak dengan gangguan kecemasan menanggapi hal) hal tertentu atau situasi dengan rasa takut dan ketakutan, serta dengan tanda "isik kecemasan (gugup, seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat. b. 'angguan perilaku * nak dengan gangguan ini cenderung menentang aturan dan sering mengganggu di lingkungan terstruktur, seperti s ekolah. c. 'angguan perkembangan * nak dengan gangguan ini memiliki masalah dalam memahami dunia di sekitar mereka. d. 'angguan makan * 'angguan makan dapat melibatkan emosi dan sikap, serta perilaku tidak biasa, terkait dengan kondisi tubuh bahkan makanan. e. 'angguan Aliminasi * 'angguan ini mempengaruhi perilaku yang terkait dengan pembuangan limbah tubuh ("eses dan urin. ". 'angguan "ekti" * 'angguan ini melibatkan perasaan sedih terus menerus bahkan berubahnya suasana hati dengan cepat. g. $ki6o"renia * gangguan serius melibatkan persepsi terdistorsi dan pikiran. h. 'angguan Dic * 'angguan ini menyebabkan seseorang melakukan akti"itas yang sama serta berulang, gerakan tiba)tiba dan tak terkendali serta sering. Beberapa penyakit, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan a"ekti", dan ski6o"renia, dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak)anak. $edangkan gangguan perilaku dan gangguan perkembangan, gangguan eliminasi, gangguan belajar dan komunikasi dimulai pada masa kanak)kanak saja, meskipun dapat berlanjut terus sampai dewasa. !alam kasus yang jarang terjadi, gangguan tic dapat terjadi pada orang dewasa. Detapi hal yang tidak biasa bagi seorang anak memiliki lebih dari satu gangguan. 2. 8enis 'angguan jiwa yang ditangani pada %emaja a. 'angguan Cemas Cemas (ansietas adalah perasaan gelisah yang dihubungkan dengan suatu antisipasi terhadap bahaya, ini berbeda dengan rasa takut, yang merupakan bentuk respon emosional terhadap bahaya yang obyekti", walaupun mani"estasi"isiologik yang ditimbulkannya sama cemas
25
merupakan suatu bentuk pengalamanan yang umum, tapi dapat ditemui dalam bentuk yang berbeda pada gangguan psikiatrik dan gangguan medis !iagnosis mengenai cemas ditegakkanapabila gejala cemas mendominasi dan menyebabkan distres (rasa tertekan atau gangguan yang nyata. b. 'angguan !epresi !alam perkembangan normal, remaja mempunyai kecenderungan mengalami depresi, oleh karena itu sangatlah penting untuk membedakan secara jelas dan hati)hati antara depresi yang disebabkan oleh gejolak mood yang normal pada remaja (adolescent turmoil dengan depresi patologik. kibat sulitnya membedakan antara kedua kondisi diatas, membuat depresi pada remaja sering tidak terdiagnosis, bila tidak ditangani dengan baik, gangguan psikiatrik pada remaja sering kali akan berlanjut sampai masa dewasa. Menurut Carlson, seperti yang dikutip oleh sha"ii membagi depresi pada remaja menjadi tipe primer dan sekunder. Dipe primer * bila tidak ada gangguan psikiatrik sebelumnya 2 Dipe sekunder * bila gangguan yang sekarang mempunyai hubungan dengan gangguan psikiatrik sebelumnya. ada gangguan depresi yang sekunder biasanya lebih kacau, lebih agresi", mempunyai lebih banyak kelelahan sometik, dan lebih sering terlihat mudah tersinggung, putus asa, mempunyai ide bunuh diri, problem tidur, penurunan prestasi sekolah, harga diri yang rendah , dan tidak patuh. c. 'angguan somato"orm ( sikosomatik 'angguan ini lebih dikenal di masyarakat umum sebagai gangguan psikosomatik . Ciri uatama dari gangguan somato"orm adalah adanya keluhan gejala "isik yang berulang, yang disertai dengan dengan permintaan pemeriksaan medis * meskipun sudah berkali)kali terbukti hasilnya negati" dan juga telah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan "isik yang menjadi dasar keluhannya. asien biasanya menolak adanya kemungkinan penyebab psikologis, walaupun ditemukan gejala ansietas dan depresi yang nyata. d. 'angguan sikotik 'angguan psikotik adalah suatu kondisi terdapatnya gangguan yang berat dalam kemampuan menilai realitas, yang bukan karena retardasi mental atau gangguan penyalahgunaan 3L. Derdapat gejala yaitu waham , halusinasi,
26
perilaku yang sangat kacau , pembicaraan yang inkoheren ( kacau , tingkah laku agitati" dan disorientasi yang termasuk gangguan psikotik antara lain * $ki6o"renia 2 'angguan mood a"ekti" yang disertai dengan gejala psikotik 'angguan waham 5 'angguan mental organik gejala psikotik (ditandai adanya delirium, demensia. $ki6o"renia pada masa kanak dan remaja dide"inisikan sama dengan ski6o"renia pada masa dewasa, dengan gejala psikotik yang khas, seperti adanya de"isit pada "ungsi adaptasi, waham, halusinasi, asosiasi yang melonggar atau inkoherensi ( isi pikir yang kacau, katatonia, a"ek yang tumpul atau tidak dapat diraba)rabakan. e. 'angguan penyalahgunaan 3L (narkotik, alkohol, psikotropika, dan 6at diki" lainnya enyalahgunaan 3ap6a di +ndonesia dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat.
27
berawal dengan keluhan halusinasi dan waham kejaran yang khas seperti mendengar pikirannya sendiri diucapkan dengan nada keras, atau mendengar dua orang atau lebih memperbincangkan diri si penderita sehingga ia merasa menjadi orang ketiga. b. ara"renia ara"renia merupakan gangguan jiwa gawat yang pertama timbul pada (lansia, (misalnya pada waktu menopause pada wanita. 'angguan ini sering dianggap sebagai kondisi diantara $ki6o"renia paranoid di satu pihak dan gangguan depresi" di pihak lain. Gebih sering terjadi pada wanita dengan kepribadian pramorbidnya (keadaan sebelum sakit dengan ciri)ciri paranoid (curiga, bermusuhan dan ski6oid (aneh, bi6ar. Mereka biasanya tidak menikah atau hidup perkawinan dan se:ual yang kurang bahagia, jika punya sedikit itupun sulit mengasuhnya sehingga anaknyapun tak bahagia dan biasanya secara khronik terdapat gangguan pendengaran. /mumnya banyak terjadi pada wanita dari kelas sosial rendah atau lebih rendah. c. 'angguan 8iwa "ekti" 'angguan jiwa a"ekti" adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya gangguan emosi (a"ekti" sehingga segala perilaku diwarnai oleh ketergangguan keadan emosi. 'angguan a"ekti" ini antara lain* 'angguan "ekti" tipe !epresi" 2 'angguan "ekti" tipe Manik d. 3eurosis 'angguan neurosis dialami sekitar 0)20= kelompok lansia. $ering sukar untuk mengenali gangguan ini pada lansia karena disangka sebagai gejala ketuaan. #ampir separuhnya merupakan gangguan yang ada sejak masa mudanya, sedangkan separuhnya lagi adalah gangguan yang didapatkannya pada masa memasuki lansia. 'angguan neurosis pada lansia berhubungan erat dengan masalah psikososial dalam memasuki tahap lansia. 'angguan ini ditandai oleh kecemasan sebagai gejala utama dengan daya tilikan (insight serta daya menilai realitasnya yang baik. Kepribadiannya tetap utuh, secara kualitas perilaku orang neurosis tetap baik, namun secara kuantitas perilakunya menjadi irrasional. $ecara umum gangguan neurosis dapat dikategorikan sebagai berikut* 3eurosis cemas dan panic 2 3eurosis obsesi" kompulsi" 3eurosis "obik
28
5 3eurosis histerik (konersi 4 'angguan somato"orm ? #ipokondriasis
BAB 3 A$UHAN KEPERA;ATAN KMUN"TA$ #";A MA$
3.1 Pengkaj&an Keera'atan 3.1.1 Data "nt& 86-re9 . %iwayat * a. /sia penderita* nak * 4 H 20 tahun Irang tua * 2 tahun b. 8enis ganguan jiwa yang pernah diderita* gangguan konsep diri* harga diri
rendah, memandang dirinya tidak sebaik teman)temannya di sekolah. c. %iwayat trauma * takut yang berlebihan d. Kon"lik * penganiayaan 2. !emogra"i a. ital statistik* Kelurahan atimuan terletak di Kecamatan atimuan, Kabupaten Cilacap. Kelurahan atimuan berbatasan langsung dengan 5 Kelurahan. $ebelah utara berbatasan dengan Kelurahan purwodadi, sebelah $elatan berbatasan dengan Kelurahan cinyawang, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan sidamukti, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Maos. Kelurahan atimuan terdapat 4 %@, dan setiap %@ ada 4 %D, dan setiap %D terdapat 2& Kepala Keluarga. b. gama * +slam c. Budaya * 8awa . !ata !elapan subsistem a. Gingkungan "isik Kualitas udara di Kelurahan atimuan cukup bersih tidak ada polusi udara, karena Kelurahan tersebut masih banyak terdapat pohon)pohon rindang. !i Kelurahan atimuan untuk memenuhi kebutuhan sehari)hari memakai air sumur jadi selama pohon)pohon itu masih mampu menampung air, ketersediaan air bersih akan terpenuhi. Dingkat kebisingan di Kelurahan atimuan masih diambang batas normal, karena di Kelurahan tersebut tidak terdapat pabrik ataupun industri. $elain
29
itu kendaraan bermotor yang bisa menjadi sumber kebisingan juga jarang berlalu)lalang di Kelurahan tersebut, karena warga di Kelurahan atimuan lebih banyak menggunakan sepeda untuk berakti"itas sehari)hari. 8arak antar rumah di Kelurahan atimuan sangan dekat, hampir tak ada pagar pembatas untuk tiap)tiap rumah. Kepadatan penduduk di Kelurahan atimuan sangat padat.
30
etugas dijalan raya di dekat Kelurahan atimuan sudah bekerja seoptimal mungkin. Kecelakaan juga jarang terjadi, karena polisi yang bertugas di lalu lintas mewajibkan setiap pengendara sepeda motor memakai helm, dan untuk pengendara mobil wajib memakai sabuk pengaman. 8adi walaupun di jalan raya ramai dengan kendaraan, kecelakaan bisa di minimalisir. ntara Kelurahan atimuan dengan Kelurahan sebelah dihubungkan dengan jembatan penyeberangan. 8embatan tersebut terbuat dari bahan bangunan. 8adi untuk keamanan sudah terpenuhi. Didak ikut hanyut terbawa sungai, kalaupun itu hujan deras. d. olitik 1 pemerintahan emerintah daerah (emda setempat kurang tanggap dengan kejadian gangguan jiwa di masyarakat. emda masih "okus dengan masalah)masalah yang si"atnya medis, misalnya demam berdarah, diare, kusta, terkait program imunisasi lengkap. 'angguan jiwa masyarakat belum mendapatkan perhatian khusus. $krining warga dengan gangguan jiwa juga belum pernah dilakukan. turan pemda tentang jiwa di masyarakat sudah ada, tetapi dalam prakteknya keluarga pasien yang berinisiati" membawanya berobat ke pelayanan pengobatan terkait. erlindungan warga dari pasien jiwa juga kurang optimal. $tigma negati" untuk orang dengan gangguan jiwa masih melekat dalam kehidupan warga Kelurahan atimuan. $ituasi politik di Kelurahan atimuan juga kurang terlihat. emerintah setempat lebih tertarik membiayai pemenuhan sarana dan prasarana di Kelurahan atimuan, bukan tertarik di kesehatannya, lebih)lebih tertarik dengan kesehatan jiwa masyarakat. 8adi pengaruhnya dengan jiwa masyarakat tidak terdeteksi lebih dini. Banyak orang stress dengan semakin meningkatnya kebutuhan, tetapi tingkat penghasilan minimal. >ang seperti itu kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. e. elayanan umum dan kesehatan kses pelayanan kesehatan jiwa terhadap masyarakat kurang terjangkau. da puskesmas pembantu di Kelurahan atimuan itupun melayani penyakit yang umum dimasyarakat seperti "lu, batuk, dan panas. uskesmas di Kecamatan harus menempuh jarak 0 km untuk mengakses pelayanan kesehatan tersebut. Kalau mau ke %$ harus menempuh jarak N20 km. 8enis pelayanan kesehatan jiwa yang diberikan adalah belum begitu berpengaruh dengan masih tingginya tingkat stress warga di Kelurahan
31
atimuan. elayanan yang biasanya dilakukan adalah memberikan penyuluhan sederhana terkait steres dan dampaknya jangka panjang. !ampak pelayanan kesehatan bagi kesehatan jiwa masyarakat bisa diminimalisir untuk kejadian gannguan jiwa, apalagi yang sampai mengamuk ataupun merusak prasarana Kelurahan. 8adi deteksi dini jiwa msyarakat perlu dioptimalkan lagi oleh petugas pelayanan kesehatan terutama kita sebagai perawat. Didak menungga ada kasus, tetapi kita harus peka dengan kejadian walaupun itu baru stress masyarakat. 8enis pelayanan umum untuk masyarakat adalah kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang sakit umum, seperti "lu, batuk, panas. /ntuk penyakit serius akan di rujuk di %$ terdekat. ". Komunikasi Komunikasi yang digunakan diwilayah tersebut adalah musyawarah yang dilakukan antar warga dan pejabat kelurahan, serta setiap in"ormasi yang ada sering dilakukan melalui masjid yang ada. Media komunikasi yang ada di masyarakat atimuan cukup di mengerti oleh warga, namun terhadap kesehatan jiwa belum begitu berdampak karena masih sedikit media yang menjelaskan mengenai kesehatan jiwa. g. Akonomi Kondisi ekonomi yang sedang sulit disebagian keluarga di kelurahan atimuan, maka kesejahteraan masyarakatnya terbilang masih rendah. Karena kesejahteraaan ekonomi yang rendah, maka ada sebagian keluarga yang mengalami sedikit gangguan jiwa seperti seringnya marah)marah pada anak sehingga anak mengalami gangguan konsep diri. eluang penghasilan tambahan masyarakat di kelurahan atimuan ke banyakan warganya adalah petani, namun karena musim yang sedang mendukung ada juga sebagian warga menggunakan kendaraan sepeda motornya untuk mengojeg, dan ada ibu)ibu yang berdagang di depan rumahnya. Kepadatan kerja masyarakat dan dampak terhadap kesehatan jiwa masyarakat. Karena kebanyakan warga hanya petani, pada saat musim tidak mendukung untuk bertani maka sebagian warga beralih ke pekerjaan yang sama seperti mengojeg, sehingga menyebabkan saingan dan juga pendapatan yang kurang maka para orang tua sering marah pada anaknya sebagai pelampiasan kekesalannya terhaap kondisi ekonomi. h. %ekreasi
32
$arana rekreasi yang sering digunakan oleh warga yang ada di kelurahan atimuan adalah bermain bersama di lapangan bola setiap sore, dan sering berkumpul mengobrol di lingkungan rumah. @arga yang ada di kelurahan atimuan biasanya melakukan rekreasi di lapangan pada sore hari dan berkumpul di lingkungan rumah pada saat malam sehabis magrib. !ampak rekreasi terhdap kesehatan jiwa masyarakat rekreasi yang ada cukup memberikan dampak positi" pada warga, karena semakin terjalinnya kebersamaan dan rasa peduli antar warga dan sering berdiskusi untuk mengatasi masalah ekonomi yang sulit sehinga kondisi emosional sebagian warga yang sering marah dapat di kurangi dengan saling berdiskusi pada saat berkumpul di lingkungan rumah.
3.2 D&agn-sa Keera'atan #arga diri rendah situasional pada remaja di kelurahan atimuan
berhubungan dengan 'angguan gambaran diri yang dimani"estasikan dengan kibat dimarahi dan diperlakukan kasar sama orang tua.
3.3 Peren*anan . Dujuan jangka panjang
Koping komunitas di kelurahan atimuan menjadi e"ekti" dalam menjalani masalah. 2. Dujuan jangka pendek a. Irangtua di kelurahan patimuan dapat mengatasi stres. b. Didak terjadi kekerasan pada remaja di kelurahan patimuan. c. %emaja di kelurahan patimuan tidak lagi takut dengan orangtuanya. d. ercaya diri paa remaja di kelurahan patimuan meningkat. e. Kedekatan orang tua dan remaja menjadi lebih baik.
33
3.3 "mlementas& D=
.+
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
$trateg&
$etelah dilakukan $etelah dilakukan roses
Ren*ana Keg&atan
. embentukan
tind.keperawatan
tind. keperawatan kelompok
kelompok kerja
selama minggu
selama minggu*
kesehatan jiwa di
diharapkan
@arga Kelurahan
orangtua bisa
atimuan dapat
melakukan
membentuk
tindakan koping
kelompok kerja
yang e"ekti".
kesehatan jiwa di
desa 2. embentukan
$um)er
Temat
. Kader
ula
kesehatan 2. Dok oh
Kelurahan hari
$etiap
a
$tan/ar E>aluas& E>aluat-r
%espon. @arga mengikuti
Mahasiswa
erbal
kelompok kerja
Kader
kesehatan jiwa
kesehatan
dilakukan
di desa 2. @arga mengikuti
2 kali
siswa 5. Materi ttg pendukung seperti kesehatan kelompok jiwa pengajian,
kelompok
minggu.
pengajian
kelompok diskusi
kelompok
kesehatan jiwa.
pendukung .
$etelah dilakukan edidikan . Gatihan
. kader
ula
tind keperawatan kesehatan
kepemimpinan
Kelurahan hari
selama 2 minggu 8iwa
(mengadakan
kesehatan 2. Dok oh
warga kelurahan
Kr&ter&
atimuan minggu,
masy. . Maha
kelompok
desa dan
;aktu
melalui
masy. training motiasi . Dok oh 5. Adukasi
$etiap
atimuan minggu, dilakukan
%espon. @arga mengikuti erbal
Mahasiswa
training motiasi Kader 2. @arga bisa kesehatan menyebut bagaimana cara
34
patimuan dapat
(penyuluhan
melakukan
kepemimp
tentang
demonstrasi ttg
inan
bagaimana cara
bagaimana cara
memecahkan
menyelesaikan
masalah
gama 5. mahasiswa 4. materi
2 kali
memecahkan
minggu
masalah
tentang kesehatan jiwa
suatu masalah yang baik. $etelah dilakukan emberda . embinaan tind. keperawatan yaan dan
. Kader
melakukan studi
keluarga sehat dan kesehatan 2. Dok oh anggota keluarga masy. resiko gang. jiwa . Maha membahas kasus siswa terkait manajemen5. Materi
kasus tentang
stress dan di
selama minggu kemitraan warga kelurahan patimuan dapat
masalah yang sering dihadapi
diskusikan. 2. embinaan kelompok 1 masy. melalui kunjungan erawa
tentang kesehatan jiwa
ula
$etiap
%espon. @arga akti"
Mahasiswa
Kelurahan hari
sikom
Kader
atimuan minggu,
otor
dilakukan 2 kali minggu
diskusi terkait
kasus yang ada 2. @arga terkontrol emosinya dengan kelompok
diskusi tersebut . Masyarakat lebih %espon mampu "ekti" menghadapi kemungkinan
kesehatan
35
t uskesmas
masalah yg ada
Komunitas . Kerjasama G
warga terbuka wawasan dan
dengan !inas
peluang usaha
Kesehatan
untuk perbaikan
Kabupaten berupa
ekonominya.
pengadaan kegiatan rutin Gi"e $kill Aducation dan G$ berupa pelatihan kewirausaan dari !inas erikanan. $etelah dilakukan +nterensi . Derapi modalitas 5. erawat 4. Dok oh tind.keperawatan pro"esiona keperawatan masy. selama 5 minggu l berupa pemberian ?. Dok oh warga kelurahan teknik relaksasi agama patimuan dapat na"as dalam. 7. Maha 2. Derapi siswa melakukan studi
ula
$etiap 2
Kelurahan hari atimuan sekalimin ggu
%espon. @arga merasa
Mahasiswa
erbal
dan kader
lebih tenang 2. @arga merasa lebih semangat . @arga bisa mengontrol emosinya
kesehatan
36
kasus tentang
komplementer
masalah yang
berupa
sering dihadapi
manajemen stress . emberian bimbingan keagamaan (spiritual
37
BAB PENUTUP
.1 Kes&mulan
Keperawatan 8iwa adalah pelayan keperawatan OaladaptieO didasarkan pada ilmu perilaku, +lmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respon psiko)sosial yang Oaladaptie yang disebabkan oleh gangguan bio)psiko)sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan ter api keperawatan jiwa (komunikasi terapetik dan dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa. Klien, (indiidu, keluarga, kelompok komunitas. Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada "ungsi yang terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat melakukan "ungsinya dengan baik, sanggup menjelaskan tugasnya sehari)hari sebagaimana mestinya, !alam mengembangkan upaya pelayanan keperawatan jiwa, perawat sangat penting untuk mengetahui dan meyakini akan peran dan "ungsinya, serta memahami beberapa konsep dasar yang" berhubungan denga asuhan keperawatan jiwa.
.2 $aran . Bagi Mahasiswa
$ebagai tambahan in"ormasi bagi mahasiswa mengenai asuhan keperawatan jiwa di komunitas manusia serta pencegahanya 2.
Bagi +nstitusi $ebagai acuan wawasan pengetahuan dalam praktek pengajaran
DA5TAR PU$TAKA