BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Usia todler (1-3 tahun )merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan " tidak" baik dengan kata-kata maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu di sukai (Psikolog menyebutnya Negatifisme). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan menyelinap keluar masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang dapat dijatuhkan, memanjat apa yang bisa dipanjat, memasukkan benda-benda kecil kedalam benda yang lebih besar dan sabagainya. Pendek kata tangannya tidak bisa diam setiap hari Pada usia Toddler dan anak mengalami lompatan kemajuan yang yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.Anak usia toddler sedang dalam proses awal pencarian jatidirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhitumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh parapraktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu satu masalah yang paling menonjol sehingga sehingga muncul satu diagnosa keperawatan. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana asuhan keperawatan pada anak toodler dengan kasus negativisme? 1.3 Tujuan 1. Tujuan umum : a.
Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep dasar mengenai todler
b. Agar mahasiswa lebih mengerti negativisme pada todler c.
Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa saja yang sering muncul pada anak-anak di usia Toddler
d.
Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan bimbingan pada anak-anak di usia Toddler
2. Tujuan khisus: a. Mampu menjelaskan tentang negativisme
1
b. mampu memaparkan masalah-masalah kesehatan apa saja yang sering muncul pada anak-anak usia toodler c. mampu menjelaskan tentang bagaimana memberikan bimbingan pada anak-anak di usia Toddler
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Toddler
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal (Perry, poeter,1998).
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Toddler
Whaley dan Wong’s (2000) mengemukakan pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. Pada usia 2 tahun si kecil akan cenderung mengikuti orang tuanya kesana-kemari, ikut ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini di lakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan takut dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali bekerja dan meminta bantuan orang lain untuk mengawasi anaknya, biasanya anak tidak rewel pada saat orang tua pergi tetapi pada saat mereka kembali anak akan terusmenerus melekat pada ayah dan ibunya dan tidak mengizinkan siapapun juga mendekatinya, karena ia takut orang tuanya akan pergi lagi. Perasaan takut akan semakin menghambat pada saat tidur ia mau berbaring jika ayah atau ibunya duduk di sampingnya . Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga mereka menganggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2 ½ - 3 tahun tampaknya makin berkurang, Sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tetapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya karena mereka tetap makluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun anak cenderung meniru siapa pun yang dilakukan orang tuanya sehari-hari disebut proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak di bentuk jauh lebih banyak dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar, baik terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri Secara umum perkembangan anak Toddler di bagi menjadi 3 yaitu :
2
1. Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piagiet pada usia 1-3 tahun anak sudah dapat : a. Membedakan diri sendiri dengan setiap objek. b. Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan tertentu contohnya : menarik seutas tali untuk menggerakkan sebuah mobil atau menggerakkan mainan supaya bersuara. c. Menguasai keadaan tetap dari objek misalnya : menyadari bahwa benda tetap ada meskipun tidak terjangkau oleh mata.
2. Bahasa Pada usia Toddler, anak mulai menggunakan bahasa, kata-kata sebagai symbol dapat menunjukan benda-benda atau kelompok benda dan satu objek dapat menunjukkan benda lain. 3. Sosial Sebagian besar anak toddler merasa cukup aman tanpa kehadiran orang tuanya mereka dapat enak berinteraksi dengan anak lain maupun dengan orang dewasa. Faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Faktor herediter Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. 2. Faktor lingkungan Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki antara lain : a. Lingkungan pranatal Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir sampai yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan merokok dan lain-lain. b. Lingkungan postnatal Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga, posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan. 1. Tumbuh kembang anak usia Todler (1-3 tahun) Pada usia toddler anak mulai berjalan ,mulai mengeksplorasi secara giat tentang lingkunganya seperti berusaha mengetahui bagaimana sesuatu bekerja,apa kata-kata,dan bagaimana mengontrol
dengan tuntutan,negativism,dan berkeras kepala . Masa ini
merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual. a. Teori tumbuh kembang menurut freud Kesenangan berubah dari suatu yang erogenous tubuh ketempat lain ,tingkat maturasi anak menentukan saat perubahan terjadi .jika pemuasan kesukaan berlebihan atau dihambat.anak mungkin
menjadi tersangkut secara emosional pada tahapan
khusus.sesuai dengan tahapan psikoseksual freud,anak toddler berada pada fase anal muscular(1-3 tahun).pada fase ini pemuasan kenikmatan sensual berasal dari retensi dan pengeluaran feses.
3
2.2 DEFINISI negativisme todler
Negativisme todler adalah fase normal yang dilalui setiap anak. Sikap ini biasanya muncul pada usia 2-3 tahun. Cirinya adalah respon negative anak pada segala sesuatu. Anak akan selalu berkata “tidak” dengan segala sesuatu yang ditawarkan atau diperintahkan padanya Teori Perkembangan psikososial (Erikson)
Otonomi VS Ragu & Malu pembatasan dan kedisiplinan & pasti Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
embangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya. KEMAMPUAN SOSIAL
berkata : Jangan disentuh !! tidak enak Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik : Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif &tdk malu mengambil keputusan Teori perkembangan moral (Kohlberg)
Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun •
kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
•
Kontrol didapatkan dari luar.
•
Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam perilaku
•
tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi muncul
•
Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari orang lain. - Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) : Peraturan diikuti untuk
menghindari hukuman
4
- Tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) : Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.
Pada tahap ini anak sangat cocok diajarkan toilet training .konflik eksternal mungkin ditemui pada saat latihan ke toilet ,sikap positif yang dapat diperoleh dalam tahap ini adalah jika BAB atau BAK senang melakukan sendiri sedangkan negatifnya anak akan menahan dan mempermainkannya Penyimpangan yang dapat terjadi pada usia toddler adalah sebagai berikut: 1) Negativisme Suatu perilaku yang dimunculkan oleh
anak dimana tidak semua menerima
kehendak atau perintah ,dan aku mengerjakan hal-hal yang bertentangan ,tidak berespon terhadap sapaan Usaha pencegahanya: a) Melatih control anak dengan membuat pilihan di hadapkan dengan dua pilihan yang positif ,sehingga mereka lebih suka memilih salah satunya daripada menjawab tidak b) Mengurangi kesempatan untuk menjawab “tidak” c) Membuat suatu permainan dimana todler merasa tertantang untuk menang. d) Menggunakan humor yang akan membuat tugas dapat dipertahankan dan dapat mengurangi marah dan frustasi. 2.
Tempertantrum Ketidakmampuan fisik untuk menyelesaikan tugas atau banyaknya aturan-aturan yang mengganggu aktifitasnya .Hal tersebut dapat menimbulkan frustasi pada anak .Rasa frustasi yang bertumpuk tumpuk tersebut dilepaskan dengan aktifitasuntuk membebaskan ketegangannya
seperti:bergulung-gulung
diatas
lantai,menendang-nendangkan
kakinya,membentur kepala,memutar kepala dan menahan napasnya Usaha mencegahnya: a)
Mengabaikan anak jika berperilaku mencari perhatian
b)
Hindari tanggapan secara verbal pada saat mencari perhatian
c)
Orang tua mendekat setelah tantrum selesai atau berkurang
d)
Tawarkan anak pada aktifitas yang disukai
e)
Memberi hadiah setelah post tantrum
3.
Sibling rivalry(persaingan anta saudara)
Kecemburuan dan kemarahan yang alamiah dari anak terhadap seseorang (anak baru) dalam keluarga .Terjadi pada kedatangan bayi baru atau terhadap sesorang yang bergabung pada keluarga ,perilaku yang sering diperlihtkan anak adalah :
marah pada perubahan yang
dibawa sibling ,khususnya perpisahan dari ibu selama persalinan ,orang tua member cinta dan perhatian pada orang lain ,kebiasaan rutin terganggu memukul adiknya ,mendorong adiknya jauh dari orang tuanya ,menarik botol atau payudara dari mulut bayi
5
Cara mencegahnya: a)
Membicarakan adiknya barunya ketika todler menyadari tentang kehamilan dan perubahan serta mengantisipasi keluarga yang baru
4.
b)
Menjelaskan dengan ide-ide yang realistis tentang seperti apa k ehamilan dan kelahiran
c)
Melindungi bayi dan supervisei dari interksi dari sibling
d)
Adanya perlindungan bayi dirumah
toilet training Perilaku yang sering diperlihatkan ank usia todler adalah ketidakmampuan anak untuk menahan BAB dan BAK ,ketidakmampuan anak mengkomunikasikan pada orang tuanya saat ingin BAB atau BAK Cara mencegahnya: a)
Membantu anak menggunakan toilet
b)
Membantu anak dalam melakukan BAB atau BAK
c)
Melatih anak untuk mengenal tanda-tanda BAB atau BAK
d)
Ajarkan aank untuk mengkomunikasikan pada orangtua jika ada tanda-tanda BAB atau BAK
e)
Ajarkan anak untuk langsung ke toilet pada saat ingin BAB atau BAK
Adaptasi anak usia toddler dan dampak terhadap hospitalisasi 1. Respon adaptif Umumnya anak akan berespon positif terhadap semua stressor hospitalisasi selama menjalani perawatan sangat bergantung pada pola pendekatan yang dilakukan perawat dan manajemen krisis. Hal ini dapat ditunjukan dengan perilaku adaptif: 1.mampu menyesuaikan diri Selama hospitalisasi anak disiapkan sesuai kebutuhan untuk menurunkan kecemasan tentang hal-hal yang tidak dikehendaki dan mendorong
kerja sama dimana anak
menujukkan rasa takut yang minim terhadap trauma dan injuri selama prosedur tindakan menunjukkan perilaku percaya dan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan
rumah sakit ,anak tampak merasa gembira dan anak mau menerima perpisahan orang tuanya 2.Bermain Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan baik dengan tujuan atau tanpa tujuan yang menimbulkan efek menyenangkan pada diri anakbermain dapat memberikan kesempatan untuk aktivitas ekspresif dimana anak dapat mengungkapkan emosinya termasuk kemarahanya
2.respon Maladaptif Selama menjalani hospitalisasi anak akan dihadapkan dengan beberapa stressor baik berasal dari interna rumah sakit ataupun eksterna rumah sakit Diantaranya sebagai berikut:
6
1.
Perpisahan
Respon anak terhadap perpisahan adalah kecemasan atau perpisahan orang tua ,meliputi: a).fase protes pada fase protes akan berlangsung beberapa jam atau sampai beberapa hari dengan menun jukkan perilaku sebagai berikut -menangis kuat -menjerit mencari orang tua -menolak
dan
menghindari
anak
yang
tidak
dikenal
dengan
menendang
,menggigit,memukul,mencakar,memeluk orang tuanya b. Fase Putus Asa Pada fase ini anak akan menunjukkan perilaku sebagai berikut: 1.anak akan berhenti menangis 2.menarik diri terhadap orang lain 3.sedih,tidak interest terhadap lingkungan 4.tidak aktif 5.tidak mau berkomunikasih 6.anak akan menolak makan,minum dan beraaktivitas
c. fase menyesuaikan diri Setelah mengalami perpisahan beberapa waktu dengan orang tua anak akan menunjukkan perilaku sebagai berikut: 1.rasa interest terhadap orang lain 2.mau berinteraksi dengan orang tua yang tidak dikenal 3.anak tampak lebih gembira
2.trauma fisik dan nyeri Respon anak terhadap trauma fisik dan nyeri
akibat prosedur tindakan medic atau
keperawatan lainnya seperti: -meringis -mengatup mulut -membuka mata lebar-lebar -marah atau berperilaku seperti menggit
3.penyakit fisik Penyakit juga stressor bagi maka respon anak terhadap penyakit ditunjukkan dalam manifestasi klinis seperti anak menjadi cengeng,gelisah,sakit yang ditunjukkan dengan menangis,tidak mau makan dan tidak mau berpisah dengan orang tua.peran perawat adalah bersifat empati,membina hubungan saling percaya,membantu dalam memenuhi kebutuhan secara fisiologis dan pengobatanya
7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN NEGATIVISME TODLER
No
MASALAH
/
PENYAKIT
MANAJEMEN
PERTIMBANGAN
TERAUPETIK
KEPERAWATAN
DAN KOMPLIKASI 1.
Diare
Komplikasi :
(Gastroenterologi)
➣
agen pembuka : Bakteri dan virus. Sumber :
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan Masa Inkubasi :
Bayi : BAB ≥3x / 24
➣
Dehidrasi
cairan
Renjatan
➣
hipovelemik ➣
Diatelik
makanan)
Intoleransi
➣
laktosa sekunder ➣
Kejang
➣
Malnutrisi energi
protein.
Anak : BAB ≥3x / 24
Obat: ➣
Anti sekresi
Manifestasi Klinis :
➣
Anti spasmolitik
Bayi dan anak menjadi
➣
Pengeras tinja
➣
Anti biotika
cengeng, gelisah,
➣
(pemberian
Hypocalanta
jam
jam
Memberikan
suhu tubuh meninggi cair dan mungkin disertai dengan lendir atau darah. 2.
8
Variacela (cacar air)
Kekhususan :
➣
Agen pembawa :
Biasanya tidak ada,
sakit.
Variacell Zooster
agent
Sumber :
(ocyclovir) untuk
dirumah sampai
Sekresi primer saluran
resiko tinggi anak
vesikel mengering
pernafasan dan organ
terinfeksi, Varicella
(biasanya 1
terinfeksi, pada
Zooster
mingus etelah
tingkatan lesi kulit
immunoglobin
terinfeksi) dan
yang lebih rendah.
(VZIG)
isolasi anak yang beresiko tinggi
Transmisi :
pembukaan
pada
Kontak langsung
anak
yang
terkonta minasi oleh
beresikotinggi.
objek penular an.
Obat :
Masa Inkubasi :
Diphenhidramin
2 – 3 minggu
hydrokhlorida
biasanya
anti histamin untuk
anti
viral
setelah
➣
Lakukan isolasi ketat dirumah
Isolasi anak
terinfeksi. ➣
Beri perawatan
kulit; mandi dan berganti pakaian setiap hari, beri olesan lotion; calamine; potong dan bersihkan kuku. atau
➣
Mengurangi gatalgatal.
➣
Hindari mengupas
13- 17 hari.
menghilangkan
kulit kerak yang menggosok dan
Masa Penularan :
gatak ; perawat an
membuat iritasi.
Biasanya 1 hari
kulit
setelah erupsi lesi
mencegah
(masa awal) sampai 6
bakteri kedua.
hari setelah banyak
Komplikasi :
muncul vesikel ketika
➣
kerak kulit terbentuk.
tahap
Manifestasi Klinis :
kedua
Tahap Awal :
selulitis,
Demam ringan,
pneumoni,sepsis).
malaise, anorexia,
➣
pertama kali 24 jam, ruam dan gatal sekali, mulai muncul makula, dengan cepat berkembang menjadi papula dan menjadi vesikel
(dikelilingi
mudah
gelembung, pecah
pada
(bisu,
Enchepalitis Varicella
➣
Pneumoni ➣
Peredaran aricella
(perdarahan pada
kecil
vesikel
dan
ptekia pada kulit). Kronik
atau
transsient
dasar eritematosus menjadi
infeksi
Infeksi
➣
oleh
untuk
trombositopenia.
dan
membentuk
(kerak).
Ketiga
tahapan
(Papula, vesikel dan kerak kulit) hadir dalam tingkatan berbeda dalam waktu yang sama. Distribusi :
Sentrifetal, menyebar ke wajah dan tubuh tapi jarang pada tungkai dan lengan. Gejala :
Elevasi suhu dari limfade nopaty, iritasi dari gatal-gatal. 3.
9
Difhteria
➣
Manifestasi Klinis :
(biasanya
sakit.
Bervariasi menurut
melalui intravena
➣
lokasi anatomi
diawali dengan test
pada test
Pseudomembran.
kulit
sensitifitas; beri
Antitoksin
dan
➣
Lakukan isolasi ketat di rumah
Berpartisipasi
Nasal :
konjungtiva
Menyerupai flu, nasal
mengetes sensitifitas
ada.
mengeluarkan serosan
terhadap serum.
➣
guineous mukous
➣
purulent
untuk epineprin jika
Antibiotik sensitifitas
tanpa penisillin
gejalagejala
atau
erythromycin.
pokok: tampak
➣
Beri antibiotik, amati tanda tanda
terhadap peni silin.
Bedrest total
➣
Gunakan suction jika perlu Beri perawatan
seperti epistaksis.
(pencegahan
➣
Tonsilar /
miokarditis)
komplit untuk
pharyingeal :
Malaise, anorexia, tenggo rokan sakit, sedikit demam, pulse meningkat dari yang diharapkan selama 24 jam, membran melembut, putih atau abu-abu;
timbulnya
limfadenitis jika penyakitnya parah
Tracheostomy
➣
memproleh
untuk penghambatan bedrest. jalan udara. ➣
➣
Atur kelembaban
Perawatan carrier untuk pencairan
dan kontak terhadap
optimum sekresi.
orang
➣
yang
terinfeksi.
Amati respirasi untuk tanda-tanda
penghambatan.
Komplikasi : Miokarditis (minggu kedua) Neuritis.
timbul toximea, septik syok, dan meninggal dalam 6-10 hari. Lharyngeal :
Demam : serak, batuk, tanpa ada tanda awal, potensial penghambatan jalan udara, gelisah, cyanosis, retraksi dyspniec. 4.
10
Rubeola (campak)
Tidak ada perawatan
➣
Agent pembawa :
lain
orang tua bahwa vesikel-vesi kel
Virus
kecuali
Sumber :
untuk demam dan
Sekresi saluran nafas,
analgesik
darah dan urine dari
nyeri.
orang yang terinfeksi.
Komplikasi :
Transmisi :
Jarang
Kontak langsung
(arthtritis,
dengan orang yang
enchepalitis, atau
terinfeksi.
purpura);
penyakit
Masa inkubasi :
penyakit
menular
10 – 20 hari.
yang sering dijumpai
Periode penularan :
pada
yang
perlu
Yakinkan
antipiretik adalah suatu proses penyakit yang alami pada
untuk anak-anak yang terinfeksi. ➣
terjadi
sentuhan lembut jika diperlukan. ➣
masa
anak-
Gunakan
Jauhkan anak dari wanita hamil.
Dari 4- 5 hari setelah
anak;
bahaya
ruam-ruam muncul
terbesar adalah efek
tetapi terutama
teratogenik
selama tahapan awal
janin.
pada
(catharal). Manifestasi klinis :
Fase prodromal : Tidak dijumpai pada anak-anak, namun dijumpai pada orang remaja dan dewasa yang ditandai dengan demam ringan, sakit kepala,
malaise,
anorexia, konjungtivitis ringan, coryza, sakit kerongkongan, batuk dan limfadenopaty. Paling sedikit 1-5 hari, menghilang 1 hari setelah
terjadinya
ruam. Ruam :
Pertama kali muncul di wajah dan dengan segera menyebar keleher, lengan batang tubuh dan kaki. Diakhiri hari pertama ditutupi dengan bercak- bercak kemerahan makulo pupalar, biasanya hilang pada hari ketiga. Tanda dan gejala :
Demam ringan yang muncul kadangkadang, sakit kepala, malaise dan limfadenopaty. 5.
11
Pertusis
Pemberian
- Anjurkan untuk bedrest
Agent :
antibiotik
- Berikan kompres panas dan dingin.
Bordettela pertusis
Eythromycin,
- Berikan diit
Sumber :
ampisillin,
makanan cair dan lunak
Masuknya dari saluran
kotrimaxazol,
pernafasan
dari
seseorang
yang
expextoransia dan
terinfeksi.
mukolitik,
codein
Penularan :
diberikan
bila
Kontak langsung dan
terdapat batuk yang
droplet.
hebat
Masa inkubasi :
Luminal.
5-21
Komplikasi :
hari
biasanya
sekali.
10hari.
Otitis
Perkembangan :
ronkitis,
Yang paling besar
bronkop neumonia,
selama catharal
ateletaksis,
(radang selaput lendir)
ma, muntah-muntah
sebelum munculnya
berat,
(kambuhnya kembali
prolapsus,
dan menghilang pada
kongesti dan
minggu ke 4 setelah
edema otak.
munculnya kembali gejala penyakit). Manifestasi klinik :
Stadium kataralis Batuk
ringan
pada
malam hari, anorexia, Stadium spasmodik
Batuk bertambah berat dan terjadi paroximal berupa
batuk-batuk
khas, keringat, dilatasi pembuluh darah leher dan
muka,
muka
merah, sianosis. Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4 berat nya serangan batuk berkurang nafsu makan timbul kembali, ronchi difus mulai menghilang.
12
khloramfenikol,
media,
emfise
emasiasi, rectum,
BIMBINGAN SELAMA FASE
BIMBINGAN
TODDLER
PRE SCHOOL
Usia 12
Usia 3 tahun
–
18 Tahun
Persiapkan
ortu adanya perubahan
FASE
Persiapkan orang tua untuk
tingkah laku pada masa toddler,
peningkatan ketertarikan anak
terutama negativisme dan
dalam hubungan yang lebih luas.
ritualisme.
Anjurkan
Hitung
anak ke TK.
kalori makanan yang biasa
untuk mendaftarkan
diberikan pada anak dan
Tekankan
berangsur-angsur hentikan
pengaturan waktu,
makanan dari botol dan tingkatkan
Anjurkan
makanan dalam bentuk yang
menawarkan pilihan-pilihan ketika
padat.
anak sedang ragu/bimbang.
Kaji
Perubahan
pola tidur dan kebiasaan
tentang pentingnya
orangtua untuk
pada usia 3 ½ tahun :
sebelum tidur, botol/dot adalah
anak akan menjadi kurang
penyebab utama carries pada gigi
koordinasi (antatorik dan emosi),
anak.
gelisah dan menunjukkan
Apakah
ada penundaan pada
perubahan
tingkah
laku
seperti
Persiapkan orangtua tentang
bicara gagap.
kemungki nan bahaya dalam
Orang
rumah seperti keracunan atau
perhatian yang extra sebagai
terjatuh.
refleksi dari kegelisahan emosi
Tekankan
tentang pentingnya
tua harus memberikan
anak dan rasa takut anak
orang tua saling berkomunikasi
kehilangan kasih sayang orang
(briefing).
tua.
Bicarakan
mengenai
permainan
Ingatkan
orang tua tentang
permainan baru yang dapat
keseimbang an yang telah dicapai
digunakan untuk meningkatkan
pada usia 3 tahun akan berubah
kemampuan motorik, bahasa,
menjadi tingkah laku yang agresif
kognitif dan sosial.
pada usia 4 tahun.
Tekankan
Antisipasi
perlunya untuk
tentang adanya
memeriksakan gigi anak,
perubahan nafsu makan, seleksi
bagaimana tipe gigi, kebersihan
makanan anak.
gigi, kebiasaan makan yang
Tekankan
mendukung terjadinya carries pada
perlindungan dan pendidikan
gigi.
untuk mencegah cedera.
Usia 18
–
24 bulan
Tekankan
tentang pentingnya
tentang perlunya
Usia 4 Tahun Persiapakan
pada tingkah laku
teman sebaya dalam bermain.
anak yang lebih agresif, termasuk
Persiapkan
aktivitas motorik dan penggunaan
untuk datangnya adik
baru (sibling), tekankan tentang
bahasa-bahasa yang
pentingnya menyiapkan anak
mengejutkan.
untuk pengalaman baru.
Bersikap
Bicarakan
orangtua
tentang berbagai
metode untuk mendisiplinan anak,
13
SELAMA
Explorasi
menentang terhadap
perasaan ortu
keefektifan metode tersebut dan
berkenaan dengan tingkah laku
eksplorasi keadaan orangtua
anak.
tentang negatisme pada anak;
Masukkan
anak ke TK
tekankan bahwa negatifisme
Persiapan
untuk peningkatan
merupakan aspek penting dalam
keinginan tahuan anak tentang
pengembangan diri dan
sex.
kemandirian anak.
Tekankan
Bicarakan
menanamkan disiplin pada anak.
tentang tanda-tanda
kesiapan anak utnuk melakukan toliet training, tekankan tentang
untuk belajar berenang
jika belum dilakukan pada usia
pentingnya menunggu kesiapan
sebelumnya.
fisik dan piskologis anak, bicarakan
Adanya
tentang kemungkinan timbulnya
orangtua bahwa anak, sering anak
rasa takut anak, seperti terhadap
terbangun karena adanya mimpi
gelap dan suara-suara tertentu.
yang menakutkan.
Kaji
Tenangkan
kemampuan anak untuk
mimpi buruk; beritahu
Ibu,
bahwa
masa
berpisah dengan orangtua dan
yang
kemampuan menghadapi situasi
tenang pada anak dimulai pada
yang tidak familiar dengannya.
usia 5 tahun.
Beri
kesempatan pada orantua
untuk mengucapkan perasaannya, keletihan, frustasi dan kemarahanya
14
Anjurkan
tentang pentingnya
BAB IV PENUTUP Kesimpulan
15