KANTONG LAHAR
Disusun Oleh : Yudistira Yacobus Raynaldo / 325120065 Bernardus Vidianto / 325120081 Jelissa Juventia / 325120082 Calvim Jonathan / 325120061 Hans Filbert / 325120085 Anshin / 325120084
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Dr. Ir. Wati A. Pranoto atas bimbingannya dalem menyusun makalah ini sehingga dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari Kantong Lahar. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini menjadi lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, November 2015
Tim Penyusun
DAFTAR ISI 2 | Page
Kata Pengantar .................................................................................................................2 Daftar Isi...........................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4 BAB II DASAR TEORI...................................................................................................6 BAB III STUDI KASUS................................................................................................22 BAB IV ANALISIS MASALAH...................................................................................24 BAB V KESIMPULAN..................................................................................................28 BAB VI DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................29
3 | Page
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Gambar 1.1. Gunung Berapi di Indonesia Secara geografis, Negara Indonesia terletak di daerah beresiko tinggi karena dikelilingi oleh gunung - gunung berapi yang aktif sehingga sering disebut daerah ring of fire. Saat ini terdapat 129 gunung berapi yang masih aktif, yang apabila meletus mengeluarkan berbagai macam bahan vulkanik yang bervariasi, mulai dari yang berdiameter besar seperti bom vulkanik sampai yang berdiameter kecil berupa abu vulkanik. Bahan vulkanik ini menyebar mulai dari puncak lereng hingga kaki gunung, bahkan sampai titik terjauh letusan akibat tertiupnya bahan vulkanik berdiameter halus oleh angin kencang. Pada musim hujan, endapan bahan vulkanik bercampur dengan air hujan menjadi lumpur dan mengalir ke sungai. Akan tetapi, daerah yang terletak berdekatan dengan gunung api umumnya subur sehingga menarik aktivitas pertanian yang akan meningkatkan perekonomian. Sehubungan dengan hal ini maka di daerah tersebut perlu didirikan berbagai bangunan fasilitas penahan sedimen pada alur hilir. Kantong lahar adalah salah satu bangunan Sabo yang mempunyai fungsi untuk menampung sedimen dalam jumlah besar, melokalisir endapan sedimen agar tidak merusak daerah di sekitarnya dan mencegah terjadinya aliran sedimen pada aliran di hilirnya sehingga tidak terjadi 4 | Page
agradasi pada sungai di hilir bangunan kantong sedimen. Bangunan kantong lahar terdiri dari sebuah tanggul
melintang sungai yang dilengkapi dengan bangunan peluap,
tanggul memanjang sungai di kiri dan di kanan sungai dan untuk meningkatkan kapasitas serta meratakan aliran sedimen didalam kantong lahar, baik kapasitas maupun kualitas bangunannya. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Apa itu Kantong Lahar? 2. Apa kegunaan/fungsi dari Kantong Lahar? 3. Bagaimanakah contoh kasus penggunaan Kantong Lahar?
1.3.
Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan dari pembahasan makalah ini sebagai berikut. 1. Menjelaskan pengertian Kantong Lahar. 2. Menjelaskan kegunaan/fungsi dari Kantong Lahar. 3. Memaparkan contoh kasus penggunaan Kantong Lahar.
1.4.
Ruang Lingkup Permasalahan Untuk menjadikan penulisan makalah ini lebih terarah dan jelas, maka kiranya perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu : 1. Penyusun membahas mengenai cara penanggulangan lahar gunung berapi secara umum, dengan Kantong Lahar sebagai salah satu alternatif yang dibahas secara khusus. 2. Informasi yang diperoleh didapat dari internet dan beberapa literatur mengenai Kantong Lahar.
BAB II 5 | Page
DASAR TEORI 1.
Pengertian
Gambar 2.1. Prinsip Penanggulangan Banjir Lahan Hujan Gunung Merapi
Bangunan Kantong Lahar (Umum: lumpur) merupakan bangunan pelengkap atau bagian dari bangunan utama yang berfungsi untuk mengelakkan angkutan sedimen dasar dan layang terutama fraksi pasir dan yang lebih besar agar tidak masuk ke jaringan pengairan. Bangunan kantong lumpur pada umumnya dibangun di hilir bangunan pengambil (intake) sebelum masuk ke saluran induk. Operasi dan pemeliharaan bangunan yang kurang tepat di lapangan akan mengakibatkan efisiensi kantong lumpur menurun sehingga beberapa bangunan tidak dapat membersihkan untuk kerja yang maksimal. Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa akibat konsep desain yang kurang baik telah mengakibatkan bangunan sukar dioperasikan dan memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
2.
Fungsi/Kegunaan
6 | Page
Kantong lahar dibuat dengan maksud untuk menampung material. Bangunan ini dibuat lebih hilir dari cekdam, ditempat yang agak datar dimana lahar pernah menyebar karena tebing sungai sudah tidak tinggi lagi. Daerah penyebaran lahar ini disebut Aluvial Fan atau kipas aluvial. Konstruksi kantong lahar terdiri dari tanggul dikanan kiri sungai serta tanggul yang melintang sungai kemudian di bagian aliran sungai dipasang overflow atau pelimpas yang berfungsi untuk tempat jalannya aliran air sungai yang konstruksinya mirip dengan dam konsolidasi. Apabila isi kantong pasir ini sudah penuh perlu dikosongkan dengan cara menggali dan mengangkut keluar. Bahan galian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk berbagai keperluan. Kantong pasir yang telah menghasilkan bahan material bangunan seperti di Galunggung dimana pasirnya diangkut sampai Jakarta dan di Merapi sebagai penghasil pasir untuk daerah Surakarta, Yogyakarta, Magelang dan Semarang.
3.
Kantong - Kantong Lahar di Indonesia Beberapa kantong lahar telah dibangun oleh Departemen P.U. seperti di Gunung
Semeru, Gunung Merapi, Gunung Kelut dan Gunung Galunggung:
7 | Page
Gambar 2.2. Kantong Lahar di Indonesia
8 | Page
BAB III STUDI KASUS Konstruksi Kantong Lahar untuk Membantu Kali Regoyo
Gunung Semeru yang berlokasi ± 160 km disebelah Tenggara kota Surabaya merupakan salah satu gunung berapi yang tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian ± 3676 m diatas permukaan laut. Gunung berapi mengeluarkan lahar yang mengalir jauh 10 km dari pusat menyebabkan kerusakan pada hutan, perkebunan kopi dan bidang agrikultur. Salah satu dari jalur utama lintas selatan ini harus melewati Kali Regoyo dengan bentang 120 m bangunan tersebut terpendam sedalam 2,0 m dari permukaan endapan. Bangunan kantong pasir Lintas Kali Regoyo merupakan upaya melayani kebutuhan masyarkat dan membuka keterisolasian Wilayah Selatan Jawa Timur. Kali Regoyo menerima material dari letusan Gunung Semeru dengan volume ± 6 juta m3 atau hampir 10% dari total perkiraan material yang menjadi lahar sekunder. Salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka pengendalian aliran sedimen dan mengurangi suplai sedimen tersebut adalah dengan menahan dan menampung sehingga aliran lahar atau sedimen dalam relatif lama yang dapat mengakibatkan pendangkalan pada daerah tengah dan hilir. Untuk menghindari bencana yang diakibatkan oleh bahaya aliran lahar Gunung Semeru tersebut, dibuat bangunan pengendali sedimen yang antara lain Kantong Pasir. 9 | Page
BAB IV ANALISIS MASALAH
Untuk mereduksi debit puncak sedimen karena volume kontrol dapat direncanakan dengan menentukan dimensi dan jumlah celah. Dengan kata lain dimensi dan jumlah celah berpengaruh terhadap besar volume kontrol sedimen. Makin kecil dimensi celah dan makin sedikit jumlah celah, makin besar volume kontrol sedimen. Setelah debit puncak perencanaan (Q) sebesar 357,397 m3/det didapat dari perhitungan, maka dapat direncanakan dimensi drempel kantong lahar. Dari hasil perhitungan oleh tim perencana diperoleh bahwa :
tinggi main dam 6,5 m, lebar mercu main dam 4 m, kemiringan bagian hulu 1:0,9 dan kemiringan hilir 1:0,2, lebar dasar peluap 100 m, elevasi muka air 1,524 m dan
tinggi jagaan 1,2. Tinggi sub dam 3,34 m, lebar mercu sub dam 3 m, kemiringan bagian hulu 1:0,9
dan kemiringan bagian hilir 1:0,2. Jarak main dam dan sub dam adalah 25 m dengan tebal lantai (Apron) 1,5 m, volume sedimen statis = 910.560,345 m3 , volume sediment dinamis = 1.204.847,909 m3 , volume sedimen yang harus diatur = 294.287,564 m3.
Melihat
begitu
kompleksnya
permasalahan
sedimen
dan
perilakunya,
maka
penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar di daerah kali regoyo harus memperhatikan kondisi dan perilaku sedimen yang ada. Adapun analisis yang harus dilakukan adalah : 1. Kontrol Stabilitas Kontruksi 2. Analisa Keamanan terhadap Piping 3. Analisis Debit Sedimen 4. Kapasitas Volume Tampungan Sedimen
BAB V KESIMPULAN 10 | P a g e
Dari pemaparan pada bab - bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Bangunan Kantong Lahar (Umum: lumpur) merupakan bangunan pelengkap atau bagian dari bangunan utama. 2. Bangunan Kantong Lahar berfungsi untuk menampung material agar tidak mengganggu saluran air. 3. Apabila isi kantong pasir ini sudah penuh perlu dikosongkan dengan cara menggali dan mengangkut keluar. 4. Konstruksi Kantong Lahar harus dilakukan secara seksama mengingat berfungsi untuk mencegah bencana yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar.
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
11 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31015/4/Chapter%20I.pdf http://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/127 http://www.jica.go.jp/project/indonesia/0800040/materials/pdf/sabo_01.pdf
12 | P a g e