9. Perencanaan Kantong Lumpur (bab 7)Full description
Tugas Kuliah Makul Irigasi..Lumayan Pusing tapi asyik juga... Banyak presentasi yang dilakukan didepan.. Salah satunya yang ini.. Semoga bermanfaat ya... Amin Salam.Full description
Tugas Kuliah Makul Irigasi..Lumayan Pusing tapi asyik juga... Banyak presentasi yang dilakukan didepan.. Salah satunya yang ini.. Semoga bermanfaat ya... Amin Salam.Full description
Alat Kapal Penangkap IkanDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Semburan lumpur panas itu muncul pertama kalinya pada 29 Mei sekitar pukul 05.00.Terjadinya di areal persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong. Kabupaten Sidoarjo sekitar 150 meter barat daya…Deskripsi lengkap
laporan praktikum lumpur aktif laboratorium pengolahan limbahFull description
lumpur pemboran sangat penting pada bidang explorasi produksi migas
Tugas kuliah mengenai kantong lahar
ygiohFull description
Format kartu kantong persalinanDeskripsi lengkap
laporanFull description
lumpur aktifFull description
hgjvklkjhgFull description
Full description
filltrate
Perencanaan Kantong Lumpur
Dalam perencanaan kantong Lumpur data-data yang dibutuhkan antara lain:
Pembagian ukuran butir sedimen, sedimen dasar maupun sedimen layang.
Banyaknya sedimen yang masuk ke pengambilan selama periode antara satu pembilasan dengan pembilasan berikutnya. berikutnya.
Hubungan antara Q-h sungai pada pintu pembilas.
Kebutuhan pengambilan (diversion requirement) air iri gasi.
Data topografi pada lokasi kantung lumpur.
Ukuran partikel rencana
Dalam perencanaan kantong lumpur PLTMH Cilaki ini i ni digunakan asumsi bahwa ukuran partikel yang berukuran kurang dari 70 μm (7 x 10 -5m) terangkut sebagai sedimen layang melalui saluran, asumsi lainnya adalah bahwa air yang dielakan mengandung 0.5 0/00 sedimen yang harus diendapkan dalam kantong lumpur. Volume Kantong Lumpur direncanakan akan dibilas dengan interval 1 minggu. Berikut adalah langkah perhitungannya” 1. Menghitung Volume Sedimen yang akan diendapkan
Kecepatan endap ω dibaca dari grafik hubungan antara kecepatan endap dan diameter partikel. Dalam hal ini digunakan asumsi suhu air 20 0 celcius dengan ukuran partikel yang 70 μm = 0.07 mm. Dari plot grafik dipero leh nilai kecepatan endap ω = 0.004 m/s. Dari nilai kecepatan jatuh jat uh dapat diketahui ukuran panjang dan lebar kantong lumpur
= = 0.02.040 / = 500
Dengan kriteria sesuai L/B > 8 maka dapat dibuat kondisi perti daksamaan L>8B, sehingga diperoleh:
= 8 = 8 = 5825 = 8.1
Dari perhitungan tersebut maka dapat diperoleh kriteria bahwa B < 8.1 meter dan L > 64.4 meter. Dalam hal ini ditetapkan untuk perhitungan selanjutnya B = 7 meter dan L akan ditetapkan kemudian. Selanjutnya menentukan In ( kemiringan normal batas bawah saluran dengan zona pengendapan ). Untuk menghitung nilai In digunakan persamaan manning dengan asumsi bahwa nilai n = 0.017 (pasangan Batu) dan kecepatan normal v n = 0.4 m/s. Dengan asumsi tersebut dilakukan perhitungan :
= = 0.24 = 5.0 ℎ = = = 0.7
m (kedalaman rat-rata)
Kedalaman berdasarkan bentuk penampang saluran dapat dihitung dengan persamaan berikut:
= +ℎ∗ℎ 5 = 7+2∗ ℎ∗ℎ ℎ = 0.60 Dari nilai di atas dapat diperoleh keliling basah dan jari-jari saluran trapesium serta nilai kemiringan saluran In. Keliling Basah dapat dihitung dengan persamaan:
Selanjutnya dengan persamaan manning diperoleh In :
= (1 ∗ ) = 1.12∗ 10− 3. Dimensi saluran lumpur (bagian bawah kantong Lumpur untuk Pembilas) Ditentukan bahwa untuk pembilasan diasumsikan bahwa kecepatan aliran untuk pembilasan adalah 1.3 m/s dan debit untuk pembilasan diambil Qs = 1.2*Qn = 2.4 m3/s. Selanjutnya dengan prosedur yang serupa dengan perhitungan sebel umnya diperoleh nilai-nilai:
4. Kontrol Aliran Untuk dapat menjamin agar pembilasan berlangsung dengan baik maka nilai Fr<1 dan kecepatan aliran dibawah kecepatan tidak melebihi kecepatan iz in saluran (v ≤ 1.5 m/s). Sehingga ditetapkan dengan trial & error v s= 1.3 m/s sehingga diperoleh:
= = √ ..∗. = 0.8
<1 (aman)
Untuk mengetahui diameter partikel yang dapat dibilas dapat digunakan diagram shield dan hasilnya diperoleh:
= ℎ = 1000 ∗ 9.8 ∗0.27∗ 0.0032 = 8.47
Dari plot grafik diperoleh hasilnya partikel yang lebih kecil dari 10 mm akan terbilas. Selanjutnya dilakukan perhitungan panjang kantong lumpur sesuai dengan kebutuhan volume pengendapan. Volume kantong lumpur yang diperlukan mengikuti persamaan :
= 0.5 ∗ +0.5 ∗ ∗
Dengan menyelesaikan persamaan di atas diperoleh L = 124.8 meter
Gambar, Hubungan antara kecepatan endap dengan diameter ayak
Gambar, Grafik Shield untuk Menentukan Partikel yang dapat Dibilas Perencanaan Saluran Headrace Dalam perencanaan saluran headrace digunakan persamaan dasar manning yaitu:
= 1 ∗ ∗ . ∗ Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa saluran dapat menampung kapasitas debit sesuai dengan keperluan untuk penstock. Direncanakan bahwa saluran memiliki panjang 1.67 km dan selanjutnya saluran dapat mengalirkan debit sebesar 2.0 m 3/s dan saluran terbuat dari beton (n= 0.013). Saluran berbentuk persegi panjang dan memenuhi kaidah penampang Ekonomis B = 2H. Dengan metode trial and error akan ditentukan nilai kedalaman aliran pada saluran dan slope rencana dengan asumsi aliran seragam, diperoleh hasil: h = 0.97 meter ≈ 1 meter
B = 2*h = 2 meter So = 7*10 -4 (direncanakan) A = b x h = 2 x 1 = 2m 2