Hal. ii
HUKUM LINGKUNGAN
MAKALAH PRO
"Kantong Plastik Berbayar"
Disusun Oleh:
Raka Tri Portuna 02011281419245
Erico Adhi saputra 020111 dst
JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatrahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Kantong Plastik Berbayar" tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bukan hanya bagi penulis melainkan juga para pembaca.
Indralaya, 06 april 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalahan 1
Manfaat 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
Plastik 2
Sampah Plastik 3
Pencemaran lingkungan hidup 5
BAB III PEMBAHASAN 8
Kantong Plastik Berbayar 8
Pengurangan Sampah 9
BAB IV PENUTUP 11
Kesimpulan 11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada zaman sekarang plastik sudah banyak sekali digunakan. Bahkan keberadaan plastik sekarang telah banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti bambu, kayu, rotan dan masih banyak yang lainnya. Contohnya saja dalam kehidupan berumah tangga kita lebih sering kontak langsung dengan barang- barang yang terbuat dari plastik dari pada barang-barang yang terbuat dari bambu, kertas, kayu dan bahan lainnya yang dulu biasa kita gunakan dalam kehidupan kita. Diantara barang-barang dari plastik yang biasa kita gunakan adalah sandal, piring, sendok,gelas, laptop, kipas angin, baskom dan kantong plastik.
Plastik lebih dipilih sebagai bahan dari pembuatan barang-barang kebutuhan manusia dari pada bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet, selain itu harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa terjadi. Dibalik kemudahan untuk mendapatkannya, awet dan harga yang murah apakah plastik dapat menimbulkan masalah bagi manusia? Mengapa hal itu bisa terjadi? Lalu bagaimana kita dapat meminimalisir hal itu?dari pertanyaan itu kita akan melakukan kajian dari beberapa sumber untuk mencari jawaban dari beberapa pertanyaan itu.
Rumusan Masalah
Apa itu Plastik?
Apa pencemaran lingkungan hidup?
Bagaimana dampak kantong plastik berbayar?
Manfaat
Kita dapat mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan akibat kantong plastik.
Kita dapat mengetahui apakah kantong plastik berbayar itu baik atau tidak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Plastik
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Lalu apa Hubungan plastik dengan lingkungan hidup?
Sampah Plastik
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Berdasarkan sifatnya:
Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
Sampah plastik merupakan salah satu faktor penyebab pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Pencemaran lingkungan hidup
Pengertian pencemaran lingkungan hidup adalah sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1 butir 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, yakni:
Masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau kompenen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan , sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Dengan demikian, zat, energi, atau kompenen itu merupakan sesuatu yang asing atau yang pada mulanya tidak ada didalam suatu kawasan lingkungan hidup kemudian hadir dalam kuantitas dan kualitas tertentu karena dimasukan oleh kegiatan manusia.
Adapun definisi pencemaran dibagi dalam tiga jenis:
1. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak alyak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.
Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :
Adanya perubahan suhu air
Perubahan PH
Perubahan warna, bau dan rasa
Timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut
Adanya mikroorganisme
Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan
2. Pencemaran Udara
Yaitu masuknya substansi atau kombinasi dari berbagai substansi kedalam udara yang mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan manusia atau bentuk kehidupan yang lebih rendah; bersifat menyerang dan atau merugikan bagian luar atau dalam tubuh manusia atau karena keberadaannya baik secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesejahteraan manusia.
3. Pencemaran Tanah
Yaitu perubahan fisik maupun kimiawi tanah yang dapat mengakibatkan menurunnya daya guna atau berkurangnya kemampuan daya dukung tanah, bila digunakan tanpa pengolahan lebih dahulu.
Melihat berbagai definisi pencemaran diatas maka dapat diketahui bahwa dampak yang timbul akibat pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan saja, akan tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Kalau lingkungan telah tercemar sudah barang tentu tanaman yang tumbuh dilingkungan tersebut akan ikut tercemar demikian pula dengan hewan dan manusia.
Dampak negatif dari pencemaran lingkungan hidup:
Kesehatan
Dampak pencemaran lingkungan seringkali baru dapat dirasakan setelah beberapa tahun atau puluhan tahun sejak masuknya zat kedalam lingkungan hidup. Zat-zat kimia tertentu memerlukan proses akumulatif hingga sampai pada waktu tertentu – yang manusia tidak dapat mengetahuinya dengan pasti – barulah dampaknya dirasakan dan dilihat oleh manusia. Dengan demikian pencemaran lingkungan sering kali mengandung adanya resiko terhadap kesehatan manusia.
Estetika
Keindahan (estetika) dan kebersihan juga merupakan keperdulian banyak orang. Banyak orang menolak adanya gangguan-gangguan berupa bau, kebisingan, atau kabut yang melanda tempat tinggal mereka.
Kerugian Ekonomi
Kerugian yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan dapat mencapai ratusan juta. Secara umum dapat digambarkan kerugian-kerugian yang diderita akibat pencemaran berupa biaya pemeliharaan dan pembersihan rumah, biaya perobatan atau dokter, dan hilang dan lenyapnya mata pencaharian. Kegiatan-kegiatan rekreasi seperti berenang, berperahu, memancing ikan akan terganggu atau bahkan akan lenyap sama sekali karena sungai, laut atau danau yang tercemar tidak layak lagi untuk rekreasi, bagi masyarakat modern rekreasi merupakan sesuatu yang penting.
Terganggunya Ekosistem Alami
Apabila pada suatu ekosistem salah satu komponennya rusak, maka akan menggangu fungsi komponen yang lain dan mengakibatkan keseimbangan ekosistem terganggu. Padahal setiap jenis makhluk hidup di dalam ekosistem mempunyai fungsi masing-masing, ada yang bertindak sebagai produsen, konsumen I, konsumen II. Apabila salah satu fungsi tersebut terganggu, maka dapat mengganggu fungsi yang lain.
BAB III
PEMBAHASAN
Kantong Plastik Berbayar
Kantong plastik atau tas plastik adalah kantong pembungkus yang dibuat dari plastik (poliolefin atau polivinil klorida). Kantong plastik digunakan untuk memuat dan membawa barang konsumsi. Bagian dasar dan sisi kiri/kanan kantong umumnya direkatkan dengan mesin penyegel plastik, namun ada kantong plastik yang disatukan dengan perekat atau dijahit.
Kantong plastik dalam pembuatanya menggunakan bahan plastik, seperti yang kita ketahui bahwa kantong plastik itu mempunyai dasar yang tipis sedangkan ada banyak bahan yang menggunakan plastik. Ini menjadi pertanyaan semua orang kenapa harus kantong plastik yang harus berbayar sedangkan ada banyak bahan-bahan lain yang menggunakan plastik dan lebih besar serta mempunyai dampak yang siknifikan berpengaruh terhadap dampak pencemaran lingkungan?
Sebenarnya permasalahan kantong plastik berbayar dan tidak berbayar tersebut kita harus menyingkapinya dengan bijak, kita bisa menggunakannya berulang kali dan menurut saya ini adalah cara yang ampuh dengan menyikapinya agar semua orang tahu dan sadar dampak plastik bagi pencemaran lingkungan hidup. Di negara kita sendiri dalam penggunaan kantong plastik di ukur dalam indeks data bisa di bilang sudah tidak wajar lagi Rata-rata pemakaian kantong plastik per orang di Indonesia adalah 700 lembar per tahun. Sampah kantong plastik saja di Indonesia mencapai 4000 ton per hari atau sama dengan 16 pesawat Boeing 747, sehingga sekitar 100 milyar kantong plastik terkonsumsi per tahunnya di Indonesia. Produksi kantong plastik tersebut menghabiskan 12 juta barel minyak bumi yang tak bisa diperbaharui, yang setara dengan 11 Triliun rupiah. (Sumber: Yahoo! Indonesia dan Greeneration Indonesia).
Banyak dari sampah kantong plastik tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang. Akibatnya sampah kantong plastik tersebut berakhir di tempat-tempat ini: sungai, saluran air got dan drainase, pantai, bahkan laut dan tempat-tempat yang menyumbat saluran air. Kantong plastik baru dapat terurai 500-1000 tahun lagi, dan akhirnya mendekam selamanya di sungai, laut, dan di dalam tanah. Inilah salah satu penyebab nyata banjir yang melumpuhkan beberapa daerah di Indonesia. Sampah kantong plastik memiliki konsekuensi lingkungan yang sangat mahal, tetapi ironisnya kantong plastik diberikan secara gratis oleh pedagang!
Karena gratis, perlu usaha yang lebih dari sekadar kesadaran diri konsumen untuk melakukan diet kantong plastik. Supermarket dan mall merupakan penyumbang terbesar kantong plastik dan memiliki posisi yang kuat untuk mendorong konsumen mengubah kebiasaan. Dengan memberikan harga pada setiap kantong plastik, memiliki pengaruh antara lain: (1) secara ekonomis, meskipun kantong plastik satuan tidak seberapa harganya, tetapi setelah beberapa kali belanja akan lebih murah untuk membawa tas belanja sendiri ketimbang membeli kantong plastik, (2) secara psikologis, konsumen akan berfikir dulu sebelum menggunakan kantong plastik apabila petugas kasir bertanya, "apakah Anda perlu beli kantong plastik?"
Hasil riset Greeneration Indonesia pada tahun 2009 mengatakan bahwa masyarakat akan membawa kantong belanja sendiri bila: (1) toko tidak menyediakan kantong plastik lagi (33%), (2) kantong plastik tidak gratis (30%), (3) ada 'reward' yang diberikan jika membawa kantong belanja sendiri (13%), (4) dan lain-lain.
Pengurangan Sampah
Melihat pada uraian di atas, terlihat bahwa kebijakan kantong plastik berbayar ini pada dasarnya sebagai cara pengurangan sampah. Mengenai pengurangan sampah ini dapat dilihat dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah ("UU 18/2008") dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga ("PP 81/2012").
Pengurangan sampah meliputi kegiatan:
pembatasan timbulan sampah;
pendauran ulang sampah; dan/atau
pemanfaatan kembali sampah.
Pengurangan sampah kantong plastik ini sehubungan dengan pembatasan timbulan sampah. Dalam Penjelasan Pasal 11 PP 81/2012, disebutkan yang dimaksud dengan "pembatasan timbulan sampah" adalah upaya meminimalisasi timbulan sampah yang dilakukan sejak sebelum dihasilkannya suatu produk dan/atau kemasan produk sampai dengan saat berakhirnya kegunaan produk dan/atau kemasan produk. Contoh implementasi pembatasan timbulan sampah antara lain:
penggunaan barang dan/atau kemasan yang dapat di daur ulang dan mudah terurai oleh proses alam;
membatasi penggunaan kantong plastik; dan/atau
menghindari penggunaan barang dan/atau kemasan sekali pakai.
Walaupun sudah ada ketentuan mengenai kantong plastik berbayar, akan tetapi sejauh penelusuran kami, belum ada ketentuan mengenai sanksi bagi para pihak yang tidak melaksanakannya.
Dasar Hukum:
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Nomor: SE-06/PSLB3-PS/2015 tentang Langkah Antisipasi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Pada Usaha Ritel Modern
Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Nomor: S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar
Surat Edaran Walikota Balikpapan Nomor: 005/0123/BLH tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Kantong Plastik Berbayar di Kota Balikpapan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kami dari kelompok pro sangat mendukung dalam kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar karena tujuannya sudah jelas untuk mengurangi limbah kantong plastik karena menurut kami ini adalah inovasi terbaru dalam memberikan kesadaran bagi masyarakat baik secara filosophis, sosiologis ataupun fsikologis dalam menanggulangi pencemaran lingkungan hidup, dengan satu kantong plastik dihargai Rp 200 harganya yang dinilai masih terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat, dikarenakan seperti yang kita ketahui dampak dari pencemaran lingkungan dimasa yang akan datang yang menyebabkan kerugian baik secara materil ataupun rohani dan kerusakan lingkungan, terganggunya ekosistem alam. Kebiajakan ini merupakan langkah awal yang baik yang dilakukan pemerintahan agar kita setiap individu masyarakat dengan melakukan perubahan kecil untuk masa depan yang lebih baik, baik untuk kita dan untuk anak cucu kita nanti
i
http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran
Richard stewart and Jams E. Krier, Environmental law and policy, (New York: The Bobbs Merril Co. Inc., Indianapolis, 1978) Hal. 6
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantong_plastik
Pasal 20 ayat (1) UU 18/2008 dan Pasal 11 PP 81/2012