Makalah Imunologi
“Kanker Payudara”
Kelas D Disusun Oleh : • • • •
•
Erina Claudya Febi Mulyaseva Fiorentina Frans ugraha !i"aya !i"aya #$%&'$&%%()* +andy , -una.an #$%&'$&%&%'*
Fakultas Farmasi /niversitas Pan0asila $%&1 1 | Page
Da2tar Isi +alaman Da2tar isi 333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333333333333333333 33333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333 3333333333333 $ Pendahuluan3333333333333333333333333333333333333333333 Pendahuluan333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 3333333333333333333 333 3333333333 4 Ka"ian Pustaka3333333333333333333 Pustaka3333333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 33333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 33333333333333333333 ' Kesim5ulan33333333333333333333 esim5ulan333333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 33333333333333333333333333333 3333333333333 3333333333 &( Da2tar Pustaka3333333333333333333 Pustaka3333333333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 33333333333333333333333333333333 3333333333333333333333333333333333 33333333333333333333
%$2 | Page
676 I Pendahuluan &3& 8atar 6elakang Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak memiliki tujuan ,bersifat parasit dan tumbuh merugikan manusia sebagai pejamu. Istilah tumor, daging tumbuh, lesi, neoplasma, dan pertumbuhan yang baru dapat digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan kanker. Pembentukan tumor terjadi di dalam proses multi-tahap terorganisir(Brooker,200!" #el yang berubah se$ara genetik% • &yperplasia% • 'ysplasia% • Kanker in situ(pertumbuhan pramaligna!-jaringan sekitar tidak mengalami gangguan dan • •
tumor dapat terletak se$ara lo$al dalam periode aktu yang tidak pasti% Kanker in)asif-sel mengin)asi darah atau system limfa dan*atau jaringan sekitar, tumor
•
dianggap ganas dan metastasis (sekunder! $enderung terjadi di seluruh tubuh. #el(abnormalitas pertumbuhan sel!,
+isiko indi)idu untuk mengalami kanker dipengaruhi oleh faktor geneti$ dan pemajanan terhadap karsinoma lingkungan (agen yang mempredisposisi kanker!. aktor-faktor yang diketahui mempredisposisi kanker terdiri dari tembakau, diet rendah serat atau tinggi lemak jenuh, peningkatan indeks massa tubuh dan kurangnya akti)itas fisik, beberapa obat (mis. kemoterapi!, al$ohol, pemajanan pekerjaan dan lingkungan terhadap karsinogen (mis. asbes!, radiasi, dan infeksi. sia, jenis kelamin, dan etnisitas seseorang juga penting (mis. Kanker merupakan penyakit dominan pada deasa lanjut!. Berbagai program penapisan tersedia untuk deteksi dini kanker (mis. amografi atau darah okulta pada feses!(Brooker,200!. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringa payudara, merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum anita, meskipun berdasarkan penemuan terakhir kaum pria pun bisa terkena kanker payudara ini, alaupun masih sangat jarang terjadi. Prognosis kanker payudara tergantung pada tingkat pertumbuhannya. 'ari hasil pengamatan, umumnya penderita kanker payudara sudah tidak dapat ditolong karena terlambat diketahui dan diobati(Puroastuti,200!.
3 | Page
676 II Ka"ian Pustaka I.
Klasifikasi Be r d as ar k ang amb ar anhi s t o pa t ol og ik an k erp ay ud ar ad ap atd i k l a si fi k as i k an be r d as ar k ank l a si fi k as i WHO 1 98 1s eb ag ai b er i k u t ( Ha r r y , 2 012 ) : 1.Noni nv a si f
•
I nt r aduc t al c ar c i noma
•
Lo bul a rc ar c i n oma 2.Kar s i nomaI n v as i f
•
I nv as i v educ t al c ar c i noma
•
I n v as i v educ t al c ar c i nomawi t hpr edomi nanti nt r aduc t al c ompone nt
•
I nv as i v el obul arc ar c i noma
•
Mu c i n ou sc a r c i n oma
•
Me du l l a r yc a r c i n oma
•
Papi l l ar yc ar c i noma
•
T ubu l a rc ar c i n oma
•
Ad en oc y s t i cc ar c i n oma
•
J uv eni l ec ar c i noma
•
Ap oc r i n ec a r c i n oma
•
Ca r c i n omawi t hme t a pl a si a
•
Car ci nomawi t hsquamoust ype
•
Car c i nomawi t hs pi ndl ec el l t y pe
•
Ca r c i n omawi t hca r t i l a gu esan do ss eo ust y pe
•
Ca r c i n omami x e dt y p e 3.Page t ’ sdi s eas eofbr eas t Di ant ar aj eni s j eni shi s t opat ol ogi si ni ,j eni sk ar s i nomaduk t al i nv as i fy angpal i ng s e r i n gd i t e mu k an( ±8 0%) .
II.
Etiologi
/tiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. amun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu " a. 1inggi melebihi 30 $m 4anita yang tingginya 30 $m mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih $epat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik ('5! pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. b. asa reproduksi yang relatif panjang. $. enar$he pada usia muda dan kurang dari usia 0 tahun. d. 4anita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun!
4 | Page
e. 4anita yang belum mempunyai anak 7ebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama dibandingkan anita yang sudah punya anak. f. Kehamilan dan menyusui Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui. g. 4anita gemuk 'engan menurunkan berat badan, le)el estrogen tubuh akan turun pula. h. Preparat hormon estrogen Penggunaan preparat selama atau lebih dari 8 tahun. i.
aktor genetik Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 9 : ; lebih besar pada anita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. (/rik 1, 2008!. Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. +iset lebih lanjut tentang faktorfaktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk men$egah kanker payudara. aktor-faktor resiko men$akup (Brunner dan #uddarth,2002!" -
5nak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter!
-
enarke dini. +esiko kanker payudara meningkat pada anita yang mengalami menstruasi sebelum usia 2 tahun
-
ulipara dan usia maternal. 7anjut saat kelahiran anak pertama. 4anita yang melahirkan setelah usia :0 tahun lebih berisiko mengalami knker payudara
-
enopause pada usia lanjut. enopause setelah usia 80 tahun
-
+iayat penyakit payudara jinak
-
Kontrasepsi oral
-
Konsumsi alkohol setiap hari
#ampai saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui se$ara pasti. Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial, yaitu banyak faktor yang terkait satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah riayat keluarga, hormonal, dan faktor lain yang bersifat eksogen. Bahan-bahan yang termasuk dalam kelompok karsinogen, yaitu "
5 | Page
. #enyaa kimia, seperti aflato;in B, ethionine, sa$$harin, asbestos, nikel, $hrom, arsen, arang, tarr, asap rokok, dan oral kontrasepsi. 2. aktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar-;, nuklir, dan radionukleide. :.
III.
Faktor Risiko
Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara antara lain" 1. Faktor reproduksi.
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menar$he pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. +isiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. 'iperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan
umur
saat
initiation perkembangan
kehamilan kanker
pertama
payudara.
merupakan window
#e$ara anatomi dan
of
fungsional,
payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 28> kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan aal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
2. Penggunaan hormon.
&ormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. 7aporan dari Harvard School of Public Health menyatakan baha terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement . #uatu meta analisis menyatakan baha alaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, anita yang menggunakan obat ini untuk aktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause.
6 | Page
3. Penyakit fibrokistik.
Pada anita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat ,8 sampai 2 kali. #edangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 8 kali.
4. besitas
?besitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada anita obes.
!. Konsumsi lemak
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
4illet
dkk.
melakukan
studi
prospektif
selama
tahun
tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada anita umur := sampai 8@ tahun.
". Radiasi /ksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko kanker payudara. 'ari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan
baha
risiko
kanker
radiasi
berhubungan
se$ara
linier
dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
#. Ri$ayat keluarga dan faktor genetik +iayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. 1erdapat peningkatan risiko keganasan pada anita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan baha kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. 5pabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60> pada umur 80 tahun dan sebesar 8> pada umur 30 tahun. I%.
&ambaran Klinis
7 | Page
mumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula ke$il, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi!, berarna merah muda atau ke$oklat-$oklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk ( peau d'orange!, mengkerut, atau timbul borok (ulkus! pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghan$urkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. 'iri()iri lainnya antara lain*
A
Pendarahan pada puting susu.
A
+asa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah mun$ul metastase ke tulang-tulang.
A
Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak , bengkak (edema! pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
A
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas &eagensen sebagai berikut"
A
1erdapat edema luas pada kulit payudara (lebih *: luas kulit payudara!
A
5danya nodul satelit pada kulit payudara
A
Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa
A
1erdapat model parasternal
A
1erdapat nodul supraklavikula
A
5danya edema lengan
A
5danya metastase jauh
A
%.
#erta terdapat dua dari tanda-tanda locall advanced , yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,8 $m, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain. Patofisiologi
#el-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. 1.
Fase inisiasi.
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang meman$ing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan
8 | Page
oleh
suatu
agen
yang
disebut karsinogen,
yang
bisa
berupa
bahan kimia, )irus, radiasi (penyinaran! atau sinar matahari. 1etapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. 2.
Fase promosi.
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. #el yang belum meleati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen!.
+,-I/0
#tadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. #tadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. ntuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau P5, rontgen, #, dan bila memungkinkan dengan C! scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali $ara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem 1 yang direkomendasikan oleh ICC ( "nternational #nion Against
Cancer dari $orld
Committee
%n
Health
cancer yang
%rgani&ation!*5DCC disponsori
( American
oleh American
oint Cancer
Societ dan American College of Surgeons!. 1 merupakan singkatan dari E1E yaitu tumor si&e atau ukuran tumor, EE yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan EE yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor 1, , dan dinilai baik se$ara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (P5!.
Pada kanker payudara, penilaian 1 sebagai berikut" , tumor size ukuran tumor*
9 | Page
A
1 0" tidak ditemukan tumor primer
A
1 " ukuran tumor diameter 2 $m atau kurang
A
1 2" ukuran tumor diameter antara 2-8 $m
A
1 :" ukuran tumor diameter F 8 $m
A
1 =" ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan ke$il di kulit di luar tumor utama
node kelen5ar getah bening regional*
A
0" tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak*aksilla
A
" ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
A
2" ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
A
:" ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka ( supraclavicula! atau pada kgb di mammar interna di dekat tulang sternum
0 metastasis penyebaran 5auh*
A
;" metastasis jauh belum dapat dinilai
A
0" tidak terdapat metastasis jauh
A
" terdapat metastasis jauh
#etelah masing-masing faktor 1, , dan didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut" A #tadium 0" 1is 0 0 A #tadium " 1 0 0 A #tadium II 5" 10 0*1 0*12 0 0 A #tadium II B" 12 0 * 1: 0 0 A #tadium III 5" 10 2 0*1 2 0*12 2 0*1: 0*12 2 0 A #tadium III B" 1= 0 0*1= 0*1= 2 0 A #tadium III C" 1iap 1 : 0 A #tadium I<
+,-I/0 6
10 | P a g e
" 1iap 1-1iap -
'isebut 'u$tal Carsinoma In #itu atau on-in)asi)e Can$er, yaitu kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh * saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules! susu pada payudara. =
+,-I/0 I
1umor masih sangat ke$il, diameter tumor terbesar kurang dari atau sama dengan 2 $m dan tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional. =
+,-I/0 II -
A
1idak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tetapi terdapat metastasis kelenjar limfe mobil di fosa aksilar ipsilateral.
A
'iameter tumor lebih ke$il atau sama dengan 2 $m dan telah ditemukan metastasis kelenjar limfe mobil di fosa aksilar ipsilateral.
A
'iameter tumor lebih lebar dari 2 $m tapi tidak lebih dari 8 $m dan tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional.
11 | P a g e
+,-I/0 II 7
A
'iameter tumor lebih dari 2 $m tapi tidak lebih dari 8 $m dan terdapat metastasis kelenjar limfe mobil di fosa aksilar ipsilateral.
A
'iameter tumor lebih dari 8 $m, tetapi tidak terdapat metastasis kelenjar limfe regional.
%I.
Respon Imun 1umor mungkin men$apai diameter -2 mm sebelum terbentuk )askularisasi.
Pertumbuhan )askuler merupakan pertumbuhan sel pejamu sendiri sehingga endotel tumor dikenal sebagai self dan tidak ditolak sehingga pada beberapa keganasan terus berproliferasi degan antigen tersembunyi dibalik endotel )askuler(#hodiG,20!.
12 | P a g e
+espon imun terhadap sel kanker %II.
iagnosis
Inspeksi Inspeksi bentuk, ukuran, dan simetris dari kedua payudara, apakah terdapat edema (peau dHorange!, retraksi kulit atau puting susu, dan eritema (1jindarbumi, 2000!. Palpasi 'ilakukan palpasi pada payudara apakah terdapat massa, termasuk palpasi kelenjar limfe di aksila, suprakla)ikula, dan parasternal. #etiap massa yang teraba atau suatu limfadenopati, harus dinilai lokasinya, ukurannya, konsistensinya, bentuk, mobilitas atau fiksasinya (1jindarbumi, 2000!. Pemeriksaan penunjang 1. 0ammografi
ammografi merupakan pemeriksaan yang paling dapat diandalkan untuk mendeteksi kanker payudara sebelum benjolan atau massa dapat dipalpasi. Karsinoma yang tumbuh lambat dapat diidentifikasi dengan mammografi setidaknya 2 tahun sebelum men$apai ukuran yang dapat dideteksi melalui palpasi (1jindarbumi, 2000!.
13 | P a g e
ammografi telah digunakan di 5merika tara sejak tahun @60 dan teknik ini terus dimodifikasi dan diimpro)isasi untuk meningkatkan kualitas gambarnya. ammografi kon)ensional menyalurkan dosis radiasi sebesar 0, sentigray ($y! setiap penggunaannya. #ebagai perbandingan, oto -ray thoraks menyalurkan 28> dari dosis radiasi mammografi. ammografi dapat digunakan baik sebagai skrining maupun diagnostik. ammografi mempunyai 2 jenis gambaran, yaitu kraniokaudal (CC! dan oblik mediolateral (7?!. 7? memberikan gambaran jaringan mammae yang lebih luas, termasuk kuadran lateral atas dan a(illar tail of Spence. 'ibandingkan dengan 7?, CC memberikan )isualisasi yang lebih baik pada aspek medial dan memungkinkan kompresi payudara yang lebih besar (
dan false+negative sebesar 3>. ambaran mammografi yang spesifik untuk karsinoma mammae antara lain massa padat dengan atau tanpa gambaran seperti bintang ( stellate!, penebalan asimetris jaringan mammae
dan
kumpulan
mikrokalsifikasi.
ambaran
mikrokalsifikasi ini
merupakan tanda penting karsinoma pada anita muda, yang mungkin merupakan satu-satunya kelainan mammografi yang ada. ammografi lebih akurat daripada pemeriksaan klinis untuk deteksi karsinoma mammae stadium aal, dengan tingkat akurasi sebesar @0>. Protokol saat ini berdasarkan ational Can$er Center etork (CC! menyarankan baha setiap anita diatas 20 tahun harus dilakukan pemeriksaan payudara setiap : tahun. Pada usia di atas =0 tahun, pemeriksaan payudara dilakukan setiap tahun disertai dengan pemeriksaan mammografi. Pada suatu penelitian atas screening mammograph, menunjukkan reduksi sebesar =0> terhadap karsinoma mammae stadium II, III dan I< pada populasi yang dilakukan skrining dengan mammografi (
/ltrasonografi /+&
Penggunaan # merupakan pemeriksaan penunjang yang penting untuk membantu hasil mammografi yang tidak jelas atau meragukan, baik digunakan untuk menentukan massa yang kistik atau massa yang padat. Pada pemeriksaan dengan #, kista mammae mempunyai gambaran dengan batas yang tegas dengan batas yang halus dan daerah bebas echo di bagian tengahnya.
14 | P a g e
assa payudara jinak biasanya menunjukkan kontur yang halus, berbentuk o)al atau bulat, echo yang lemah di bagian sentral dengan batas yang tegas. Karsinoma mammae disertai dengan dinding yang tidak beraturan, tetapi dapat juga berbatas tegas dengan peningkatan akustik. # juga digunakan untuk mengarahkan fine+ needle aspiration biops (5B!, core+needle biops dan lokalisasi jarum pada lesi payudara. # merupakan pemeriksaan yang praktis ini menggunakan sebuah tabung plastik yang sangat tipis yang ditaruh di pembukaan duktus di puting. #etelah itu, bahan pearna akan disuntikkan untuk melihat tampilan duktus pada gambar -ray. 1es ini bisa membantu mendeteksi adanya tumor dalam saluran. Biasanya $airan juga akan diteliti untuk mengamati apakah ada kemungkinan adanya sel-sel kanker (7asedu * 202!. 3. Diagnostic Mammography
,iagnostic -ammograph adalah pemeriksaan sinar-; dari payudara pada seorang anita yang telah memiliki keluhan payudara ( benjolan payudara, perubahan kulit, payudara asimetri, atau nipple discharge! atau menemukan abnormalitas pada mamografi skrining. amografi diagnostik lebih intens dan memakan aktu daripada mamografi skrining dan digunakan untuk menentukan ukuran dan lokasi kelainan payudara dan untuk mendapatkan gambaran jaringan dan kelenjar getah bening di sekitarnya (7asedu, 202!. 4. 0agneti) Resonan)e Imaging 0RI
#ebagai alat diagnostik tambahan atas kelainan yang didapatkan pada mammografi, lesi payudara lain dapat dideteksi. 5kan tetapi, jika pada pemeriksaan klinis dan mammografi tidak didapat kelainan, maka kemungkinan untuk mendiagnosis karsinoma mammae sangat ke$il (1jindarbumi, 2000!. +I sangat sensitif tetapi tidak spesifik dan tidak seharusnya digunakan untuk skrining. #ebagai $ontoh, +I berguna dalam membedakan karsinoma mammae yang rekuren atau jaringan parut. +I juga bermanfaat dalam memeriksa mammae kontralateral pada anita dengan karsinoma payudara, menentukan penyebaran dari karsinoma terutama karsinoma lobuler atau menentukan respon terhadap kemoterapi neoadju)an (
15 | P a g e
!.
7iopsi
.ine+needle aspiration biops (5B! dilanjutkan dengan pemeriksaan sitologi merupakan $ara praktis dan lebih murah daripada biopsi eksisional dengan resiko yang rendah. 1eknik ini memerlukan patologis yang ahli dalam diagnosis sitologi dari karsinoma mammae dan juga dalam masalah pengambilan sampel, karena lesi yang dalam mungkin terleatkan. Insidensi false+positive dalam diagnosis adalah sangat rendah, sekitar -2> dan tingkat false+negative sebesar 0>. Kebanyakan klinisi yang berpengalaman tidak akan menghiraukan massa dominan yang men$urigakan jika hasil sitologi 5 adalah negatif, ke$uali se$ara klinis, pen$itraan dan pemeriksaan sitologi semuanya menunjukkan hasil negatif (
%III. Pengobatan 0asektomi
astektomi adalah operasi pengangkatan payudara yang terkena kanker. astektomi hanya dapat dilakukan pada stadium II dan III.astektomi dapat menghambat proses perkembangan sel kanker dan umumnya mempunyai taraf kesembuhannya 8> sampai dengan 3>. amun penderita akan kehilangan
16 | P a g e
sebagian atau seluruh payudara, mati rasa pada kulit, kelumpuhan (jika tidak ditangani se$ara seksama!.
1indakan operasi untuk kanker dapat berupa " a. ?perasi kuratif yang pada umumnya berupa operasi radikal yaitu dengan mengangkat seluruh tumor beserta ekstensi lokalnya. b) ?perasi paliatif diantaranya seperti eksisi sederhana, operasi debulking , b+pass operation, dan sebagainya. +eaksi psikis positif yang dapat mun$ul adalah, meningkatnya penyesuaian diri penderita karena kehilangan payudara. #edangkan, reaksipsikisnegatif yang dapat mun$ul adalah menurunnya self esteem (hargadiri! sebagai perempuan karena kehilangan payudara, stress, atau depresi Radioterapi
+adioterapi adalah terapi dengan $ara radiasi pada daerah payudara yang terserang kanker dengan sinar pengion berenergi tinggi untuk menghan$urkan selsel kanker. +adioterapi biasa digunakan pada penderita kanker stadium I<, karena pada stadium
ini sel kanker sudah membesar dan tidak dapat untuk
diangkat.+adioterapi dapat dijadikan alternati)e pengobatan tanpa dilakukan pengangkatan payudara. amun penderita akan mengalami kulit kering, merah, danbasah, terkadang juga terjadi pembengkakan lengan akibat $airan limfa yang menumpuk. Pengaruh radiasi pada jaringan tubuh ditentukan oleh radiosensiti)itas jaringan yang bersangkutan, yang pada umumnya kanker lebih sensitif terhadap radiasi dibandingkan jaringan normal. +adiasi pada payudara sering diberikan setelah tindakan pembedahan breast+conserving untuk membantu menurunkan kemungkinan residif. +adioterapi dapat diberikan dengan tujuan" a. Kuratif untuk tumor lokoregional yang radiosensitif dan radioresponsif yang sukar operasinya. b. Paliatif pada tumor lanjut yang radioresponsif yang inoperabel, ulkus yang berbau, metastase tulang untuk menghilangkan rasa nyeri dan men$egah terjadinya fraktur, serta mengatasi perdarahan.
17 | P a g e
#inar yang dipakai untuk radioterapi yaitu sinar 5lfa yang merupakan partikel dari inti atom, sinar Beta atau sinar elektron, dan sinar amma yang merupakan sinar elektromagnetik (foton!. Kemoterapi
Berikut adalah beberapa ma$am obat anti-kanker " a. Kombinasi obat kemoterapi yang telah menjadi standar " - C "Cclophosphamide 2 -ethotre(ate 2 3 .luoro #racil - 5C " Adriamcin 0do(orubicin 2 Cclophosphamide - C5 "Cclophosphamide 2 Adriamcin 2 3 .luoro #racil - C/ "Cclophosphamide 2 4pirubicin 2 3 .luoro #racil - 1-5 "!a(anes + ,o(orubicin b. ?bat kemoterapi second+line antara lain 5emcitabine dan5apecitabine c) ?bat kemoterapi third+line antara lain 6inoralbine* Carboplatin* Cisplatinum8 ,erapi 8ormon
1erapi hormone adalah pengobatan hormon yang biasa diberikan pada perempuan yang sel kankernya belum menyebar ke baah lengan.1erapi hormone mendukung pengobatan melalui mastektomi.1erapi hormone tetap memiliki efek ra$un alaupun lebih sedikit dari pada kemoterapi./fek ra$un yang dapat mun$ul seperti rasa mual dan letih yang lebih ringan dari pada kemoterapi. ,erapi ,arget
?bat-obat target ditujukan terutama jika ada indikasi yaitu adanya ekspresi protein tertentu pada jaringan kanker, seperti" - /kspresi &/+2*euprotein "1rastuJumab - /kspresi *+ " Be)a$iJumab8 #etiap terapi yang dipilih perlu dilakukan .ollow+up untuk e)aluasi tindakan" . 1ahun pertama dan kedua "$ontrol tiap 2 bulan 2. 1ahun ketiga sampai dengan kelima "$ontrol tiap : bulan :. #etelah tahun kelima "$ontrol tiap 6 bulan
18 | P a g e
676 III Kesim5ulan
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringa payudara. 5dapun beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker payudara yaitu 1inggi melebihi 30 $m , asa reproduksi yang relatif panjang, enar$he pada usia muda dan kurang dari usia 0 tahun, 4anita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun!, 4anita yang belum mempunyai anak, Kehamilan dan menyusui, 4anita gemuk, Preparat hormon estrogen dan aktor genetik. #el-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. 'iagnosis kanker payudara dapat dilakukan dengan inspeksi, mammografi, ultrasonografi(#!, diagnostic mammograph, biopsi, dan +I. #edangkan untuk pengobatannya dapat dilakukan dengan masektomi, radioterapi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi target.
19 | P a g e
'515+ P#15K5
Brooker, Chris.200. 4nsiklopedia 7eperawatan.Dakarta"/C Brunner dan #uddarth. 2002. Buku A8ar 7-B 4disi 9.Dakarta"/C /ri$,1apan.2008. 7anker* Antioksidan* dan !erapi 7omplementer)Dakarta" P1. /le; edia Komputindo ransis$a,dkk.200=.&B5 515+5 +/#I7I/#I '/5 '/P+/#I P5'5 P/+/P5 P5#C5 P/5K515 P5'5+5 (5#1/K1?I! 1ersedia di http"**ejurnal.esaunggul.a$.id*inde;.php*Psi*arti$le*donload*2*2 9diakses pada tanggal 0 'esember 206L &arry.202.Klasifikasi dan #tadium Kanker Payudara 1ersedia
di
http"**htt5:...3klikharry30om$%&$&%$1klasi;kasi
stadium
7asedu, Deffry. 202. #tadium dan 'iagnosa Kanker Payudara. 1ersedia di http"**http"**.ne$turajui$e.$om*stadium-dan-diagnosa-kanker-payudara* Mdiakses pada tanggal 'esember 206L oningkey dan #. I)onne . 2000 ) 4pidemiologi 7anker Paudara.Dakarta" edika Puroastuti,/ndang 1h.200. 7anker Paudara.ogyakarta"Kanisius Pusat 'ata Kesehatan. @@3. Profil 7esehatan "ndonesia. Dakarta" 'epkes +I #hodiG,5.20.Kanker Payudara 1ersedia di http"**eprints.undip.ac.id/29134/3/Bab_2.pdf [diakses pada tanggal 12 Desember 2016
1jindarbumi, 2000. ,eteksi ,ini 7anker Paudara dan Penanggulanganna. Dakarta" akultas Kedokteran ni)ersitas Indonesia
20 | P a g e