KESELAMAT KESELAM ATAN AN DAN KESEHATAN KESEHATAN KERJA DI LABORATORIUM
OLEH : 1. Rosa Rosali lia a Rina Rina Bat Bathar harii 2. Siti Siti And nda aan anii !. N"rd N"rdia iant nto# o# AMS AMS $. E%ir& E%ir&a a 'a 'an"ar S(t S(tia) ia)an an *. Bai+ Bai+ U%%i U%%i Sara Sarah h ,. No-a No-a Triana iana . Rah%al h%aliia /. 0adl 0adl H( H(rd rdia ians nsah ah . a)an )an S(ti S(tia) a)an an 13.Ah%ad L"th-i
0AKULTAS 0AKULTAS KESE KESEHAT HATAN AN MAS'A MAS 'ARAKAT RAKAT UNI4ERSITA UNI4ERSI TAS S SRIIJA' SRIIJ A'A A 231,
1
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
A. Latar B(la5an6 Laboratorium
adalah tempat staf pengajar, mahasiswa
dan
pekerja lab melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya penyebab kecelakan kerja adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dg cara membina dan
mengembangkan kesadaran ( attitudes ) akan pentingnya K di laboratorium. Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
atau
laboratory
safety
(K)
memerlukan perhatian khusus. Keselamatan dan kesehatan kerja
secara filosofi adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. !engan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika tersebut,
resiko
yang
apapun
mungkin
yang
dilakukan
muncul dapat
oleh
dihindari.
pekerja Pekejaan
dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja. Pengendalian juga ditujukan kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat
dari
jenis
pekerjaan tersebut.
pencegahan
kecelakaan
dan
penserasian peralatan kerja " mesin " instrumen, dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut maupun orang#orang yang berada di sekelilingnya. !engan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi.
2
Perkembanan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian dan percobaan di laboratorium sudah sedemikian pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.
$kan
dikhawatirkan
tetapi perkembangan
yang
akan berpotensi meningkatkan
sedemikian bahaya
pesat
juga
dalam industri.
Kalau prinsip keseimbangan dan keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan
dan
para
pengusaha,
niscaya
kekhawatiran tersebut
dapat
diminimumkan. Peningkatan kemampuan dalam membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah. %eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain menyangkut ukuran alat, alat pengendali, kemampuan dan ketrampilan pekerja, alat penanggulangan musibah, dan pengawasan yang dilakukan. B. Id(nti-i5asi Masalah K(s(la%atan dan K(s(hatan K(r7a La8oratori"%
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. %iasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk & jenis yaitu ' . Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien &. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri. 9(n(8a8 5((la5aan 5(r7a da;at di8a6i dala% 5(lo%;o5 :
. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari' a. esin, peralatan, bahan dan lain#lain b. Lingkungan kerja c. Proses kerja d. *ifat pekerjaan e. +ara kerja &.
Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari
manusia, yang dapat terjadi antara lain karena' a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana b. +acat tubuh yang tidak kentara (bodily defect) c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh. d. *ikap dan perilaku kerja yang tidak baik
3
B(8(ra;a ontoh 5((la5aan an6 8ana5 t(r7adi di la8oratori"% : 1. M(n6a%8il sa%;l( darah<airan t"8"h lainna
al ini merupakan pekerjaan sehari#hari di laboratorium $kibat '
-ertusuk jarum suntik -ertular irus $/!*, epatitis %
Pencegahan ' 0unakan alat suntik sekali pakai 1angan tutup kembali atau menyentuh jarum suntik yang telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yang telah disediakan (sebaiknya gunakan destruction clip). %ekerja di bawah pencahayaan yang cukup
2.
Risi5o t(r7adi 5(8a5aran =s"%8(r : 8ahan 5i%ia# 5o%;or> %ahan desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan
beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat unsur bersama#sama yaitu' oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas. $kibat ' -imbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai
berat bahkan kematian. -imbul keracunan akibat kurang hati#hati.
Pencegahan '
Konstruksi bangunan yang tahan api *istem penyimpanan yang baik terhadap bahan#bahan yang mudah terbakar Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran *istem tanda kebakaran anual yang memungkinkan seseorang menyatakan tanda bahaya dengan segera Otomatis yang menemukan kebakaran dan memberikan tanda
secara otomatis 1alan untuk menyelamatkan diri Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran. Penyimpanan dan penanganan 2at kimia yang benar dan aman.
?. 9(na5it A5i8at K(r7a dan 9(na5it A5i8at H"8"n6an K(r7a di La8oratori"% K(s(hatan
Penyakit $kibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit
4
dan ha2ard di tempat kerja. 3aktor Lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab timbulnya Penyakit $kibat Kerja. *ebagai contoh antara lain debu silika dan *ilikosis, uap timah dan keracunan timah. $kan tetapi penyebab terjadinya akibat kesalahan factor manusia juga (4O). %erbeda dengan Penyakit $kibat Kerja, Penyakit $kibat ubungan Kerja (P$K) sangat luas ruang lingkupnya. enurut Komite $hli 4O (56), Penyakit $kibat ubungan Kerja adalah 7penyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. Pajanan di tempat kerja tersebut memperberat, mempercepat terjadinya serta menyebabkan kekambuhan penyakit. Penyakit akibat kerja di laboratorium kesehatan umumnya berkaitan dengan faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien)8 factor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptic pada kulit, 2at kimia"solent yang menyebabkan kerusakan hati8 factor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah)8 faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.)8 faktor psikologis (ketegangan di kamar penerimaan pasien, gawat darurat, karantina dll.) 1> 0a5tor Biolo6is
Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan faorable bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama kuman#kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda#benda yang terkontaminasi dan udara. 9irus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta (misalnya /9 dan ep. %) dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi irus. $ngka kejadian infeksi nosokomial di unit Pelayanan Kesehatan cukup tinggi. *ecara teoritis kemungkinan kontaminasi pekerja L$K sangat besar, sebagai contoh dokter di :* mempunyai risiko terkena infeksi & sampai kali lebih besar dari pada dokter yang praktek pribadi atau swasta, dan bagi petugas Kebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak dengan bahan yang tercemar kuman patogen, debu beracun mempunyai peluang terkena infeksi
5
9(n(6ahan :
.
*eluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,
epidemilogi dan desinfeksi. &. *ebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan dalam keadaan sehat badani, punya cukup kekebalan alami untuk bekerja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi. . elakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (0ood Laboratory Practice) ;. enggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar. <. *terilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara benar =. Pengelolaan limbah infeksius dengan benar 6. enggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai. >. Kebersihan diri dari petugas. 2> 0a5tor Ki%ia
Petugas di laboratorium kesehatan yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan obat#obatan seperti antibiotika, demikian pula dengan solent yang banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal sebagai 2at yang paling karsinogen. *emua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatie terhadap kesehatan mereka. 0angguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton). %ahan toksik ( trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian. %ahan korosif (asam dan basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreersible pada daerah yang terpapar. 9(n(6ahan :
.
?aterial safety data sheet? (*!*) dari seluruh bahan kimia yang ada
untuk diketahui oleh seluruh petugas laboratorium. &. enggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat akum untuk mencegah tertelannyabahan kimia dan terhirupnya aerosol. . enggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium) dengan benar. ;. indari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa. <. enggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.
6
!> 0a5tor Er6ono%i
@rgonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi#tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif, secara popular kedua pendekatan tersebut dikenal sebagai -o fit the 1ob to the an and to fit the an to the 1ob *ebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan pemerintah, bekerja dalam posisi yang kurang ergonomis, misalnya tenaga operator peralatan, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja /ndonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back pain)
$> 0a5tor 0isi5
3aktor fisik di laboratorium kesehatan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja meliputi' . Kebisingan, getaran akibat mesin dapat menyebabkan stress dan ketulian &. Pencahayaan yang kurang di ruang kamar pemeriksaan, laboratorium, ruang perawatan dan kantor administrasi dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kecelakaan kerja. . *uhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja ;. -erimbas kecelakaan"kebakaran akibat lingkungan sekitar. <. -erkena radiasi Khusus
untuk
radiasi,
dengan
berkembangnya
teknologi
pemeriksaan,
penggunaannya meningkat sangat tajam dan jika tidak dikontrol dapat membahayakan petugas yang menangani. Pencegahan ' . Pengendalian cahaya di ruang laboratorium. &. Pengaturan entilasi dan penyediaan air minum yang cukup memadai. . enurunkan getaran dengan bantalan anti ibrasi ;. Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
7
<. Pelindung mata untuk sinar laser =. 3ilter untuk mikroskop *> 0a5tor 9si5ososial
%eberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang dapat menyebabkan stress' .
Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup mati seseorang. Antuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan
keramahan#tamahan &. Pekerjaan pada unit#unit tertentu yang sangat monoton. . ubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman kerja. ;. %eban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sector formal ataupun informal.
D. 9(n6(ndalian 9(na5it A5i8at K(r7a Dan K((la5aan M(lal"i 9(n(ra;an K(s(hatan Dan K(s(la%atan K(r7a 1. 9(n6(ndalian M(lal"i 9(r"ndan6@"ndan6an =L(6islati( ?ontrol> antara lain : a. AA Bo. ; -ahun 5=5 -entang Ketentuan#ketentuan Pokok b. Petugas kesehatan dan non kesehatan c. AA Bo. tahun 56C tentang Keselamatan Kerja. d. AA Bo. & tahun 55& tentang Kesehatan e. Peraturan enteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan. f. Peraturan penggunaan bahan#bahan berbahaya g. Peraturan"persyaratan pembuangan limbah dll. 2. 9(n6(ndalian %(lal"i Ad%inistrasi < Or6anisasi =Ad%inistrati(@ ontrol> antara lain: a. Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan b. Pengaturan jam kerja, lembur dan shift c. enyusun Prosedur Kerja -etap (*tandard Operating Procedure) untuk masing#masing instalasi dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya d. elaksanakan prosedur keselamatan kerja (safety procedures) terutama untuk pengoperasian alat#alat yang dapat menimbulkan kecelakaan (boiler, alat#alat radiology, dll) dan melakukan pengawasan agar prosedur tersebut dilaksanakan e. elaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja dan mengupayakan pencegahannya.
8
!. 9(n6(ndalian S(ara T(5nis =En6in((rin6 ?ontrol>
a. *ubstitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerja b. /solasi dari bahan#bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugas kesehatan dan non kesehatan (penggunaan alat pelindung) c. Perbaikan sistim entilasi, dan lain#lain $. 9(n6(ndalian M(lal"i Jal"r 5(s(hatan =M(dial ?ontrol> Daitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal (:ecognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang disekitarnya. Pencegahan ini disebut juga pencegahan sekunder.Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi' 1. 9(%(ri5saan A)al
$dalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon " pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai melaksanakan pekerjaannya. 2. 9(%(ri5saan B(r5ala
$dalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. !. 9(%(ri5saan Kh"s"s
Daitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.
E. 9a5aian di La8oratori"%
Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. %usana yang
dikenakan
di
laboratorium berbeda
dengan
busana
yang
digunakan sehari hari. %usana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut ' a. !ilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi.
9
b.
4anita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut
panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar. c. Pakailah jas laboratorium, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan
baik meskipun, penggunaan alat#alat keselamatan menjadikan tidak
nyaman. 0. 9(%8"an6an Li%8ah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus ' a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan . b. %uang pada tempat yang disediakan c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang. d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus. e. Limbah yang tidak berbahaya (isal ' detergen) boleh langsung dibuang d. pengenceran air yang cukup banyak. f. %uang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai. g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label yg jelas . 9(nan66"lan6an K(adaan Dar"rat 1. T(r5(na Bahan Ki%ia
Kecelakaan kerja bias saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. %ila hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut ' a. 1angan panik b. intalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja sendirian di laboratorium c. %ersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dg bahan tersegut, bila memungkinkan bilas sampai bersih d. %ila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata e. %awaah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup oksigen f. %ila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya
10
2. T(r7adi K(8a5aran
Kebakaran
bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya
banyak tersimpan bahan yang mudah terbakar. %ila terjadi kebakaran maka ' a. 1angan Panik b. *egera bunyikan alarm tanda bahaya. c. /dentifikasi bahan yang terbakar (kelas $8% atau +), padamkan dg kelas pemadam yang sesuai
( +ontoh kebakaran klas % bensin , minyak tanah
dll tidak boleh disiram dg air) d. indari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan. e. -utup pintu untuk menghambat api membesar dg cepa. f. +ari %antuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya
Bo -elpon
Pemadam Kebakaran haru ada di Lab.
!. Si%8ol Bahaa !i lingkungan lab terdapat benda benda yang berbahaya berikut ini ada beberapa simbul bahaya yang ahrus dikenalai '
11
0ambar diatas adalah simbol#simbol yang umumnya ada di laboratorium. *imbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya $nda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau 2at kimia. %erikut adalah penjelasan simbol# simbol tersebut. . Ani%al ha&ard adalah bahaya yang berasal dari hewan. ungkin saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam#macam 2at hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar $nda. &. Shar; instr"%(nt ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda#benda yang tajam. %enda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai $nda. . H(at ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. -angan $nda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala. ;. lass)ar( ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. %/asanya berupa gelas kimia. <. ?h(%ial ha&ard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. %isa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi. =. El(trial ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda#benda yang mengeluarkan listrik. ati#hati dalam menggunakannya supaya tidak tersengat listrik. 6. E( C -a( ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda#benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. 0unakan masker atau pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut. >. 0ir( ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. +ontohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus. 5. Bioha&ard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. %ahan tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti $/!*. +ontohnya adalah tempat pembuangan jarum suntik. C. Las(r radiation ha&ard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser. . Radioati( ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif. %enda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka akan menyebabkan kanker.
12
&. E;losi( ha&ard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. 1auhkan benda tersebut dari api.
13
K(si%;"lan
Kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium Kesehatan bertujuan agar petugas, masyarakat dan lingkungan laboratorium kesehatan saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Antuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini !epartemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggung#jawab terhadap kesehatan masyarakat, memfasilitasi pembentukan berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K di laboratorium kesehatan serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaan K tersebut. Keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen atau pengelola laboratorium kesehatan mempunyai peran sentral dalam pelaksanaan program ini. !emikian pula dengan pihak petugas kesehatan dan non kesehatan yang menjadi sasaran program K ini harus berpartisipasi secara aktif, bukan hanya sebagai obyek tetapi juga berperan sebagai subyek dari upaya mulia ini. elalui kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja , diharapkan petugas kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di laboratorium kesehatan dapat bekerja dengan lebih produktif, sehingga tugas sebagai pelayan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan mutunya
14
Da-tar 9"sta5a
%ahan $jar Pelatihan anajemen Laboratorium, !eroktoral 1endral Pendidikan -inggi, Proyek Peningkayan anajemen Pendidikan tinggi, &CC& ariati8 55>. %ahan Kimia %erbahaya. Penataran pengelolaan Laboratorium (Laboratorium anajemen) 3akultas Kedokteran A*A edan. $nonim 8 556. Peralatan Keselamatan Kerja. Penataran -enaga Laboratorium !alam Lingkungan 3akultas Pertanian A*A medan http'""bahankuliahkesehatan.blogspot.co.id"&C"C&"promosi#k# laboratorium.htmlE http'""analismuslim.blogspot.co.id"&C""kecelakaan#kerja.html keselamatan#kerja#di#laboratorium.pdf file'"""!'"ideoF&CKF&Clab"6F&CProsedurF&CKeselamatanF&CKerja F&CdiF&CLaboratoriumF&CGF&CediF&C*asrawan.htm
15