RUANG LINGKUP
Pengertian IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting
Standard
Board
(IASB).
Standar
Akuntansi
Internasional
(International
Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
omisi !asyarakat "ropa ("#), $rganisasi Internasional
%asar !odal (I$S$#), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFA#).
Secara garis besar ada empat hal po kok yang diatur dalam standar akuntansi
&
. Berkaitan dengan de in inis isii elemen laporan keuangan atau in orm ormas asii lain yang yang berkaitan. berkaitan.
'
e in inis isii digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam akti*a, hutang, modal, pendapatan dan biaya. +. %engukuran dan penilaian. %edoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan keuangan baik baik pada pada saat ter adi adinya nya transaksi keuangan maupun maupun pada pada saat penya saat penya ian laporan keuangan (pada tanggal neraca). -. %engakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat di disa sa ik ikan an dalam laporan keuangan. . %en enya ya ia ian n dan pengungkapan lapor lapor an an keuangan. omp onen keempat ini digu nakan untuk menentukan enis in ormasi dan bagaimana in ormasi tersebut di disa sa ik ikan an dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu in ormasi dapat di disa sa ika ikan n dalam dalam badan badan laporan ( eraca, 0aporan
0aba/Rugi)
atau berupa atau berupa pen pen elasan (notes) yang menyertai
laporan keuangan.
n r n n i n l F n n n c i l l Adopsi dan implementasi standar pelaporan pelaporan keuangan internasional (I o Fi a e t e a at a a a di Indonesia memba1a konsekuensi yang elas. %ertama, standar standar IFRS IFRS menuntut dilakukannya perubahan di praktik2praktik akuntansi
p po p t i rr ng n g S t a n rr ) R S d s s d d e a
yang baru yang sudah ada,
p b ri r n i e l terutama terkait dengan pengembangan standar berbasis prinsip ( p c s ) dan d d e a s e e --
r va l i u pengukuran berbasis nilai 1a ar f ( f ). Standar Standar sebelumnya sebelumnya lebih mendasarkan mendasarkan pada pada a e pengembangan berbasis aturan (r ) dan pengukuran berbasis biaya historis b d u l - s s e e a a e e d
i ri l co (h ). t a tt s o c s
edua, pembela edua, pembela ar ar harus harus pula pula mem mempela pela ari IFRS
yang merupakan bentuk
kesepakatan baru yang diterima diterima oleh banyak negara dan pelaku bisnis.
1
%engadopsian standar akuntansi internasional (IFRS)ke dalam standar akuntansi domestik (%SA ) bertu uan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan a kan item2it em pengungk apan akan s emakin ting gi, sehingg a nilai perus ahaan akan semakin tinggi pula, mana emen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam men alankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan in ormasi yang lebih rele*an dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan in ormasi yang *alid untuk ase t, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan.
Perbedaan PSAK dan IFRS
%engungkapan %elaporan a.
euangan %erusahaan Sebelum dan Setelah IFRS
Sebelum IFRS
Standar akuntansi Indonesia sebelum kon*ergensi merupakan standar yang leksibel yang memungkinkan adanya pemberlakuan metode2metode akuntansi yang berbeda pada setiap perusahaan. Standar yang
leksibel ini menimbulkan kemungkinan
ter adinya accounting creati*e dan mana emen laba. b.
Setelah IFRS
ampak adopsi IFRS pada laporan keuangan perusahaan dan pada mana emen perusahaan menun ukan IFRS memiliki dampak positi terhadap laporan keuangan, peningkatan
ekuitas perusahaan,
dan
mana emen perusahaan
bertanggung a 1ab (accountable). IFRS menekankan konsep nilai 1a ar. sendiri berdasarkan FASB #oncept Statement
men adi
lebih
ilai 1a ar itu
o. 3 adalah harga yang akan diterima
dalam pen ualan aset atau pembayaran untuk mentrans er ke1a iban dalam transaksi yang tertata antara partisipan di pasar dan tanggal pengukuran. %enggunaan konsep IFRS akan berdampak terhadap laporan keuangan dan kiner a keuangan perusahaan karena terdapat perbedaan pengukuran terhadap nilai item2item laporan keuangan itu sendiri yang sebelumnya menggunakan konsep historical cost.
4abel
& %erbedaan %elaporan
'
SetelahIFR S
euangan %erusahaan Sebelum dan Setelah %enerapan IFRS Se belum IFR S
2
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri at as : 0aporan posisi keuangan (neraca) 0aporan laba rugi komprehensi 0aporan perubahan ekuitas 0aporan arus kas #atatan atas laporan keuangan a1al 0aporan posisi keuangan komparati periode dan penya ian retrospekti terhadap penerapan kebi akan akuntansi
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas : eraca 0aporan laba rugi 0aporan perubahan ekuitas 0aporan arus kas #atatan atas laporan keuangan
Pengungkapan dalam Laporan Posisi K euangan (Ner a a! : Aset :
Pengungkapan dalam Laporan Posisi K euangan (Ner a a! : Aset :
Aset tidak lancar Aset lancar
Aset tidak lancar Aset lancar
"kuitas :
"kuitas :
"kuitas yang dapat diatribuskan ke pemilik entitas induk 5ak non pengendali
"kuitas yang dapat diatribuskan ke pemilik entitas induk 5ak non pengendali
Liabilitas :
Liabilitas :
0iabilitas
angka pan ang. 0iabilitas angka pendek Pen#a$ian liabilitas $angka pan$ang #ang akan dibia#ai kembali : 0iabilitas
angka pan ang disa ikan sebagai
0iabilitas 0iabilitas
angka pan ang. angka pendek
Pen#a$ian liabilitas $angka pan$ang #ang akan dibia#ai kembali : 4etap
disa ikan sebagai liabilitas
angka
ltieam bi itadsalaamngk a penndemk esk ii p k auna p k a plo en r anaitaunh pan ang + bulan pembiayaan kembali sudah selesai periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan. '
Pengakuan dan pengukuran : Biaya historis. Biaya sekarang ( apa yang harus dibayar hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nilai 1a ar). ilai realisasi ( umlah kas yang dapat diperoleh saat ini ika aset dilepas). ilai 1a ar. %engakuan pendapatan.
Pengakuan dan pengukuran : Biaya historis %engakuan pendapatan %engakuan beban %engungkapan penuh
%engakuan beban. %engungkapan penuh
%erbedaan mendasar mengenai pelaporan keuangan perusahaan sebelum dan setelah penerapan IFRS yaitu
&
3
. %SA
'
yang semula berdasarkan 5istorical
#ost
mengubah paradigmanya men adi Fair
6alue based. 4erdapat ke1a iban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian
kembali keakuratan berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair 6alue based mendominasi perubahan2perubahan di %SA
untuk kon*ergensi ke IFRS
selain hal2hal lainnya. Sebagai contoh perlunya di lakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset pada suatu tanggal pelaporan. 5al ini +.
untuk memberikan keakuratan atas suatuatas suatu laporan keuangan. yang semula lebih berdas arkan Rule Based (sebagaimana 7S 8AA%) berub ah %SA men adi %rinsiple Based. Rule based adalah manakala segala sesuatu men adi elas diatur batasan batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materialit y ditentukan misalkan diatas 39: dianggap material dan ketentuan2ketentuan elas lainnya. %rinsiple based di mana yan g diatur dalam %SA
update untuk menga dopsi IF RS adala h prinsip2
prinsip yang dapat di adikan bahan pertimbagan Akuntan /
!anagement
perusahaan
sebagai dasar acuan untuk kebi akan akuntansi perusahaan. -. %emutakhiran (7pda te) %SA untuk memunculkan transparansi dimana lapor an yang dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan
akta dengan laporan
internal. %ihak perusahaan harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting dan signi ikan sehingga para pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benar 2 benar dapat menganalis a perusahaan dengan akta yang lebih baik.
G" N"R AL GUI%"LI N" (P"%&
AN U
U
!
' ''
4
4u
uan dari proses kon*ersi adalah untuk menya ikan serangkaian laporan keuangan
yang berpedoman pada IFRS dan seolah2olah perusahaan selalu melaporkan sesuai dengan
IFRS. 7ntuk mencapai tu uan ini, sebuah perusahaan harus & '
.
!enentukan
kapan 1aktu pertama kali akan mengimplementasikan IFRS
+.
!enyiapkan
laporan posisi keuangan a1al perusahaan pada tanggal transisi ke IFRS
-. %ilih kebi akan akuntansi yang sesuai den gan IFRS, dan menerapkan kebi akan
tersebut secara retrospekti .
!empertimbangkan
apakah akan berlak u pengecualian opsio nal apap un dan atau
berlaku pengecualian 1a ib 9.
!embuat pengungkapan
anggal
yang elas untuk men elaskan transisi ke IFRS
)ang R ele*an
Suatu perusahaan memutuskan untuk memindahkan atau mengkon*ersi ke IFRS, itu harus memutuskan tanggal
& 4anggal
4ransisi dan 4anggal %elaporan, tanggal transisis
adalah 1aktu permulaan atau masa paling a1al yang penuh perbandingan in ormasi yang disa ikan sesuai IFRS.
4anggal %elaporan
adalah tanggal disaat penutupan laporan posisi
keuangan setelah adopsi IFRS pertama kali.
4o illustrate &
First #hoice #ompany mengkon*ersi/mengadopsi IFRS pertama kali untuk laporan keuangan yang berak hir pada December31,2014.First #hoice memutuskan untuk menya ikan in ormasi perbandingan hanya untuk satu tahun. 7ntuk itu, dateoftr ansio t n toIFRS adalah January1,2013. an tanggal pelaporan adalah December31,2014.
.
'
4anggal
'
;anuari
+< '- ber
ungsi sebagai titik a1al saat meng kon*ersi IFRS pada
laporan posisi keuangan (dateoftransition).
+. %erubahan penuh pertama kali akan tampil pada laporan keua ngan First #hoice #ompany
yang berakhir pada -
'
esember +<
'
dengan kata lain minimal + tahun
IFRS Stae t ment harus dia ukan sebelum kon*ersi IFRS ter adi. Sebagai akibatnya, First #hoice #ompany harus mempersiapkan setidaknya
laporan keuangan (untuk tahun
+<'-)
'
tahun perbandingan
sebelum menggunakan IFRS.
-. First #hoice #ompany harus menya ikan laporan keuangan berdasarkan 8AA%
asional setiap tahun untuk laporan keuangan yang berakhir pada
-'
esember
+< '-. 5
0ast
Statements 7nder %rior 8AA%
#omparable%eriod
FirstIFRSReporting%eriod IFRS Financial Statemets
ateo 4ransition
Beginingo First
Reporting ate
IFRS Reporting %eriod
($pening IFRS Statement
o Financial %osition) ;anuary ,+< '
PL"
" N
' '
I
'
A I &N S
"PS
(FAS" I
PL"
"
Standar %elaporan
'
" N
' '
Oenin! IFRS Stae t ment of Financia # osio tn (0aporan %osisi !enurut
ecember - ,+<
;anuary ,+<
'
'
'
ASI!
euangan A1 al
euangan Internasional)
7ntuk memulai proses kon*ersi, pertama perusahaan harus mempersiapkan laporan posisi keu angan a1al menurut sta ndar pelaporan keuangan i nternasional (IFRS). %enyesuaian yang diperlukan dalam menyusun 0aporan %osisi
Standar %elaporan
euangan A1al !enurut euangan Internasional (IFRS) melibatkan langkah2langkah &
+, Semua aset dan k e-a$i ban #ang memer luk an pen#esuaian ter hada p IFR S
artinya mengakui semua aset dan liabilitas yang seharusnya memiliki pengakuan
menurut Standar %elaporan
euangan Internasional (IFRS) akan tetapi tidak diakui
menurut %rinsip Akuntansi yang .,
iterima 7mum (8AA%) sebelumnya.
enge ualik an setia p asset dan k e-a$i ban #ang tidak dii/ ink an oleh IFR S
'
artinya tidak mengakui pos sebagai aset ataupun liabilitas seandainya Standar %elaporan
euangan Internasion al (IFRS) tidak mengi=inkan pengakuan aset atau
ke1a iban tersebut.
#ontoh &
8AA% sebelumnya memperbolehkan suatu pro*isi
untuk kebersyaratan yang diakrualkan atas dasar prinsip konser*atisme namun IFRS tidak memperbolehkan pro*isi semacam itu karena tidak memenuhi ketentuan IAS -3 oleh karena itu harus pada saat adopsi IFRS pertama kali harus tidak mengakui liabilitas tersebut. 0,
engelom pokk an semua aset1 k e-a$i ban1 dan ekuitas sesuai dengan IFR S
'
artinya mengklasi ikasikan kembali pos yang diakui menurut prinsip 8AA% sebelumnya sebagai salah satu enis aset, liabilitas, atau komponen ekuitas akan 6
tetapi merupakan enis aset, liabilitas, atau komponen ekuitas yang berbeda menurut IFRS.
!enurut
8AA % sebelumnya saham pre eren yang dapat ditebus kembali dapat
diklasi ikasikan sebagai ekuitas namun menurut IFRS harus diakui sebagai liabilitas. 2,
engukur semua aset dan k e-a$i ban sesuai dengan IFR S
'
8AA% sebelumnya seharusnya memperbolehkan entitas untuk untuk mengukur aset
keuangan angka pan ang atau tidak lancar atas umlah yang tidak didiskontokan namun IAS -> mengukur aset semacam itu atas dasar umlah yang didiskontokan untuk menghasilkannya atas dasar nilai 1a ar dengan menggunkan tari diskonto yang layak.
4o illustrate &
e1 ?orld
#ompany
is preparing to adopt IFRS. It is preparing its opening statement o
inancial position on ;anuary , '
+< '+.
e1 ?orld identi ied the ollo1ing accounting
policy di erences bet1een IFRS and the national 8AA%. It currently uses under national 8AA% &
. "@ penses de*elopment cost o
'
+.
<< ,<<<
on a pro ect that had met economic *iability
oes not to make a pro* ision or a 1arr anty o
<<, <<< bacause
'
the concept o
constructi*e obligation 1as not recogni=ed. -.
oes not capita li=ed design ees o
9<,<<< euro into th e cost o machinery that
'
1as put into ser*ice at the begining o
+<'<,
to bring the assets its 1orking condition. *alue, and
4he
e*en though those cost 1ere necessary machinery has a 92year li e, no residual
e1 ?orld uses straight2line depreciation.
;a1aban &
e1 ?orld
#ompany
mempersiapkan untuk mengadopsi IFRS, sedang mempersiapkan
pernyataan posisi keuangan a1al pada 8AA%
'
;anuari
+<'+.
Saat ini menggunakan ketentuan
asional.
e1 ?orld #ompany melakukan ad ustment atau penyesuaian karena menerapkan IFRS untuk pertama kalinya, dan pada IFRS data diatas tercatat dalam saldo laba.
7
e1 ?orld #ompany membuat erntri berikut pada
;anuari
'
+<'+
untuk menyesuaikan
account (sesuai IFRS) &
. Biaya2 biaya pengembangan
'
<<,<<< pada
sebuah proyek yang telah ada *iabilitas
ekonominya
e*elopment #osts (or related intangible asset)
<<,<<<
"arnings Retained
<<,<<<
(toca ita"i$ede%e"o mentcosts)
+. 4idak membuat ketentuan pro*isi untuk 1arranty
+<<,<<< karena konsep konstrukti
ke1a iban tidak diakui Retained"arnings
+<<,<<<
?arranty 0iability
+<<,<<<
(t oreco!ni$e&arra y nt ia y bit) " "
-.
4idak mengkapitalisasi
pada tahun
+<'<
biaya desain mesin seni lai
a1al pembelian.
tidak ada nilai sisa, dan
!esin
e1 ?orld
9<,<<< men adi biaya mesin
'
memiliki masa man aat selama 9 tahun,
#ompany
menggunakan garis lurus dalam
penyusutan "Cuipment
9<,<<<
'
Accumulated epreciation 2 "Cuipment
-<,<<<
"arnings Retained
+<,<<<
'
(t oreco!ni$ecostofmacinery) '
Setelah melakukan penyesuaian, ;anuari
+<'+
(date oft ransiton ).
e1 ?orld menyiapkan laporan keuangan a1al pada
emudian tahun
+<'+
dan
+< '-
'
menyiapkan laporan
keuangan sesuai ketentuan IFRS secara internal dan pada -
'
esember +< - secara '
ormal mengadopsi IFRS.
%engecualian $psional
ari Standar %elaporan
euangan Internasiona l 0ainnya
8
IFRS , pengadopsian Standar %elaporan '
euangan Internasional (IFRS) pertama kali
dapat dipilih dengan menggunakan pengecualian dari prinsip pengukuran dan prinsip pernyataan kembali, se bagai contoh .
&
ombinasi Bisnis (yang ter adi sebelum tanggal transisi terhadap Standar %elaporan
'
euangan Internasional) IFRS. +.
ilai 1a ar atau re*aluasi yang dianggap sebagai harga perolehan (misalnya properti, pabrik, dan peralatan, aset tidak ber 1u ud, dan properti in*estasi yang diukur atas dasar nilai 1a ar atau nilai re*aluasi menurut %rinsip Akuntansi Dang iterima 7mum sebelumnya).
-. Imbalan
arya1an
. Selisih translasi kumulati 9. Instrumen keuangan ma emuk E. In*estasi pada entitas anak , entitas yang dik endalikan bersa ma2sama, dan entitas asosiasi 3. Aset dan liabilitas dari entitas anak, entitas asosiasi dan entitas *entura . %enetapan instrumen keuangan yang diakui sebelumnya >. 4ransaksi berbasis saham <.
'
ontrak asuransi
%engecualian !andatori 4erhadap %enerapan Berlaku Surut Standar %elaporan
euangan Internasional 0ainnya IFRS , paragra '
%elaporan
.
'
4idak
+E
melarang penerapan berlaku surut dari beberapa aspek dari Standar
euangan Internasional (IFRS) lainnya terkait oleh &
diakuinya aset keuangan dan liabilitas keuangan. Apabila pengadopsian
pertama kali tidak mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan menurut 8AA% sebelumnya maka entitas tersebut tidak mengakui aset dan liabilitas menurut IFRS.
amun, suautu pengadopsian pertama kali harus mengakui semua deri*ati
dan
penyertaan lainnya yang ditahan setelah tidak mengakui dna masih ada konsolidasi semua entitas bertu uan khusus yang mengendalik an pada tanggal transisi ke IFRS telah ada sebelum tanggal transisi kepada IFRS.
9
+. Akuntansi 0indung
ilai
%ertama kali yang dibutuhkan adalah mengukur semua deri*ati atas dasar nilai
1a ar dan mengeliminasi semua penangguhan kerugian dan keuntungan atas
deri*ati yang telah dilaporkan menurut prinsip akuntansi sebelumnya (8AA%) -. "stimasi
estimasi
Suatu estimasi entitas menurut standar pelaporan keuangan (IFRS) pada tanggal transisi harus konsisten dengan dengan estimasi yang dibuat untuk tanggal yang sama menurut standar 8AA% sebelumnya. . Aset yang diklasi ikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk di ual dan untuk operasi tetapi telah diberhentikan.
9. Beberapa aspek akuntansi untuk kepentingan non pengendali "ntitas yang diperbolekan menerapkan ketentuan tertentu dari IAS2+3 secara
propekti
dari
tanggal transisi
IFRS,
kecuali
entitas
harus
memilih untuk
menerapkan IFRS - dan IAS + secara berlaku surut. '
%enya ian dan %engungkapan
Suatu pengadopsian pertama kali harus men elaskan bagaimana transisi kepada Standar %elaporan
euangan Internasiona l mempengaruhi posisi keuangan yang dilaporkan,
kiner a keuangan, dan arus kas. Agar patuh dengan ketentuan tersebut, rekonsiliasi ekuitas dan laba/rugi sebagaimana yang dilaporkan menurut %rinsip Akuntansi yang iterima 7mum (8AA%) sebelumnya terhadap IFRS harus dimasukkan di dalam laporan keuangan entitas menurut IFRS pertama kali. Apabila entitas menggunakan nilai 1a ar di dalam laporan posisi keuangan a1al menurut IFRS yang dianggap sebagai harga perolehan (deemedcost)untuk suatu pos dari properti, pa brik, dan pera latan, ma ka pengungkapa n yang dihar uskan untuk s etiap pos lini di dalam laporan posisi keuangan a1al menurut IFRS dari keseluruhan nilai 1a a r tersebut dan keseluruhan penyesuaian terhadap umlah yang tercatat yang dialporkan menurut 8AA% sebelumnya. Apabila entitas menya ikan suatu laporan keuangan interim menurut IAS -
sebagai
bagian dari periode yang tercakup ole h laporan ke uangan menurut IFRS pert amanya, sebagai tambahan kepada pengungkapan yang dibuat menurut IAS - , maka pengadopsi pertama kali uga harus uga harus menya ikan suatu rekonsiliasi ekuitas dan laba serta
10
rugi menurut 8AA% sebelumnya bagi periode interim yang dapat diperbandingkan terhadap ekuitasnya dan laba rugi menurut IFRS.
11
12
13
%ada contoh lapora n keuangan di atas dapat kita lihat bah1a perusahaan sudah menerapkan IFRS dalam laporan keuangannya. Beberapa contoh perubahan pada laporan keuangan tersebut seperti neraca sudah diganti men adi consolidated balanced sheet, harta diganti asset, ke1a iban men adi liabilities. engan adanya kon ergensi dari %SA
ke IFRS akan memudahkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami dan menganalisa laporan keuangan, khususnya bagi perusahaan yang sudah b eroperasi se cara inter nasional.
14