FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TUGAS MAKALAH
HUBUNGAN ISLAM DENGAN DISIPLIN ILMU FARMASI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II ROSDIANA RUMADAN
150 2010 322
HUBUNGAN ISLAM DENGAN DISIPLIN ILMU FARMASI
a. ISLAM DENGAN OBAT-OBATAN DI dalam islam dikenal jenis obat-obatan dan makanan yang disusun m enurut urutan abjadnya berikut ini: 1. Adas 2. Air,terdiri dari : air salju,dan embun,air laut,air sungai nil,air sumur,dan air mineral (bawah tanah) dan air zamzam 3. Ambar 4. Andewi 5. Anggur,terdiri dari : anggur kering dan pohon anggur 6. Bawang,terdiri dari : bawang bakung,bawang merah,bawang putih 7. Bedak 8. Belalang 9. Bidadari 10. Bubur 11. Celak 12. Cuka 13. Daging berkaki empat,terdiri dari : daging dhab,daging domba,daging kambing,kambing muda,kedelai
liar,kelinci,rusa,kijang,kida,sapi,unta,unta
muda,daging
janin
binatang,daging panggang dan cincang di bumbuhi. 14. Daging berbagai jenis burung : daging ayam betina,ayam jantan,anak ayam,burung durraj,burung puyuh, burung sumaniangsa,itik,burung hubara,burung jenjang,burung merpati,burung belilibis pasir,daging burung-burung kecil. 15. Delima 16. Dhab 17. Dzarirah
18. Emas 19. Embun 20. Es (Tsalj) 21. Faatiha 22. Gharu 23. Garam 24. Habbah Sauda’ 25. Hujan 26. Hulbah 27. Hurf 28. Idzkhir 29. Ikan,terdiri dari : ikan asin,ikan belut laut ,dan ikan paus.DLL
b. ISLAM DAN PENGOBATAN Untuk menjaga tubuh tetap sehat dari segala macam penyakit baik penyakit yang sudah sempat menimpa tubuh maupun agar penyakit sampai mengenai tubuh,hanya ada 2 cara :
a.
Pemeliharan kesehatan
Pencegahan penyakit,dapat dilakuka dengan 2 cara yaitu :
Pencegahan agar tidak terkena penyakit ; ini di lakukan pada orang yang sehat.
b. Pencegahan
agar
penyakit
tidak
bertambah
sekaligus
menghilangkan
/
menyembuhkan penyakit yang sudah ada ; ini dilakukan pada orang yang sudah terlanjur kena penyakit . 1. Setiap penyakit ada obatnya
Ini merupakan sebuah hadist Rasulullah SAW,sebagai berikut : Dari Jabir nin abdillah RA,dari Nabi SAW,beliau bersabda :
“setiap penyakit ada obatnya.Apabila penyakit telah bertemu oabatnya,maka
penyakit itu akan sembuh atas izin Allah,Tuhan yang maha Perkasa dan Maha Agung”.(H.R.Muslim) 2. Dilarang berobat dengan yang haram
Berobat dengan sesuatu yang haram merupakan perbuatan yang keji,baik di tinjau dari segi hukum,akal maupun hukum syara’ .
a. Yang menjijikan.obat yang demikian ini tidak menimbulkan rasa senagn bagi si sakit seperti
memakan
daging
ular
dan
binatang-binatang
kecil
lainnya
yang
menjijikan.Dengan demikian ,maka obat itu tidak dapat lagi menyembuhkan penyakit. b. Yang tidak menjijikan.obat ini dapat dimakan si sakit tanpa ada perasaan yang mengganggu.akan tetapi kemudlaratannya lebih banyak dari manfaatnya.Oleh karena itu akal yang sehat mengatakan setuju terhadap pegharaman tersebut dengan maksud agar tidak dipertimbangkan sedikitpunsebagai obat penyakit. 3. Berobat kepada dokter
Jika seorang menderita penyakit,perlu berobat kepada dokter bahkan jika kepada dokter yang ahli (spesialis) mengenai penyakit di daerah itu. Dari Hilal bin Yasar,ia berkata : “Rasulullah SAW,mengunjungi orang sakit yang telah pernah di besuknya,lalu beliau berkata : “ kirimkan ( bawalah) dia (si sakit) kepada
dokter.’maka seseorang berkata : ‘engkaulah yang mengatakan demikian , ya Rasulullah ? ‘Nabi menjawab : Ya,sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla tidak menurunkan suatu penyakit
,kecuali dia menurukan pula obat penyakit tersebut. ” (H.R AMAR BIN DINAR). Hadist di atas menunjukan keharusan berobat dan berobat itu sedapat-dapatnya kepada orang yang ahlinya.Keharusan berobat ini sudah merupakan ketetapan baik ditinjau dari segi syarat rasio(akal) maupun firahnya (ibnul Qayyim aljauziyah,1994 : 23-35)
c. ISLAM DAN PSIKOTERAPI Di kalangan ahli psikologi atau psikiatri hasrat untuk membantu mengatasi problem kejiwaan kini berkembang sangat pesat.sebagai bukti dari hasrat tersebut adalah berkembang macam-macam teknik psikoterapi (Corsini,1973).Sekelompok ahli lainya yang juga ikut tergelut dengan usaha mengatasi gangguan kejiwaan adalah agamawan.Usahausaha
yang
didasarkan
pada
ajaran-ajaran
agama
seperti
yang
dilakukan
kiai,pendeta,pastor,pada dasrnya berusa untuk membantu mengatsi kesulitan kejiwaan y ang di alami oleh orang-orang datang meminta pertolongan.
Gangguan jiwa adalah kesulitan yang dihadapi oleh seseorang karena hubungannya
dengan orang lain,kesulitan karena prepsepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terdiri sendiri (kanfer & Goldstein,1987 hal 7).
Ciri-ciri yang mengalami gangguan jiwa :
Hadirnya perasaan cemas (anxety) dan perasaan tegang (tensiom) di dalam diri
Merasa tidak puas (dalam artian negatif) terhadap perilaku diri sendiri
Perhatian yang berlebih-lebihan terhadap problem yang di hadapi.
Ketidakmampuan untuk berfungsi secara efektif dalam menghadapi problem.
Sebab-sebab gangguan kejiwaan :
Ada yang bersumber dari hubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan (seperti
diperlakukan
tidak
adil,diperlakukan
semena-mena,cinta
tidak
berbalas),kehilangan seseorang yang dicintai,kehilangan pekerjaan dan lainlain.selain itu juga ada pula gangguan sistem syaraf dan gangguan pada otak.
Agama dan kesehatan mental
Sebelum perang dunia kedua literatur dalam bidang agama dan psikoterapi boleh dikatakan belum muncul.pada tahun-tahun berikutnya mulai berkembang keinginan untuk memadukan agama dan psikoterapi.Namun demikian pemanduan tersebut belum berhasil .
Dalam salah satu tulisan dari E.Mansell Pattison (1969) dalam salah satu tulisannya membuat lima kategori polarisasi pendapat dikalangan mereka yang terlibat dalam psikoterapi.
a. KELOMPOK PERTAMA DI NAMAKAN SPIRITUAL REDUCTIONIST b. KELOMPOK KEDUA DI NAMAKAN “MATERIAL REDUCTIONIST c.
KELOMPOK KETIGA DI NAMAKAN ALTERNATIVIST
d. KELOMPOK KEEMPAT DI NAMAKAN DUALIST e. KELOMPOK KELIMA DINAMAKAN SPESIALIST.
MENURUT WILIAM JAMES seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan jiwa adalah keimanan kepada Tuhan.
Agama Islam dan Psikoterapi
Salah satu ayta Al Qur”an yang berisikan aspek penyembuhan gangguan jiwa
adalah surah Yunus ayat 57 : Hai manusia,sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman.
Shalat dan Kesehatan Jiwa
Ada 4 aspek teraupetik yang terdapat dalam shalat yaitu : a. Aspek olahraga
b. Aspek meditasi c.
Aspek auto-sugesti
d. Aspek kebersamaam.