MAKALAH HOSPITALISASI
Disusun Oleh : 1.
DWI FEBRIANTY R.
2.
HENNY FARISCHA
3.
INDAH NOFITASARI
4.
NURUL LAILATIN
5.
YOSI YULINDA D.A.
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ANNUR PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2018 i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hospitalisasi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Hospitalisasi ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Purwodadi, 25 januari 2018 Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 C. Tujuan ........................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dari hospitalisasi .......................................................................... 3 B. Macam-macam dari hospitalisasi .................................................................. 3 C. Stresor umum hospitalisasi pada anak .......................................................... 5 D. Faktor-faktor penyebab stres hospitalisasi pada anak ................................... 6 E. Bermain selama hospitalisasi ........................................................................ 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 8 B. Saran ............................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Hospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat menimbulkan trauma dan stress pada klien yang baru mengalami rawat inap dirumah sakit. Hospitalisasi dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan yang memaksa seseorang harus menjalani rawat inap di rumah sakit untuk menjalani pengobatan maupun terapi yang dikarenakan klien tersebut mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu psikologi seseorang terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya di rumah sakit. Pengalaman hospitalisasi yang dialami klien selama rawat inap tersebut tidak hanya mengganggu psikologi klien, tetapi juga akan sangat berpengaruh pada psikososial klien dalam berinteraksi terutama pada pihak rumah sakit termasuk pada perawat. Hospitalisasi ini memiliki dampak terhadap psikis pada pasien (anak) ataupun pada orang tua. Seperti pasien merasa keahilangan privasi,otonomi, serta perubahan gaya hidupnya. Sedangkan pada orang tua, sepertiadanya rasa bersalah dan frustasi karena tidak dapat menjaga kesehatan anaknya. Oleh karena itu, betapa pentingnya seorang perawat memahami konsep hospitalisasi agar dampaknya pada anak/pasien dan orang tua/keluarga dapat diminimalisir sehingga dapat dijadikan dasar dalam pemberian suatu tindakan asuhan keperawatan.
1
B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian dari hospitalisasi itu ? 2. Apa saja macam-macam dari hospitalisasi itu ? 3. Apa stresor umum hospitalisasi pada anak itu ? 4. Apa saja faktor-faktor penyebab stres hospitalisasi pada anak ? 5. Apa saja fungsi bermain dalam hospitalisasi ?
C. TUJUAN 1. Agar dapat mengetahui pengertian hospitalisasi 2. Agar dapat mengetahui macam-macam hospitalisai 3. Agar dapat mengetahui stresor umum hospitalisasi pada anak 4. Agar dapat mengetahui faktor-faktor penyebab stres hospitalisasi pada anak. 5. Agar dapat mengetahui fungsi bermain dalam hospitalisasi
2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN Hospitalisasi adalah suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan klien untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah. Selama proses tersebut anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress (Supartini, 2004) Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan di rawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak, baik terhadap anak, orang tua, maupun keluarga ( wong, 2000 ). Stres pada anak disebabkan karena mereka tidak mengerti mengapa mereka dirawat atau mengapa mereka terluka.Lingkungan yang asing, kebiasaan-kebiasaan yang berbeda, perpisahan dengan keluarga merupakan pengalaman yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Stres akibat Hospitalisasi akan menimbulkan perasaan tidak nyaman baik pada anak maupun pada keluarga, hal ini akan memacu anak untuk menggunakan mekanisme koping dalam menangani stress. Jika anak tidak mampu menangani stress dapat berkembang menjadi krisis. Apabila anak stress selama masa perawatan, orang tua menjadi stress pula, dan stress orang tua akan membuat tingkat stress anak semakin meningkat ( supartini, 2000)
B. MACAM-MACAM HOSPITALISASI Macam-macam hospitalisasi menurut Supartini 2004 : 1. Hospitalisasi Informal Perawatan dan pemulangan dapat diminta secara lisan, dan pasien dapat meninggalkan tempat pada tiap waktu, bahkan jika menentang dengan nasehat medis. Sebagian besar pasien medis dan bedah dirawat secara informal. 3
2. Hospitalisasi Volunter Hospitalisasi volunter memerlukan permintaan tertulis untuk perawatan dan untuk pemulangan. Setelah pasien meminta pulang, dokter dapat mengubah hospitalisasi volunter menjadi hospitalisasi involuter. 3. Hospitalisasi Involunter Hospitalisasi Involunter adalah sangat membatasi otonomi dan hak pasien. Keadaan ini tidak memerlukan persetujuan pasien dan seringkali digunakan untuk pasien yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan orag lain. Hospitalisasi Involunter memerlukan pengesahan (sertifikasi) oleh sekurang-kurangya dua dokter; pengesahan dapat berlaku sampai 60 hari dan dapat diperbaharui. Keadaan ini mungkin diminta oleh pegadilan sebagai jawaban atas permohonan dari rumah sakit atau anggota keluarga. 4. Hospitalisasi Gawat Darurat Hospitalisasi Gawat Darurat (sementara atau persetujuan satu orang dokter) adalah bentuk yang mirip dengan komitmen involunter yang memerlukan pengesahan atau sertifikasi hanya oleh satu orang dokter; pengesahan berlaku selama 15 hari. Pasien harus diperiksa oleh dokter kedua dalam 48 jam untuk menegakkan perlunya perawatan gawat darurat. Setelah 15 hari, pasien harus dipulangkan, diubah menjadi status involunter, atau diubah menjadi status volunter.
C. STRESOR UMUM HOSPITALISASI PADA ANAK Menurut (Wong, 2009) : 1. Cemas akibat perpisahan Hubungan anak dengan ibu adalah sangat dekat, akibat perpisahan dengan ibu akan menimbulkan rasa kehilangan pada anak akan orang yang terdekat bagi dirinya dan akan lingkungan yang dikenal. Sehingga pada akhirnya akan menimbulkan perasaaan tidak aman dan rasa cemas. Fase cemas akibat perpisahan pada anak : a. Fase prioritas Perilaku yang diobservasi selama masa bayi akhir : 1) Menangis 2) Berteriak 3) Mencari orang tua dengan mata 4
4) Memegang erat orang tua 5) Menghindari dan menolak kontak dengan orang asing Perilaku yang diobservasi selama masa toodler : 1) Menyerang orang asing dengan verbal misalnya : “pergi” 2) Menyerang orang asing secara fisik misalnya : menendang,mengigit, memukul, mencubit. 3) Mencoba kabur untuk mencari orang tua 4) Mencoba menahan orang tua agar tetap tinggal b. Fase putus asa Perilaku yang diobservasi 1) Tidak aktif 2) Menarik diri dari orang lain 3) Depresi, stres 4) Tidak tertarik terhadap lingkungan 5) Mundur ke perilaku awal (misalnya : mengisap ibu jari,mengompol dan menggunakan dot) c. Fase pelepasan Perilaku yang diobservasi 1) Menunjukan peningkatan minat terhadap lingkungan sekitar 2) Berinteraksi dengan orang asing atau pemberi asuhan yang dikenalnya 3) Membentuk hubungan baru namun dangkal. 4) Tampak bahagia 5) Pelepasan biasanya terjadi setelah perpisahan yang terlalu lama dengan orang tua, jarang terlihat pada anak-anak yang dihospitalisasi. 2. Kehilangan kendali Akibat sakit dan dirawat dirumah sakit, anak akan kehilangan kebebasan. Pengalaman rumah sakit dapat menjadi hal yang memperlambat perkembangan dan yang lebih buruk membatasinya secara permanen. Karena kebutuhan anak sangat bervariasi tergantung pada usia mereka. 3. Cedera tubuh dan nyeri Takut akan cedera tubuh dan nyeri akan sering terjadi diantara anak-anak. Konsekuensi rasa takut ini dapat sangat mendalam orang dewasa yang mengalami lebih banyak rasa takut dan nyeri karena pengobatan akan merasa lebih takut 5
terhadap nyeri dimasa dewasa dan cenderung menghindari perawatan medis. (Pate,dkk 1996). Dalam merawat anak, perawat harus menghormati kekhawatiran anak terhadap cidera tubuh dan reaksi terhadap nyeri sesuai perkembangannya sesuai periode perkembangannya.
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES HOSPITALISASI PADA ANAK Beberapa faktor yang menyebabkan stres akibat hospitalisasi pada anak adalah : 1. Lingkungan Saat dirawat di Rumah Sakit klien akan mengalami lingkungan yang baru bagi dirinya dan hal ini akan mengakibatkan stress pada anak. 2.
Berpisah dengan Keluarga Klien yang dirawat di Rumah Sakit akan merasa sendiri dan kesepian, jauh dari keluarga dan suasana rumah yang akrab dan harmonis.
3. Kurang Informasi Anak akan merasa takut karena dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh perawat atau dokter. Anak tidak tahu tentang penyakitnya dan kuatir akan akibat yang mungkin timbul karena penyakitnya. 4. Masalah Pengobatan Anak takut akan prosedur pengobatan yang akan dilakukan, karena anak merasa bahwa pengobatan yang akan diberikan itu akan menyakitkan. Dengan mengerti kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembangannya dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut, perawat dapat mengurangi stress akibat hospitalisasi
dan
dapat
meningkatkan
normal.(Whaley & Wong’s, 1999).
6
perkembangan
anak
kearah
yang
E. BERMAIN SELAMA HOSPITALISASI Fungsi bermain di rumah sakit (Donna l.wong, 2003): 1. Fasilitasi penguasaan situasi yang tidak familiar, beri kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol. 2. Bantu untuk mengurangi stres terhadap perpisahan. 3.
Beri kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian tubuh, fungsinya, dan penyakit/kecacatan sendiri.
4. Perbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan dan prosedur medis. Beri peralihan dan relaksasi. 5. Bantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan yang asing. 6. Beri cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan perasaan. Anjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif terhadap orang lain. 7. Beri cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat. 8. Beri cara untuk mencapai tujuan-tujuan terapeutik.
7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan di rawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak, baik terhadap anak, orang tua, maupun keluarga ( wong, 2000 ). 2. Macam-macam hospitalisasi menurut Supartini 2004 : a. Hospitalisasi Informal b. Hospitalisasi Volunter c. Hospitalisasi Involunter d. Hospitalisasi Gawat Darurat
B. SARAN Dampak dari hospitalisasi yang sering kita lihat saat ini tentu dapat memacu tingkat stres pasien/ anak ataupun keluarga/orang tua. Oleh karena itu, konsep hospitalisasi yang benar seharusnya dapat ditekankan lagi oleh tenaga kesehatan (perawat dan dokter) sehingga manfaat dari hospitalisasi itu sendiri dapat dimaksimalkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Whaley dan Wong. 2000. Buku Ajaran Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC Supartini. 2000,Buku Ajaran Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC Supartini. 2004,Buku Ajaran Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC Wong, Donna L. 2009. Buku Ajaran Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC Wong, Donna L. 2003. Buku Ajaran Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
9