BAB I PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Masa remaja usia 10-24 tahun merupakan masa transisi yang unik dan khusus yang ditandai dengan barbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis. Dan masa remaja ini di sebut pubertas atau peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan pematangan organ-organ se se atau atau repr reprod oduk uksi si.. !eru !eruba baha han n fisi fisik k yang yang terj terjad adii pada pada masa masa rema remaja ja begi begitu tu "epa "epatn tnya ya diband dibanding ingkan kan dengan dengan perubah perubahan an emosi emosi dan psikis psikis.. !eruba !erubahan han yang yang "ukup "ukup besar besar ini dapat dapat memb membin ingu gung ngkan kan rema remaja ja yang yang meng mengal alam amin inya ya untuk untuk itu itu mere mereka ka meme memerl rluka ukan n penge pengert rtia ian, n, bimbingan, dan dukungan lingkungan sekitarnya agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik fisik, mental, sosial budaya, dan ekonomi. Dalam lingkungan sosial tertentu, masa remaja bagi pria merupakan saat diperolehnya kebebasan, sementrara bagi remaja wanita saatnya dimulainya segala pembentukan pembatasan. #eiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja "enderung ingin men"ari jati diri lewat men"oba segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya atau lebih dikatakan tidak mau ketinggalan jaman. Dalam arti jika tidak mau ketinggalan jaman. Dari pergaulan antara sesamanya, remaja kadang terjerumus pada pergaulan bebas hingga mulai men"oba-"oba narkob narkobaa dan melakuk melakukan an hubungan hubungan seksua seksuall diluar diluar nikah, nikah, sehing sehingga ga menjadi menjadi resiko resiko tertul tertular ar penyakit menular seksual $%&'(%D#. $al ini sangat memprihatinkan karena banyak kasus-kasus yang menyatakan hampir 10)-40) pe"andu narkoba yang diduga kebanyakan dari para remaja yang memakai jarum suntik positif terinfeksi *irus $%&'(%D#. !enyebaran $%& sangat "epat melalui jarum suntik karena langsung masuk ke sistem pembuluh darah dan dengan melakukan se bebas penularan semakin "epat terjadi. +anyak para remaja juga tidak mengetahui bahwa penyakit yang mereka derita akibat *irus $%&'(%D# sudah men"apai tingkat yang serius karena terlambat diagnosa dan sering menimbulkan komplikasi. $al ini terjadi karena mereka kurang mendapatkan informasi tentang penyakit (%D#. Mereka juga belum mendapat berbagai bentuk bimbingan, nasihat, dan konseling, baik dari orang tua, keluarga, dan guru mereka, atau pihak-pihak lainnya. (%D# adalah penyakit yang berbahaya dan merupakan an"aman latent bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. (%D# merupakan silent killer karena tanpa ada gejala kita dapat
meninggal sewaktu-waktu. $al ini disebabkan karena masa inkubasi atau masa lantent infeksi $%& bertahun-tahun rata-rata antara - tahun. 1. TUJUAN PENYULUHAN
(dapun tujuan penyuluhan $%&'(%D#, yaitu antara lain sebagai berikut a.
!engertian $%&'(%D#
b. /ara penularan *irus $%&'(%D# ".
!en"egahan %nfeksi $%&'(%D
d.
!enyebab infeksi $%&'(%D#
e. omplikasi dari $%&'(%D#
2. Sasaran Promosi kesehatan
#asaran !rimer
emaja yang beresiko terkena $%&'(%D#
#asaran#ekunder eluarga, terutama kedua orangtuanya dan teman . !AN"AAT PENYULUHAN
a.
ita dapat mengetahui bagaimana bahaya $%&'(%D# bagi anak dan emaja
b. ita dapat mengetahui bagaimana "ara penularan $%&'(%D# bagi para remaja ".
Dapat mengetahui bagaimana "ara pen"egahan infeksi $%&'(%D# bagi kehidupan anak dan remaja.
BAB II PE!BAHASAN
Penem# $ir#s Hi$%Ai&s
ondon 3 dua ilmuan yang menemukan $i* dengan berbagai nobel kedokteran dengan ilmuan yang mengaitkan $i* dengan ilmuan kanker rahim. (dapun kedua ilmuan tersebut adalah +arre sinoussi dan u" Montagnier. eduanya dinilai berjasa dengan penelitian mereka dalam menemukan *irus (ids. emuan sinoussi dan montaigner antara lain mendorong metode diagnose pasien maupun dalam pemeriksaan darah, yang membatasi penyebaran wabah $i*'(ids. 5alaupun masih belum ditemukan obatnya, dalam beberapa tahun belakangan penyakit itu tidak lagi menjadi hukuman mati langsung bagi penderitanya.
A. Pengertian
(%D# yang merupakan singkatan dari (""uirred %mmune Defi"ien"y #indrome adalah suatu sindrom 6serbuan7 penyakit-penyakit terhadap tubuh akibat menurunnya sistem kekebalan. (%D# disebabkan oleh $%& 8$uman %mmunodefi"ien"y &irus9. (%D# adalah sekumpulan gejala dan infeksi 8atau sindrom9 yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi *irus $%&. (tau infeksi *irus-*irus lain yang mirip yang menyerang spesieslainnya 8#%&, :%&,
dan
lain-lain9.
&irusnya
sendiri
bernama
Human
Immunodeficiency
Virus
8ataudisingkat$%&9 yaitu *irus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. ;rang yang terkena *irus iniakan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor . Meskipunpenanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan *irus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. $%& dan *irus-*irus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam 8membranmukosa9atau aliran darah, dengan "airan tubuh yang mengandung $%&, sepertidarah, air mani, "airan *agina, "airanpreseminal, danair susuibu. !enularan dapat terjadi melalui hubunganintim 8*aginal, anal, ataupunoral9, transfusidarah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bisa selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan "airan-"airan tubuh tersebut. B. Pen'e(a( HI)%AIDS *a&a anak &an rema+a a&alah,
1. endahnya ilmu pengetahuan tentang $%&'(%D#, 2. +erbagai dampak ekonomi, psiko sosial bagi anak dan remaja yang terinfeksi, <. (danya praktek seks yang tidak aman. 4. urangnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak . urangnya kedekatan anak remaja dengan agama yang ia anut atau ia per"ayai. =. ;rang tua kurang mendekatkan atau menanamkan ilmu agama sejak dini kepada anak. . ;rang tua kurang meluangkan waktu untuk anak. >. (nak merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua -. Patoisiologi
#el dan makrofag serta sel dendritik ' langerhans 8sel imun9 adalah sel-sel yang terinfeksi $uman %mmunodefi"ien"y &irus 8$%&9 dan terkonsentrasi dikelenjar limfe, limpa dan sumsum tulang. Human Immunodeficiency Virus 8$%&9 menginfeksi sel lewat pengikatan dengan protein perifer /D 4, dengan bagian *irus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120. !ada saat sel 4 terinfeksi dan ikut dalam respon
imun, maka Human Immunodeficiency Virus 8$%&9
menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel 4 yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha mengeliminasi *irus dan sel yang terinfeksi. &irus $%& dengan suatu en?im, re*erse transkriptase, yang akan melakukan pemograman ulang materi genetik dari sel 4 yang terinfeksi untuk membuat double-stranded D@(. D@( ini akan disatukan ke dalam nukleus sel 4 sebagai sebuah pro*irus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen. An?im inilah yang membuat sel 4 helper tidak dapat mengenali *irus $%& sebagai antigen. #ehingga keberadaan *irus $%& didalam tubuh tidak dihan"urkan oleh sel 4 helper. ebalikannya, *irus $%& yang menghan"urkan sel 4 helper. :ungsi dari sel 4 helper adalah mengenali antigen yang asing, mengaktifkan limfosit + yang memproduksi antibodi, menstimulasi limfosit sitotoksit, memproduksi limfokin, dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi parasit. alau fungsi sel 4 helper terganggu, mikroorganisme yang biasanya tidak
menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatanuntuk mengin*asi dan menyebabkan penyakit yang serius.
Dengan menurunya jumlah sel 4, maka sistem imun seluler makin lemah se"ara progresif. Diikuti berkurangnya fungsi sel + dan makrofag serta menurunnya fungsi sel penolong. #eseorang yang terinfeksi $uman %mmunodefi"ien"y &irus 8$%& 9 dapat tetap tidak memperlihatkan gejala 8asimptomatik9 selama bertahun-tahun. #elama waktu ini, jumlah sel4 dapat berkurang dari sekitar 1000 sel per ml darah sebelum infeksi men"apai sekitar 200<00 per ml darah, 2-< tahun setelah infeksi. #ewaktu sel 4 men"apai kadar ini, gejala-gejala infeksi 8seperti herpes simpleks, herpes ?oster dan jamur oportunistik9 mun"ul. Bumlah 4 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru akan menyebabkan *irus berproliferasi. (khirnya terjadi infeksi yang parah. #eorang didiagnosis mengidap (%D# apabila jumlah sel 4 jatuh dibawah 200 sel per ml darah, atau apabila terjadi infeksi opurtunistik, kanker atau dimensia (%D#.
D. -ara *en/egahan *en#laran &an *enangg#langan HI)0 'ait#,
1. Memilih untuk tidak melakukan hubungan seks yang sangat beresiko tinggi terkena $%&'(%D# 2. !en"egahan yang utama adalah melalui pendidikan (gama dan pendidikan seks yang benar <. Menghindari perilaku seks bebas dan penyimpangan seksual 4. idak mengkonsumsi narkoba . penggunaan jarum suntik yang steril =. pemantauan kaum lelaki di lingkungan kerja serta perlindungan terhadap perempuan dan remaja putrid . membatasi pergaulan anak tapi tidak mengekang dan tetap member keper"ayaan kepada anak, sehingga anak tidak merasa di proteksi dan memiliki rasa tanggung jawab >. selalu mengajak anak berbagi "erita atau "urhat tentang hal- hal yang ia alami C. meluangkan waktu khusus untuk keluarga terutama untuk anak. 10. ;rang tua tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk ia merasakan memiliki rasa tanggung jawab 11. urangnya rasa per"aya orang tua kepada anaknya
E. Pen#laran HI)%AIDS *a&a anak &an rema+a &a*at &it#larkan melal#i /ara0 'ait#
•
$ubungan seks 8anal, oral, *aginal9 yang tidak terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi $%&.
•
ransfusi darat atau penggunaan jarum suntik se"ara bergantian.
•
Melalui (lat kesehatan yang tidak steril.
•
%bu pada bayinya. $%& tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, "iuman, pelukan, menggunakan
peralatan makan'minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal serumah.
". e+alage+ala HI)%AIDS0 'ait# se(agai (erik#t, e+alae+ala AIDS
Merasa kelelahan yang berkepanjangan
Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
+atuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
Diare'men"ret terus-menerus selama 1 bulan
+intik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa
+erat badan menurun se"ara drastis lebih dari 10) tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
!embesaran kelenjar se"ara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
. Bagaimana mengetah#i orang 'ang s#&ah terineksi HI)%AIDS3
$anya melalui penglihatan, (nda tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi $%& atau tidak. !ada kenyataannya, pengidap $%& terlihat sangat sehat. #atu-satunya "ara untuk mengetahui hai ini adalah melal#i tes &arah HI). (nda untuk mendapatkan pelayanan tes darah.
H. Penatalaksanaan
1.!endidikan seks sejak dini. !endidikan seks sejak dini sebetulnya bukan hal baru lagi,sejak dulu sudah banyak orang mengkampanyekan agar orang tua dan dunia pendidikan mengenalkan anak sejak usia dini tentang seks. etapi sepertinya belum berhasil,sebab masih saja orang tua kita menggangap pendidikan seks bagi anak hal yang tabu. #ehingga ketika anak tidak mendapat ajaran yang baik tentang seks. Maka #ang anak pun dimasa pubernya akan terus men"ari tahu rasa penasaran tentang apa seks itu. $al yang paling mengkhwatirkan Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, informasi seks bisa dengan mudah diperoleh seorang anak, seperti dari internet, tele*isi atau pengetahuan dari teman sebayanya. +isa saja saat remaja, mereka telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut pandang yang salah. ;tak remaja akan merekam sensasi yang pernah dilihat dan menjadikannya memori yang permanen karena adanya sebuah ransangan yang menyenangkan terhadap momen tersebut. Dengan adanya momen yang telah tertanam ini,maka pikiran seorang wanita remaja akan bisa se"ara a"ak memun"ulkan momen tersebut. etika momen itu datang,maka birahi juga akan terdorong untuk dipuaskan. etika naluri seks anak di usia remaja ini tidak diarahkan dengan baik dan benar maka seks bebas dan hamil di luar nikah sebagai akibatnya. %tulah mengapa pendidikan seks pada anak sejak dini itu penting. arena dengan memberikan !emahaman dan pendidikan seks sejak usia dini ini diharapkan agar anak memperoleh informasi yang tepat soal seks. Mengajarkan masalah seks pada anak-anak memang tidaklah mudah. Bika salah paham bisa-bisa anak malah takut, bukannya mengerti bahkan salah mengerti. etapi !endidikan seks tidak harus bi"ara tentang anggota tubuh, melainkan lebih terfokus pada bagaimana mereka mengenal dirinya, punya konsep diri yang positif dan matang. Mengajari anak nama-nama anggota tubuh termasuk alat kelamin mereka !ada saat anak berusia 2-< tahun, mengajari anak mengenai fungsi alat kelamin mereka pada usia memasuki usia prasekolah sampai lulus sekolah dan ketika memasuki usia remaja, mengajari mereka
bagaimana mereka mengalami pubertas, seperti berubahnya bentuk tubuh dan organ-organ *ital mereka, terjadinya menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki. Merupakan tahapan usia-usia anak saat memberikan pendidikan seks yang benar. Bika sang anak mendapat pendidikan seks yang baik dan benar dari orang tua,bukan tidak mungkin seks bebas dikalangan remaja bisa diatasi dan tingkat penderita $%&'(%D# bisa dikurangi. #ehingga kampanye pemakaian kondom saat ini bisa diperuntukkan bagi kalangan remaja yang sudah terlanjur terkena penyakit ini dan pekerja seks komersial yang berisiko lebih besar terkena penyakit $%&'(%D#. ampanye penggunaan kondom merupakan sebuah solusi men"egah penularan penyakit $%&'(%D# tetapi solusi untuk men"egah semakin banyaknya korban yang terkena penyakit $%&'(%D# adalah memberikan pendidikan seks sejak usia Dini agar anak-anak kita di usia remaja tidak menjadi korban. 1. Melakukan program pen"egahan dengan melalui %A 8komunikasi, edukasi informasi9 misalnya dengan melalui "eramah, seminar, media seperti booklet, leaflet, poster, sti"ker, bulletin ataupun majalah'koran. 2. Melakukan program penurunan resiko. #elain pen"egahan, maka perlu juga dilakukan program-program yang se"ara langsung ditujukan pada para %DEFs misalnya dengan penyediaan jarum suntik steril, memberikan penyuluhan kepada mereka dan partner seks mereka agar mereka menyadari resiko-resiko perilakunya dalarn kaitannya dengan $%&'(%D#, menyediakan pelayanan konseling bagi para %DEFs maupun bagi %DEFs yang sudah hidup dengan $%&'(%D#, menyediakan pelayanan kesehatan dan juga menyediakan kondom. Memang program penurunan resiko ini "ukup dilematis, di satu pihak itu memberikan kesan bahwa program ini justru melegalkan penyalahgunaan nap?a ataupun hubungan seks, namun di pihak lain ini merupakan sebuah strategi yang "ukup efektif khususnya bagi remaja yang sudah aktif menggunakan nap?a, maupun yang sudah seksual aktif. $al yang perlu diingat adalah bahwa kondisi remaja itu berbeda-beda, ada yang perilakunya tidak ' kurang beresiko namun ada pula remaja yang perilakunya beresiko tinggi, dan tentu saja hal ini harus disikapi dengan metode yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya.
<.Melakukan program outrea"h dan pendidik teman sebaya. emaja biasanya lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tua ataupun gurunya sehingga apabila ada permasalahan maka mereka lebih suka untuk datang ke temannya baik untuk men"eritakan maupun meminta solusi atas permasalah yang dialaminya. Dengan adanya program pendidik teman sebaya ini maka remaja akan menjadi nara sumber bagi remaja lainnya. 4. Melalui rehabilitasi. +agi remaja yang sudah ketagihan dan pengkonsumsi berat narkoba maka tidak ada jalan lagi ke"uali FdisembuhkanF dengan "ara rehabilitasi baik se"ara medis, psikis 8spiritual9 dan "ara"ara yang lainnya. Masa remaja memanglah masa yang indah, penuh dengan petualangan, sekaligus penuh dengan resiko, termasuk ketagihan obat-obat terlarang. $ai remaja akankah kamu menyia-nyiakan masa mudamu dengan hal yang akan mengubur masa depanmu dan "ita"itamuG J. 4om*likasi
1. !neumonia pneumo"ytstis whee?ing 2. +rain infe"tion stroke <. 5idespread infe"tion oleh M(/ 8Myoba"terium a*ium "omple9, gejala demam dan ++ 4. . =. . >.
menurun. Heast infe"tion sakit pada saat menelan karena adanya bakteri dan mikroba pada lidah :ungi hitoplasmosis, gejala demam, batuk, dan anemia ymphoma, gejala demam dan adanya masalah dalam hepar anker jaringan lunak sar"oma aposi
C. An"elophalopaty
Ba( III Pen#t#*
esimpulan Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemhannya, karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. #enoga makalah ini berguna khususnya bagi pemba"a yang budimanpada umumnya. $i* ' (ids adalah penyakit yang sampai sekarang ini belum ada obatnya dan mematikan, selain karena mengganggu kesehatan fisik, $i*'(ids juga mengganggu stabilitas psikis dan kehidupan sosial penderita, sehingga diperlukan penanganan yang komprehensif.kita sebagai orang yang sehat harus harus waspada terhadap *irus tersebut , kalau bisa kita juga jangan sampai terlibat, atau terkena *irus $i* ' (ids. #aran #aran kami kepada pemba"a jangan mendekati *irus hi*'(ids agar kita tidak terjerumus ke dalam *irus tersebut, biasanya orang yang terkena *irus $i*'(ids orang yang psiko tinggi, 8 heteroseksual9biasanya banyak terjadi pada kaum perempuan yang selalu gonta ganti pasangan.itulah saran kami kepada semua perempuan yang suka gonta ganti pasangan.