BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan merupakan suatu perubahan yang
berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Masalah yang dihadapi oleh anak-anak biasanya berkaitan dengan gangguan pada perkembangan perkembangan anak. Salah satunya yaitu gangguan perkembangan perkembangan bahasa. Bahasa berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi komunikasi dan merupakan sarana penting dalam kehidupan anak. Melalui bahasa, anak dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, dan dapat meningkatkan meningkatkan intelektual, yakni dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan keterampilan bahasanya. bahasanya. Bagi anak hal tersebut merupakan masa perkembangan yang harus dibina dan dikembangkan agar mereka dapat memanfaatkan kemampuan bahasanya secara maksimal. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah pantomim atau seni. Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak. Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula yang
1
membutuhkan waktu agak lama. ntuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak. Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas !Gangguan Perkembangan Bahasa pada Anak "
1.2
Tujuan 1. ntuk mengetahui gangguan perkembangan bahasa pada anak. #. ntuk mengetahui adanya gangguan perkembangan bahasa pada anak. $. ntuk mengetahui terapi yang digunakan dalam penanganan gangguan perkembangan bahasa pada anak.
1.3
Manfaat
%dapun tujuan penulisan dalam makalah ini, sebagai berikut& 1. 'apat menambah wawasan mengenai gangguan perkembangan bahasa pada anak #. 'apat mengaplikasikan terapi yang digunakan dalam penanganan gangguan perkembangan bahasa pada anak.
#
BAB II HASIL PEMERIKSAAN
A. IDENTITAS a IDENTITAS DIRI 1.
(ama lengkap
& )ahri*al Sofyan
%ntosari #.
(ama panggilan
& )ian
$.
+empat, tanggal lahir
& Malang, 1 Mei
%lamat rumah
& Perum
#1 .
/andungsari 0ndah '-1c
! IDENTITAS KELUAR"A a.
A#a$ 1. (ama lengkap
& 'enny %ntosari, S $
#. +empat, tanggal lahir
& Malang, #2 (o3ember 124$
$. Pekerjaan
& 5aryawan Swasta
. Pendidikan terakhir 6.
Penghasilan per bulan
a.
& Sarjana & 7P. 1.
I!u 1. (ama lengkap
& (o3i Sumantri, S, %5
#. +empat, tanggal lahir
& Surabaya, #6
(o3ember 124 $. Pekerjaan
& 0bu 7umah +angga
. Penghasilan per bulan
&-
6. Pendidikan terakhir % MINAT 1. 8obby
& Sarjana
& Menyanyi, berenang, berpetualang,
membuat prakarya #. Minat pada bidang& B. PR&BLEMATIKA 'alam pelaksanaan pemeriksaan kami berjalan lancar baik secara penerimaan dari guru dan siswa yang bersangkutan. 9aktu kurang lama karena proses obser3asi hanya satu hari. '. (AD)AL PEMERIKSAAN :adwal pemeriksaan dilakukan pada& 8ari; +anggal & :um
& S'/B Sumber 'harma & :l. >andi :ago # Blimbing, 5ota
Malang
D. PEMERIKSAAN 1. &!*er+a*, a. ?ambaran 'iri )ahri*al sofyan antosari siswa kelas lima S' yang tidak memiliki kekurangan pada @siknya, semua panca indera berfungsi dengan baik. (amun ketika diberikan sebuah stimulus baik itu membaca atau menulis dia masih belum lancar menulis dan terbata-bata ketika mengucapkan sebuah kalimat. 5etika dia membacapun kosakata akan dibaca secara terbalik atu tidak sempurna. 5eadaan sosial sofyan kepada teman teman di kelas kurang baik karena dia kerap menunjukkan agresi@tas kepada teman yang tidak ia senangi. b. Abser3asi saat pelaksanaan 5etika kami melakukan pengamatan disaat proses belajar di kelas, kami menemukan bahwa sofyan cenderung lebih memperhatikan teman yang sedang menganggunya. 'ia juga merasa sulit berkonsentrasi. 5etika berinteraksi bicaranya terbata-bata, mengulang kata-kata dan juga merasa sulit mengucapkan kembali. 'alam berinteraksipun ia memilih teman yang notabene memiliki karakteristik yang sama dengan dia yaitu aan. Sofyan memiliki emosi yang kurang stabil, ketika dia menghadapi teman yang kurang baik akan cenderung melakukan agresi3itas dengan memukul dan memendang perut temannya hingga menangis. Sofyan bersikap sedemikian ruma karena dia ingin menasehati namun tidak bisa dengan kata-kata dia lebih merasa puas dengan melakukan tindakan tersebut. Sofyan tidak memiliki kekurangan yang lain. 'ai juga mampu
6
emmahami pembiaraan yang luar topik akademik dengan sangat cepat merespon pembicaraan tersebut. E. DIA"N&SA 'ari pengamatan kepada sofyan dengan beberapa indikator yang dia alami dan juga informasi dari guru di sekolah tersebut, sofyan mengalami gangguan dalam perkembangan bahasa. 5arena dia mengalami kesalahan dalam kosakata, perbendaharaan kata yang terbatas, sulit membentuk kata-kata untuk menjadikan kalimat yang panjang, juga sulit menceritakan kembali suatu peristiwa. -. USULAN TERAPI sulan terapi yang dapat kami berikan yaitu dengan memberikan stimulus yang berulang agar anak menjadi terbiasa dan mengenal apa yang sudah diajarkan, menggunakan metode task analysis dengan cara menganalisis arti kata semantikC, struktur bahasa sintaksis dan morfologiC dan fungsi bahasa pragmatikC secara bertahap. +erapi selanjutnya yaitu dengan pendekatan perilaku dengan melakukan perubahan perilaku berbahasa dan berkomunikasi yang diperlihatkan anak. Pendekatan ini dilakukan dengan berinterkasi interpersonal anak dengan orang lain dari ungkapan 3erbal yang diucaapkannya. Misal ketika berjalan disawah, anak mengucapkan sebuah kalimat !itu rumah kecil" dengan kosteks sebenarnya itu adalah gubug. 'an selanjutnya orang tua dapat memberi pembenaran bahwa !itu gubug" dan meminta mengulang kata tersebut kemudian beratanya !mana gubugnya nakD" kemudian anak menjawab !itu maE"kemudian orang tua bertanaya lagi ! itu apa namanya nakD"
=
anakmenjawab !itu gubug ma". 'an ini sudah menjadi perubahan pada perilakunya. ". SARAN ntuk pendidik atau orang tua yang memiliki masalah gangguan pada anak dapat memahami pengetahuan mengenai gangguan tersebut dan mengaplikasikan usulan terapi tersebut namun tetap di konsultasikan kepada guru S'/B taupun Psikolog yang ada.
4
BAB III LANDASAN TE&RI
2.1
"angguan Perke!angan Ba$a*a
A. De/n,*, Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang memungkinkan ia unggul atas makhluk- makhluk lain di muka bumi. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang terintegrasi, mencakup bahasa ujaran, membaca, dan menulis. kspresi bahasa memiliki enam komponen, yaitu fonem, morfem, sintaksis, semantik, prosodi, dan pragmatic. )onem adalah satuan terkecil dari bunyi ujaran yang dapat membedakanarti. >ontohnya adalah fonem l dan fonem r pada kata !lagu" dan !ragu" yang membedakan arti dari kedua kata tersebut. Morfem merupakan unit terkecil dari bahasa yang mengandung makna. >ontoh kata"unnatural" yang terdiri dari dua morfem !un" dan !natural".1 )ungsi berbahasa merupakan proses paling kompleks di antara seluruh fase perkembangan. )ungsi berbahasa bersama fungsi perkembangan pemecahan masalah 3isiomotor merupakan indikator yang paling baik dari ada tidaknya gangguan perkembangan intelek. ?abungan kedua fungsi perkembangan ini akan menjadi fungsi perkembangan sosial. Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspresif. )ungsi reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap seseorang, terhadap 1 Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.11
kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik, dan nada suara dan akhirnya mengerti kata-kata. )ungsi ekspresif adalah kemampuan anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi pre3erbal sebelum anak dapat berbicaraC.
B. Perke!angan Ba$a*a N0ral %da tiga komponen bahasa yaitu isi, bentuk dan penggunaan bahasa. Perkembangan bahasa terjadi secara berkesinambungan dari sejak berusia satu tahun hingga mampu mengintegrasikan ketiga komponen. Perkembangan isi atau makna bahasa, berkaitan dengan berbagai objek atau peristiwa yang ada disekitar anak dan cara berinteraksi dengan berbagai objek atau peristiwa. +anda- tanda awal dari bentuk bahasa dapat dilihat pada kemampuan bayi mengeluarkan bunyi- bunyi. Selanjutnya, pada usia dua tahun, bunyi- bunyi tersebut dirakit menjadi kata- kata. Beberapa bulan setelah tahun kedua, anak mulai menggunakan bahasa. Meskipun ada rentangan perkembangan bahasa yang normal, anak berkesulitan belajar umumnya memiliki perkembangan yang lebih lambat daripada anak normal.# a Perke!angan I*, an Bentuk Ba$a*a. %da tiga hal yang perlu dibahas dalam perkembangan isi dan bentuk bahasa anak, yaitu perbendaharan kata, struktur semantic- sinteksis, dan 3ariasi dan kompleksitas bahasa.$ # Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.1 $ Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.16
2
1. Perbendaharaan 5ata Pada usia dua tahun anak biasanya telah mulai mengucapkan kata- kata dan memahami makna kata- kata. Pada umumnya mereka mulai berbicara satu kata. 'engan semakin berkembangnya perbendahraan kata, anak belajar membedakan berbagai jenis kata yang menunjuk berbagai objek dan hubungan antarobjek. Mereka mulai menggunakan kata untuk suatuobjek tertentu, misalnya !mama". Pada periode ini peranan orang tua sangat penting. #. Struktur Semantik- sintaksis 0si semantic kalimat permulaan adalah informasi tentang hubungan antarberbagai objek. Pada tahap ini anak mulai menggabungkan frasa seperti !mama saya" dan dimana ! di mana ayah saya". Struktur bahasa permulaan yang lain adalah penggunaan kata- kata yang sama dalam situasi yang berbeda- beda dan dengan bermacammacam makna. >ontohnya !mam" maksudnya mungkin ingin makan, minum, atau mungkin melihat makanan. $. Fariasi dan 5ompleksitas Mengenai 3ariasi, anak- anak disamping menambah perbendaharaan kata juga aturan- aturan penggabungan dari tiap- tiap pengetahuan bahasa yang dimiliki yaitu isi, bentuk, dan penggunaan.
1
! Perke!angan Penggunaan Ba$a*a %da tiga hal yang perlu dibahas tentang penggunaan bahasa, yaitu fungsi, hubungan antarpemahaman dengan bicara, dan bahasa sebagai suatu proses sepanjang kehidupan. 1. )ungsi )ungsi merupakan aspek yang bermakna dalam bahasa, yaitu berbagai hal yang dilakukan oleh orang dengan bahasa. %spek lain yaitu untuk memilih bentuk dan susunan yang tepat untuk mencapai tujuan komunikasi. 'ari usia $ tahun, anak menjadi semakin sadar akan banyaknya fungsi bahasa dan penggunaannya. #. 8ubungan %ntara Pemahaman dan Percakapan Para orang tua dan guru umumnya sepakat bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kata- kata yang didengar oleh anak- anak dengan mereka katakan. %nak berkesulitan belajar umumnya kurang memiliki perhatian, mereka bukan pendengar yang baik, dan kurang mampu menarik kata dan frasa baru untuk menambah kemampuan dalam berbahasa. $. Bahasa sebagai Proses Sepanjang 5ehidupan Manusia dapat mengembangkan kemampuan berbahasa hampir sepanjang kehidupan. Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.14
11
'. Ke*ul,tan Belajar Ba$a*a Dan A*e*enn#a a. Ke*ul,tan Belajar Ba$a*a Seperti telah dikemukakan bahwa ada enam komponen bahasa, yaitu fonem, morfem, sintaksis, semantik, prosodi dan pragmatic. %danya ganngguan dari salah satu atau lebih komponen- komponen dapat menyebabkan terjadinya kesulitan bahasa. Menurut /o3itt 122&161C, ada berbagai penyebab kesulitan belajar bahasa yaitu kekurangan kognitif, kekurangan dalam memori, kekurangan kemampuan melakukan e3aluasi, kekurangan kemampuan memproduksi bahasa, dan kekurangan dalam bidang pragmatic atau penggunaan fungsional bahasa.6
1C 5ekurangan 5ognititf %da tujuh jenis kekurangan kognitif, yaitu memahami dan mebedakan makna bunyi bicara, pembentukan konsep dan pengembangannya ke dalam unit-unit semantic, mengklasi@kasikan kata, mencari dan menetapkan kata yang ada hubungannya dengan kata lain hubungan semanticC, memahami saling keterkaitan antara masalah, proses, dan aplikasinya, perubahan makna dan menangkap makna secara penuh. #C 5ekurangan dalam memori
6 Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.12
1#
%danya kekurangan dalam memori auditoris dapat menimbulkan kesulitan dalam memproduksi bahasa. $C 5ekurangan kemampuan menilai Penilaian merupakan bagian integral dari proses bahasa karena menjadi jembatan antara pemahaman dengan produksi bahasa. %nak berkesulitan belajar sering memiliki kesulitan dalam menilai kemantapan atau keajegan arti dari suatu kata baru terhadap informasi yang telah mereka peroleh sebelumnya. C 5ekurangan kemampuan produksi Bahasa Produksi bahasa akan dipermudah oleh adanya kemampuan mengingat, perilaku afektif, dan psikomotorik yang baik. 5arena anak- naak berkesulitan umumnya memiliki taraf perkembanagan berbagai kemampuan secara kurang memadai, maka mereka banyak yang mengalami kesulitan dalam produksi bahasa. 6C 5ekurangan pragmatic Pada umumnya memperlihatkan kekurangan dalam mengajukan pertanyaan, member reaksi terhadap berbagai pesan, dll. !. A*e*en Keauan Ber!a$a*a %da dua jenis asesmen, asesmen formal dan informal. ntuk mengatasi kondisi yang kurang menguntungkan, nerbagai tes bahasa 0ndonesia
1$
digunakan disekolah dapat digunakan sebagai alat asesmen. +es tersebut dirancang untuk menge3aluasi pengetahuan dan pemahaman anak tentang konsep dasar kuantitas, ruang waktu, dan kombinasi. 'alam menggunakan asesmen informal atau e3aluasi percakapan spontan, guru dapat melakukan percakapan dengan anak tentang berbagai hal yang disukai anak. Berdasarkan percakapan tersebut guru dapat mengetahui berbagai kesalahan bahasa yang dibuat oleh anak.= D. Ree,a*, %da lima macam pendekatan remediasi bagi anak berkesulitan belajar bahasa, yaitu pendekatan proses, pendekatan analisis tugas, pendekatan beha3ioral, pendekatan interaktif- interpersonal dan pendekatan sistem lingkungan total. Pendekatan proses bertujuan untuk memperkuat dan menormalkan proses yang dipandang sebagai dasar dalam memperoleh kemahiran berbahasadan komunikasi 3erbal. Proses yang ditekankan pada jenis remediasi ini adalah pesepsi auditoris, memori, asosiasi, interpretasi, dan ekspresi 3erbal. +ujuan remediasi ditekankan pada peningkatan pemahaman bahasa dan penggunaannya melalui modalitas auditoris, menulis, dan bahasa non3erbal. Pendekatan analisis tugas untuk meningkatkan kompleksitas pengertian, struktur,atau fungsi bahasa anak. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan arti kata, konsep bahasa. Pendekatan perilaku dalam remediasi kesulitan bahasa untuk memodi@kasi atau mengubah bahasa lahir yaitu dengan operan conditioning. Pendekatan interaktif= Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.16$
1
interpersonal secara umum bertujuan untuk memperkuat kemampuan pragmatik dan mengembangkan kompetensi komunikasi. Pendekatan sistem lingkungan total bertujuan untuk menciptakan peristiwa yang kondusif sehingga mendorong terjadinya peningkatan frekuensi bahasa.4 E. "E(ALA "AN""UAN BAHASA ?ejala G gejala pada gangguan bahasa ekspresif sebagai berikut. 1C #C $C C
Sama sekali tidak mau berbicara. Perbendaharaan kata yang jelas terbatas. Membuat kesalahan dalam kosakata. Mengalami kesulitan dalam mengingat kata-kata
atau membentu kalimat yang panjang. 6C Memiliki kesulitan dalam pencapaian akademi, dan komunikasi sosial, tetapi pemahaman bahasa anak tetap relatif utuh. =C +idak mampu memulai suatu percakapan. 4C Merasa sulit untuk menceritakan kembali suatu cerita atau suatu peristiwa.
4 Mulyono %bdurrahman, %nak Berkesulitan Belajar, 7ineka >ipta, :akarta, #1#, hlm.16
16
DA-TAR PUSTAKA
%bdurrahman, mulyono. #1#. Anak Berkesulitan Belajar . :akarta& 7ineka >ipta 9iyani, (.%. #1 Buku Ajar Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Hogyakarta& %r-7u** Media.
1=
LAMPIRAN
14
1