MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN BPM
Disusun Oleh :
Jumiati (1710104447) 8G
PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA 1V FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA 2018
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema studi kelayakan bisnis untuk pendirian Bidan Praktik Mandiri (BPM) Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah dengan tema studi kelayakan bisnis untuk pendirian Bidan Praktik Mandiri (BPM) dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Yogyakarta,
Februari
Penyusun
2
2018
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................................i KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ............................................................................................. 1 B. Tujuan .......................................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN ...............................................2-5 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN .................................................................................................. 6 B. SARAN ........................................................................................................ 6 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 7 LAMPIRAN
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan dalam rangka menetukan layak atau tidaknya suatu usaha tersebut dijalankan. Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya (Imamah, 2012).Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. ( Rhiea, 2011 ). Berdasarkan hal inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh Bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai. ( Ambarwati , 2010). Tingginya permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. B. Tujuan Untuk mengetahui layak atau tidaknya jika dilakukan pembukaan usaha Klinik Praktek Bidan Mandiri biladitinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek manajemen dan aspek hukum.
4
BAB II TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Bidan Praktek Mandiri 1. Pengertian Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya (Imamah, 2012). Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktik pada sarana kesehatan atau program (Farelya dan Nurrobikha, 2015). Bidan Praktek Mandiri selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat yang juga berperan ikut serta dalam kegiatan peran serta masyarakat, misalnya menjadi ibu asuh dan menjadi anggota organisasi kemasyarakatan (Ambarwati, 2010)
2. Tujuan a. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas, kesehatan bayi dan anak balita, serta pelayanan dan konseling pemakaian kontrasepsi serta keluarga berencana melalui upaya strategis. b. Terjaringnya seluruh kasus risiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir untuk mendapatkan penanganan yang memadai ses uai kasus dan rujukannya. c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan kesehatan ibu dan anak. d. Meningkatkan perilaku hidup sehat pada ibu, keluarga dan masyarakat yang mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. (Ambarwati, 2010) 3. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri a. Bidan dalam menjalankan praktek harus : 1) Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan. 2) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
5
3) Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku. 4) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku. b. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat. c. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya d. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya. e. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan . f. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan : 1) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan . 2) Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi. 3) Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik. Selain itu juga harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi : a. Papan nama 1) Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya. 2) Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter. 3) Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih. 4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh masyarakat . b. Tata ruang 1) Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter. 2) Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
6
3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan. c. Lokasi 1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya. 2) Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. d. Hak dan guna pakai yaitu Mempunyai surat kepemilikan (surat hak milik/surat hak guna pakai dan mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun. 4. Rencana Pembukaan Bidan Praktik Mandiri (BPM) a. Menggunakan analisis SWOT 1) Srtength ( kekuatan yang berasal dari internal)yaitu Lingkungan sekitar saya termasuk lingkungan yang bersih dan BPM yang sudah ada disana lumayan jauh jaraknya dari penduduk sekitar Rencana : Saya akan mencari lokasi yang sekiranya mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar 2) Weakness ( kelemahan yang berasal dari internal) yaitu Masyarakat masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya terlalu mahal. Dan Kurangnya transportasi/ kondisi jalan yang masih sulit untuk dijangkau oleh masyarakat sekitar Rencana : Meminta bantuan atau kolaborasi dengan bidan bidan yang sudah praktik agar bisa membantu memberi masukan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sadar kesehatan 3) Opportunity ( kesempatan yang dari eksternal) Dengan adanya kemauan dari diri sndiri untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.dukungan dari keluarga Rencana : Menyediakan k otak saran di depan tempat praktik, selalu menjaga kebersihan tempat praktik dan melayani dengan ramah 4) Threats ( Ancaman yang berasal dari eksternal) yaitu Sudah banyakanya praktik bidan praktik mandiri yang sudah professional dan berpengalaman. Rencana : Menjaga dan Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. 5. Cara Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsir kan sebagai lokasi di mana yang banyak ada calon pembeli yaitu lokasi ini mudah dijangkau,
7
mudah dilihat konsumen dan banyak dilalui atau dihuni target konsumen yang berpotensi membeli produk atau jasa yang dijual. lokasi seperti ini cocok untuk usaha perdagangan barang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan pelanggan (Upiyoadi dan Hamdani, 2009). 6. Persiapan Bahan-Bahan Bidan Praktik Mandiri (BPM) seperti Peralatan Tidak Steril,Peralatan Steril,Bahan Habis Pakai,Formulir Yang Disediakan, Obat-obatan, Papan Nama, Jenis pelayanan, Konsultasi kehamilan, ANC,Persalinan Normal,KB,Nifas, Layak Atau Tidaknya Membuat Bidan Praktik Mandiri (BPM) Baru Bila Ditinjau Dari Aspek Pasar Dan Pemasaran, Aspek Teknis Dan Operasional, Aspek Manajemen 7. Alat analisis menggunakan (Kasmir dan Jakfar, 2013): A. Payback period yaitu Payback period = Nilai Investasi x 12 bulan Proces Dengan kriteria penilaian : 1. Jika Payback period < waktu maksimum, diterima 2. Jika payback period > waktu maksimum, diterima B. Net present value NPV = PV.Proceed – PV. Outlays Dengan kriteria penilaian pada metode Net present value ini adalah: 1. Jika NPV > 0, maka investasi diterima 2. Jika NPV < 0, maka investasi ditolak C. Intenal rate of return IRR = P1 – C1 x P2 – P1 C2 – C1 Dengan kriteria: Jika IRR > suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima dan Jika IRR < suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak D. Profitability index PI = PV. Proceed PV. Outlays Dengan kriteria: Jika PI > 1, investasi diterima dan Jika PI < 1, investasi ditolak E. Kelayakan Bidan Praktik Mandiri (BPM) bila ditinjau dari : 1. Pasar dan pemasaran 2. Teknis dan operasi 3. Manajemen organisasi. 8. Lama Jangka Waktu Pengembalian Investasi Dan Apakah Investasi Pada Bidan Praktik Mandiri (BPM) Baru Bila Ditinjau Dari Aspek Keuangan Dengan Menggnakan Metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) Dan Internal Rate Of Return (IRR)
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau program. B. Saran 1. Saran bagi mahasiswa Di harapkan bahwa makalah ini dapat memberikan inspirasi, pengalaman, serta pengetahuan tentang Bidan Praktek Mandiri dan cara penyusunan stydi kelaykan dalam pembuatan BPM 2. Saran bagi institus Di harapkan institusi lebih memberikan pengalaman serta pengetahuan tentang Bidan Praktek Mandiri sehingga mahasiswa menjadi lebih tahu.
9
DAFTAR PUSTA
Ambarwati, Eniretna. 2010. Tugas-dan-Tanggungjawab-Bidan. (http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/tugas-dan-tanggungjawab-bidandi.html). (diakses hari rabu, 14 feb 2018) Imamah. 2012. Perencanaan-Bidan-Praktek-Mandiri Bpm. (http://imamah03.blogdetik.com/2012/01/11/perencanaan-bidan-praktek-mandiri-bpm). (diakses hari rabu, 14 feb 2018) Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Trans Info Media : Jakarta Farelya, Gita dan Nurrobikha. 2015. Etikolegal dalam Pelayanan Kebidanan. Edisi 1. Cetakan 1. Yogyakarta GitaNesaMayangSari,2013 Studi Kelayakan Klinik Praktek Bidan Lela Dengan Menggunakan Analisis Penganggaran Modal: depok jakarta. Dapat di akses di www. Gunadarma.ac.id (diakses hari kamis, 15 feb 2018) Rhiea, Rachma.2011. Perencanaan-Peningkatan-Peningkatan-Mutu-Pelayanan. (http://rachmarhiea.blogspot.com/2011/10/perencanaan-peningkatan-mutu pelayanan.html). (diakses hari rabu, 14 feb 2018)
LAMPIRAN
10