KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya saya bisa menyelesaikan makalah “Efisiensi Pasar dan Pengujian Efisiensi Pasar ” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. didal amnya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Genap 2015/2016. Dan saya juga berterima kasih terutama kepada Ibu Wuryan Handayani selaku dosen pembimbing matakuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal pada semester ini karena telah memberikan tugas ini kepada kelas kami. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai efisiensi pasar, bentuk-bentuk efisiensi pasar, dan pengujian efisiensi pasar. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kat a sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah tel ah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan juga memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Malang, 16 Juni 2016
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
BAB I : Pendahuluan
4
1.1 Latar Belakang
4
1.2 Rumusan Masalah
5
1.3 Tujuan Penulisan
6
1.4 Manfaat Penulisan
6
BAB II : Pembahasan
7
2.1 Definisi Efisiensi Pasar
7
2.2 Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar
9
2.3 Pengujian Pendugaan Return
13
2.4 Studi Peristiwa
18
2.5 Pengujian Informasi Privat
19
2.6 Anomali Pasar
20
BAB III : Kesimpulan
21
Daftar Pustaka
22
Analisis Market Watch
23
3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan informasi yang tersedia.jika suatu informasi baru yang relevan masuk ke pasar yang berhubugan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai dari aktiva bersangkutan. Akibatnya adalah kemungkinan pergeseran ke harga ekuilibrium yang baru. Har ga ekuilibrium ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru lainnya merubahnya kembali ke harga ekuilibrium yang baru. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbanganyang baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekulibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba bagaimana pasar memproses informasi utuk menuju ke posisi ekulibrium yang baru. Efiseiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi. Yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. Makalah ini akan membahas Efisiensi Pasar dalam hubungannya dengan kehidupan Perekonomian indonesia.Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi,yaitu: (1)definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas, (2) definisi efisiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas (Fama, 1970), (3)definisi efisiensi pasar didasarkan pada disstribusi dan informasinya (Beaver, 1989) dan (4) definisi efsiensi pasar didasarkan pada proses dinamik (Jones, 19951).
4
Efisiensi pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi karena berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien apabila harga barang-barang yang dijual telah menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak terbias (not biased) menjadi terlalu murah atau terlalu mahal. Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari datangnya informasi baru di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya. Perubahan harga terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk dieksploitasi. Karena informasi baru datangnya tidak bisa diduga, maka perubahan harga pun tidak bisa diduga alias random. Di dalam suatu pasar yang efisien, tidak mungkin seseorang untuk secara konsisten mengalahkan performa pasar dengan memakai informasi yang telah diketahui pasar, kecuali dengan mendapatkan keberuntungan (luck). Dalam setiap periode, kira-kira setengah investor akan mendapatkan hasil lebih baik dari pasar dan setengah lagi akan mendapatkan hasil yang lebih jelek hanya karena k eberuntungan/kesialan. Teori pasar yang efisien tergantung pada asumsi bahwa semua pelaku pasar mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki semua pelaku pasar adalah benar (meskipun tak seorang pemainpun memiliki semua informasi yang benar: misal sebagian memiliki informasi yang bagus-bagus sebagian lagi memiliki informasi yang jelek-jelek tentang suatu perusahaan). Pasar yang efisien juga memerlukan sekelompok pemain yang dengan cepat akan meng-arbitrage bila kemungkinan arbitrage (keuntungan tanpa resiko) muncul.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari Efisiensi Pasar? b. Bagaimana Bentuk Efisiensi Pasar? c. Bagaimana Pengujian Pendugaan Return Efisiensi Pasar? d. Adakah studi peristiwa dari kasus ini? e. Apakah yang dimaksud dengan Pengujian Informasi Privat?
5
f. Bagaimana Anomali Pasar?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan pengertian dari Efisiensi Pasar. b. Menjelaskan tentang Bentuk Efisiensi Pasar. c. Menjelaskan tentang Pengujian Pendugaan Return Efisiensi Pasar. d. Menjelaskan studi peristiwa yang berkaitan dengan Efisiensi Pasar. e. Menjelaskan pengertian dari Pengujian Informasi Privat. f. Menjelaskan tentang Anomali Pasar.
1.4 Manfaat Penulisan
a. Mengetahui pengertian dari Efisiensi Pasar. b. Mengetahui Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar. c. Mengetahui tentang Pengujian Pendugaan Return Efisiensi Pasar. d. Mengetahui studi peristiwa yang berkaitan dengan Efisiensi Pasar. e. Mengetahui pengertian dari Pengujian Informasi Privat. f. Mengetahui tentang Anomali Pasar.
6
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Definisi Efisiensi Pasar
Konsep efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespons informasi-informasi yang masuk dan bagaimana informasi tersebut bisa mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru. Secara umum, efisiensi pasar (market eficiency) didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu :
1. Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Intrinsik Sekuritas Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan keuangan berasal dari praktek analis sekuritas yang mencoba menemukan
sekuritas-sekuritas
dengan
harga
yang
kurang
benar
(mispriced ). Sekuritas-sekuritas yang dihargai kurang benar (mispriced ) merupakan sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Untuk konteks seperti ini, maka efisiensi pasar (market efficiency) diukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai instrinsiknya. Dengan demikian suatu pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya. 2. Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi dari Ekspektasi Harga Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas “mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia. Pengertian dari “mencerminkan secara penuh” menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Pasar dikatakan efisien jika dengan menggunakan informasi yang tersedia (information available), investor-investor secara akurat dapat mengekspektasi harga dari sekuritas bersangkutan.
7
3. Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut. Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika setiap orang mengamati suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang sama. Jika harga-harga sekuritas mempunyai properti seperti yang didefinisikan, maka harga-harga tersebut dikatakan fully reflect terhadap informasi yang tersedia. Definisi ini mempunyai arti bahwa pasar dikatakan efisien terhadap satu set informasi yang spesifik (dihasilkan dari suatu sistem informasi) jika harga yang terjadi setelah informasi diterima oleh pelaku pasar sama dengan harga yang akan terjadi jika setiap orang mendapatkan set informasi tersebut. Harga yang terjadi di pasar yang efisien ini disebut dengan “ full-information price”. 4. Definisi Efisiensi Pasar Didasarkan Pada Proses Dinamik Definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada proses dinamik mempertimbangkan
distribusi
informasi
yang
tidak
simetris
dan
menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi tidak simetris tersebut. Definisi yang mendasarkan pada proses yang dinamik ini menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini. Ada beberapa penjelasan yang mendasari penyebaran informasi tidak simetris menjadi informasi simetris. Penjelasan yang pertama ialah informasi privat disebarkan ke publik secara resmi melalui pengumuman oleh perusahaan emiten. Proses penyebaran informasi tidak simetris menjadi informasi yang simetris dengan cara ini akan terjadi dengan cepat. Penjelasan kedua adalah bahwa investor yang memiliki i nformasi privat akan menggunakannya dan setelah itu mereka bersedia untuk menjualnya kembali. Nilai dari informasi ini akan semakin rendah mendekati nol dan akan sama dengan nol dengan semakin banyaknya investor lainnya
8
menggunakan informasi tersebut dan berusaha menjualnya kembali dan juga sudah digunakan sepenuhnya dan sudah tidak bernilai lagi untuk dijual. Penjelasan ketiga ialah investor yang mendapat informasi secara privat akan melakukan tindakan yang spekulatif ( speculative behavior ). Investor yang mempunyai informasi privat akan mempunyai insentif untuk bertransaksi menggunakannya sampai dicapai harga informasi penuh ( fullinformation price). Untuk kasus ini, informasi asimetrik terjadi karena pemilik informasi privat sudah menggunakan informasi tersebut secara penuh. Dan penjelasan keempat ialah apa yang disebut dengan teori ekspektasi rasional (rational expectation theory) yang menjelaskan bahwa investor yang tidak mempunyai informasi privat akan mendapatkan informasi tersebut dengan mengamati lewat perubahan harga yang terjadi. Investor yang tidak mempunyai informasi tersebut akan melakukan transaksi dengan mengikuti transaksi yang dilakukan oleh investor yang mempunyai informasi dengan cara mengamati perubahan dari harga yang terjadi. Perubahan dari harga yang terjadi adalah karena refleksi dari informasi yang dimiliki oleh investor yang mempunyai informasi privat. Dalam hal ini, informasi simetrik terjadi karena semua informasi privat sudah diserap oleh pasar lewat pengamatan harga yang terjadi akibat informasi privat tersebut.
2.2 Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market ). Sedang pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market ).
9
1. Efisiensi Pasar secara Informasi Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Pertanyaannya adalah informasi mana yang dapat digunakan untuk menilai pasar yang efisien, apakah informasi yang lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua informasi termasuk informasi privat. Fama (1970) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi,
yaitu
informasi
masa
lalu,
informasi
sekarang
yang
dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut ini: a. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal. b. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semistrong Form) Pasar dikatakan efisiensi setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan ( fully reflect ) semua informasi yang dipublikasikan (all publicly available information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut : 1) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten
(corporate
event ).
10
Contoh
dari
informasi
yang
dipublikasikan
ini
misalnya
adalah
pengumuman
laba,
pengumuman pembagian dividen, pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman merger dan akuisisi, pengumuman perubahan metode akuntansi, pengumuman pergantian pemimpin perusahaan dan lain sebagainya. 2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan perusahaan yang terkena regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini misalnya adalah regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan (reserved requirement ) yang harus dipenuhi oleh semua bank-bank. Informasi ini akan mempengaruhi secara langsung harga sekuritas tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emi ten di dalam industry perbankan. 3) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten. Contoh dari regulasi ini adalah peraturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini mempunyai dampak ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau perusahaan-perusahaan di suatu industry, tetapi mungkin berdampak langsung pada semua perusahaan. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama. c. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan ( fully reflect ) semua informasi yang tersedia termasuk informasi privat. Jika pasar efisiensi dalam bentuk ini, 11
maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat. 2. Efisiensi Pasar secara Keputusan Efisiensi pasar secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut Fama yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan. Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market ) hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market ) mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan pasar yang efisien, suatu pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Pasar yang efisiensi secara informasi belum tentu efisien secara keputusan. Sebagai contoh misalnya, pengumuman pembayaran dividen yang naik dari nilai dividen periode sebelumnya dan informasi ini tersedia untuk semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan. Umumnya perusahaan emiten menggunakan pembayaran dividen sebagai sinyal kepada pelaku pasar. Dengan meningkatkan nilai dividen yang dibayar, perusahaan emiten mencoba memberi sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa depan, sehingga mampu meningkatkan pembayaran dividen. Sebaliknya, jika perusahaan memotong nilai dividen akan dianggap sebagai sinyal buruk karena akan dianggap sebagai kekurangan likuiditas. Pelaku pasar yang kurang canggih akan menerima informasi peningkatan dividen ini begitu saja sebagai sinyal yang baik tanpa menganalisisnya lebih lanjut dan harga sekuritas akan mencerminkan informasi kabar baik ini secara penuh. Secara definisi, ini berarti pasar sudah efisien bentuk setengah kuat secara informasi.
12
2.3 Pengujian Pendugaan Return
Sebelum tahun 1970, pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah difokuskan pada prediksi return atau harga sekuritas berdasarkan return atau harga masa lalu. Jika HPE (Hipotesis Pasar Efisien) benar, maka perubahan harga masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga atau return dari sekuritas. Oleh karena itu, pengujian efisiensi pasar bentuk lemah melibatkan pertanyaan apakah informasi yang terkandung di harga-harga sekuritas masa lalu yang berurutan sudah secara penuh mencerminkan harga sekarang. Setelah tahun 1970, pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah tidak hanya difokuskan pada variabel return atau harga masa l alu untuk memprediksi return atau harga sekarang atau masa depan, tetapi juga melibatkan variable-variabel yang lainnya. Variabel-variabel yang digunakan untuk memprediksi return atau harga sekuritas di antaranya adalah dividend yield , rasio P/E, suku bunga, dan lain sebagainya. Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan cara pengujian statistik atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan perdagangan teknis (technical trading rules). 1. Pengujian secara Statistik Pengujian secara statistik dapat dilakukan dengan menguji independensi dari
perubahan-perubahan
harga
sekuritas.
Jika
hasil
pengujian
menunjukkan independensi harga-harga, maka implikasinya adalah investo r tidak dapat menggunakan nilai-nilai masa lalu dari variabel-variabel penduga (seperti misalnya harga, return, dividend yield, rasio P/E atau suku bunga) untuk memprediksi harga atau return sekarang. Untuk pasar efisien bentuk lemah, perubahan-perubahan harga sekuritas adalah independen terhadap nilai masa lalu variabel-variabel penduga. Pengujian statistik yang banyak dilakukan untuk pengujian independensi adalah pengujian hubungan variabel dengan menggunakan korelasi serial atau regresi linier dan pengujian run (run test ).
13
a. Pengujian Menggunakan Korelasi dan Regresi Linier Pengujian pasar efisien bentuk lemah ini dilakukan untuk menguji tidak adanya hubungan antara harga atau return sekuritas masa lalu dengan harga atau return sekarang atau mendatang. Sebenarnya pengujian seperti ini sulit, jika tidak mau dikatakan tidak mungkin untuk dilakukan. Alasannya adalah bahwa harga atau return sekuritas masa lalu yang mana akan digunakan untuk memprediksi harga atau return sekuritas mendatang. Studi yang pernah dilakukan menggunakan perubahan harga periode kemarin untuk memprediksi perubahan harga periode sekarang dengan model sebagai berikut : ∆Pt = β0 + β1 . ∆Pt-1-T + e1
Notasi : ∆Pt
= Pt – Pt-1
∆Pt-1-T = Pt-1-T – Pt-2-T
Koefisien β0 di persamaan di atas mengukur perubahan harga yang diekspektasi dan yang tidak berhubungan dengan perubahan harga periode lalu. Koefisien β1 mengukur hubungan antara perubahan harga periode lalu dengan perubahan harga periode selanjutnya. Jika T = 0, maka hubungan perubahan harga adalah antara period ke-t dengan t-1 sebagai berikut : ∆Pt = β0 + β1 . ∆Pt-1 + e1 atau : (Pt – Pt-1) = β0 + β1 . (Pt-1-T – Pt-2-T) + e1 Untuk T=1, maka hubungan perubahan harga adalah antara period ke-t dengan periode ke t-2 sebagai berikut : ∆Pt = β0 + β1 . ∆Pt-2 + e1 Dan begitu seterusnya untuk nilai T=2 dan selanjutnya.
14
b. Pengujian Run Alternatif lain untuk menguji efisiensi pasar bentuk lemah adalah dengan pengujian runtun (run test). Suatu runtun (run) adalah urutan tanda yang sama dari perubahan-perubahan harga sekuritas yang meningkat diberi tanda positif (+), perubahan harga yang menurun diberi tanda negatif (-) dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi tanda nol (0). Jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara positif dari waktu ke waktu (yang berarti perubahan tanda akan sama dari waktu ke waktu), maka diharapkan akan terjadi sedikit perubahan tanda atau akan terjadi runtun yang sedikit. Sebaliknya jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara negatif dari waktu ke waktu, maka akan banyak terjadi perubahan tanda dari negatif ke positif atau dari positif ke negati f atau akan terjadi banyak runtun. Jika perubahan runtun sifatnya adalah acak, maka jumlah runtun yang diharapkan adalah sebesar : E(NR ) =
2 . N . N N
1
Notasi : E(NR ) = jumlah runtun ekspektasian N1
= jumlah perubahan “+”
N2
= jumlah perubahan “-”
N
= jumlah dari perubahan atau sebesar N1 + N2
Deviasi standar dari jumlah runtun adalah sebesar : σR =
[2 . N . N . (2 . N . N −N)]/ N . (N+)/
Nilai Z-hitung adalah sebesar : Z=
N −E(N ) σR
Notasi : NR = jumlah sesungguhnya dari seluruh runtun.
15
c. Pengujian Cyclical Pola pergerakan harga atau sekuritas yang tertentu dapat terjadi untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah. Pengujian menggunakan regresi linier sebelumnya juga menguji pola bentuk linier dari hargaharga sekuritas. Pola lain yang mungkin dapat terjadi jika pasar tidak efisien bentuk lemah adalah pola siklikal (cyclical ). Misalnya French (1980) menunjukkan bahwa return pada hari Senin lebih rendah dibandingkan dengan return-return di hari lainnya dalam satu minggu. Hasil dari French menunjukkan bahwa return sekuritas mempunyai pola siklikal dengan return terendah di hari Senin. Gibbons dan Hess (1981) juga menemukan hal yang sama dengan yang ditemukan oleh French, yaitu return hari Senin lebih rendah dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Return yang mereka gunakan adalah raw return (return biasa, yaitu (Pt – Pt-1) / Pt-1), bukan abnormal return. Gibbon dan Hess selanjutnya menggunakan abnormal return yang dihitung menggunakan risk-adjusted return (atau disebut dengan model pasar) dan mereka menemukan bahwa efek hari Senin tidak signifikan. Efek lain yang diteliti adalah efek Januari. Rozzef dan Kinney (1976) menunjukkan bahwa return sekuritas pada bulan Januari secara signifikan lebih besar dari return-return bulan-bulan yang lainnya. Return yang mereka gunakan ini adalah raw return. Ketika mereka menggunakan abnormal return yang didasarkan pada model marketbased pricing , efek Januari menjadi hilang.
2. Pengujian secara Aturan Perdagangan Teknis Investor dapat menggunakan pola bentuk linier atau bentuk siklikal sebagai strategi perdagangan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan. Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adalah strategi aturan saringan ( filter rule). Strategi aturan saringan ini merupakan strategi waktu (timing strategy), yaitu strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual suatu
16
sekuritas. Dengan strategi ini, investor akan membeli sekuritas jika harga dari sekuritas meningkat melebihi batas atas yang sudah ditentukan dan menjualnya jika harganya turun lebih rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan. Harga sekuritas yang berada di antara dua batas ini dianggap masih merupakan harga sekuritas yang wajar ( fair price) yang sekuritasnya belum pernah dibeli atau dijual.
Harga Sekuritas
batas atas harga
batas bawah harga
Waktu t* Di gambar ini terlihat bahwa harga sekuritas sampai waktu ke t* masih berada di dalam batas atas dan batas bawah yang sudah ditentukan. Mulai saat ke t*, harga sekuritas beranjak naik melebihi batas atasnya. Strategi yang menggunakan filter rule ini akan menyarankan investor untuk membeli sekuritas tersebut pada saat waktu ke t*. alasannya adalah jika harga sekuritas sudah memecah dan mulai menembus batas atasnya, kemungkinan besar harga sekuritas ini akan terus meningkat, sehingga merupakan saat yang tepat untuk membelinya pada waktu ke t* tersebut. Dengan alasan yang sama, jika harga sekuritas sudah mulai menembus batas bawahnya, untuk mengurangi kerugian lebih lanjut, maka investor akan menjual sekuritas tersebut. Saringan (filter) untuk batas atas harga dan batas bawah harga dapat ditentukan sebesar nilai absolut atau nilai relatif terhadap harga sebelumnya dan persentase nilai tertinggi-terendah sebelumnya.
17
2.4 Studi Peristiwa
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event ) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content ) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau menggunakan abnormal return. Abnormal return atau return taknormal terjadi karena ada informasi baru atau peristiwa baru yang mengubah nilai perusahaan dan direaksi oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan harga saham. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan
abnormal
return kepada
pasar.
Sebaliknya
yang
tidak
mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini
merupakan pengujian efisiensi
pasar
secara
informasi
(informationally efficient market ) bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika investor bereaksi dengan cepat (quickly) untuk menyerap abnormal return untuk menuju ke harga keseimbangan yang baru. Jika investor menyerap abnormal return dengan lambat, maka pasar dikatakan tidak efisien bentuk setengah kuat secara informasi.
18
2.5 Pengujian Informasi Privat
Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efis ien bentuk kuat. Terdapat permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat. Permasalahannya adalah informasi privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan proksi. Proksi yang digunakan adalah return yang diperoleh oleh corporate insider dan return yang diperoleh oleh portofolio reksadana. Alasannya adalah corporate insider dan reksa dana dianggap mempunyai informasi privat di dalam perdagangan sekuritas. a. Insider Trading Insider trading merupakan sekuritas yang dilakukan oleh corporate insider. Corporate insider adalah pejabat perusahaan, manajemennya, direksinya atau pemegang saham mayoritasnya yang mempunyai informasi privat. Security Exchange Commision (SEC) mengharuskan insider yang mempunyai kepemilikan lebih besar dari 10% dari saham perusahaan harus melaporkan kegiatan transaksi sekuritasnya ke SEC secara bulanan. Informasi ini dipublikasikan secara bulanan oleh SEC dalam publikasi “Official Summary of Security Transactions and Holdings”. Official Summary ini telah banyak digunakan sebagai basis data penelitian untuk menguji apakah insider dapat memperoleh abnormal return. Pendekatan yang umum dilakukan untuk menguji kegiatan insider trading adalah dengan membuat portofolio bulanan berdasarkan sekuritassekuritas yang diperdagangkan oleh insider tersebut. Saffe (1974) menunjukkan bahwa membeli suatu sekuritas yang banyak dibeli oleh insider dan menjual sekuritas yang banyak dijual oleh insider dapat menghasilkan abnormal return yang tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa insider tampaknya mempunyai informasi privat yang belum terefleksi di harga sekuritas.
19
b. Return dari Reksa Dana Reksa Dana (mutual fund ) merupakan portofolio yang dibentuk oleh perusahaan reksa dana dan dijual kembali kepada masyarakat dalam bentuk unit penyertaan. Salah satu tujuan dari reksa dana adalah untuk meminimumkan risiko tidak sistematik (dengan membentuk portofolio) dan untuk menghasilkan return yang tinggi. Jika reksa dana dapat menghasilkan return yang tinggi yang tidak normal, hal ini bertentangan dengan hipotesis pasar efisien. Jika memang hal ini terjadi, yaitu reksa dana dapat memperoleh abnormal return yang berlebihan, kemungkinan manajer reksa dana mendapatkan informasi privat yang tidak dipublikasikan. Studi yang meneliti kinerja dari reksa dana di antaranya adalah yang dilakukan oleh Sharpe (1966) dan Jensen (1968). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reksa dana tidak mendapatkan abnormal return yang berlebihan.
2.6 Anomali Pasar
Jones (1996) mendefinisikan anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Beberapa anomali yang banyak mendapat perhatian adalah anomali karena strategi PER rendah (low P/E ratio) dan anomali efek ukuran perusahaan ( size effect ). Basu (1977) melakukan penelitian dengan merangking PER ( price/earning ratio) dan membandingkan hasil dari grup dengan PER rendah selama 12 bulan setelah terjadi pembelian sekuritas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sekuritas dengan PER rendah mengalahkan sekuritas dengan PER tinggi. Hal ini dikatakan anomali karena informasi PER merupakan informasi yang tersedia luas dan sudah banyak digunakan oleh pasar dalam menilai suatu sekuritas. Jika banyak investor sudah menggunakan strategi ini, seharusnya penggunaan strategi ini tidak akan menghasilkan abnormal return. Akan tetapi, kenyataannya strategi ini dapat menghasilkan abnormal return, sehingga dianggap sebagai suatu anomali.
20
BAB III : KESIMPULAN
Efisiensi Pasar ( Market Eficiency) didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu berdasarkan nilai intrinsik sekuritas, berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga, berdasarkan distribusi informasi, dan berdasarkan pada proses dinamik. Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa seperti, informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan, informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya, investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat. Tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar antara lain, Efisiensi pasar bentuk lemah yaitu jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh dari informasi masa lalu, Efisiensi pasar bentuk setengah kuat, dan Efisiensi pasar bentuk kuat yaitu jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi privat. Pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya, antara lain pengujian bentuk lemah (weak-form test ), pengujian bentuk setengah kuat ( semi-strong-form tests), dan pengujian bentuk kuat ( strong-form tests). Anomali pasar ialah teknik atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Beberapa anomaly yang banyak mendapat perhatian adalah anomali karena strategi PER rendah (low P/E ratios) dan anomali efek ukuran perusahaan ( size effect ).
21
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFEYogyakarta : Yogyakarta.
22
ANALISIS MARKET WATCH
23