BAB I PEMBAHASAN A.
PENGERTIAN PENGERTIAN NIKAH Kata nikah berasal dari bahasa arab yang berarti bertemu, berkumul! Menurut bahasa
"nikah "nikah## diarti diartikan kan adh$dham adh$dhamm m %berkum %berkumul ul atau atau bergab bergabung& ung& dan al ikhti ikhtilat lathh %ber'am %ber'amur& ur&(! Menurut istilah istilah nikah ialah ialah suatu ikatan ikatan lahir batin antara antara se)rang laki$laki laki$laki dan eremuan eremuan untuk hidu bersama dalam suatu rumah tangga melalui a*ad yang dilakukan menurut hukum syariat Islam! Islam! Ta#ri+ ernikahan ialah akad yang menghalalkan menghalalkan ergaulan dan membatasi membatasi hak dan kea-iban serta t)l)ng men)l)ng antara se)rang laki$laki dan se)rang eremuan yang bukan mahram!. Menurut // N) 0 ( tahun (123, Perkainan Perkainan ialah ialah ikatan lahir lahir batin antara antara se)rang ria dan anita anita sebagai suami istri dengan tu-uan membentuk rumah tangga %keluarga& yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan 4ME! Keinginan untuk menikah adalah +itrah manusia, yang berarti si+at embaaan manusia sebagai se bagai makhluk Allah S5T! S5T! Setia manusia yang sudah deasa dan sehat -asmani r)khaninya asti membutuhkan teman hidu yang berlainan -enis, teman hidu yang daat memenuhi kebutuhan bi)l)gis yang daat di'intai dan men'intai, yang daat mengasihi dan dikasihi, yang daat dia-ak beker-a sama untu untukk meu meu-u -udk dkan an kete ketent ntram raman an,, kedam kedamai aian an dan dan kesekese-ah ahte tera raan an hidu hidu berum berumah ah tang tangga ga!! Sebenarnya ertalian nikah adalah ertalian yang seteguh$teguhnya dalam hidu dan kehiduan manusia, bukan sa-a antara suami istri dan keturunannya, melainkan antara dua keluarga! Betaa tidak tidak66 7ari 7ari baik baikny nyaa erg ergaul aulan an anta antara ra si istr istrii den denga gann suam suamin inya ya,, kasi kasih$m h$men engas gasih ihi, i, akan akan berindahlah kebaikan itu keada semua keluarga dari kedua belah ihaknya, sehingga mereka men-adi satu dalam segala urusan t)l)ng$men)l)ng sesamanya dalam men-alankan kebaikan dan men'eg men'egah ah segala segala ke-ahat ke-ahatan! an! Selain Selain itu, itu, den dengan gan ernika ernikahan han sese)ra sese)rang ng akan akan terel tereliha ihara ra dari dari kebinasaan haa na+sunya!8 Rasulullah SA5 bersabda 0
! " 8 1
./&0 ' 1' /2 %3 &4
!#
$%& ' () *& +'
! " 56 ! &7
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Jakarta: Amzah, 21! hal."#
2
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, &andun': Sinar &aru Al(ensind), Al(ensind), 2*, hal. "#!
"
,& ,& -! ' - &
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, &andun': Sinar &aru Al(ensind), 2*, hal. "#!
1 | + a ' e
Artinya 09Hai ara emuda, barang siaa diantara kamu telah sanggu menikah, maka nikahlah! Karena nikah itu daat menundukkan mata dan memelihara +ara- %kelamin& dan barang siaa tidak sanggu maka hendaklah beruasa karena uasa itu daat melemahkan syahat9! %HR! B/KH:RI M/S;IM&3
9:; &; < = 7 > ? &@ A 7 A' B &CD 'E? F/&G
; %R6 ' S T& G T& G 9 : ' S M: : 6O U #D V&(? W V&(? W 7 XR M &7? CA V&() ' Nikah menurut bahasa diartikan dengan Berkumul men-adi satu! Termasuk dalam hal hal ini ini u'aa u'aann se)ra se)rang ng Arab Arab nikah atau ta-i>! Menurut endaat as$Shahih baha kata nikah se'ara hakikat memunyai makna akad, sedangkan ma-a>nya adalah
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, 2*, &andun': Sinar &aru Al(ensind), hal. "#!
2 | + a ' e
telaak tangannya %baik dalam mauun luar&! Hal ini untuk mengetahui kehalusan kulit badannya! Aabila anita tersebut se)rang budak, maka seluruh bagian tubuhnya b)leh dilihat ke'uali antara usat dan lutut! Sedangkan bagi )rang yang tidak memunyai hasrat bersetubuh dan tidak mamu menanggung biaya di atas maka hukum nikahnya adalah Makruh! Nikah itu ada dasarnya dihukumi sunnah, tai -ika ada sebab Na>ar, menikah dihukumi a-ib! /ntuk kehalalan melihat angg)ta ini %Bagian yang b)leh dilihat& harus memunyai keyakinan baha anita tersebut tidak berada dalam ikatan nikah atau "idah! Serta laki$ laki tersebut memunyai keyakinan ?@ baha lamarannya akan diterima! Bagi laki$laki yang tidak daat melihat anita yang akan dilamarnya, disunnahkan mengutus se)rang eremuan untuk melihat 'al)n istrinya lalu menggambarkan keadanya mengenai a-ah dan gambaran telaaktangannya! 7ari bahasa
H/K/M PERNIKAHAN
Nikah ditin-au dari segi hukum syar#i ada lima ma'am, se'ara rin'i -umhur ulama menyatakan hukum erkainan itu dengan melihat keadaan )rang$)rang tertentu0 a! 5a-ib, bagi )rang yang mamu memberi na+kah dan dia takut akan terg)da ada ke-ahatan %>ina&C! Hukum nikah men-adi a-ib bagi ses)rang yang memiliki kemamuan biaya nikah, mamu menegakkan keadilan dalam ergaulan yang baik dengan istri yang dinikahinya dan ia memunyai dugaan kuat akan melakukan er>inaan aabila tidak menikah! b! Sunnah, bagi )rang yang berkehendak serta mamu memberi na+kah dan lain$lainnya!2 '! Makruh, bagi bagi )rang yang tidak mamu memberi na+kah! Nikah makruh bagi ses)rang yang dalam k)ndisi 'amuran sese)rang memunyai kemamuan harta biaya nikah dan tidak dikhaatirkan ter-adi maksiat >ina, tetai dikhaatirkan ter-adi enganiayaan istri yang tidak samai ke tingkat yakin!?
Fathul mu-in
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, 2*, &andun': Sinar &aru Al(ensind), hal. "/2
#
%bid
/
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21! hal.
!
" | + a ' e
d! Haram Bagi )rang yang berniat akan menyakiti eremuan yang dinikahinya 1! bagi )rang$)rang yang tidak akan daat memenuhi ketentuan syara# untuk melakukan erkainan atau ia yakin erkainan itu tidak akan mem'aai tu-uan syara#, sedangkan dia meyakini erkainan itu akan merusak kehiduan asangannya! e! Mubah bagi )rang$)rang yang ada dasarnya belum ada d)r)ngan untuk menikah dan erkainan itu tidak akan mendatangkan kemudaratan aa$aa keada siaaun! Sese)rang dalam k)ndisi n)rmal, artinya memiliki harta, tidak khaatir dirinya melakukan maksiat >ina sekaliun membu-ang lama dan tidak dikhaatirkan berbuat -ahat terhada istri(@! G)l)ngan Dhahiriyah berendaat baha nikah itu a-ib! Sedangkan ulama Sya+i#iyah mengatakan baha hukum asal nikah adalah mubah, di saming ada yang sunnah, a-ib, haram dan yang makruh! !
HIKMAH PERNIKAHAN Faedah yang besar dalam ernikahan adalah untuk men-aga dan memelihara eremuan
yang bersi+at lemah itu dari kebinasaan, sebab se)rang eremuan, aabila sudah menikah, maka na+kahnya %biaya hidunya& a-ib ditanggung )leh suaminya! Pernikahan -uga berguna untuk memelihara kerukunan anak 'u'u %keturunan&, sebab kalau tidak dengan menikah, tentulah anak tidak berketentuan siaa yang akan mengurusnya dan siaa yang bertanggung -aab atasnya! Nikah -uga diandang sebagai kemaslahatan umum, sebab kalau tidak ada ernikahan, tentu manusia akan akan menurutkan si+at kebinatangan, dan dengan si+at itu akan timbul erselisihan, ben'ana, dan ermusuhan antara sesamanya, yang mungkin -uga samai menimbulkan embunuhan yang dahsyat!(( Tu-uan ernikahan dalam Islam tidak hanya sekedar ada batas emenuhan na+su seksual, tetai memiliki tu-uan tu-uan enting yang berkaitan dengan s)'ial, sik)l)gi, dan agama! Selain hal$hal diatas, diantaranya yang terenting lainnya adalah sebagai berikut0 1.
Memelihara Gen Manusia! Pernikahan sebagai sarana untuk memelihara
keberlangsungan gen manusia, alat rer)duksi, dan regenerasi dari masa ke masa! 7engan ernikahan inilah manusia akan daat memakmurkan hidu dan melaksanakan tugas *
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, 2*, &andun': Sinar &aru Al(ensind), hal. "/2
1
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal.!# 11
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, 2*, &andun': Sinar &aru Al(ensind), hal. "#
! | + a ' e
sebagai khali+ah dari All)h! Mungkin daat dikatakan baha untuk men'aai hal tersebut daat melalui syariat, namun 'ara tersebut diben'i agama! 7emikian itu akan menyebabkan ter-adinya enganiayaan, saling menumahkan darah, dan menyia$nyiakan keturunan sebagaimana yang ter-adi ada binatang(.! 2.
Pernikahan adalah tiang keluarga yang teguh dan k)k)h! 7i dalamnya terdaat hak$
hak dan keaiban yang sa'ral dan religi)us! Sese)rang akan merasa adanya tali ikatan su'i yang membuat tinggi si+at kemanusiannya, yaitu ikatan ruhani dan -ia yang membuat ketinggian dera-at manusia dan men-adi mulia dariada tingkat kebinatangan yang hanya men-alin 'inta syahat antara -antan dan betina! Bahkan hubungan asangan suami istri sesungguhnya adalah ketenangan -ia, kasih saying dan memandang(8! ".
Nikah sebagai erisai diri manusia! Nikah daat men-aga diri kemanusiaan dan
men-auhkan dari elanggaran elanggaran yang diharamkan dalam agama! Karena nikah memerb)lehkan masing$masing asangan melakukan ha-at bi)l)gisnya se'ara halal dan mubah! Pernikahan tidak membahayakan bgi umat, tidak menimbulkan kerusakan, tidak berengaruh dalam membentuk sebab$sebab kebinatangan, tidak menyebabkan tersebarnya ke+asikan, dan tidak menerumuskan ara emuda dalam kebebasan! Al*ur#an telah memberikan isyarat sebagai berikut(30
! " #$
% & '$
7an dihalalkan bagimu selain %eremuan$eremaun& yang demikian itu -ika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk ber>ina! %S! An$Nisa# %3&0 .3& !.
Melaan Haa Na+su! Nikah menyalurkan na+su manusia men-adi terelihara,
melakukan maslahat )rang lain dan melaksanakan hak$hak istri dan anak$anak dan mendidik mereka! Nikah -uga melatih kesabaran terhada akhlak istri dengan usaha yang )timal memerbaiki dan memberikan etun-uk -alan agama! Semua man+at enikahan diatas terg)l)ng erbuatan yang memiliki keutamaan yang agung! Tanggung -aab laki$ laki tehada rumah tangganya adalah tanggung -aab keemiminan dan kekuasaan! Istri 12
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal."* 1"
%bid
1!
%bid
| + a ' e
dan anak$anak adalah keluarga yang diimin! Keutamaan memimin sangatlah agung! Tidak rasi)nal -ika disamakan sese)rang yang sibuk mengurus diri sendiri dengan )rang yang sibuk mengurus dirinya dan diri )rang lain(! 7!
R/K/N NIKAH Rukun adalah bagian dari hakikat sesuatu! Rukun masuk di dalam substansinya! Adanya
sesuatu itu karena adanya rukun dan tidak adanya karena tidak ada rukun! Berbeda dengan syariat, ia tidak masuk ke dalam substansi dan hakikat sesuatu, sekaliun sesuatu itu teta ada tana syarat, namun ekstensinya tidak dierhitungkan(C! (!
al)n suami! 7ua )rang yang saling melakukan a*ad erkainan, yaitu memelai laki$laki dan memelai eremuan! Memilih 'al)n suami yang baik meruakan kea-iban bagi ali 'al)n memelai anita! Se)rang anita aabila hendak memilih 'al)n suami hendaknya mengutamakan agamanya dan akhlaknya yang mulia, sebelum memerhatikan yang lainnya! Sebagaimana sabda Nabi SA5! 0
Z/L' > 3M ) 3 ; Y3& 8._ ' 1' / 2
(D '6 D !L ' 164 [ # : \ ) Y ]6^ D
J%&4'E'
“ Bila ada seorang dating melamar, dan kamu senang dengan agama dan akhlaknya, maka kawinlah dengannya, jika tidak kamu, akan terjadi fitnahdan kerusakan dimuka bumi ini. % H!R! Tirmid>i &
Syarat$syarat 'al)n suami menurut ketentuan syari#at Islam adalah 0 beragama Islam, -elas baha ia laki$laki, atas keinginan dan ilihan sendiri %tidak terkena aksaan&, tidak beristri emat %termasuk istri yang telah di'erai tetai dalam masa iddah aktu tunggu&, tidak memunyai hubungan mahram dengan 'al)n isteri, tidak memunyai isteri yang haram dimadu dengan 'al)n isterinya, mengetahui baha 'al)n isteri itu tidak haram baginya dan tidak sedang berihram ha-i atau umrah! .!
al)n isteri! Islam mengan-urkan untuk memilih 'al)n istri yang baik ada beberaa kriteria yang harus dierhatikan se)rang laki$laki agar ilihannya sesuai dengan a-aran
1
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal.!1 1
%bid, hal. *
| + a ' e
agama! Adaun kreteria memilih 'al)n istri yang baik sebagaimana telah digariskan )leh Rasulullah SA5! dalam hadits sebagai berikut 0
9[ ' `'_7 a &@) 9 &@ CG &@7 & I &@ & C F b 7/L $ C ' Q()D %JL OQU VU & c'9 B7 D “Memilih wanita yang hendak dinikahiitu hendaknya mencakup kreteria: karena hartanya, karena ( kemuliaan) keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka beruntunglah yang memilih wanita yang beragama jika tidak, maka binasalah engkau! % H!R! Bukhari$Muslim &(2!
Syarat$syarat 'al)n istri yang akan dinikahi adalah 0beragama Islam, -elas baha ia serang eremuan, telah mendaat i-in dari alinya, tidak bersuami dan tidak dalammasa iddah, tidak memunyai hubungan mahram dengan 'al)n suami, belum ernah di li#an %dituduh >ina& )leh 'al)n suaminya, -ika ia eremuan -anda, harus atas kemauan sendiri, bukan karena diaksa )leh siaaun, -elas ada )rangnya dan tidak sedang ihram ha-i atau umrah! b!
Adanya ali %ali eremuan&! Keterangannya adalah sabda Nabi Sa
!"#
“Barang siapa di antara perempuan yang menikah tidak dengan i"in walinya, maka pernikahannya batal.! %Riayat emat )rang ahli hadis, ke'uali Nasa#i&
>) K/9 ' M4& 7' 1' /
&@ $ C ' ! #D L $ C ' $ C ' ! #DL
“#anganlah perempuan menikahkan perempuan yang lain, dan jangan pula seorang perempuan menikahkan dirinya sendiri.! %Riayat Ibnu Ma-ah dan 7aru*utni&
'!
Adanya . )rang saksi Sabda -un-ungan kita Sa0
db9; P9O&< Se 67 L? V&( L “$idak sah nikah kecuali dengan wali dan dua saksi yang adil.! %Riayat Ahmad&(?
d!
7ilakukan dengan shighat%akad& tertentu!
1#
$asyid Sulaiman, Fiqih %slam, 2*, &andun': Sinar &aru Al(ensind), hal. "#*
1/
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal.11
# | + a ' e
Sighat %akad& yaitu erkataan dari ihak eremuan seerti kata ali! tidak sah nikah ke'uali dengan la+ad> nikah!(1 Akad yaitu erkataan dari ihak ali eremuan, seerti kata ali,
S4ARAT SAH PERNIKAHAN Syarat sah nikah adalah yang membuat akad itu atut menimbulkan beberaa hukum! =ika
satu syarat sa-a tidak ada, maka akadnya rusak .(! Adaun syarat dua memelai ialah 0
f=
ghfifj klmnfmjom kiof
SyariWat islam menentukan beberaa syarat yang harus dienuhi )leh 'al)n suami berdasarkan i-tihad ara ulama, ialah0 (&
al)n suami beragama islam!
.&
Terang baha 'al)n suami itu betul laki$laki!
8&
:rangnya diketahui dan tertentu!
3&
al)n memelai laki$laki itu -elas halal menikah dengan 'al)n istri!
&
al)n memelai laki$laki tahukenal ada 'al)n istri serta tahu betul 'al)n istrinya halal
baginya! C&
al)n suami ridha %tidak diaksa& untuk melakukan erkainan itu!
2&
Tidak sedang melakukan ihram!
?&
Tidak memunyai istri yang haram dimadu dengan 'al)n istri!
1&
Tidak sedang memunyai istri emat!
p=
ghfifj qfrsm klmnfmjom kliltkufm
1*
$as0id,Sulaiman. Fiqih %slam. 2*. &andun': Sinar &aru Al'ensind) , hal. "/"
2
%bid. Hal. "/2
21
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal.1
/ | + a ' e
5anita yang 7inikahi Bukan Mahram 5anita yang dinikahi syaratnya bukan yang diharamkan selamanya seerti ibu dan saudara eremuan atau haram se'ara tem)ral seerti saudara eremuan istri atau bibi istri dan atau bibi eremuannya! =ika akad nikah teta diselenggarakan ada anita$ anita tersebut adahal ia mengetahui keharamannya maka batal akad nikahnya dan akad tersebut tidak mendaat aa$aa! =ikalau ia tidak mengetahui keharamannya, lalu mereka tahu dikemudian hari maka bagi mereka a-ib berisah dengan segera! =ika tidak, engadilan yang harus memisahkan antara mereka berdua dengan aksa, -ika tidak dengan kesadaran sendiri..! SyariWat islam menentukan beberaa syarat yang harus dienuhi )leh 'al)n istri berdasarkan i-tihad ara ulama, ialah0 (&
al)n suami beragama islam!
.&
Terang baha ia anita, bukan Khuntsa!
8&
Halal bagi 'al)n suami!
3&
5anita tidak dalam ikatan erkainan dan tidak masih dalam Widdah!
&
Tidak diaksaikhtiyar!
C&
Tidak dalam keadaan ihram ha-i atau umrah!
Nabi telah memberi etun-uk tentang si+at$si+at eremuan yang baik, yaitu .80 (! 4ang beragama dan men-alankannya! .! Keturunan )rang yang subur %memunyai keturunan yang sehat&! 8! 4ang masih eraan! Sabda Rasulullah sa! 0
9[ ' `'_7 v& w&@) 9 &@ &CG &@ I &@ & C Fb 7/H $ C ' Q()D
7ari =abir, i&.3
q=
ghfifjxyhfifj zfro Perkainan dilangsungkan )leh ali ihak memelai eremuan atau akilnya dengan 'al)n suami atau akilnya! 5ali hendaklah se)rang lelaki, muslim, baligh, berakal
22
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal.11! 2"
$as0id,Sulaiman. Fiqih %slam. 2*. &andun': Sinar &aru Al'ensind) , hal."#*
2!
%bid
* | + a ' e
dan adil, artinya tidak +asik! Karena itu erkainan tana ali diangga tidak sah! Hal ini dilandaskan ada hadits Nabi SA5!0 %XYQLZ[ \] ^L_`U VU&!X \] cQZ \ $idak ada perkawinan tanpa wali! %HR! Al Kh)msah ke'uali An Nasaiy& 5ali dan saksi bertanggung -aab atas sahnya akad nikah )leh karena itu,tidak semua )rang daat diterima men-adi saksi atau ali!tetai hendaklah )rang$)rang yang memiliki beberaa si+at sebagai berikut 0 4ang diangga sah men-adi ali memelai eremuan ialah menurut susunan yang akan diuraikan dibaah ini , karena ali$ali itu memang telah diketahui )leh )rang yang ada ada masa turun ayat0 <=anganlah kamu menghalangi mereka menikah!9 %Al$Ba*arah 0 .8.&! Begitu -uga Hadis /mmu Salamah yang telah berkata keada Rasulull)h, <5ali saya tidak ada se)rang un yang dekat!.9 Semua itu tanda baha ali$ali itu telah diketahui atau dikenal, yaitu .C0
{=
a!
Baaknya
b!
Kakeknya %baak dari baak memelai eremuan&
'!
Saudara laki$laki yang seibu sebaak dengannya!
d!
Saudara laki$laki yang sebaak sa-a dengannya!
e!
Anak laki$laki dari saudara laki$laki yang seibu sebaak dengannya!
+!
Anak laki$laki dari saudara laki$laki yang sebaak sa-a dengannya!
g!
Saudara baak yang laki$laki %aman dari ihak baak&
h!
Anak laki$laki amanya dari ihak baaknya
i!
Hakim
ghfifjxyhfifj yf|yo Saksi yang menghadiri akad nikah haruslah dua )rang, lelaki, muslim, baligh, berakal, melihat dan mendengar serta mengerti %+aham& akan maksud akad nikah! Tetai menurut Hana+i dan Hambali, b)leh -uga saksi itu lelaki dan dua )rang eremuan! 7an menurut Hana+i, b)leh dua )rang buta atau dua )rang +asik %tidak adil&! Selan-utnya )rang tuli, )rang tidur dan )rang mabuk tidak b)leh men-adi saksi!Sebagian besar ulama berendaat saksi meruakan syarat %rukun& erkainan! Karena itu
2
%bid. Hal. "/"
2
%bid
1 | + a ' e
erkainan %akad nikah& tana dua )rang saksi tidak sah! Inilah endaat Sya+iWi, Hana+i dan Hambali!
}=
~liyo•fj f{or Syarat adil ada saksi dierselisihkan di antara +u*aha#! Imam Sya+i#i dan Ahmad berendaat, adil men-adi syarat sahnya ersaksian dalam akad! /ntuk mengetahui keadilan, 'uku se)rang saksi tidak dikenal sebagai )rang +asi* %tidak taat&! Ini maksudnya, ersaksian )rang yang tidak +asi* diterima, baik keadilannya tamak -elas mauun tidak tamak .2! G)l)ngan Sya+i#I berendaat saksi itu harus )rang yang adil, sebagaimana tersebut dalam hadis 0## Tidak sah nikah tana ali dan dua )rang saksi yang adil##! Menurut mereka ini bila erkainan di saksikan )leh dua )rang yang belum di kenal adil tidaknya, maka ada dua endaat tetai menurut Sya+i#I kain dengan saksi$ saksi yang belum di kenal adil tidaknya, hukumnya sah!
€=
f|oxrf|o G)l)ngan Sya+i#I dan Hambali mensyaratkan saksi haruslah laki$laki!Akad nikah dengan saksi se)rang laki$laki dan dua eremuan, tidak sah, tetai g)l)ngan Hana+i tidak mengharuskan syarat ini!Mereka berendaat baha kesaksian dua )rang laki$laki atau se)rang laki$laki dan dua eremuan sudah sah!
‚=
ƒfiuy „ifmn …li{l|f€† Se)rang saksi harus sudah Baligh dan berakal %sudah berumur ( tahun&! Tidak sah nikah yang diersaksikan )leh anak ke'il dan )rang gila! Anak ke'il alauun sudah andai %mumayyi>& tidak sah ersaksiannya keaada )rang lain karena ersaksian itu sema'am enguasaan %eralian&, anak ke'il tidak memunyai enguasaan terhada dirinya aalagi )rang lain! Abu Hani+ah dan Sya+i#I mensyaratkan )rang yang men-adi saksi harus )rang$ )rang yang merdeka, tetai Ahmad -uga mengharuskan syarat ini!7ia berendaat akad nikah yang di saksikan dua )rang budak, hukumnya sah sebagaimana sahnya kesaksian mereka dalam masalah$masalah lain, dan karena dalam al ur#an mauun
2#
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21! hal.
111 2/
$as0id,Sulaiman. Fiqih %slam. 2*. &andun': Sinar &aru Al'ensind) , hal . "/!
11 | + a ' e
hadist tidak ada keterangan yang men)lak se)rang budak untuk men-adi saksi dan selama dia -u-ur serta amanah, kesaksiannya tidak b)leh di t)lak!
‡=
ƒfiuy „ifmn ˆyrft :rang yang tidak beragama islam tidak sah men-di ali atau saksi! Aabila masing$masing dari suami istri beragama islam, tidak sah ernikahannya -ika ara saksi bukan dari kalangan )rang muslim karena kehadiran mereka tidak bermakna engh)rmatan terhada kedua engantin yang muslim! Persaksian adaah sema'am eralian %enguasaan&, tidak ada enguasaan n)n muslim terhada muslim.1! Para ahli +i*ih berbeda endaat tentang syarat$syarat men-adi saksi dalam erkainan
bilamana asangannya
terdiri dari laki$laki dan eremuan
muslim,aakah saksinya harus beragama islam6 -uga mereka berbeda endaat -ika yang laki$lakinya beragama islam, aakah yang men-adi saksi b)leh )rang yang bukan islam6 Menurut Ahmad, Sya+i#I dan Muhammad bin Al$Hasan erkainannya tidak sah, -ika saksi$saksinya bukan islam, karena yang kain adalah )rang islam, sedang kesaksian bukan )rang islam terhada )rang islam tidak daat di terima! Tetai Abu Hani+ah dan Abi 4usu+ berendaat bila erkainan itu antara laki$laki muslim dan eremuan ahli Kitab maka kesaksian dua )rang Ahli Kitab b)leh di terima! 7an endaat ini di ikuti )leh undang$undang erkainan mesir!
‰=
Šutrf‹ yf|yo Tidak sah akad nikah disaksikan se)rang laki$laki atau se)rang laki$laki satu dan eremuan satu dan tidak sah ula akad disaksikan banyak )rang eremuan ke'uali di suatu daerah yang khusus dihuni kaum anita 8@! =umlah saksi minimal dua )rang laki$laki atau satu )rang laki$laki dan dua )rang eremuan, sehingga dalam akad yang disunnahkan adalah adanya ersaksian!
l=
ghfifjxyhfifj oŒfp fpur Shighat akad memberi makna untuk selamanya! Artinya, tidak ada kata yang menun-ukkan embatasan aktu dalam ernikahan, baik dinyatakan mauun tidak dinyatakan, baik dalam masa yang lama mauun ada aktu yang endek!
2*
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21! hal.
1* "
%bid. Hal. 1#
12 | + a ' e
Pernikahan yang dibatasi dengan aktu adalah fasid %rusak&, karena tidak bertu-uan sebagaimana yang dimaksud ernikahan syar#i, yakni ergaulan yang abadi, memer)leh keturunan dan endidikannya! Ia bermaksud dalam ernikahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sementara, masa ernikahan habis karena kebutuhannya telah habis, Misalnya, se)rang laki$laki berkata keada se)rang eremuan0
I-ab dan abul meruakan syarat erkainan I-ab abul ini dilakukan di dalam satu ma-elis dan tidak b)leh ada -arak yang lama antara i-ab dan abul yang merusak kesatuan akad dan kelangsungan akad, dan masing$masing i-ab dan kabul daat didengar dengan baik )leh kedua belah ihak dan dua )rang saksi! ;a+ad> yang digunakan untuk akad nikah adalah la+ad> nikah atau ta>i-8., yang ter-emahannya adalah dari keduanya yaitu kain dan nikah! Sebab kalimat$ kalimat itu terdaat di dalam Sunnah dan Kitabullah! 7emikian Asy$Sya+iWi dan Hambali! Sedang Hana+i memb)lehkan dengan kalimat lain yang tidak dari Al$ urWan, misalnya menggunakan ma-a> yang biasa digunakan dalam bahasa sastra atau biasa yang artinya erkainan! Akad nikah itu a-ib dihindari )leh dua )rang saksi lelaki, muslim, baligh, berakal, melihat %tidak buta&, mendengar %tidak tuli& dan mengerti tentang maksud akad nikah, dan -uga adil! Saksi meruakan syarat sah erkainan! /ntuk ter-adinya akad yang memunyai akibat$akibat hukum ada suami istri haruslah memenuhi syarat$syarat sebagai berikut0 (!
Kedua belah ihak harus tamyi>
Bila salah satu ihak ada yang gila atau masih ke'il dan belum tamyi> % membedakan benar dan salah&, maka ernikahannya tidak sah! .!
I-ab *)bulnya dalam satu ma-lis, yaitu ketika mengu'akan i-ab *)bul
tidak b)leh di selingi dengan kata$kata lain, atau menurut adat di angga ada enyelingan yang menghalangi eristia i-ab dan *)bul!
"1
%bid. 11
"2
$as0id,Sulaiman. Fiqih %slam. 2*. &andun': Sinar &aru Al'ensind) , hal . "/2
1" | + a ' e
Tetai dalam i-ab dan *)bul tak ada syarat harus langsung!Bilamana ma-lisnya ber-alan lama dan antara i-ab dan *)bul ada tenggang aktu, tetai tana menghalangi ua'ara i-ab *)bul, maka di angga satu ma-lis!Sama dengan ini endaat g)l)ngan hana+i dan hambali! 3!
Hendaklah u'aan *abul tidak menyalahi u'aan i-ab, ke'uali kalau lebih
baik dari u'aan i-abnya sendiri yang menun-ukkan ernyataan ersetu-uannya lebih tegas! =ika engi-ab mengatakan0 aku kainkan kamu dengan anak eremuanku anu, dengan mahar R (@@ umamanya, lalu *abul menyebut 0 aku menerima nikahnya dengan R .@@ maka nikahnya sah, sebab *abulnya memuat hal yang lebih baik % lebih tinggi nilainya& dari yang di nyatakan engi-ab! Akad ernikahan adalah di antara semua akad dan transaksi yang mengharuskan saksi menurut -umhur +u*aha#, hukumnya sah menurut syara#! Akad dan transaksi selain nikah, ersaksiannya sunnah menurut endaat may)ritas +u*aha#88! Perintah mendatangkan saksi dalam -ual beli hukumnya sunnah sebagaimana +irman$Nya0 <7an ersaksikanlah ketika engkau ber-ual$beli!9 %S! Al$Ba*arah %.& 0 .?.& Adaun tu-uan ersaksian adalah memelihara ingatan yang benar karena khaatir lua! Sedangkan ersaksian dalam ernikahan hukumnya a-ib karena beberaa alasan, di antaranya yang aling enting adalah sebagai berikut0 a! Akad nikah menemati kedudukan yang agung dalam Islam dan dalam aturan masyarakat untuk mengatur maslahat dunia dan agama! :leh karena itu, atut ditamakkan disiarkan, dan diersaksikan khalayak ramai sebagai keh)rmatan dan mengangkat dera-atnya! b! Persaksian men'egah tersiarnya isu yang tidak baik dan untuk memer-elas erbedaan antara halal dan haram sehingga tidak ada temat untuk mengingkari ernikahannya! '! Pernikahan berkaitan dengan banyak hukum yang engaruhnya langgeng sean-ang >aman seerti menetakan keturunan, haramnya mertua, dan harta arisan!
Žfjfx|fjf {frft oŒfp {fm fpur ""
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21! hal.
1
1! | + a ' e
7i dalam melakukan i-ab *abul haruslah di ergunakan kata$kata yang daat di ahami )leh masing$masing ihak yang melakukan akad nikah sebagai menyatakan kemauan yang timbul dari kedua belah ihakuntuk nikah, dan tidak b)leh menggunakan kata$kata yang samara tau kabur! =ika kata$kata dalam i-ab dan *abul daat dig anti dengan kata$kata kiasan, maka sahlah hukumnya, seerti halnya dengan menyatakan 'erai dengan kata$kata kiasan!
ˆŒfp fpur ~u|fm {lmnfm ~f‹fyf ifp Para ahli +i*ih seendaat, i-ab *abul b)leh dilakukan dengan bahasa selain arab, asalkan memang ihak$ihak yang berakat baik semua atau salah satunya tidak tahu bahasa arab! Mereka berbeda endaat bagaimana bila kedua belah ihak aham ahasa arab dan bisa melaksanakan i-ab *bulnya dengan bahasa ini! Ibnu udamah dalam kitab mughni mengatakan bagi )rang yang mamu memergunakan bahasa Arab dan i-ab *abulnya, tidak sah menggunakan selain bahasa arab! 7emikian salah satu endaat dari imam sya+i#i!menurut imam Abu Hani+ah b)leh, sebab ia telah menggunakan kata$kata tertentu yang di gunakan i-ab *)bul sebagaimana -uga dalam bahasa Arab
ˆŒfp fpurmhf „ifmn ~oyu I-ab *abul )rang bisu sah dengan isyaratnya, bilamana daat di mengerti, sebagaimana halnya akad -ual belinya yang sah dengan -alan isyaratnya, karena isyarat itu memunyai makna yang daat di mengerti! Tetai kalau salah satu ihaknya tidak memahami isyaratnya, i-ab *abulnya tidak sah,sebab yang melakukan i-ab *abul hanyalah antara dua )rang yang bersangkutan itu sa-a!
ˆŒfp fpurmhf „ifmn hfmn ‘fop 8’o{f| ƒf{oi2 Bilamana salah se)rang dari asangan engantin tidak ada tetai teta mau melan-utkan a*ad nikahnya, maka a-iblah ia mengirim akilnya atau menulis surat keada ihak lainnya meminta di akadnikahkan, dan ihak yang lain ini -ika memang mau menerima hendaklah ia menghadirkan ara saksi dan memba'akan isi suratnya keada mereka atau menun-ukkan akilnya keada mereka dan memersaksikan keada mereka di dalam ma-lisnya baha akad nikahnya telah di terimanya! 7engan demikian *abulnya di angga masih dalam satu ma-lis! E!
5ANITA$5ANITA 4ANG 7IHARAMKAN %M/HARAMAT& MAHRAM
1 | + a ' e
Mahram adalah :rang yang tidak halal dinikahi ada (3 ma'am 830 Tu-uh )rang dari ihak keturunan (! Ibu dan Ibunya %nenek&,ibu dari baak, dan seterusnya samai ke atas! .! Anak dan 'u'u, dan seterusnya ke baah! 8! Saudara eremuan seibu sebaak, sebaak, atau seibu sa-a! 3! Saudara eremuan dari Baak! ! Saudara eremuan dari Ibu! C! Anak eremuan dari saudara laki$laki dan seterusnya! 2! Anak eremuan dari saudara eremuan dan seterusnya! 7ua )rang dari sebab menyusu (! .!
Ibu yang menyusuinya Saudara eremuan seersusuan!
;ima )rang dari sebab ernikahan! (! .! 8! 3! ! F!
Ibu istri %mertua& Anak tiri, aabila sudah 'amur dengan Ibunya! Istri anak %menantu& Istri Baak %Ibu Tiri& Haram menikahi dua )rang dengan 'ara dikumulkan bersama$sama, yaitu dua
eremuan yang ada hubungan mahram, seerti dua eremuan yang bersaudara! HAK$HAK S/AMI$ISTRI Hak$hak Istri yang a-ib dilaksanakan Suami adalah sebagai berikut 80 (! Mahar Mahar termasuk engaruh harta yang enting dalam akad nikah! Pengertian mahar menurut syara# adalah sesuatu yang a-ib sebab nikah atau ber'amur atau keluutan yang dilakukan se'ara aksa seesrti menyusui dan ralat ara saksi! 7alil kea-iban mahar dari Al$uran adalah Firman All)h0 Berikanlah maskain %mahar& keada anita %yang kamu nikahi& sebagai eremuan dengan enuh kerelaan! %S! An$Nisa# %3&0 3& .! Pemberian suami keada Istri karena berisah %mut#ah&! 8! Na+kah, temat tingal dan akaian! 3! Adil dalam ergaulan! Hak$hak Suami yang harus dienuhi )leh Istri8C0 (! a!
Mematuhi Suami Taat keada suami
"!
$as0id,Sulaiman. Fiqih %slam. 2*. &andun': Sinar &aru Al'ensind) , hal . "/*
"
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Munakahat, Jakarta: Amzah, 21!
hal.1#! "
%bid. 221
1 | + a ' e
b! .! 8! 3!
Tidak durhaka keada Suami Memelihara keh)rmatan dan Harta Suami Berhias untuk Suami Men-adi Partner Suami
Hak$hak keduanya82
G!
(! Kehalalan Bersenang$senang %Bersetubuh& .! Keharaman mertua 8! Saling mearisi 3! Mu#asyarah dengan Baik ! Keturunan dan Sandaran Keturunan keada kedua )rangtua TA;AK Kata talak berasal dari bahasa Arab artinya menurut bahasa meleas tali , membebaskan dan meleaskan ikatan! Adaun talak menurut istilah syariat Islam ialah meleaskan atau membatalkan ikatan ernikahan dengan la+ad> tertentu %talak atau sesamanya& yang mengandung arti men'eraikan ! Talak meruakan -alan keluar terakhir dalam suatu ikatan ernikahan antara suami isteri -ika mereka tidak terdaat lagi ke')')kan dalam membina rumah tangga! Menurut Imam Naai dalam bukunya Tahd>ib, Talak adalah tindakan )rang terkuasai terhada suami yang ter-adi tana sebab kemudian memutus nikah! 7e+inisi ertama lebih baik, karena se'ara lahir ada relefansi antara makna se'ara etim)l)gi dan syar#i sedangkan de+inisi kedua relefansinya -auh8?! Tentang talak ini, Rasulullah bersabda 0
“” ' > – ' d”I ' N7' Artinya 0 “erbuatan halal yang paling dibenci oleh llah adalah $alak.! (*+. bu awud dan -bnu Majah dan dianggap shohih oleh -mam l*akim&/ )
Sebagaimana keharusan yang mesti ada ada bentuk$bentuk akad dan transaksi yang lain, untuk keabsahan talak -uga mesti memenuhi rukun dan syarat itu, berbeda engertiannya menurut akar hukum Islam, namun k)nsekensi yang ditimbulkan
"#
%bid. Hal. 2"1
"/
%bid. Hal. 2
"*
%bid. Hal. 2#
1# | + a ' e
keduanya aabila tidak terenuhi dalam suatu akad atau transaksi, relatife sama, yaitu tidak sahnya akad atau transaksi tersebut! 7alil disyaratkannya Talak adalah dalam Alur#an , All)h Ber+irman 0
“&+!'&7 _\— C “”! ' &C!˜ Artinya 0 “ $alak itu hanyalah bagi yang mempunyai kekuatan (suami).! (*+. -bnu Majah dan aru0uthni)
.!
Istri yang daat di -atuhkan talak Istri dikenai hukum tala* bila berada dalam emat keadaan! ertama, benar benar
ada hubungan ernikahan diantara keduanya %suami istri&! 1edua, se)rang istri masih berada dalam masa iddah talak ra-#i atau bainunah sughra! 1etiga, se)rang istri berada dalam masa iddah er'eraian yang diakui )leh syari#at! 1eempat , se)rang istri berada dalam masa iddah +asakh yang diakui )leh syari#at! 8! Kata$kata talak !
%bid. Hal. 2/
1/ | + a ' e
Sighat tala* adalah la+al yang menyebabkan terutusnya hubungan ernikahan, baik se'ara -elas %sharih& mauun sindiran %kinayah& dengan syarat harus disertai dengan adanya niat! Namun demikian, tidak 'uku hanya dengan niat sa-a, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SA5 0
= 7'6 C — '6C! (
& &@ — 7 B™9! & S ! &š T &GD › ]! ˜
Artinya 0
ghfifj ’frf| Suami yang men'eraikan istrinya disyaratkan 0 $
Telah deasa!
$
Berakal sehat!
$
Atas kesadaran dan kehendak sendiri!
$
/'aan talak yang dikemukakannya berdasarkan kesadaran dan kesenga-aan!
AKIBAT H/K/MN4A Talak adalah menghilangkan atau memutuskan ikatan erkainan sehingga setelah hilangnya
ikatan
erkainan
itu
istri
tidak
lagi
halal
bagi
suaminya
Ma'am$ma'am talak0
}= ’frf| ifŒœo
Talak ra-#i yaitu talak dimana suami masi memunyai hak untuk meru-uk kembali isterinya Kateg)ri talak ra-#i adalahsebagai berikut0 a! Talak mati, tidak hamil b! Talak hidu dan hamil '! Talak mati dan hamil d! Talak hidu dan tidak hamil e! Talak hidu dan belum haid
€= ’frf| pfom
Talak bain adalah talak yang memisahkan sama sekali hubungnan suami isteri! Talak bain terbagi men-adi dua bagian0
!1
%bid. 2!
1* | + a ' e
a! Talak bain shugra, ialah talak yang menghilangkan hak$hak ru-uk dari bekas suaminya, tetai tidak menghilangkan hak nikah baru keada isteri bekas isterinya itu!4ang termasuk dalam talak bain shugra ialah0 $ Talak yang di-atuhkan suaminya ada isteri yang belum ter-adi dukhul%setubuh& $ Khulu# Hukum talak bain shugra0 $ Hilangnya ikatan nikah antara suami dan isteri $ Hilangnya hak bergaul bagi suami isteri termasuk berkhalat %menyendiri berdua$ duaan& $ Masing$massing tidak saling mearisi manakala meninggal $ Bekas isteri, dalam masa idah, berhak tinggal di rumah suaminya dengan berisah temat tidur dan mendaat na+kah $ Ru-uk dengan akat dan mahar yang baru b! Talak bain kubra, Adalah talak yang mengakibatkan hilangnnya hak ru-uk ada bekas isteri, alauun kedua bekas suami isteri itu ingin melakukannya, baik di aktu idah atau sesudahnya! 4ang termasuk talak bain kubra adalah segala ma'am talak yang mengandung unsur$unsur sumah! Hukum talak bain kubra (! Sama dengan hukum talak bain shugra n)m)r (, ., dan 3! .! Suami haram kain lagi dengan istrinya, ke'uali bekas istri telah kain dengan laki$laki lain! I! KH/;/# Menurut +u*aha, khulu% se'ara umum, yakni er'eraian dengan disertai se-umlah harta sebagai 2iwadh yang diberikan )leh istri keada suami untuk menembus diri agar terleas dari ikatan erkainan, baik dengan kata khulu% , mubara%ah mauun talak! Se'ara khusus, yaitu talak atas dasar 2iwadh sebagai tebusan dari istri dengan kata$ katakhulu% %eleasan& atau yang semakna seerti mubara%ah%embebasan&! Khulu# ialah enyerahan harta yang dilakukan )leh istri untuk menebus dirinya dari %ikatan& suaminya!
Menurut ulama +i*ih, khulu# adalah istri memisahkan diri dari
suaminya dengan ganti rugi keadanya! Hukumnya b)leh, tetai makruh seerti talak karena adanya emutusan talak yang dierintahkan syara#! Khulu# dierb)lehkan -ika ada sebab yang menuntut, seerti suami 'a'at +isik atau 'a'at sedikit ada +isik atau suami tidak daat melaksanakan kea-iban hukum$hukum All)h, seerti ersahabatan yang baik
2 | + a ' e
dan dalam segala ergaulan3.! =ika disana tidak ada sebab yang menuntut khulu# maka terlarang hukumnya sebagaimana hadis yang diriayatkan Ahmad An$Nasa#i dari Abu Hurairah0 <5anita yang khulu# adalah anita muna+ik! Para ulama# menghukumi makruh9 =!
MASA MEN/NGG/ %I77AH& 7e+inisi Iddah menurut bahasa dari kata
Mengetahui kebebasan rahim dari er'amuran nasab! Memberikan kesematan suami agar daat intr)eksi diri dan kembali keada istri
yang ter'erai! '! Berkabungnya anita yang ditinggal meninggal suami untuk memenuhi dan mengh)rmati erasaan keluarganya! d! Mengagungkan urusan nikah, karena ia tidak semurna ke'uali dengan terkumulnya kaum laki$laki dan tidak meleas ke'uali dengan enantian yang lama!
!2
%bid. Hal. 2*/
!"
%bid. Hal."1/
!!
%bid. Hal."2
21 | + a ' e
KESIMP/;AN Kata nikah berasal dari bahasa arab yang berarti bertemu, berkumul! Menurut bahasa "nikah# diartikan adh$dhamm %berkumul atau bergabung& dan al ikhtilath %ber'amur&! Menurut istilah nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara se)rang laki$laki dan eremuan untuk hidu bersama dalam suatu rumah tangga melalui a*ad yang dilakukan menurut hukum syariat Islam! Ta#ri+ ernikahan ialah akad yang menghalalkan ergaulan dan membatasi hak dan kea-iban serta t)l)ng men)l)ng antara se)rang laki$laki dan se)rang eremuan yang bukan mahram! Hukum nikah ada ;ima0 (! 5a-ib, bagi )rang yang mamu memberi na+kah dan dia takut akan terg)da ada ke-ahatan %>ina& .! Sunnah, Bagi )rang yang berkehendak serta mamu memberi na+kah dan lain$ lain! 8! Mubah, bagi )rang$)rang yang ada dasarnya belum ada d)r)ngan untuk menikah dan erkainan itu tidak akan mendatangkan kemudaratan aa$aa keada siaaun! 3! Makruh, Bagi )rang yang tidak mamu memberi na+kah! ! Haram, Bagi )rang yang berniat akan menyakiti eremuan yang dinikahinya! Hikmah ernikahan, Memelihara Gen Manusia! Pernikahan adalah tiang keluarga yang teguh dan k)k)h! Nikah sebagai erisai diri manusia! Melaan Haa Na+su! Rukun dari nikah yaitu , Adanya kedua 'al)n memelai, Adanya 5ali bagi anita, Adanya dua )rang saksi, dan Adanya Akad! Mahram adalah :rang yang tidak halal dinikahi ada (3 ma'am0 Tu-uh )rang dari ihak keturunan (! Ibu dan Ibunya %nenek&,ibu dari baak, dan seterusnya samai ke atas! .! Anak dan 'u'u, dan seterusnya ke baah! 8! Saudara eremuan seibu sebaak, sebaak, atau seibu sa-a! 3! Saudara eremuan dari Baak! ! Saudara eremuan dari Ibu! C! Anak eremuan dari saudara laki$laki dan seterusnya! 2! Anak eremuan dari saudara eremuan dan seterusnya! 7ua )rang dari sebab menyusu ?! Ibu yang menyusuinya 1! Saudara eremuan seersusuan! ;ima )rang dari sebab ernikahan! 22 | + a ' e
(@!Ibu istri %mertua& ((!Anak tiri, aabila sudah 'amur dengan Ibunya! (.!Istri anak %menantu& (8!Istri Baak %Ibu Tiri& (3!Haram menikahi dua )rang dengan 'ara dikumulkan bersama$sama, yaitu dua eremuan yang ada hubungan mahram, seerti dua eremuan yang bersaudara! Hak$hak suami$istri C! 2! ?! 1! (@!
Kehalalan Bersenang$senang %Bersetubuh& Keharaman mertua Saling mearisi Mu#asyarah dengan Baik Keturunan dan Sandaran Keturunan keada kedua )rangtua
Kata talak berasal dari bahasa Arab artinya menurut bahasa meleas tali , membebaskan dan meleaskan ikatan! Adaun talak menurut istilah syariat Islam ialah meleaskan atau membatalkan ikatan ernikahan dengan la+ad> tertentu %talak atau sesamanya& yang mengandung arti men'eraikan ! Talak meruakan -alan keluar terakhir dalam suatu ikatan ernikahan antara suami isteri -ika mereka tidak terdaat lagi ke')')kan dalam membina rumah tangga! Khulu# ialah enyerahan harta yang dilakukan )leh istri untuk menebus dirinya dari %ikatan& suaminya! Menurut ulama +i*ih, khulu# adalah istri memisahkan diri dari suaminya dengan ganti rugi keadanya! Hukumnya b)leh, tetai makruh seerti talak karena adanya emutusan talak yang dierintahkan syara#! 7e+inisi Iddah menurut bahasa dari kata
2" | + a ' e