MAKALAH DAMPAK PELARUT BENZENE BAGI KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN SEKITAR
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pelarut adalah benda cair atau gas yang dapat melarutkan benda padat, cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air . Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandung karbon)) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih karbon mudah menguap, meninggalkan substansi terlarut yang didapatkan. Untuk membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar. Pelarut selain berguna bagi kehidupan manusia, juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika pemakaiannya tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan dan M! dari pelarut tersebut. "al ini bisa kita lihat pada tanggal #$ %o&ember ', telah terjadi ledakan di pabrik petrokimia %o. ## kota *ilin, Propinsi *ilin +hina yang berlangsung selama satu jam. !alam ledakan ini lima lima orang orang mening meninggal gal,, lusina lusinan n orang orang terluka terluka dan menye menyebab babkan kan e&akua e&akuasi si lebih lebih dari dari sekita sekitar r sepuluh ribu penduduk karena kesalahan prosedur penggunaan. etelah ledakan di pabrik kimia, stasiun pemantau di *ilin menemukan baha benzene masuk ke sungai dan mencemari air. e&el enzene #/ kali diatas ambang batas aman nasional. 0han 0hang g any anyin ing, g, dire direkt ktur ur dari dari 1n&i 1n&iro ronm nmen entt and and 2eso 2esour urces ces 3nsti 3nstitu tute te of *ilin *ilin Uni& Uni&ers ersity ity,, mengatakan mengatakan baha benzene yang tidak melarut dalam air adalah zat yang berbahaya. berbahaya. 4rang yang meminum air dengan sedikit benzene bisa mendapat mulut bernanah. !alam jumlah besar dapat menyebabkan kekacauan dari sel darah, dengan kata lain eukemia. edakan ini menciptakan lapisan racun, lick 5 pencemaran sepanjang / km di sungai onghua, anak sungai dari sungai 6mur dan menumpahkan kedalam sungai onghua bahan karsinogen sepanjang #./78 km. apisan ini didominasi oleh benzene dan nitrobenzene, dan melalui kota 3ndustri "arbin terletak #' mil dari kota *ilin dan berpenduduk $./ juta orang. Pertengahan !esember ', 9habaro&sk, sebuah kota di 2usia, dibuat panik. 9ota yang berpenghuni sekitar :. jia diancam bahaya tumpahan bahan kimia enzena akibat meledaknya sebuah pabrik kimia Petro+hina di pro&insi *ilin, +hina. ekitar # ton bahan kimia berbahaya tumpah ke sungai onghua dengan kecepatan alir sekitar $ kilometer per hari. !an hanya hanya dalam dalam hitung hitungan an hari hari sungai sungai 6mur di ilaya ilayah h 2usia 2usia langsu langsung ng terkont terkontami aminasi nasi enzena. !esa %izhne-eninkoye dan 9ota 9habaro&sk yang berpenghuni sekitar : ribu menjadi daerah raan aktu itu. 9arena dari sungai 6mur inilah pasokan air minum untuk ribuan arga berasal. 6ncaman penyakit kanker menyeruak. Mesk Meskip ipun un pada pada akhi akhirn rnya ya kepa kepani nika kan n dan dan keku kekuat atira iran n arg argaa hany hanyaa diba dibaya yarr deng dengan an permohonan maaf secara resmi pemerintah +hina melalui ;e ;en n *ibao yang datang langsung ke 2usia. (9ompas edisi #8 !esember ') eirin eiring g perkem perkemban bangan gan zaman zaman dan semaki semakin n mening meningkat katnya nya indust industri ri yang yang diikut diikutii semaki semakin n tingginya permintaan akan zat pelarut 5 sol&ent untuk industri. !an banyaknya peristia atau kasu kasuss kece kecela laka kaan an yang ang terj terjad adii di indu indust stri ri yang ang dise diseba babk bkan an oleh oleh sol& sol&en entt yang ang mana mana menyebabka menyebabkan n pencemaran pencemaran lingkungan lingkungan dan keracunan keracunan pada manusia manusia hingga hingga menyebabkan menyebabkan kemat ematia ian n. Pelarut Pelarut,, terutam terutamaa organik mempunyai mempunyai potens potensii bahay bahayaa terhada terhadap p kesehata kesehatan, n, produkti&itas, dan efisiensi di lingkungan kerja dan industri.
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pelarut adalah benda cair atau gas yang dapat melarutkan benda padat, cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air . Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandung karbon)) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih karbon mudah menguap, meninggalkan substansi terlarut yang didapatkan. Untuk membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar. Pelarut selain berguna bagi kehidupan manusia, juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika pemakaiannya tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan dan M! dari pelarut tersebut. "al ini bisa kita lihat pada tanggal #$ %o&ember ', telah terjadi ledakan di pabrik petrokimia %o. ## kota *ilin, Propinsi *ilin +hina yang berlangsung selama satu jam. !alam ledakan ini lima lima orang orang mening meninggal gal,, lusina lusinan n orang orang terluka terluka dan menye menyebab babkan kan e&akua e&akuasi si lebih lebih dari dari sekita sekitar r sepuluh ribu penduduk karena kesalahan prosedur penggunaan. etelah ledakan di pabrik kimia, stasiun pemantau di *ilin menemukan baha benzene masuk ke sungai dan mencemari air. e&el enzene #/ kali diatas ambang batas aman nasional. 0han 0hang g any anyin ing, g, dire direkt ktur ur dari dari 1n&i 1n&iro ronm nmen entt and and 2eso 2esour urces ces 3nsti 3nstitu tute te of *ilin *ilin Uni& Uni&ers ersity ity,, mengatakan mengatakan baha benzene yang tidak melarut dalam air adalah zat yang berbahaya. berbahaya. 4rang yang meminum air dengan sedikit benzene bisa mendapat mulut bernanah. !alam jumlah besar dapat menyebabkan kekacauan dari sel darah, dengan kata lain eukemia. edakan ini menciptakan lapisan racun, lick 5 pencemaran sepanjang / km di sungai onghua, anak sungai dari sungai 6mur dan menumpahkan kedalam sungai onghua bahan karsinogen sepanjang #./78 km. apisan ini didominasi oleh benzene dan nitrobenzene, dan melalui kota 3ndustri "arbin terletak #' mil dari kota *ilin dan berpenduduk $./ juta orang. Pertengahan !esember ', 9habaro&sk, sebuah kota di 2usia, dibuat panik. 9ota yang berpenghuni sekitar :. jia diancam bahaya tumpahan bahan kimia enzena akibat meledaknya sebuah pabrik kimia Petro+hina di pro&insi *ilin, +hina. ekitar # ton bahan kimia berbahaya tumpah ke sungai onghua dengan kecepatan alir sekitar $ kilometer per hari. !an hanya hanya dalam dalam hitung hitungan an hari hari sungai sungai 6mur di ilaya ilayah h 2usia 2usia langsu langsung ng terkont terkontami aminasi nasi enzena. !esa %izhne-eninkoye dan 9ota 9habaro&sk yang berpenghuni sekitar : ribu menjadi daerah raan aktu itu. 9arena dari sungai 6mur inilah pasokan air minum untuk ribuan arga berasal. 6ncaman penyakit kanker menyeruak. Mesk Meskip ipun un pada pada akhi akhirn rnya ya kepa kepani nika kan n dan dan keku kekuat atira iran n arg argaa hany hanyaa diba dibaya yarr deng dengan an permohonan maaf secara resmi pemerintah +hina melalui ;e ;en n *ibao yang datang langsung ke 2usia. (9ompas edisi #8 !esember ') eirin eiring g perkem perkemban bangan gan zaman zaman dan semaki semakin n mening meningkat katnya nya indust industri ri yang yang diikut diikutii semaki semakin n tingginya permintaan akan zat pelarut 5 sol&ent untuk industri. !an banyaknya peristia atau kasu kasuss kece kecela laka kaan an yang ang terj terjad adii di indu indust stri ri yang ang dise diseba babk bkan an oleh oleh sol& sol&en entt yang ang mana mana menyebabka menyebabkan n pencemaran pencemaran lingkungan lingkungan dan keracunan keracunan pada manusia manusia hingga hingga menyebabkan menyebabkan kemat ematia ian n. Pelarut Pelarut,, terutam terutamaa organik mempunyai mempunyai potens potensii bahay bahayaa terhada terhadap p kesehata kesehatan, n, produkti&itas, dan efisiensi di lingkungan kerja dan industri.
!ilatarbelakangi oleh semua hal tersebut diatas penulis menjadi tertarik untuk membahas mengenai benzene secara khusus dan pelarut secara umum, bahayanya bagi kesehatan dan lingkungan serta manajemen pengendaliannya. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut< #. agaimana agaimana dampak dampak pelarut pelarut bagi kesehata kesehatan n manusia manusia dan lingku lingkungan ngan sekitar sekitar = '. agaimana agaimana cara penanganan penanganan korban korban keracunan keracunan pelarut pelarut,, baik pertolong pertolongan an pertamanya pertamanya maupun maupun pengobatan lebih lanjutnya= $. agaimana agaimana manajemen manajemen pengendal pengendalian ian pelarut pelarut sehingga sehingga dampak dampak negatif negatif bisa dihindarkan dihindarkan = C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Tujuan Umum Untuk mengetahui dampak dan faktor resiko dari pelarut serta pencegahan dan pengendalian dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan. . Tujuan Tujuan !husus ! husus a. Menget Mengetahu ahuii cara penang penangana anan n korban korban keracu keracunan nan pelaru pelarut, t, baik baik pertol pertolong ongan an pertam pertamany anyaa maupun pengobatan lebih lanjutnya. b. Mengetahui manajemen pengendalian pelarut termasuk pencegahan dampak buruknya. D. Man"aat Penelitian 1. Bagi Penulis
Menamb Menambah ah pengeta pengetahua huan n serta serta aasan aasan di bidang bidang toksik toksikolo ologi gi lingku lingkunga ngan n khususn khususnya ya meng mengen enai ai kasu kasuss pelar pelarut ut yang yang terja terjadi di beser beserta ta pena penang ngan anan an kera keracu cuna nan n dan dan mana manajem jemen en pengendalian pelarut. . Bagi Instansi
Mem Memberi beri info inform rmas asii bagi bagi kary karya aan an khus khusus usny nyaa yang ang dala dalam m peke pekerj rjaa aan n seha sehari ri-h -har arii menggunakan pelarut, dalam hal ini adalah karyaan di instalasi Penyehatan lingkungan dan 3nstala 3nstalasi si abora aborator torium ium Patolo Patologi gi 9linik 9linik dan Patolo Patologi gi 6nato 6natomi mi tentan tentang g cara penang penangana anan n keracunan pelarut dan manajemen pengendaliannya. E. BATA#AN BATA#AN MA#ALAH MA#A LAH
atasan masalah dalam makalah ini adalah deskripsi gambaran umum pelarut serta analisis penanganan keracunan dan manajemen pengendalian pelarut serta dampak bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, dalam hal ini lebih spesifik tentang pelarut benzene
BAB II TIN$AUAN PU#TA!A A. De"inisi Pelarut
Pelarut adalah benda cair atau gas yang dapat melarutkan benda padat, cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air . Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandung karbon) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap, meninggalkan substansi terlarut yang didapatkan. Untuk membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar. B. Ma%am&Ma%am Pelarut
Pelarut biasanya dibagi berdasarkan struktur kimia atau karakteristik fisikanya. Penggolongan pelarut berdasarkan struktur kimia adalah sebagai berikut < 1. Hi'r(kar)(n esuai namanya maka pada golongan ini terdiri dari pelarut-pelarut dimana unsur hidrogen (") dan carbon (+) menjadi struktur dasarnya. >olongan ini terbagi lagi menjadi tiga sub golongan, yaitu< aliphatis, aromatis dan halogenated hidrokarbon. edang sub golongan aliphatis dibagi lagi menjadi aliphatis jenuh (saturated) dan tidak jenuh (unsaturated). Pelarut-pelarut golongan hidrokarbon hampir seluruhnya berasal dari hasil distilasi minyak bumi yang merupakan campuran dari beberapa sub-sub golongan (bukan senyaa murni), sehingga titik didihnya berupa range dari minimum sampai maksimum, bukan merupakan titik didih tunggal. *+L+N*AN UTAMA
#UB !ETERAN*AN *+L+N*AN
ALIPHATI#
*1%U", tidak mempunyai ikatan rangkap dalam strukturnya, disebut juga 696%6 atau P626??3%.
C+NT+H DAN PEN**UNAANN,A
"asil-hasil !ari hasil distilasi minyak bumi distilasi minyak (produksi P12@6M3%6)< bumi berupa campuran pecial oiling Point AA, campuran beberapa alkana senyaa hidrokarbon aliphatis, dan mungkin naphtenis dan sedikit aromatis. beberapa jenis oiling range-nya< - #' o+. Mudah hidrokarbon lain. terbakar dan sangat &olatile.
@erbagi @itik didihnya o 6romatic ;hite pirite (6;), menjadi $ dinyatakan dalam campuran senyaa hidrokarbon golongan< range. 9omposisi paraffin, cycloparafin dan aromatis. 26%@63 dinyatakan dalam oiling range antara #B - #7 o+. U2U, persentasi alkana tabil dengan arna jernih. 26%@63 yang ada. 12+66%> Minasol-M, Pertasol +6, Pertasol +, dan 393. 6lkana yang Pertasol ++ dan minyak tanah penting dalam (kerosene). 393 industri cat adalah
+ontoh lain adalah petroleum ether (B-:o+), naphta (8-7 o+), petroleum benzine (#'-# o+)
(%6P"@1%1), ikatanya melingkar, antara +:CheDana +ontoh jenis siklis yang diperoleh dari atom karbon hingga hasil ekstraksi tanaman adalah pertama +#Cdekana. terpentin. bertemu dengan atom carbon iasanya dipakai untuk sol&ent cat terakhir. jenis alkyd (&arnish, synthetic enamel) dan polyurethane. @3!69 *1%U", mempunyai ikatan rangkap dua, 691%6541?3% (ethylene, propylene, dll) atau rangkap tiga, 69E%1 (etuna5acetylene, propuna, dll). 9arena sifatnya reaktif dan hampir sebagian besar senyaanya dalam kondisi gas, maka tidak umum dipakai sebagai sol&ent dalam cat. @oluena (methyl benzene), mempunyai titik didih ###F +, merupakan pelarut yang sangat kuat.
AR+MATI#
Aylene (dymethyl benzene), truktur molekulnya mengandung merupakan campuran dari tiga macam ikatan aromatis (benzene), + :": isomer< ortho, metha dan para-Dylena daya larutnya lebih kuat dibanding yang mempunya titik didih hampir senyaa-senyaa hidrokarbon sama (#BB, #$7 dan #$7 o+) sehingga aliphatis. sulit dipisahkan dengan proses distilasi. ol&ent-sol&ent jenis aromatis dipakai hampir pada semua jenis cat, terutama cat jenis acrylic, polyurethane, epoDy atau nitrocellulose.
Methylene klorida atau diklormethane, cairan tak berarna "idrokarbon dimana satu atau dengan titik didih B o+. !ipakai untuk HAL+*ENATED lebih atom hidrogen-nya diganti pembersih logam, sol&ent untuk cat HIDR+!ARB+N oleh atom halogen, seperti klorine jenis lacGuer dan (+l) atau fluorine (?) pembersih5penghilang cat (paint remo&er).
Tabel 2.1 Golongan Hidrokarbon . +ksigenate' #(l-ent 4ksigenated sol&ent atau pelarut dengan atom oksigen adalah pelarut-pelarut yang struktur kimianya mengandung atom oksigen. @ermasuk dalam kategori ini adalah golongan ester, ether, ketone dan alkohol. *+L+N*AN UTAMA
!ETERAN*AN
C+NT+H DAN PEN**UNAANN,A
1@12
6dalah senyaa organik hasil reaksi kondensasi antara asam karboksilat dan alkohol (esterifikasi), karenanya nama ester dimulai dari alkil alkohol dan diikuti nama asam karboksilat-nya, seperti< methyl acetat. au yang angi adalah ciri khas senyaa ini. Makin sedikit atom karbon dan5atau makin banyak cabangnya, maka makin mudah menguap.
1@"12
1thyl acetate 3sopropil acetate 3so dan butyl acetate !ipakai sebagai sol&ent pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
6dalah senyaa organik hasil reaksi 1thyl methyl ether (methyl Hcellosol&eH) kondensasi alkohol. enyaa ini utyl ethyl ether (butyl Hcellosol&eH) mengandung gugus fungsional oksigen !ipakai sebagai sol&ent pada cat jenis yang diapit oleg dua buah lakil. acrylic dan nitro cellulose. 6dalah senyaa organik hasil reaksi oksidasi alkohol. enyaa ini mengandung gugus fungsional karbonil. Merupakan sol&ent yang sangat kuat daya larutnya dan juga sangat &olatile.
6cetone Methyl ethyl ketone (M19) Methyl methyl ketone (MM9) Methyl isobutyl ketone (M39) !ipakai sebagai sol&ent pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
6dalah senyaa organic yang mempunyai gugus fungsional hidroksil 694"4 (4") yang melekat pada sebuah alkil dari hidrokarbon, baik aliphatis maupun aromatis.
1thyl alkohol (ethanol) 3sopropyl alkohol ('-propanol) utanol !ipakai sebagai latent sol&ent pada cat jenis nitro cellulose
91@4%1
Tabel 2.2 Golongan Oksigenated Solvent ecara umum, pelarut dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu< polar dan non polar. Umumnya, konstanta dielektrik pelarut menyediakan ukuran kasar polaritas pelarut. Polaritas yang kuat air ditandai, pada ' F+, dengan konstanta dielektrik /,#. Pelarut dengan konstanta dielektrik kurang dari # umumnya dianggap nonpolar. ecara teknis, konstanta dielektrik mengukur kemampuan pelarut untuk mengurangi kekuatan medan medan listrik di sekeliling partikel bermuatan tenggelam di dalamnya. Pengurangan ini kemudian dibandingkan dengan kekuatan medan partikel bermuatan dalam kekosongan. !alam istilah aam, konstanta dielektrik pelarut dapat dianggap sebagai kemampuan untuk mengurangi biaya internal terlarut. erikut ini adalah tabel sifat pelarut secara umum dan dikelompokkan kedalam pelarut non-polar, polar aprotik dan polar protik <
ol&ent
2umus kimia
@itik didih
9onstanta !ielektrik
Massa jenis
Pelarut %on-Polar "eksana
+"$-+"'-+"'-+"'-+"'+"$
:7 F+
'.
.: g5ml
enzena
+:":
/ F+
'.$
./87 g5ml
@oluena
+:"-+"$
### F+
'.B
./:8 g5ml
!ietil eter
+"$+"'-4-+"'-+"$
$ F+
B.$
.8#$ g5ml
9loroform
+"+l$
:# F+
B./
#.B7/ g5ml
1til asetat
+"$-+(C4)-4-+"'-+"$
88 F+
:.
./7B g5ml
Pelarut Polar 6protic #,B-!ioksana
5-+"'-+"'-4-+"'-+"'-4-I
## F+
'.$
#.$$ g5ml
@etrahidrofuran (@"?)
5-+"'-+"'-4-+"'-+"'-I
:: F+
8.
.//: g5ml
!iklorometana (!+M)
+"'+l'
B F+
7.#
#.$': g5ml
6setona
+"$-+(C4)-+"$
: F+
'#
.8/: g5ml
6setonitril (Me+%)
+"$-+J%
/' F+
$8
.8/: g5ml
!imetilformamida (!M?)
"-+(C4)%(+"$)'
#$ F+
$/
.7BB g5ml
!imetil sulfoksida (!M4)
+"$-(C4)-+"$
#/7 F+
B8
#.7' g5ml
Pelarut Polar Protic 6sam asetat
+"$-+(C4)4"
##/ F+
:.'
#.B7 g5ml
n-utanol
+"$-+"'-+"'-+"'-4"
##/ F+
#/
./# g5ml
3sopropanol (3P6)
+"$-+"(-4")-+"$
/' F+
#/
.8/ g5ml
n-Propanol
+"$-+"'-+"'-4"
78 F+
'
./$ g5ml
1tanol
+"$-+"'-4"
87 F+
$
.8/7 g5ml
Metanol
+"$-4"
: F+
$$
.87# g5ml
6sam format
"-+(C4)4"
# F+
/
#.'# g5ml
6ir
"-4-"
# F+
/
#. g5ml
!iperoleh dari Hhttp<55id.ikipedia.org5iki5PelarutH Tabel 2.3 Sifat-Sifat Pelarut Umum 1. Pelarut N(n P(lar a. Heksana
"eksana adalah sebuah senyaa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia +:"#B (isomer utama n-heksana memiliki rumus +" $(+"')B+"$). 6alan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran - ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. eluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. "eksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. !alam keadaan standar senyaa ini merupakan cairan tak berarna yang tidak larut dalam air. "eksana diproduksi oleh kilang-kilang minyak mentah. 9omposisi dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. Produk industri biasanya memiliki K-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi yang mendidih pada :L8 F+. b. Benzene enzena, juga dikenal dengan nama +:":, Ph", dan benzol, adalah senyaa kimia organik yang merupakan cairan tak berarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. enzena adalah sejenis karsinogen. enzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. enzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik , bensin, karet buatan, dan pearna. elain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyaa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. c. Toulena @oluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah cairan bening tak berarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. @oluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. eperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan. d. Dietil eter !ietil eter, yang juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang jernih, tak berarna, dan ber titik didih rendah serta berbau khas. 6nggota paling umum dari kelompok campuran kimiai yang secara umum dikenal sebagai eter ini merupakan sebuah isomernya butanol. erformula +"$-+"'-4-+"'-+"$, dietil eter digunakan sebagai pelarut biasa dan telah digunakan sebagai anestesi umum. 1ter dapat dilarutkan dengan menghemat di dalam air (:.7 g5# m). 1nzim sitokrom PB dipercaya memetabolisir dietil eter. !ietil eter menghambat alkohol dehidrogenase, dan dengan begitu memperlambat metabolisme etanol. !ietil eter juga menghambat metabolisme obat yang membutuhkan metabolisme oksidatif . e. Kloroform 9loroform adalah nama umum untuk triklorometana (+"+l $). 9loroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pem bius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. ;ujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap. f. Etil asetat 1til asetat adalah senyaa organik dengan rumus +"$+"'4+(4)+"$. enyaa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. enyaa ini berujud cairan tak berarna, memiliki aroma khas. enyaa ini sering disingkat 1t46c, dengan 1t meakili gugus etil dan 46c meakili asetat. 1til asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut.
1til asetat adalah pelarut polar menengah yang &olatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. 1til asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor , oksigen, dan nitrogen. 1til asetat dapat melarutkan air hingga $K, dan larut dalam air hingga kelarutan /K pada suhu kamar . 9elarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. %amun demikian, senyaa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam. . Pelarut P(lar Ar(ti% a. 1,4-Dioksana #,B-!ioksana, sering hanya disebut !ioksana, adalah jelas, tak berarna heterosiklik senyaa organik yang merupakan cairan pada suhu kamar dan tekanan. Memiliki rumus molekul +B"/4' dan titik didih ## F +. "al ini biasanya digunakan sebagai pelarut aprotic. #,B-!ioksana memiliki bau yang lemah sama dengan dietil eter. 6da juga dua senyaa isomerik kurang umum, #,'-!ioksana dan #,$-!ioksana. #,'-!ioksana adalah bentuk peroksida yang secara alami dalam botol tua @etrahidrofuran. #,B-!ioksana diklasifikasikan sebagai sebuah eter, dengan masing-masing dari dua atom oksigen membentuk kelompok fungsional eter. "al ini lebih polar daripada dietil eter, yang juga memiliki empat karbon, tetapi hanya satu gugus fungsional eter. !ietil eter agak larut dalam air, tetapi #,B-!ioksana yang bercampur dengan air dan higroskopik. Polaritas yang lebih tinggi dan sedikit lebih tinggi massa molekul juga memberi itu jauh lebih tinggi daripada titik didih dietil eter. 9etika digunakan sebagai pelarut untuk reaksi >rignard, !ioksana positif mempengaruhi pembentukan magnesium halida chlenk garam dalam ekuilibrium. %ama !ioksana tidak boleh diam!urkan dengan dioksin, yang merupakan senyaa yang berbeda tetapi juga merupakan diether (dua kelompok fungsional eter). b. Tetrahidrofuran (TH! @etrahidrofuran, atau dikenal sebagai @"?, adalah senyaa organik heterosiklik dengan rumus kimia (+" ')B4). 3a berupa cairan ber &iskositas rendah dan memiliki aroma seperti dietil eter . 3a termasuk dalam molekul eter yang paling polar . @"? adalah analog yang ter hidrogenasi dari senyaa aromatik furan. @"? adalah pelarut aprotik dengan tetapan dielektrik 8,:. 3a memiliki kepolaran yang sedang dan melarutkan berbagai macam senyaa nonpolar maupun polar. !ietil eter sering digantikan oleh @"? ketika diperlukan pelarut bertitik didih lebih tinggi. 4leh karena itu, seperti dietil eter, ia sering digunakan dalam hidroborasi untuk sintesis alkohol primer . 9edua eter tersebut memiliki atom oksigen yang dapat berkoordinasi dengan atom boron yang kekurangan elektron membentuk aduk . elain itu, @"? dan dietil eter juga sering digunakan sebagai pelarut reagen >rignard karena atom oksigen pelarut dapat berkoordinasi dengan ion magnesium dari reagen >rignard. 6tom oksigen pada @"? dan dietil eter juga tidak memiliki hidrogen asam yang dapat mengalami reaksi asam-basa dengan reagen >rignard. '-metiltetrahidrofuran merupakan alternatif @"? yang populer, ia memiliki sifat yang sama dengan @"?, namun memiliki titik leleh yang lebih rendah (digunakan untuk reaksi bertemperatur rendah) dan titik didih yang lebih tinggi (digunakan untuk retensi pelarut pada refluks). @"? sering digunakan dalam ilmu polimer. 3a dapat digunakan untuk melarutkan karet sebelum dilakukan penentuan massa molekul menggunakan kromatografi permeasi gel. @"? juga melarutkan P+.
@"? dapat di polimerisasikan menggunakan asam kuat, menghasilkan polimer linear yang disebut poli(tetrametilena eter) glikol (P@M1>), %omor 2egistrasi +6 N'#7-:-#O, juga dikenal sebagai P@M4, politetrametilena oksida. 9egunaan utama dari polimer ini adalah untuk membuat serat poliuretana elastomerik seperti pandeD. @"? dapat disintesis dari hidrogenasi katalitik furan. Proses pembuatan @"? dalam industri menggunakan dehidrasi #,B-butanadiol dengan katalis asam. !u Pont mengembangkan proses produksi @"? dengan mengoksidasi n-butana menjadi maleat anhidrida kasar, diikuti dengan hidrogenasi maleat anhidrida menjadi @"?. @"? cenderung membentuk peroksida jika disimpan dalam udara. 4leh karena itu @"? tidak boleh didistilasi sampai kering, yang dapat meninggalkan residu peroksida yang mudaj meledak. @"? komersial sering memakai "@ untuk mencegah pembentukan peroksida. +ampuran @rapp yang memperluas jangkauan temperatur @"? sebagai pelarut. c. Diklorometana (D"#! !iklorometana (!+M atau methylene chloride) adalah senyaa organik dengan rumus +"'+l'. 3ni tidak berarna, mudah menguap cairan dengan aroma manis yang sedang banyak digunakan sebagai pelarut. ebih dari . ton diproduksi pada tahun #77#. Meskipun tidak bercampur dengan air, itu bercampur dengan berbagai pelarut organik. ini pertama kali dibuat pada tahun #/B oleh kimiaan Perancis "enri ictor 2egnault, yang terisolasi dari campuran chloromethane dan klorin yang telah terkena sinar matahari. !iklorometana adalah paling beracun chlorohydrocarbons yang sederhana, tetapi tidak tanpa risiko kesehatan sebagai &olatilitas tinggi membuat inhalasi akut bahaya. NBO diklorometana juga metabolised oleh tubuh untuk karbon monoksida berpotensi menimbulkan keracunan karbon monoksida. akut pemaparan oleh terhirup telah mengakibatkan optik neuropati dan hepatitis. kontak kulit yang lama dapat mengakibatkan pelarutan diklorometana beberapa jaringan lemak di kulit, menyebabkan iritasi kulit atau luka bakar kimia. 3ni mungkin karsinogenik, karena telah dikaitkan dengan kanker paru-paru, hati, dan pankreas di laboratorium hean. diklorometana melintasi plas enta. 9eracunan janin pada anita yang terpapar %amun selama kehamilan belum terbukti. !alam percobaan binatang itu fetotoDic pada dosis yang maternal beracun tapi tidak ada terlihat efek teratogenic. !i banyak negara produk yang mengandung diklorometana harus membaa label peringatan dari risiko kesehatan. !i Uni 1ropa penggunaan diklorometana di cat-penari telanjang itu dilarang bagi konsumen dan banyak profesional. d. $seton 6seton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, '-propanon, propan-'on,dimetilformaldehida, dan -ketopropana, adalah senyaa berbentuk cairan yang tidak berarna dan mudah terbakar. 3a merupakan keton yang paling sederhana. 6seton larut dalam berbagai perbandingan dengan air , etanol, dietil eter , dll. 3a sendiri juga merupakan pelarut yang penting. 6seton digunakan untuk membuat plastik , serat, obat-obatan, dan senyaa-senyaa kimia lainnya. elain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil. ejumlah kecil aseton diproduksi dalam tubuh melalui dekarboksilasi jasad keton. Penggunaan 1. "airan !embersih 6seton sering kali merupakan komponen utama (atau tunggal) dari cairan pelepas cat kuku. 1til asetat, pelarut organik lainnya, kadang-kadang juga digunakan. 6seton juga
digunakan sebagai pelepas lem super . 3a juga dapat digunakan untuk mengencerkan dan membersihkan resin kaca serat dan epoksi. 3a dapat melarutkan berbagai macam plastik dan serat sintetis. 3a sangat baik digunakan untuk mengencerkan resin kaca serat, membersihkan peralatan kaca gelas, dan melarutkan resin epoksi dan lem super sebelum mengeras. elain itu, aseton sangatlah efektif ketika digunakan sebagai cairan pembersih dalam mengatasi tinta permanen. 2. Pelarut 6seton dapat melarutkan berbagai macam plastik, meliputi botol %algene yang dibuat dari polistirena, polikarbonat, dan beberapa jenis poliprolilena. !alam laboratorium, aseton digunakan sebagai pelarut aportik polar dalam kebanyakan reaksi organik , seperti reaksi %'. Penggunaan pelarut aseton juga berperan penting pada oksidasi *ones. 4leh karena polaritas aseton yang menengah, ia melarutkan berbagai macam senyaa. ehingga ia umumnya ditampung dalam botol cuci dan digunakan sebagai untuk membilas peralatan gelas laboratorium. ;alaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada proses penyimpanan dan transpor asetilena dalam industri pertambangan. ejana yang mengandung bahan berpori pertama-tama diisi dengan aseton, kemudian asetilena, yang akan larut dalam aseton. atu liter aseton dapat melarutkan sekitas ' liter asetilena. 3. Stok um!an !alam bidang industri, aseton direaksi dengan fenol untuk memproduksi bisfenol 6. isfenol 6 adalah komponen penting dalam berbagai polimer, misalnya polikarbonat, poliuretana, dan resin epoksi. 6seton juga digunakan dalam manufaktur kordit. e. #setonitril $%e"&' 6setonitril adalah senyaa kimia dengan rumus +"$+%. 3ni cairan berarna organik yang paling sederhana nitril. 3ni diproduksi terutama sebagai produk sampingan dari pembuatan acrylonitrile. "al ini terutama digunakan sebagai pelarut dalam aprotic kutub pemurnian butadiena. !i laboratorium, digunakan sebagai media-polaritas pelarut yang bercampur dengan air dan memiliki rentang cairan nyaman. f. (imetilformamida $(%)' %, %-dimetilformamida adalah senyaa organik formula (+" $) '-%-+"4. iasa disingkat !M?, cairan tak berarna yang bercampur dalam air dan sebagian besar senyaa organik. !M? digunakan sebagai pelarut untuk reaksi kimia. !imetilformamida adalah murni tidak berbau, sedangkan jika terdegradasi memiliki bau amis karena pengotor dari dimetilamin. u nombre pro&iene del hecho de ser un deri&ado de la formamida, %amanya berasal dari yang menjadi turunan dari formamide, yang amina dari format asam. !imetilformamida adalah pelarut polar dengan titik didih tinggi. Memfasilitasi kutub reaksi yang mengikuti mekanisme, seperti reaksi %'. Eang dimetilformamida tidak stabil di hadapan basa kuat seperti natrium hidroksida atau asam kuat seperti asam klorida atau asam sulfat dan dihidrolisis dalam asam format dan dimetilamin, terutama pada temperatur tinggi. g. (imetil sulfoksida $(%SO' !imetil sulfoksida (!M4) adalah organosulfur senyaa dengan rumus kimia (+"$) '4. 3ni adalah cairan tak berarna yang penting aprotic pelarut yang polar melarutkan baik senyaa polar dan nonpolar dan bercampur dalam berbagai pelarut organik maupun air. 3ni memiliki properti yang berbeda menembus kulit sangat mudah, sehingga orang dapat mencicipinya segera setelah datang ke dalam kontak dengan kulit. 2asanya telah digambarkan sebagai tiram-atau-seperti baang putih. /. Pelarut P(lar Pr(ti%
a. $sam asetat 6sam asetat, asam etanoat atauasam cuka adalah senyaa kimiaasam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. 6sam cuka memiliki rumus empiris +'"B4'. 2umus ini seringkali ditulis dalam bentuk +"$-+44", +"$+44", atau +"$+4'". 6sam asetat murni (disebut asam asetat glasial ) adalah cairan higroskopis tak ber arna, dan memiliki titik beku #:.8F+. 6sam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. arutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion "Q dan +"$+44-. 6sam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. 6sam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan poli&inil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. !alam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. !i rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air . !alam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai :, juta ton per tahun. #. juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati. b. n-Butanol n-utanol adalah salah satu jenis Pelarut Polar Protic. 2umus kimia n-utanol adalah +"$-+"'-+"'-+"'-4". @itik didih n-utanol adalah ##/ F+. 9onstanta !ielektrik nya adalah #/. Massa jenisnya adalah ./# g5ml. n-utanol yang memiliki rumus kimia + B"74", merupakan produk hasil reaksi n-
butiraldehid dengan hidrogen. n-utanol merupakan cairan putih jernih dan berbau tajam Produksi n-butanol sebagian besar digunakan pada pembuatan resin urea fonnaldehid dan plasticizer dibutil pthalat. c. %so&ro&anol (%'$! 3sopropil alkohol (3P6). 3P6 adalah zat yang tidak beracun. 0at ini berpotensi menjadi bahan aditif bahan bakar karena merupakan salah satu hasil samping dari produksi berbahan baku gas alam, sehingga tersedia dalam jumlah yang cukup besar. 3P6 yang biasanya dihasilkan adalah 3P6 dengan kandungan 7K-& dalam larutan. Padahal, agar dapat menjadi aditif bahan bakar, kemurniannya harus mencapai minimal 77,/K-& sehingga agar 3P6 tersebut dapat digunakan sebagai bahan aditif perlu dilakukan upaya untuk mendehidrasi 3P6 7K-& menjadi 3P6 77,/K-&. alah satu caranya adalah dengan menggunakan metode adsorpsi. Metode adsorpsi merupakan metode yang sederhana dan tidak membutuhkan biaya operasi yang terlalu tinggi. 3sopropil alkohol (3P6) atau isopropanol adalah nama lain dari '-propanol. 2umus kimianya adalah +" +"4"+" . enyaa ini merupakan turunan kedua setelah propilen dari $ $ propana. 3sopropil alkohol dapat membentuk azeotrop dengan air pada /8,BK isopropanol. 3P6 adalah zat yang sangat mudah menguap, mudah terbakar, berbau khas dan beracun. d. n-&ro&anol Propan-#-ol adalah alkohol primer dengan rumus molekul +$"/4. 3a juga dikenal sebagai #-propanol, #-propil alkohol, n-propil alkohol, n-propanol, atau hanya propanol. 3ni merupakan isomer dari Propan-'-ol. 3a digunakan sebagai pelarut dalam industri farmasi, dan untuk resin dan selulosa ester. "al ini terbentuk secara alami dalam jumlah kecil selama banyak proses fermentasi. #-propanol menunjukkan reaksi normal alkohol primer. *adi dapat diubah menjadi alkil halida misalnya fosfor dan yodium merah menghasilkan n-propil iodida dalam 7K hasil,
sementara P+l$ dengan memberikan 0n+l' katalis #-chloropropane. 2eaksi dengan asam asetat di hadapan sebuah katalis "'4B di baah kondisi 1sterifikasi ?ischer memberikan propil asetat, sedangkan refluks propanol dengan asam format dalam semalam saja dapat menghasilkan propil formate dengan :K hasil. 4ksidasi #-propanol dengan %a'+r'48 dan "'4B hanya memberikan $:K hasil propionaldehyde, dan oleh karena itu untuk jenis reaksi yang lebih tinggi dengan menggunakan metode menghasilkan P++ atau oksidasi ern dianjurkan. 4ksidasi dengan asam khrom propionat menghasilkan asam. e. Etanol 1tanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. enyaa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. 1tanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. 1tanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia +'"4" dan rumus empiris +'":4. 3a merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter . 1tanol sering disingkat menjadi 1t4", dengan H1tH merupakan singkatan dari gugus etil (+ '"). ?ermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi organik paling aal yang pernah dilakukan manusia. 1fek dari konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan industri dihasilkan dari produk sampingan pengilangan minyak bumi. 1tanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. +ontohnya adalah pada parfum, perasa, pearna makanan, dan obat-obatan. !alam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyaa kimia lainnya. !alam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar. 1tanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter , etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. 3a juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyaa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena. +ampuran etanol-air memiliki &olume yang lebih kecil daripada jumlah kedua cairan tersebut secara terpisah. +ampuran etanal dan air dengan &olume yang sama akan menghasilkan campuran yang &olumenya hanya #,7' kali jumlah &olume aal. Pencampuran etanol dan air bersifat eksotermik dengan energi sekitar 888 *5mol dibebaskan pada '7/. +ampuran etanol dan air akan membentuk azeotrop dengan perbandingkan kira-kira /7 molK etanol dan ## molK air. Perbandingan ini juga dapat dinyatakan sebagai 7:K &olume etanol dan BK &olume air pada tekanan normal dan @ C $# 9. 9omposisi azeotropik ini sangat tergantung pada suhu dan tekanan. 3a akan menghilang pada temperatur di baah $$9. f. #etanol Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, ood alcohol atau spiritus, adalah senyaa kimia dengan rumus kimia +"$4". 3a merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada Hkeadaan atmosferH ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). 3a digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. "asil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. etelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air . Penggunaan metanol sebagai bahan bakar mulai mendapat perhatian ketika krisis minyak bumi terjadi di tahun #78-an karena ia mudah tersedia dan murah. Masalah timbul pada pengembangan aalnya untuk campuran metanol- bensin. Untuk menghasilkan harga yang lebih murah, beberapa produsen cenderung mencampur metanol lebih banyak. Produsen lainnya menggunakan teknik pencampuran dan penanganan yang tidak tepat. 6kibatnya, hal ini menurunkan mutu bahan bakar yang dihasilkan. 6kan tetapi, metanol masih menarik utuk digunakan sebagai bahan bakar bersih. Metanol juga digunakan sebagai sol&en dan sebagai antifree*e, dan fluida pencuci kaca depan mobil. Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya. ekitar BK metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai macam produk seperti plastik , plyood, cat, peledak , dan tekstil. !alam beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air limbah sebagai bahan makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang mengubah nitrat menjadi nitrogen. ahan bakar direct-metanol unik karena suhunya yang rendah, operasi pada tekanan atmofser, mengijinkan mereka dibuat kecil. !itambah lagi dengan penyimpanan dan penanganan yang mudah dan aman membuat metanol dapat digunakan dalam perlengkapan elektronik. . $sam format 6sam format (nama sistematis< asam metanoat) adalah asam karboksilat yang paling sederhana. 6sam format secara alami terdapat pada antara lain sengat lebah dan semut. 6sam format juga merupakan senyaa intermediat (senyaa antara) yang penting dalam banyak sintesis kimia. 2umus kimia asam format dapat dituliskan sebagai "+44" atau +"'4'. !i alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyak serangga dari ordo "ymenoptera, misalnya lebah dan semut. 6sam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternatif , yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan dengan bensin. %ama asam format berasal dari kata atin formia yang berarti semut. Pada aalnya, senyaa ini diisolasi melalui distilasi semut. enyaa kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester , dinamakan format atau metanoat . 3on format memiliki rumus kimia "+44 R. h. $ir 6ir adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. 6ir menutupi hampir 8#K permukaan bumi. @erdapat #,B triliun kilometer kubik ($$ juta milS) tersedia di bumi. 6ir sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai aan, hujan, sungai, muka air taar , danau, uap air , dan lautan es. 6ir dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air , yaitu< melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah ( runoff , meliputi mata air , sungai, muara) menuju laut. 6ir bersih penting bagi kehidupan manusia. !i banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. elain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan 1uropa dan 1nceladus. 6ir dapat berujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). 6ir merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga ujudnya tersebut.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta pri&atisasi dan bahkan menyulut konflik. 3ndonesia telah memiliki undangundang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 'B, yakni Undang Undang nomor 8 tahun 'B tentang umber !aya 6ir. C. !egunaan Pelarut 1. Alkana a. ahan akar < elpiji, kerosin, bensin, dan solar. b. Petrolium eter dan nafta digunakan sebagi pelarut dalam industri atau pencucian kering (!ry +leaning). c. umber "idrogen < 3ndustri 6monia dan pupuk. d. Pelumas < alkan suku tinggi (jumlah karbon tiap molekulnya cukup besar) misalnya +#/"$/. e. ahan aku enyaa 4rganik lain < untuk sintesis berbagai senyaa organik seperti asam cuka, alkohol. f. ahan aku 3ndustri < minyak bumi dan gas alam untuk bahan baku plastik, deterjen, karet sintesis, minyak rambut, obat gosok. . Alkena 9egunaan < Membuat karet sintesis, plastik dan alkohol. /. Alkuna 9egunaan alkuna < 6lkuna mempunai nilai ekonomis paling penting hanyalah etuna, yang disebut asetilena (+'"') digunakan untuk mengelas besi dan baja. 0. Hal(alkana a. ebagai 0at 6nestesi< 9loroform (+"+l$) pernah digunakan sebagai obat bius karena menyebabkan kerusakan hati tetapi sekarang diganti dengan siklopropana (+$":), bahan ini bersifat toksik(racun) dan digantikan lagi dengan "alotan yaitu '-bromo-'-'kloro-#,#,#trifluoroetana (+?$+"+lr), yang bersifat tidak toksik, tidak mudah terbakar dan lebih nyaman bagi pasien. 9loroetana (+'"+l) digunakan sebagai anetesi lokal. !aya anestesi yang mudah menguap sehingga menurunkan suhu kulit dan membuat s yaraf kurang sensitif. b. ebagai 6ntiseptik< 3dioform (+"3$) adaah suatu zat berarna kuning, bebau khas dan digunakan sebagai antiseptic c. ebagai Pelarut< ++lB untuk melarutkan lemak dan oli dan dalam pencucian kering (dry cleaning). @etapi jika terpapar terlalu lama akan meyebabkan kerusakan hati dan ginjal. d. ebagai Pemadam 6pi< 6kan terhalogenasi sempurna seperti karbon tetraklorida, ++3B, dan bromoklorodifluorometana (+?) dapat memadamkan api . 0at-zat tersebut mempunyai massa jenis yang cukup besar sehingga dapat mengusir udara dan memadamkan api, tetapi pada suhu tinggi ++3B dapat bereaksi dengan air membentuk fosgen ( +4+l'), suatu gas yang sangat beracun. +? juga dapat merusak ozon dilapisi statosfir sehingga penggunakan bahan tersebut dilarang. e. ebagai 9lorofluorokarbon (+?+) dan ?reon< enyaa klorofluorokarbon (+?+) adalah suatu golongan senyaa sistesis yang mengandung karbon, klorin dan flourin. enyaa ini bersifat stabil dan tidak mudah terbakar,tidak korosif, relatf tidak beracun, mudah dibuat, dan relatif murah. +ontonya freon-##(++l$?) dan freon-#'(+'+l'?'). Pada tahun #78-an para ahli menyatak baha senyaa ini menyebabkan kerusakan lapisan ozon pada statosfir oleh sebab itu freon (+?+) dilarang penggunaannya.
f. enyaa "aloalkana< inilklorida dan 9loroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintesis. . 6lkohol %etanol Pada suhu kamar, metanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau seperti alkohol biasa. Metanol tergolong zat yang sangat beracun. !osis tunggal $ m dapat meyebabkan kebutaan permanen bahkan kematian. 9eracunan metanol dapat juga terjadi karena menghirup uapnya ataupun terkena kulit. 9ebutaan akibat keracunan metanol disebabkan oleh pembentukan formaldehida ("+"4) atau asam format ("+44") yang dapat merusak retina mata. ebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang pada akhirnya digunakan untuk membuat plastik. Metanol dicampurkan dengan bensin sampai kadar #K tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan. Pemabakaran Metanol lebih bersih daripada minyak bumi. +tanol 1tanol adalah alkohol biasa dan merupakan alkohol yang paling banyak diproduksi. Pada suhu kamar, etanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau khas. !alam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 8 K yang digunakn sebagi pembersih luka), dal minuman beralkohol. 1tanol bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan akti&itas otas atas. 1tanol juga besifat candu, orang yang sering minum alkohol akan menjadi ketagihan dan sukar untuk meninggalkan alkohol. 6lkohol teknis dibuat melalui fermentasi tetes tebu atau dari hidrasi etena dengan katalis asam sulfat pekat. Penggunaan alkohol teknis adalah untuk menbuat etanal(asetaldehida), sebagi pelarut, sebagai bahan bakar, dan untuk membuat berbagi jenis senyaa organik. :. 6ldehida a. Untuk membuat formalin. ?ormalin yaitu larutan BK formaldehida dal air. ?ormalin digunakan untuk mengaetkan contoh biologi dan mengaetkan mayat tetapi tidak boleh digunakan untuk mengetkan makanan. b. Untuk membuat berbagai jenis termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan). 8. 1ter 9egunaan eter< ebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. !ietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernafasan, metil ters-butil eter (M@1) sebagai zat aditif bensin yaitu untuk menaikkan nilai oktan. /. 9eton 9eton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon yang nama dagangnya adalah aseton. 9egunaan aseton antara lain adalah sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat non polar dan kurang polar. !alam kehidupan sehari-hari, kaum anita menggunakan untuk membersihkan pearba kuku (kutek). eberapa keton siklik merupakan bahan farfum karena berbau harum. 7. 6sam 9arboksilat
6sam ?ormat (6sam emut), 6sam format adalah cairan tidak berarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol dan eter. !alam jumlah kecil juga terdapat pada keringat. !alam industri, asam format di buat dari karbon monoksida dengan uap air yang dialirkan melaui katalis (oksida logam) pada suhu sekitar '+ dan tekanan tinggi. 6sam format tergolong asam lemah tetapi merupakan asam terkuat diantara asam alkanoat. 6sam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit dandiperkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet). 6sam 6setat (6sam +uka), 6sam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka. 9adar asam asetat yang terdapat dalam cuka makan sekitar '-'K. 6sam asetat murni yang disebut asam asetat glasial, merupakan cairan bening tak berarna, berau sangat tajam, membeku pada suhu #:.:+, membentuk kristal yang menyerupai es atau kaca. D. Damak Buruk Pelarut 1. Pen%emar U'ara
Menurut oedomo ('#), hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa senyaa organic yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. umber langsung dapat berasal dari berbagai akti&itas perminyakan yang ada, seperti ladang minyak, gas bumi geothermal. Umumnya hidrokarbon terdiri atas methana, ethan dan turunan-turunan senyaa alifatik dan aromatic. "idrokarbon dinyatakan dengan hidrokarbon total (@"+). enyaa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer Dylena, dikenal sebagai @1A, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada manusia. enyaa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat. . Pen%emaran Air *auh sebelumnya tercatat telah beberapa kali terjadi kasus tumpahan minyak di perairan 3ndonesia yang menyebabkan pencemaran pada air laut. 6kibat hal ini dapat mengganggu kehidupan biota laut, terutama pada ikan. ukan hanya itu, ikan yang telah terkontaminasi minyak bumi jika dikonsumsi akan berakibat fatal pada kesehatan, seperti timbulnya gejala pusing dan mual. enyaa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer Dylena, dikenal sebagai @1A, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada manusia. enyaa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat, sehingga hal ini dapat mengalami proses biomagnition pada ikan ataupun pada biota laut yang lain. ila senyaa aromatik tersebut masuk ke dalam darah, akan diserap oleh jaringan lemak dan mengalami oksidasi dalam hati membentuk phenol, kemudian pada proses berikutnya terjadi reaksi konjugasi membentuk senyaa glucuride yang larut dalam air, kemudian masuk ke ginjal. enyaa antara yang terbentuk adalah epoksida benzena yang beracun dan dapat menyebabkan gangguan serta kerusakan pada tulang sumsum. 9eracunan yang kronis menimbulkan kelainan pada darah, termasuk menurunnya sel darah putih, zat beku darah, dan sel darah merah yang menyebabkan anemia. 9ejadian ini akan merangsang timbulnya preleukemia, kemudian leukemia, yang pada akhirnya menyebabkan kanker. !ampak lain adalah menyebabkan iritasi pada kulit.
9omponen minyak tidak larut di dalam air akan mengapung pada permukaan air laut yang menyebabkan air laut berarna hitam. eberapa komponen minyak tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. "al ini mempunyai pengaruh yang luas terhadap hean dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di perairan. 9omponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh terhadap reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota laut, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan sendirinya dapat menurunkan produksi ikan yang berakibat menurunnya de&isa negara. Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme, terutama pada telur, lar&a, dan perkembangan embrio karena pada tahap ini sangat rentan pada lingkungan tercemar. Proses ini merupakan penyebab terkontaminasinya sejumlah flora dan fauna di ilayah tercemar. /. E"ek Pa'a !esehatan 'an Perkem)angan Manusia Efek )mum a. !epresi P, 9ebanyakan sol&en adalah depresan usunan yaraf Pusat. Mer eka terakumulasi di dalam material lemak pada dinding syaraf dan menghambat transmisi impuls. Pada permulaan seseorang terpapar, maka fikiran dan tubuhnya akan melemah. Pada konsentrasi yang sudah cukup tinggi, akan menyebabkan orang tidak sadarkan diri. Manifestasi klinis dimulai dengan disorientasi, perasaan pusing, dan euphoria. 1fek yang disebut belakangan menyebabkan penyalahgunaan beberapa zat kimia ini. indroma dapat berkembang menjadi paralisis, ketidaksadaran, dan kejangLkejang. enyaa-senyaa yang kurang polar dan senyaa-senyaa yang mengandung klorin, alkohol, dan ikatan rangkap memiliki sifat depresan yang lebih besar. b. 3ritasi, ol&en adalah irritan. !i dalam paru-paru, irritasi menyebabkan cairan terkumpul. lrritasi kulit digambarkan sebagai hasil primer dari larutnya lemak kulit dari kulit. el-sel keratin dari epidermis terlepas. !iikuti hilangnya air dari lapisan lebih baah. 9erusakan dinding sel juga merupakan suatu faktor. Memerahnya kulit dan timbul tanda-tanda lain seperti inflammasi. 9ulit pada akhirnya sangat mudah terinfeksi oleh bakteri, menghasilkan ruam dan bisul pemanah. Pemaparan kronik menyebabkan retak-retak dan mengelupasnya kulit dan juga dapat menyebabkan terbentuknya calluses dan kanker. 9arena pelarut mudah menguap, penghirupan uapnya dapat jugamenyebabkan iritasi pada saluran nafas, dan dapat juga menyebabkan iritasi mata. ol&en-sol&en ber&ariasi tingkatannya untuk dapat menyebabkan initasi. emakin nonpolar suatu sol&en maka semakin efektif ia melarutkan lemak kulit. c. 3nteraksi, sebagian besar pelarut dapat menjalani biotransformasi dan dapat meningkatkan akti&itas isozim sitokrom P-B. 9arena pelarut sering berada dalam campuran, interaksi antara zat L zat kimia itu mungkin terjadi. +ontohnya pelarut benzene dapat meningkatkan efek toksik zat lain dengan meningkatkan bioakti&itasnya. !i lain pihak, toksisitas dapat juga berkurang pada campuran tertentu. Efek Khusus a. "ati, etanol merupakan penyebab perlemakan hati dan sirosis hati. 1fek ini tampaknya timbul akibat toksisitas langsung ditambah keadaan kurang gizi yang biasanya terdapat diantara pecandu alcohol. erbagai hidrokarbon berklorin dapat menyebabkan berbagai jenis
kerusakan hati, antara lain perlemakan hati, disamping nekrosis hatai, sirosis hati, dan kanker hati. b. >injal, hidrokarbon berklorin tertentu, misalnya klorform dan karbon tetraklorida, bersifat nefrotoksik selain hepatotoksik. Pada tingkat pajanan yang lebih rendah, efek ginjal berkaitan dengan fungsi tubulus, misalnya glikosuria, aminoasiduria, dan poliuria. Pada tingkat lebih tinggi, mungkin ada kematian sel serta peningkatan U% dan anuria. Pada manusia, ++lB terutama mempengaruhi ginjal bila jalur pajanan adalah leat penghirupan, sementara hati merupakan organ organ sasaran utama bila zat kimia itu dimakan. 1tilen glikol juga bersifat nefrotoksik karena sitotoksisitas langsungnya di samping karena penyumbatan tubulus proksimal oleh 9ristal dari metabolitnya, kalsium oksalat. c. usunan araf, terlepas dari pengaruhnya terhadap P, hidrokarbon alifatik dan keton tertentu misalnya, n-heksan dan metal n-butil keton juga mempengaruhi sususan saraf perifer. Manifestasi klinis dari polineuropati ini dimulai dengan rasa baal dan parestesia, disamping kelemahan motorik pada tangan dan kai. 1fek ini kemudian melibatkan kedua lengan dan kaki. ecara patologi ini ditandai oleh aksonopati distal. Metabolit reaktif dari dua pelarut ini adalah ',-heksadion. d. istem "ematopoietik, benzene merupakan contoh terkemuaka pelarut yang mempengaruhi sisitem ini. 0at ini menenkan sumsum tulang pada hean dan manusia dan menurunkan jumlah eritrosit, leukosit, serta trombosit yang beredar. Pada manusia yang terpajan benzene telah dilaporkan terjadinya leukemia belum pernah diamati pada hean coba di laboraturium. @etapi, benzene dapat menyebabkan tumor padat pada hean yang diberi zat ini e. 9arsinogenesis, beberapa hodrokarbon berklorin diketahui dapat menimbulkan tumor hati, dan benzene bersifat karsinogenik pada hean dan menimbulkan leukemia pada manusia. elain itu, dioksan juga merupakan karsinogen hati dan dapat menimbulkan kanker nasofaring. Efek *ain •
!egenerasi testis dan cacat kardio&askular (+) pernah terlihat pada hean yang terpajan
•
monoetil eter etilen glikol. Methanol dapat merusak retina leat metabolitnya dan terutama mempengaruhi bagian
•
yang bertanggung jaab ter hadap penglihatan sentral. Metilen klorida menyebabkan depresi P dan iritasi pada mata dan kulit seperti halnya
•
banyak pelarut lain. @etapi zat ini menginduksi karboksi hemoglobinemia arena +4 dibentuk dalam biotransformasinya. 9lorform dapat menginduksi aritmia jantung, mungkin akibat sensitisasi ototjantung terhadap epinefrin. 3nilah salah satu dari alasan mengapa klorform kini tidak lagi dipakai sebagai anestesi umum.
BAB III PEMBAHA#AN
A. Damak elarut )enene )agi kesehatan manusia 'an lingkungan
Peristia yang terjadi pada tanggal #$ no&ember ' di jailin yaitu meledaknya pabrik petrokimia yang menyebabkan benzene masuk ke sungai dan mencemari air. e&el enzene #/ kali diatas ambang batas aman nasional. edakan ini menciptakan lapisan racun, lick 5 pencemaran sepanjang / km di sungai onghua, anak sungai dari sungai 6mur dan menumpahkan kedalam sungai onghua bahan karsinogen sepanjang #./78 km. apisan ini didominasi oleh benzene dan nitrobenzene, dan melalui kota 3ndustri "arbin terletak #' mil dari kota *ilin dan berpenduduk $./ juta orang. 6pa bahaya yang akan ditimbulkan dari pencemaran oleh benzene ini. #i"at "isik 'an kimia )enene
enzene adalah konstituen alami dari minyak mentah, dan dapat disintesis dari senyaasenyaa lain yang hadir dalam minyak bumi. enzena adalah hidrokarbon aromatik sebuah hidrokarbon siklik dengan kontinu ikatan pi. enzene tidak berarna dan sangat mudah terbakar, cairan dengan bau yang manis dan yang relatif tinggi titik leburnya. 9arena telah diketahui karsinogen, penggunaannya sebagai aditif dalam bensin sekarang terbatas. @itik didih /,#F+, titik cair , F +. 3ndeks bias #,##, larut dalam #B$ bagian air, dapat campur dengan asam asetat glasial, aseton, etanol, eter, karbondisulfida, karbon tetraklorida, kloroform dan minyak. enzene termasuk bahan pelarut yang baik, secara kimia cukup stabilT tetapi mudah mengalami reaksi substitusi menjadi bentuk halogen, nitrat dan deri&at alkil. (http<55translate.google.co.id5translate= hlCidslCenuChttp<55en.ikipedia.org5iki5enzeneeiC"'9n7uB3%4r6e7cnA6VsaC AoiCtranslatectCresultresnumC#&edC+6/V8g166pre&C5searchK$?GK$!benzene K':hlK$!id diakses tanggal '' maret '#). In%(mati)ilit2 )enene
+ampuran benzen dengan bromipentafluorida, klorintri fluorida, klorin, oksigen (cair), ozon, perklorat, perkloril fluorida, aluminium klorida, permanganat, asam sulfat, perak perklorat atau natrium peroksida dapat menimbulkan api dan ledakan. edangkan campuran benzen dengan anhidrida kromat, nitril perklorat atau natrium peroksida dapat menimbulkan nyala (!epartemen 9esehatan 23, #7/) Pemaaran )enene
Pemaparan benzen kronis secara inhalasi pada manusia dengan kadar rendah menyebabkan gejala psikologis. >ejala tersebut dipengaruhi oleh &ariasi indi&idu, antara lain keadaan gizi, faktor genetik, keadaan imunologis tertentu, dan penggunaan alkohol atau obatobatan. @anda-tanda yang dihubungkan dengan pemaparan benzen kronis secara inhalasi berupa sakit kepala, pusing, kelelahan, anoreksia. dispnea, gangguan penglihatan, pucat, &ertigo dan hilang kesadaran. Pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan beberapa pengaruh seperti hiperbilirubinemi, splenomegali, adrenomegali, anemia hemolitik, anemia aplastik, gangguan sistim limfatik, retikulositosis, leukopeni, pansitopeni, eosinofili, basofili, trombositopeni, monositosis, hiperplasi sumsum tulang dan penyimpangan kromosom. Pengaruh pemaparan kronis melalui inhalasi mempunyai tiga tingkatan, ialah < Pemaparan konsentrasi rendah, menghasilkan perubahan sangat sedikit, hampir tidak jelas • pada sistem hemopoetik. Pemaparan konsentrasi sedang akan mempengaruhi sintesis enzim tertentu, sensitisasi dan • anemia.
Pemaparan konsentrasi tinggi dapat menimbulkan gangguan sel darah yang irre&ersibel. @enaga kerja yang terpapar kadar rendah secara kronis, menunjukkan tanda-tanda gangguan susunan saraf pusat, dan gangguan pandangan. Pengaruh utama keracunan benzen kronis adalah terhadap susunan saraf pusat yang mungkin tidak dapat segera dikenali karena gejalanya tidak spesifik seperti sakit kepala, anoreksia, &ertigo, dan sebagainya. edangkan konsentrasi yang sangat tinggi menyebabkan sensitisasi jantung terhadap katekolamin dengan gejala denyut nadi cepat, sakit kepala, muntah, kehilangan kesadaran. Pada penelitian terakhir ternyata benzen menurunkan tekanan darah arteri dan perifer. >ejala ini akan hilang bila pemaparan dihentikan. Pemaparan benzen pada kulit akan mengakibatkan kulit menjadi peka (dermal sensitizer). Pemaparan jangka lama dapat menimbulkan luka bakar. ila kulit terkena benzen terus menerus, maka lemak kulit akan hilang, menyebabkan eritema, kulit bersisik dan kering. Pada beberapa kasus terjadi pembentukan &esikula, dan papula. (http<55.kalbe.co.id5files5cdk5files5#8W2esikoPemajananenzen.pdf5#8W2esikoPemajanane nzen.html diakses pada#: maret '#) enzen apabila tidak segera dikeluarkan melalui ekspirasi, maka akan diabsorbsi ke dalam darah ("elinberg, #7/). enzen larut dalam cairan tubuh dalam konsentrasi sangat rendah dan secara cepat berakumulasi dalam jaringan lemak karena kelarutannya yang tinggi dalam lemak. 6pabila benzen tertelan atau terinhalasi, maka K akan keluar melalui ekspirasi atau ke luar bersama urin. Metabolisme terjadi di dalam hatiT benzen dioksidasi menjadi hidroksi benzen, #,' dihidroksi benzen atau #,B dihidroksi benzen. "idroksi benzen (fenol) kemudian mengalami konjugasi dengan sulfat anorganik menjadi senyaa fenilsulfat dan hidroksi benzen lain yang akhirnya diekskresi melalui urin. *alur ini disebut Major Pathay. eberapa peneliti 2usia menyatakan baha ekskresi fenilsulfat mencapai puncaknya B-/ jam setelah pemaparan benzen. Pada pemaparan akut tingkat sedang dapat menyebabkan sindrom prenarkosis yang khas ialah sakit kepala, perasaan pusing, atau mabuk, dan kadang-kadang mengalami iritasi ringan pada saluran napas dan cerna. Pemaparan akut dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak napas, euforia, tinitus, dan anestesia yang dalam. ila tidak segera ditolong, dapat terjadi kegagalan pernapasan, dan kejang. *alan masuk pelarut ke tubuh dan gejala klinisnya< a. Pernapasan ( inhalation ) +ontoh< @ertelannya 7-#' gr benzen melalui mulut akan menimbulkan tanda-tanda seperti< jalan sempoyongan, muntah, denyut nadi cepat, delirium, pneumonitis, hilang kesadaranT kehilangan kestabilan, dan koma. edangkan pada konsentrasi sedang, benzen dapat menyebabkan pusing, lemah, mual, sesak napas, dan rasa sesak di dada. b. 9ulit (skin absorption ) +ontoh< ila benzen terpapar di kulit, maka akan diabsorbsi, tetapi lebih kecil jika dibandingkan dengan absorbsi mukosa saluran napas. ecara lokal, benzen merupakan iritan kuat menimbulkan bercak merah dan terbakar serta menghilangkan lemak pada lapisan keratin yang menyebabkan dermatitis kering serta bersisik. c. @ertelan ( ingestion ) +ontoh< Penguapan benzen dalam konsentrasi tinggi akan menyebabkan keracunanT paling banyak akibat penghirupan5inhalasi. Pada tingkat permulaan, benzen terutama berpengaruh terhadap susunan saraf pusat. @anda-tanda utamanya ialah perasaan mengantuk, pusing, sakit kepala, &ertigo, delirium, dan kehilangan kesadaran. Pemantauan biologis pada pemaparan benzene Pengukuran kadar benzene • ecara kuantitatif pemantauan biologis sangat penting untuk mengetahui tanda permulaan keracunan akibat pemaparan benzene dan hidrokarbon lainnya. Pengukuran benzene dalam
•
darah sebetulnya bukan indikator yang tepat pada kasus pemaparan benzene karena secara relatif benzene akan cepat menghilangT kira-kira K benzene akan keluar bersama udara pernapasan. %amun pengukuran kadar benzene dalam darah tetap diperlukan sebagai bukti baha seseorang terpapar benzene. Pengukuran tersebut menggunakan metode kromatografi gas (uraena,#77). Metabolit utama benzen adalah fenol. Pada percobaan menggunakan kelinci, kira-kira '-K benzen dimetabolisasi menjadi fenol. (4leh karenanya fenol dalam urin merupakan indikator yang baik dalam hal pemaparan benzen. Peningkatan kadar fenol dalam urin menunjukkan adanya pemaparan benzene /-# jam sebelumnya. Pemaparan benzene di udara '-$ ppm dapat menaikkan ekskresi fenol sampai # atau ' mg5# urin. %ilai fenol normal dalam urin adalah '-$ mg5l. 1kskresi fenol dalam urin dapat diukur secara kuantitatif dengan spektrofotometri menggunakan reaksi indol-fenol. Pemeriksaan hematologis dan sitologis • 9eracunan benzen pada manusia dan hean percobaan dapat diketahui dari pemeriksaan darah karena menyebabkan makroeritrositosis. yang diketahui melalui peningkatan mean or!usular volume (M+) . elain indikator di atas terdapat indikator dini lain yaitu limfositopeni. "al di atas dapat diketahui melalui "om!lete ,lood "ount $","' yaitu pemeriksaan darah lengkap termasuk hitung jumlah trombosit, leukosit, eritrosit dan hitung jenis leukosit. !ari semua informasi yang diperoleh dapat disimpulkan baha benzene sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. 6palagi kalau benzen tersebut mencemari sungai dengan le&el #/ kali diatas ambang batas aman nasional, alam akan sulit untuk mengurainya, dan hal ini bisa mengganggu keseimbangan ekosistem. Merusak tumbuhan, membunuh ikan dan makhluk hidup lainnya. erta menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan penduduk yang tinggal di pinggir sungai tersebut. !engan demikian air tersebut tidak layak untuk digunakan5 dipakai. B. Penanganan !era%unan Pelarut
anyak pelarut yang digunakan dalam industri untuk berbagai tujuan, antara lain proses ekstraksi< minyak makan, minyak angi, bahan far masi, pigmen dan produk-produk lainnya dari sumber alam. Menghilangkan lemak merupakan satu contoh penggunaan sol&en untuk menghilangkan bahan-bahan yang tidak diinginkan. ol&en ditambahkan untuk memudahkan pemakaian penyalut(coating) pada adhesi&e, tinta, cat, &ernis, dan penyegel (sealer). ol&ensol&en ini mudah menguap, oleh karena itu, mereka dengan sengaja dilepaskan ke atmosfer setelah penggunaan. 9ebanyakan sol&en adalah depresan usunan yaraf Pusat. Mereka terakumulasi di dalam material lemak pada dinding syaraf dan menghambat transmisi impuls. Pada permulaan seseorang terpapar, maka pikiran dan tubuhnya akan melemah. Pada konsentrasi yang sudah cukup tinggi, akan menyebabkan orang tidak sadarkan diri. enyaa-senyaa yang kurang polar dan senyaa-senyaa yang mengandung klorin, alkohol, dan ikatan rangkap memiliki sifat depresan yang lebih besar. ol&en adalah irritan. !i dalam paru-paru, irritasi menyebabkan cairan terkumpul. lritasi kulit digambarkan sebagai hasil primer dari larutnya lemak kulit dari kulit. el-sel keratin dari epidermis terlepas. !iikuti hilangnya air dari lapisan lebih baah. 9erusakan dinding sel juga merupakan suatu faktor. Memerahnya kulit dan timbul tanda-tanda lain seperti inflammasi. 9ulit pada akhirnya sangat mudah terinfeksi oleh bakteri, menghasilkan roam dan bisul bernanah. Pemaparan kronik menyebabkan retak-retak dan mengelupasnya kulit dan juga dapat menyebabkan terbentuknya calluses dan kanker. ol&en-sol&en ber&ariasi tingkatannya untuk dapat menyebabkan iritasi. emakin nonpolar suatu sol&en maka semakin efektif ia melarutkan lemak kulit. @ingkat keparahan (se&erity) dati penggunaan pelarut organik tergantung dari berbagai faktor sebagai berikut< a). agaimana cara sol&en tersebut digunakan b). *enis pekerjaan dan bagaimana pekerja terpapar c). Pola kerja
d). ama pemaparan e). uhu lingkungan kerja f). @ingkat &entilasi g).@ingkat penguapan dati sol&en h). Pola aliran udara i). 9onsentrasi uap di udara lingkungan kerja j). Pemeliharaan dan kebersihan ruang kerja (housekeeping) 1. Pen%egahan !era%unan Pelarut
Untuk mencegah terjadinya keracunan pelarut berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan penguna < •
Mempunyai pengetahuan akan bahaya dari setiap bahan kimia5zat pelarut sebelum melakukan analisis, bisa melihat pada M!.
•
impanlah semua bahan kimia5zat pelarut pada adahnya dalam keadaan tertutup dengan label yang sesuai dan peringatan bahayanya.
•
*angan menyimpan bahan kimia5zat pelarut berbahaya dalam adah bekas makanan5minuman, gunakanlah botol reagen.
•
*angan makan5minum atau merokok didekat zat pelarut terutama di laboratorium.
•
>unakan lemari asam untuk bahan-bahan yang mudah menguap dan beracun.
•
•
>unakan alat pelindung diri ketika berhubungan dengan pelarut, terutama masker, sarung tangan dan jas laboratorium. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan bila terjadi keracunan pelarut.
. Pert(l(ngan 'an Peng()atan !era%unan elarut
Penanggulangan keracunan perlu dilakukan untuk kasus akut maupun kronis. 9asus akut lebih mudah dikenal sedangkan kasus kronis lebih sulit dikenal. Pada kasus keracunan akut, diagnosis klinis perlu segera dibuat. 3ni berarti mengelompokkan gejala-gejala yang diobser&asi dan menghubungkan dengan golongan Denobiotik yang memberi tanda-tanda keracunan tersebut. "al ini tentu membutuhkan pengetahuan luas tentang suatu toksis semua zat kimia. @indakan dini dapat dilakukan sebelum penyebab pasti dari kasus diketahui, karena sebagian besar keracunan dapat diobati secara simtomatis menurut kelompok kimianya. eberapa contoh tindakan yang perlu dilakukan pada kasus keracunan akut adalah sebagai berikut< !(ma Penderita hilang kesadarannya. Periksalah apakah penderita masih bernafas teratur sekitar ' kali per menit. ila tidak bernafas maka perlu dilakukan pernafasan buatan. !alam keadaan koma penderita harus segera dibaa ke rumah sakit yang besar yang biasa meraat kasus keracunan. *angan diberi minum apa-apa, dan hanya boleh dirangsang secara fisik untuk membangunkan seperti mencubit ringan atau menggosok kepalan tangan di atas tulang dada (sternum). 4bat perangsang seperti kafein tidak boleh diberikan persuntikan. ila muntah, tidurkanlah telungkup supaya muntahan tidak terhirup dalam paru-paru. !ejang
ila terdapat kejang maka penderita perlu diletakkan dalam sikap yang enak dan semua pakaian dilepas. Menahan otot lengan dan tungkai tidak boleh terlalu keras, dan di antara gigi perlu diletakkan benda yang tidak keras supaya lidah tidak tergigit. Penderita keracunan dengan kejang harus diberi diazepam intra&ena dengan segera, namun perlu dititrasi, karena bila berlebihan dapat membahayakan. Penderita juga harus segera diraat di rumah sakit. >ejala-gejala keracunan perlu dikelompokkan. Misalnya bila terdapat koma dengan gejala banyak keringat dan mulut penuh dengan air liur berbusa, muntah, denyut nadi cepat, maka dapat dipastikan baha hal ini merupakan keracunan insektisida organofosfat atau karbamat. Pemeriksaan laboratorium mungkin tidak diperlukan. 6ntidotumnya sangat ampuh. yaitu atropin dosis besar yang diulangulang pemberiannya. ila terdapat kelompok gejala< kulit kering (tidak lembab), mulut kering, pupil membesar dan tidak bereaksi terhadap cahaya lampu, serta denyut jantung cepat, maka dapat dipastikan baha racun penyebabnya sejenis atropin. ila hal ini disertai dengan denyut jantung yang tidak teratur, maka kemungkinan besar zat ini merupakan obat antidepresan (yang menyerupai atropin). Pengenalan penyebab keracunan harus didasarkan pada pengetahuan sifat-s ifat obat dan zat kimia dalam kelompok-kelompok gejala seperti di atas. ;alaupun secara pasti belum dapat ditentukan zat kimianya, namun pengenalan kelompoknya sudah cukup untuk dapat melakukan upaya pengobatannya. ila diinginkan identifikasi zat yang lebih pasti maka diperlukan bantuan laboratorium toksikologi. %amun perlu disadari baha tanpa pedoman diagnosis kelompok penyebab, laboratorium sulit sekali melakukan testing. elain itu perlu juga diaspadai baha setiap keracunan dapat mirip dengan gejala penyakit. @indakan pada kasus keracunan bila tidak ada tenaga dokter di tempat adalah sebagai berikut< #.
@entukan secara global apakah kasus merupakan keracunan.
'.
aa penderita segera ke rumah sakit, terutama bila tidak sadar.
ebelum penderita dibaa kerumah sakit, mungkin ada beberapa hal yang perlu dilakukan bila terjadi keadaan sebagai berikut< #.
ila zat kimia terkena kulit, cucilah segera (sebelum dibaa kerumah sakit) dengan sabun dan air yang banyak. egitu pula bila kena mata (air saja). *angan menggunakan zat pembersih lain selain air.
'.
ila penderita tidak benafas dan badan masih hangat, lakukan pernafasan buatan sampai dapat bernafas sendiri, sambil dibaa ke rumah sakit terdekat. ila tanda-tanda baha insektisida merupakan penyebab, tidak dibenarkan meniup ke dalam mulut penderita.
$.
ila racun tertelan dalam batas B jam, cobalah memuntahkan penderita bila sadar. Memuntahkan dapat dengan merogoh tenggorokan (jangan sampai melukai X).
B.
ila sadar, penderita dapat diberi norit yang digerus sebanyak B tablet, diaduk dengan air secukupnya.
.
emua keracunan harus dianggap berbahaya sampai terbukti baha kasusnya tidak berbahaya.
:.
impanlah muntahan dan urin (bila dapat ditampung) untuk diserahkan kepada rumah sakit yang meraatnya.
8.
ila kejang, diperlakukan seperti dibahas di atas.
Bila tertelan egera hubungi dokter terdekat dan jangan dirangsang untuk muntah, jika tidak sadar jangan diberi minuman, jika pasien muntah letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah muntahan tidak masuk ke saluran pernapasan, jika korban tidak sadar miringkan kepala korban kesatu sisi, sebelah kiri atau kanan dan segera baa ke dokter. Bila terhiru pindahkan korban di tempat udara segar, diistirahatkan jika perlu pasang masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernapasan buatan dan segera hubungi dokter terdekat. Bila terkena mata +uci mata dengan air mengalir yang banyak sambil mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan terbebas dari metanol (zat pelarut) dan segera periksakan kedokter. Bila terkena kulit egera lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu korban kemudian cuci kulit dengan sabun dan air mengalir yang banyak selama lebih kurang # L ' menit sampai bersih dari metanol (zat pelarut), bila perlu periksakan ke dokter. C. Manajemen Pegen'alian Pelarut
ebuah kontrol pembuangan 5 rencana pengelolaan pelarut menyediakan metode untuk pengurangan toDics5racun dalam limbah dan fasilitas industri membantu agar sesuai dengan Peraturan. >aris besar manajemen pengendalian 5 rencana pengelolaan pelarut yang diperlukan adalah disajikan di baah ini. 2encana memiliki tiga langkah dasar < angkah # - Proses analisis enggenaring harus terdiri dari < #. ebuah diagram aliran air untuk mengidentifikasi semua kemungkinan sumber-sumber air limbahT '. !aftar bahan baku yang digunakan dalam proses industri, termasuk kimia aditif, pengolahan air bahan kimia dan agen pembersih, dan air limbah sungai baha setiap bahan berpotensi masukT $. Perbandingan antara toDics ditemukan dalam limbah dengan daftar bahan baku dan pilihan yang paling mungkin sumber air limbahT B. 1&aluasi toDics ditemukan dalam limbah, tetapi tidak pada daftar bahan baku dan Penentuan reaksi yang dibentuk sebagai produk atau oleh-produkT . Pemeriksaan sumber seperti peralatan korosi atau bahan baku kotoran kontribusi anorganik polutan. angkah ' - Polutan +ontrol 1&aluasi 1&aluasi harus dibuat dari kontrol pilihan yang dapat diterapkan untuk menghilangkan senyaa beracun (s) atau sumber atau potensi sumber organik beracun senyaa pengenalan kepada sistem peraatan. 3ni mungkin termasuk dalam tanaman modifikasi, pelarut atau bahan kimia substitusi, sebagian atau keseluruhan daur ulang, penggunaan kembali, netralisasi, dan perubahan operasional. 6nalisis harus dilakukan pada kasus oleh kasus dasar dan biasanya akan menghasilkan satu atau lebih pilihan layak untuk mengontrol setiap sumber atau sumber potensial dari polutan beracun discharge. angkah $ - Persiapan pill +ontrol 5 ol&ent 2encana Pengelolaan ebuah control pembuangan 5 rencana pengelolaan pelarut harus menyertakan item berikut pada<
#. 3n&entarisasi lengkap semua bahan kimia organik beracun termasuk proses menghabiskan solusi digunakan, diidentifikasi melalui pengambilan sampel dan analisis air limbah dari proses diatur operasi (konstituen organik merek dagang produk harus diperoleh dari pemasok yang tepat diperlukan) atau disimpan di lokasiT '. !eskripsi tentang metode pembuangan selain digunakan untuk pembuangan diin&entarisasi senyaa seperti reklamasi, kontrak menyeret, atau insinerasiT $. Prosedur untuk memastikan baha zat diin&entarisasi tidak tumpah atau bocor ke dalam proses rutin asteaters, lantai saluran, non-kontak pendingin air, air tanah, air permukaan (yakni, pill Pre&ention, +ontrol, dan Penanggulangan (P++) 2encana) atau lokasi lain yang memungkinkan pelepasan senyaa dan B. Penentuan atau perkiraan yang baik dari identitas dan perkiraan jumlah polutan organik beracun yang digunakan serta diberhentikan dari aturan proses manufaktur. "adir dalam astestreams senyaa yang dibuang ke saluran pembuangan sanitary mungkin hasil dari proses yang diatur atau pembuangan, tumpahan, kebocoran, air bilasan carryo&er, pengendalian polusi udara, dan sumber. . Metode yang digunakan untuk menumpahkan harus berisi satu terjadi. :. !aftar orang (s) untuk memberitahukan yang harus tumpah terjadi. 8. !aftar terpengaruh 6gencies (6, %E!1+, dll) untuk memberitahukan tumpahan yang terjadi. /. ertifikasi oleh lingkungan yang ditunjuk resmi baha rencana telah dilaksanakan. Pengen'alian Pelarut 3 1. Lem)ar Data Baha2a 4 LD!B 5 Lem)ar Data !eselamatan Bahan 4 M#D#
embar data bahaya ("azard !ata heets5"!s) atau Material afety !ata heets (M!s) atau +hemical afety !ata heet (+!s) adalah lembar informasi yang detail tentang bahan-bahan kimia. Umumnya lembar ini disiapkan dan dibuat oleh pabrik kimia atau suatu program, seperti 3nternational Programme 4n +hemical afety (3P+) yang aktifitasnya terkait dengan ;orld "ealth 4rganization (;"4), 3nternational abour 4rganization (34), dan United 1n&ironment Programme (U%1P). "!s5M!s5+!s merupakan sumber informasi tentang bahan kimia yang penting dan dapat diakses tetapi kualitasnya dapat ber&ariasi. *ika anda menggunakan "!s, berhati-hatilah terhadap keterbatasannya, sebagai contoh, "!s sering sulit untuk dibaca dan dimengerti. 9eterbatasan lain yang serius adalah seringnya tidak memuat informasi yang cukup tentang bahaya dan peringatan penting yang anda butuhkan ketika bekerja dengan bahan kimia tertentu. Untuk mengatasi keterbatasan ini, kapanpun dimungkinkan untuk menggunakan sumber informasi lain secara bersama-sama dengan "!s. "!s5M!s5+!s harus memiliki komponen agian # < 3dentifikasi produk dan pabrik dentifikasi !roduk < nama produk tertera disini dengan nama kimia atau nama dagang, nama yang tertera harus sama dengan nama yang ada pada label. embar data bahaya juga harus mendaftar sinonim produk atau substansinya, sinonim adalah nama lain dengan substansi yang diketahui. +ontohnya Methyl alcohol juga dikenal se bagai Metanol atau 6lkohol kayu. dentifikasi !abrik < nama pabrik atau supplier, alamat, nomor telepon, tanggal "!s dibuat, dan nomor darurat untuk menelepon setelah jam kerja, merupakan ide yang baik bagi pengguna produk untuk menelepon pabrik pembuat produk sehingga mendapatkan informasi tentang produk tersebut sebelum terjadi hal yang darurat. agian ' < ahan-bahan berbahaya Untuk produk campuran, hanya bahan-bahan berbahaya saja yang tercantum pada daftar khusus bahan kimia, dan yang didata bila komposisinya Y #K dari produk. Pengecualian untuk zat karsinogen yang harus di daftar jika komposisinya ,#K dari campuran. atas konsentrasi yaitu
Permissible 1Dposure imit (P1) dan @he 2ecommended @hreshold imit alue (@ ) harus didata dalam "!s. agian $ < !ata ?isik agian ini mendata titik didih, tekanan, density, titik cair, tampilan, bau, dan lain-lain. 3nformasi pada bagian ini membantu anda mengerti bagaimana sifat bahan kimia dan jenis bahaya yang ditimbulkannya. agian B < !ata 9ebakaran !an edakan agian ini mendata titik nyala api dan batas mudah terbakar atau meledak, serta menjelaskan kepada anda bagaimana memadamkan api. 3nformasi pada bagian ini dibutuhkan untuk mencegah, merencanakan dan merespon kebakaran atau ledakan dari bahan-bahan kimia. agian < !ata 2eaktifitas agian ini menjelaskan kepada anda apakah suatu substansi stabil atau tidak, bila tidak, bahaya apa yang ditimbulkan dalam keadaan tidak stabil. agian ini mendata ketidakcocokan substansi, substansi mana yang tidak boleh diletakkan atau digunakan secara bersamaan. 3nformasi ini penting untuk penyimpanan dan penanganan produk yang tepat. agian : < !ata ahaya 9esehatan 2ute tempat masuk (pernafasan, penyerapan kulit atau ingestion), efek kesehatan akut dan kronik, tanda-tanda dan gejala aal, apakah produknya bersifat karsinogen, masalah kesehatan yang makin buruk bila terkena, dan pertolongan pertama yang direkomendasikan5prosedur gaat darurat, semuanya seharusnya terdaftar di bagian ini. agian 8 < @indakan Pencegahan Untuk Penanganan 3nformasi dibutuhkan untuk memikirkan rencana respon gaat darurat, prosedur pembersihan, metode pembuangan yang aman, yang dibutuhkan dalam penyimpanan, dan penanganan tindakan pencegahan harus detail pada bagian ini. 6kan tetapi sering kali pabrik pembuat produk meringkas informasi ini dengan satu pernyataan yang simple, seperti hindari menghirup asap atau hindari kontak dengan kulit. agian / < Pengukuran 9ontrol Metode yang direkomendasikan untuk control bahaya termasuk &entilasi, praktek kerja dan alat pelindung diri5Personal Protecti&e 1Guipment (PP1) dirincin pada bagian ini. @ipe respirator, baju pelindung dan sarung tangan material yang paling resisten untuk produk harus diberitahu. ebih dari rekomendasi perlindungan material yang paling resisten, "!s boleh dengan simple menyatakan baha baju dan sarung tangan yang tidak dapat ditembus harus digunakan. agian ini cenderung menekankan alat pelindung diri daripada control engineering. . Pemasangan La)el 'an Tan'a Pa'a Bahan Ber)aha2a
Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada adah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan yang esensial. @enaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau pengangkutan biasanya belum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam adah5packingnya, demikian pula para konsumen dari barang tersebut, dalam hal inilah pemberian label dan tanda menjadi sangat penting. ambang untuk ahan erbahaya !an eracun ($) dalam hal ini pelarut ada bermacam L macam mulai dari beracun, amat beracun, iritan, mudah meledak, mudah terbakar, korosif, berbahaya jika tertelan, pengoksidasi, sangat mudah terbakar dan berbahaya bagi lingkungan /. Pemakaian elarut hijau
Pelarut hijau adalah pelarut yang benar-benar memberikan dampak negatif seminimal mungkin terhadap mahluk hidup dan lingkungan. @entu saja pelarut yang paling memenuhi syarat tersebut adalah air sebagai pelarut uni&ersal. ayangnya sifat kimia dari air membatasi penggunaannya sebagai pelarut dalam proses produksi. edangkan teknologi yang berkembang seiring dengan isu green hemistr/ adalah ioni li0uids, fluida superkritis dan yang paling mutakhir adalah sistem pelarut dua fasa menggunakan turunan senyaa fluor. ;alau demikian,
kedua sistem yang disebutkan terakhir masih menemukan kendala dalam pemanfaatannya secara massal disebabkan masalah teknis sehingga ionic liGuids merupakan satu-satunya kandidat yang layak dan siap digunakan oleh industri terutama sebagai sistem pelarut dalam reaksi kimia. 0. *reen Chemistr2
>reen +hemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya>reen +hemistry lebih berfokus pada usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. >reen +hemistry itu sendiri memiliki #' asas, yaitu< #. Menghindari penghasilan sampah '. !esain bahan kimia dan produk yang aman $. !esain sintesis kimia yang tak berbahaya B. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (reneable) . Penggunaan katalis :. Menghindari bahan kimia yang sifatnya deri&atif (chemical deri&ati&es) 8. !esain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi maksimum bahan mentah /. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman 7. Peningkatan efisiensi energi #. !esain bahan kimia dan produk yang dapat terurai ##. Pencegahan polusi #'. Peminimalan potensi kecelakaan kerja
BAB I6 PENUTUP
A. !E#IMPULAN
#.
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan, Pelarut $Solvent' yang dibahas dalam makalah ini adalah kelompok senyaa hydrokarbon.
'.
Pelarut benzena selain memiliki manfaat dalam kehidupan sehari L hari di bidang industri juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar dengan dosis dan kadar tertentu
$.
!ampak negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan dari pemakaian benzena adalah bisa menyebabkan hiperbilirubinemi, splenomegali, adrenomegali, anemia hemolitik, anemia aplastik, gangguan sistim limfatik, retikulositosis, leukopeni, pansitopeni, eosinofili, basofili, trombositopeni, monositosis, hiperplasi sumsum tulang dan penyimpangan kromosom.
B.
!ampak negatif terhadap lingkungan adalah bisa menyebabkan pencemaran air dan udara yang akhirnya bisa merusak ekosistem.
.
!i dalam pelaksanaan menajemen lingkungan yang logis terhadap suatu pelarut, penanganan zat tersebut harus dilakukan dengan tepat mulai dari saat pembuatan sampai dengan pembuangannya. ol&ent dapat menimbulkan resiko yang serius akibat pemaparan okupasional, pencemaran udara dan air, dsb.
:.
@ekhnik yang dipilih adalah suatu tindakan mengantisipasi dan mencegah terlepasnya zat pelarut berbahaya ke dalam lingkungan, dan bukan mengandalkan tekhnik Zsetelah keajadian baru melakukan perbaikan dan tindakan[.
B. #ARAN
#. Megunakan alat pelindung diri ketika berinteraksi dengan bahan-bahan kimia khususnya pelarut yang umumnya memeliki efek negatif pada paparan dosis tertentu '. Penggunaan bahan pengganti pelarut yang lebih aman untuk meminimalisir dampak bagi kesehatan dan lingkungan. $. etiap perusahaan sebaiknya memiliki M! bahan-bahan yang digunakan dan mematuhi nilai ambang batas yang telah ditetapkan.
DA7TAR PU#TA!A 6stria, >ian, et al. #7/$. Gas Treating ith "hemial Solvent . *hon ;illey and ors 3nc< %e Eork. +ollings. 6. * dan uDon . >, #7/'. Safe Use of Solvent. 6cademic Press 3nc< ondon "arington, *.M.#77'. ,uku Saku esehatan era $Poket "onsultant4 Ou!tional Health' N6lih ahasa< 9usadji, udjokoO. 1>+< *akarta. 9usnoputranto,". #77:. Toksikologi 5ingkungan. Uni&ersitas 3ndonesia, ?akultas 9esehatan Masyarakat dan Pusat Penelitian umberdaya Manusia dan ingkungan< *akarta. u, ?rank +, ':. Toksikologi (asar . U3-Press< *akarta. Philip, . eat al, #7/. ndustrial To6iologi Safet/ and Health #!!liation in the 7ork Plae. an %onstrand 2einhorld +ompany< %e Eork artono, '#. 8aun dan eraunan. Media Medika< *akarta. lamet, *.. #77B. esehatan 5ingkungan. >adjah MadaUni&ersity Press< andung. uma\mur P.9.,M.c. #7:8. Higiene Perusahaan dan esehatan era. P@ @oko >unung 6gung< *akarta. Manahan, tanley 1. #77B. +nvironmental "hemistr/9 si6th edition. eis Publishers< ondon ;ebsite 3P+ 3%@4A !atabank http<55.intoD.org5databank5inhalants5indeD.html ;ebsite +i uffalo http<55translate.google.co.id5translate=hlCidlangpairCen K8+iduChttp<55.ci.buffalo.ny.us5files5#W'W#5653ntranet?iles5i5P3W+4%@244 1%@WM6%6>1M1%@W>U3!13%1.pdf diakses tanggal '' agustus '#: ;ebsite Eayasan udjokokusadi http<55.yayasansudjokokusadji.org5 diakses tanggal '' agustus '#: ;ebsite Pertamina http<55.pertamina.com5indeD.php=optionCcomWcontenttaskC&ieidC'7::3temidC: diakses tanggal ' agustus '#: ;ebsite 9albe http<55.kalbe.co.id5files5cdk5files5#8W2esikoPemajananenzen.pdf5#8W2esikoPemajanane nzen.html diakses tanggal '$ agustus '#: ;ebsite ;ikipedia