VITAMIN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Biokimia Dosen Pengampu : Friska Septiani Silitonga,SPd, M.Sc
Disusun Oleh : Kelompok 4 Dinra Rifaldi
(150384205007)
Rido Hermawan
(150384205052)
Riska Atmanegara
(150384205017)
Selly Soraya
(150384205022)
Wahyu Pratama
(150384205026)
Yuni Fadila
(150384205063)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG – KEPULAUAN KEPULAUAN RIAU 2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Vitamin ”. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kesalahan dalam penulisan maupun kata. Penulis memohon maaf dan juga bimbingan semua pihak semoga kedepannya menjadi lebih baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Teman-teman
yang
telah
memberikan
kontribusi
besar
dalam
menyelesaikan makalah ini. 2. Ibu Friska Septiani Silitonga,SPd, M.Sc selaku dosen matakuliah Biokimia Dalam penulisan makalah ini, kami berharap semua pihak yang membaca dapat menarik hikmah dan kebaikannya.
Tanjungpinang, Mei 2017
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................ ..................................................... .......................................................... ..... 3 BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4 1.3 Tujuan .......................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5 2.1 Sejaran dan Definisi Vitamin ................................................. ...................... 5 2.2 Klasifikasi Vitamin ...................................................................................... 8 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 40 3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 40 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41
3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untu k berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin. Tetapi bila vitamin yang larut dalam lemak jumlahnya berlebihan, tidak dapatdik dapatd ik el u ar ka n me l al u i u ri n e t et a pi disimpan dalam sel-sel adiposa dan dapatmenyebabkan gangguan fungsi tubuh 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan vitamin?
2) Bagaimana sejarah tentang vitamin? 3) Apa saja jenis, sumber, dan fungsi vitamin? 4) Apa akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin? 1.3 Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari vitamin 2) Mengetahui bagaimana sejarah tentang vitamin 3) Mengetahui jenis, sumber, dan fungsi vitamin 4) Mengetahui akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin
4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejaran dan Definisi Vitamin
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Era penyembuhan empiris. Era pertama dimulai pada sekitar tahun 15001570 sebelum masehi. Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa,
seperti Mesir, Cina, Jepang,Yunani, Roma, Persia,
dan Arab,
telah
menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Walau pada masa tersebut ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman). Era karakterisasi defisiensi. Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin
danChristiaan
Eijkman yang
melakukan
penelitian
mengenai
penyakit defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor). Pada tahun 1911,
5
seorang
ilmuwan
mengisolasi
suatu
kelahiran Amerika bernama Dr. senyawa
yang
telah
Casimir
dibuktikan
Funk berhasil
dapat
mencegah
peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada tahun 1920. Masa keemasan. Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada masa tersebut, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan síntesis vitamin B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin ini dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak penelti yang mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir Walter N. Hawort mendapatkan nobel
di
bidang
kimia
atas
penemuan vitamin
C pada
tahun 1937.
Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuan vitamin K. Fritz A Litmann juga turut memenangkan
nobel
atas
dedikasinya
dibidang
penelitian
mengenai
penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh. Era karakterisasi fungsi dan produksi. Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2
ini
sendiri
diperoleh
dari
ekstrak ragi.Melalui
penelitian
ini
juga,
kelompok vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia. Produksi masal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada
6
era ini. Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin fuck telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin C yang juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1950. Era penemuan nilai kesehatan vitamin. Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh. Semenjak tahun 1973, James Lind seorang dokter angkatan laut berkebangsaan Skotlandia membuktikan bahwa makanan yang kurang bervariasi dan kurangnya sayur mayur serta buah-buahan segar dapat menyebabkan penyakit sariawan perut, maka diketahui betapa pentingnya suatu zat selain karbohidrat, protein, lemak dan mineral bagi kehidupan dan kesehatan tubuh. Zat tersebut kita sebut sebagai vitamin. Vitamin merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita berarti hidup, vitamin berupa penghidupan. Dengan demikian vitamin merupakan zat organik yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan menjaga fungsi normal tubuh dan tidak dapat dibentuk d i d alam t ubuh. D engan d emikian v itamin m erupakan zat gizi esensial. Vitamin berfungsi untuk mengatur proses metabolisme, dan apabila kekurangan vitamin akan menimbulkan penyakit defensiensi atau hipovitaminosis. Vitamin setelah dapat diisolasi dalam bentuk murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda, yaitu ada yang bersifat larut dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan demikian pembagian vitamin secara umum
7
didasarkan
atas
sifat
kelarutan
tersebut.
Ketika
vitamin
pertama
kali
diklasifikasikan, setiap komponen diberi nama dengan urutan huruf dalam alphabet. Kemudian, ada kecenderungan untuk mengganti nama yang hanya dengan huruf tersebut dengan nama kimia. Penggunaan nama kimia menjadi lebih beralasan ketika vitamin diketahui merupakan formula kimia, sebagai contoh adalah kelompok vitamin B dimana masing-masing vitamin didalamnya juga memiliki nama kimia untuk membedakan. Meskipun demikian, merupakan keuntungan untuk memasukkan beberapa vitamin kedalam satu kelompok, walaupun secara kimia tidak berhubungan, karena vitamin-vitamin tersebut biasanya berada dalam jenis makanan yang sama. Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. 2.2 Klasifikasi Vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
8
yang kita konsumsi. Buah- buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan Berdasarkan kelarutannya, vitamin diklasifikasikan menjadi 2 yakni, vitamin yang larut di dalam air dan vitamin yang larut di dalam lemak. 1.
Vitamin Larut Lemak Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu
di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin. Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat umum, antara lain (1) tidak terdapat di semua jaringan; (2) terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (3) memiliki bentuk prekusor atau provitamin; (4) menyusun struktur jaringan tubuh; (5) diserap bersama lemak; (6) disimpan bersama lemak dalam tubuh; (7) diekskresi melalui feses; (8) kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain sebagainya.
a. Sifat fisikokimia vitamin larut dalam lemak 1. Vitamin A (Retinol) Vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Vitamin A tahan terhadap panas, cahaya, dan alkali, tetapi tidak tahan terhadap asam dan oksidasi. Sifat kimiawi vitamin A yaitu:
a. Vitamin larut dalam lemak dan pelarut lemak tetapi tidak larut dalam air. Oleh karena sifatnya yang demikian maka vitamin A banyak terdapat pada makanan berlemak seperti dalam ikan, minyak hati ikan, dalam hati dan
9
dalam bagian sayuran hijau yang berlemak ataupun umbi yang berwarna kuning oranye seperti wortel dan ketela rambat. b. Vitamin A cukup stabil dalam pemanasan yang dilakukan dalam pemasakan makanan. c. Vitamin A dapat mengalami kerusakan karena oksigen ataupun sinar. Aktivitas vitamin A yang terdapat dalam minyak yang dicampur dengan tepung akan berkurang apabila campuran yang mempunyai luas permukaan yang besar tersebut mengalami kontak dengan oksigen. d. Struktur dan aktivitas vitamin A Molekul vitamin A berisi atom karbon dan hidrogen yang berikatan dengan gugus hidroksil (OH) menjadi struktur yang kompleks. Stuktur yang demikian ini menyebabkan vitamin disebut sebagai retinol.Aktivitas vitamin
A
menggunakan
satuan
internasional
(SI)
ataupun
unit
aktivitas.unit aktivitas vit A Komposisi retinol haya tedapat dalam bahan pangan hewani, sedangkan dalam pangan nabati terdaat zat warna karotenoid. Senyawa karoten akan dirubah menjadi vitamin A dalam usus halus. Struktur kimiawi beta karoten serupa dengan dua molekul retinol.
C20H32O
Molar mass 286,4 g/mo
Gambar 14. Struktur kimia vitamin A
Adanya ikatan rangkap pada struktur kimia betakaroten (provitamin A) menyebabkan bahan ini menjadi sangat sensitif terhadap reaksi maupun aplikasinya. Rumus kimia vitamin A adalah oksidasi ketika terkena udara (O2), cahaya, metal, peroksida, dan panas selama proses produksi C20H30O. Di dalam tubuh, vitamin A
10
berfungsi dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu retinol (bentuk alkohol), retinal (aldehida), dan asam retinoat (bentuk asam). Struktur kimia dari vitamin A adalah sebagai berikut.
Sumber vitamin A: Vitamin A banyak terdapat dalam minyak hati ikan, minyak ikan, minyak sawit, hati sapi, kambing, ayam,susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah- buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Defisiensi vitamin A a. Xeropthalmi Penyakit mata ini banyak berjangkit di Asia Timur. Xeropthalmi berasal dari xeros = kering dan opthalmus = mata. Penyakit ini diawali dengan
11
selaput tanduk atau kornea menjadi kering dan buram, apabila tidak diobati dapat mengakibatkan kebutaan. b. Rabun senja Rabun senja merupakan stadium awal xeropthalmi. Kekurangan vitamin A mengakibatkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dari keadaan terang ke keadaan gelap ataupun sebaliknya sangat rendah. Retina mata yang merupakan organ mata yang sangat sensitif terhadap cahaya kurang berfungsi. c. Keratomalacia Merupakan salah satu penyakit mata yang terdapat di Asia dan Afrika. Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak yang tinggal di daerah kumuh, anak-anak yang kurang mengkonsumsi susu ataupun yang mengkonsumsi susu kental manis keratomalacia menyebabkan infeksi pada bagian luar kornea. d. Keratosis Merupakan stadium awal dari keratomalacia. Kulit menjadi kasar dan bersisik. Keringat dan air mata tidak lancar keluar. Kelebihan vitamin A: Kelebihan vitamin A kurang baik karena akan mengakibatkan terjadinya penimbunan vitamin A dalam organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu makan menjadi menurun, rambut rontok, kulit menjadi gatal, tulang pada tangan dan kaki berasa sakit. Pemakaian beta karoten yang berlebihan dapat mengakibatkan kulit menjadi kuning, telapak tangan banyak mengeluarkan keringat. Fungsi vitamin A: a. Menjaga kesehatan mata Fungsi vitamin di dalam menjaga kesehatan mata terutama pada retina. Retina manusia mempunyai dua macam sel penerima (receptor), yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang gunanya untuk melihat pada malam hari (keadaan gelap) dan sel kerucut digunakan untuk melihat pada sing hari
12
(keadaan terang). Hewan yang hanya dapat melihat pada siang hari seperti burung merpati hanya mempunyai sel kerucut, sedangkan hewan yang hanya dapat melihat pada malam hari seperti burung hantuhanya mempunyai sel tidak dapat melihat warna. Sel-sel batang mengandung rodopsin. Pada saat rodopsin terkena rangsangan cahaya (diserta dengan proses melihat), maka rodopsin menjadi pucat warnanya dan dibentuk opsin yaitu suatu protein dan trans-retinal. Oleh enzim retinal isomerase akan diubah menjadi cisretinal, yaitu pada saat cahaya kurang terang. Demikian secara terus menerus terjadi reaksi oksidasi reduksi sehinga mata dapat melihat baik dalam keadaan terang maupun dalam keadaan kurang terang. b. Untuk pertumbuhan Vitamin diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi c. Untuk mencegah infeksi Vitamin A melindungi kesehatan sel epitel sehingga dapat dipakai untuk mencegah infeksi. Rekomendasi asupan: Di Amerika Serikat, asupan harian yang dianjurkan untuk vitamin A adalah 0,9 mg untuk laki-laki dan 0,7 mg untuk wanita. Selama menyusui dianjurkan tambahan 0,4-0,5 mg. Konversi provitamin A karotenoid menjadi 1 mg vitamin A (retinol) memerlukan konsumsi: 2 mg beta-karoten dari suplemen; 12 mg beta-karoten dari diet; 24 mg provitamin A karotenoid lainnya (misal alpha-karoten) dari diet.
2. Vitamin D (Calciferol) Vitamin D peka terhadap cahaya dan oksigen, mudah larut dalam lemak, tidak larut dalam lemak, tahan terhadap panas dan oksidasi, rusak oleh penyinaran ultraviolet yang berlebih. Stabilitas vitamin D dipengaruhi oleh pelarut pada saat vitamin tersebut dilarutkan, namun akan stabil apabila dalam bentuk kristal disimpan dalam botol gelas tidak tembus pandang. Pada umumnya vitamin D stabil
13
terhadap panas, asam dan oksigen. Vitamin ini akan rusak secara perlahan-lahan apabila suasana sedikit alkali, terutama dengan adanya udara dan cahaya. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid. Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25-dihydroxycholecalciferol .
C23H44O
C27H44O
Molar mass 369,7 g/mol
Molar mass 369,7 g/mol
Gambar 15. Struktur kimia vitamin D
Fungsi vitamin D: a. Mengatur penyerapan kalsium dalam usus halus b. Mengatur perbandingan kalsium dan fosfor dalam serum -darah tetap normal
14
c. Mengatur metabolisme kalsium dan fosfor
Akibat defisiensi vitamin D: Defiensi vitamin D akan menimbulkan rakhitis dengan gejala yang paling ringan yaitu tungkai berbentuk X atau O. Pada penyakit yang lebih berat mengakibatkan kelainan pada tulang seperti tulang belakang membengkok, tulang dada seperti dada ayam, tulang pinggul sempit.
Akibat kelebihan vitamin D: Di masa bayi seringkali diberi tambahan vitamin D sebanyak satu tetes setiap hari. Pemberian vitamin D yang terlalu banyak, misalnya satu sendok teh setiap hari akan mengakibatkan timbulnya keracuanan. Gejala keracunan vitamin D yaitu nafsu makan hilang, muntah-muntah, berasa sangat haus, mengalami sembelit, dapat mengalarrii diare, kehilangan berat dan bersifat mudah marah. Apabila overdosis berlangsung terus menerus, anak dapat mengalami koma dan akhirnya mati.
Sumber vitamin D: Minyak hati ikan mengandung k holekalsiferol (D3) sebanyak 200-750 ug/100 g, kuning telur mengandung 3-10 ug/100 g dan susu mengandung 0,02-0,10 ug/100g.
Kebutuhan vitamin D:
Kebutuhan vitamin D setiap hari untuk anak berusia 0-5 tahun sebesar 10 -ug kholekalsiferol, 6-18 tahun sebesar 2,5 ug, untuk ibu mengandung dan menyusui sebanyak 10 ug kholekalsiferol.
3. Vitamin E
15
Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna. Sedangkan vitamin E sintetik yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organic, tetapi tidak larut dalam air. Vitamin E sedikit tahan panas dan asam tetapi tidak tahan alkali, sinar ultraviolet dan oksigen. Vitamin E rusak bila bersentuhan dengan minyak tengik, timah, dan besi. Karena tidak larut air, vitamin E tidak hilang karena pemasakan dengan air. Tokoferol terdiri atas struktur cincin 6-kromanol dengan rantai samping jenuh panjang enam belas karbon fitol. Tokotrienol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Perbedaan struktur ini mempengaruhi tingkat aktivitas vitamin E secara biologik. Struktur kimia dari vitamin E adalah sebagai berikut.
Sumber vitamin E:
Vitamin E umumnya terdapat pada pangan nabati yang kaya akan lemak, misalnya minyak sayur, kacang-kacangan (kacang tanah, hazelnuts, almonds), biji-bijian (biji bunga matahari, pistachio, pine), dan gandum. Vitamin E juga banyak te rdapat pada salad dressing, peanut butter, margarine, dan produk-produk susu dengan lemak penuh (susu, butter dan cream). Saat ini sangat populer untuk memfortifikasi vitamin E ke dalam berbagai jenis makanan seperti breakfast sereal, margarine, susu dan jus.
16
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh: Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh sangat terkait dengan sifat uniknya sebagai antioksidan khususnya mencegah oksidasi lemak di dalam sel, dengan demikian: − vitamin E membantu memperlama umur hidup sel-sel darah me rah − melindungi membran biologis seperti yang berada di jaringan syaraf, otot dan sistem kardiovaskuler − meningkatkan sistem kekebalan membantu mencegah kehilangan vitamin A karena oksidasi
− vitamin E juga dipergunakan dalam penanganan bayi prematur khususnya berkaitan dengan anemia dan masalah yang berkaitan dengan darah lainnya − vitamin E mencegah kerusakan lemak dan komponen seluler lainnya (misal protein, DMA) dari kerusakan akibat oksigen dan turunannya (disebut kerusakan oksidatif) − vitamin E diperkirakan juga membantu memperbaiki viskositas darah.
Kekurangan vitamin E: Kekurangan atau defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi. Gejala kekurangan vitamin E pertama kali terlihat pada bayi prematur, oleh karena itu makanan formula bayi saat ini mengandung konsentrasi vitamin E yang cukup. Kekurangan vitamin E akan menimbulkan pengaruh terhadap ketidakmampuan menyerap (ketidakmampuan memanfaatkan vitamin E secara cukup) dan mengakibatkan penyakit neuromuscular pada dewasa maupun anak-anak.
Rekomendasi asupan: Kebutuhan vitamin E tergantung dari kandungan beberapa asam lemak (polyunsaturated fatty acids, PUFAs) yang mudah bereaksi dengan molekulmolekul turunan oksigen dan terdapat pada jaringan membran di dalam tubuh (seperti sistem syaraf atau mata). Amerika Serikat menganjurkan asupan vitamin E per harinya adalah 15 mg untuk orang dewasa.
17
Karena vitamin E secara alami hanya terdapat pada makanan berlemak, asupan vitamin E terkait dengan asupan lemak. Terlebih lagi, lemak diperlukan untuk penyerapan vitamin E di dalam usus. Hal ini berarti bahwa makanan bebas lemak (fat-free) bukanlah sumber yang baik untuk vitamin E.
4. Vitamin K (Phylloquinone) Vitamin K terdapat di dalam alam dalam dua bentuk, keduanya terdiri dari atas cincin 2-metilnaftakinon dengan rantai samping pada posisi tiga. vitamin K1 (filokinon) mempunyai rantai samping fitil dan hanya terdapat dalam tumbuhtumbuhan berwarna hijau. Vitamin K2 (menakinon) merupakan sekumpulan ikatanb yang rantai sampingnya terdiri atas beberapa satuan isoprenil. Menakinon disintesis oleh bakteri di dalam saluran cerna. Vitamin K3 ( menadion) adalah bentuk vitamin K sintetik. Menadion terdiri atas cincin naftakinon tanpa rantai samping, oleh karena itu mempunyai sifat larut air. Menadion baru aktif secara biologic setelah mengalami alkilasi di dalam tubuh. Vitamin K cukup tahan terhadap panas,. Vitamin K tidak rusak oleh cara memasak biasa, termasuk memasak dengan air. Vitamin K tidak tahan terhadap alkali dan cahaya. Vitamin K 1 (phylloquinone). Keduanya mengandung cincin naftokuinona dan sebuah rantai lurus. Filokuinona mempunyai rantai fitil.
Vitamin K 2 (menaquinone). Di dalam menaquinone rantainya terbuat dari berbagai macam komposisi residu isoprenoid.
18
Sumber vitamin K: Sumber paling baik untuk vitamin K adalah sayur-sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, kubis, dan selada. Sumber baik lainnya adalah sayuran dan minyak kacang (kedele, canola, walnuts, zaitun), telur, keju, hati, kentang, tomat, teh hijau dan kopi.
Rekomendasi asupan: Kebutuhan akan vitamin K pada orang dewasa relatif rendah sehingga kecil kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami defisiensi. Amerika Serikat menganjurkan asupan untuk vitamin K tiap harinya adalah 120 jag untuk laki-laki dan 90 jag untuk wanita.
Defisiensi vitamin K: Defisiensi atau kekurangan vitamin K dapat menyebabkan terjadinya penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta tidak meneruskan vitamin K secara efisien. Vitamin K tersebar luas dalam jaringan tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bah an makanan dan produksi vitamin K oleh mikroflora intestinal pada hakekatnya menjamin tidak terjadinya defisiensi vitamin K. Defisiensi vitamin K dapat terjadi oleh malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi pancreas, penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya.Di samping itu, sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K.
19
2.
Vitamin Larut Air Vitamin larut air dapat diekskresikan ke dalam urine sehingga takaran yang
besar tidak membahayakan kesehatan. Akan tetapi jenis vitamin larut air biasanya lebih sering ditemui kasus kekurangan pada manusia. Adapun yang termasuk vitamin larut air ini adalah vitamin B Kompleks dan vitamin C. Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) tida k hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
1. Vitamin B1 Vitamin B1 (yudidtiamin) memiliki rumus kimia C17H20 N4O6. Tiamin mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Molekul tiamin terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan cincin tiasol.
Tiamin mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Molekul tiamin terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan cincin tiasol. Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asa. Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi.
Sumber Vitamin tiamin banyak terdapat dalam kulit ari butir beras ataupun gandum. Roti putih tidak banyak mengandung tiamin. Demikian pula beras giling 20
kurang mengandung tiamin.
Fungsi : Tiamin merupakan komponen enzim Tiamin Piro Fosfat (TPP) yang berperanan dalam metabolisme karbohidrat. Kekurangan tiamin atau TPP akan mengakibatkan tertimbunnya asam piruvat dalarn sel dan dapat menyembuhkan radang saraf tertentu.
Kekurangan dan kelebihan vitamin B1: Penyakit akibat defisiensi tiamin yang ringan yaitu perubahan pada sistim saraf. Penyakit beri-beri basah mengakibatkan pembengkakan atau udema karena tertimbunnya air dalam jaringan. Pada beri-beri kering dimana terjadi atropi otot, penderita merasa sangat lemah. Kematian penderita beri-beri terutama disebabkan tertimbunnya air dalam jaringan atau serangan diare yang mendadak. Pada ikan segar terdapat enzim tiaminase. Enzim ini merupakan anti tiamin karena dapat merusak tiamin. Pada ikan yang dimasak enzim tiaminase mengalami denaturasi sehingga kemampuan untuk merusak tiamin menjadi hilang. Di Jepang sebanyak 3 % penderita beri-beri terutama disebabkan tiaminase.
Kelebihan tiamin tidak banyak menimbulkan akibat yang serius karena vitamin ini bersifat larut dalam air, sehingga kelebihan vitamin ini akan dibuang bersama urine.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
21
Riboflavin mempunyai rumus kimia C17H20 N4O6. Struktur riboflavin terdiri atas cincin isoaloksazin dengan rantai samping ribitil.
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Sumber vitamin Sumber riboflavin yaitu pada hati sapi, susu, daging segar dan kuning telur. Beberapa
sumber
lain
adalah
tiram,
daging
tanpa
lemak,jamur,
brokoli,alpukat, salmon dan juga beberapa ikan berminyak seperti mackerel, belut, dan heting memiliki kandungan riboflavin yang cukup besar.Wortel dan tomat juga mengandung riboflavin.
Riboflavin atau vitamin B2 tidak akan hancur bila bahan makanan tersebut dimasak terlalu matang seperti pada jenis vitamin yang lain, tetapi kandungan vitamin ini akan berkurang bila dipaparkan di bawah sinar yang sangat kuat dalam waktu lama atau tekena baking soda yang cukup banyak.
22
Fungsi Berikut adalah beberapa fungsi dari vitamin B2: 1. Membantu proses energi dalam tubuh manusia Vitamin ini memilki peranan penting dalam memberikan bantuan metabolisme atau pemrosesan lemak, karbohidrat, dan protein d alam tubuh. 2. Mengatur pertumbuhan dan reproduksi Vitamin B2 juga memiliki manfaat untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan organ reproduksi dan pertumbuhan jaringan tubuh seperti kulit, mata,membran mucous, sistem saraf dan kekebalan tubuh. Sebagai tambahan vitamin B2 juga menjamin kesehatan kulit, kuku dan pertumbuhan rambut. 3. Mengatur aktifitas kelenjar tiroid 4. Meningkatkan kekebalan tubuh Riboflavun dapat bertindak untuk memperkuat antibody di dalam tubuh dengan memperkuat jaringan pertahanan kita terhadap bakteri penyakit yang berbahaya. Kekurangan dan kelebihan vitamin b2 a. Kekurangan vitamin B2 Tanda-tanda kekurangan bisa terjadi sebagai akibat kekuran gan zat gizi lain, atau setelah beberapa waktu kurang makan protein hewani dan sayuran berwarna hijau. Tanda-tanda kekurangan baru akan terlihat setelah beberapa bulan kekurangan konsumsi riboflavin. Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin antaralain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya,kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan
23
panas. Kekurangan riboflavin juga dapat menyebabkan gangguan fungsi adrenal ,dan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti anemia, syndrom kelelahan yang kronis serta katarak. Penyakit yang disebabkan
oleh
kekurangan
vitamin
B2
sering
kali
dipandankan sebagai kulit yang terluka, terutama pada daerah lidah dan sekitar mulut. Jika tidak di tindaklanjuti, luka ini akan menyebabkan pembengkakan pada lidah, seborrheic dermatitis bahkan gangguan pada sistem kerja saraf. b. Kelebihan vitamin B2 Akibat kelebihan vitamin B2 atau penggunaan secara overdosis dapat menimbulkan efek samping. Tentu vitamin apapun tidaklah boleh dikonsumsi berlebihan. Tubuh bisa mengalami keracunan. Tapi secara pasti gejala dan akibat kelebihan vitamin B2 adalah tekanan darah menjadi rendah, mengalami kelelahan, anemia atau kurang darah, mengalami mual dan muntah.
3. Vitamin B3 (Niacin) memiliki rumus kimia C6H5 NO2. Niasin merupakan derivat piridin dengan gugus karboksil (COOH) adapun nikotinamida merupakan niasin yang gugus karboksilnya tergantikan oleh gugus amida (NH2). Bentuk aktif dari vitamin B3 adalah NADH/NADPH yang merupakan derivat nukleotida seperti vitamin B2. Vitamin B3 dan B2 merupakan kofaktor enzim pada reaksi redoks dalam tubuh.
Niasin merupakan kristal putih, yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi.
24
Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang.
Sumber vitamin B3 Niacin dapat ditemukan di hati, ginjal, daging sapi, daging unggas, ikan, kopi instant, roti yang d iperkaya, sereal dan produk-produk susu. Niacin juga dapat d ibentuk dari asam amino tryptophan da n 60 mg tryptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh: − niacin menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang terlibat dalam pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein. − niacin meningkatkan energi melalui pemanfaatan makanan secara benar − niacin penting dalam perbaikan dan replikasi DMA − niacin memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah − niacin juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem syaraf dan pencernaan.
Defisiensi niacin: Defisiensi niacin menyebabkan penyakit yang disebut pellagra. Pellagra banyak terjadi di awal tahun 1900-an di negara dengan diet utamanya adalah jagung. Saat ini pellagra sangat jarang terjadi, namun masih dapat ditemukan di India dan sebagian dari Cina dan Afrika. Gejala dari pellagra meliputi dermatitis dan luka seperti terbakar matahari karena sensitif terhadap sinar matahari, kelelahan, dementia, diare, insomnia dan ketidak-
25
normalan pencernaan. Selain mencegah pellagra, niacin juga mencegah munculnya histamine yang menjadi pemicu alergi dan bronkitis.
Rekomendasi asupan: Amerika Serikat merekomendasikan asupan niacin 14 mg/hari untuk wanita dan 16 mg/hari untuk laki-laki. Anak-anak dan remaja memerlukan niacin lebih sedikit. Dalam kondisi hamil dan menyusui dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih 4 dan 3 mg/hari.
4. Vitamin B5 (Pantothenic Acid) Asam pantotenat memiliki struktur kimia C9H17 NO5. Asam pantotenat adalah suatu derivatif dimetil dari asam butirat yang berkaitan dengan betaalanin. Vitamin ini mengikat fosfat dan membentuk 4-fosfopantotein dan koenzim A, yaitu bentuk aktif asam pantotenat. Struktur kimianya adalah sebagai berikut.
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali, dan panas kering. Dalam larutan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Sumber vitamin B5: Makanan yang baik sebagai sumber vitamin B5 antara lain hati, ginjal, salmon, telur, kacang, kedele, jamur, brewer's yeast, dan sejumlah sayuran. Pengolahan makanan dan pemanasan dapat menghilangan hingga separuh asam pantotenat di dalam makanan. Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh: − asam pantotenat adalah bagian co-enzim A (Co-A), yang ditemukan 26
pada semua jaringan di tubuh, dan memainkan peran penting dalam pelepasan energi dari protein, lemak, karbohidrat dan alkohol. − memiliki fungsi di dalam sintesis lemak, asam lemak, kolesterol, fosfolipid dan sejumlah hormone − vitamin ini juga mampu menetralkan komponen-komponen berbahaya bagi tubuh yang berasal dari obat-obatan, bahan kimia dan pestisida − telah jelas bahwa asam pantotenat berpartisipasi dalam mengatur berbagai reaksi protein yang mana menjadi penting dalam menjaga kesehatan jaringan tubuh khususnya kulit − asam pantotenat penting dalam penyembuhan luka, mendorong pertumbuhan dan menjaga pigmen rambut − asam pantotenat diperkirakan membantu penyembuhan infeksi perut, kelelahan dan kecanduan alkohol.
Defisiensi vitamin B5: Dengan banyaknya jenis makanan yang dapat menjadi sumber vitamin B5 maka tidak begitu tampak adanya bukti nyata defisiensi asam pantotenat selain defisiensi yang dipicu oleh diet bebas asam pantotenat. Defisiensi asam pantotenat menunjukkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, hilangnya konsentrasi, otot mudah mengalami kram, insomnia, hilangnya nafsu makan, perubahan perilaku, turunnya kekebalan, gangguan pencernaan, dan pertumbuhan terhambat atau berat badan turun. Orang lanjut usia, orang yang mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan alkoholik merupakan kelompok yang paling beresiko terkena defisiensi.
Rekomendasi asupan: Tidak ada rekomendasi khusus untuk asupan harian untuk asam pantotenat, akibat sulitnya m engetahui s impanan d i d alam t ubuh dank adar y ang h arus masuk ke d alam tubuh. Namun demikian, telah dibuat petunjuk asupan yang disarankan. Di Amerika Serikat 5 m g/hari d ipandang c ukup
27
u ntuk o rang d ewasa, 2 -4 m g/hari untuk a nak-anak usia 1-13 tahun dan 1,7-1,8 mg/hari untuk bayi. Dianjurkan juga bagi wanita hamil untuk meningkatkan asupan menjadi 6 mg/hari, dan untuk yang menyusui 7 mg/hari.
5. Vitamin B6 (Pyridoxine) Piridoksin merupakan kristal putih tidak berbau, larut air dan alkohol. Piridoksin tahan panas dalam keadaan asam, tidak begitu stabil dalam larutan alkali dan tidak tahan cahaya. Kehilangan pada suhu beku sebanyak 36 hingga 55%. Rumus kimia dari vitamin B6 adalah C8H11 NO3. Terdapat 6 bentuk umum yang sering dijumpai, yaitu piridoksal (PL), piridoksina (PN), piridoksamine, (PM), piridoksal 5'-fosfat (PLP), piridoksin 5'fosfat(PNP), dan pridoksamin 5'-fosfat (PNP)
Sumber vitamin B6: Vitamin B6 dapat ditemukan terutama terikat pada protein di dalam makanan. Sumber yang sangat baik adalah daging ayam, hati, daging sapi, ikan (herring, tuna, salmon, trout), kacang dan bijian (terutama biji bunga
28
matahari), kedele, dan sereal fortifikasi. Jumlah yang lebih kecil terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Mikrobia di dalam saluran pencernaan dapat mensintesa vitamin ini dan sebagian dapat diserap.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
−
Vitamin B6 adalah bagian co-enzim dari berbagai enzim yang terlibat dalam
metabolisme
asam
amino
(protein),
oleh
karena
itu
kebutuhannya akan sejalan dengan jumlah asam amino yang dimetabolisme. B6 juga penting dalam metabolisme karbohidrat dan lemak di dalam tubuh Dapat meningkatkan fungsi kekebalan Penting juga dalam menjaga fungsi dan metabolisme sel darah merah − Vitamin B6 terlibat dalam perubahan tryptophan menjadi niacin (vitamin B3) − B6 juga terlibat dalam produksi sejumlah neurotransmitter, dan oleh karena itu ikut menjaga sistem syaraf berfungsi normal Memiliki peran di dalam pengaturan reaksi sejumlah hormon.
Defisiensi vitamin B6: Kasus defisiensi vitamin B6 jarang terjadi, namun demikian defisiensi dapat mengakibatkan dermatitis, batu ginjal, penurunan pembentukan antibodi, iritasi, anemia, turunnya kemampuan syaraf, pertubuhan terhambat, mudah bingung dan depresi. Kadar vitamin B6 yang rendah di dalam tubuh akan mendorong naiknya sirkulasi konsentrasi homosistein, yang dikenal sebagai faktor resiko untuk penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's.
29
Alkoholik cenderung memiliki konsentrasi vitamin B6 plasma yang rendah yang bukan dipengaruhi oleh diet yang rendah vitamin B6 namun karena rusaknya sistem metabolisme akibat rusaknya hati. Vitamin B6 umumnya tersedia dalam bentuk supplement, dan digunakan dalam fortifikasi makanan (terutama pengayaan sereal) dan dalam produk produk therapeutic. Digunakan untuk mengobati insomnia, otot lemah dan asma, dimana vitamin B6 mampu meringankan dan mengurangi frekuensi serangan. Digunakan juga untuk mengobati muntah-muntah dan mual elama periode awal k ehamilan dans ering juga digunakan untuk mengobati wanita yang menggunakan pil kontrasepsi yang menderita depresi (akibat efek sampingnya)
Rekomendasi asupan: Rekomendasi asupan untuk vitamin B6 dapat bervariasi tergantung dari usta, jenis kelamin dan kelompok beresiko. Kelompok beresiko tersebut meliputi wanita hamil dan menyusui, alkoholik, wanita dengan pil kontrasepsi tinggi estrogen dan orang dengan konsumsi protein tinggi dimana kebutuhan vitamin B6 akan meningkat seiring dengan banyaknya protein yang dikonsumsi. Amerika Serikat merekomendasikan: bayi 0,10,3 mg/hari, anak-anak 1-8 tahun 0,5-0,6 mg/hari, 9-13 tahun 1,0 mg/hari, umur 14-50 tahun 1,3 mg/hari dan lebih dari 50 tahun 1,5 mg/hari. Wanita hamil dianjurkan 1,9 mg/hari sedangkan ibu menyusui dianjurkan untuk meningkat hingga 2,0 mg/hari.terhadap sejumlah hormon). Penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi vitamin B6 (100 mg) dapat membantu seseorang dengan carpal tunnel syndrome dan premenstrual syndrome (PMS).
6. Vitamin B7 Biotin adalah suatu asam monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat.
30
Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi. Biotin memiliki
rumus
kimia
C10H16 N2O3S.
Biotin
adalah
suatu
asam
monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Bagian imidasol penting sebagai tempat mengikat avidin, protein utama putih telur.
Defisiensi biotin Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot dan dermatitis. Putih telur mengandung suatu protein yang labil terhadap panas yakni avidin. Protein ini akan bergabung kuat dengan biotin sehingga mencegah penyerapannya dan menimbulkan defisiensi biotin. Komsumsi telur mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin.Tidak adanya enzim holokarboksilase sintase yang melekatkan biotin pada residu lisin apoenzim karboksilat, juga menyebabkan gejala defisiensi biotin, termasuk akumulasi substrat dari enzim-enzim yang tergantung pada biotin (piruvat karboksilase, asetyl ko A karboksilase, propionil ko A karboksilase dan ß – metilkrotonil ko A ). Pada sebagian kasus, anak-anak dengan defisiensi ini juga msenderita penyakit defisiesi kekebalan
Sumber vitamin B7 Selain berasal dari buah-buahan dan sayuran, masih banyak sumber makanan yang mengandung vitamin B7 tinggi. makanan yang mengandun g vitamin B7 yaitu Roti gandum, Keju, Susu sapi atau kambing, Wortel, Ikan Salmon, Kuning telur, Ragi, Kedelai, Buah-buahan.
7. Vitamin B9 (Asam Folat = Folic Acid)
31
Vitamin B9 atau asam folat memiliki rumus kimia C 19H19 N7O6. Bentuk aktif folat terdiri atas cincin pteridin terkait dengan p -asam amino benzoate (p-aminobenzoic acid/PABA) yang bersama membentuk asam pteroat dan asam glutamate. Struktur kimia asam folat adalah sebagai b erikut.
Asam folat atau folasin dan asam pteroil glutamate adalah kristal kuning yang digolongkan dalam kelompok senyawa pterin. Sebagai asam bebas, asam folat, tidak larut dalam air dingin, namun sebagai garam natrium dapat lebih larut. Asam folat banyak hilang bila sayuran disimpan pada suhu kamar.
Sumber Vitamin Sumber dari makanan : Banyak terdapat pada hati, daging,
ginjal, sayuran hijau, gandum, telur, ikan, kacang hijau, khamir. Sumbe r lain adalah jeruk, stroberi, wheat germ, dan kacang‐kacangan. Fungsi
sebagai bahan pembentuk senyawa THF (tetra‐ hidro‐folat), koenzim yang diperlukan dalam sintesa DNA, dan pematangan sel darah merah. Asam folat berperan dalam pencegahan penyakit jantung dan stroke dengan memecah homo‐sistein, substansi dalam darah yang meningkatkan risiko penyakit tersebut. Dengan mempertahankan kadar kolin (choline) yang berperan meningkatkan daya ingat, asam folat membantu mencegah penyakit Alzheimer (gangguan pada daya ingat). Dari perannya dalam membantu sintesa DNA, asam folat mencegah kanker dengan memperbaiki kerusakan pada DNA yang menjadi awal dari perkembangan penyakit ini.
Defisiensi
32
asam folat dapat berakibat anemia makrositik, diare, mudah terkena infeksi, lidah merah dan licin, depresi, gangguan mental, lelah, dan pingsan. Seharusnya defisiensi ini tidak perlu terjadi, karena asam folat termasuk vitamin yang non‐esensial yang disintesis di dalam saluran cerna, dan juga terdapat dalam jumlah cukup pada bahan makanan sehari‐ hari.
8. Vitamin B12 (Cobalamin) Vitamin B12 memiliki rumus kimia C63H89CoN14O14P. vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin mirip porfirin seperti hem, yang mengandun g cobalt serta terkait pada ribose dan asam fosfat. Struktur kimia vitamin B12 adalah sebagai berikut.
Vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin mirip porifirin seperti hem, yang mengandung kolbalt serta terkait pada ribose dan asam folat. Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi.
Sumber vitamin B12:
33
Vitamin B12 dapat ditemukan dalam produk hewani seperti daging, un ggas, ikan dan produk susu. Hewan memiliki vitamin B12 dari mikroorganisme yang terdapat dalam tubuhnya atau dari pakannya. Tidak ada sumber pangan nabati yang memberikan vitamin B12 kecuali sejumlah makanan fermentasi (misal tempe, kale, bir), produk algae, atau sejumlah akarakaran yang tumbuh simbiosis dengan bakteri. Namun demikian kadar vitamin B12yang terdapat dari pangan nabati tersebut termasuk rendah. Hal ini berarti manusia harus mengkonsumsi pangan hewani atau pangan fermentasi untuk mencukupi kebutuhannya.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh: Vitamin B12 diperlukan hanya untuk tiga fungsi khusus di dalam tubuh. Perannya dekat dengan fungsi dari asam folat sehingga memegang peranan penting dalam metabolisme. Vitamin B12 menghasilkan folat sehingga: − vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan dan regenerasi sel-sel darah merah, dan oleh karena itu membantu mencegah anemia vitamin B12 penting pada sintesis DMA dalam sel penting untuk mendorong pertumbuhan anak-anak dan pada wanita hamil menurunkan kadar homosistein darah sehingga mencegah penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's − vitamin B12 juga merupakan co-enzim pada metabolisme lemak dan protein dan diperlukan untuk menjaga kesehatan sistem syaraf.
Kekurangan vitamin B12: Kekurangan atau defisiensi vitamin B12 sangat jarang terjadi (hanya dijumpai pada kelompok vegetarian). Defisiensi dapat mengakibatkan
34
anemia serius, yang mana sama seperti yang dijumpai pada defisiensi foiat karena vitamin B12 diperlukan untuk menghasilkan folat dan menyediakan fungsi folat untuk menghasilkan sel darah merah. Asupan tinggi asam folat dapat mencegah anemia akan tetapi dapat menutupi diagnosis jika telah terjadi defisiensi Bi2. Hal ini dapat menyebabkan penyakit syaraf yang akut dan tidak dapat sembuh karena gangguan urat syaraf tulang belakang dengan terjadinya defisiensi vitamin B12, yang tidak dapat dicegah dengan asupan asam folat. Indikasi lain akibat defisiensi vitamin B12 antara lain hilang ingatan, dementia, kelelahan, berat badan turun, kehilangan keseimbangan, depresi ringan, dan masalah pendengaran.
Rekomendasi asupan: Saat ini, Amerika Serikat menetapkan rekomendasi asupan untuk vitamin B12 adalah 2,4 jag/hari untuk setiap orang yang berumur lebih dari 14 tahun. Bayi dan anak-anak memerlukan kurang dari jumlah tersebut. W anita hamil disarankan hingga 2,6 j^g/hari, namun lebih penting diperhatikan untuk wanita menyusui sebaiknya hingga 2,8 jag/hart Asupan tambahan melalui supplement vitamin adalah vital jika anda seorang vegetarian. Vitamin B12 disimpan dalam jumlah yang cukup untuk mencukupi kebutuhan tubuh selama beberapa tahun. Gejala yang jelas dari defisiensi vitamin B12 muncul pada orang dewasa setelah 5-10 tahun mengkonsumsi diet kurang vitamin B12 sebagaimana yang dikonsumsi vegetarian. Namun demikian hal tersebut tidak berlaku bagi bayi yang lahir dari ibu yang vegetarian karena mereka tidak memiliki simpanan yang mencukupi di hatinya. Supplement juga dianjurkan bagi lanjut usia khususnya lebih dari 60 tahun, dibawah pengawasan dokter, orang-orang usia tersebut umumnya tidak mengeluarkan getah lambung yang cukup untuk mengabsorpsi vitamin B12 dari dietnya secara efisien. Hal ini dapat berakibat meningkatnya resiko penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's.
35
9. Vitamin C (asam askorbat) Asam askorbat (I) mempunyai gugus hidroksil asam (pK1 = 4.04, pK2 = 11.4 at 25◦C). Asam askorbat dengan mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat (II) yang dalam media air ada dalam bentuk hemiketal terhidrasi (IV). Aktivitas biologi II lebih rendah dibandingkan I. Aktivitasnya hilang sama sekali ketika cincin lakton dehidroaskorbat terbuka secara irreversibel, berubah dari II menjadi asam 2,3 diketogulonat (III).
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaa n kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
36
Sumber vitamin C: Vitamin C banyak terdapat dalam buah-buahan segar dan sayuran, seperti jeruk, blackcurrants, strawberries dan mangga. Akibat sifat vitamin C yang dapat rusak karena pemanasan atau mengalami oksidasi apabila terjadi kontak dengan udara, maka banyak sayur-sayuran yang dikonsumsi mentah (lalapan) atau mengalami pengolahan ringan juga kaya akan vitamin C, sayuran tersebut antara
Rekomendasi asupan: Rekomendasi asupan untuk vitamin C dapat bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin dan kelompok beresiko. Kelompok yang mungkin tidak mendapatkan vitamin C yang cukup adalah perokok, peminum berat, dan lanjut usia. Kemungkinan juga jika anda tidak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah yang cukup maka dapat kekurangan vitamin C. Amerika Serikat merekomendasikan asupan vitamin C sebesar 75 mg/hari untuk wanita dan 90 mg/hari untuk laki-laki. Dianjurkan juga bagi wanita hamil untuk melebihkan asupannya hingga 10 mg/hari, sedangkan wanita menyusui kenaikkannya 40-45 mg/hari.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh: Vitamin C memiliki fungsi yang luas di dalam tubuh. − vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen, komponen yang menyatukan otot, tulang dan jaringan lainnya − membantu pemeliharaan kulit dan menyembuhkan luka menjaga kesehatan gigi membantu tubuh untuk menyerap zat besi dari
37
makanan − vitamin C melindungi perut dari komponen toksik (nitrosamine) yang biasa terdapat pada daging olahan − vitamin C sangat penting sistem kekebalan tubuh, dan membantu menahan infeksi. Diperkirakan kemampuannya menjaga sistem kekebalan melalui sifat antioksidan yang dimiliki vitamin C. − vitamin C merupakan salah satu antioksidan penting dan oleh karena itu dapat melindungi sel-sel dalam tubuh dari stres oksidatif akibat turunan oksigen.
Defisiensi dan kelebihan vitamin C : Kekurangan vitamin C yang serius dapat mengakibatkan suatu penyakit menakutkan yang sering disebut scurvy. Gejala awal scurvy adalah luka pada kepala dan diantara gigi gusi menjadi merah dan membengkak. Hal ini dapat menyebabkan tanggalnya gigi. Penyembuhan luka juga akan tertunda dan sakit tulang yang serius juga dapat terjadi jika mengalami defisiensi vitamin C. Gejala umum jika mengkonsumsi diet yang rendah vitamin C menyebabkan gejala awal dari kekurangan gizi seperti hilangnya nafsu makan, kelelahan, insomnia, iritasi, mudah mengalami infeksi dan penyembuhan luka yang lama. Konsumsi vitamin C yang terlalu tinggi kurang baik karena di dalam tubuh vitamin C akan dirubah menjadi asam oksalat. Asam oksalat bersama kalsium dapat membentuk kalsium oksalat yang dapat mengendap dan membentuk batu dalam ginjal. Badang Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat telah menetapkan batas atas sebesar 2000 mg/hari vitamin C sebagai batas yang aman untuk dikonsumsi. Potensi vitamin pada jaringan Pencernaan
Asam patotenat, Vit B6.
Otak dan SSP
Asam folat, asam pantotenat,
Vit B1 ; B6 ; B12 dan C.
38
Mata
Riboflavin, dan Vit A.
Pembuluh darah
Vit E.
Jantung
Vit B2 ; dan C.
Paru‐ paru
Vit A, dan E.
Hormon Adrenalin
Asam pantotenat dan Vit B6.
Fertilitas (kesuburan)
Asam folat dan Vit A.
Kulit
Niasin, Vit B2 ; B6 ; A, dan E.
Otot
Vit B1 ; B6 ; dan E.
Jaringan penghubung
Vit C.
Tulang
Vit A, C, dan D.
Gigi dan gusi
Vit A, C, dan D.
39
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Vitamin merupakan sekelompok senyawa organik yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu peng aturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh mudah terkena penyakit. Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Secara klasik, berdasarkan kelarutannya vitamin digolongkan dalam 2 kelompok yaitu: vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat dieksraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K yang hanya mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme didalam tubuh akan terganggu karena fungsinya tidak dapaat digantikan oleh senyawa lain. Disamping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh, bahkan bisa menimbulkan penyakit kronis.
40
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Kesehatan Masyarakat (MACAM-MACAM FUNGSINYA DALAM TUBUH MANUSIA) pdf
VITAMIN
DAN
Poedjiadi,Anna.2007. DASAR-DASAR BIOKIMIA.Jakarta:Universitas Indonesia http://manfaatnyasehat.com/makanan-yang-mengandung-sumber-vitamin-b7/ http://wikivitamin.com/akibat-kelebihan-vitamin-b2-riboflavin/ https://www.scribd.com/document/344242945/Vitamin-a1f014009-Kbm-pdf http://tetiestiasih.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/1.-Vitamin.pdf
41