1. BAB I 2. PENDAHULUAN 3. A. LATAR BELAKANG 4. Bayi Prematur Prematur adalah adalah bayi bayi yang lahir lahir kurang kurang dari usia usia kehamilan kehamilan yang yang normal normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. . Prem Premat atur urit itas as dan dan bera beratt lahi lahirr rend rendah ah bias biasan any ya terj terjad adii se!a se!ara ra bers bersam amaa aan" n" terutama terutama diantara diantara bayi dengan badan 1## gr atau kurang kurang saat lahir" sehingga keduanya keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek ($elson ( $elson 1%&& dan 'a!harin 1%%) . asalah asalah *esehata *esehatan n pada pada bayi bayi premat prematur ur"" membut membutuhk uhkan an asuhan kepera+ kepera+atan atan"" dimana pada bayi prematur sebaiknya dira+at di rumah sakit karena masih membutuhkan !airan,!airan !airan,!airan dan pengobatan pengobatan -serta pemeriksaan pemeriksaan aboratorium aboratorium yang bertujuan untuk untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran pera+at sebagai ad/okad" fasilitator" pelaksanaan dan pemberi asuhan kepera+atan kepada klien. 7. Berd Berdas asar arka kan n masa masala lah h kese keseha hata tan n diat diatas as"" maka maka penu penuli liss men! men!ob obaa untu untuk k meny enyusun usun lapo lapora ran n kasu kasusu su ini ini deng dengan an judu judull 0 Asuha Asuhan n Ke Keper perawa awatan tan pada pada bayi bayi prematur
&. ujua ujuan n pemberi pemberian an pelayana pelayanan n keseha kesehatan tan pada bayi prematur prematur dengan dengan asuhan asuhan kepera+atan se!ara komprehensif adalah untuk menyelesaikan masalah kepera+atan. !. B. Rumu Rumusa san n "asa "asa#a #ah h
1. pa saja saja kah teor teorii dasar dasar tentang tentang bayi bayi prem prematur ature e 2. suhan suhan kepera+atan kepera+atan apa saja yang dapat dapat dilakuk dilakukan an untuk untuk bayi bayi prematur prematur 1#. $. Tu%uan Penu#isan 11. &. Tu Tu%uan %uan Umum
1. 1 2.
12.
ntuk mendapatkan gambaran se!ara nyata dalam melaksanakan asuhan
kepera+atan pada bayi dengan prematur. 13. 2. Tu%uan Khsusus 14.
gar memperoleh gambaran nyata mengenai 5
1. a. Pengkajian kepera+atan pada bayi prematur 1. b. 6iagnosa kepera+atan yang mungkin timbul pada bayi prematur. 17. !. Peren!anaan *epera+atan yang akan dilaksanakan pada bayi prematur 1&. d. Pelaksanaan tindakan kepera+atan pada bayi prematur 1%. e. /aluasi kepera+atan pada bayi prematur 2#. f. 8aktor,faktor penunjang dan penghambat dalam melaksanakan asuhan kepera+atan pada bayi prematur. 21. g. Penyelesaian masalah terhadap hambatan yang ditemukan pada asuhan kepera+atan bayi prematur. 22. 23. 24. 2. 2. 27. 2&. 2%. 3#. 31. 32. 33. 34.
1. 2 2.
3. 3. 37. BAB II 3&. LANDA'AN TE(RI . Pen)ertian 3%. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu" tanpa memperhatikan berat badan lahir. (6onna 9ong 2##4). 4#. Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelu minggu ke 37" dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir" dianggap sebagai periode kehamilan memendek. ($elson. 1%%& dan 'a!harin" 1%%) 41. Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi se!ara bersamaan" terutama diantara bayi dengan berat 1## gr atau kurang saat lahir. *eduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus. Bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran disebut dengan bayi prematur. 9alaupun ke!il" bayi prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi perkembangan intrauterin yang belum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat post natal. Bayi baru lahir yang mempunyai berat 2## gram atau kurang dengan umur kehamilan lebih dari 37 minggu disebut dengan ke!il masa kehamilan" ini berbeda dengan prematur" +alaupun 7: dari neonatus yang mempunyai berat diba+ah 2## gram lahir prematur. Pada bayi premature memiliki PB 4 !m" * kurang dari 33!m" 6 kurang dari 3# !m atau disebut neonatus kurang. Problem klinis terjadi lebih sering pada bayi prematur dibandingkan dengan pada bayi lahir normal. Prematuritas menimbulkan imaturitas perkembangan dan fungsi sistem" membatasi kemampuan bayi untuk melakukan koping terhadap masalah penyakit. 42. asalah yang umum terjadi diantaranya respiratory disstres syndrom (;6')" entero!olitis nekrotik" hiperbilirubinemia" hypoglikemia" thermoregulation" patetnt duktus arteriosus (P6)" edema paru" perdarahan intra/entrikular. 'tressor tambahan lain pada infant dan orangtua meliputi hospitalisasi untuk penyakit pada bayi. ;espon orangtua dan mekanisme koping mereka dapat menimbulkan gangguan pada hubungan antar mereka. 6iperlukan peren!anaan dan tindakan yang adekuat untuk permasalahn tersebut. Bayi prematur dapat bertahan hidup tergantung pada berat badannya" umur kehamilan" dan
1. 3 2.
penyakit atau abnormalitas. Prematur menyumbangkan 7: , : angka kesakitan dan kematian neonatus. 43. B. natomi fisiologi 44. Per*emban)an Paru N+rma# 4. Perkembangan paru normal dapat dibagi dalam beberapa tahap (tabel 1). 'elama tahap a+al embryonik paru2 berkembang diluar dinding /entral dari primiti/e foregut endoderm. 'el epithel dari foregut endoderm bergerak di sekitar mesoderm yang merupakan struktur teratas dari saluran napas. 4. abel 1. ahap pertumbuhan paru 47.
4&. 9aktu (minggu) #. 3 , 7 2. 7,1 4. 1,2 . 2,3 &. 3 +eeks,2 years #. 2 , 1& tahun
4%. mbryoni! 1.
(6ikutip dari 5 *ote!ha.'. ung gro+th5 impli!ations for the ne+born infant.
r!h 6is
'elama tahap !anali!ular yang terjadi antara 1 dan 2 minggu di
uterus" terjadi perkembangan lanjut dari saluran napas bagian ba+ah dan terjadi pembentukan a!ini primer. 'truktur a!inar terdiri dari bronkiolus respiratorius" duktus al/eolar" dan al/eoli rudimenter. Perkembangan intra!inar !apillaries yang berada disekeliling mesen!hyme" bergabung dengan perkembangan a!inus. amellar bodies mengandung protein surfaktan dan fosfolipid dalam pneumo!yte type == "dapat ditemui dalam a!inar tubulus pada stadium ini. Perbedaan antara pneumo!yte tipe = terjadi bersama dengan barier al/eolar,!apillary. 4.
8ase sa!!ular dimulai dengan ditandai adanya pelebaran jalan napas
perifer yang merupakan dilatasi tubulus a!inar dan penebalan dinding yang menghasilkan peningkatan pertukaran gas pada area permukaan. amellar bodies pada sel type == meningkat dan maturasi lebih lanjut terjadi dalam sel tipe =. *apiler, 1. 4 2.
kapiler sangat berhubungan dengan sel tipe = " sehingga akan terjadi penurunan jarak antara permukaan darah dan udara .
'elama tahap al/eolar dibentuk septa al/eolar sekunder yang terjadi
dari gestasi 3 minggu sampai 24 bulan setelah lahir. 'epta sekunder terdiri dari penonjolan jaringan penghubung dan double !a pillary loop. erjadi perubahan bentuk dan maturasi al/eoli yang ditandai dengan penebalan dinding al/eoli dan dengan !ara apoptosis mengubah bentuk dari double capillary loop menjadi single capillary loop . 'elama fase ini terjadi proliferasi pada semua tipe sel . 'el,sel mesen!hym berproliferasi dan menyimpan matri> ekstraseluler yang diperlukan. 'el,sel epithel khususnya pneumo!ytes tipe = dan ==" jumlahnya meningkat pada dinding al/eoli dan sel,sel endothel tumbuh dengan !epat dalam septa sekunder dengan !ara pembentukan berulang se!ara berkelanjutan dari double capillary loop menjadi single capillary loop. Perkiraan jumlah al/eolus pada saat lahir dengan menggunakan rentang antara 2# juta ? # juta sudah men!ukupi. Pada de+asa jumlahnya akan bertambah sampai sekitar 3## juta. . <. Eti+#+)i 1. 8aktor aternal 7. oksenia" hipertensi" malnutrisi - penyakit kronik" misalnya diabetes mellitus kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus" misalnya pada pemisahan premature" pelepasan plasenta dan infark dari plasenta. 2. 8aktor 8etal &. *elainan *romosomal (misalnya trisomi antosomal)" fetus multi ganda" !idera radiasi ('a!harin. 1%%). %.
8aktor yang berhubungan dengan kelahiran premature 5
7#. a. *ehamilan 1) 2) 3) 4) ) )
alformasi terus *ehamilan ganda =. 'er/ik =nkompeten *P6 Pre eklamsia ;i+ayat kelahiran premature 1. 5
2.
7) *elainan ;h b. Penyakit 1) 6iabetes aternal 2) @ipertensi *ronik 3) = 4) Penyakit akut lain !. 'osial konomi 1) idak melakukan pera+atan prenatal 2) 'tatus sosial ekonomi rendah 3) al nutrisi 4) *ehamilan remaja 71.
8aktor ;esiko Persalinan Prematur 5
a. ;esiko 6emografik 1) ;as 2) sia (A 4# tahun) 3) 'tatus sosio ekonomi rendah 4) Belum menikah ) ingkat pendidikan rendah b. ;esiko edis 1) Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya 2) bortus trimester kedua (lebih dari 2> abortus spontan atau elektif) 3) nomali uterus 4) Penyakit,penyakit medis (diabetes" hipertensi) ) ;esiko kehamilan saat ini 5 72. *ehamilan multi janin" @idramnion" kenaikan BB ke!il" masalah, masalah plasenta (misal 5 plasenta pre/ia" solusio plasenta)" pembedahan abdomen" infeksi (misal 5 pielonefritis" =)" inkompetensia ser/iks" *P6" anomaly janin. 73. 74. !. ;esiko Perilaku dan ingkungan 1) $utrisi buruk 2) erokok (lebih dari 1# rokok sehari) 3) Penyalahgunaan alkohol dan Cat lainnya (mis. kokain) 4) Darang - tidak mendapat pera+atan prenatal d. 8aktor ;esiko Potensial 1) 'tres 2) =ritabilitas uterus 3) Peresti+a yang men!etuskan kontraksi uterus 4) Perubahan ser/iks sebelum a+itan persalinan ) kspansi /olume plasma yang tidak adekuat ) 6efisiensi progesteron 7) =nfeksi 7.
(Bobak" d 4. 2##). 1. 6
2.
7.
Permasalahan pada ibu saat kehamilan 5 a. Penyakit-kelainan
seperti hipertensi" to>emia" pla!enta pre/ia" abruptio
pla!enta" in!ompeten!e !er/i!al" janin kembar" malnutrisi dan diabetes mellitus. b. ingkat sosial ekonomi yang rendah dan prenatal !are yang tidak adekuat. !. Persalinan sebelum +aktunya atau indu!ed aborsi. d. Penyalahgunaan konsumsi pada ibu seperti obat,obatan terlarang" alkohol" merokok dan !affeine. 77. 6. Pat+,isi+#+)i. 7&. Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan men!ari faktor resiko mayor atau minor. 8aktor resiko minor ialah penyakit yang disertai demam" perdarahan per/aginam pada kehamilan lebih dari 12 minggu" ri+ayat pielonefritis" merokok lebih dari 1# batang perhari" ri+ayat abortus pada trimester ==" ri+ayat abortus pada trimester = lebih dari 2 kali. 8aktor resiko mayor adalah kehamilan multiple" hidramnion" anomali uterus" ser/iks terbuka lebih dari 1 !m pada kehamilan 32 minggu" ser/iks mendatar atau memendek kurang dari 1 !m pada kehamilan 32 minggu" ri+ayat abortus pada trimester == lebih dari 1 kali" ri+ayat persalinan preterm sebelumnya" operasi abdominal pada kehamilan preterm" ri+ayat operasi konisasi" dan iritabilitas uterus. Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor resiko mayor atau bila ada 2 atau lebioh resiko minor atau bila ditemukan keduanya. (*apita selekta" 2### 5 274). 7%. . K#asi,i*asi pada bayi premature. . enurut (Bobak. d 4. 2##) 1. Bayi prematur digaris batas a. 37 mg" masa gestasi b. 2## gr" 32# gr !. 1 : seluruh kelahiran hidup d. Biasanya normal e. asalah 5 1) *etidak stabilan 2) *esulitan menyusu 3) =kterik 4) ;6' mungkin mun!ul f. Penampilan 5 1) ipatan pada kaki sedikit 2) Payudara lebih ke!il 3) anugo banyak 4) Eenitalia kurang berkembang 2. Bayi Prematur 'edang a. 31 mg ? 3 gestasi 1. 7 2.
b. 1## gr ? 2## gram !. : , 7 : seluruh kelahiran hidup d. asalah 5 1) *etidak stabilan 2) Pengaturan glukosa 3) ;6' 4) =kterik ) nemia ) =nfeksi 7) *esulitan menyusu &1. &2. e. Penampilan 5 1) 'eperti pada bayi premature di garis batas tetapi lebih parah 2) *ulit lebih tipis" lebih banyak pembuluh darah yang tampak 3. Bayi 'angat Prematur a. 24 mg ? 3# mg gestasi b. ## gr ? 14## gr !. #"& : seluruh kelahiran hidup d. asalah 5 semua e. Penampilan 5 1) *e!il tidak memiliki lemak 2) *ulit sangat tipis 3) *edua mata mungkin berdempetan &3. 1. 2. 3. 4. . . 7. &. &4.
*arakteristik Bayi Prematur 5 kstremitas tampak kurus dengan sedikit otot dan lemak sub kutan *epala dan badan disporposional *ulit tipis dan keriput ampak pembuluh darah di abdomen dan kulit kepala anugo pada e>tremitas" punggung dan bahu elinga lunak dengan tulang ra+an min dan mudah terlipat abia dan !litoris tampak menonjol 'edikit lipatan pada telapak tangan F kaki *ondisi yang menimbulkan masalah bayi prematur 5
1. 'istem Pernapasan a. Gtot,otot pernapasan susah berkembang b. 6inding dada tidak stabil !. Produksi surfaktan penurunan d. Pernafasan tidak teratur dengan periode apnea dan ajanosis e. Eag reflek dan batuk &.
1. 8 2.
2. 'istem Pen!ernaan a. kuran ambung *e!il b. nCim penurunan !. Earam mpedu *urang d. *eterbatasan mengubah glukosa menjadi glikogen e. *eterbatasan melepas insulin f. *urang koordinasi reflek menghisap dan menelan 3. *estabilan 'uhu a. emak subkutaneus sedikit" simpanan glikogen F lipid sedikit b. *emampuan menggigil menurunan !. kti/itas kurang d. Postur fla!!id" permukaan tere>pose meningkat 4. 'istem Einjal a. kskresi sodium meningkat b. *emampuan mengkonsentrasi F mengeluarkan urin menurun !. Dumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk protein" as. mino F sodium . 'istem 'yaraf a. ;espon untuk stimulasi lambat b. ;eflek gag" menghisap F menelan kurang !. ;eflek batuk lemah d. Pusat kontrol pernafasan" suhu F /ital lain belum berkabung . =nfeksi a. Pembentukan antibodi kurang b. idak ada munoglobulin !. *emotaksis terbatas d. GpsoniCation penurunan e. @ypo fungsi kel. a>renal 7. 8ungsi i/er a. *emampuan mengkonyugasi bill b. Penurunan @b setelah lahir &. &7. 8. K+mp#i*asi Umum Pada Bayi Prematur &&. enurut Bobak. 2## 1. 'indrom Ea+at $apas (;6') &%. anda *linisnya 5 endengkur" nafas !uping hidung" retraksi" sianosis" peningkatan usaha nafas" hiperkarbia" asiobsis respiratorik" hipotensi dan syok. 2. 6isplasin bron!o pulmaner (BP6) dan ;etinopati prematuritas (;GP). %#. kibat terapi oksigen" seperti perporasi dan inflamasi nasal" trakea" dan faring. (9haley F 9ong" 1%%). 3. 6uktus rteriosus Paten (P6). 4. $e!rotiCing ntero!olitas ($<). E. Pemeri*saan Dia)n+sti* %1. enurut (6oengoes. d. 2" 2##1) 1. Dumlah darah lengkap 5 @b-@t 1. 9 2.
2. *alsium serum 3. lektrolit ($a " * " ) 5 gol darah (BG) 4. Eas 6arah rteri (E6) 5 Po2" P!o2 %2. %3. %4. %. %. %7. %&. %%. 1##. 1#1. &/. &0.
BAB III
A'UHAN KEPERA1ATAN PADA BA2I PRE"ATUR
. Pen)*a%ian 1. 'irkulasi 1#4. $adi apikal mungkin !epat - tidak teratur dalam batas normal (12# sampai 1# dpm) murmur jantung yang dapat menandakan duktus arte riosus paten (P6) 2. akanan -
111. Pernafasan dangkal" tidak teratur" pernafasan diafragmatik intermiten (4#,# >-mnt) mengorok" pernafasan !uping hidung" retraksi suprasternal subternal" sianosis ada. 112. danya bunyi ampelas pada auskultasi" menandakan sindrom distres pernafasan (;6'). . *eamanan 113. 'uhu berfluktuasi dengan mudah. 114. enangis mungkin lemah. 11. 9ajah mungkin memar" mungkin kaput suksedaneum. 11. *ulit transparan. 117. anugo terdistribusi se!ara luas diseluruh tubuh. 11&. kstremitas tampak edema. 11%. Earis telapak kaki terlihat. 12#. *uku pendek 121. 122. 123. . 'eksualitas. 124. Persalinan - kelahiran tergesa,gesa. 12. Eenetalia H abia minora lebih besar dari labia mayora dengan kritoris menonjol testis pria tidak turun" rugae mungkin banyak - tidak ada pada skrotum. 7. 6ata Penunjang 5 a. Pengobatan 5 1) 7 mg. 2) minophylin 2 > #"1 -=I. 3) ikasin 2 > 1# mg. 4) minosteril 1 !!. b. Perhatian *husus5 1) G2 2) Gbser/asi I !. aboratorium pada tanggal 27 'eptember 2## 5 1) @t 5 4 /ol : 2) @b 5 1"7 gr-dl 3) eukosit 5 11 %## ul 4)
Pengkajian lain5
127.
;i+ayat kehamilan
12&.
'tatus bayi baru lahir
12%.
Pemeriksaan fisik se!ara head to toe meliputi 5
a. *ardio/askular. b. Eastrointestinal. 1. 11 2.
!. d. e. f. g. h. 13#.
=ntegumen. uskuloskeletal. $eurologik. Pulmonary. ;enal. ;eproduksi 6ata penunjang
a. b. !. d. e.
K,ray pada dada dan organ lain untuk menentukan adanya abnormalitas. ltrasonografi untuk mendeteksi kelainan organ. 'ti!k glukosa untuk menentukan penurunan kadar glukosa. *adar kalsium serum" penurunan kadar berarti terjadi hipokalsemia. *adar bilirubin untuk mengidentifikasi peningkatan (karena pada
prematur lebih peka terhadap hiperbilirubinemia). f. *adar elektrolit" analisa gas darah" golongan darah" kultur darah" urinalisis" analisis feses dan lain sebagainya. B. Dia)n+sa Keperawatan 1. *erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi /entilasi. 2. *etidak efektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan perkembangan otot" penurunan energi - kelelahan 3. ;esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan imaturitas produksi enCim. 4. ;esiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan perkembangan ''P imatur" ketidak mampuan merasakan dingin berkeringat . ;esiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur" prosedur in/asi/e . ;esiko tinggi disstres pernafasan berhubungan dengan immaturitas paru dengan penurunan produksi surfa!tan yang menyebabkan hipoksemia dan a!idosis 7. ;esiko hipotermia atau hipertermia berhubungan dengan prematuritas atau perubahan suhu lingkungan &. 6efiensi nutrisi berhubungan dengan tidak adekuatnya !adangan glikogen" Cat besi" dan kalsium dan kehilangan !adangan glikogen karena metabolisme rate yang tinggi" tidak adekuatnya intake kalori" serta kehilangan kalori. %. *etidakseimbangan !airan berhubungan dengan imaturitas" radiasi lingkungan" efek fototherapy atau kehilangan melalui kulit atau paru. 1#. ;esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imaturitas imunologik bayi dan kemungkinan infeksi dari ibu atau tenaga medis-pera+at. 11. ;esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan rapuh dan imaturitas kulit 12. Eangguan sensori persepsi 5 /isual" auditory" kinestehetik" gustatory" taktil dan olfaktory berhubungan dengan stimulasi yang kurang atau berlebihan pada lingkungan intensi/e !are. 13. 6efi!it pengetahuan (keluarga) tentang pera+atan infant yang sakit di rumah. 131.
<. =nter/ensi *epera+atan 1. *erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi /entilasi 1. 12 2.
132. =nter/ensi 5 a.kur berat badan bayi dan perhatikan jenis kelamin. b. Gbser/asi pernafasan H !uping hidung" dispnea dan ronki. !.Gbser/asi dengan pemantauan G2 !atat setiap jam ubah sisi alat setiap 3,4 jam 2. *etidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan" keterbatasan perkembangan otot" penurunan energi - kelelahan. 133. =nter/ensi 5 a. Gbser/asi frekuensi pernapasan dan pola nafas (pernafasan" tonus otot dan +arna kulit). b. tur - posisikan bayi telentang dengan gulungan popok di ba+ah bahu. !. Pertahankan suhu tubuh. d. Berikan rangsang taktil yang segera 134. *olaborasi 5 a. Berikan G2 L liter. b. Berikan obat aminofilin 2 > #"1 !!. 3. ;esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan imaturitas
produksi enCim. 13. =nter/ensi 5 a. Gbser/asi maturitas refleks menelan dan menghisap. b. uskultasi bising usus sehari 1 kali . !. Beri minum susu pasi MM 1# > 1# !!-mnt setiap 3 jam. d. imbang berat badan setiap hari. e. Berikan terapi mikasin 2 > 2 mg. 4. ;esiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan perkembangan ''P imatur" ketidak mampian merasakan dingin dan berkeringat 13. =nter/ensi 5 a. Eunakan lampu pemanas selama prosedur. b. *urangi pemajanan pada aliran udara. !. Eanti pakaian bila basah. d. Gbser/asi sistem pengaturan suhu inkubater setiap 1 menit (33"4 o<). e. Gbser/asi adanya sesak" sianosis" kulit belang dan menangis buruk. f. Gbser/asi haluaran dan berat jenis urin 137. *olaborasi 5 a. Berikan G2. b. herapy Blue ight. . ;esiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur" prosedur in/asi/e. 13&. =nter/ensi 5 a. Pertahankan !u!i tangan yang benar. b. Pertahankan kesterilan alat. !. Gbser/asi hasil pemeriksaan laboratorium. d. Gber/asi I 0 '" $" P 0 tiap & jam. e. Gbser/asi tanda,tanda infeksi 13%. *olaborasi 5 a. Berikan aminofilin 2 > #"1 !! en!erkan melalui =I tiap 7 jam. b. Berikan garami!yn (salep) 3 > sehari 14#. /aluasi 5 a. Dalan nafas tetap paten. b. Bayi tidak menunjukan tanda,tanda =*.
1. 13 2.
!. Bayi menunjukan bukti homeostatis. d. Bayi dapat menunjukan penambahan berat badan (2> 2#,3# gr-hr). e. 'uhu aksila bayi tetap dalam rentang normal untuk usia pas!a konsepsi 141. 142. 143. 144. 14. 14. 147. 14&. 14%. 1#. 11. 12. 13. &34.
1.
BAB I5 PENUTUP
. *'=P$. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama 156. dengan 37 minggu" tanpa memperhatikan berat badan lahir. Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelu minggu ke 37" dihitung dari 157. mulai hari pertama menstruasi terakhir" dianggap sebagai periode kehamilan memendek. Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi se!ara bersamaan" 158. terutama diantara bayi dengan berat 1## gr atau kurang saat lahir. *eduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus. Bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran disebut dengan bayi prematur. 9alaupun ke!il" bayi prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi perkembangan intrauterin yang belum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat post natal. 1%. B. ';$. 1#. 6iharapkan mahasis+a atau seluruh masyarakat dapat mengetahui bagaimana !ara menangani bayi yang lahir dengan prematur. 'elain itu sebagai mahasis+a pera+at harus bisa melakukan asuhan kepera+atan pada bayi baru lahir dengan prematur agar dapat meningkatkan kemampuan pera+at dalam menangani ba yi prematur. 11. 12. 13. 14. 1. 14 2.
1. 1. 17. 1&. 1%. 17#. 171. 172. 173. &64.
DA7TAR PU'TAKA
17. 17. $elson. 2###. =lmu kesehatan nak"/olume 2 disi 1. E<. Dakarta. 177. .@. arkum" 1%%1.Buku jar =lmu *esehatan nak Dilid.1. 8*=. Dakarta. 17&. '!harin". ;osa. 1%%. Prinsip *epera+atan Pediatrik. E<. Dakarta 179.
1. 15 2.