LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)
TUGAS MATA KULIAH
SEMINAR AKUNTANSI
Oleh
"Nama : Jef Rizal "Nama : Dori "
"Putra "Affrinaldo "
"NIM : 100301023"NIM : 100301134"
" " "
"Nama : Guspita "Nama : Holida Osni "
"Sari "NIM : 100301127 "
"NIM : 100301074" "
" "
"Nama : Ikensia Indah Dofit "
"NIM : 100301138 "
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih tanpa pernah pilih kasih dan
Yang Maha Penyayang yang menyayangi tanpa pernah meminta imbalan dari
mahluk-Nya, yang atas berkat rahmat, inayah serta hidayah-Nya lah kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat, serta, umatnya yang membela risalahnya sampai akhir
jaman.
"The Statements of cash flows is a primary statements that reports the
cash receipt, cash payment and net change form the operating, investing and
financial activities of and enterprise during a period in a format that
reconciles the beginning and ending cash balance." (Keyso & Wygant
1987:114)
Laporan Arus Kas merupakan bagian Informasi dari laporan keuangan.
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.
Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan di
tandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi (SAK) pada tanggal 7
September 1994 oleh Ikatan Akuntasni (IAI) yang mulai berlaku tanggal 1
Januari 1995. Dalam pernyataan SAK atau PSAK No. 2 dinyatakan bahwa
perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan
tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus
kas adalah memberikan informasi yang reevan tentang penrimaan dan
pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.
Dari hal tersebut kami berkeinginan melakukan tinjauan pustaka yaitu
membuat makalah dengan judul Laporan Arus kas dengan maksud untuk
mendapatkan hasil penelitian tentang seberapa pentingnya arus kas dalam
penyajian pelaporan keuangan perusahaan ? bagiamana format arus kas, metode
apa saja yang di pergunakan dalam penyusunan arus kas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Arus Kas
Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan
untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat
dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki
perusahaan yang disimpan di dalam perusahaan maupun di bank dan siap
dipergunakan. Fungsi kas adalah untuk membayar semua aktivitas yang
dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk
investasi.
Arus kas adaah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas dan
Laporan Arus Kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta
penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
B. Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus Kas
Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagain dari laporan
keuangan, karena sebelum tahun 1971 pelaporan yang ada direkomendasikan
oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan
laporan laba/rugi. Dalam perekembangan berikutnya yang dilatar belakangi
oleh keinginanan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana
sebagai bagian dari laporan keuangan.
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA:1961)
mengakui pentingnys penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset
mengenai hal ini. Financial Accounting Standard Board (FASB:1987)
menerbitkan laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Seperti
yang pernah dinatakan oleh Lawson dan Lee (1972) bahwa, "............Cash
flow and not profit is the end result of entity activity. Profit is an
abstaction, cash is a physical resources." Wolk, Francis & Tearney
1992:340)
Terdapat banyak pengertian tentang laporan arus kas, diantaranya: "The
Statements of cash flows is a primary statements that reports the cash
receipt, cash payment and net change form the operating, investing and
financial activities of and enterprise during a period in a format that
reconciles the beginning and ending cash balance." (Keyso & Wygant
1987:114).
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya
Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang
Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari
laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan
untuk memasukan laporan arus kas untuk menaksirkan likuiditas perusahaan,
fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,
para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas
perolehannya.
Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi
eksitensi sebuah perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya perusahaan
membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk
memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari
suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operas, investasi dan pendanaan.
Apabila digunakan bersama laporan keuangan lainnya seperti laporan
posisi keuangan, laporan laba/rugi kompehensif. Laporan arus kas mempunyai
kegunaan memberikan informasi untuk:
1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan
mempengaruhi kas.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang
arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah
waktu dan kepastian arus kas masa depan.
5. Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik
dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi tersebut akan
membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan
kerugian tetap dapat membrli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan
kenaikan dan penurunaan kas bersih menjadi barguna bagi investor, krecditor
dan piak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber
dana perusahaan yang saling likuid yaitu kas.
C. Kas dan Setara Kas
Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand) deposit.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek dan yagn dapat dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan memilki risiko perubahan nilai yang tidak
signifikan.
Investasi segera jatuh tempo( tiga bulan atau kurang
Saham tidak termasuk kecuali preferen yang jatuh temponya telah
ditentukan
Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara kas
Arus kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang termasuk kas atau setara
kas
D. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klsifikasi
menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan untuk menilai pengaruh aktifitas terhadap posisi keuangan
perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Berikut klasifikasi arus kas,
yaitu:
1. Aktivitas Operasi
Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasi utama
pendapatan entitas dan aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan
2. Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan peepasan
aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara
kas
3. Aktivitas Pendanaan
Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda
dan pinjaman entitas.
Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan seperti yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah
sebagai berikut:
"Aktivitas Airan "Penerimaan "Pengeluaran "
"Kas " " "
"Arus Kas dari "Penerimaan dan "Pembayaran kas atau "
"Aktivitas Operasi"pengeluaran kas oleh "penerimaan kembali "
" "perusahaan asuransi "pajak penghasilan "
" "sehubungan dengan "Pembayaran kas "
" "premi, klaim, anuitas "kepada pemasok "
" "dan manfaat asuransi "barang dan jasa "
" "lainnya. "Pembayaran Gaji "
" "Penerimaan kas dari "Karyawan "
" "penjualan barang atau " "
" "jasa " "
" "Penerimaan kas royalty," "
" "fee, komisi dan " "
" "pendapatan lain. " "
" "Penerimaan dan " "
" "pembayaran kas dari " "
" "kontrak untuk tujuan " "
" "transaksi dan " "
" "perdagangan " "
"Arus Kas dari "Penerimaan kas dari "Pembayaran kas untuk"
"Aktivitas "penjualan tanah, "membeli aktiva "
"Investasi "banguan dan peralatan "tetap, aktiva tak "
" "Perolehan saham atau "berwujud dan aktiva "
" "instrument keuangan "jangka panjang "
" "lain "Uang muka dan "
" " "pinjaman yang "
" " "diberikan kepada "
" " "pihak lain serta "
" " "pelunasannya. "
" " "Pembayaraan kas "
" " "sehubungan dengan "
" " "future contracts, "
" " "forward contracts, "
" " "option contracts dan"
" " " "
" " "swap contracts "
"Arus kas dari "Penerimaan kas dari "Pembayaraan kas "
"aktivitas "emisi saham atau "kepada pemegang "
"pendanaan "instrument lainnya. "saham untuk menarik "
" "Penerimaan kas dari "dan menebus saham "
" "emisi obligasi, "perusahaan "
" "pinjaman, wesel, "Pelunasan pinjaman "
" "hipotik dan pinjamaan "Pembayaran kas oleh "
" "lainnya "penyewa guna usaha "
" " "untuk mengurangi "
" " "saldo kewajiban yang"
" " "berkaitan dengan "
" " "sewa guna usaha "
E. Pola Normal Arus Kas
Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas negatif yang
dilaporkan pada laporan arus kas berbedabeda dari tiap aktivitas. Dari
aktivitas operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif,
apabila arus kas negatif dari aktifitas operasi pada suatu periode adalah
indikator adanya masalah yang serius atau sebagai akbiat besarnya kas
keluar untuk peluncuran produk. Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51) bahwa
apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus
mencari sumber dana dari luar untuk mrmbiayai operasi rutinnya, apabila
perusahaan tidak memiliki cadangan saldo kas yang dibawa dari periode
sebelumnya.
Arus kas dari aktifitas investasi biasanya berpola negatif, menunjukan
bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan menggunkan kas memperluas
atau menambah aktiva jangka panjangnya. Sebah perusahaan dengan arus kas
positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jagka panjang/asset
yang tidak terpakai melebihi dana lebih cepat daripada menukarkannya dengan
yang baru.
Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas
pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif atau
negatif. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan
mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi
dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk itu.
Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini bias diperoleh
dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham. Arus kas negatif dari
aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang mapan yang
telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas
operasi yang bias digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen
tunai yang besar. Pola arus kas merupakan gambaran umum tentang posisi
keuangan perusahaan dalam siklus hidupnya.
F. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Sebagaimana telah disampaikan pada makalah ini, arus kas yang terjadi di
dalam perushaan dibagi ke dalam tiga aktivitas sumber kas, yaitu: aktivitas
operasi, investasi dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua metode dalam
penyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
Baik metode langsung maupun tida langsung membagi sumber penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan ke dalam tiga kelompok sumber kas tersebut.
1. Metode Langsung
Suatu metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci sema aliran
masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode
langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk dari
pendapatan usaha dengan kas keluar untuk beban usaha perusahaan.
Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas
keluar pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih
masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih
total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode
sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut.
2. Metode Tidak Langsung
Suatu metode penyusunan lapran arus kas, di mana dibuat rekonsiliasi
antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung
dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas
bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih
antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok
sujmber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori
dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian
ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan
saldo kas pada skhir periode tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Setiap sumber peneriman kas harus dapat dibuat rinciannya tentang
berapa banyak uang yang diperoleh dari setiap sumber tersebut. Setiap
sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak
uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut Dari perbedaan jumlah dan
waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana keluar, akan terlihat
tingkat keseimbangan antara keduanya. Sehingga pada bagian akhir dari
laporan arus kas dapat diketahui jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan.
REFERENSI
Rudianto (2008). Pengantar Akuntansi: Adaptasi IFRS, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan: Revisi 2009.
Fitra, Irwin Lah Nidi.(2007). "Pengarus Informasi Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Jakarta". Skripsi. Universitas Islam Indonesia