TUGAS PERBANKAN
PROYEKSI ARUS KAS KELOMPOK 2 ANGGOTA :
I Ketut Subagia
(1106205031)
Ni Putu Devi Anggarini
(1106205032)
Luh Putu Kartika Dewi
(1106105033)
I Wayan Krisna Putra
(1106205035)
I Gst. Ngr. Edi Hendiartha
(1106205037)
Kadek Aryati Margareta
(1106205048)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA 2013
A. Pengertian Laporan Arus Kas Dan Proyeksi Arus Kas Menurut
Pedoman
Akuntansi
Perbankan
Indonesia
(PAPI/Revisi
2001
), Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Berdasarkan laporan ini terdapat informasi mengenai: a. Arus kas dari aktivitas operasi b. Arus kas dari kegiatan investasi c. Arus kas dari kegiatan pendanaan d. Kenaikan bersih kas dan setara kas e. Kas dan setara kas awal tahun f. Kas dan setara kas akhir tahun Dengan demikian dapat diketahui sebab-sebab terjadinya kenaikan atau penurunan kas selama periode laporan.
Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Projection) merupakan suatu anggaran yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank untuk periode yang akan datang. Dari proyeksi cash flow akan dapat ditentukan: a. Kapan dan berapa besarnya kredit bisa diberikan dan jangka waktu kreditnya b. Kapan dan berapa besarnya pembelian Surat Berharga yang likuid (Sertifikat Bank Indonesia, SBPU, atau Surat Berharga lainnya) baik melalui lelang maupun pasar sekunder c. Besarnya saldo kas yang harus dipelihara oleh bank dan cara mengelolanya
B. Proyeksi Arus Kas Proyeksi arus kas menunjukan data – data transaksi kas yang akan dilakukan bank pada periode yang akan datang , bisa seminggu, sebulan atau enam bulan yang akan akan datang, yang memuat informasimengenai : 1. Posisi Kas Awal Posisi awal kas adalah saldo uang tunai yang dimiliki bank baik dalam bentuk pisik kas maupun saldo pada rekening giro bank di Bank Indonesia, yaitu :
a. Kas b. Giro pada Bank Indonesia 2. Arus Kas Masuk Arus kas masuk adalah seluruh transaksi yang menyebabkan bertambahnya uang kas bank yang dapat berasal dari transaksi – transaksi sebagai berikut : 1. Penjualan / penerimaan sertifikat Bank Indonesia (SDI). 2. Transaksi Antarbank Aktiva 3. Penjualan / Pelunasan Surat – Surat Berharga (SSB). 4. Angsuran Kredit / Pembiayaan oleh Nasabah. 5. Penerimaan Dana Pihak Ketiga (DPK). A. Giro B. Tabungan C. Deposito Berjangka D. Sertifikat Deposito Berjangka 6. Pendapatan Operasional 7. Transaksi Valuta Asing a. Spot b. Forward c. Lainnya 8. Arus Kas Masuk Lainnya
3. Arus Kas Keluar Arus Kas Keluar adalah semua transaksi bank yang menyebabkan berkurangnya uang kas baik dalam bentuk pisik yang ada di kas bank maupun rekening giro Bank Indonesia, yang diakibatkan oleh adanya transaksi – transaksi sebagai berikut : 1. Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 2. Pembelian Surat – surat Berharga (SSB) 3. Pencairan Kredit /Pembiayaan oleh nasabah : a. Menengah ritel b. Korporasi c. Cabang-cabang
4. Pembayaran Dana Pihak Ketiga (DPK) a. Giro b. Tabungan c. Deposito Berjangka d. Sertifikat Deposito 5. Angsuran Kredit dari Bank Indonesia 6. Transaksi Antar Bank Pasiva 7. Angsuran Pinjaman yang Diterima 8. Biaya Operasional a. Biaya iklan /promosi b. Logistik/perlengkapan kantor c. Biaya tenaga kerja 9. Biaya garansi dan LC 10. Transaksi Valuta Asing Beli a. Spot b. Forward c. Lainnya 11. Arus Kas Keluar LainnyA a. Investasi IT b. Investasi Pembukaan Cabang c. Dan lain-lain
4. Posisi Kas Akhir Posisi Kas Akhir adalah perkiraan saldo kas yang akan dimiliki bank, yang merupakan penjumlahan antara posisi kas awal ditambah dengan jumlah arus kas masuk dikurangi dengan jumlah arus kas keluar. Dengan diketahuinya perkiraan atau proyeksi saldo kas akhir pada periode yang akan datang, maka manajemen bank dapat melakukan rencana tindakan atau kebijakan yang harus ditempuhdalam mengoptimalkan pengelolaan dananya, sehingga posisi kas yang dimiliki bank akan selalu dalam keadaan cukup, dalam arti tidak terlebih atau idle funds dan tidak dalam kondisi yang
kekurangan sehingga harus memaksa bank untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar atau mahal untuk mendapatkan kekurangan dana tersebut.
C. Peranan Devisi Treasury Setiap bank pasti memiliki unit kerja yang mengelola dana, biasanya dilakukan oleh suatu Divisi atau Utusan atau Biro yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi, unit kerja ini biasanya disebut Divisi, yaitu “Divisi Treasury dan Dana”, sebutan ini tergantung pada kebijakan manajemen bank yang bersangkutan tetapi memiliki tugas dan tanggung jawab serta fungsi yang sama, yaitu mengelola likuiditas dalam rangka optimalisasi pendapatan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap operasional bank. Tugas utamanya adalah mengelola likuiditas bank sekaligus mengoptimalkan pendapatan, dari pengelolaan secondary reserve-nya melalui pembelian surat berharga yang berkualitas di pasar uang antarbank, baik dalam local currency maupun foreign currency. Untuk dapat menyusun proyeksi cash flow dengan tepat dan akurat, selain datadata yang terdapat pada divisi treasury, yaitu: kas, giro pada Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga, transaksi valuta asing dan Dana Pihak Ketiga (DPK), juga membutuhkan supporting data dari unit kerja lainnya, seperti:
Unit kerja/Divisi Kredit memberikan data rencana persetujuan dan pencairan kredit serta besarnya angsuran kredit yang akan diterima
Unit kerja/Divisi Sarana & Logistik memberikan data mengenai rencana pembayaran atau pembelian perlengkapan kantor yang akan dilakukan
Unit
kerja/Divisi
Teknologi
Informasi
memberikan
data
mengenai
data
mengenai
pembelian/pembayaran software/hardware
Unit
kerja/Divisi
Sumber
Daya
Manusia
memberikan
pembayaran gaji, Tunjangan Hari Raya (THR), bonus, tunjangan cuti dan pembayaran insentif lainnya kepada karyawan
Unit kerja/Office Coporate Secretary memberikan data mengenai biaya entertainment
Direksi,
biaya
promosi,
pengembangan perusahaan lainnya.
pemasangan
iklan,
dan
biaya
Bagi Bank yang memiliki Divisi/Unit Pembinaan Cabang, maka data-data mengenai pencairan Kredit dari Cabang dikoordinir oleh unit kerja ini, demikian pula dengan angsuran kredit yang akan diterima. Berdasarkan dta-data yang dimiliki yang berasal dari berbagai unit kerja bank, maka dapat disusun laporan proyeksi arus kas atau cash flow projection, secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:
Posisi kas awal
Arus kas masuk
Arus kas keluar
Posisi kas akhir
D. Contoh Perhitungan Proyeksi Arus Kas Dalam menyusun proyeksi cash flow diperlukan langkah langkah penghimpunan data dari berbagai unit kerja . Misalnya berdasarkan data data yang telah dihimpn oleh Divisi Teasury PT. Bank Budi Luhur per 15 Januari 2001 di peroleh proyeksi data sebagai berikut: Data yang terhimpun oleh devisi treasury yang berasal dari unit kerja / devisi lainnya adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):
1.Sumber Data dari Devisi Treasury:
komponen
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
3
4
1
2
s/d 3 bulan
posisi awal kas:
kas
46179
43179
40679
41679
43679
giro pada bank indonesia
2480
1482
1385
43
89
Penjualan sbi
898750
891000
808800
757250
677250
transaksi antar bank aktiva
7353
7515
4136
3502
6204
penjualan surat berharga
4250
3500
3250
5750
1000
arus kas masuk:
penerimaan dana pihak ketiga:
a.giro
4025
4830
3703
3542
28175
b.tabungan
6875
8250
6325
6050
49500
c.deposito berjangka
7750
9300
7130
6820
62000
pendapatan operasional
6017
6069
5411
8579
35606
a.spot
8500
9250
8750
9000
8750
b.forward
2500
2750
2250
2300
2750
c.swap
0
0
0
0
0
d.lainnya
1500
1750
1500
1750
2500
arus kas masuk lainnya
0
0
0
0
0
pembelian SBI
891000
808800
757250
677250
470000
pembelian surat berharga
1250
1500
1350
2000
1250
transaksaksi valas jual:
arus kas keluar:
pembayaran pihak ketiga
2. Data data yang diterima Divisi Treasury dari devisi kredit yang didasarkan pada perkiraan angsuran yang diterima dari nasabah dan pencairan kredit oleh nasabah serta biaya bank garansi dan confirming L/C yang diterbitkan, meliputi transaksi transaksi sebagai berikut: komponen
minggu3
minggu4
minggu1 minggu2 s/d 3 bulan
9210
11664
8898
11954
95425
750
1000
1250
1000
1350
3700
69220
0
53750
91400
33837
47916
73511
52754
268464
Arus kas masuk
Angsuran kredit oleh nasabah
Arus kas keluar:
pencairan kredit oleh nasabah: a.menengah ritel b.korporasi(nasabah besar/prima) c.Cabang cabang)
cabang(nasabah
Biaya Bank garansi dan L/C
250
175
225
195
257
4. Data data yang diterima divisi treasury dari divisi logistic ( general affair/sarana) sebagai berikut: komponen
minggu3
minggu4
minggu1
minggu2
s/d 3 bulan
125
799
117
193
1308
arus kas keluar
biaya
logistik
(pembelian/pembayaran perlengkapan kantor)
5. Data data yang diterima devisi Treasury dari Devisi Sumber Daya Insani (pengeluaran pembayaran biaya pegawai : upah ,lembur ,training ,dll) sebagai berikut:
komponen
minggu3
minggu4 minggu1 minggu2 s/d 3 bulan
3966
1543
arus kas keluar
Biaya tenaga kerja
93
93
16380
6. Data data yang diterima dari devisi treasury dari devisi informasi dan teknologi (pembayaran/pembelian software dan hardware) sebagai berikut:
komponen
minggu3
minggu4 minggu1 minggu2 s/d 3 bulan
250
350
arus kas keluar
Investasi IT
250
175
24678
7.Data data yang diterima divisi treasury dari devisi pembinaan/ pengembangan cabang (pembayaran biaya investasi atas pembukaan cabang baru) sebagai berikut:
komponen
minggu3
minggu4 minggu1 minggu2 s/d 3 bulan
725
736
arus kas keluar
Investasi cabang
pembukaan 665
145
0
Berdasarkan data data yang telah terhimpun oleh devisi treasury selama periode tersebut, maka disusun proyeksi cash flow minggu III bulan januari 2004, Minggu IV bulan January 2004, Minggu I bulan Februari 2004, Minggu II bulan Februari 2004 dan periode lebih dari 1 bulan yaitu Minggu III bulan Februari sampai dengan Minggu III bulan Mei 2004 Adapun proyeksi arus kas Bank Budi Luhur selama periode tersebut adalah sebagai berikut: minggu
minggu
minggu
minggu
>
komponen
III
IV
I
II
S/D 3 BLN
A. posisi awal kas:
48659
44661
42064
41722
43768
1. kas
46179
43179
40679
41679
43679
2. giro pada bank indonesia
2480
1482
1385
43
89
B. arus kas masuk:
944230
942128
847663
803447
966160
1. Penjualan sbi
898750
891000
808800
757250
677250
2. transaksi antar bank aktiva
7353
7515
4136
3502
6204
3. penjualan surat berharga
4250
3500
3250
5750
1000
4. angsuran kredit oleh nasabah
9210
11664
8898
11954
95425
5 penerimaan dana pihak ketiga:
18650
22380
17158
16412
139675
a.giro
4025
4830
3703
3542
28175
b.tabungan
6875
8250
6325
6050
49500
c.deposito berjangka
7750
9300
7130
6820
62000
6. pendapatan operasional
6017
6069
5411
8579
35606
a.spot
8500
9250
8750
9000
8750
b.forward
2500
2750
2250
2300
2750
c.lainnya
1500
1750
1500
1750
2500
7. transaksaksi valas jual:
8. arus kas masuk lainnya
1BLN
C. arus kas keluar:
948228
944724
817996
801401
966493
1. pembelian SBI
891000
808800
757250
677250
470000
2. pembelian surat berharga
1250
1500
1350
2000
1250
3. pencairan kredit oleh nasabah:
38287
118136
74761
107504
361214
a.menengah ritel
750
1000
1250
1000
1350
b.korporasi(nasabah besar/prima)
3700
69220
0
53750
91400
c.Cabang cabang(nasabah cabang)
33837
47916
73511
52754
268464
4. pembayaran dana pihak ketiga:
10000
10385
10710
11405
54750
a.giro
3000
3120
2640
3240
20400
b.tabungan
4500
4140
4320
5040
30600
c.deposito berjangka
2500
3125
3750
3125
3750
5. angsuran kredit dari BI
150
175
150
200
225
6. transaksi antar bank pasiva
1250
1250
1500
1300
1400
diterima
500
500
500
500
500
8. biaya operasional
4341
2592
460
536
20688
a. biaya iklan promosi
250
250
250
250
3000
b. logisyik
125
799
117
193
1308
c. biaya tenaga kerja
3966
1543
93
93
16380
9. biaya garansi dan L/C
250
175
225
195
275
a. spot
8500
9250
8750
9000
8750
b. forward
2500
2750
2250
2500
2750
c. lainnya
1500
1750
1500
1750
2250
11. arus kas keluar lainnya
1200
1211
1090
520
24941
a. investasi IT
250
350
250
175
b. Investasi pembukaan cabang
725
736
665
145
c. dan lain lain
225
125
175
200
175
44661
42066
41722
43768
42436
7.
angsuran
pinjaman
yang
10. transaksi valuta asing beli
D. posisi kas akhir
(A+B+C)
Berdasarkan Proyeksi Cash Flow yang telah disusun oleh Bank Budi Luhur selama periode tersebut, dapat dijelaskan langkah langkaj perhitungannya sebagai berikut:
Pada Periode Minggu III bulan Januari 2004 A. Posisi awal kas sebesar RP 48.659.000.000,00 adalah merupakan penjumlaha dari saldo Kas dan Giro pada Bank Indonesia setelah dikurangi Giro Wajib Minimum (GWM) Posisi awal kas periode Minggu III terdiri atas: 1. Kas yaitu saldo phisik kas yang ada pada periode sebelumnya yang bersaldo sebesar Rp 46.179.000.000,00 2. Giro pada Bank Indonesia adalah saldo Giro Bank Budi Luhur yang ada di Bank Indonesia setelah dikurangi dengan Giro Wajib Minimum (GWM) pada periode Minggu kedua bulan Januari 2004, yaitu debesar Rp 2. 480.000.000,00
B. Arus Kas Masuk sebesar RP 944.230.000,00 adalah merupakan penjumlahan dari transaksi penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), pinjaman yang diterima dari Bank lain, penjualan surat Berharga, pembayaran angsuran kredit yang diterima dari nasabah, Dana Pihak ketiga yang dapat dihimpun dalam dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, pendapatan operasional yang diperoleh bank, penjualan valuta asing yaitu: spot, forward, swap atau lainnya dan penerimaan kas lainn ya. Pada periode Minggu III Bank Budi Luhur diperkirakan akan menerima dana berupa kas masuk yang berasal dari transaksi transaksi sebagai berikut: 1. Penjualan Sertifikat Bank Indonesia(SBI) sebesar RP898.750.000.000,00 karena sesuai sengan sifatnya bahwa SBI merupakan Secondary Reserve yang dapat dikelola oleh Bank Budi Luhur untuk mengoptimalkan pengelolaan dana dan akan digunakan /dijual pada saat bank membutuhkan uang kas secara cepat 2. Transaksi antar bamk
Aktiva sebesar RP7.353.000.000,00 adalah hasil dari
transaksi pinjaman yang diterima dari bank lain melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAD) baik langsung maupun melalui broker 3. Penjualan Surat Berharga sebesar RP 4.250.000.000,00 adalah hasil penjualan surat berharga berupa Surat Berharga Pasar Uang(SBPU) atau surat berharga
lainnya yang likuid yang dimiliki bank seperti Promissery Notes (PN) atau Commercial Paper (CP) 4. anggaran Kredit oleh nasabah sebesar Rp9.210.000.000,00 adalah besarnya angsuran kredityang akan diterima dari nasabah sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disetujui bank 5. Penerimaan dana pihak ketiga sebesar RP 18.650.000.000,00 berasal dari setoran nasabah Giro sebesar RP4.025.000.000,00 setoran tabungan sebesar RP6.875.000.000,00
dan
penerbitan
deposito
berjangka
sebesar
RP
7.750.000.000,00 6. Pendapatan operasional sebesar Rp6.017.000.000,00 adalah pendapatan yang diterima nasabah bersamaan dengan angsuran kredit yang dibayar oleh nasabah (pada butir 4 diatas) 7. Transaksi jual valuta asng terdiri dari penjualan valuta asing secara Spot equivalent sebesar RP8.500.000.000,00 secara forward equivalent sebesar Rp2.500.000.000,00 dan penjualan valuta asing lainnya equivalent sebesar Rp1.500.000.000,00 ketiga transaksi ini menjadi penerimaan kas dalam rupiah karena adanya penjualan valuta asing yang dilakukan oleh Bank Budi Luhur 8. Arus kas masuk lainnya, tidak terdapat transaksi kas lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas sehingga bersaldo nihil
C. Arus kas keluar berjumlah RP948.228.000.000,00 disebabkan adanya transaksi pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), pembelian Surat Berharga, Pencairan kredit oleh nasabah yaitu menengah ritel, korporasi dan cabang cabang, pembayaran karena adanya penarikan dana pihak ketiga oleh nasabah giro, tabungan dan pencarian deposito berjangka, pembayaran angsuran kredit ke bank Indonesia, transaksi antar bank pasiva berupa pinjaman melalui pasar uang antar bank, pembayaran amgsuran atas pinjaman yang diterima, biaya operasional yaitu pembayaran biaya iklan/ promosi, pembelian perlengkapan kantor (logistic) dan biaya tenaga kerja (gaji pegawai dan lainnya), biaya bank garansi dan penerbita Letter of Credit (L/C), pembelian valuta asing yaitu spot, forward dan lainnya, adanya arus kas keluar lainnya kaena Investasi di bidang Informasi Teknologi (IT), pembayaran biaya investasi karena adanya pembukuan cabang baru dan pembayaran biaya lainnya.
Pada periode minggu III Bank Budi Luhur di perkirakan akan mengeluarkan dana berupa kas keluar yang berasal dari transaksi sebagai berikut: 1. Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar RP 891.000.000.000,00 adalah untuk menghindari idle funds dan membentuk cadangan sekunder sehingga pada saat bank membutuhkan likuiditas dapat segera dicairkan dengan menjualnya melalui pasar sekunder atau pada saat jatuh tempo ke Bank Indonesia 2. Pembelian Surat berharga sebesar RP 1.250.000.000,00 melalui paasar uang antar bank berupa Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) atau promissory notes bank 3. Pencairan Kredit oleh nasabah sebesar RP 38.287.000.000,00 yang terdiri dari kredit menengah ritel, kredit korporasi dan kredit yang diberikan oleh cabang abang 4. Pembayaran dana pihak ketiga sebesar RP 10.000.000.000,00 karena adanya penarikan rekening giro sebesar
Rp 3.000.000.000,00 penarikan tabungan
sebesar RP 4.500.000.000,00 dan deposito yang jatuh tempo sebesar RP 2.500.000.000,00 5. Angsuran kredit ke bank Indonesia sebesar RP 150.000.000,00 6. Transaksi antar bank pasiva sebesar RP 1.250.000.000,00 adanya pembayaran kepada bank lain, karena penempatan dana bank tersebut telah jatuh tempo 7. Angsuran atas pinjaman yang diterima sebesar RP 500.000.000,00 adanya pembayaran angsuran kredit yang telah jatuh tempo selama periode tersebut 8. Biaya operasional sebesar RP 4.341.000.000,00 disebabkan karena adanya pembayaran biayaiklan/promosi sebesar RP 250.000.000,00. pembayaran kepada supplier untuk pembelian perlengkapan kantor oleh unit kerja logistic dan biaya tenaga kerja berupa: gaji, bonis, tunjangan, lembur, dan insentif lainnya sebesar RP 3.966.000.000,00 9. Biaya bank garansi dan Letter of Credit (L/C) sebesar RP 250.000.000,00 adalah pembayaran fee counter garansi dan confirming fee atas penerbitan L/C yang di confirm oleh Bank Koresponden di Luar Negeri sebesar RP 250.000.000,00
10. Transaksi valuta asing bel atas transaksi secara spot equivalent sebesar RP 8.500.000.000,00 forward equivalent sebesar RP 2.500.000.000,00 dan lainnya equivalent sebesar RP 1.500.000.000,00 11. Arus kas keluar lainnya sebesar RP 1.200.000.000,00 karena adanya investasi di bidang Informasi Teknologi (IT) sebesar RP 250.000.000,00 biaya investasi atas pembukuan kantot cabang baru sebear RP 725.000.000 dan biaya lainnya sebesar RP 225.000.000
D. Posisi kas akhir sebesar RP 44.661.000.000,00 adalah merupakan penjumlahan dari posisi kas awal sebesar RP 48.659.000.000,00 dan penerimaan dari arus kas masuk sebesar RP 944.230.000.000,00 dikurangi dengan pengeluaran kas dari arus kas keluar sebesa RP 948.228.000.000,00 Posisi kas akhir pada periode minggu III bulan Januari 2004 sebesar RP 44.661.000.000,00 akan menjadi saldo posisi kas awal pada periode minggu IV bulan Januari 2004 sebesar RP 44.661.000.000,00 Untuk memperoleh proyeksi cash flow pada minggu III bulan januari 2004, minggu I dan II bulan Februari 2004 serta periode sampai dengan 3 bulan kemudian dapat dilakukan dengan cara yang sama pada periode minggu ke III bulan Januari 2004 tersebut Dengan diketahuinya saldo kas yang akan datang maka aik kelebihan kas maupun kekurangannya oleh manajemen Bank Budi luhur dapat direncanakan atau di buat strategi untk memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut jika terjadi kekurangan, atau mrnghindari agar tidak terjadi idle funds jika terjadi kelebihan likuiditas , sehingga pada akhirnya dapat di peroleh pengelolaan dana yang optimal.
E. Laporan Harian Bank Umum (Lhbu) Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/10/PBI tanggal 9 Maret 2005, Tentang Laporan Harian Bank Umum (LHBU) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan LHBU adalah Laporan yang disusun dan disampaikan oleh Kantor Pusat Bank secara harian kepada Bank Indonesia. LHBU yang dilaporkan kepada Bank Indonesia meliputi data transaksional dan data non transaksional bank, dimana data transaksional bank meliputi. a. Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang terdiri dri PUAB pagi IDR, PUAB Sore IDR, PUAB Valas dan PUAB Luar Negeri b. Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS) c. Transaksi Devisa d. Perdagangan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) di Pasar Sekunder Sedangkan data non transaksional bank meliputi: a. Posisi akhir hari transaksi derivative jual berinvestasi dengan pihak-pihak tertentu b. Posisi Devisa Neto (PDN) c. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Projection) d. Suku Bunga Penawaran (Quotation) e. Suku Bunga dasar kredit f. Suku Bunga Kredit g. Suku bunga Deposito Berjangka, suku bunga Tabungan, dan diskonto Sertifikat Deposito h. Tingkat Imbalan Deposito Investasi Mudharabah Bank Syariah Dengan diimplementasikannya Laporan Harian Bank Umum ( LHBU) oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter, maka diharapkan bahwa untuk dapat memberikan sistem pembayaran yang lebih efektif diperlukan dukungan informasi secara harian yang sifatnya real time, tepat waktu, aman, akurat, handal, objektif, lengkap dan mudah diakses secara simultan oleh pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga memudahkan Bank Indonesia untuk menetapkn pelaksanaan kebijakan moneter, sistem pembayaran dan pengawasan bank yang berbasis risiko.
F. Contoh Laporan Proyeksi Arus Kas Laporan Proyeksi Arus Kas (Rupiah)
Contoh Laporan Cash Flow Sandi Bank 4xx ( Budi Luhur ) K OMP ON EN Saldo Awal 10100 - K as 10200 - Giro pada BI To tal Arus Kas Masuk 20100- Pe neri maan SBI 20211- Transaksi Antar Bank Money Market 20212- Transaksi antar Bank Spot 20300- Penjualan / Pelunasan SSb 20400- Angsuran Kredit 20510- Penerimaan DPK Giro 20520- Penerimaan DPK Tabungan 20530- Penerimaan DPK Deposito 20500- Pendapatan Operasional 20711- Trade Financing Usance Operasional 20712- Trade Financing Sight/Operasional 20800- Pinjaman Diterima 20900- Lain-lain Total Arus Kas Keluar 30100- Pe mbe li an SBI 30200- Pembelian SSB Operasional 30300- Pencarian Kredit 30410- Pembayaran DPK Giro 30420- Pembayaran DPK Tabungan 30430- Pembayaran DPK Deposito 30500- Angsuran Kredit dari BI 30611- Transaksi antar Bank Money Market 30612- Transaksi antar Bank Spot 30700- Angsuran Pinjaman Yadit 30711- Trade Financing Usance 30712- Trade Financing Sight/Collections 30800- Biaya Operasional 30900- Lain-lain Total Posisi Kas Akhir 40 000 - P os is i K as A kh ir
Keg Usaha Bank Umum H AR I 1
HA RI 2
HA RI 3
H AR I 4
Form 405 Tanggal Lap : 10/31/2005 HA RI 6 H AR I 7 HA RI 8
HA RI 5
HA RI 9
H AR I 10
Jumlah Record : 1 HA RI 1 1 H A RI 12
H AR I 13
HA RI 1 4 M IN GGU 3 MI NGGU 4 B LN 150 3
329325 65337 394662
300882 107000 407882
300882 107000 407882
300882 107000 407882
317123 107000 424123
321261 107000 428261
330716 110000 440716
338790 110000 448700
334598 110000 444598
334598 110000 444598
334598 110000 444598
333508 110000 443508
348066 100000 448066
346561 105000 451561
391310 105000 483310
381310 105000 483310
418425 105000 523425
30000 1700 0 0 11256 1400 1800 2600 2366 3000 2500 0 0 566 32
30000 0 0 0 0 0 0 0 0 3500 2500 0 0 36 000
40000 0 0 0 0 0 0 0 0 3600 2500 0 0 4 610 0
40000 2000 8296 0 6647 1400 1800 2600 2389 400 2500 0 0 716 32
40000 0 0 0 5176 1300 1700 2500 1544 4000 2750 0 0 58 970
40000 10000 0 0 5410 1400 1700 2600 1451 4000 2750 0 0 6 921 1
50000 8000 0 0 5020 1400 1800 2600 1563 4000 2750 0 0 771 33
50000 0 0 0 0 0 0 0 0 3500 2250 0 0 63 227
50000 0 0 0 0 0 0 0 0 3500 2250 0 0 5 575 0
50000 0 0 0 0 0 0 0 0 3500 2250 0 0 657 50
60000 0 0 0 6070 1400 1800 2600 2040 3500 2250 0 0 79 668
60000 0 0 0 4752 1400 1800 2600 1546 4000 2500 0 0 7 859 8
60000 0 0 0 5135 1400 1800 2600 1835 4000 2500 0 0 792 70
65000 0 0 0 5499 1400 1800 2600 1710 4000 2500 0 0 84 509
65000 0 0 0 36987 15000 21000 21000 14224 4250 3000 0 0 1 804 61
65000 0 0 0 33236 21000 25000 25000 10841 4250 3000 0 0 187 327
0 0 0 0 2 76974 60000 75000 80000 94407 0 0 0 0 5 8634 1
35000 0 3204 1100 1500 1600 0 0 0 0 0 0 506 0 7912
35000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37000 0 4157 1100 1500 1650 0 0 0 0 0 0 507 0 8914
45000 0 3377 1000 1400 1800 0 0 0 0 0 0 505 0 8082
45000 0 5200 1200 1400 1700 0 0 0 0 0 0 506 0 10006
45000 0 7602 1100 1500 1600 0 0 0 0 0 0 507 0 12309
60000 0 6762 1200 1500 1700 0 0 0 0 0 0 507 0 11669
60000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70000 0 10002 1100 1500 1600 0 0 0 0 0 0 508 0 15008
70000 0 2732 1100 1500 1700 0 0 0 0 0 0 508 0 7540
75000 0 4568 1100 1500 1600 0 0 0 0 0 0 507 0 9275
75000 0 3673 1100 1500 1600 0 0 0 0 0 0 507 0 8380
75000 0 39684 10000 12000 15000 0 0 0 0 0 0 1407 0 78091
75000 0 37554 10000 13000 16000 0 0 0 0 0 0 1408 0 77962
75000 0 356883 25000 30000 40000 0 0 0 0 0 0 38657 0 490540
4 433 82
443 882
45 398 2
4 706 00
475 011
48 746 6
5 055 40
500 348
50 034 8
5 103 48
509 258
51 456 6
5 180 61
527 690
5 585 60
595 675
6 1926 6
Laporan Proyeksi Arus Kas (valas)
Contoh Laporan Proyeksi Arus Kas Sandi Bank 4xx ( Budi Luhur ) KOMPONEN Saldo Awal 10100 - Kas 10200 - Giro pada BI Total Arus Kas Masuk 20211- Transaksi Antar Bank Money Market 20212- Transaksi antar Bank Spot 20300- Penjualan / Pelunasan SSb 20400- Angsuran Kredit 20510- Penerimaan DPK Giro 20520- Penerimaan DPK Tabungan 20530- Penerimaan DPK Deposito 20500- Pendapatan Operasional 20711- Trade Financing Usance Operasional 20712- Trade Financing Sight/Operasional 20800- Pinjaman Diterima 20900- Lain-lain Total Arus Kas Keluar 30200- Pembelian SSB Operasional 30300- Pencarian Kredit 30410- Pembayaran DPK Giro 30420- Pembayaran DPK Tabungan 30430- Pembayaran DPK Deposito 30500- Angsuran Kredit dari BI 30611- Transaksi antar Bank Money Market 30612- Transaksi antar Bank Spot 30700- Angsuran Pinjaman Yadit 30711- Trade Financing Usance 30712- Trade Financing Sight/Collections 30800- Biaya Operasional 30900- Lain-lain Total Posisi Kas Akhir 40000- Posisi Kas Akhir
Keg Usaha Bank Umum HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
Form 406
HARI 5
Tanggal Lap : 10/31/2005 HARI 6 HARI 7 HARI 8
HARI 9
HARI 10
Jumlah Record : 1 HARI 11
HARI 12
HARI 13
HARI 14
MINGGU 3 MINGGU 4 BLN 1503
11165 82 11247
11267 40 11307
11267 40 11307
11267 40 11307
10365 40 10405
10367 38 10405
15367 38 15405
15152 38 15190
15132 38 15170
15132 38 15170
15132 38 15170
15207 40 15247
15069 50 15119
15049 50 15099
15069 50 15119
15272 50 15322
15473 50 15520
4000 2500 0 0 220 0 220 0 0 40 1000 0 7980
4500 2500 0 0 0 0 0 0 0 0 1000 0 8000
3500 2000 0 0 0 0 0 0 0 0 1000 0 7500
4250 3000 0 0 220 0 200 0 0 0 1000 0 8670
4750 3000 0 0 220 0 200 0 0 0 1000 0 9170
5000 2500 0 0 240 0 200 0 0 0 1250 0 9190
5250 2500 0 0 240 0 220 0 0 0 1250 0 9460
5000 2500 0 0 200 0 200 0 0 0 1250 0 9150
5000 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 1250 0 9250
5000 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 1250 0 9250
5500 3000 0 0 220 0 220 0 0 57 1250 0 10247
5500 3000 0 0 200 0 240 0 0 44 1250 0 10234
5250 3000 0 0 200 0 220 0 0 0 1250 0 9920
5250 2500 0 0 220 0 200 0 0 0 1250 0 9420
4500 2500 0 0 800 0 900 0 0 0 1250 0 10151
4500 2500 0 0 900 0 1000 0 0 0 1250 0 10151
4500 0 0 0 2500 0 3500 0 0 0 0 0 10528
0 0 200 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 200 0 220 0 0 800 0 102 0 0 0 1322
0 0 200 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 220 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 440
0 0 220 0 220 0 0 0 0 235 0 0 0 675
0 0 220 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 200 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 220 0 220 0 0 0 0 0 172 0 0 612
0 0 220 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 440
0 0 200 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 400
0 0 700 0 800 0 0 0 0 0 0 0 0 1500
0 0 800 0 900 0 0 0 0 0 0 0 0 1700
0 0 1500 0 2000 0 0 0 0 0 0 0 0 3500
18807
19307
18807
18655
19155
19155
24490
23920
24420
24420
24997
24869
24599
24119
23572
23773
22501
Laporan Proyeksi Arus Kas (valas)
Contoh Laporan Proyeksi Arus Kas Sandi Bank 4xx ( Budi Luhur ) KOMPONEN Saldo Awal 10100 - Kas 10200 - Giro pada BI Total Arus Kas Masuk 20211- Transaksi Antar Bank Money Market 20212- Transaksi antar Bank Spot 20300- Penjualan / Pelunasan SSb 20400- Angsuran Kredit 20510- Penerimaan DPK Giro 20520- Penerimaan DPK Tabungan 20530- Penerimaan DPK Deposito 20500- Pendapatan Operasional 20711- Trade Financing Usance Operasional 20712- Trade Financing Sight/Operasional 20800- Pinjaman Diterima 20900- Lain-lain Total Arus Kas Keluar 30200- Pembelian SSB Operasional 30300- Pencarian Kredit 30410- Pembayaran DPK Giro 30420- Pembayaran DPK Tabungan 30430- Pembayaran DPK Deposito 30500- Angsuran Kredit dari BI 30611- Transaksi antar Bank Money Market 30612- Transaksi antar Bank Spot 30700- Angsuran Pinjaman Yadit 30711- Trade Financing Usance 30712- Trade Financing Sight/Collections 30800- Biaya Operasional 30900- Lain-lain Total Posisi Kas Akhir 40000- Posisi Kas Akhir
Keg Usaha Bank Umum HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
Form 406
HARI 5
Tanggal Lap : 10/31/2005 HARI 6 HARI 7 HARI 8
HARI 9
HARI 10
Jumlah Record : 1 HARI 11
HARI 12
HARI 13
HARI 14
MINGGU 3 MINGGU 4 BLN 1503
11165 82 11247
11267 40 11307
11267 40 11307
11267 40 11307
10365 40 10405
10367 38 10405
15367 38 15405
15152 38 15190
15132 38 15170
15132 38 15170
15132 38 15170
15207 40 15247
15069 50 15119
15049 50 15099
15069 50 15119
15272 50 15322
15473 50 15520
4000 2500 0 0 220 0 220 0 0 40 1000 0 7980
4500 2500 0 0 0 0 0 0 0 0 1000 0 8000
3500 2000 0 0 0 0 0 0 0 0 1000 0 7500
4250 3000 0 0 220 0 200 0 0 0 1000 0 8670
4750 3000 0 0 220 0 200 0 0 0 1000 0 9170
5000 2500 0 0 240 0 200 0 0 0 1250 0 9190
5250 2500 0 0 240 0 220 0 0 0 1250 0 9460
5000 2500 0 0 200 0 200 0 0 0 1250 0 9150
5000 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 1250 0 9250
5000 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 1250 0 9250
5500 3000 0 0 220 0 220 0 0 57 1250 0 10247
5500 3000 0 0 200 0 240 0 0 44 1250 0 10234
5250 3000 0 0 200 0 220 0 0 0 1250 0 9920
5250 2500 0 0 220 0 200 0 0 0 1250 0 9420
4500 2500 0 0 800 0 900 0 0 0 1250 0 10151
4500 2500 0 0 900 0 1000 0 0 0 1250 0 10151
4500 0 0 0 2500 0 3500 0 0 0 0 0 10528
0 0 200 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 200 0 220 0 0 800 0 102 0 0 0 1322
0 0 200 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 220 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 440
0 0 220 0 220 0 0 0 0 235 0 0 0 675
0 0 220 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 200 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 420
0 0 220 0 220 0 0 0 0 0 172 0 0 612
0 0 220 0 220 0 0 0 0 0 0 0 0 440
0 0 200 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 400
0 0 700 0 800 0 0 0 0 0 0 0 0 1500
0 0 800 0 900 0 0 0 0 0 0 0 0 1700
0 0 1500 0 2000 0 0 0 0 0 0 0 0 3500
18807
19307
18807
18655
19155
19155
24490
23920
24420
24420
24997
24869
24599
24119
23572
23773
22501
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Slamet. Banking Assets and Liability Management . Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Slamet. Banking Assets and Liability Management . Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.