MAKALAH
AMANDEMEN UUD 1945 DI INDONESIA
Nur Azizah
J3N113053
Lelyta Inten Laraswati
J3N113067
Elvina Pitaria
J3N113069
Yuni Andriani
J3N113070
Muhammad Syafe’I Ma’arif J3N113071
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR KOTA BOGOR 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “AMANDEMEN UUD 1945 DI INDONESIA” tanpa suatu halangan yang berarti. Makalah yang berjudul “AMANDEMEN UUD 1945 DI INDONESIA” ini disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan benar tentang makna amandemen UUD 1945 dan akibat perubahan – perubahan tersebut bagi bangsa indonesia. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima dengan senang hati. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya. Bogor, 26 Februari 2014
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Adapun latar belakang perubahan UUD 1945 yaitu, pada saat itu
kekuasaan tertinggi di tangan MPR, adanya kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, pasal-pasal yang terlalui luwes sehingga dapat menimbulkan multi tafsir seperti pasal 7 yang berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali” pasal ini ditafsirkan bahwa presiden atau wakil presiden itu dapat dipilih lebih dari satu kali sampai tak terhingga, adanya kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang, serta rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara Negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi. Di Indonesia UUD 1945 dijadikan sebagai landasan Konstitusional yang menjelaskan mengenai tugas dan wewenang aparat pemerintah. Dan juga UUD 1945 sebagai konstitusi dan ciptaan manusia perlu diadakan amandemen atau perubahan untuk pasal – pasal yang kurang sesuai dengan perkembangan zaman.
1.2
Tujuan 1. Untuk mengetahui arti penting dan sifat amandemen UUD 1945 2. Untuk mengetahui sejarah amandemen UUD 1945 3. Untuk mengetahui tujuan amandemen UUD 1945 4. Untuk mengetahui alasan dan kesepakatan amandemen UUD 1945 5. Untuk mengetahui faktor positif dan negatif dari amandemen UUD 1945
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Arti Penting Amandemen UUD 1945
Secara etimologis, amandemen berasal dari Bahasa Inggris : ” TO AMEND” diartikan sebagai TO MAKE BETTER, TO REMOVE THE FAULTS. Selanjutnya amandement diartikan sebagai A CHANGE FOR THE BETTER, A CORRECTION OF ERROR. Sementara itu, dalam istilah pengertian ketatanegaraan (US Convention) amendment adalah an addition to, or a change of a constitution or an organic act which is a pendent to the document rather than intercalated in the text (Smith and Zurcher 1966:14). Menurut Sujatmiko, amandemen yang pokok itu tidak serampangan dan merupakan hal yang serius. Konstitusi itu merupakan aturan tertinggi bernegara. Beliau berpendapat bahwa konstitusi di negara kita belum sepenuhnya sempurna. Jika ingin menyempurnakan konstitusi satu-satunya pilihan ialah amandemen. Dari beberapa referensi di atas amandemen haruslah dipahami sebagai penambahan, atau perubahan pada sebuah konstitusi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari naskah aslinya, dan diletakkan pada dokumen yang bersangkutan. Pemahaman lebih lanjut adalah amandemen bukan sekedar menyisipkan kata-kata atau perihal baru dalam teks. Di sisi lain, amandemen bukan pula penggantian. Mengganti berarti melakukan perubahan total dengan merumuskan konstitusi baru mencakup hal-hal mendasar seperti mengganti bentuk negara, dasar negara, maupun bentuk pemerintahan. Dalam amandemen UUD 1945 kiranya jelas bahwa tidak ada maksud-maksud mengganti dasar negara Pancasila, bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan presidensiil. Salah satu bentuk komitmen untuk tidak melakukan perubahan terhadap hal-hal mendasar diatas adalah kesepakatan untuk tidak melakukan perubahan atas Pembukaan UUD 1945. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa yang
harus
mendasari
Amandemen
UUD
1945
adalah
semangat
menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa harus melakukan perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri. Sifat Batang Tubuh UUD 1945 Batang Tubuh UUD 1945 memiliki 3 sifat utama, yaitu: 1. Fleksibel,
Elastis,
dan
Soepel
=
artinya dapat
mengikuti
perkembangan zaman, kapan saja dapat berlaku, sejak dulu hingga sekarang dan sampai kapanpun. 2. Rigid (tidak kaku) = artinya isi Batang Tubuh UUD 1945 dapat diselami setiap warga negara Indonesia secara keseluruhan, siapa saja menjadi WNI mampu menyelaminya. 3. Luwes (gemulai) = maksudnya dapat dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia di semua tempat, disembarang ruang dan di mana saja dapat dipraktekkan.
2.2 Sejarah Amandemen UUD 1945 di Indonesia
Amandemen I Amandemen yang pertama kali ini disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999 atas dasar SU MPR 14-21 Oktober 1999. Amandemen yang dilakukan terdiri dari 9 pasal, yakni: Pasal
5, pasal
7, pasal 9, pasal 13, pasal 14,
pasal 15, pasal 17, pasal 20, pasal 21. Inti dari amandemen pertama ini adalah pergeseran kekuasaan Presiden yang dipandang terlalu kuat (executive heavy).
Amandemen II Amandemen yang kedua disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000 dan disahkan melalui sidang umum MPR 7-8 Agustus 2000. Amandemen dilakukan pada 5 Bab dan 25 pasal. Berikut ini rincian perubahan yang dilakukan pada amandemen kedua. Pasal 18, pasal 18A, pasal 18B, pasal 19, pasal 20, pasal 20A, pasal 22A, pasal 22B, pasal 25E, pasal 26, pasal 27, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C,
pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G, pasal 28H, pasal 28I, pasal 28J, pasal 30, pasal 36B, pasal 36C. Bab IXA, Bab X, Bab XA, Bab XII, Bab XV, Ps. 36A ; Inti
dari
amandemen
dan Kewenangannya,
kedua
Hak
Asasi
ini
adalah
Manusia,
Pemerintah
Daerah,
Lambang Negara
dan
DPR Lagu
Kebangsaan.
Amandemen III Amandemen ketiga disahkan pada tanggal 10 November 2001 dan disahkan melalui ST MPR 1-9 November 2001. Perubahan yang terjadi dalam amandemen ketiga ini terdiri dari 3 Bab dan 22 Pasal. Berikut ini detil dari amandemen ketiga. Pasal 1, pasal 3, pasal 6, pasal 6A, pasal 7A, pasal 7B, pasal 7C, pasal 8, pasal 11,
pasal
17
pasal 22C, pasal 22D, pasal 22E, pasal 23, pasal 23A, pasal23C, pasal 23E, pasal 23F, pasal 23G, pasal 24, pasal 24A, pasal24B, pasal24C. Bab VIIA, Bab VIIB, Bab VIIIA. Inti perubahan yang dilakukan pada amandemen ketiga ini adalah Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman.
Amandemen IV Sejarah amandemen UUD 1945 yang terakhir ini disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002 melalui ST MPR 1-11 Agustus 2002. Perubahan yang terjadi pada amandemen ke-4 ini terdiri dari 2 Bab dan 13 Pasal. Pasal 2, pasal 6A, pasal 8, pasal 11, pasal16, pasal 23B, pasal 23D, pasal 24, pasal 31, pasal 32, pasal 33, pasal 34, pasal 37. BAB XIII, Bab XIV. Inti Perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.
2.3 Tujuan Amandemen UUD 1945
Tujuan dari amandemen UUD 1945 adalah untuk menyempurnakan UUD, mengenai tatanan negara, kedaulatan rakyat, Hak Asasi Manusia, pembagian kekuasaan, kesejahteraan sosial, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa yang sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun amandemen yang dilakukan bertujuan untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik lagi di berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan rakyat.
2.4 Alasan dan Kesepakatan Amandemen UUD 1945
Alasan dilakukan amandemen 1. Karena UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan landasan dalam penyelenggaraan Negara maka harus sesuai dengan aspirasi tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia. Mengingat kehidupan masyarakat Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
peradaban
manusia
pada
umumnya
maka
UUD
1945
diamandemen oleh MPR. Perubahan UUD 1945 memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. 2. Karena menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD 1945 merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti, dikaji mendalam tentang kebenaran seperti doktrin yang diterapkan pada masa orde baru. 3. Karena perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa Indonesia untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi dan aspirasi masyarakat. 4. Karena perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demoktrasi yang sudah dipelopori oleh MPR pada waktu mengadakan perubahan UUD itu sendiri, sehingga lembaga Negara, badan badan lainnya serta dalam kehidupan masyarakat berkembang jiwa demokrasi.
5. Karena perubahan UUD 1945 menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang sentralistik dan otoriter sebab dengan adanya amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden dibatasi, kekuasaan presiden dibatasi, system pemerintahan dIsentralisasi dan otonomi. 6. Karena perubahan UUD 1945 menghidupkan perkembangan politik ke arah keterbukaan. 7. Karena perubahan UUD 1945 mendorong para cendekiawan dan berbagai tokoh masyarakat untuk lebih proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah (demi kebaikan) sehingga mendorong kehidupan bangsa yang dinamis (berkembang) dalam segala bidang, baik politik, ekonomi, social budaya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang maju dan sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
2.5 Faktor Positif dan Negatif Amandenen UUD 1945
Beberapa faktor positif dan negatif diadakannya amandemen UUD adalah :
A. faktor negatif :
amandemen mengakibatkan
UUD
1945
munculnya
yang
dilakukan
peraturan
secara
terburu-buru
perundang-undangan
yang
menyengsarakan rakyat.
munculnya kebijakan otonomi daerah yang dilaksanakan tanpa persiapan sosial
yang matang, sehingga mengganggu keberadaan Indonesia
sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mengakibatkan muncul konflik yang berkepanjangan di banyak daerah, Lemahnya kendali pemerintah pusat terhadap sektor-sektor strategis di daerah, telah membuat negara kesatuan ini semakin berjalan ke arah sistem semi federal
B. faktor positif :
UUD 1945 tidak lagi menimbulkan pasal pasal yang multitafsir.
UUD 1945 lebih sesuai dengan perkembangan zaman yang terus berubah
UUD 1945 menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa.
UUD 1945 memberikan hak kepada warga negara untuk memilih dalam pemilu, sehingga makin terciptanya negara yang berdemokrasi
BAB III PENUTUP Kesimpulan
1. Batang tubuh UUD1945 ialah peraturan negara yang memuat ketentuanketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber daripada peundangundangan lainnya kemudian dikeluarkan oleh negara itu. Batang Tubuh UUD 1945 memiliki 3 sifat utama, yaitu fleksibel, elastis, dan soepel; rigid (tidak kaku); serta luwes (gemulai). 2. UUD 1945 memiliki keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dipakai maka UUD 1945 sebagai landasan konstitusional telah mengalami empat kali amandemen :
Amandemen ke I disahkan 19 Oktober 1999
Amandemen ke II disahkan 18 agustus 2000
Amandemen ke III disahkan 10 November 2001
Amandemen ke IV disahkan 10 Agustus 2002
Batang Tubuh UUD 1945 berisi 16 Bab, 37 Pasal, 4 Pasal peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan 3. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman dan untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik lagi di berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan rakyat. 4. Alasan dilakukannya Amandemen:
Karena UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan landasan dalam penyelenggaraan Negara maka harus sesuai dengan aspirasi tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia.
Karena menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD 1945
merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti, dikaji mendalam tentang kebenaran seperti doktrin yang diterapkan pada masa orde baru. Karena perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa
Indonesia untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi dan aspirasi masyarakat. Karena perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demoktrasi yang sudah
dipelopori oleh MPR pada waktu mengadakan perubahan UUD itu sendiri, sehingga lembaga Negara, badan badan lainnya serta dalam kehidupan masyarakat berkembang jiwa demokrasi. Karena perubahan UUD 1945 menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang
sentralistik dan otoriter. Karena perubahan UUD 1945 menghidupkan perkembangan politik ke
arah keterbukaan. Karena perubahan UUD 1945 mendorong para cendekiawan dan
berbagai tokoh masyarakat untuk lebih proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah (demi kebaikan). 5. Beberapa faktor positif dan negatif diadakannya amandemen UUD adalah : A. faktor negatif : 1. Amandemen UUD 1945 yang dilakukan secara terburu-buru mengakibatkan munculnya peraturan perundang-undangan yang menyengsarakan rakyat. 2. munculnya kebijakan otonomi daerah yang dilaksanakan tanpa persiapan sosial yang matang. 3. Mengakibatkan muncul konflik yang berkepanjangan di banyak daerah. B. faktor positif : 1. UUD 1945 tidak lagi menimbulkan pasal pasal yang multitafsir. 2. UUD 1945 lebih sesuai dengan perkembangan zaman yang terus berubah 3. UUD 1945 menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa. 4. UUD 1945 memberikan hak kepada warga negara untuk memilih dalam pemilu.
Saran
Kami sangat mengharapkan kepada pembaca agar dapat memahami tentang Batang Tubuh UUD 1945 karena merupakan aturan yang telah ditetapkan oleh negara kita. Akan tetapi, jangan sampai pembaca terlalu larut dalam makalah kami karena makalah kami belum dekat dari kesempurnaan maka dari itu kami sangat mengharapkan pula kritik dan saran yang membangun agar makalah kami dapat tersampaikan dengan baik kepada orang-orang yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA Sejarah Amandemen UUD 1945 Ino Putro.html Miss Sujana's notes………… » Blog Archive » Pengertian dan Tujuan Amandemen.html www.geofacts.co.cc/.../undang-undang-dasar-1945-sebagai-hukum.html PPKn/BATANGTUBUH/UNDANG-UNDANGDASAR/201945.html PPKn/JanuarSerdaduMuda/Makalah/AmandemenUUD/201945.html PPKn/WidyaMawardani.html PPKn/MPR/amandemen.html