BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Penyakit kelenjar hipofisis jarang ditemukan dan dapat ditandai dengan kegagal kegagalan an hipofi hipofisis sis selektif selektif atau total total (panhi (panhipop popitu ituitar itarism isme), e), ganggu gangguan an penglihatan, terdapat kelebihan selektif s elektif hormon yang terkait hipofisis (tumor) dan hiperprolaktinemia (akibat lesi yang luas). Penyakit hipofisis termasuk gigantisme, akromegali dan diabetes insipidus. (Davey. 2002). Akromegali meru merupa paka kan n peny penyak akit it kron kronis is yang ang dita ditand ndai ai oleh oleh pert pertum umbu buha han n tula tulang ng ekstrem ekstremitas itas,, muka, muka, rahang rahang,, dan jaringa jaringan n lunak lunak seara seara berleb berlebiha ihan n sesudah sesudah terjadi penutupan lempeng epifisis (!udiono. 200").. Akromegali berasal dari istilah #unani yaitu akron (ekstremitas) dan megale (besar), yang didasarkan atas salah satu temuan klinis akromegali, yaitu pembesaran tangan dan kaki. !ebagian besar ($%&) kasus akromegali disebabkan oleh tumor hipofisis. 'ejala klinis yang dijumpai pada pasien akro akrome mega gali li dise diseba babk bkan an oleh oleh mass massaa tumo tumorr dan dan hipe hipers rsek ekre resi si horm hormon on pertumbuhan (groth hormone) yang terjadi setelah lempeng pertumbuhan tulang menutup. l* !eiring dengan kemajuan dalam bidang penitraan dan alu aluasi asi horm hormon onal al,, maki makin n bany banyak ak pasie pasien n Akrom kromeg egali ali ditem ditemuk ukan an dan dan mend mendap apat atka kan n tata tata laksan laksanaa di +ndo +ndone nesi sia. a. Pada Pada tuli tulisan san ini ini akan akan diba dibaha hass mengenai mengenai akromegali akromegali ditinjau dari aspek patofisiologi, patofisiologi, manifestasi manifestasi klinis, klinis, diagnosis, serta tatalaksana. Apabi Apabila la keleb kelebih ihan an ' terja terjadi di setela setelah h dea deasa, sa, dima dimana na lempe lempeng ng efisisnya sudah menutup maka yang terjadi adalah akromegali. Penyakit ini jarang sekali. +nsiden pasien baru adalah - * / juta penduduk / tahun. 1sia ratarata pada saat ditegakkannya diagnosis akromegali adalah *0 * tahun. 3imbulnya gambaran klinis berlangsung perlahanlahan dimana aktu ratarata ratarata antara mulai keluhan sampai terdiagnosis terdiagnosis berkisar sekitar 2 tahun. tahun. 'ambaran klinis akromegali / gigantisme dapat berupa akibat akibat kelebihan ' / +'4 dan akibat massa tumor sendiri.
B. Rumusan Masalah . Apakah definisi Akromegali5 2. Apa etiologi dari Akromegali5 -. 6agiamana patofisiologi Akromegali5 *. Apa saja tanda dan gejala Akromegali5 . 6agaimana penatalaksanaan Akromegali5 7. 6agaimana asuhan keperaatan pasien dengan Akromegali5 ". Apa pemeriksaan penunjang untuk penderita Akromegali5
C. Tujuan umum
!eara umum, makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sistem 8ndokrin.
D. Tujuan Khusus . 9engetahui dari kelainan Akromegali. 2. 9engetahui etiologi dari Akromegali. -. 9engetahui tanda dan gejala dari Akromegali. *. 9engetahui patofisiologi dari kelainan Akromegali. . 9engetahui penatalaksanaan terhadap pasien kelainan Akromegali. 7. 9engetahui asuhan keperaatan yang tepat pada pasien Akromegali ". 9emahami berbagai maam pemeriksaan penunjang pada penderita
kelainan Akromegali.
E. Kegunaan Makalah
9akalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik seara teoritis maupun praktis. !eara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan pengetahuan tentang gangguan pada hormonal khususnya akromegali. !eara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi: . Penulis, sebagai ahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang akromegali; 2. Pembaa, sebagai media informasi tentang gangguan menstruasi baik seara teoritis maupun seara praktik.
BAB II TINJAUAN TERI
A. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Hipofsis Anatomi dan 4isiologi
. >obus Anterior (Adenohipofisis) ormon yang menstimulasi dan menghambat hipofisis mengalir dalam sistem porta pembuluh darah dari hypothalamus mengendalikan hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. 8nam hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior termasuk empat hormon yang merangsang struktur endokrin lain (hormon tropik), yaitu: a. ormon Adenokortikotropik (A?3) b. 3hyroid !timulating ormone (3!) . 'onadotropine ormone, yaitu 4ollile !timulating ormone (4!) dan >utieni@ing ormone (>) Dan dua hormon sisanya bekerja pada jaringan lain, yaitu: a. ormon Pertumbuhan ('roth ormone) b. Prolaktin 2. >obus Posterior (=eurohipofisis) >obus posterior tidak menghasilkan hormon, tetapi menyimpan dan menyekresi dua hormon, yaitu Antidiureti ormone dan ksitosin.
tangkai ke hipofisis posterior. Pelepasan hormon tersebut dari hypothalamus dikendalikan oleh saraf dari hypothalamus (6rooker, 200%)
B. Pengert!an
Akromegali berasal dari bahasa Yunani, akros yang berarti ekstremitas, dan megas, yang berarti besar. Penyakit ini
merupakan
penyakit
kronis
yang
ditandai
oleh
pertumbuhan tulang ekstremitas, muka, rahang, dan jaringan lunak secara berlebihan dan kelainan metabolik sekunder akibat hipersekresi hormone pertumbuhan yang berlebihan sesudah
terjadi
penutupan
lempeng
epifseal
(Sudiono,
200!.
C. Etiologi Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofise jinak (adenoma). Dapat juga terjadi kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan hormon berlebihan (Prie, 200), =amun menurut !aputra, >yndon, 20* penyebab lainnya : . Adenoma hormon yang mensekresikan prolaktin 2. 3umor yang mensekresikan groth hormone (') -. !indrom ?ushing yang disebabkan oleh disfungsi hipofise *. Adenoma yang menskresikan >,4! atau 3! Penyebab yang sering ditemukan antara lain : . Adenoma hormon yang mensekresikan prolaktin 2. 3umor yang mensekresikan groth hormone (')
D. Pat"#!s!"l"g!
9enurut !aputra, >yndon, 20* perjalanan penyakit Akromegali yaitu antara lain : . !ekresi ' yang berlebihan terjadi sesudah penutupan epifise
2. !ekresi ' yang berlebihan menyebabkan perumbuhan kartilago, tulang dan jaringan lunak yang berlebihan; dan melebarkan kelenjr keringat, kelenjar sebasea dan gonad. -. ipermetabolisme yang diinduksi
oleh
'
menyebabkan
perubahan hormon. Pada akromegali, sekresi ' naik dan kontrol dinamis sekresi menjadi abnormal. !ekresi tetap episodik, namun jumlah, durasi, dan amplitudo episode sekresi meningkat. !ekresi terjadi seara aak dalam periode 2* jam. Pelepasan karakteristik saat nokturnal juga tidak ditemukan, dan terjadi respon abnormal terhadap supresi dan stimulasi. !upresibilitas glukosa hilang, dan stimulasi ' akibat hipoglikemia tidak ditemukan. 8fek dari hipersekresi ' kronik diakibatkan oleh stimulasi +'4+ dalam jumlah berlebihan dan level plasma dari +'4+ meningkat dalam akromegali. 8fek promosi pertumbuhan yang ditimbulkan +'4+ (!intesis D=A, B=A, dan protein) menyebabkan munulnya gejala karakteristik seperti proliferasi tulang, kartilagom dan jaringan lunak serta peningkatan ukuran organ lain. Besistesi insulin dan intoleransi karbohidrat yang munul pada akromegali dikarenakan efek langsung dari '.
E. Man!#estas! Kl!n!s 9enurut !aputra, >yndon, 20* adapun tanda dan gejala antara lain : . 'ambaran ajah yang kasar 2. >idah yang membesar -. Bahang yang menonjol *.
3anda dan gejala yang lain pada penderita Akromegali adalah proliferasi jaringan lunak, disertai pembesaran tangan dan kaki serta peningkatan berketingat, intoleransi panas, kulit berminyak, epat lelah, dan kenaikan berat badan. Ditemukan manifestasi klasik berupa perubahan akral dan jaringan lunak. Perubahan tulang dan kartilago mempengaruhi muka dan tengkorak paling berat. Perubahan berupa penebalan alvarium, pertambahan ukuran sinus frontal, pembesaran hidung, dan pembesaran mandibula ke baah dan ke depan yang menimbulkan prognatisme dan gigi yang terpisah jauh. 3angan
dan kaki terpengaruh oleh pertumbuhan jaringan lunak, sehingga mereka menjadi besar, tebal. Cabat tangan yang terasa berkeringat dan tebal memberikan gambaran diagnosis, dan terjadi pertambahan ukuran inin, sarung tangan, dan sepatu.